• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat Pada Pelayanan Publik Di Kecamatan Medan Selayang, Medan Sunggal dan Medan Tuntungan Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat Pada Pelayanan Publik Di Kecamatan Medan Selayang, Medan Sunggal dan Medan Tuntungan Kota Medan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara

ekstrem dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan

kehidupan manusia. Masyarakat setiap waktu akan selalu menuntut pelayanan

publik yang berkualitas dari birokrat, meskipun tuntutan itu sering kali tidak

sesuai dengan apa yang diharapkan, karena secara empiris pelayanan publik yang

terjadi selama ini masih menampilkan ciri-ciri yakni berbelit-belit, lambat, mahal,

dan melelahkan.

Kecenderungan seperti itu terjadi karena masyarakat masih diposisikan

sebagai pihak yang “melayani” bukan yang “dilayani”. Oleh karena itu, pada

dasarnya dibutuhkan suatu perubahan dalam bidang pelayanan publik dengan

mengembalikan dan mendudukkan pelayan dan yang dilayani pada pengertian

yang sesungguhnya. Pelayanan yang seharusnya ditujukan kepada masyarakat

umum kadang dibalik menjadi pelayanan masyarakat terhadap Negara, meskipun

Negara berdiri sesungguhnya adalah untuk kepentingan masyarakat yang

mendirikannya. Artinya, birokrat sesungguhnya haruslah memberikan pelayanan

terbaik kepada masyarakat (Juniarso dan Sudrajat, 2010:17).

Publik adalah warga Negara yang berhak mendapatkan pelayanan secara

(2)

2

kepentingan bersama(Indiahono, 2009 : 70). Pelayanan prima yang dimaksudkan

adalah pelayanan terbaik yang memenuhi standar yang dapat diberikan oleh

aparatur pemerintah kepada masyarakat sebagai wujud kewajiban sebagai abdi

masyarakat. Dengan demikian, buruknya pelaksanaan pelayanan yang diberikan

oleh aparatur pemerintahan kepada masyarakat akan dirasakan langsung oleh

masyarakat itu sendiri.

Hakekat pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada

masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah (Tjandra

et al., 2005:11). Pelayanan prima adalah pelayanan yang sangat baik dan

melampaui harapan pelanggan (Rahmayanty, 2010:17). Artinya, pelayanan yang

diberikan pemerintah, secara umum harus dapat memenuhi kebutuhan praktis

(practical needs) dan kebutuhan emosional (emotional needs) dari individu atau

kelompok yang menerima pelayanan. Kebutuhan praktis (practical needs)

merupakan kebutuhan akan kepuasan dalam wujud fisik (tangible) seperti

instrumen, alat dan sarana fasilitas yang diterima sedangkan kebutuhan emosional

(emotional needs) merupakan kebutuhan akan kepuasan dalam pikiran yang

dipenuhi melalui sikap, tindakan, dan perilaku petugas pelayanan.

Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih banyak

dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan

masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya berbagai keluhan masyarakat

yang disampaikan melalui media massa, sehingga dapat menimbulkan citra yang

(3)

3

adalah melayani masyarakat maka pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan

kualitas pelayanan (Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, 2004).

Pelayanan publik di Indonesia saat ini belum dapat dikategorikan prima.

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan terhadap berbagai

pelayanan publik di beberapa daerah di Indonesia, rata-rata mendapatkan mutu

pelayanan B dengan kinerja pelayanan baik atau mutu pelayanan C dengan kinerja

pelayanan kurang baik dan jarang sekali yang mendapatkan mutu pelayanan A

dengan kinerja sangat baik.

Aparatur pemerintah yang belum memiliki mindset bahwa publik adalah

makhluk yang paling berhak mendapatkan pelayanan terbaik, akan cenderung

apatis terhadap publik dan perubahan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Sebaliknya, sumber daya manusia atau aparatur pemerintah yang telah memiliki

mindset yang baik terhadap pelayanan publik yang pro kepada publik akan

senantiasa memikirkan prosesi perubahan pelayanan publik yang mungkin

dilakukan, dan merekalah yang akan menekan kepada elit untuk berkomitmen

kepada penciptaan sistem pelayanan publik yang lebih baik serta berkomitmen

pada pendayagunaan teknologi yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas

pelayanan publik (Indiahono, 2009 : 87).

Kota Medan merupakan salah satu kota besar di Indonesia dengan luas

256,10 𝐾𝐾𝐾𝐾2 dan terdiri dari 21 kecamatan dengan motto ” Hari Ini Lebih Baik

Dari Hari Kemarin dan Hari Esok Lebih Cerah Dari Hari Ini”. Berdasarkan

sumber dari Medan Dalam Angka, jumlah penduduk di kota Medan setiap

(4)

4

Oleh karena itu, apabila pelayanan publik tidak dapat diatur sedemikian rupa dan

berkualitas baik, tentunya akan menimbulkan berbagai permasalahan dalam hal

pelayanan umum.

Sebagai salah satu kota metropolitan dan daerah otonom berstatus kota di

provinsi Sumatera Utara, kedudukan, fungsi, dan peranan Kota Medan cukup

penting dan strategis secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera

Utara, Kota Medan sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan

penyelenggaraan pemerintah daerah.

Tabel 1.1

Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Medan 2009 s/d 2013

No. Tahun Jumlah Penduduk

1 2009 2.121.053

Berdasarkan data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Kota Medan

pada tabel di atas, dapat kita lihat bahwa telah terjadi pertambahan jumlah

penduduk sebesar 12.712 jiwa (0,6%) pada tahun 2013 dibanding tahun

sebelumnya dan dalam lima tahun terakhir mulai dari tahun 2009 sampai dengan

2013 telah terjadi pertambahan jumlah penduduk sebesar 14.463 jiwa. Mengingat

dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari pertambahan jumlah penduduk yang

menyangkut masalah sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup,

maka kualitas pelayanan publik dituntut untuk menjadi semakin baik demi

(5)

5

Dalam suatu kecamatan, Kantor Camat memiliki tanggung jawab, tugas,

dan kewenangan yang lebih besar dalam meningkatkan kualitas pelayanan

untuk masyarakatnya. Adapun jenis-jenis pelayanan yang diberikan oleh Kantor

Camat adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2

Jenis-jenis Pelayanan di Kantor Camat No. Jenis Pelayanan Bentuk Pelayanan

1 Surat Pengantar Izin a. Surat Rekomendasi Tempat Izin Usaha

2 Surat Pengantar dan Keterangan

a. Surat Pengantar Kartu Keluarga b. Surat Pengantar Kartu Tanda

Penduduk Elektronik

c. Surat Keterangan berdomisili d. Surat Pindah

3 Urusan-urusan lainnya a. Legalisir

b. Surat Keterangan Tidak Mampu c. Surat Pengajuan bantuan sosial

dan lain-lain

Sumber : Kantor Camat Medan Tuntungan 2014.

Jenis-jenis pelayanan yang diberikan oleh Kantor Camat seperti yang

diuraikan dalam Tabel 1.2 merupakan jenis pelayanan administrasi yang termasuk

ke dalam salah satu pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Seluruh Kantor Camat yang ada di Kota Medan memiliki tugas untuk

menyelenggarakan pelayanan publik tersebut dengan sebaik-baiknya untuk

masyarakat.

Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63

Tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Keputusan Menteri PAN No.

81 Tahun 1993 mendefinisikan pelayanan umum sebagai segala bentuk pelayanan

yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di Pusat dan di Daerah dan

(6)

6

rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka

pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan (Indiahono, 2009 : 71).

Pelayanan publik adalah pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh

penyelenggara Negara, dalam hal ini Negara didirikan oleh publik (masyarakat)

tentu saja dengan tujuan agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

(Juniarso dan Sudrajat, 2010 : 20).

Sistem pelayanan publik menjadi faktor penting dalam menciptakan

kualitas pelayanan publik. Sistem pelayanan publik acap kali gagal menciptakan

sistem yang lebih memuaskan karena aparatur pemerintah lebih mendudukkan

pimpinan sebagai raja daripada seorang yang publik yang secara etik rasional

lebih dimuliakan. Pelayanan yang pro kepada publik dan mampu mengikis budaya

paternalisme (pelayanan yang pro kepada pimpinan atau birokrat pimpinan

birokrasi), yaitu menunjuk bahwa sistem yang terbangun harus menjadi pioneer

dalam mendudukkan warga Negara sebagai publik yang harus mendapatkan hak

dilayani secara lebih baik oleh aparat pemerintah (Indiahono, 2009 : 81).

Dalam melaksanakan kewajibannya sebagai penyedia jasa publik, aparatur

pemerintahan harus dapat menciptakan suatu kepuasan kepada masyarakat dengan

cara mengurangi gap ketidaksesuaian antara ekspektasi terhadap kenyataan yang

terjadi di lapangan yaitu pelayanan yang diterima oleh masyarakat. Kepuasan

pelanggan dalam ilmu pemasaran bukan datang dari langit, tetapi berangkat dari

studi mengenai harapan masyarakat sebagai pelanggan (Napitupulu, 2007: 4).

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik,

(7)

7

Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS), perlu

disusun indeks kepuasan masyarakat sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat

kualitas pelayanan. Disamping itu data indeks kepuasan masyarakat akan menjadi

bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih perlu perbaikan dan

menjadi pendorong setiap unit penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan

kualitas pelayanannya.

Pelayanan publik yang berkualitas dengan demikian amat memungkinkan

untuk diukur melalui pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat. Pemerintah di era

reformasi pelayanan publik telah berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan

publik dengan mengeluarkan instrumen pengukuran kepuasan publik atau istilah

baku dalam PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN

MASYARAKAT UNIT PELAYANAN INSTANSI PEMERINTAH yang tertera

dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

KEP/25M.PAN/2/2004 Tanggal: 24 Pebruari 2004 (Indiahono, 2009:74).

Kecamatan Medan Selayang, Medan Sunggal dan Medan Tuntungan

merupakan 3 (tiga) dari 21 (dua puluh satu) kecamatan di kota Medan yang

memiliki jumlah penduduk cukup banyak dan setiap tahun mengalami

pertumbuhan. Ketiga kecamatan tersebut juga berada pada satu range (dalam satu

wilayah yang berbatasan langsung). Pada 3 (tiga) kecamatan tersebut juga belum

pernah dilakukan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat. Berikut ini data

pertumbuhan jumlah penduduk di Kecamatan Medan Selayang, Medan Sunggal

(8)

8 Tabel 1.3

Pertumbuhan jumlah Penduduk di Kecamatan Medan Selayang, Medan Sunggal dan Medan Tuntungan

Tahun

Jumlah Penduduk ( dalam jiwa) Kecamatan

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan (* data diolah

Dari uraian diatas, peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian

dengan pembahasan mengenai “Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat Pada Pelayanan Publik di Kecamatan Medan Selayang, Medan Sunggal dan Medan Tuntungan Kota Medan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah yang di ambil

dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat Indeks Kepuasan Masyarakat

pada Pelayanan Publik di Kecamatan Medan Selayang, Medan Sunggal dan

(9)

9 1.3 Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui indeks kepuasan masyarakat pada pelayanan publik di

Kecamatan Medan Selayang, Medan Sunggal, dan Medan Tuntungan Kota

Medan.

b. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui kepuasan masyarakat pada pelayanan publik

2. Untuk mengetahui kekurangan pada pelayanan publik

3. Untuk mengetahui birokrasi pada pelayanan publik

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Kecamatan Medan Selayang, Medan Sunggal, dan Medan Tuntungan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi dan memberikan

manfaat sebagai masukan bagi Kecamatan Medan Selayang, Medan

Sunggal dan Medan Tuntungan mengenai indeks kepuasan masyarakat

terhadap kualitas pelayanan publik di masing-masing kecamatan.

2. Bagi Pemerintah Kota Medan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi dan memberikan

manfaat sebagai masukan bagi Pemerintah Kota Medan mengenai indeks

kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik di kecamatan

(10)

10

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan

memberikan informasi mengenai indeks kepuasan masyarakat pada

pelayanan publik di Kecamatan Medan Selayang, Medan Sunggal dan

Medan Tuntungan Kota Medan.

4. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi dan memberikan

manfaat sebagai masukan untuk melakukan penelitian yang lebih

Gambar

Tabel 1.1 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Medan 2009 s/d 2013
Tabel 1.2 Jenis-jenis Pelayanan di Kantor Camat

Referensi

Dokumen terkait

Mengajukan permohonan untuk dapat melakukan seminar KERJA

Website yang paling banyak dibuat saat ini berisi tentang informasi dan promosi, beracu pada hal tersebut penulis membuat website tentang pemesanan produk berupa notebook dimana

Mengajukan permohonan untuk dapat melakukan seminar TUGAS

Penulisan ilmiah ini membahas tentang bagaimana membuat aplikasi SMS Server untuk mengetahui jadwal praktikum dan jaga asisten Laboratorium Informatika Universitas Gunadarma

Berdasarkan penetapan hasil kualifikasi nomor : 07/Pant-PPBJ/DPKI-PS/2011, tanggal 1 April 2011 pekerjaan Penyusunan Detail Enginering Design (DED) Pelabuhan Panasahan Carocok

Cerita anak atau yang lebih dikenal dongeng biasanya dibuat untuk menghibur atau memberi manfaat. Dongeng berguna untuk mendidik anak-anak melalui pesan yang terkandung di

Wulan, Sri,2017 Pengaruh Intensitas Pembinaan Mental Terhadap Kepribadian Sehat Narapidana Di Rutan Kelas IIB Kota Salatiga.Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam

Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai tahap-tahap pengembangan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapahal yaitu proses pengembangan perangkat pembelajaran