• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI DI KELAS XI IIS 2 MA MATHLA’UL ANWAR PONTIANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI DI KELAS XI IIS 2 MA MATHLA’UL ANWAR PONTIANA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

EKONOMI DI KELAS

XI IIS 2 MA MATHLA’UL ANWAR PONTIANAK

Malasari, Maria Ulfah, Warneri

Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Pontianak Email:malasarihasan@yahoo.com

Abstract

This study entitled the influence of learning facilities on economic learning outcomes in the class XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak. The problem in this research is whether the influence of learning facilities on the results of economic learning in the class XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak. The method used in this research is descriptive method percentage with form of research ex post facto. Population in this study amounted to 24 students of class XI IIS 2. Data obtained by using the technique of direct communication with the tool in the form of observation sheet or checklist list, indirect communication techniques with tools in the form of questionnaires and documentary techniques with tools in the form of research photographs. Based on data analysis techniques in get the regression equation Y = 98,793 + 0,590X. t test results show that the value of tarithmetic > ttable (4,280 > 0,291). While the value of coefficient of destraction R2 equal tu 0,050 which means the percentage contribution of learning facilities to the results of economic learning in class XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak by 50%.

Keywords : Learning Facilies, Learning Outcomes Economic

PENDAHULUAN

Proses belajar mengajar atau kegiatan mengajar akan semangkin sukses bila ditunjang dengan fasilitas belajar yang memadai, sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan. Hakim (2008:47) menyatakan bahwa, “Fasilitas belajar yang lengkap pada hakikatnya akan mempermudah, mempercepat, dan memperdalam pengertian siswa atau mahasiswa dalam proses belajar”.

Sudah menjadi suatu tuntutan bahwa sekolah harus memiliki fasilitas belajar yang memadai dan dalam kondisi baik, hal ini bertujuan untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah.

(2)

Djamarah (2011:176-202) menyatakan bahwa, “Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa ada dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti faktor lingkungan (alami dan sosial budaya) dan faktor instrumental (kurikulum, program, sarana dan fasilitas serta guru). Sedangkan faktor intern yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti kondisi fisiologis, kondisi psikologis (minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan kemampuan kognitif)”.

Berdasarkan nilai UTS semester 1 pada mata pelajaran ekonomi yang penulis peroleh dari guru bidang studi ekonomi bahwa siswa berjumlah 24 orang ternyata hampir sebagian siswa yang berjumlah 11 orang atau 45,83% tidak tuntas dan 14 orang atau 54,17% yang tuntas dengan kriteria ketuntasan minimal 75.

Dilihat dari jumlah siswa yang tidak tuntas berarti terdapat faktor penyebab yang menyebabkan nilai siswa tidak mencapai KKM. Faktor penyebab tersebut tidak hanya berasal dari dalam diri siswa, akan tetapi juga bisa berasal dari luar diri siswa. Dalam penelitian ini, peneliti menitikbereatkan pada faktor fasilitas belajar. kelengkapan fasilitas belajar yang dimiliki siswa tentunya dapat mempermudah siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam proses belajar siswa membutuhkan fasilitas belajar yang lengkap, seperti : tersedianya ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, peralatan dan perlengkapan belajar yaitu Liquid Crystal Display

(LCD), komputer dan perangkatnya, lampu, kipas angin, lemari buku, meja, kursi, papan tulis, spidol, penghapus dan buku pelajaran. Fasilitas belajar sangat membantu siswa dan guru untuk melaksanakan proses pembelajaran.

Fasilitas belajar juga dapat membuat siswa lebih bersemangat dalam belajar. seperti contohnya bila di kelas terdapat

Liquid Crystal Display (LCD) ketika mata pelajaran ekonomi membahas tentang pasar guru dapat menayangkan film tentang kegiatan di pasar kepada siswa. Dengan demikian siswa akan lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran dan tidak mudah bosan.

Berdasarkan observasi yang peneliti

lakukan bahwa MA Mathla’ul Anwar

Pontianak memiliki enam ruang belajar yang satu kelas diantaranya tidak terdapat kursi, memiliki meja, kipas angin, lampu, papan tulis, spidol, penghapus, ruang laboratorium komputer, ruang perpustakaan, serta memiliki Liquid Crystal Display (LCD) yang di simpan dalam kantor. Jika Guru ingin mengajar menggunakan Liquid Crystal Display

(LCD) bisa meminjam di kantor untuk di bawa ke kelas.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi

di Kelas XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar

Pontianak.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah umum dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi di Kelas XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak ? Untuk membatasi pokok-pokok permasalahan agar tidak terlalu luas maka perlu dirumuskan sub-sub masalah sebagai berikut : (1). Bagaimana Fasilitas Belajar MA

Mathla’ul Anwar Pontianak ? (2).

Bagaimana Hasil Belajar siswa kelas XI IIS 2 pada mata pelajaran ekonomi di MA

Mathla’ul Anwar Pontianak ? (3). Adakah

pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IIS 2 MA

(3)

umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi di kelas XI

IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak.

Berdasarkan tujuan umum tersebut, maka dapat dijadikan beberapa tujuan khusus antara lain: (1). Untuk mengetahui fasilitas belajar MA Mathla’ul Anwar Pontianak. (2). Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas XI IIS 2 pada mata

pelajaran ekonomi di MA Mathla’ul

Anwar Pontianak. (3). Untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IIS 2 MA

Mathla’ul Anwar Pontianak.

Manfaat penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Kedua manfaat tersebut adalah sebagai berikut: secara teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan pembaca maupun referensi untuk melakukan penelitian sejenis maupun lanjutan yang berkaitan dengan masalah fasilitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi. Manfaat praktis: bagi peneliti, di harapkan Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai bekal tambahan untuk menjdi calon guru ekonomi dalam melaksanakan pembelajaran. Bagi sekolah penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat sebagai salah satu informasi dan masukan bagi pengelola sekolah agar lebih memperhatikan fasilitas belajar guna meningkatkan hasil belajar siswa.

Dalam penelitian diperlukannya kejelasan mengenai ruang lingkup penelitian sehubungan dengan ini maka akan diuraikan tentang variabel penelitian sebagai berikut: Arikunto (2014:161) menyatakan bahwa, “Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penilaian”. Sedangkan Sugiyono (2016:61) menyatakan bahwa, “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah objek yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian yang ditetapkan oleh peneliti untuk diuji kebenarannya dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan variabel bebas dan variabel terikat. (1). Variabel bebas menurut Sugiyono (2016:61) menyatakan bahwa, Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan Noor (2015:48) menyatakan bahwa, Variabel bebas atau independence varible

(4)

XI IIS 2 MA Mathalaul Anwar Pontianak. Indikator keberhasilan belajar dalam penelitian ini adalah nilai UTS mata pelajaran ekonomi pada semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018.

Untuk menghidari kesalahpahaman penafsiran atau persepsi yang berbeda-beda mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini antara pembaca dengan penulis, maka penulis perlu untuk memberikan penjelasan terhadap istilah-istilah yang digunakan tesebut ke dalam definisi operasional konsep sebagai berikut: Pengaruh adalah suatu perubahan yang terjadi pada hasil belajar siswa yang di sebabkan oleh fasilitas belajar MA Mathala’ul Anwar Pontianak. Fasilitas belajar yang di maksud dalam penelitian ini adalah ruang belajar, perabotan belajar dan perlengkapan belajar. Masalah yang dimaksud di hasil belajar ekonomi dalam penelitian ini adalah nilai ujian tengah semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 yang diperoleh siswa setelah melaksanakan proses belajar. MA

Mathla’ul Anwar Pontianak merupakan

Madrasah Aliyah swasta berbasis pondok pesantren yang beralamat di Jl.Prof.Dr.M.Yamin (Jl.Pak Benceng). Pada tahun pelajaran 2017/2018 menggunakan dua kurikulum, yaitu: kelas XII menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan kelas X, XI menggunakan Kurikulum 2013. MA

Mathla’ul Anwar Pontianak hanya

memiliki satu jurusan, yaitu jurusan ilmu-ilmu sosial.

Berdasarkan hasil penelitian Ridaul Inayah (2011/2012) di peroleh bahwa kompetensi guru berpengaruh secara langsung positif terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi sebesar 40,9%, akan tetapi tidak memiliki pengaruh signifikan memalui variabel motivasi belajar. motivasi belajar siswa

berpengaruh secara langsun positif terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi sebesar 39,35 dan fasilitas belajar berpengaruh secara langsung positif terhadap pestasi belajar mata pelajaran ekonomi sebesar 28,1%, serta perpengaruh secara tidak langsung positif terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi melalui motivasi belajar siswa sebesar 0,149.

Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan dalam dua bentuk seperti, Hipotesia Nol (Ho) yaitu tidak terdapat pengaruh fasilitas bbelajar terhadap hasil belajar ekonomi di kelas XI IIS 2 MA

Mathla’ul Anwar Pontianak dan Hipotesis

Alternatif (Ha) yaitu terdapat pengaruh fassilitas belajar terhadap hasil belajar

ekonomi di kelas XI IIS 2 MA Mathla’ul

Anwar Pontianak.

METODE PENELITIAN

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “ex post facto

yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan mengurut ke belakang untuk mengetahui faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut” (Kuswana, 2011:40). Peneliti meilih bentuk penelitian ex post facto dikarenakan permasalahan dalam penelitian ini berdasarkan peristiwa yang telah terjadi. Dalam hal ini, hasil belajar sudah diketahui terlebih dahulu karena hasil belajar siswa dalam penelitian ini diambil dari nilai UTS siswa yang sudah dilaksanakan sehingga peneliti ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar

ekonomi di kelas XI IIS 2 MA Mathla’ul

Anwar Pontianak.

(5)

populasi karena kurang dari 100 responden. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu daftar ceklis, angket dan dokumentasi. Pengembangan alat pengumpulan data ditempuh melalui beberapa cara yaitu: (1) menyusun indikator variabel, (2) menyusun kisi-kisi angket, (3) melakukan uji coba angket, (4) melakukan pengujian validitas dan reliabilitas angket.

Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar, yaitu: Untuk menjawab sub masalah pertama menggunakan Analisis deskriptif persentase fasilitas belajar, Untuk menjawab sub masalah kedua menggunakan Analisis deskriptif persentase hasil belajar, dan Untuk menjawab sub masalah ketiga menggunakan Analisis regresi linear sederhana, uji normalitas, uji hipotesis yaitu uji t dan R2.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Ada dua analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif persentase dan analisis regresi linear sederhana. Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mendefinisikan variabel fasilitas belajar dan hasil belajar. Analisis berikutnya adalah analisis regresi linear sederhana yang mengambarkan pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar. hasil penelitian ini tampak sebagai berikut: Untuk menjawab sub masalah pertama, yaitu bagaimana fasilitas belajar siswa di kelas XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak maka digunakan teknik analisis deskriptif persentase fasilitas belajar. Untuk belajar dengan baik hendaknya tersedia fasilitas belajar yang

memadai, antara lain ruang belajar, perabotan belajar, dan perlengkapan belajar. Jadi pada prinsipnya fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan proses belajar mengajar. Dalam penelitian ini pengolahan data yang di gunakan adalah analisis deskriptif persentase yaitu penjabaran soal angket dan jawaban angket penelitian yang terdiri dari 19 item soal dari 24 responden. Adapun rumus persentase yang digunakan yaitu menurut Bungin (2014:181) adalah sebagai berikut:

𝑁 =𝑓𝑥𝑁 𝑋 100%

Keterangan:

N = Jumlah Kejadian Fx = Frekuensi Individu

Dengan kriteria skor menurut Riduwan (2014:88) sebagai berikut: Angka 0% sd 20% = sangat lemah Angka 21% sd 40% = lemah Angka 41% sd 60% = cukup Angka 61% sd 80% = kuat

(6)

kegiatan belajar dapat di kategorikan cukup karena bernilai sebesar 60,42%. Item 6 kursi belajar yang layak untuk kegiatan belajar dapat di kategorikan rendah karena bernilai sebesar 40,62%. Item 7 lemari buku yang layak untuk digunakan menyimpan buku dapat di kategorikan cukup karena bernilai sebesar 53,12%. Item 8 penghapus selalu tersedia di ruang kelas dapat di kategorikan tinggi karena bernilai sebesar 70,83%. Item 9 LCD tersedia di ruang kelas dapat di kategorikan rendah karena bernilai sebesar 32,29%. Item 10 LCD dapat digunakan dapat di kategorikan cukup karena bernilai sebesar 60,42%. Item 11 ketika cuaca panas saya masih nyaman dalam belajar karena tersedianya kipas angin di ruang kelas dapat di kategorikan cukup karena bernilai sebesar 54,17%. Item 12 komputer dan perangkatnya yang berada di laboratorium komputer layak untuk di gunakan dapat di kategorikan tinggi karena bernilai sebesar 80,21%. Item 13 buku paket ekonomi di pinjamkan untuk setiap siswa dari pihak sekolah dapat di kategorikan cukup karena bernilai sebesar 44,79%. Item 14 buku LKS ekonomi di pinjamkan untuk setiap siswa dari pihak sekolah dapat di kategorikan tinggi sebesar 62,5%. Item 15saya sering meminjam buku ekonomi di perpustakaan dapat di kategorikan cukup karena bernilai sebesar 41,67%. Item 16 persediaan buku-buku ekonomi di perpustakaan sudah lengkap, sehingga memudahkan saya untuk menambah ilmu sudah lengkap dapat di kategorikan cukupkarena bernilai sebesar 41,67%. Item 17 buku-buku di perpustakaan tertata rapi di rak buku, sehingga memudahkan saya untuk mencari buku yang saya perlukan dapat di kategorikan cukup karena bernilai sebesar 57,29%. Item 18 Internet di sekolah dapat

membantu saya dalam belajar dapat di kategorikan cukup karena bernilai sebesar 53,12%. Item 19 Saya menggunakan internet untuk belajar dapat di kategorikan cukup karena bernilai sebesar 44,79%.

Untuk menjawab sub maslah kedua, yaitu bagaimana hasil belajar siswa

ekonomi di kelas XII IIS 2 MA Mathla’ul

Anwar Pontianak maka di gunakan teknik analisis deskriptif persentase hasil belajar. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar melalui proses belajar. Purwanto (2011:44) menyatakan

bahwa “ hasil belajar merupakan ukuran

untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang di

ajarkan”. Seseorang dapat dikatakan telah

belajar apabila dalam dirinya telah terjadi suatu perubahan. Hasil analisis deskriptif pada data variabel hasil belajar yaitu sebayak 13 siswa atau 54,17% tuntas dan sebanyak 11 siswa atau 45,83% tidak tuntas dengan KKM 75.

Untuk menjawab sub maslah ketiga, yaitu adakah pengaruh antara fasilitas belajar terdapat hasil belajar siswa

ekonomi di kelas XII IIS 2 MA Mathla’ul

(7)

data dan model regresi berdistribusi normal. Kenormalan data dapat dilihat dari uji normalitas komlogorov-smirnov

dari masing-masing variabel. Analisis data dengan bantuan program SPSS Versi 17. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas > 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal. Hasil uji normalitas diperoleh nilai signifikansi untuk fasilitas belajar (X) sebesar 0,220 dan untuk hasil belajar (Y) sebesar 0,361. Nilai signifikansi yang diperoleh > 0,05 yang berarti bahwa Ho diterima atau data berdistribusi normal. Setelah melakukan analisis regresi linear sederhana maka akan dilakukan uji hipotesis yaitu uji t dan R2. Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah fasilitas belajar berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap hasil belajar. pengujiannya menggunakan tingkat signifikan 0,05 dan 2 sisi. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut: (1) Merumuskan hipotesis Ha : Terdapat pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi di kelas

XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar

Pontianak. Ho :Tidak terdapat pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar

ekonomi di kelas XI IIS 1 MA Mathla’ul

Anwar Pontianak. (2) Menentukan thitung, dapat di lihat pada tabel 4.25 di dapat thitung sebesar 4,280. (3) Menentukan ttabel, ttabel dapat dilihat pada tabel statistik statistik pada signifikansi 0,05/2 dengan drajad kebebasan df=n-2 atau 24 – 2 = 22. Hasil yang di peroleh untuk ttabel sebesar 0,423. (4) Kriteria pengujian (a) Jika signifikansi thitung≤ ttabel atau –ttitung ≥ - ttabel, maka Ho diterima dan Ha di tolak. (b) Jika signifikansi thitung ≥ ttabel atau – ttitung ≤ - ttabel, maka Ho ditolak dan Ha di terima. (5) Kesimpulan, Karena nilai thitung > ttabel (4,280 > 0,423) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar

berpengaruh terhadap hasil belajar

ekonomi di kelas XI IIS 2 MA Mathla’ul

Anwar Pontianak.

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 17.0 di peroleh nilai koefisien destriminasi simultan (R2) adjusted R square sebesar 0,050 dengan demikian menunjukan bahwa fasilitas belajar mempengaruhi hasil belajar ekonomi

siswa kelas XI IIS 2 MA Mathla’ul

Anwar Pontianak sebesar 50 % dan sisanya 50% dari hasil belajar dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini seperti, faktor raw input (yakni faktor murid/anak itu sendiri), faktor environmental (yakni faktor lingkungan), dan faktor instrumental (yakni faktor kurikulum, program/bahan pengajaran serta guru).

Pembahasan Fasilitas belajar

Berdasarkan hasil pengolahan data analisis deskriptif menunjukan bahwa fasilitas belajar yang terdiri dari 3 indikator dengan 19 sub indikator sudah dapat di kategorikan cukup yaitu sebesar 55,37%. Berdasarkan analisis deskriptif persentase tersebut di ketahui bahwa masih terdapat beberapa fasilitas belajar yang penyediaannya belum maksimal, seperti di ruang kelas belum tersedianya meja belajar yang layak untuk kegiatan belajar, lemari buku yang layak digunakan untuk menyimpan buku, kipas angin yang jumlahnya masih terbatas, serta tidak tersedianya LCD dan kursi di dalam kelas. Hal tersebut di sebabkan

karena MA Mathla’ul Anwar Pontianak

(8)

kelas XI IIS 2 belajar di aula dengan fasilitas seadanya. Ruang laboratorium komputer dapat dikategorikan tinggi , sehingga membuat siswa nyaman dalam kegiatan praktik. Ruang perpustakaan dapat di kategorikan cukup karena masih kurangnya penerangan lampu dan penerangan lain seperti cahaya matahari yang masuk di ruang perpustakaan, sehingga ketika cuaca mendung atau hujan siswa kesulitan untuk membaca dan mencari buku di ruang perpustakaan serta ketersedian buku-buku ekonomi di perpustakaan masih kurang.

Fasilitas belajar yang lengkap diharapkan mampu memaksimalkan kemampuan dan meminimalkan hambatan-hambatan yang dihadapi siswa dalam belajar, sehingga pencapaian hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan yang di harapkan, hal tersebut sejalan dengan pendapat Hakim (2008:47-48) yang menyatakan bahwa, “Fasilitas belajar yang lengkap pada hakikatnya akan mempermudah, mempercepat, dan memperdalam pengertian siswa atau mahasiswa dalam proses belajar. Fasilitas belajar yang sangat diperlukan untuk menunjang prestasi belajar yang semaksimal mungkin itu di antaranya adalah meja, kursi, alat tulis, papan tulis, alat peraga, kelas yang memenuhi syarat, laboratorium, dan perpustakaan”.

Hasil belajar

Hasil belajar ekonomi siswa di kelas

XI IIS 2 MA Mathla’ul Anwar Pontianak

dapat di kategorikan cukup karena sebanyak 54,17% atau 13 siswa tuntas dan sebanyak 45,83% atau 11 siswa tidak tuntas dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75

.

Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi

Berdasarkan perhitungan regresi linear sederhana di peroleh persamaan Y = 98,793 + -0,590X yang berarti nilai konstanta (a) adalah 98,793 yaitu jika fasilitas belajar (variabel X) bernilai nol maka hasil belejar (variabel Y) bernilai 98,793. Nilai koefisien regresi (b) fasilitas belajar (variabel X) bernilai negatif yaitu -0,590 maka dapat di artikan bahwa setiap penurunan fasilitas belajar bernilai satu, maka hasil belajar juga akan menurun sebesar -0,590. Berdasarkan hasil uji normalitas di peroleh nilai signifikansi untuk fasilitas belajar (X) sebesar 0,220 dan untuk hasil belajar (Y) sebesar 0,361 . Nilai signifikansi yang di peroleh > 0,05 yang berarti bahwa Ha diterima atau data berdistribusi normal.

Berdasarkan uji hipotes yaitu uji t di peroleh nilai thitung> ttabel (4,280 > 0,423) dengan taraf signifikansi 5% maka Ho ditolak dan Ha di terima. Jadi dapat di simpulkan bahwa fasilitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar

ekonomi di kelas XI IIS 2 MA Mathla’ul

Anwar Pontianak.

(9)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang di lakukan peneliti, maka ditarik kesimpulan yaitu: (1) Fasilitas belajar yang terbagi menjadi 3 indikator dengan 19 sub indikator tersebut menunjukan kondisi yang berbeda-beda, namun sudah dapat di kategorikan cukup yaitu sebesar 55,37%. (2) Hasil belajar yang di dapatkan dari guru mata pelajaran ekonomi menunjukan bahwa hasil belajar siswa dapat dikategorikan cukup karena sekitar 54,17% atau 13 siswa tuntas dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. (3) Terdapat pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar. Hal ini dapat di buktikan karena nilai thitung > ttabel (4,280 > 0,423) dengan taraf signifikansi 5% maka Ho ditolak dan Ha di terima. Fasilitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar yaitu sebesar 0,050 artinya persentase fasilitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar sebesar 50%, sedangkan sisanya

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Bungin, B. (2014). Metodelogi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Djamarah. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Gie, T.L. (2002). Cara Belajar Yang

Efisien. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Hakim, T. (2008). Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara, Anggota IKAPI

Kuswana, D. (2011). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Pustaka Setia Noor, J. (2015). Metodologi Penelitian:

Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Prenadamedia Group

di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini seperti, faktor raw input (yakni faktor murid/anak itu sendiri), faktor

environmental (yakni faktor lingkungan), dan faktor instrumental (yakni faktor kurikulum, program/bahan pengajaran serta guru).

Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas maka dapat di sarankan sebagai berikut: (1) Berkaitan dengan kelengkapan faslitas belajar, pihak sekolah di sarankan untuk meningkatkan atau menambah fasilitas belajar seperti, ruang kelas, ruang perpustakaan serta meja, kursi, LCD dan lemari buku agar proses pembelajar dapat berjalan dengan baik sehingga hasil belajar dapat di tingkatkan. (2) Bagi peneliti selanjutnya di sarankan untuk menambah variabel lain yang berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa.

Pengaruh Kompetensi Guru, Motivasi Belajar Siswa, Dan Fasilitas BelajarTerhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas Kelas XI IPS SMA NEGERI 1 LASEM Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Insan Mandiri. (Online). (https://eprints.uns.ac.id/1961/1/1899 -4276-1-SM.pdf, 10 Januari 2018) Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar.

yogyakarta: Pustaka Pelajar

Riduwan. (2014). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2016). Metode Penelitian

Kombinasi. Bandung: Alfabeta --- (2016). Metode Penelitian

(10)

Tim penyusun. (2017). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Artikel Hasil

Referensi

Dokumen terkait

Climate Smart Agriculture (CSA) atau Pertanian Cerdas Iklim (PCI) merupakan sistem budidaya padi berkelanjutan dengan perlakuan secara intensif dalam pengelolaan pupuk, air,

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau membenarkan suatu

seluruh masyarakat di daerah Yogyakarta namun hal itu dirasakan wajar dikarenakan mereka berfikir hari itu adalah hari dimana Angkatan Perang RI mengadakan

Beberapa ketentuan dalam Peraturan komisi Pcmberantasan Korupsi Nornor 07 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pcndaftaran, Pcngumuman, dan Pemeriksaan Harta Kckayaan Pcnvelenggara

Hasil yang dicapai adalah berupa karya visual dalam bentuk buku ilustrasi yang target pasarnya adalah remaja akhir berusia 17-21, dikemas dengan visual yang sesuai.. Warna

Hasil Perhitungan AHP Pria ke-2 Pada gambar 12, hasil perhitungan menunjukan pria ke-2 memilih lingkungan bebas banjir sebagai prioritas pertama dengan presentase

Salah satu permasalahan yang muncul dalam penggunaan ring resonator adalah jenis kabel serat optik yang digunakan dan polarisasi yang apabila penggunaannya tidak

Untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut.