• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENI NGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KATELAN 4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENI NGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KATELAN 4"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

P E N I N G K A T A N H A S I L B E L A J A R L O M P A T J A U H

MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI KATELAN 4

SKRIPSI

OLEH :

R U S M I N I

X4711146

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rusmini

NIM : X4711146

Jurusan/Program Studi : PPKHB/Penjaskesrek

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR

LOMPAT JAUH MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS

IV SD NEGERI KATELAN 4”, ini benar-benar merupakan hasil karya saya

sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sangsi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

(3)

commit to user

iii

P E N I N G K A T A N H A S I L B E L A J A R L O M P A T J A U H

MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI KATELAN 4

Oleh:

RUSMINI

X4711146

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(4)

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Juni 2012

Pembimbing I

Drs. Sapta Kunta Purnama, M.Pd

NIP.19680323 199303 1 012

Pembimbing II

Djoko Nugroho,S.Pd,M.Or

(5)

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Senin

Tanggal : 30 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang, tanda tangan

Ketua : Waluyo, S.Pd, M.Or ...

Sekretaris : Drs. Budi Satyawan, M.Pd ...

Anggota 1 : Drs. Sapta Kunta Purnama, M.Pd ...

Anggota 2 : Djoko Nugroho, S.Pd, M.Or ...

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

a.n. Dekan FKIP UNS

Pembantu Dekan I

Prof. Dr. rer.nat. Sajidan, M.Si

(6)

commit to user

vi

ABSTRAK

Rusmini. PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

KATELAN 4. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa,

kualitas dan sikap siswa, serta perilaku siswa dalam pembelajaran lompat jauh.

Memberikan motivasi siswa melalui pendekatan pembelajaran dengan model

bermain sehingga siswa lebih berminat, senang dan memahami keterampilan

lompat jauh sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Penelitian ini menggunakan metode action research (tindakan kelas).

Adapun populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri

Katelan 4 Kecamatan tangen, Kabupaten Sragen, Tahun Ajaran 2011/2012.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling, yaitu

mengikutsertakan seluruh individu yang ada di dalam populasi. Jadi jumlah

sampel yang digunakan adalah seluruh populasi yang ada yaitu sebanyak 24

siswa. Terdiri dari 11 siswa putra, dan 13 siswa putri.

Data hasil penelitian ini berupa hasil belajar siswa mengenai kemampuan

siswa dalam pembelajaran lompat jauh dalam setiap kondisi yaitu kondisi awal,

pembelajaran pada siklus 1, dan pembelajaran pada siklus ke 2. Hasil belajar

siswa terbentuk score total yang diperoleh siswa dalam penilaian dari setiap

komponen pembelajaran lompat jauh. Penilaian diperoleh melalui lembar

observasi yang diisi/dinilai oleh peneliti berdasarkan sikap hasil belajar yang

ditampilkan siswa pada saat pelaksanaan tes. Dari hasil analisis yang diperoleh,

terdapat penngkatan pada hasil belajar siswa dari kondisi awal dan siklus 2, baik

peningkatan dari nilai rata-rata pembelajaran lompat jauh siswa maupun nilai

ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata pembelajaran lompat jauh pada rata-rata

kondisi awal (69,50), rata-rata siklus 1 (72,83) dan rata-rata siklus 2 (74,71),

sehingga peningkatan dari kondisi awal ke siklus 2 sebesar (5,21).

Peningkatan kemampuan gerak pada pembelajaran lompat jauh siswa

(7)

commit to user

vii

Pelajaran 2011/2012 juga dapat dilihat dari ketentuan nilai ketuntasan

minimal/KKM (70,00) adalah nilai rata-rata kondisi awal siswa hanya 10 siswa

dari 24 siswa yang memiliki nilai di atas KKM (70,00) atau tuntas sebesar

(41,66%). Nilai rata-rata peningkatan hasil pembelajaran kondisi awal siswa

dengan pembelajaran pada siklus 1 sebanyak 18 siswa dari 24 siswa, atau tuntas

sebesar (75,00%) siswa yang memliki nilai di atas KKM (70,00). Nilai rata-rata

pada peningkatan siklus 2 sebanyak 22 siswa dari 24 siswa, atau tuntas sebesar

(91,66%) siswa yang memiliki nlai diatas KKM (70,00).

Simpulan penelitian ini adalah menggunakan alat bantu pembelajaran

dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh siswa kelas IV SD Negeri Katelan 4

Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011 / 2012.

(8)

commit to user

viii

MOTTO

Dimana ada kemauan pasti ada jalan, carilah ilmu sampai ujung usiamu, dan

belajarlah sejak dini untuk memperoleh bekal ilmu di masa yang akan datang

(9)

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:

◊“Bapak dan Ibu”

Do’amu yang senantiasa untukku, kerja keras yang tak mengenal lelah,

pengorbanan yang tak ternilai, dan kasih sayang yang tak terbatas. Yang semua itu

membuatku bangga. Tiada kasih sayang yang seindah dan setulus kasih

sayangmu.

◊“Suamiku Tercinta”

Dukungan dan motivasimu membuatku lebih semangat dan percaya diri

untuk dapat menyelesaikan tugas ini.

◊“Anak-anakku Tersayang”

Keberadaanmu memacuku untuk segera meyelesaikan skripsi ini.

◊“FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta tercinta

Tempat aku menimba ilmu , ilmu pada bidang Olahraga dan Kesehatan

(10)

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan Skripsi dimana kegiatan penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri

Katelan 4, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan Skripsi ini tidak

terlepas dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Dalam

kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr.H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. rer.nat.Sajidan, M.Si, Pembantu Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Muiyono, Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Waluyo, S.Pd.M.Or, Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

5. Drs. Sapta Kunta Purnama, M.Pd, sebagai pembimbing I yang telah

memberikan motivasi dan arahan dalam penyusunan Skripsi.

6. Djoko Nugroho, S.Pd. M. Or, sebagai pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

7. Bapak dan Ibu Dosen FKIP JPOK Surakarta yang secara tulus

memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

8. Bapak Sunarno, S. Ag, sebagai Kepala SD Negeri Katelan 4, Kecamatan

Tangen, Kabupaten Sragen, yang telah memberikan izin untuk

mengadakan penelitian di sekolah yang dipimpin.

9. Bapak Winarno, S.Pd, Guru Mapel Penjasorkes SD Negeri Katelan 3,

(11)

commit to user

xi

10. Siswa kelas IV SD Negeri Katelan 4, Kecamatan Tangen, Kabupaten

Sragen, tahun pelajaran 2011/2012 yang telah bersedia menjadi sampel

penelitian.

11. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Semoga semua yang telah membantu penulis dalam menyusun laporan

ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, mendapat pahala yang berlipat ganda

dari Tuhan Ynag Maha Esa.

Akhirnya peneliti mohon ma’af apabila dalam penyampaian tulisan ini

terdapat hal yang tidak berkenan dihati para pembaca, bagaimanapun juga segala

kekurangan ada pada diri penyusun. Semoga Skripsi ini dapat memberikan

manfaat dan menambah wawasan kepada para pembaca. Peneliti berharap saran

dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan

Skripsi ini.

Sragen, 30 Juli 2012

(12)

commit to user A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ... 4

1. Belajar ... 4

a. Pengertian belajar ... 4

b. Prinsip-prinsip belajar... 5

c. Ciri-ciri perubahan akibat belajar ... 6

d. Hasil belajar... 6

e. Kaidah pembelajaran... 6

2. Pembelajaran Atletik ... 7

a. Pengertian lompat jauh ... 7

(13)

commit to user

xiii

c. Kesalahan umum dalam lompat jauh... 8

3. Pemanfaatan Alat Bantu ... 9

a. Pengertian alat bantu... 9

b. Prinsip pengembangan alat bantu ... 9

c. Tujuan pemanfaatan alat bantu... 10

1). Tujuan perluasan ... 10

2). Tujuan penghalusan ... 10

3). Tujuan penerapan... 11

B. Kerangka Berpikir... 11

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 12

B. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas ... 14

C. Subjek Penelitian... 14

D. Sumber Data... 14

E. Uji Validasi Data... 15

F. Teknik Pengumpulan Data... 15

G. Analisis Data ... 16

H. Prosedur Penelitian... 17

1. Rancangan siklus I... 18

a. Tahap perencanaan ... 18

b. Tahap pelaksanaan... 18

c. Tahap pengamatan tindakan ... 19

d. Tahap evaluasi ... 19

2. Rancangan siklus II ... 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data... 20

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 21

1. Siklus I... 26

2. Siklus II ... 33

3. Antar Siklus ... 36

(14)

commit to user

xiv

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 39

B. Implikasi... 39

C. Saran... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 42

(15)

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian………... 12

2. Teknik dan Alat PengumpulanData………... 16

3. Prosentase Target Capaian………... 18

4. Deskripsi Data Awal... 21

5. Deskripsi Data Siklus I... 28

6. Deskripsi Data Siklus II... 35

7. Deskripsi Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar... 36

(16)

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Berfikir………... 11

2. Tahap Penelitian………... 17

3. Histogram Nilai Rata-rata... 37

4. Histogram Perbandingan hasil Belajar... 38

5. Foto Kegiatan Persensi... 86

6. Foto Kegiatan Pembelajaran Pemanasan... 86

7. Foto Diskusi Perencanaan Penyusunan RPP... 87

8. Foto Implementasi RPP Siklus I... 87

9. Foto Pembelajaran Melompat Dengan Alat Bantu Kardus... 88

10. Foto Pembelajaran Mendarat Dengan Alat Bantu... 88

11. Foto Pembelajaran Lompat Jauh Dengan Alat Bantu... 89

12. Foto Diskusi Perencanaam RPP Siklus II... 89

13. Foto Implementasi Pembelajaran Siklus II... 90

14. Foto Implementasi Pembelajaran Siklus II... 90

15. Foto Permainan diakhir Pembelajaran... 91

(17)

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran : Halaman

1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian... 43

2. Daftar Kelompok dan Jadwal perputaran... 44

3. Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP)... 48

4. Daftar Pendapat Siswa ... 58

5. Rekap Daftar Pendapat Siswa ... 62

6. Daftar Observasi Guru Pamong ... 63

7. Alokasi Waktu Pembelajaran... 65

8. Daftar Lembar Pengamatan Kolaborator ... 67

9. Daftar Absensi Siswa ... 69

10. Daftar Nilai Awal Siswa ... 70

11. Daftar Nilai Siklus 1 dan 2... 71

12. Daftar Nilai Kognitif Siklus 1 dan 2 ... 72

13. Daftar Nilai Afektif Siklus 1 dan 2 ... 74

14. Daftar Nilai Psikomotor Siklus 1 dan 2 ... 76

15. Foto Kegiatan Pembelajaran ... 78

16. Surat Izin Kepala Sekolah... 82

(18)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani di dalam dunia pendidikan seperti sekarang ini,

merupakan mata pelajaran penting untuk mendidik manusia yang utuh dan

berkarakter. Pendidikan Jasmani merupakan pengetahuan dasar yang erat

hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Namun pelajaran pendidikan

jasmani bagi sebagian siswa dianggap sebagai pendidikan yang sulit dan

rumit, sehingga kemampuan siswa dalam pengetahuan dasar masih kurang.

Oleh karena itu ketidak mampuan menimbulkan kejenuhan dan kesulitan

belajar terutama didalam menganalisa secara sederhana untuk memecahkan

masalah dalam bentuk gerakan yang baik dan benar. Akibatnya hasil belajar

siswa cenderung lebih rendah dibanding dengan pelajaran yang lain.

Melihat dari kenyataan di atas, bisa kita katakan salah satu penyebab

rendahnya hasil belajar olahraga adalah kurangnya pemanfaatan alat bantu

olahraga saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sehingga siswa kurang

tertarik dan sulit memahami karena siswa tidak dilibatkan secara langsung.

Idikan Karena dalam mengajar pendidikan jasmani sangatlah diperlukan

hubungan yang berkesinambungan antara guru dan siswa. Seperti yang

disampaikan oleh Mosston (1991 )’’bahwa mengajar pendidikan jasmani

merupakan serangkaian hubungan yang berkesinambungan antara guru dan

siswa”(hal:3). Selain hubungan antara guru dan siswa yang

berkesinambungan, salah satu sarana pembelajaran pendidikan jasmani yang

juga memegang peranan penting ialah pengetahuan konsep yang menunjuk

pada pemahaman dasar dan keterampilan pada suatu yang dilakukan oleh

siswa.

Dalam hal ini peranan guru menjadi salah satu kunci utama dalam

keberhasilan pembelajaran. Seorang guru pendidikan jasmani dituntut agar

(19)

commit to user

siswa akan lebih mudah menerima dan tertarik untuk melaksanakan seperti

apa yang diinginkan oleh guru. Dengan demikian akan dapat tercapainya

tujuan pembelajaran.

Dari pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 70, hasil

evaluasi sejumlah 24 siswa menunjukkan 10 siswa yang tuntas atau 42%

siswa yang dapat mencapai kkm tersebut. Pembelajaran lompat jauh kurang

berhasil disebabkan mayoritas siswa kurang begitu senang dengan materi

yang diberikan, karena dalam pembelajaran hanya menggunakan metode

demonstrasi dan ceramah, siswa tidak dilibatkan. Tidak memanfaatkan alat

bantu yang memadai, dan siswa selalu disuruh melakukan berulang-ulang,

sehingga siswa kurang dapat merespon dan jenuh dengan pembelajaran

seperti itu. Pembelajaran yang monoton menyebabkan siswa dalam mengikuti

pembelajaran menjadi malas dengan alasan tidak bisa melakukan karena

terlalu rumit dan sulit untuk melakukan gerak dasar lompat jauh dalam

pembelajaran di SD.

Agar upaya peningkatan hasil belajar dapat meningkat, maka guru

dalam menyampaikan materi pembelajaran dapat dengan memanfaatkan

media termasuk alat bantu di dalamnya. Demikian pentingnya pemanfaatan

alat bantu dalam keberhasilan suatu pembelajaran, yang nantinya akan

memberikan pengalaman lebih mengesankan sehingga memudahkan siswa

untuk memahaminya disbanding hanya dengan menggunakan metode

demonstrasi dan ceramah, yang segala sesuatunya hanya monoton.

Berdasarkan ulasan di atas dan dalam usaha untuk meningkatkan hasil

belajar olahraga siswa, perlu kiranya diadakan perbaikan pembelajaran

dengan menanfaatkan alat bantu di kelas IV SD Negeri Katelan 4, Kecamatan

Tangen, Kabupaten Sragen Tahun 2011/2012.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan yang

(20)

commit to user

3

’’Bagaimanakah pemanfaatan alat bantu pembelajaran dapat

meningkatkan hasil belajar lompat jauh pada siswa kelas IV SD Negeri

Katelan 4 tahun ajaran 2011 / 2012 ? ’’

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan di atas, maka

tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

’’Untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh pada siswa kelas IV

SD Negeri Katelan 4 tahun ajaran 2011/2012 melalui penggunaan alat bantu

pembelajaran .’’

D. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai

berikut :

1. Bagi guru Penjas kelas IV SD Negeri Katelan 4 Kabupaten Sragen :

a. Untuk meningkatkan kreatifitas guru di sekolah dalam memanfaatkan

alat bantu pembelajaran yang murah dan mudah didapat.

b. Mendapat pengetahuan tentang peningkatan hasil belajar lompat jauh

melalui pemanfaatan alat bantu peraga .

2. Bagi Siswa kelas IV SD Negeri Katelan 4 Kabupaten Sragen:

a. Dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan

dan meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran

siswa.

(21)

commit to user

4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Belajar

a. Pengertian belajar

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai akibat

adanya interaksi antara individu dan lingkungannya. Seperti yang

disampaikan oleh Slameto ( 1987 )’’ belajar diartikan sebagai suatu proses

usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya’’( hal:2 ) .Dengan belajar dapat

membentuk, merubah dan meningkatkan kemampuan dalam ranah kognitif,

afektif, psikomotor dan fisik.

Seperti juga pandangan yang disampaikan oleh aliran Behaviourisme

yang menekankan adanya perubahan perilaku pada peserta didik setelah

melakukan kegiatan belajar. Menurut aliran Behaviourisme belajar adalah

perubahan perilaku, perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat

diamati dan dapat diukur. Sehingga dengan belajar siswa dapat memperoleh

pengalaman, Dengan pengalaman itulah siswa dapat menyebutkan atau

memperagakan gerak dasar lompat jauh.

Dilihat dari kemampuan siswa dalam menangkap ilmu dari hasil

proses belajar maka guru dapat menilai sejauh mana siswa tersebut paham

akan materi yang disampaikan.

Berdasarkan penjelasan mengenai belajar tersebut diatas dapat

disimpulkan bahwa, belajar merupakan suatu proses yang terjadi di dalam diri

masing-masing individu. Seseorang dikatakan telah belajar sesuatu, apabila

terdapat perubahan-perubahan yang bersifat lebih baik dari pada sebelumnya.

Perubahan-perubahan tersebut diantaranya adalah perubahan keterampilan,

pengetahuan, kecakapan, kebiasaan dan sikap. Hasil belajar bersifat permanen

(22)

commit to user

5

b. Prinsip-prinsip belajar

Belajar suatu ketrampilan adalah sangat komplek. Dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran, pengetahuan tentang prinsip belajar

dapat membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat, maka dalam

proses pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip belajar yang tepat.

Maka pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang

benar, yang bertolak dari kebutuhan internal siswa untuk belajar. Davies

(1991 ), mengingatkan beberapa hal yang dapat menjadikan kerangka dasar

bagi penerapan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran, yaitu :

1). Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya.

2). Setiap murid belajar menurut tempo ( kecepatannya ) sendiri dan untuk setiap kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar.

3). Seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan ( reinforcement ).

4). Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembela - lajaran memungkinkan murid belajar secara lebih berarti.

5). Apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia lebih termotivasi untuk belajar, dan ia akan belajar dan mengingat lebih baik (hal:32)

Prinsip belajar menunjuk kepada hal-hal penting yang harus dilakukan

guru agar terjadi proses belajar siswa sehingga proses pembelajaran yang

dilakukan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Prinsip-prinsip belajar juga

memberikan arah tentang apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh guru agar

para siswa dapat berperan aktif didalam proses pembelajaran. Bagi guru,

kemampuan menerapkan prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran

akan dapat membantu terwujudnya tujuan pembelajaran yang dirumuskan

dalam perencanaan pembelajaran. Sementara bagi siswa prinsip-prinsip

pembelajaran akan membantu tercapainya hasil

belajar yang diharapkan.

c.Ciri-ciri perubahan akibat belajar

Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa,

(23)

commit to user

bisa. Dari belajar siswa dapat memiliki ketrampilan yang lebih baik

dibandingkan sebelumnya.

Seperti yang telah disampaikan diatas bahwa belajar dapat

didefinisikan sebagai setiap perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan

terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Definisi ini mencakup tiga

unsur, yaitu : (1) belajar adalah perubahan tingkah laku, (2) perubahan

tingkah laku tersebut terjadi karena latihan atau pengalaman, (3) perubahan

tingkah laku tersebut bersifat permanen atau tetap ada untuk waktu yang

cukup lama.

d. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi hasil belajar dan

tindak belajar, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.

Hasil belajar merupakan puncak proses belajar yang merupakan bukti dari

usaha yang telah dilakukan. Menurut Nasrun ( 1980) mengemukakan bahwa

’’ Hasil belajar merupakan hasil akhir pengambilan keputusan mengenai

tinggi rendahnya nilai yang diperoleh siswa selama mengikuti proses

pembelajaran’’ ( hal 25 ). Hasil belajar merupakan bagian utuh dari proses

dan tahapan kegiatan pembelajaran. Dengan melakukan penilaian, guru dapat

mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukannya, pada

tiap kali pertemuan, setiap akhir kompetensi dasar, dan juga setiap akhir

semester. Dengan demikian setiap kali membahas proses pembelajaran, maka

berarti kita juga membahas tentang penilaian, karena penilaian adalah hasil

belajar di dalam proses pembelajaran.

Untuk dapat melaksanakan penilaian pembelajaran dengan benar,

maka guru harus mengetahui berbagai hal yang terkait dengan penilaian,

terutama berkaitan dengan hakekat penilaian, tujuan penilaian, prinsip-prinsip

penilaian, jenis-jenis penilaian, dan prosedur penilaian di dalam

pembelajaran.

e. Kaidah pembelajaran

Kaidah pembelajaran merupakan petunjuk atau pedoman yang

(24)

commit to user

7

1) Materi

a) Harus sesuai indikator.

b) Harus ada pembahasan yang jelas.

c) Dapat dipahami dan mudah dimengerti oleh siswa.

2) Konstruksi

a) Menerangkan secara jelas dan tegas.

b) Memberikan pertanyaan.

c) Memberikan hukuman pada siswa yang tidak bisa menjawab.

3) Bahasa

a) Dalam menjelaskan harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan

kaidah bahasa Indonesia.

b) Menggunakan bahasa yang komunikatif.

c) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku di lingkungannya.

Adapun selain diatas agar kaidah pembelajaran memiliki mutu yang

baik perlu juga diperhatikan bahwa peserta didik harus mendengarkan

keterangan atau penjelasan dari pengajar pada saat diterangkan, peserta didik

tidak boleh berbicara sendiri atau ramai saat diterangkan, dan peserta didik

harus bisa menerima materi yang dijelaskan. Sedangkan pengajar harus

mengamati hasil belajar para peserta didiknya dalam proses belajar mengajar

agar dalam proses belajar peserta didiknya tidak mengalami kesulitan dalam

menerima pelajaran.

Dengan demikian agar proses pembelajaran dapat tercapai dengan

baik maka dalam proses pembelajarannya harus ditata dengan sebaik-baiknya

agar peserta didik tidah bosan dengan model pembelajaran yang diberikan.

2. Pembelajaran Atletik

a.Pengertian lompat jauh

Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang

olahraga atletik. Menurut Aip Syarifuddin (1992) lompat jauh didefinisikan

(25)

commit to user

dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang

diudara ) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan

pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya ’’(hal:90).

Sedang menurut Engkos Kosasih ( 1985 )’’bahwa yang menjadi

tujuan lompat jauh adalah mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya

yang mempunyai empat unsur gerakan yaitu : awalan ; tolakan ; sikap badan

diudara ; sikap badan pada waktu jatuh atau mendarat’’(hal:67). Mengenai

unsur-unsur yang berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam

melakukan lompat jauh meliputi :

1) Daya ledak.

2) Kekuatan.

3) Kelincahan.

4) Keseimbangan.

5) Keterampilan.

6) Koordinasi

b.Cara melakukan lompat jauh

Adapun cara melakukan lompat jauh yaitu :

1) Berdiri tegak diatas kedua kaki.

2) Ambil ancang-ancang kemudian lari.

3) Irama lari dipercepat ketika mendekati papan tolakan.

4) Gunakan kaki yang terkuat untuk menolak ke depan atas.

5) Mendaratlah dengan ke dua kaki secara bersamaan dan sejajar.

c.Kesalahan umum dalam lompat jauh

Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi didalam melakukan lompat

jauh antara lain :

1) Jarak awalan dengan papan tolakan tidak pas, sehingga

mengakibatkan :

a) Pada saat kaki menumpu jatuh sebelum papan tolakan.

(26)

commit to user

9

2) Irama langkah tidak tepat ada panjang ada pendek sehingga

mengakibatkan kaki tumpu jatuh tidak pas dengan papan

tolakan.

3) Bertumpu dengan kaki yang lemah sehingga tidak menghasilkan

lompatan yang maksimal.

4) Saat jatuh atau mendarat kedua kaki tidak bersaman dan tidak

sejajar sehingga mengurangi keseimbangan.

3. Pemanfaatan Alat Bantu

a. Pengertian Alat Bantu Pembelajaran

Alat bantu yang digunakan oleh pendidik biasanya tidak sama, dan itu

tergantung oleh kreatifitas pendidik itu sendiri. Alat bantu biasa digunakan

oleh pendidik untuk mempermudah menyampaikan pembelajaran. Alat bantu

bisa juga disebut alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan

mempraktekkan sesuatu dalam proses pendidikan pengajaran.

Jelas pula pengertian atau pengetahuan yang diperoleh. Dengan kata

lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengarahkan indera sebanyak

mungkin suatu objek sehingga mempermudah persepsi.

b. Prinsip Pengembangan Alat Bantu

Alat bantu yang digunakan harus efisien dalam penggunaanya, dalam

waktu yang singkat dapat mencakup isi yang luas dan tempat yang diperlukan

tidak terlalu luas. Selain itu alat bantu tersebut juga tidak berbahaya bagi

siswa yang menggunakannya dan mudah untuk dimengerti, sehingga

membuat siswa menjadi lebih mudah dalam menerima pembelajaran yang

diberikan oleh guru.

Kreatifitas guru dalam memilih alat bantu yang digunakan dalam

pembelajaran, akan disesuaikan dengan :

1) Tujuan.

2) Karakteristik materi.

3) Kondisi lingkungan.

4) Evaluasi.

(27)

commit to user

1) menimbulkan minat sasaran pendidikan.

2) mencapai sasaran yang lebih banyak.

3) membantu mengatasi hambatan bahasa.

4) membantu sasaran pendidikan untuk lebih banyak dan cepat.

5) mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan.

6) syarat alat bantu pembelajaran yang baik.

c. Tujuan Alat bantu

Pemanfaatan alat bantu pembelajaran sangat erat hubungannya

dengan tujuan pembelajaran dari mulai tujuan yang paling rendah sampai

tujuan yang paling tinggi. Adapun tujuan pemanfaatan alat bantu pada materi

ini dibagi menjadi tiga komponen, yaitu :

1) Tujuan Perluasan

Yang dimaksud dengan tujuan perluasan adalah tujuan pembelajaran

yang lebih menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan

melakukan bentuk atau wujud ketrampilan yang dipelajarinya tanpa

memperhatikan aspek efisiensi dan efektifitas. Misalnya : siswa

mengetahui dan dapat memberikan contoh awalan lompat jauh.Dalam

contoh ini, tujuan pembelajaran lebih menekankan agar siswa lebih

menekankan agar siswa dapat mengetahui esensi awalan lompat jauh

dalam bentuk peragaan, dalam kasus ini peragaan tidak terlalu

dipermasalahkan apakah awalan lompat jauh itu sudah dilakukan secara

efektif dan efisien atau belum. Yang penting siswa dapat mengetahui

esensi wujud awalan lompat jauh.

2) Tujuan Penghalusan

Yang dimaksud dengan tujuan penghalusan adalah tujuan

pembelajaran yang lebih menekankan pada perolehan pengetahuan dan

kemampuan melakukan gerak secara efisien. Misalnya : siswa

mengetahui gerakan-gerakan dasar dalam lompat jauh. Dalam contoh ini,

tujuan tidak lagi pada level agar siswa dapat mengetahui esensi gerak

awalan lompat jauh ( misalnya : menggunakan teknik yang tepat untuk

(28)

commit to user

11

3) Tujuan Penerapan

Yang dimaksud dengan tujuan penerapan adalah tujuan pembelajaran

yang lebih menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan

tentang efektif tidaknya gerakan yang dilakukan melalui pengenalan

kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran lompat jauh pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani

pada hakekatnya merupakan pelatihan suatu keterampilan yang harus

dikuasai oleh peserta didik karena pembelajaran lompat jauh gerakan-gerakan

dasarnya terlalu sulit dan rumit, yang harus dilakukan secara cepat dan tepat.

Maka pembelajaran lompat jauh tidak tepat apabila hanya disampaikan

dengan menggunakan metode ceramah dan demonstrasi tanpa memanfaatkan

alat bantu yang baik dan tepat.

Pada pembelajaran lompat jauh dengan menggunakan alat bantu,

maka dasar-dasar lompat jauh, yaitu awalan, tumpuan, melayang dan

pendaratan diajarkan secara bersama-sama oleh guru melalui pemanfaatan

alat bantu . Sehingga siswa dapat latihan setahap demi setahap, dengan

demikian siswa mudah memahami dan menguasai dasar-dasar lompat jauh

dengan mudah.

Pemanfaatan alat bantu akan lebih menjamin siswa untuk dapat

menguasai dasar lompat jauh dengan lebih baik, penguasaan

dasar-dasar dengan baik akan menyebabkan hasil belajar atau prestasi lompat jauh

(29)

commit to user

Secara sistematis, kerangka pemikiran di atas dapat digambarkan

sebagai berikut :

Kondisi Awal Pembelajaran

1. Guru mengajar lompat jauh secara verbal

2. Siswa tidak mendapatkan gambaran secara konkret

3. Siswa tidak dapat menguasai gerak dasar lompat jauh dengan baik

4. Hasil lompat jauh siswa rendah

Guru memanfaatkan alat bantu pada pembelajaran lompat jauh

Kondisi Akhir Pembelajaran

1. Guru mengajar dengan memanfaatkan alat bantu

2. Siswa mendapatkan gambaran secara terperinci

3. Siswa menguasai gerak dasar lompat jauh dengan baik

4. Hasil belajar lompat jauh siswa meningkat

Gambar 1.

(30)

commit to user

13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV Sekolah dasar Negeri Katelan 4

Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dari bulan Maret

2012 sampai dengan selesai .

Tabel 1 ; Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiatan Penelitian

No. Rencana Kegiatan Tahun 2012

Mar Apr Mei Juni Juli

1. Persiapan

a. Observasi 

b. Identifikasi Masalah 

c. Penentuan Judul 

d. Pengajuan Judul 

e. Penyusunan Proposal  

f. Pengajuan Izin Penelitian 

2. Pelaksanaan

a. Seminar Proposal 

b. Pengumpulan Data Penelitian 

3. Penyusunan Laporan

a. Penulisan  

(31)

commit to user

B. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Persiapan sebelum Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dan dibuat

berbagai input instrument yang akan dikenakan untuk memberikan

pelaksanan dalam PTK, yaitu :

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran

Dengan kompetensi dasar Mempraktekkan gerak dasar atletik yang

dimodifikasi dengan memperhatikan nilai-nilai pantang menyerah,

sportivitas, percaya diri dan kejujuran.

2. Perangkat pembelajaran yang berupa lembar pengamatan siswa.

3. Dalam pelajaran juga akan diurutkan sesuai absen

C. Subyek Penelitian

Subyek penerima tindakan adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah

Dasar Negeri Katelan 4, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen yang

berjumlah 24 siswa, subyek pelaku tindakan adalah seorang guru pendidikan

Jasmani dan Kesehatan Sekolah Dasar negeri Katelan 4 Kecamatan Tangen

Kabupaten Sragen.

D. Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan untuk melaksanakan penelitian tindakan

kelas ini terdiri dari data utama dan data pendukung. Adapun sumber utama

data adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar negeri Katelan 4 Kecamatan

Tangen Kabupaten Sragen Tahun 2011/2012. Selain itu, data utama juga

diperoleh dari buku daftar nilai siswa dan catatan harian siswa maupun

catatan tentang diri siswa. Sedangkan data pendukung berasal dari teman

sejawat yaitu, wali kelas IV Sekolah Dasar Negeri Katelan 4 Kecamatan

Tangen Kabupaten Sragen , sebagai kolaborator untuk melihat tingkat

keberhasilan hasil belajar lompat jauh melalui pemanfaatan alat bantu pada

siswa kelas IV SD Negeri Katelan 4 Tangen Sragen tahun pelajaran 2011 /

(32)

commit to user

15

E. Uji Validitas Data

Cara untuk mengembangkan validitas data penelitian. Trianggulasi

merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas data

dalam penelitian. Trianggulasi yang digunakan yaitu :

1. Trianggulasi data

Yang dimaksud trianggulasi data yaitu data yang sama akan lebih mantap

kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

2. Trianggulasi sumber

Yang dimaksud trianggulasi sumber yaitu mengkroscekkan data yang

diperoleh dengan informan atau nara sumber yang lain, baik dari siswa,

rekan guru, atau pihak lain (kepala sekolah).

3. Trianggulasi metode

Yang dimaksud dengan trianggulasi metode yaitu dengan mengumpulkan

data yang berbeda agar hasilnya lebih baik sehingga didapatkan hasil yang

akurat dan sebenarnya.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik atau metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada

penelitian ini adalah melalui tes, observasi dan dokumentasi.

Data yang diperlukan dalam penilaian tindakan kelas ini diperoleh

melalui caara atau teknik sebagai berikut :

a. metode observasi digunakan untuk mengungkap data tentang aktivitas

belajar kemampuan siswa dalam menguasai teknik dasar lompat jauh.

b. metode tugas berupa praktek lompat jauh.

c. metode dokumentasi, dokumentasi yang diteliti adalah daftar nilai mata

pelajaran penjasorkes siswa kelas IV pada dua tahun ajaran terakhir

khususnya untuk kompetensi dasar yang sama dengan kajian dalam

penelitian ini.

(33)

commit to user

a. Lembar Observasi dipergunakan sebagai teknik mengumpulkan data

tentang aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran lompat

jauh melalui pemanfaatan alat bantu.

b. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar lompat

jauh yang dilakukan siswa.

c. Pemahaman dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil

pemahaman siswa dari konsep materi hasil belajar lompat jauh yang

ditanyakan.

Tabel 2. Teknik dan alat pengumpulan data

No Sumber

Data Jenis Data

Tehnik

Pengumpulan Instrumen

1. Siswa Hasil belajar lompat

jauh

3. Siswa Hasil pemahaman

konsep materi Pemahaman

Konsep materi

pembelajaran

G. Analisa Data

Analisis data pada penelitian ini dimulai sejak awal sampai

pengumpulan data dari hasil penelitian di lapangan maupun angket diolah

dan dianalisis secara kualitatif. Teknik analisis yang digunakan pada

penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase

untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

(34)

commit to user

17

1. Hasil belajar lompat jauh, yaitu dengan menganalisis nilai rata-rata

tes hasil belajar lompat jauh. Kemudian dikategorikan dalam

klasifikasi skor yang telah ditentukan.

2. Aktifitas pembelajaran siswa, yaitu dengan menggunakan lembar

observasi siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Kemudian

dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

3. Hasil pemahaman konsep siswa, yaitu dengan menganalisis nilai

rata-rata pemahaman konsep. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi

dalam skor yang telah ditentukan.

F. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dirancang dan dilaksanakan dalam 2

siklus, setiap siklus terdiri atas empat tahap, yakni : (1) perencanaan

tindakan; (2) pelaksanan tindakan; (3) observasi dan interprestasi; (4)

analisi dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya.

Tahap-tahap pelaksanaan PTK ini dapat dilihat dari gambar di

bawah ini :

Gambar 2. Tahap penelitian

Siklus I

perencanaan

pengamatan

refleksi pelaksanaan

refleksi

perencanaan

Siklus II

pengamatan

pelaksanaan

(35)

commit to user

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap perencanaan

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

2) Menyediakan alat atau media pembelajaran

3) Membuat alat monitoring berupa lembar observasi

4) Membuat scenario pembelajaran sebagai berikut

b. Tahap pelaksanaan

1) Kegiatan pemanasan.

a) Guru membuka pelajaran dengan ucapan salam dan selamat

pagi

b) Mengkondisikan siswa dan melakukan presensi siswa

c) Melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan siswa

tentang lompat jauh

d) Menyampaikan tujuan pembelajaran bahwa di akhir

pembelajaran siswa diharapkan mampu menguasai teknik

dan praktik lompat jauh dengan baik

e) guru memimpin pemanasan (warming up)

f) menyampaikan pemanfaatan alat bantu kardus yang akan

diterapkan dalam pembelajaran lompat jauh.

2) Kegiatan Inti

a) guru menjelaskan teknik dan cara melakukan lompat jauh

dengan baik.

b) guru memberikan contoh gerakan dasar lompat jauh dengan

awalan tiga langkah, teknik lompat jauh dengan detail.

c) guru menyuruh siswa untuk menirukan contoh atau

demonstrasi yang dilakukan guru secara bersama-sama.

d) guru mengadakan tanya jawab tentang teknik dasar dan

praktik lompat jauh.

3) Kegiatan akhir

a) guru mengadakan tes siklus I, berupa penugasan melakukan

(36)

commit to user

19

b) guru memberikan pesan moral dan pesan belajar, agar siswa

mau mempelajari kembali materi yang telah didapatnya dan

diakhiri pembelajaran dengan ucapan salam dan selamat

siang.

c. Tahap pengamatan tindakan

Pengamatan dilakukan bertahap : (1) hasil ketrampilan lompat jauh

siswa baik yang ditunjukkan selama melakukan unjuk kerja maupun

tes akhir siklus; (2) aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung;

dan (3) pemahaman siswa terhadap konsep hasil belajar lompat jauh.

d. Refleksi

Refleksi diawali dengan analisis terhadap hasil temuan Selama

observasi untuk mengetahui efektifitas tindakan yang telah dilakukan,

melalui hasil refleksi dapat diketahui kelemahan dan kekurangan

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan hasilnya dapat

dijadikan acuan perbaikan dalam pembelajaran siklus selanjutnya,

hingga mencapai target yang diharapkan sesuai dengan indikator

keberhasilan. Prosentase indicator pencapaian keberhasilan PTK

dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 3. Prosentase target pencapaian

Aspek yang diukur

Hasil belajar lompat jauh 42% 75% 91%

2. Rancangan Siklus II

Rencana siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan, hasil

yang telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan

dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan

silabus mata pelajaran pendidikan jasmani. Demikian juga termasuk

perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, dan interprestasi, serta

(37)

commit to user

Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu

peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang

ada di lapangan. Hasil kegiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Siswa kelas IV SD Negeri Katelan 4 Kecamatan Tangen Kab. Sragen Tahun

Pelajaran 2011/2012, yang mengikuti materi pelajaran penjasorkes khususnya

lompat jauh adalah 24 siswa, yang terdiri atas 11 siswa putra dan 13 siswa

putri. Dilihat dari proses pembelajaran atletik khususnya materi lompat jauh ,

dapat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil.

2. Siswa kurang memiliki perhatian dan motivasi dalam pembelajaran lompat

jauh , sebab guru kurang kreatif dalam mengajar materi lompat jauh , sehingga

siswa merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti pembelajaran lompat jauh.

3. Guru kesulitan menemukan contoh / model pembelajaran lompat jauh yang

baik dan benar. Seringkali contoh yang disampaikan oleh guru melalui

peragaan langsung sehingga kurang dapat dicermati oleh siswa secara baik,

sebab siswa kurang dapat melihat contoh gerakan yang diperagakan oleh guru

hal ini karena kurangnya antusiasme siswa atau contoh gerakan kurang dapat

dipahami oleh siswa.

4. Guru kurang bisa dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran lompat

jauh . Guru kurang kreatif untuk membuat cara agar siswa tertarik dan senang

mengikuti materi lompat jauh.

5. Guru kurang menggunakkan modifikasi alat bantu pembelajaran yang baik

kepada siswa agar mampu meningkatkan peran aktif siswa selama mengikuti

pembelajaran lompat jauh . Pembelajaran yang monoton atau mengakibatkan

motivasi belajar siswa menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya

hasil belajar lompat jauh.Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan maka

(38)

commit to user

dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal keadaan siswa dalam materi

pembelajaran lompat jauh pada siswa kelas IV SD Negeri Katelan 4

Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012. Adapun

diskripsi data yang diambil adalah hasil belajar lompat jauh pada siswa kelas

IV SD Negeri Katelan 4 Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Tahun

Pelajaran 2011/2012.

Kondisi awal hasil belajar lompat jauh pada siswa IV SD Negeri Katelan 4

Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 sebelum

diberikan tindakan penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Diskripsi Data Awal/ Pra Siklus Hasil Lompat Jauh Pada Siswa

Kelas IV SD Negeri Katelan 4 Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen

Tahun Pelajaran 2011/2012.

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah

Anak Prosentase

>90 Baik Sekali Tuntas 0 0%

80 – 89 Baik Tuntas 2 8,3%

70 – 79 Cukup Tuntas 8 33,3%

60 – 69 Kurang Tidak Tuntas 14 58,4%

< 59 Kurang Sekali Tidak Tuntas 0 0%

Jumlah 24 100%

Berdasarkan hasil diskripsi rekapitulasi data awal sebelum diberikan tindakan

maka dapat dijelaskan bahwa mayoritas siswa kelas IV SD Negeri Katelan 4

Kecamatan Tangen kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/2012 belum

menunjukan hasil belajar yang baik khususnya materi pembelajaran lompat jauh ,

hal ini diketahui dari prosentase ketuntasan belajar 42% siswa atau 10 siswa yang

telah tuntas dalam materi pembelajaran lompat jauh.

Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut kriteria keberhasilan

(39)

commit to user

observasi data awal maka disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan hasil

pembelajaran materi lompat jauh pada siswa Kelas IV SD Negeri Katelan 4

Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 melalui

penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran. Pelaksanaan tindakan akan

dilakukan sebanyak 2 siklus, yang masing masing siklus terdiri atas 4 tahapan,

yakni : (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan

interprestasi, (4) Analisis dan Refleksi.

2. Siklus I Pertemuan I a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan pada siklus I pertemuan I pada tanggal 14 Mei 2012,

sebagai berikut :

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar

yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjasorkes.

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (treatment)

yang diterapkan dalam PTK, yaitu dengan modifikasi alat bantu pembelajaran

dalam pelaksanaan pembelajaran lompat jauh.

3) Menyiapkan alat bantu pembelajaran yang diperlukan untuk membantu

pengajaran lompat jauh.

4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran

yang telah direncanakan, meliputi :

1) Pemanasan

a) Berdoa dan absensi siswa

b) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

c) Melakukan pemanasan penguluran, lari kemudian bermain.

Pemanasan menggunakan permainan yang mengarah pada inti pembelajaran.

Adapun permainan ini bernama permainan menembak rusa. Cara permainan

menembak rusa sebagai berikut : Anak dibagi menjadi 2 kelompok setiap

(40)

commit to user

menembak rusa. Salah satu kelompok memegang bola dan berusaha menembak

kaki lawan, kaki yang ditembak berusaha menghindar dengan cara meloncat

dan kaki yang tertembak berarti mati dan harus keluar , berdiri dibelakang garis

yang bertugas mengambil bola. Ini dilakukan secara bergantian Setelah

menjalankan semua siapa yang paling banyak dapat menembak rusa itulah regu

yang menang.

2) Inti Pelajaran

a) Pada inti pembelajaran guru menjelaskan materi lompat jauh , yaitu gerak

dasar lompat jauh. Setelah guru selesai menjelaskan kemudian siswa diberi

kesempatan untuk mencoba gerak dasar tersebut. Siswa melakukan awalan

lompat jauh yaitu lari dengan melewati alat bantu bilah, yang disesuaikan

dengan tungkai siswa. Siswa yang tungkainya pendek melompati bilah yang

ditata pendek-pendek begitu juga sebaliknya dengan siswa yang tungkainya

panjang. Jika siswa yang bertungkai pendek dapat melalui pilihan pertama

maka siswa tersebut dapat melanjutkan ke bilah yang dipasang lebih

panjang.

b) Pembelajaran tolakan lompat jauh menggunakan alat bantu ban bekas.

Siswa melompati ban bekas yang telah disusun dengan menggunakan satu

kaki. Kaki yang digunakan adalah kaki yang terkuat.

c) Penbelajaran sikap badan di udara dalam lompat jauh. Siswa mencoba

melompat kardus dengan variasi ketinggian.

d) Pembelajaran mendarat dalam lompat jauh. Siswa melewati ban dan kardus

dengan posisi jongkok.

e) Setelah selesai kemudian siswa dikumpulkan untuk melakukan evaluasi dari

pembelajaran yang telah dilakukan agar siswa mengetahui kekurangannya

dan juga memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi

lompat jauh yang belum dipahami. Setelah selesai bertanya jawab kemudian

semua siswa mencoba melakukan lompat jauh dilapangan lompat jauh dari

materi yang telah diajarkan sesuai dengan urutan absen siswa 4 anak- 4 anak

(41)

commit to user

a) Melaksanakan penenangan/ pendinginan Siswa membuat lingkaran,

bernyanyi berjalan keliling, setelah itu duduk membuat lingkaran sambil

mendengarkan penjelasan dan menjawab pertanyaan guru.

b) Berdoa kemudian dibubarkan.

c. Observasi dan Interprestasi

Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti dan

guru kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi

menyimpulkan bahwa siswa terlihat senang dengan menerapkan alat bantu

pembelajaran. Hal ini terlihat dari peran aktif siswa selama proses pembelajaran

berlangsung, siswa semangat dan antusias saat proses pembelajaran berlangsung.

1) Pemanasan

Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan pemanasan yang

dikemas dengan cara permainan. Siswa sangat antusias melakukan pemanasan

karena mereka merasa ada yang berbeda dari pemanasan yang mereka lakukan

biasanya.

2) Inti

Pada saat pembelajaran siswa tampak senang dengan menggunakan modifikasi

alat bantu pembelajaran yang guru berikan. Hal ini terbukti dari peran aktif

siswa saat pembelajaran berlangsung dan berulang kali siswa meminta untuk

melakukan kembali gerakan yang telah diajarkan. Dan pada saat melakukan

rangkaian gerakan lompat jauh siswa menunjukkan kemampuannya

masing-masing dan terlihat bersungguh-sungguh dalam melakukannya terbukti dari

perubahan kemampuan lompat jauh siswa dan juga lompatan yang dihasilkan.

d. Analisis dan Refleksi

Pada pertemuan pertama terdapat keberhasilan dan kegagalan yang terjadi,

adapun keberhasilan dan kegagalan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Keberhasilan guru/siswa :

Pembelajaran melalui penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran dapat

meningkatkan peran aktif siswa selama mengikuti pembelajaran, alat bantu

tersebut memotivasi siswa untuk lebih bersemangat dalam mengikuti

(42)

commit to user

siswa dalam melakukan gerakan lompat jauh. Selain itu dengan penerapan

modifikasi alat bantu pembelajaran siswa tidak jenuh selama mengikuti

pembelajaran lompat jauh.

2) Kendala yang dihadapi guru/siswa :

Pembelajaran melalui pendekatan bermain menggunakkan modifikasi alat bantu

pembelajaran yang terdapat unsur-unsur kompetisi membuat siswa harus mau

bekerjasama dalam kelompoknya, kendala yang dihadapi dalam hal ini adalah

membuat siswa putra dan putri mau bersatu dan satu kelompok tanpa ada

batasan dan juga rasa malu. Untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam

melakukan pembelajaran serta menghilangkan batasan dan juga rasa malu

tersebut maka sebaiknya peneliti memberikan reward kepada siswa, misalnya

berupa pujian seperti : bagus, baik sekali, tepat sekali, bagus sekali, dan lain

sebagainya. Sehingga siswa mampu termotivasi dan juga melupakan batasan

dan juga rasa malu tersebut setelah larut dalam permainan yang diberikan.

3) Rencana Perbaikan :

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran pada pertemuan pertama maka

perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, guna meningkatkan

hasil pembelajaran yang lebih maksimal. Adapun hal-hal yang dilakukan antara

lain :

a) Agar siswa tidak salah dalam melakukan setiap gerakan pada kegiatan

pembelajaran tersebut, maka peneliti memberikan penjelasan cara melakukan

gerakan dengan baik dalam pelaksanaan pembelajaran lompat jauh.

b) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan diberikan

perhatian yang lebih intensif pada pertemuan berikutnya. Peneliti harus tetap

memberikan pemahaman dan motivasi pembelajaran yang berorientasi pada

(43)

commit to user 3. Siklus I Pertemuan II

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan I, maka perencanaan tindakan

pada siklus I pertemuan II tanggal 15 Mei 2012 yang juga akan dilakukan

penilaian adalah sebagai berikut :

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar

yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjasorkes.

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (treatment)

yang diterapkan dalam PTK, yaitu dengan penerapan modifikasi alat bantu

pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran lompat jauh.

3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran

yang telah direncanakan, sebagai berikut :

1) Pemanasan.

a) Berdoa dan absensi siswa

b) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

c) Melakukan pemanasan, penguluran dan lari kemudian permainan.

Pemanasan dikemas dalam sebuah permainan sederhana yaitu Hitam dan

Hijau. Caranya siswa dibagi menjadi dua kelompok tim hitam dan tim

hijau, di buat satu baris setiap tim dan di hadapkan saling membelakangi,

guru sebagai pengatur permainan, bila guru bilang hitam, tim hijau

mengejar tim hitam dengan melompat dan tim hitam melompat ke depan

lurus agar tidak tertangkap,bila tim hitam sampai batas belum tertangkap

maka tim hijau menggendong tim hitam dari batas menuju ke posisi awal

tetapi apabila tim hitam tertangkap maka tim hitam yang menggendong,

apabila guru bilang hijau maka tim hitam yang mengejar.

2) Inti Pelajaran

a) Pada inti pembelajaran guru kembali menjelaskan awalan, tolakan, sikap

(44)

commit to user

menjelaskan kemudian siswa diberi kesempatan untuk mencoba

gerakan-gerakan tersebut dan dikondisikan dengan bagi menjadi 2 berbanjar. Siswa

melakukan gerakan-gerakan tersebut sesuai dengan barisannya dan setelah

selesai berbaris pada barisan paling belakang untuk menunggu giliran

berikutnya.

b) Siswa melakukan latihan melompat melewati kardus tanpa menggunakan

awalan dengan beberapa tingkat kesulitan.

c) Setelah selesai melakukan tugas ajar tersebut kemudian siswa dikumpulkan

untuk melakukan evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan agar

siswa mengetahui kekurangannya dan juga memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang materi lompat jauh yang belum dipahami.

Setelah selesai bertanya jawab kemudian siswa ditugaskan untuk melakukan

kembali gerakan-gerakan lompat jauh untuk memberi penguatan dari materi

pembelajaran yang telah diajarkan.

d) Siswa melakukan rangkaian lompat jauh , di lapangan lompat jauh yang

sebenarnya.

Setelah melakukan lompat jauh dengan menerapkan modifikasi alat bantu

pembelajaran, kemudian siswa melakukan rangkaian gerakan secara

keseluruhan. Siswa melakukan rangkaian gerakan lompat jauh sesuai daftar

urut absen dengan alat bantu 4 kardus dan di ambil hasil belajar yang sudah

ditunjukkan oleh siswa sebagai bahan evaluasi pada siklus I.

3) Penutup

Melaksanakan penenangan / pendinginan :

a) Siswa membuat lingkaran kemudian diminta untuk duduk dengan kedua

kaki diluruskan. Kemudian guru dengan siswa bernyanyi lagu daerah

bersama-sama.

b) Selesai mengevaluasi hasil belajar siswa kemudian guru memimpin berdoa

kemudian siswa dibubarkan.

c. Observasi dan Interprestasi

Pada dasarnya pembelajaran melalui penerapan modifikasi alat bantu

(45)

commit to user

lompat jauh , hal ini dapat dilihat dari peran aktif siswa selama proses pembelajaran

berlangsung dan juga banyak siswa yang meminta untuk mengulangi lompat jauh

karena belum puas dengan hasil yang telah didapatkan. Meski hasilnya belum

memenuhi target yang diharapkan masih ada siklus ke II sebagai perbaikan dari siklus

I dan diharapkan ada peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran lompat jauh.

d. Deskripsi Data Hasil Pembelajaran Siklus I

Tabel 5 Diskripsi Data Akhir Siklus I Hasil Belajar Lompat Jauh Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Katelan 4 Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah

Anak Prosentase

>90 Baik Sekali Tuntas 0 0%

80 – 89 Baik Tuntas 3 12,5%

70 – 79 Cukup Tuntas 15 62,5%

60 – 69 Kurang Tidak Tuntas 6 25%

< 59 Kurang Sekali Tidak Tuntas 0 0%

Jumlah 24 100%

e. Analisis dan Refleksi

Dari tabel pencapaian hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa

lompat jauh meningkat sesuai target capaian yang dicantumkan pada proposal.

Akan tetapi masih perlu peningkatan pada metode yang diterapkan. Adapun

keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan 2 siklus I adalah :

1) Keberhasilan guru/siswa :

Dari pada kondisi awal, siswa menunjukkan hasil belajar lompat jauh yang

cukup bagus dengan prosentase siswa yang tuntas 75% atau 18 siswa

sedangkan siswa yang belum tuntas 25% atau 6 siswa.

2) Kendala yang dihadapi guru/siswa :

a) Kendala yang dihadapi pada pertemuan 2 pada siklus I sedikit demi sedikit

dapat diatasi meskipun demikian masih perlu peningkatan dan juga

pengembangan untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada pertemuan siklus

(46)

commit to user

b) Untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal masih perlu meningkatkan

pendekatan internal kepada siswa terutama pada semangat dan peran aktif

siswa dalam pelaksanaan pembelajaran lompat jauh.

3) Rencana Perbaikan

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus I, maka perlu ada

perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya, untuk mendapatkan hasil belajar yang

maksimal, adapun rencana perbaikan tersebut antara lain :

a) Mempersiapkan skenario pembelajaran yang lebih matang agar siswa dapat

menerima pembelajaran dengan baik dan juga menghimbau kepada siswa agar

menjaga kondisi fisik sehingga dapat mengikuti pembelajaran dengan maksimal.

b) Melakukan pendekatan internal lebih intensif pada siswa yang dirasa masih

kurang berhasil agar siswa tersebut mengetahui kekurangan sehingga

termotivasi untuk membagikan kartu ceria..

4. Siklus II Pertemuan I

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari hasil analisis dan refleksi pada siklus I, maka perencanaan

tindakan pada siklus II pertemuan I tanggal 22 Mei 2012 sebagai berikut :

1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan sebelumnya. Pembelajaran

dengan menerapkan modifikasi alat bantu pembelajaran yang pada pertemuan

sebelumnya kurang berhasil dibuat lebih menarik lagi untuk lebih

meningkatkan semangat dan peran aktif siswa sehingga dapat memperoleh

hasil belajar yang maksimal

2) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran agar proses

perlaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

3) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran

yang telah direncanakan, adapun skenario pembelajaran lompat jauh sebagai

(47)

commit to user

1) Pemanasan.

a) Berdoa dan absensi siswa

b) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum

c) Melakukan pemanasan

Pemanasan menggunakan permainan yang mengarah pada inti

pembelajaran. Adapun permainan ini bernama permainan menembak rusa.

Cara permainan menembak rusa sebagai berikut : Anak dibagi menjadi 2

kelompok setiap kelompok terdiri 12 anak. Setiap anak mempunyai tugas

yang sama yaitu menembak rusa. Salah satu kelompok memegang bola dan

berusaha menembak kaki lawan, kaki yang ditembak berusaha menghindar

dengan cara meloncat dan kaki yang tertembak berarti mati dan harus keluar

berdiri dibelakang garis yang bertugas mengambil bola. Ini dilakukan secara

bergantian Setelah menjalankan semua siapa yang paling banyak dapat

menembak rusa itulah regu yang menang.

2) Inti Pelajaran

a) Memberi panjelasan materi lompat jauh dari gerakan awalan, tolakan,

melayang di udara, dan mendarat kepada siswa.

b) Selesai menjelaskan materi lompat jauh dari awalan, cara melakukan

tolakan, sikap badan saat melayang di udara dan saat melakukan pendarat

kemudian guru menugaskan siswa untuk melakukan kembali apa yang telah

diajarkan oleh guru. Siswa dibagi menjadi 2 banjar dan melakukan gerakan

melakukan awalan dilanjutkan tolakan, sikap badan saat melayang di udara

dan melakukan pendaratan . Siswa yang telah selesai melakukan kembali

berbaris pada barisan paling belakang untuk menunggu giliran berikutnya,

setiap siswa diberi kesempatan untuk melakukan tiap gerakan yang

diajarkan sebanyak 4 kali.

c) Setelah siswa selesai melakukan gerak dasar yang diajarkan kemudian guru

mengajak siswa melakukan gabungan gerakan lompat jauh.

d) Setelah selesai melakukan tugas ajar tersebut kemudian siswa dikumpulkan

untuk melakukan evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan agar

(48)

commit to user

siswa untuk bertanya tentang materi lompat jauh yang belum dipahami.

Setelah selesai bertanya jawab kemudian siswa ditugaskan untuk melakukan

kembali gabungan gerakan-gerakan lompat jauh untuk memberi penguatan

dari materi pembelajaran yang telah diajarkan. Siswa ditugaskan untuk

melakukan lompat jauh di lapangan yang sebenarnya dan dilakukan sesuai

dengan urutan absen siswa dengan alat bantu kardus yang dijajar disamping

bak lompat dengan tumpuan menggunakan alat bantu keset.

3) Penutup

Melaksanakan penenangan / pendinginan :

a) Pendinginan dilakukan berupa pelemasan dengan cara saling memijit kaki

teman dengan pasangannya masing-masing tetapi putra putri dipisah.

b) Berdoa dan siswa dibubarkan.

c. Observasi dan Interprestasi

Pada langkah observasi dan interpretasi ini dilakukan oleh peneliti dan guru

kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi

menyimpulkan bahwa :

Dari hasil observasi disimpulkan bahwa siswa semakin antusias melakukan

pembelajaran lompat jauh, tampak tidak ada kejenuhan dari siswa selama

mengikuti proses pembelajaran.

1) Pemanasan

Saat pemanasan siswa terlihat senang dengan pemanasan yang dikemas dengan

cara permainan. Siswa lebih banyak bergerak dan melakukan dengan rasa

antusias.

2) Inti

Pada saat pembelajaran siswa tampak senang dengan penyajian materi

pembelajaran lompat jauh . Melalui modifikasi alat bantu pembelajaran siswa

sudah mulai bisa menikmati pembelajaran. Siswa juga senang dengan

modifikasi alat pembelajaran yang diberikan. Hal ini terlihat dari sikap siswa

yang cenderung selalu ingin mencoba lagi. Pada pembelajaran lompat jauh,

(49)

commit to user

senang dengan modifikasi alat pembelajaran yang diberikan dan cukup

membuat siswa merasa tertantang untuk melakukan lompat jauh.

d. Analisis dan Refleksi

Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus II pertemuan

pertama adalah sebagai berikut :

1) Keberhasilan guru/ siswa :

Penerapan model pembelajaran bermain pada siklus II ini tampaknya semakin

membuat siswa bersemangat dan merasa tertantang, hal ini terbukti dengan sikap

siswa yang tak henti-hentinya ingin selalu mencoba setiap unsur gerakan dan

meminta guru untuk mengevaluasi serta selalu ingin mengulangi lagi.

2) Kendala yang dihadapi guru/ siswa :

a) Untuk semakin memacu semangat siswa hadiah selalu disiapkan berupa

pujian, tepuk tangan, dan acungan jempol pada siswa yang melakukan

rangkaian gerakan dengan benar akan tetapi terkadang siswa merasa hadiah

berupa pujian dari guru merupakan hal yang biasa dan meminta hadiah yang

lain.

3) Peneliti harus selalu memonitor kegiatan siswa dari awal hingga akhir

selama proses pembelajaran berlangsung agar guru mengetahui siswa yang

belum menguasai dengan baik lompat jauh yang diajarkan.

4) Rencana Perbaikan :

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus pertemuan pertama, maka

perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, adapun rencana

perbaikan yang akan dilakukan antara lain :

a) Agar siswa tidak merasa asing dengan kegiatan pembelajaran tersebut maka

peneliti memberikan penjelasan cara bermain dengan benar dalam

pembelajaran lompat jauh untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

b) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan diberikan

perhatian lebih dan diberikan semangat untuk terus berlatih dan mencoba tugas

ajar yang telah diajarkan.

c) Peneliti harus tetap memberikan pemahaman dan motivasi agar siswa tetap

Gambar

Tabel                                                                                                           Halaman
Gambar                                                                                                       Halaman
Gambar 1.
Tabel 1 ; Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiatan Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

My beloved Daddy for being everything to me. I’m so grateful being your first daughter.. Designing a set material for English Conversation at SMP Negeri 15

Penjadwalan yang ditetapkan dalam perusahaan adalah dengan menggunakan aturan FCFS (First Come First Served), yaitu yaitu menjadwalkan produk dengan waktu kedatangan yang

Electrodeposition is a process involving a reduction reaction of a dissolved metal in an electrolyte solution which occurs at an electrode surface.. It is usually carried out in

Sedangkan pada media Gerretsen yang digunakan untuk menstrike bakteri Mn tipe 3 warna media maupun bakteri yang awalnya adalah putih tetapi setelah mengalami masa

Hal ini karena pada Agreeed Minutes 1989, hak nelayan tradisional di Ashmore Reef (Pulau Pasir) dan Cartier Islet (Pulau Baru) dibatasi. Nelayan tradisional tidak boleh

AND untuk representasi data dalam RDBMS maupun ne,sted table dari ORDBMS dmt i efied indet sepelti tersaji pada Cambar l, dapat mernakai. nengimplementasikan dan

Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit Indonesia Revisi 1 Jakarta 1997... Ikatan Dokter Indonesia , Standart

Tetapi, kalau pesan-pesan suci itu disampaikan dalam bahasa manusia, maka kalimat-kalimat yang digunakan, gaya bahasa yang dipakai, bahkan intonasi dan nada bicara