• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah sistem pendidikan nasional .docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah sistem pendidikan nasional .docx"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa tujuan kita membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia diantaranya adalah untuk mencerdasakan kehidupan bangsa. Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang dapat bangkit di dalam menghadapi berbagai kesulitan. Kenyataanya dewasa ini bangsa Indonesia sedang dilanda dan masih berada di tengah-tengah krisis yang menyeluruh, termasuk di dalam bidnag pendidikan. Sesungguhnya semenjak jaman perjuangan kemerdekaan dahulu, para pejuang serta perintis kemerdekaan telah menyadari bahwa pendidikan merupakan faktor yang sangat vital dalam usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tujuan Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokraris serta bertanggung jawab.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian sistem?

2. Apa yang dimaksud dengan pendidikan dan pendidikan nasional? 3. Bagaimana pendidikan sebagai suatu sistem?

4. Apa yang di maksud dengan sistem pendidikan nasional? 5. Apa dasar Pendidikan Nasional?

6. Apa saja unsur-unsur pokok dan asas-asas pelaksanaan Pendidikan Nasional.? 7. Apa saja fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional?

(2)

11. Kondisi Pendidikan Indonesia Saat Ini 12. Solusi permasaahan pendidikan di indonesia

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah : 1. Mengetahui pengertian sistem

2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pendidikan dan pendidikan nasional 3. Mengetahui bagaimana pendidikan sebagai suatu sistem

4. Mengetahui apa yang di maksud dengan sistem pendidikan nasional 5. Mengetahui adasar Pendidikan Nasional

6. Mengetahui apa saja unsur-unsur pokok dan asas-asas pelaksanaan Pendidikan Nasional 7. Mengetahui apa saja fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional

8. Mengetahui apa saja visi dan misi Pendidikan Nasional 9. Mengetahui bagaimana sistem pendidikan nasional kita 10. Mengetahui apa saja jalur dan jenis-jenis pendidikan nasional 11. Mengetahui kondisi Pendidikan Indonesia Saat Ini

12. Mengetahui solusi permasaahan pendidikan di indonesia

D. Manfaat

1. Menjadikan kita lebih memaknai sistem pendidikan nasional

(3)

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Sistem

Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema”, yang berarti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Zahara Idris mengemukakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekedar acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil (product).

Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1984-1985) setiap sistem mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tujuan b. Fungsi-fungsi

c. Komponen-komponen

d. Interaksi atau salimg berhubungan

e. Penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan f. Proses transformasi

g. Umpan balik untuk koreksi h. Daerah batasan dan lingkungan.

2. Apa yang dimaksud dengan pendidikan dan pendidikan nasional?  Pengertian pendidikan

Plato (filosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M) menjelaskan bahwa, Pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesempurnaan.

(4)

dengan pendidikan formal yang senantiasa tetap berhubungan dengan proses pendidikan informal di luar sekolah.

Prof. Herman H. Horn, pendidikan adalah proses abadi dari penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang secara fisk dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan seperti termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual, emosional dan kemauan dari manusia.

Carter V. Good, Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (khususnya di sekolah) sehingga iya dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan kepribadiannya.

Kohnstamm dan Gunning (1995), Pendidikan adalah pembentukan hati nurani. Pendidikan adalah proses pembentukan diri dan penetuan-diri secara etis, sesuai denga hati nurani.

M.J. Langeveld, pendidikan adalah setiap pergaulan yang terjadi adalah setiap pergaulan yang terjadi antara orang dewasa dengan anak-anak merupakan lapangan atau suatu keadaan dimana pekerjaan mendidik itu berlangsung.

Prof. Dr. John Dewey, pendidikan adalah suatu proses pengalaman. Karena kehidupan adalah pertumbuhan, pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan ialah proses menyesuaikan pada tiap-tiap fase serta menambahkan kecakapan di dalam perkembangan seseorang

Prof. H. Mahmud Yunus, pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak dengan tujuan peningkatan keilmuan, jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap dapat mengantarkan si anak kepada tujuannya yang paling tinggi. Agar si anak hidup bahagia, serta seluruh apa yang dilakukanya menjadi bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.

Encyclopedia Americana (1978), Pendidikan merupakan sebarang proses yang dipakai individu untuk memperoleh pengetahuan atau wawasan, atau mengembangkan sikap-sikap ataupun keterampilan-keterampilan.

(5)

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991), Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.

Pendidikan menurut kami adalah proses pembelajaran yang berdasarkan dari sebuah pengalaman hidup ataupun pentransferan ilmu dari seorang ahli yang disampaikan kepada peserta didik untuk mengarahkan menjadi pribadi yang lebih baik, baik dilingkungan sekitar maupun untuk diri sendiri.

 Pengertian pendidikan nasional

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan UUD negara republik indonesia tahun 1945 yang berakar pada pada nilai – nilai agama , kebudayaan nasional indonesia dan tanggap terhadap tuntutan jaman.

3. Pendidikan Sebagai Suatu Sistem

Pendidikan merupakan usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga unsur pokok, yaitu unsur masukan, unsur proses usaha itu sendiri, dan unsur hasil usaha.

Masukan usaha pendidikan ialah peserta didik dengan berbagai ciri-ciri yang ada pada diri peserta didik itu (antara lain, bakat, minat, kemapuan. Keadaan jasmani). Dalam proses pendidikan terkait berbagai hal, seperti pendidik, kurikulum, gedung sekolah, buku, metode mengajar, dan lain-lain, sedangkan hasil pendidikan dapat meliputi hasil belajar setelah selesainya suatu proses belajar mengajar tertentu.

(6)

4. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional

Menurut Sunarya, Sistem Pendidikan nasional adalah sistem pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu bangsa dan tujuannya bersifat mengabdi kepada kepentingan dan cita-cita nasional bangsa tersebut.

Sementara itu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, merumuskan bahwa pendidikan nasional ialah suatu usaha yang membimbing para warga negara Indonesia menjadi Pancasila, yang berpribadi, berdasarkan akan Ketuhanan berkesadaran masyarakat dan mampu membudayakan alam sekitar.

Dalam Undang-undang RI No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab I Pasal 2 berbunyi: Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar dari pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dasar ini dapat dilihat dari Pembukaan UUD 1945 alinea 4 batang tubuh UUD 1945 Bab XIII Pasal 31.[3][3] Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasionaL.

5. Dasar Pendidikan Nasional

Pancasila menjadi dasar sistem nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila sehingga pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan Pancasila. Melalui sistem pendidikan nasional diharapkan setiap rakyat Indonesia mempertahankan hidupnya, mengembangkan dirinya dan secara bersama-sama membangun masyarakatnya. Pendidikan di Indonesia mempunyai landasan ideal adalah Pancasil, landasan konstitusional ialah UUD 1945, dan landasan operasional ialah ketetapan MPR tentang GBHN.

a. Landasan Ideal

(7)

pengajaran ialah membentuk manusia susila yang cakap dan warga negar yang demokratis serta bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan Tanah Air.

b. Landasan Konstitusional

Pendidikan Nasional didasarkan atas landasan konstitusional/Undang-Undang Dasar 1945 pada Bab XIII Pasal 31 yang berbunyi:

Ayat 1 : Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.

Ayat 2 : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional yang ditetapkan dengan Undang-Undang.

Pasal 32 berbunyi: Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia. Dalam pembukaan UUD 1945 dapat dilihat bahwa pemerintah: 1. Memajukan kesejahteraan umum.

2. Mencerdaskan kehidupan bangsa.

3. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kaedilan sosial.

c. Landasan Operasional

Dalam GBHN 1988 dirumuskan tujuan pendidikan, yaitu untuk membentuk manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, bekepribadian, berdisiplin, bekerja keras dan tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, dan terampil serta sehat jasmani dan rohaani.

Berikut ini dikemukakan Ketetapan MPR tentang GBHN sejak tahun 1966-1988 sebagai landasan operasional pendidikan nasional dan tujuan pendidikan nasional.

1. TAP MPRS No. XXVII/1966 Bab II Pasal 3 2. TAP MPR No. IV / MPR/1973

3. TAP MPR No. IV / MPR/ 1978 4. TAP MPR No. II / MPR/1983 5. TAP MPR No. II / MPR/1988

6. Bab II Pasal 4 UU RI No. 2 Tahun 1989

6. Unsur-unsur Pokok dan Asas-asas Pelaksanaan Pendidikan Nasional.

a. Unsur-unsur Pokok

(8)

kesenian, pendidikan ilmu pengetahuan, pendidikan keterampilan, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan kesadaran bersejarah.

b. Asas-asas Pelaksanaan

Pendidikan Nasional dilaksanakan dengan memperhatikan asas-asas pelaksanaan seperti berikut:

1. Asas semesta menyeluruh dan terpadu 2. Asas pendidikan seumur hidup

3. Asas pendidikan berlangsung dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat

4. Asas tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah

5. Asas keselarasan dan keterpaduan dengan ketahanan nasional dan wawasan nusantara 6. Asas Bhineka Tunggal Ika

7. Asas keselarasan, keserasian, keseimbangan dan kebulatan yang utuh dalam seluruh kegiatan pendidikan

8. Asas manfaat, adail dan merata yang memandang manusia Indonesia seutuhnya tanpa deskriminasi antara rakyat kota, desa, daerah-daerah, suku-suku bangsa, jennis kelamin, agama, dan lain-lain.

9. Asas Ing Ngarso Sung Tuludo, Ing Madya Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani 10. Asas mobilitas, efisiensi dan efektivitas, yang memungkinkan kesempatan yang

seluas-luasnya bagi manusia Indonesia untuk memperoleh pendidikan. 11. Asas kepastian hukum

Pada asas pendidikan di atas, pendidikan nasional diharapkan memungkinkan setiap rakyat Indonesia mempertahankan hidupnya, mengembangkan dirinya, dan secara bersama-sama membangun masyarakatnya.

7. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional

Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, agar berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

(9)

a. Alat membangaun pribadi, pengembangan warga negara, pengembangan kebudayaan, dan pengembangan bangsa Indonesia.

b. Menurut Undang-Undang RI No. 2 Tahun 1989 Bab II Pasal 3 “Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat bangsa Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional”.

8. Visi dan Misi Pendidikan Nasional

Visi Pendidikan Nasional: terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

Misi pendidikan nasional adalah menciptakan suatu sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu ,dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia .

9. Sistem pendidikan nasional kita

A. Sistem pendidikan nasional kita ialah kesatuan organis segenap gagasan ,cara , usaha, dan ikhtiar

yang tepat untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional kita, yakni manusia indonesia yang

merdeka lahir batin yang berjiwa pancasila dan yang berkepribadian indonesia. Oleh karena itu

sistem pendidikan nasional kita harus berdasarkan gagasan tentang : 1. Manusia indonesia

2. Manusia merdeka lahir batin 3. Manusia yang berjiwa pancasila

4. Manusia yang berkepribadian indonesia 5. Kebudyaan nasional indonesia

(10)

C. Sistem pendidikan yang seharusnya berjalan yaitu sistem yang bersifat objektif dalam berbagai

aspek, kemudian setelah sistem itu dibuat secara objektif orang-orang yang menjalankan sistem

itu haruslah berkualitas sehingga terciptalah sebuah sistem yang berjlan dengan baik dan kemudian menciptakan kondisi yang baik pula.

10. Apa saja jalur dan jenis-jenis pendidikan nasional? Jalur pendidikan terdiri atas 3 jalur, yaitu:

1. Pendidikan formal, jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

2. Nonformal, jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

3. Informal, jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

1. Jalur Pendidikan Formal

Jenjang pendidikan formal terdiri 3 jalur:

a) Pendidikan Dasar, merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.

Pendidikan dasar berbentuk:

a. Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat

b. Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.

b) Pendidikan Menengah, merupakan lanjutan pendidikan dasar.

Pendidikan menengah terdiri atas:

1. pendidikan menengah umum, dan

(11)

Pendidikan menengah berbentuk:

1. Sekolah Menengah Atas (SMA),

2. Madrasah Aliyah (MA),

3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan

4. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

c) Pendidikan Tinggi, merupkan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

Perguruan tinggi dapat berbentuk:

1. akademi,

2. politeknik,

3. sekolah tinggi,

4. institut, atau

5. universitas.

Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau vokasi.

2. Jalur Pendidikan Nonformal

Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.

Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

Pendidikan nonformal meliputi:

(12)

• pendidikan kepemudaan,

• pendidikan pemberdayaan perempuan,

• pendidikan keaksaraan,

• pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja,

• pendidikan kesetaraan, serta

• pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

Satuan pendidikan nonformal terdiri atas:

1. lembaga kursus,

2. lembaga pelatihan,

3. kelompok belajar,

4. pusat kegiatan belajar masyarakat, dan

5. majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.

Jenis pendidikan mencakup:

1. pendidikan umum,

2. kejuruan,

3. akademik,

4. profesi,

5. vokasi,

6. keagamaan, dan

7. khusus

11. Kondisi Pendidikan Indonesia Saat Ini

(13)

seprti yang BERANI beritakan pada jumat (30/4). Di beritakan bahwa masih ada sekitar 2000 ruang kelas di kabupaten indramayu jawabarat, dalam kondisi memprihatinkan. Tak hanya itu saja, ada pula daerah-daerah yang kekurangan tenaga guru untuk mengajar. Pendidikan yang baik tentu adanya suatu sarana atau prasarana yang baik yang diberikan dan disediakan karena dengan terpenuhinya hal tersebut akan dapat memudahkan dalam proses pembelajaran dan pengajaran di sekolah. Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah:

1. Gedung sekolah

2. Buku atau sumber referensi lainnya 3. Sarana prasarana pendukung lainnya 4. Sarana jalan yang dilalui

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi pendidikan yang ada di Indonesia masih tidak layak. Maka diharapkan pemerintah sebagai pemimpin hendaknya mampu untuk memberikan pelayanan pendidikan yang memadai dan secara menyeluruh yang tak hanya diutamakan pada kota besara saja tetapi pelosok pelosok pedesaan hendaknya diperhatikan lebih,supaya pemerataan dan kesederajatan pemahaman antara masyarakat pedesaan dan pekotaan menjadi seimbang, dan juga diharapkan mampu memberikan sarana dan prasarana yg layak bagi pendidikan di indonesia ini.

12. Solusi permasaahan pendidikan di indonesia

(14)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan makalah yang telah kami buat ,kami dpat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1.sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekedar acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil (product). 2. -Pendidikan menurut kami adalah proses pembelajaran yang berdasarkan dari sebuah pengalaman hidup ataupun pentransferan ilmu dari seorang ahli yang disampaikan kepada peserta didik untuk mengarahkan menjadi pribadi yang lebih baik, baik dilingkungan sekitar maupun untuk diri sendiri.

- Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan UUD negara republik indonesia tahun 1945 yang berakar pada pada nilai – nilai agama , kebudayaan nasional indonesia dan tanggap terhadap tuntutan jaman.

3. pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur tujuan/sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, struktur/jenjang, kurikulum dan peralatan/fasilitas.

4. Menurut Sunarya, Sistem Pendidikan nasional adalah sistem pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu bangsa dan tujuannya bersifat mengabdi kepada kepentingan dan cita-cita nasional bangsa tersebut.

5. Pendidikan di Indonesia mempunyai landasan ideal adalah Pancasil, landasan konstitusional ialah UUD 1945, dan landasan operasional ialah ketetapan MPR tentang GBHN.

6. Unsur-unsur pokok Pendidikan Pancasila terdiri dari Pendidikan Moral Pancasila berdasarkan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, pendidikan agama, pendidikan watakdan kepribadian, pendidikan bahasa, pendidikan jasmani, pendidikan kesenian, pendidikan ilmu pengetahuan, pendidikan keterampilan, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan kesadaran bersejarah.

(15)

bangsa, agar berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

- Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat bangsa Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional .

8. -Visi Pendidikan Nasional: terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

-Misi pendidikan nasional adalah menciptakan suatu sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu ,dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia . 9. Sistem pendidikan nasional kita saat ini masih cenderung mengeksploitasi peserta didik, indikator yang digunakan pun cenderung menggunakan indikator kepintaran, sehingga secara kuantitas tidak serta merta menunjukan peserta didik akan mampu bersaing maupun bertahan ditengah gencarnya industrialisasi yang berlangsung saat ini.

10. -Pendidikan formal

-Nonformal

-Informal,

11. Kondisi pendidikan indonesia masih saja memprihatinkan, terutama mengenai fasilitas pendidikan di daerah, baik sarana maupun prasarana pendidikan.

12. Dunia pendidikan harus mau mendengar apa yang dikeluhkan oleh orang tua,sekalipun keluhan itu muncul sporadis (sebuah kondisi yang menggambarkan keadaan yang tidak merata) dan terbatas, apalagi misalnya jika keluhan yang nampaknya kecil sebenarnya mewakili banyak suara yang tidak muncul ke permukaan

B.SARAN

(16)

DAFTAR PUSTAKA

1. Yusriardi. Insprirasi pendidikan untuk pendidikan yang inspiratif. 2013. Pontianak: Stain Pontianak Pres

2. Tilaar. Membenahi pendidikan Nasional. 2002. Jakarta: PT. Rineka Cipta

3. Reksohadiprodjo Said Mohammad. Masalah Pendidikan nasional. 1989. Jakarta: Midas Surya Grafindo

4. https://hidayatullahahmad.wordpress.com/2013/03/17/makalah-ilmu-pendidikan-sistem-pendidikan/

5. http://ryanpunyo.blogspot.co.id/2013/11/makalah-sistem-pendidikan-nasional.html

6. http://www.davishare.com/2014/12/makalah-sistem-pendidikan-nasional.html

7. http://rahayukusumapratiwi.blogspot.co.id/2013/01/makalah-sistem-pendidikan-nasional.html

(17)

MAKALAH

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Disusun oleh :

1. ELISABET YULLIYANTI (321610077)

2. IGA MAWARNI PASLAH (321610070)

3. JULITUS (321610106)

4. PEBRYANTI (321610055)

5. RAMADANI DESI VITALOKA (321610039)

IKIP PGRI PONTIANAK

(18)

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan limpahan Rahmat, Taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan dan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat.

Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin. Namun, kami menyadiri bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama Dosen Mata Kuliah Ilmu Pendidikan yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

Pontianak , Desember 2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN ... 1

(19)

A .Latar belakang ... 1

B .Rumusan masalah ... 1

C .Tujuan ... 2

D .Manfaat ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

1. Pengertian Sistem ... 3

2. Apa yang dimaksud dengan pendidikan dan pendidikan nasional ... 3

3. Pendidikan Sebagai Suatu Sistem ... 5

4. Pengertian Pendidikan Nasional ... 6

5. Dasar Pendidikan Nasional ... 6

6. Unsur-unsur Pokok dan Asas-asas Pelaksanaan Pendidikan Nasional ... 7

7. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional ... 8

8. Visi dan Misi Pendidikan Nasional ... 9

9. Sistem pendidikan nasional kita ... 9

10. Apa saja jalur dan jenis-jenis pendidikan nasional ... 10

11. Kondisi Pendidikan Indonesia Saat Ini ... 12

12. Solusi permasaahan pendidikan di indonesia ... 13

BAB III PENUTUP ... 14

A .Kesimpulan ... 14

B.Saran ... 15

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan jaringan distribusi di Komplek Batununggal Indah Bandung dengan 280 pelanggan ini menggunakan metode two stage 1:4 pada ODC 1:8 pada ODP, dengan metode ini

Dari penjelasan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah, yaitu apakah pemberian informasi dan sosialisasi, latar belakang pendidikan, jenjang pendidikan, lama

Sistem Operasi atau Perangkat Lunak Terintegrasi atau Opsi Perangkat Lunak Terintegrasi (atau ketiganya) dapat mencakup karya cipta terpisah, yang diidentifikasi

Kode 1902 : Kontrol risiko, yaitu tindakan individu untuk mengerti, mencegah, mengeliminasi atau mengurangi ancaman kesehatan yang telah dimodifikasi, meningkat dari 2

9 Selama jam istirahat tetap berada di dalam kelas atau ruang kerja masing-masing 10 Selama mengajar di kelas guru tetap menjaga jarak dari siswa dan tidak mobile (tidak.

Berdasarkan hasil penenelitian yang telah dilakukan dengan taraf signifikansi

Manfaat yang dapat diraih oleh para pelaku bisnis yang telah peduli terhadap tanggung jawab sosial, antara lain (1) terpelihara dan mertingkatnya citra

Dari uraian di atas penelitian ini bertujuan untuk membuat dan menerapkan data clustering yang efektif pada weblog untuk mendapatkan pola penjelajahan dari pengguna sehingga