• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah program linier tentang metode si

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah program linier tentang metode si"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PROGRAM LINIER

Kelompok I

Ivan Sada Regi

4013002

M. Nanda Putra Pratama

4013026

Rapy Haryani

4013027

Aryati Aprilia

4013039

Radha Tania Dewi

4013019

Harumi Citra Pertiwi

4013057

Elisa Susanti

4013016

Elsa Octaviani

4013015

Dosen Pengampuh :

Donna Ningrum, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan taufik dan hidaya Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan utama dibuatnya makalah ini adalah untuk mamenuhi tugas pada mata kuliah program linear.

Dalam penulisan makalah ini, kami membahas tentang metode simpleks dengan rujukan buku bahan ajar program linear karya yetri ningsih ,M.Pd. tahun 2013.

Mudah-mudahan makalah ini dapat memenuhi syarat. Besar harapan kami kepada pembaca, sekurangnya dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kearah perbaikan makalah ini, sehingga makalah ini menjadi lebih sempurna.

Lubuklinggau, Maret 2015

(3)

DAFTAR ISI

Kata pengantar...2

Daftar isi...3

BAB I: PENDAHULUAN...4

A. Latar Belakang...4

B. Rumusan masalah...4

C. Tujuan...5

BAB II: PEMBAHASAN...6

A. Pengertian metode simpleks...6

B. Penentuan maksimum...6

C. Penentuan minimum...18

D. Variabel slack tiruan...20

E. Merancang program awal...20

F. Prosedur penentuan struktur persyaratan...23

BAB III: PENUTUP...27

A. Kesimpulan...27

B. Saran...28

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam matematika terdapat metode untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan yang optimal. Metode ini adalah pemrograman linier. Pemograman linier banyak diterapkan dalam masalah ekonomi, industri, militer, sosial, dan lain-lain.

Pemrograman linear berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai suatu model matematika yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier dengan beberapa kendala linier. Pemrograman linier meliputi perencanaan aktivitas untuk mendapatkan hasil optimal, yaitu sebuah hasil yang mencapai tujuan terbaik (menurut model matematika) diantara semua kemungkinan alternatif yang ada.

Karateristik-karakteristik pada pemrograman linier adalah: fungsi tujuan (untuk memaksimumkan atau meminimumkan sesuatu), fungsi pembatas yang membatasi tingkatan pencapaian tujuan, adanya beberapa alternatif tindakan yang bisa dipilih, fungsi tujuan dan kendala dalam permasalahan diekspresikan dalam bentuk persamaan atau pertidaksamaan linier.

Metode simpleks adalah suatu metode yang secara sistematis dimulai dari suatu pemecahan dasar yang dimungkinkan ke pemecahan dasar yang lainnya dan ini dilakukan tahap demi tahap yang disebut dengan iterasi (dengan jumlah iterasi yang terbatas) sehingga pada akhirnya akan tercapai suatu pemecahan dasar yang optimum dan setiap langkah menghasilkan suatu nilai dari fungsi tujuan yang selalu lebih optimal atau sama dari langkah-langkah sebelumnya.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan permasalahan yang dibahas didalam makalah ini, sebagai berikut:

(5)

2. Bagaimana menentukan kerangka dasar perhitungan nilai maksimum dari tabel simpleks?

3. Bagaimana merancang program awal yang memuat atas variabel “slack”?

4. Bagaimana siswa memperbaiki program awal dan program-program berikutnya hingga tercapai program maksimum?

5. Bagaimana menentukan kerangka dasar perhitungan nilai minimum dari tabel simpleks?

6. Bagaimana merancang program awal yang hanya terdiri atas variabel “slack tiruan”?

7. Bagaimana siswa memperbaiki program awal dan program-program berikutnya hingga tercapai program minimum?

C. Tujuan Penulisan

Dalam setiap penulisan makalah pastilah ada tujuan yang ingin dicapai oleh penulis, adapun tujuan dari penulisan makalah ini:

1. Memenuhi tugas mata kuliah Program Linear.

2. Dapat menyelesaikan permasalahan program linier dengan metode simpleks.

3. Dapat menentukan kerangka dasar dari tabel simpleks.

4. Dapat merancang program awal yang memuat atas variabel “slack” atau “slack tiruan”.

5. Dapat memperbaiki program awal dan program-program berikutnya hingga tercapai program maksimum.

(6)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian

Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya secara optimal. Metode simpleks digunakan untuk mencari nilai optimal dari program linier yang melibatkan banyak constraint (pembatas) dan banyak variabel (lebih dari dua variable). Penemuan metode ini merupakan lompatan besar dalam riset operasi dan digunakan sebagai prosedur penyelesaian dari setiap program komputer.

Program Linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang langka untuk mencapai tujuan tunggal seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya. LP (linear programming) banyak diterapkan dalam membantu menyelesaikan masalah ekonomi, indutri, militer, sosial dan lain-lain.

Dari berbagai metode penyelesaian program linier, metode simpleks merupakan metode yang paling ampuh dan terkenal. Metode simpleks didasarkan atas pengertian bahwa solusi optimal dari masalah program linier, jika ada, selalu dapat ditemukan disalah satu dari “solusi dasar yang berlaku”. Oleh sebab itu dalam metode simpleks, langkah pertama adalah untuk memperoleh solusi dasar yang berlaku.

B. Penentuan Maksimum

Suatu masalah dalam pabrik memiliki data sebagai berikut:

Ukuran waktu pemprosesan oleh departemen

Departemen Ukuran Kapasitas

per-periode waktu

A B C

Pemotongan 10,7 5,0 2,0 2705

Pelipatan 5,4 10,0 4,0 2210

(7)

Keuntungan/unit $10 $15 $20

Langkah pertama adalah menentukan model matematika untuk data-data yang tertera dalam tabel.

Misalnya bahwa diproduksi sejumlah x unit dari produksi A, sejumlah y

unit dari produksi B dan sejumlah z unit dari produksi C.

Fungsi objektif:

Maksimumkan : f=10x + 15y + 20z

Syarat : 10,7x + 5y + 2z ≤ 2705

5,4x + 10y + 2z ≤ 2210

0,7x + 1y + 2z ≤ 445

x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0

Dengan penambahan variabel “slack” S1, S2, S3, pertidaksamaan tersebut dapat diubah menjadi persamaan. Pembuatan produksi imaginer S1, S2, S3, melibatkan keuntungan nol perunitnya. Sehingga Model matematikanya dapat ditulis kembali sebagai berikut :

Maksimumkan : fo = 10x + 15y + 20z + 0S1 + 0S2+ 0S3

Syarat : 10,7x + 5y + 2z + 1 S1 + 0 S2 + 0 S3 ≤ 2705

5,4x + 10y + 2z + 0S1 + 1S2 + 0S3 ≤ 2210

0,7x + 1y + 2z + 0S1+ 0S2+ 1S3 ≤ 445

x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0 S1 ≥ 0, S2 ≥ 0, S3 ≥ 0

(8)

Kerangka dalam simpleks ditampilkan sebagai berikut: mewakili “opportunity cost” dari tidak memiliki satu unit dari variabel kolom bersangkutan dalam solusi. Bilangan tersebut mewakili kemampuan peningkatan dalam fungsi obyektif yang dihasilkan jika memasukan satu unit dari variabel kolom bersangkutan dalam program.

1. Merancang Program Awal

Program pertama dalam metode simpleks adalah program yang hanya melibatkan variabel slack. Arti dari data-data yang tertera pada tabel simpleks diatas harus dimengerti sepenuhnya agar dapat menghayati metode simpleks. Oleh sebab itu marilah kita bahas tabel berikut ini:

Progra

Baris Variabel, menunjukan semua variabel dalam program

Baris objektif, diatas setiap variabel, koefisien obyektif bersangkutan Kolom objektif menunjukan koefisien obyektif dari variabel dalam

(9)

Keterangan:

a) Dalam kolom “program” terdaftar variabel-variabel khusus dalam solusi (produksi yang dihasilkan). Maka dalam program awal kita produksi S1, S2, dan S3.

b) Dalam kolom “Keuntungan per unit” terdaftar koefisien (dalam fungsi objektif) dari variabel-variabel yang tercakup dalam program tersebut. Dapat dipastikan dari fungsi objektif, koefisien dari S1, S2, dan S3 adalah nol

c) Dalam kolom “Kuantitas” terdaftar besarnya variabel yang tercakup dalam solusi. Program awal mencakup produksi 2705 unit S1, 2210 unit S2, dan 445 unit S3.

d) Kontribusi keuntungan total yang dihasilkan dari program yang dimiliki dapat dihitung dengan mengalikan angka-angka dalam kolom “keuntungan per unit” dan kolom “kuantita” bersangkutan dan kemudian menjumlahkan hasil perkaliannya. Dalam program pertama kontribusi keuntungan total adalah : 0(2705) + 0(2210) + 0(445) = 0

e) Bilangan-bilangan dalam bagian utama (bilangan-bilangan dibawah kolom x, y dan z) dapat dijelaskan memiliki arti fisik. Misalnya, bilangan 10,7 menunjukan perbandingan pertukaran antara x dan S1, berarti memproduksi 1 unit x harus mengorbankan 10.7 unit S1 . Pada kolom dibawah y berarti memproduksi 1 unit y harus mengorbankan 5 unit S1 , 10 unit S2 ,dan 1 unit S3 .

2. Menguji Keoptimalan Program yang sedang Berlangsung

Program awal memberikan keuntungan nol , karena melibatkan x = 0 , y = 0 , z = 0 , S1= 2705 , S2= 2210 , S3= 445 dengan keuntungan :

f0 = 10(0) + 15(0) + 20(0) + 0(2705) + 0(2210) + 0(445) = 0

(10)

yang lebih tinggi dari keuntungan yang diberikan oleh 1 unit x atau 1 unit y.

Pemasukan unit dalam program mengubah fungsi keuntungan menjadi + 1(20) – 2(0) – 4(0) – 2(0) = + 20

Jika dalam “net evaluation row “masih terdapat bilangan positif, berarti solusi belum optimal; dan program masih memerlukan perbaikan.

3. Perbaikan Program yang Sedang Berlangsung

3.1 Mengeneli kolom kunci

Tiga bilangan positif (10, 15, 20 ) dalam “baris penilaian” menunjukkan besarnya keuntungan jika mengikutsertakan 1 unit x, 1 unit y, dan 1 unit z. Nilai terbesar 20 terletak dibawah kolom z, maka variabel (produk) z

adalah variabel yang pertama-tama harus diikutsertakan. Kolom inin disebut kolom kunci.

3.2 Mengenal baris kunci dan bilangan kunci

Setelah ditentukan bahwa variabel (produk) z akan diikutsertakan dalam program untuk menggantikan salah satu dari variabel (produk) S1, S2, atau

(11)

S3 ; tibul pertanyaan berapa z dapat diikutsertakan tanpa melanggar persyaratan-persyaratan yang teleh ditetapkan.

Dari tabel terlihat bahwa memasukkan 1 unit z berarti harus mengeluarkan 2 unit S1, 4 unit S2, dan 2 unit S3. Program yang sedang berlaangsung memproduksi 2705 unit S1, 2210 unit S2, dan 445 unit S3. Bagilah bilangan dalam kolom “kuantitas” dengan bilangan “bukan negatif” bersangkutan dari kolom kunci, kemudian bandingkan hasil bagi yang terkecil menjadi barisan kunci”.

Perhitungan untuk menentukan barisan kunci adalah:

Barisan S1 : 27052 = 1352,5 unit

Barisan S2 : 22104 = 552,5 unit

Barisan S3 :4452 = 222,5 unit

Barisan S3 merupakan barisan kunci

Setelah kolom kunci dan barisan kunci ditemukan, selanjutnya menentukan bilangan kunci. Bilangan yang terletak pada perpotongan kolom kunci dan barisan kunci disebut “bilangan kunci”. Dalam contoh diatas, bilangan kunci adalah 2.

3.3 Menurunkan Tabel

(12)

Bilanganberkaitan rasiotertentu dalambariskuncibersangkutanX

X

Program kedua melibatkan x = 0, y = 0, z = 222,5 , S1 = 2260, S2 = 1320, dan S3 = 0, sehingga program II akan memiliki tabel baru yang ditransformasikan dari tabel program I. Transformasi dari tabel lama ke tabel baru mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan.

Aturan : Bagilah semua bilangan dalam baris kunci dengan bilangan kunci

Maka, barisan ketiga dalam tabel (barisan z) diturunkan dari barisan ketiga dari tabel 4.1 (barisan S3) dengan membagi setiap bilangan dengan 2. Barisan baru dari z (tabel program II) adalah:

222,5 0,35 0,5 1 0 0 0,5

3.5 Transformasi Bukan Baris Kunci

Aturan :

Dimana : rasio tertentu = bilanganbaris lama dalam kolom kuncibilangankunci

Berdasarkan aturan tersebut , maka barisan S1 baru dalam tabel program II

diturunkan sebagai berikut :

Rasio tertentu = 22 = 1

Bilangan baris lama – = Bil. Baris baru

2705 - ( 445 x 1 ) = 2260

10,7 - ( 0,7 x 1 ) = 10

Bil.barisbaru = bil.barislama –

Bil. berkaitan

dalam baris kunci

Rasio tertentu

(13)

5 - ( 1 x 1 ) = 4

(14)

Program 11 melibatkan produksi dari S1 = 2260, S2 =1320 , dan Z = 222,5 Unit. Variabel S3 , X dan Y tidak ada dalam program.Keuntungan total dari program 11 adalah : 2260 (0) + 1320 (0) + 222,5 (0) = $ 4450

4. Perbaikan Program II

Dalam program II, baris penilaian masih mempunyai dua bilangan positif, maka program ini belum optimal dan masih memerlukan perbaikan.Penurunan program III dari program II menggunakan langkah-langkah seperti yang telah dilakukan pada trans- formasi dari program 1 ke program II.

Perhitungan pada tabel 11 menunjukkan bahwa baris S2 merupakan baris kunci dan variabel (produk) y harus masuk dalam program,karena memberikan keuntungan tertinggi.Jadi kolom y menjadi kolom kunci dengan bilangan kunci = 8.

Baris y dalam tabel program 111 menjadi :

165 0,5 1 0 0 0,125 -0,25

Untuk baris S1 baru dalam tabel program 111 diturunkan sebagai berikut:

Rasio tertentu = 4/8 = 0,5

Bilangan berkaitan rasiao tertentu

Billangan baris lama X = bilangan baru

Dalam baris kunci bersangakutan

2260 - ( 1320 x 0,5 ) = 1600

10 - ( 4 x 0,5 ) = 8

4 - ( 8 x 0,5 ) = 0

0 - ( 0 x 0’5 ) = 0

(15)

1 - ( 0 x 0’5 ) = 1

0 - ( 1 x 0’5 ) = -0,5

-1 - ( -2 x 0’5 ) = 0

Perhitungan untuk garis z pada program ke llldapat diturun kan sebagai berikut ;

Rasio tertentu =0,5/8 = 0,0065

Bilangan berkaitan rasio tertentu

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh tabel program ke lll yang secara lengkap dapat di lihat pada tabel 4.3.

(16)

Net evolution row 0,5 0 0 0 -0,062 -8,75

Produk akan keluar produk akan masuk

Program ke tiga memproduksi s1 = 1600, y =165 , dan z =140 unit .

Keuntungan total yang dihasilkan dari program ke tiga adalah ;

1600 (0) + 165 (15) + (20) = $ 5275

5. Perbaikan Program lll

Dalam program ke lll, baris penilaian mempunyai satu bilangan pasitif yaitu didalam kolom x . berarti program ini belum optimal dan masih memerlukan perbaikan . penurunan tabel program lV dari tabel program lll menggunakan langkah -langkah seperti yang telah di lakukan pada tranformasi dari program ll ke program III .

Perhitungan pada tabel program menunjukan bahwa baris S1 merupakan baris kunci dan variabel (produk) x menjadi kolom kunci = 8

Baris x dalam tabel program 1V menjadi ;

200 1 0 0 0,125 -0,0625 0

Untuk baris y baru dalam tabel program 1V diturun kan sebagai berikut ;

Rasio tertentu = 0,5/8 = 0,0625

Bil. baris lama

[

(

bilanganberkaitandalam baris kunci

)

×

(

bersangkutanrasio tertentu

)

]

=¿ Bil. baris baru

165 − (1600×0,0625)=65

0,5 −(8×0,0625)=0

1 −(0×0,0625)=1

0 −(0×0,0625)=0

0 −(1×0,0625)=¿-0,062

(17)

-0,25 − (0×0,0625)=¿ -0,25

Perhitungan untuk baris z pada tabel program IV dapat diturunkan sebagai berikut :

Rasio tertentu ¿0,18 =0,0125

Bil. Baris lama −

[

(

bilangan berkaitandalambaris kunci

)

×

(

bersangkutanrasio tertentu

)

]

=¿ Bil. baris baru

140 − (1600×0,0125)=120 lengkap dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4.

(18)

Program IV melibatkan produksi x = 200, y = 65, dan z = 120 unit, dengan keuntungan total sebesar :

200 (10) + 65 (15) + 120 (20) = $ 5375

Program IV ini telah optimal, karena pada baris penilaian dalam tabel IV tersebut tidak mempunyai bilangan positif lagi.

6. Program Optimal

Bars penilaian (net evaluation row) mempunyai bilangan-bilangan yang bernilai nol atau negatif. Kenyataan ini menunjukkan bahwa program optimal teah diproleh.

C. Penemtuan Minimum

Kasus mencari nilai minimum akan dijelaskan dengan sebuah masalah serupa dengan masalah diet yang sangat terkenal. Marilah kita merumuskan masalah dimana seseorang memerlukaan sejumlah tertentu dari masing-masing vitamin setiap harinya.

Vtamin A dan B terdapat dalam dua makanan yang berbeda M1 dan M2. Jumlah vitamin disetiap makanan dan vitamin yang diperlukan setiap harinya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel Persiapan Penyusunan Model Matematika

Vitamin

Makanan

Keperluan Sehari

M1 M2

A 2 4 40

B 3 2 50

Harga

Makanan/Unit 3 2.5

(19)

Misalkan bahwa untuk memenuhi tujuan ini dibeli x makanan M1 dan sejumlah y dari makanan M2. Secara aljabar masalah inni dapat ditulis sebagi berikut:

Minimumkan: f = 3x + 2.5y Syarat : 2x + 4y ≥ 40 3x + 2y ≥ 50 x ≥ 0 , y ≥ 0

Metode simpleks II menangani persyaratan “lebih besar atau sama” dengan suatu nilai. Untuk merubah pertidaksamaan menjadi persamaan memerlukan “pengurangan” dengan variabel “slack”. Misalkan sejumlah x dan y dari vitamin A dan B diperlukan seharinya,maka model matematikanya dapat ditulis kembali sebagai berikut:

Minimumkan: f = 3x + 2.5y + 0S1 + 0S2

Syarat : 2x + 4y - S1 = 40

3x + 2y – S2 = 50

x ≥ 0 , y ≥ 0 , S1 ≥ 0 , S2 ≥ 0

D. Variabel Slact Tiruan (Artificial)

Jika variabel kerangka (struktual) x dan y dimisalkan nol seperti pada program awal metode simpleks, maka diperoleh nilai-nilai negatif dari S1 dan S2 yang tidak memenuhi persyaratan. Untuk tidak melanggar persyarataan-persyaratan yang telah ditetapkan dalam program-program metode simpleks maka diciptakan variabel slack tiruan.

Model matematika dilengkapi dengan variabel slack tiruan A1 dan A2 sampai An, sehingga jika x dan y bernilai nol, persamaan-persamaan persyaratan masih memiliki variabel slack yang bernilai positif. Maka model matematika secara lengkap ditulis:

(20)

Syarat : 2x + 4y - S1 + A1 = 40

3x + 2y – S2 + A2 = 50

x ≥ 0 , y ≥ 0 , S1 ≥ 0 , S2 ≥ 0 , A1 ≥ 0 , A2 ≥ 0

Perlu diperhatikan bahwa variabel “slack” S memiliki koefisien biaya sebesar nol, sedangkan variabel “slack tiruan” A memiliki koefisien biaya M yang tak terhingga besarnya. Dengan mengaitkan nilai M yang tak terhingga besarnya pada koefisien slack tiruan A, kita yakin bahwa variabel ini tidak akan pernah masuk dalam penyelesaian optimal.

E. Merancang Program Awal

Dalam metode simpleks, program awl hanya melibatkan S1 dan S2, sedangkan x dan y sebagai variabel kerangka benilai nol. Untuk suatu masalah berdimensi dua, ini berarti menyatakan vektor persyaratan P0 dalam vektor basis 1

0 dan 01 .

Dalam contoh yang ditampikan diatas, vektor persyaratan P0 = 4050 dapat

dinyatakan dengan vektor-vektor basis 10 dan 01 .

Untuk memudahkan penyusunan program awal dari metode simpleks II, maka dengan menggunakan variabel slack A1 dan A2, model matematika perlu dituliskan kembali selengkapnya.

Minimumkan: f = 3x + 2.5y + 0S1 + 0S2 + MA1 + MA2

Syarat : 2x + 4y - 1.S1 + 0.S2 + 1.A1 + 0.A2 = 40

3x + 2y + 0.S1 – 1.S2 + 0.A1 + 1.A2 = 50

x ≥ 0 , y ≥ 0 , S1 ≥ 0 , S2 ≥ 0 , A1 ≥ 0 , A2 ≥ 0

(21)

Tabel Program I

Program awal ini melibatkan biaya 90 M yang jelas besar sekali, sehingga program harus diperbaiki.

1. Perhitungan dari baris penilaian. 2. mengenali kolom kunci

3. mengenali bariskunci dan bilangan kunci

4. Transformasi dari baris kunci dan baris bukan kunci untuk memperoleh program yang diperbaiki

Adapun perbedaan yang perlu diperhatikan dalam simpleks II, bahwa dalam kasus mencari minimum, nilai “negatif terbesar” dalam baris penilaian menentukan kolom kunci dan bukan positif terbesar seperti dalam kasus mencari nilai minimum.

Dalam kasus mencari nilai minimum, jika bilangan dari baris penilaian dibawah suatu kolom variabel adalah negatif, maka jelas bahwa keikutsertaan variabel ini dalam baris baru akan menurunkan nilai dari fungsi objektifnya.

Penghitungan dari baris penilaian sudah dijelaskan dalam kegiatan belajar 1. Memasukan satu unit y akan menurunkan biaya total dengan 2,5M – 6M yang diperoleh dari [+1(2,5) – 4M – 2M]

(22)

Tabel program II

Pro

gram per unitBiaya Kuantitas

3 2,5 0 0 M M

Tabel program II jelas belum optimal karena masih memiliki nilai negatif dalam baris penilaian. Perbaikan program akan melibatkan pergantian variabel A2 oleh x. Dalam transformasi baris lama ke baris baru dalam program yang telah diperbaiki kita berpedoman kepada aturan – aturan yang telah berlaku, yaitu:

1. Baris kunci dibagi dengan bilangan kunci menghasilkan baris baru. 2. Bil. baris lama – (bilang berkaitan dalam baris kunci x rasio

tertentu bersangkutan) ¿ Bilangan baris baru

3. Rasio tertentu = bilanganbaris lama dalam kolom kuncibilangankunci

Tabel 5.4

Tabel program III sudah merupakan program optimal, karena baris penilaian tidak memiliki nilai negatif lagi.

Variabel Keluar

(23)

Program optimal ini berkaitan dengan pembelian 15 unit makan M1 dan 52

unit makanan M2 seharinya, dengan biaya 51,25 dollar sen.

F. Prosedur Penentuan Struktur Persyaratan

Karakteristik dari masalah program linier dapat dicakup dalam 3 jenis yang berbeda.

1. persyaratan yang dalam bentuk aslinya dinyatakan oleh pertidaksamaan dari jenis “kurang dari atau sama dengan”, jenis ≤.

2. persyaratan yang dalam bentuk aslinya dinyatakan oleh pertidaksamaan dari jenis “lebih besar atau sama dengan”, jenis ≥.

3. persyaratan yang dalam bentuk aslinya merupakan campuran dari persamaan dan pertidaksamaan.

Penyusunan kembali model matematika diperlukan untuk siap dan dapat digunakan dalam perancangan program awal dari metode simpleks.

Kasus 1:

Jenis ( ≤. ) “lebih kecil dari atau sama dengan”

Setiap pertidaksamaan “kurang dari atau sama dengan” diubah menjadi persamaan dengan menambah “variable slack” yang tidak negatif dan memiliki koefesien 0 dalam fungsi objektif.

Contoh:

Maksimumkan: f = 10x + 15y

Syarat : 4x + 60y ≤. 60

3x + 4y ≤. 80

X ≥ 0, y ≥ 0

Persamaan yang diperlukan untuk table simpleks adalah:

(24)

3x + 4y + 0S1 + 1S2 = 80

Fungsi Objektif:

f = 10x + 15y + 0S1 + 0S2

kasus 2:

Jenis ( ≥ ) “lebih besar atau sama dengan”

Setiap pertidaksamaan dari jenis “lebih besar atau sama dengan” diubah menjadi persamaan dengan mula-mula mengurangi dengan variabel slack yang tidak negative dan memiliki koefesien onkos 0, kemudian menambahkan dengan variabel slack tiruan yang tidak negative dan memiliki koefesien onlos M yang bernilai tak hingga.

Contoh:

Minimunkan: f = 300x + 180y

Syarat : 8x + 5y ≥ 80

4x + 2y ≥ 70

x ≥ 0, y ≥ 0

Persamaan-persamaan yang diperlukan untuk tabel simpleks adalah:

8x + 5y +1S1 + 0S2 + 1A1 + 0A2 = 80

4x + 2y +0S1 + 1S2 + 0A1 + 1A2 = 70

Fungsi Objektif:

f: 300x + 180y +0S1 + 0S2 + MA1 + MA2

Kasus 3:

Kasus campuran

(25)

melengkapinya dengan menambahkan variabel slack tiruan yang tidak negative.

Contoh:

Minimumkan: f = 7x + 15y

Syarat : 2x + 4y ≥ 20

5x + 8y = 30

x ≥ 0 , y ≥ 0

Persamaan-persamaan yang diperlukan untuk tabel simpleks adalah:

2x + 4y +1S1 + 1A1 + 0A2 = 20

5x + 8y +0S1 + 0A1 + 1A2 = 30

Fungsi Objektif:

(26)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Langkah-langkah yang dapat di tempuh dalam menentukan solusi optimal permasahan program linear dengan metode simpleks adalah : 1. Menentukan medel matematika untuk data-data yang terdapat pada

permasalahan program linier

2. Menambahkan dan melakukan pengurangan dengan variabel ”slack” (S1,S2,S3), sehingga model matematika dapat diubah menjadi persamaan linear

3. Membuat kerangka tabel simpleks, merancang program awal, menguji ke optimalan yang sedang berlangsung

4. Supaya tidak melanggar syarat yang telah ditetapkan, maka di tambahkan variabel “slack tiruan” (A1,A2,A3)

5. Melakukan perbaikan-perbaikan terhadap program yang berlangsung sampai diperoleh program optimal.

Langkah- langakah yang dilakukan dalam perbaikan program tersebut adalah:

a. Menetukan kolom kunci, yaitu kolom yang memiliki nilai “negatif terbesar” pada baris penilaian.

b. Menentukan baris kunci yaitu baris yang mempunyai bilangan hasil bagi terkecil (bilangan pada kolom kuantitas dibagi dengan bilangan negatif pada kolom kunci)

c. Menentukanbilangan kunci, yaitu bialangan yang terdapat pada persilangan antar kolom kunci dan baris kunci

d. Menurunkan tabel dari tabel program awal ketabel program berikut nya hasil perbaikan dengan cara:

 Melakukan transpormasi baris kunci, yaitu membagi semua bilangan dalam baris kunci dan bilangan kunci

(27)

 Program sudah optimal jika baris penilaian tidak memiliki bilangan nol atau negatif.

B. Kritik dan Saran

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Tabel Program 1
tabel baru mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan.
Tabel Program II
Tabel 4.3
+5

Referensi

Dokumen terkait

Metode branch and bound merupakan suatu metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah program linier yang menghasilkan penyelesaian dalam bentuk bilangan bulat

Pada penelitian ini, permasalahan program linier dengan metode simpleks akan diperoleh hasil apabila dan pada algoritma titik interior diperoleh hasil apabila

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana mengembangkan multi- media pada pokok bahasan program linier yang menggunakan metode simpleks yang valid

Pokok pikiran menggunakan program linier adalah merumuskan masalah dari informasi yang tersedia dan menerjemahkan ke dalam model matematika.. Metode simpleks merupakan

Algoritma titik interior memiliki tingkat komplekitas yang sama dengan metode simpleks, maka masalah program linier dapat diselesaikan dengan waktu yang lebih singkat... 2.3

Dalam tulisan ini, penyelesaian dari program linier stokastik di selesaikan de- ngan metode-metode yang telah diterapkan dan mempertimbangkan tidak hanya strategi terbaik untuk

Menerapkan program linier dengan metode simpleks untuk mengoptimalkan biaya pakan ikan sesuai dengan yang diharapkan atau metode yang digunakan cocok untuk maksimasi

Penyelesaian masalah pemrograman linier bilangan bulat murni dengan menggunakan metode reduksi variabel menghasilkan solusi optimal dengan semua variabel keputusan berupa bilangan