• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kompetensi Pedagogik Guru SMP Negeri 2 Kaloran Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kompetensi Pedagogik Guru SMP Negeri 2 Kaloran Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1.1. Definisi Kompetensi Pedagogik

Terdapat berbagai definisi pedagogik yang dikemukakan oleh para ahli. Berikut dijelaskan beberapa definisi kompetensi pedagogik:

Menurut Istiqomah dan Sulton (2013:15) Kompetensi pedagogik ialah kemampuan guru berkenaan dengan penguasaan teoritis dan proses aplikasinya dalam pembelajaran. Untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan diperlukan strategi dan media yang baik. Kemampuan siswa dalam memahami dan penagkap materi yang disajikan tergantung kepada kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.

Agung (2014:35) mengatakan bahwa kompetensi pedagogik merupakan kompetensi yang menuntut kemampuan untuk memahami peserta didik secara mendalam dan penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik. Pemahaman guru memhami peserta didik adalah mengenai skilogi peerkembangan anak, sedangkan

penyelenggaan yang mendidik yaitu tentang perencanaan, pelaksanaan, mengevaluasi pembelajaran serta melakukan perbaikan.

Mulyasa (2007:75) mengatakan bahwa dalam RPP tentang guru dikemukakan

kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Pemahaman guru tentang wawasan kependidikan. Seorang guru merupakan pembagi ilmu dimana wawasan yang dimiliki seorang guru sangat diperlukan untuk dapat dibagi dengan peserta didiknya.

(2)

c. Pengembangan kurikulum/silabus. Dalam kompetensi pedagogik guru harus mampu mengembangkan silabus agar pembelajaran dapat dilakukan secara efektif.

d. Perancangan pembelajaran. Masalah perancangan pembelajaran merupakan perihal yang wajib dilakukan seorang guru. Perancangan yang dimaksud ialah pembuatan RPP dimana guru harus mempersiapkan sebelumnya tahapan-tahapan awal, inti, hingga akhir pembelajaran. Dalam RPP juga terdapat semua materi yang akan disampaikan oleh guru.

e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan berdasarkan RPP yang dibut oleh guru.

f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran. Dalam pembelajaran guru sangat memerlukan teknolgi pembelajaran yang maksimal, namun karena fasilitas yang dimiliki sekolah belum tentu ada seorang guru harus mampu memanfaatkan teknologi pembelajaran yang ada dengan sekreatif mungkin.

g. Evaluasi hasil belajar (EHB). Evaluasi akan mengukur tingkat keberhasilan siswa, maka seorang guru perlu kemampuan dalam mengevaluasi setiap pembelajaran.

h. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Potensi setiap peserta didik berbeda-beda, namun guru harus mampu mengembangkan setiap potensi yang dimiliki masing-masing peserta didiknya.

(3)

1.2. Indikator Kompetensi Pedagogik

Berkaitan dengan kompetensi pedagogiknya, seorang guru harus mampu mendesain pembelajaran dengan baik. Oleh karena itu, seorang guru harus bisa memperkirakan akan kebutuhan belajar siswa sehingga dapat dijadikan masukan awal untuk menyusun atau merancang persiapan pembelajaran. Dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru disebutkan bahwa kompetensi pedagogik guru mencakup kompetensi sebagai berikut: 1) Kompetensi menguasai karakteristik perkembangan dan kemampuan fisik non fisik peserta didik. Guru harus mampu menguasai karakter dari masing-masing peserta didik sehingga dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. 2) Kompetensi menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran. Penguasaan

terhadap teori atau prinsip pembelajaran sangat diperlukan seorang guru guna memperlancar kegiatan belajar mengajar sehingga apa yang diajarkan tidak akan akan sesuai dengan yang diharapkan.

3) Kompetensi pengembangan kurikulum dan rancangan pembelajaran. Dalam mengambang serta merancang pembelajaran sangat diperlukan oleh guru karena

akan menjadi pedoman seorang guru di dalam mengajar.

4) Kompetensi menyelenggarakan pembelajaran yang berkualitas. Kualitas pembelajaran akan menentukan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang

disampaikan guru.

5) Kompetensi memanfaatkan teknologi pembelajaran. Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi yang dilakukan guru salah satunya adalah memanfaatkan teknologi pembelajaran. Bagaimana guru dalam mengelola antara teknologi yang digunakan dengan materi yang akan diberikan.

6) Kompetensi memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik. Guru merupakan fasilitator dalam pembelajaran dimana akan menyediakan seluruh fasilitas agar potensi yang dimiliki siswa dapat berkembang dengan baik.

(4)

8) Kompetensi menyelenggarakan penilaian hasil belajar. Guru wajib mengevaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan peserta didik.

9) Kompetensi memanfaatkan penilaian hasil belajar. Guru akan memanfaatkan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar siswa.

10) Kompetensi melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Peningkatan kualitas pembelajaran dilakukan apabila guru sudah melakukan dan mengetahui hasil evaluasi.

Secara lebih detail, indikator yang ada dalam Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 dapat diuraikan sebagai berikut ini:

Tabel 2.1. Sub Kompetensi dan Indikator Kompetensi Pedagogik

No Sub Kompetensi Indikator

1 Kompetensi menguasai karakteristik

perkembangan dan kemampuan fisik non fisik peserta didik

1.1 Memahami karakteristik peserta didik dengan aspek fisik dan non fisik

1.2 Mengidentifikasi potensi peserta didik sesuai mata pelajaran yang diampu

1.3 Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik

1.4 Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik

2 Kompetensi menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran

2.1

Memahami teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran sesuai mata pelajaran yang diampu

2.2 Menentukan pendekatan,strategi, metode dan teknik pembelajaran

3 Kompetensi pengembangan

kurikulum dan rancangan pembelajaran

3.1 Memahami prinsip-prinsip dalam mengembangkan kurikulum

3.2 Menentukan tujuan pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diampu

(5)

mencapai tujuan pembelajaran

3.4 Memilih materi terkait dengan pengalaman dan tujuan pembelajaran

3.5 Menata materi sesuai dengan pendekatan dan karakteristik peserta didik

3.6 Mengembangkan instrument serta indikator penilaian

4 Kompetensi menyelenggarakan pembelajaran yang berkualitas

4.1 Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran

4.2 Mengembangkan komponen dalam rancangan pembelajaran

4.3 Menyusun rancangan pembelajaran secara lengkap baik didalam maupun diluar kelas

4.4

Melaksanakan pembelajaran yang baik serta mendidik baik didalam maupun diluar kelas

4.5

Menggunakan media dan sumber belajar yang relevan sesuai dengan karakteristik peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal

4.6

Mengambil keputusan traksaksional dalam pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diampu dengan situasi yang sedang berkembang komunikasi dalam proses belajar mengajar sesuai dengan mata pelajaran yang diampu

6 Kompetensi

memfasilitasi 6.1

(6)

pengembangan potensi peserta didik

yang optimal

6.2

Menyediakan berbagai kegiatan yang yang dapat mengembangkan kreativitas peserta didik agar potensi agar dapat

diaktualisasikan efektif, empatik, dan bentuk lain dengan peserta didik

7.2

Berkomunikasi secara efektif, empatik dan satuan dengan peserta didik dalam hal (a) Menyiapkan kondisi peserta didik untuk ambil bagian dalam permainan dengan melalui contoh atau bujukan, (b) ajakan kepada peserta didik untuk ambil bagian belajar, (c) respon dari peserta didik serta reaksi guru terhadap respon, dst.

8 Kompetensi menyelenggarakan penilaian hasil belajar

8.1 Memahami prinsip penialaian sesuai dengan mata pelajaran yang diampu

8.2 Menentukan aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai

8.3 Menentukan prosedur penilaian dan hasil belajar

8.4 Mengembangkan instrument penialaian hasil belajar

8.5

Mengadministrasikan penilaian proses hasil belajar secara berkesinambungan dengan menggunakan instrument

(7)

8.7 Melakukan proses evaluasi dan hasil belajar

9 Kompetensi

memanfaatkan penilaian hasil belajar

9.1 Menggunakan informasi hasil penilaian untuk menentukan ketuntasan belajar

9.2

Menggunakan informasi hasil penilaian untuk program remedial dan juga pengayaan

9.3 Mengkomunikassikan hasil belajar kepada pemangku kepentingan

9.4

Memanfaatkan hasil belajar ataupun evaluasi untuk meningkatkan kulitas dalam pembelajaran

10 Kompetensi melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

10.1 Melakukan refleksi terhadap pembelajaran

10.2 Memanfaatkan refleksi untuk perbaikan mata pelajaran yang diampu

10.3 Melakukan PTK untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

Sumber dari Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 dengan modifikasi

Berdasarkan uraian tersebut, maka tampak dalam penelitian ini bahwa kemampuan pedagogik yang dimiliki guru bukan lah yang sederhana, karena kualitas guru harus diatas rata-rata agar dapat mencapai komptensi pedagogik dengan

maksimal. Guru harus terus berupaya belajar untuk mendapatkan pembaharuan dari ilmu yang telah dimilikinya, karena guru adalah desainer masa depan.

1.3. Definisi Guru

(8)

dalam membantu perkembangan peserta didik dan akan mewujudkan tujuan belajar secara optimal.

Wibowo dan Hamrin (2012:38) mengemukakan arti kata guru sebagai berikut: Pertama, huruf”G”bermakna gagasan, artinya semua guru harus memiliki gagasan-gagasan yang baru dan membangun. Gagasan itu tidak sekedar diucapkan di kelas saja, tetapi ada keberanian untuk menyebarkannya melalui tulisan. Kedua, huruf”U”bermakna usaha, artinya kompetensi, profesionalisme dan perubahan itu bisa dicapai dengan usaha. Ketiga, huruf”R”bermakna rasa yang meliputi asah, asih, dan asuh. Setiap guru harus memiliki rasa itu, dan menanamkannya kepada anak didik. Keempat, huruf”U”bermakna uang/harta. Artinya, guru dituntut memiliki modal yang cukup untuk mencapai profesionalisme dan kompetensi. Uang juga diperlukan untuk meningkatkan martabat dan kewibawaan guru di tengah masyarakat yang serba matrealistik dan hedonis.

Berdasarkan uraian tersebut, maka yang dimaksud dengan guru dalam penelitian ini adalah seorang yang yang berperan membantu mewujudkan tujuan peserta didik dalam kaitannya dengan pembelajaran melalui identitas pekerjaan yang

dimilikinya. Salah satu untuk mewujudkan tujuan peserta didik adalah dengan memiliki kompetensi pedagogik guru, dimana guru mampu memahami peserta didik serta mengelola pembelajaran dengan baik. Kompetensi pedagogik sangat erat

hubungannya dengan profesi guru. Hanya seorang guru yang mempunyai kompetensi pedagogik, karena guru akan dituntut untuk penyusun seluruh scenario yang berkaitan dengan belajar mengajar di dunia pendidikan.

1.4. Peran Guru

Menurut Mulyasa (2011:37-64) dalam pembelajaran guru memiliki peran sebagai berikut:

a. Guru sebagai pendidik

Guru adalah pendidik yang bisa menjadi panutan dan identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungannya.

(9)

Guru sebagai pengajar adalah guru yang membantu peserta didik/siswa yang sedang berkembang agar mudah untuk mempelajari sesuatu yang belum pernah diketahuinya, membentuk kompetensi, dan memahami materi standar yang dipelajari.

c. Guru sebagai pembimbing

Sebagai pembimbing guru harus bisa merumuskan tujuan secara jelas, menetapkan jalan yang harus ditempuh, menetapkan waktu perjalanan, menggunakan petunjuk perjalanan, dan itu artinya guru yang dapat diibaratkan sebagai pembimbing penjalan (journey) yang berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya bertanggung jawab atas perjalanan.

d. Guru sebagai pelatih

Latihan keterampilan, berintelektual maupun motorik merupakan upaya yang dilakukan guru sebagai pelatih pembelajaran.

e. Guru sebagai penasehat

Seorang guru akan memberikan nasehat kepada peserta didik bagi yang berkelakuan kurang baik pada khususnya dan bagi peserta didik yang meminta

pendapat/saran pada umumnya. Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik atau bahkan bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai seorang penasehat peserta didik maupaun orang lain.

f. Guru sebagai pembaharu (inovator)

Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu dalam kehidupan yang berarti bagi peserta didiknya. Dalam hal ini pengalaman yang diberikan guru akan menumbuhkan pembaharuan kepada perta didik.

g. Guru sebagai model dan teladan

Guru sebagai model dan teladan adalah guru harus bisa memberikan model atau teladan bagi peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Teladan itu dapat membangun peserta didik yang diajarnya.

h. Guru sebagai pribadi

(10)

sehingga peserta didik akan lebih menghargai dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh seorang guru.

i. Guru sebagai peneliti

Guru adalah seorang pencari atau peneliti, yang sebagian besar berkaitan dengan masalah siswa.

j. Guru sebagai pendorong kreativitas

Kreativitas ialah sesuatu yang bersifat umum dan merupakan ciri aspek kehidupan di sekitar kita. Dengan adanya kegiatan untuk menciptakan yang sebelumnya tidak ada atau yang tidak dilakukan oleh orang lain atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu adalah suatu tanda dari kreativitas. Guru harus mempunyai peran yang dapat mendorong bahkan menumbuhkan sifat kreatif dari peserta didik/siswa.

k. Guru sebagai pembangkit pandangan

Guru memelihara dan memberikan pandangan tentang tanggungan kepada peserta didiknya.

l. Guru sebagai pekerja rutin

Guru bekerja dengan keterampilan dan kebiasaan tertentu serta kegiatan rutin yang sangat diperlukan dan seringkali memberatkan. Pekerjaan yang dilakukan guru tidak lain adalah untuk megubah peserta didik kearah positif.

m. Guru sebagai pemindah kemah

Guru adalah seorang pemindah kemah, yang berarti seorang guru suka membantu peserta didik dalam memindah-mindahkan ilmu. Dalam arti guru membantu mengembangkan hal lama menuju sesuatu yang baru yang bisa mereka jadikan sebagai masukan.

n. Guru sebagai pembawa cerita

Dengan cerita bisa mengamati bagaimana memecahkan masalah yang sama dengan yang dihadapinya. Cerita adalah cermin yang bagus dan merupakan tongkat pengukur.

(11)

Seorang guru harus melakukan apa yang ada didalam naskah yang sudah disusun dengan mempertimbangkan pesan yang akan disampaikan kepada penonton/peserta didik. Rencana pembelajaran merupakan naskah yang dibuat untuk guru guna membantu dalam penyampaian pembelajaran.

p. Guru sebagai emansivator

Guru mampu memahami potensi peserta didik dengan cara yang cerdik merupakan peran guru sebagai emansivator.

q. Guru sebagai evaluator

Evaluasi atau penelitian merupakan aspek yang paling kompleks. r. Guru sebagai pengawet

Guru sebagai pengawet ialah guru yang akan selalu mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi berikutnya, karena pengetahuan terdahulu yang dimiliki guru masih banyak yang bermakna bagi kehidupan sekarang maupun di masa datang. s. Guru sebagai kulminator

Guru adalah orang yang bisa mengarahkan pembelajaran secara bertahap dari awal hingga akhir (kulminasi).

Berdasarkan beberapa uraian tersebut, maka peran guru dalam penelitian ini ialah mendidik dengan titik berat memberikan motivasi dan arahan pencapaian tujuan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, memberi layanan yang berupa

fasilitas dalam pencapaian tujuan pembelajaran dengan melalui pengalaman belajar yang memadai serta akan membantu perkembangan aspek-aspek pribadi, seperti sikap, nilai-nilai, norma dan penyesuaian diri terhadap peserta didik.

(12)

1.5. Penelitian Terdahulu

Berbagai penelitian terdahulu tentang kompetensi pedagogik pernah dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dengan judul kompetensi pedagogik guru pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar Negeri se-desa Siremeng Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang, penulis siti zulaikha IAIN Purwokerto tahun 2016. Tujuan penelitian ini adalah yaitu untuk mendeskripsikan bagaimana kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Islam di SD Negeri se-Desa Siremeng. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan, yang bersifat kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, dokumentasi, angket, tes dan observasi penulis dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dikelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penguasaan guru Pendidikan Agama Islam di SD Negeri se-Desa Siremeng yang berjumlah lima orang sangat baik, sedangkan persepsi mereka terhadap kompetensi pedagogik yang dimiliki juga sangat baik. Setelah dilakukan analisis lanjutan, dapat ditarik garis besar kesimpulan bahwa kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama

Islam di SD Negeri se-Desa Siremeng sudah baik. Adapun upaya yang dilakukan baik dari pihak guru maupun pihak sekolah juga sudah baik, diantaranya dengan mengikuti KKG, seminar, workshop, dan diklat.

(13)

belajar utamanya dalam menangkap materi menimbulkan persepsi bahwa guru belum melakukan atau melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik sesuai dengan kemampuan pedagogik yang seharusnya dimiliki guru.

2. Penelitian dengan judul kompetensi pedagogik guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar, penulis putrid balqis, nasir usman, sadiah Ibrahim Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk kompetensi pedagogik guru dalam perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, dan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Prosedur analisis data adalah reduksi data, display data, dan verifikasi. Sedangkan subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kompetensi pedagogik guru dalam perencanaan pembelajaran dilakukan dengan membuat draft RPP, namun sebagian guru tidak membawa RPP pada saat proses belajar mengajar berlangsung sehingga tujuan

pembelajaran tidak tercapai secara maksimal; (2) Kompetensi pedagogik guru dalam proses pembelajaran dilakukan dengan mendalami dan memantapkan sejumlah materi pembelajaran sebagaimana terdapat dalam buku paket, adapun

dalam proses pembelajaran terdapat pengelolaan kelas yang kurang baik dan pemanfaatan waktu yang kurang disiplin; dan (3) Kompetensi pedagogik guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dilakukan dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam menggunakan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi dalam pencapaian tujuan pembelajaran, berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, dan melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

(14)

mempunyai kesamaan, baik dalam penelitian ini dan maupun penelitian terdahulu. Sedangkan perbedaannya bahwa subjek dalam penelitian terdahulu adalah adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar, sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa SMPN 2 Kaloran Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Penelitian terdahulu menggunakan variable lain seperti motivasi sedang dalam penelitian ini hanya kompetensi pedagogik saja.

2.6. Kerangka Berfikir Penelitian

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir

Sesuai Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru menyatakan bahwa dalam kompetensi pedagogik guru mencakup 10 kompetensi yaitu kompetensi menguasai karakteristik perkembangan dan kemampuan fisik non fisik peserta didik, Kompetensi menguasai

Kompetensi pedagogik

10 Indikator: Kualitas

Pembelajaran

1. Kompetensi menguasai karakteristik peserta didik

2. Kompetensi menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran 3. Kompetensi pengembangan kurikulum dan rancangan pembelajaran 4. Kompetensi menyelenggarakan pembelajaran yang berkualitas 5. Kompetensi memanfaatkan teknologi pembelajaran

6. Kompetensi memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik. 7. Kompetensi berkomunikasi secara efektif, empatik dan satuan 8. Kompetensi menyelenggarakan penilaian hasil belajar

(15)

Gambar

Tabel 2.1. Sub Kompetensi dan Indikator Kompetensi Pedagogik
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengabdian dimana 12 audiens yang hadir dalam acara penyuuhan ini hanya 3 orang yang mengetahui tentang larangan sunat pada perempuan, dari hasil penyuluhan yang

EFEKTIVITAS IKLAN ZALORA INDONESIA PADA JEJARING SOSIAL

Kenyataan dilapangan perlu adanya peningkatan sumber daya dan peningkatan kapasitas tranportasi secara keseluruhan dalam artian bahwa penigkatan sumber daya disini

Bagian dalam generator Karbon aktif dalam kolektor. Pemasangan kasa nyamuk

Definisi dari ideologi adalah: Aterm used for any group of ideas concerning various political and aconomic issues and social philosophies often applied to a systematic scheme of

Jika fungsi tujuan merupakan fungsi konstan seperti pada gambar 9.1a, maka semua nilai dari variabel pilihan x akan menghasilkan nilai y yang sama dan tinggi pada setiap

Fase prothalus dewasa paling cepat tampak pada minggu ke-12 setelah spora disemai yaitu pada media lumpur, sedang yang paling lambat baru muncul pada minggu ke-14 yaitu pada

Dari data penelitian diketahui responden paling banyak memiliki pola asuh orangtua pada kategori demokratis, sehingga dapat disimpulkan bahwa pola asuh orangtua di