• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Tinggi Teologia Abdiel Melalui Analisis Balanced Scorecard

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Tinggi Teologia Abdiel Melalui Analisis Balanced Scorecard"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan dengan pokok bahasan sebagai berikut: 4.1. Gambaran Umum Sekolah, 4.2. Hasil Penelitian, 4.3. Pembahasan Hasil Penelitian.

4.1 Gambaran Umum STT Abdiel

Sekolah Tinggi Teologia Abdiel terletak di Jalan Diponegoro No. 233 Ungaran, Jawa Tengah dan berdiri sejak tahun 1967. Bangunan terletak diatas tanah seluas 13.327 m². Sekolah ini tercatat pada Departemen Agama c.q Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Kristen) Protestan pada tanggal 7 Juli 1971 dengan nomor Dd/P/VII/46/56 /71. Saat ini Sekolah Tinggi Teologia Abdiel memiliki program Sarjana (Teologia, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja) dan Pasca Sarjana (Misiologi dan Musik Gereja). Pada tanggal 16 Januari 1991 sekolah ini memperoleh status

“TERDAFTAR” di Direktorat Jenderal Bimbingan

(2)

36

dan pada tanggal 2–4 Juli 2010 mendapatkan kunjungan resmi dari Tim Penjaminan Mutu Bimas Kristen Kementrian Agama Republik Indonesia. Pada kunjungan tersebut Sekolah ini mendapatkan perpanjangan ijin penyelenggaraan.

Visi Sekolah Tinggi Teologia Abdiel: menjadi Lembaga Pendidikan Teologi pembentuk calon pemimpin Gereja dan Masyarakat yang dapat melayani dengan Iman, Ilmu dan Teladan.

Misi Sekolah Tinggi Teologia Abdiel: menghasilkan lulusan yang berkualitas dalam bidang Teologia, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gerejawi serta berkompeten dalam kepemimpinan gerejawi dan pelayanan sosial kemasyarakatan dengan menjunjung tinggi nilai– nilai keteladanan hidup kristiani.

STT Abdiel memiliki sebuah gedung pusat

(3)

37

Untuk Prodi Musik ada delapan buah piano dan dua elektrik organ, dua keyboard (Yamaha), dua gitar elektrik, dua gitar akustik, satu unit drum, satu unit peralatan sound sistem, dua televisi dan dua DVD player. Sedangkan penunjang untuk kegiatan Pendidikan Agama Kristen adalah satu unit panggung boneka, dan untuk Prodi Theologia ada dua LCD, dua mimbar untuk praktek mata kuliah homiletik dan liturgi.

STT Abdiel juga memiliki sebuah mobil suzuki Carry tahun 1998 dan Honda Supra 1999 untuk

kegiatan ketiga Progdi STT Abdiel.

Ada dua unit asrama dan perlengkapan akomodasi untuk tempat tinggal bagi mahasiswa dan mahasiswi. Kapasitas masing-masing asrama adalah 98 orang. Satu unit guest house atau rumah tamu, yang memiliki tiga buah kamar. Satu rumah dosen, satu unit dapur dan ruang makan, satu unit toko buku dan beberapa ruangan gudang dan satu kapel di halaman depan. Satu gedung aula ”Sola

Gratia” yang digunakan untuk tempat pertemuan

besar seperti acara wisuda dan seminar.

(4)

38

dengan pendidikan tertinggi S1 berjumlah 2 orang, dan S2/Profesi 17 orang dan berpendidikan doktor 4 orang. Dosen yang sudah mendapatkan NIDN dari pemerintah sebanyak 11 orang, 5 orang memperoleh sertifikasi dari pemerintah.

Tenaga kependidikan yang dimiliki STT Abdiel berjumlah Pustakawan 1 orang dengan pendidikan terakhirD2, Laboran/Teknisi/Analisis/Programer 1 orang dengan pendidikan terakhir D3 dan Administrasi 4 orang dengan pendidikan terakhir S1 sebanyak 3 orang, D3 1 orang.

(5)

39

STT Abdiel menjalin kerjasama dengan instansi dalam dan luar negeri. Instansi dalam negeri yang bekerja sama dengan STT Abdiel adalah GKMI (Gereja Kristen Muria Indonesia), Sinode GIA (Gereja Isa Almasih), Gereja GUP Solo, GKI Coyudan Solo, GIA Pringgading dan GIA Dr. Cipto. Sedangkan instansi luar negeri yang bekerjasama dengan STT Abdiel adalah Presbyterian Theological Seminary (PCTS) Seoul South Korea, Beasiswa EED untuk studi di Heilderlberg University Jerman, Presbyterian Church Korea (PCK), Gereja – Gereja Korea melalui dosen Korea yang melayani di STT Abdiel dan Neurchicer Mission.

(6)

40

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Balanced Scoredcard

Menurut Brodjonegoro (2015), kualitas dari suatu institusi pendidikan dapat dilihat dari peringkat akreditasi yang diraihnya. Dengan kata lain standar kualitas suatu institusi pendidikan ditandai oleh hasil akreditasi. Pada akreditasi tahun 2012, STT Abdiel mendapatkan peringkat C untuk setiap prodi. Melalui penelitian ini, peneliti akan menemukan strategi yang dapat dipakai untuk menaikkan mutu STT Abdiel.

(7)

41

perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Melalui Balanced Scorecard, penelitian ini bertujuan menemukan strategi peningkatan mutu STT Abdiel, untuk meningkatkan layanan pelanggan, menjaga SDM termotivasi dan meningkatkan sistem informasi. Dalam lingkungan ini Balanced Scorecard sebagai kerangka konseptual untuk menerjemahkan misi dan tujuan menjadi satu set indikator kinerja yang didistribusikan di antara empat perspektif.

(8)

42

Gambar 4.1

Strategi Peningkatan Mutu STT Abdiel

Berdasarkan gambar 4.1 tersebut, maka strategi peningkatan Mutu STT Abdiel melalui Analisis Balanced Scorecard dijabarkan sebagai berikut:

4.2.1.1 Perspektif Keuangan

Dana yang diperoleh STT Abdiel selama tiga tahun terakhir berasal dari beberapa sumber,

(9)

43

yaitu dari PT sendiri dengan jenis dana administrasi pendidikan, dari Sinode atau Yayasan dengan jenis dana subsidi, dari gereja– gereja dan donatur pribadi dengan jenis dana fasilitas serta dari beasiswa studi dengan jenis dana biaya pendidikan dan biaya hidup studi di luar negeri.

Total pendapatan STT Abdiel dalam tiga tahun terakhir ini tertera dalam tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1

Total pendapatan STT Abdiel tiga tahun terakhir

Indikator Sasaran Target Pencapaian 2014 2015 2016 Sumber dana PT sendiri dengan

jenis dana administrasi

Sumber dana dari gereja-gereja dan donatur pribadi jenis dana pembangunan dan fasilitas

750 600 650

Sumber dana dari beasiswa studi dengan biaya pendidikan dan biaya hidup studi di luar negeri

350 400 450

(10)

44

(11)

45

dan donatur pribadi dengan jenis dana pembangunan dan fsilitas Rp.650.000.000,00 dan sumber dana beasiswa studi dengan jenis dana biaya pendidikan dan biaya hidup studi di luar negeri Rp.450.000.000,00.

Sumber dana dari PT sendiri tergolong sangat rendah karena pihak STT tidak dapat memasang tarif tinggi mengingat mayoritas mahasiswa berasal dari kelas menengah ke bawah. Pendapat yang sama dikemukakan dalam hasil FGD sebagai berikut:

Abdiel tidak bisa menarik biaya tinggi karena mayoritas mahasiswa STT Abdiel berasal dari kelas menengah ke bawah. Apabila biaya studi dinaikkan, maka para pemberi dana juga akan merasa keberatan karena mereka harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak lagi (FGD:13 Oktober 2017)

(12)

46

Jumlah pendapatan yang rendah membuat STT Abdiel tidak dapat menggaji dosen, staf dan karyawan dengan layak. Gaji dosen, staff dan karyawan jauh di bawah UMR Kota Ungaran (Wawancara: Puket II, 17 Oktober 2017).

Strategi yang digunakan untuk meningkatkan jumlah penerimaan dana yaitu dengan membangun relasi dan pendekatan dengan gereja–gereja pendukung, alumni, Depag Bimas Kristen, lembaga–lembaga donatur dalam dan luar negeri; pribadi-pribadi yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan dan penyediaan SDM untuk pelayanan di Gereja atau lembaga Kristen dan masyarakat.

Inisiatif Strategic dirumuskan dalam program dan kegiatan sebagai berikut :

Program: Peningkatan jumlah dan sumber pendanaan.

(13)

47

panjang menanami tanah atau lahan yang kosong dengan tanaman jati; mengadakan program–program pelatihan seperti kelas conducting, pelayanan panggung boneka, dan konser–konser paduan suara; Mengirimkan dosen yang dibutuhkan gereja dan masyarakat untuk memberikan ceramah maupun pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan gereja dan masyarakat; mengundang para pendeta senior yang memiliki kemampuan akademis baik untuk mengajar di STT Abdiel secara paruh waktu namun biaya ditanggung oleh gereja pendukung; membuat MOU kerjasama dengan lembaga-lembaga di dalam maupun luar negeri yang dapat menolong STT Abdiel dalam membiayai studi lanjutan untuk program Strata dua ataupun Strata tiga; menjalin kerjasama dengan para alumni dan juga para sahabat Abdiel dengan cara mengirimkan bulletin sahabat Abdiel.

4.2.1.2 Perspektif Pelanggan

Perspektif Pelanggan memiliki 2 strategic objectives: kepercayaan pelanggan kepada STT

(14)

48

Pelanggan atau pengguna lulusan STT Abdiel adalah gereja-gereja dan sekolah–sekolah yang tersebar di 12 propinsi di Indonesia. Permintaan gereja-gereja terhadap lulusan STT Abdiel setiap tahunnya terus bertambah namun dalam beberapa kesempatan permintaan tersebut tidak dapat terpenuhi terkendala oleh jumlah alumni yang terbatas dan syarat permintaan yang tidak sesuai dengan ketersediaan yang ada. Mayoritas para alumni STT Abdiel kembali ke Gereja asal masing-masing dan ke sekolah-sekolah. Hal tersebut disampaikan oleh Puket III sebagai berikut:

(15)

49

Kepuasan dan kebanggaan mahasiswa terhadap sekolah diukur melalui survey setiap tahunnya. Hasil survey dijadikan dasar untuk penyusunan kebijakan dan pelaksanaan pada semester atau tahun berikutnya.

Strategi yang digunakan: peningkatan citra STT Abdiel. Peningkatan citra ini dilakukan agar gereja dan sekolah mengetahui bahwa STT Abdiel menghasilkan lulusan yang berkompeten di bidangnya dan dapat bertanggung jawab penuh terhadap tugas yang dipercayakan kepadanya.

Inisiatif strategic dalam bentuk program

dan kegiatan dilaksanakan sebagai berikut:

Program: Memajukan fungsi Humas STT Abdiel; mengembangkan Buletin STT Abdiel; mengembangkan pelayanan vocal group dan Paduan suara; mengembangkan kerjasama dengan Gereja-gereja pendukung dan lembaga-lembaga pelayanan; menyelenggarakan seminar keilmuan baik itu tingkat lokal maupun nasional.

(16)

50

gereja lainnya; promosi melalui radio–radio Kristen; pelayanan panggung boneka dan paduan suara di gereja–gereja dan sekolah–sekolah; membagi bulletin dan brosur.

4.2.1.3 Perspektif Proses Internal

Dari segi proses internal, STT Abdiel memiliki 10 strategic objectives: Meningkatnya produktifitas dosen dan karyawan; meningkatnya penggunaan sistem informasi; meningkatnya sistem penjaminan mutu; meningkatnya prestasi mahasiswa; meningkatnya kualitas dan kuantitas mahasiswa baru; meningkatnya proses belajar mengajar; meningkatkan jumlah dosen yang melakukan riset; meningkatkan pengabdian terhadap masyarakat

Measure : Jumlah dosen yang melakukan

(17)

51

nasional dan internasional; angka efisiensi edukasi; masa studi; masa tunggu mahasiswa; jenis seleksi masuk mahasiswa; rasio pendaftar dan yang diterima; prosentase minimal kehadiran dosen; prosentase minimal kehadiran mahasiswa; ketepatan waktu dalam perkuliahan; kecepatan pengumuman nilai; ketersediaan kurikulum dan silabus untuk setiap progdi.

Strategi: meningkatkan mutu dosen dan staf; meningkatkan kualitas proses belajar mengajar; mengembagkan kurikulum lokal.

Kegiatan: memonitor dan mengevaluasi kinerja dosen; mengevaluasi dan memonitor perkembangan kurikulum lokal setiap 5 tahun; mengirim dosen/staff ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi; penyediaan sarana prasarana yang lebih memadai.

(18)

52

jabatan fungsionalnya mengingat belum ada dosen yang lektor kepala dan guru besar. Perlu mengurangi dosen tidak tetap mengingat proporsi dosen tetap dan dosen tidak tetap terlalu besar. Perlu memotivasi dan memfasilitasi dosen tetap untuk meningkatkan kompetensi melakukan pendidikan non gelar. Perlu menambah pustakawan yang bergelar S1 dan S2 pustakawan, laboran, operator dan programmer mengingat jumlah yang ada terlalu sedikit dibanding dengan jumlah mahasiswa.

4.2.1.4 Perspektif Inovasi dan Perbaikan

Dari perspektif inovasi dan perbaikan, terdapat 6 strategic objectives yaitu: meningkatnya kesejahteraan dosen dan staf administratif; meningkatkan program pendidikan berkelanjutan bagi dosen dan staf administratif; meningkatnya dosen bergelar S3; meningkatnya pelatihan inovasi pembelajaran bagi dosen; meningkatnya pelatihan metode riset; meningkatnya pelatihan penggunaan ICT bagi dosen dan staf administratif.

Measure: Jumlah pendidikan dan pelatihan

(19)

53

untuk studi lanjut; jumlah peserta pelatihan; jumlah jenis pelatihan yang dilakukan; frekuensi pelatihan.

Strategi: mengadakan evaluasi terhadap kurikulum lokal; mengutus dosen dan staf untuk mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Inisiative strategic yang dirumuskan dalam

bentuk program dan kegiatan dijabarkan sebagai berikut:

Program: peningkatan kualitas kurikulum, dengan workshop pemahaman dosen tentang kurikulum dan meningkatkan suasana akademik yang baik melalui pertemuan ilmiah yang sifat dan pelaksanaannya secara konsisten dan periodik; peningkatan jenjang pendidikan dosen dan staf, seperti yang disampaikan oleh asesor pada pelaksanaan akreditasi:

Perlu menambah dosen yang

berkualifikasi S3 melalui tugas belajar atau penerimaan dosen baru mengingat rasio dosen S3 dan jumlah dosen masih rendah (hasil asesmen pada akreditasi tanggal 3 dan 4 Oktober 2017).

(20)

54

perubahan kurikulum sesuai konteks terkait; mengutus dosen mengikuti studi lanjut S3 ke Jerman; memilih salah satu mahasiswa untuk studi lanjut ke Korea dan selanjutnya menjadi dosen STT Abdiel.

4.2.2 Kendala – Kendala Yang Dihadapi Sekolah Tinggi Teologia Abdiel Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan

Dalam meningkatkan mutu

pendidikannya, STT Abdiel mengalami berbagai macam kendala :

4.2.2.1 Kendala-kendala yang Dihadapi STT Abdiel Dalam Perspektif Keuangan

Mahasiswa yang masuk ke STT Abdiel mayoritas kelas menengah ke bawah, sehingga mereka memiliki kemampuan yang kurang baik untuk memenuhi biaya studi maupun biaya hidup mereka. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Ketua STT Abdiel berikut ini:

(21)

55

hidup mereka selama studi di STT Abdiel ini (Wawancara: Ketua, 16 Oktober 2017).

Pemasukan dana dari gereja-gereja pendukung jumlah nominalnya dapat berbeda-beda setiap bulannya, sehingga sulit untuk diprediksi. Pemasukan dari pihak-pihak yang menggunakan fasilitas STT Abdiel khususnya untuk acara retret tidak selalu ada setiap semesternya. Lembaga-lembaga dari pemberi beasiswa di luar negeri tidak dapat diprediksi dengan baik apalagi saat-saat ini ada krisis keuangan di wilayah Amerika dan Eropa.

Alumni STT Abdiel memiliki ikatan yang kuat satu dengan yang lainnya. Tetapi untuk memberikan dukungan danademi kepentingan STT Abdiel mereka masih kurang perhatian. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Puket III berikut ini:

(22)

56

hari saja sudah terkumpul puluhan juta. Tetapi ketika para alumni diberikan angket untuk kemajuan STT Abdiel, hanya 20% dari mereka yang memberikan suara.

4.2.2.2 Kendala-kendala Yang Dihadapi STT Abdiel Dalam Perspektif Pelanggan

Dari perspektif pelanggan, STT Abdiel berada di bawah naungan Sinode Gereja Isa Almasih. Hal ini membuat gereja-gereja lain di luar Isa Almasih lebih membatasi diri untuk bekerjasama dengan STT Abdiel, karena mereka lebih mementingkan bekerjasama dengan STT dibawah naungan sinode mereka.

Jumlah alumni prodi Pendidikan Agama Kristen sangat terbatas, karena jumlah pendaftar atau mahasiswa prodi PAK sangat sedikit sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.

(23)

57

No. Program Studi Jumlah Mahasiswa

(1) (2) (3)

1 PS Teologi Strata 1 43

2 PS Musik Gereja Strata 1 65

3 PS PAK Strata 1 28

4 Jumlah 136

Tabel 4.2

Tabel jumlah mahasiswa STT Abdiel

4.2.2.3 Kendala-kendala Yang Dihadapi STT Abdiel Dalam Perspektif Proses Internal

(24)

58

(25)

59

dikhawatirkan pada masa depan dapat mengganggu suasana akademik STT Abdiel. Seringkali kendala yang muncul adalah biaya untuk pemeliharaan fasilitas prasarana, seperti pengecatan dan perbaikan bangunan serta jalan yang rusak.

4.2.2.4 Kendala-kendala Yang Dihadapi STT Abdiel Dalam Perspektif Perbaikan dan Penilaian

Tugas fungsional dan struktural yang cukup padat di kampus seringkali menyita waktu yang banyak untuk dosen-dosen STT Abdiel dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat secara luas.

(26)

60

Perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana terkendala oleh keuangan yang terbatas. Hal ini senada dengan hasil wawancara dengan Ketua STT Abdiel berikut ini:

Program untuk perbaikan dan pengadaan sarana prasana kita memang ada, hanya saja untuk realisasi kita belum bisa karena biayanya terlalu besar.

Keterbatasan keuangan menjadi kendala dalam perbaikan dan pengadaan sarana prasarana, sehingga realisasi untuk program ini belum dapat dilaksanakan dengan maksimal.

4.3 Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis melakukan pembahasan sebagai berikut:

4.3.1 Strategi Peningkatan Mutu

(27)

61 4.3.1.1 Perspektif Keuangan

Dalam perspektif keuangan, strategi peningkatan mutu yang dilakukan STT Abdiel adalah meningkatkan jumlah penerimaan dana yaitu dengan membangun relasi dan pendekatan dengan gereja–gereja pendukung, alumni, Depag Bimas Kristen, lembaga– lembaga donatur dalam dan luar negeri; pribadi-pribadi yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan dan penyediaan SDM untuk pelayanan di Gereja atau lembaga Kristen dan masyarakat.

(28)

62

biaya studi mahasiswa), pengalokasian (melalui rapat), pelaporan (kepada pimpinan STT, Yayasan, MPH Sinode,Gereja), audit (internal oleh Puket II, pengurus yayasan, dan akuntan publik). Hasil temuan ini senada dengan hasil temuan Lestari (2013) bahwa transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan melalui penerapan sistem akuntansi terkomputerisasi yang sesuai dengan PABU, sistem pengendalian internal yang baik, audit dari pihak eksternal yang independen.

(29)

63

kajian ulang terhadap jumlah prodi (S1 Teologia, Musik Gereja dan Pendidikan Agama Kristen; S2 Misiologi dan Musik Gereja). Dengan banyaknya prodi ini, akan menambah pengeluaran yang banyak pula, mengingat jumlah dosen yang dibutuhkan juga lebih banyak. Jumlah dosen tidak tetap juga perlu dikurangi dan memaksimalkan dosen tetap. Apabila akan menambah prodi baru, seyogyanya STT Abdiel mengadakan survey lapangan lebih dulu untuk mengetahui kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan prodi yang akan dibuka. Misalnya dengan era globalisasi sekarang ini, semakin banyak orang asing yang datang ke Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan masyarakat yang menguasai bahasa asing. Dengan membuka prodi Bahasa Asing (Inggris, Korea, Jepang) diharapkan menarik minat masyarakat untuk melanjutkan studi di STT Abdiel, sehingga pendapatan yang masuk bisa difungsikan untuk subsidi silang prodi yang sudah ada.

4.3.1.2 Perspektif Pelanggan

(30)

64

merupakan pelanggan STT Abdiel dan mereka tersebar di 12 propinsi di Indonesia. Permintaan mereka terhadap alumni STT Abdiel merupakan bukti bahwa lulusan STT Abdiel memiliki kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan. Sayangnya, jumlah alumni STT Abdiel sangat terbatas karena jumlah mahasiswa juga terbatas.

(31)

65

Propinsi di Indonesia, perlu adanya materi mengenai ciri khas, gaya hidup dan keunikan suku-suku di Indonesia agar setiap lulusan yang akan pelayanan di daerah-daerah terpencil dapat menyesuaikan diri,

4.3.1.3 Perspektif Proses Internal

Dari segi proses internal, STT Abdiel memiliki strategi untuk meningkatkan mutu dengan cara memonitor dan mengevaluasi kinerja dosen, memonitor dan mengevaluasi

perkembangan kurikulum, mengirim

(32)

66

4.3.1.4 Perspektif Perbaikan dan Penilaian

Dilihat dari perspektif perbaikan dan penilaian, sistem informasi dan fasilitas yang digunakan STT Abdiel dalam proses belajar mengajar adalah manual, digital dan LCD. Sudah memiliki website namun sedang dalam perbaikan sehingga belum dapat digunakan. Sistem online sudah mulai diterapkan namun belum maksimal.

(33)

67

(34)

Gambar

Tabel 4.1 Total pendapatan STT Abdiel tiga tahun terakhir
Tabel 4.2 Tabel jumlah mahasiswa STT Abdiel

Referensi

Dokumen terkait

Cara lain dalam mengekstraksi minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak adalah gabungan dari proses wet rendering dengan

Hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa pembelajaran di kelas X MIPA 2 kurang mengembangkan kemampuan berpikir kritis sehingga perlu dilakukan tindakan

Sebab dewasa ini para peneliti berlomba-lomba agar laporan penelitian mereka masuk ke jurnal yang dianggap semakin mahal semakin memiliki prestige , seperti jurnal yang

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel dari work life balance yaitu keseimbangan waktu, keseimbangan keterlibatan, dan keseimbangan kepuasan secara

Februari 2014.. Arie Setiawan Prasida, 3) Michael Bezaleel Wenas. Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771,

Dengan demikian, pada hakikatnya transportasi adalah alat angkutan untuk memindahkan barang dan orang dari satu tempat ke tempat lain melalui darat, laut dan udara....

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkenalkan merek clothingIndonesia. Salah satu cara

Balanced scorecard is developed into four perspectives: financial perspective, customer perspective, internal business perspective and learning and growth perspective.. The method