• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Morfometri Danau Pondok Lapan Desa Nama Jahe Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kajian Morfometri Danau Pondok Lapan Desa Nama Jahe Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Danau

Danau merupakan suatu badan air yang tergenang sepanjang tahun. Danau dapat terbentuk secara alami maupun buatan. Secara alami terbentuk karena patahan kulit bumi (tektonik) dan letusan gunung merapi (vulkanik). Danau yang terbentuk sebagai akibat gaya vulkanik badan airnya mengandung bahan-bahan dari perut bumi seperti belerang dan panas bumi. Secara buatan danau terbentuk karena adanya pengerukkan yang akan digunakan untuk lahan perikanan (Ghufran dan Kordi, 2010).

Perairan dikatakan bertipe danau, apabila perairan tersebut dalam dan tepian curam. Air perairan danau umumnya jernih dan keberadaan tumbuhan air terbatas hanya dibagian pinggir perairan. Berdasarkan proses terjadinya danau, dikenal ada dua tipe danau, yaitu danau tektonik (akibat gempa) dan danau vulkanik (akibat gunung api). Perbedaan antara kedua sub tipe danau tersebut adalah pada tingkat kedalaman dan ada tidaknya sumber panas bumi. Danau tektonik umumnya sangat dalam sedangkan danau vulkanik memiliki sumber air panas (Suwignyo, 2003).

(2)

Sumber : Straskraba dan Tundisi (1999)

mmeningkat mengingat fungsinya sebagai penyedia air bersih, irigasi pertanian, peredam intrusi air laut, estetika dan sebagainya (Sulastri, 2003).

Danau dapat terbentuk dari berbagi macam penyebab melalui proses yang berbeda-beda. Beberapa proses pembentukan danau yakni danau tektonik, danau vulkanik, danau akibat longsor, aktivitas pergerakan es, dan danau buatan. Danau tektonik adalah danau yang terbentuk karena pergerakan lapisan tanah dalam. Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk akibat aktivitas gunung api. Danau akibat longsor disebabakan oleh pergerakan tanah ke lembah sehingga membentuk bendungan, terbentuk danau dan sering berukuran sangat besar. Aktivitas es dapat membentuk danau akibat pergerakan bongkahan es. Hal ini sering terjadi di Greenland dan Kepulauan Artik, Antartika, dan sebagian kecil area di gunung yang tinggi di dunia. Danau buatan dibuat oleh manusia untuk kepentingan manusia. Saat ini, danau buatan di peruntukan untuk pengendali banjir, sumber tenaga listrik dan persediaan air (Wetzel, 2001).

Straskraba dan Tundisi (1999) menyatakan kedalaman danau memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kualitas air. Bagian yang penting lainnya adalah kedalaman relatif, luas area dan angin yang terdapat di area tersebut. Karena faktor-faktor ini mempengaruhi pengadukan di danau. Hal ini disebut dengan danau air dangkal, yang pengadukannya sangat dipengaruhi oleh angin, dan danau air dalam, yang pengadukan tidak terlalu menentukan sehingga adanya stratifikasi masa air. Kategori ukuran danau dapat dilihat dari Tabel 1.

Tabel 1. Kategori ukuran danau

Kalasifikasi Luas (Km²) Volume (m³)

Besar 10000 - 1000000 1010 – 1011

Medium 100 - 10000 108 – 1010

Kecil 1 - 100 106 – 108

< 106

(3)

Batimetri

Suatu model batimetri digital yang menggambarkan topografi dasar perairan dapat dibangun dari operasi iterpolasi sejumlah besar titik kedalaman hasil pengukuran. Surfer adalah suatu program pemetaan yang dapat dengan mudah melakukan interpolasi data hasil survey untuk membentuk kontur dan permukaan 3D. Terdapat duabelas metode interpolasi pada perangkat lunak ini, masing-masing memiliki fungsi spesifik dan parameter tersendiri. Kesalahan sehubungan dengan perhitungan dan pengukuran dapat diindikasikan dari presisi dan akurasinya. Presisi mengacu pada sebaran dari ulangan bacaan dari suatu alat yang mengukur besaran fisik tertentu, sementara akurasi mengacu pada kedekatan angka pengukuran terhadap angka sebenarnya (Siregar dan Selamat, 2009)

Sebuah peta batimetri secara umum menggambarkan kumpulan dari garis kontur, dengan keluaran kontur garis yang menggambarkan shoreline didanau pada titik tertentu dan pada waktu itu. Garis tersbut berisi tentang data kedalaman air didanau dan menghubungkan kedalaman yang sama di setiap tempatnya. Garis kontur yang digambar berdekatn mengindikasikan kedalaman air yang curam, sedangkan garis kontur yang jarang menggambarkan perbedaan kedalaman yang bertahap (landai). Garis kontur hanya memperkirakan kedalaman air diantara dua tempat yang telah diketahui. Ada banyak perbedaan yang terdapat dipeta

dibandingan dari hasil pengukuran kedalaman yang telah diambil (Florida Lakewatch, 2001).

(4)

kontur kedalaman) yang disediakan pemerintah ataupun sumber-sumber lainnya, ketetapannya sering diragukan (misal: akibat adanya pendangkalan) sehingga sering kali harus dilakukan pemeriksaan ulang dilapangan secara langsung (Haryadi, dkk., 1992).

Geographic Information System (GIS) merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola (input, manajemen, proses dan output) data spasial atau data yang bereferensi geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan jalan, data vegetasi dan sebagainya. Arcview merupakan salah satu perangkat lunak GIS yang populer dan paling banyak digunakan untuk mengelola data spasial. Arcview dibuat oleh

Environmental Systems Research Institute (ESRI). Dengan Arcview kita dengan mudah dapat mengelola data, menganalisa dan membuat peta serta laporan yang berkaitan dengan data spasial bereferensi geografis (Sugiharto, 2008).

Produk GIS Desktop memungkinkan pengguna untuk mengintegrasikan dan mengedit data, buat baru lapisan peta, dan peta penulis. ArcGIS Desktop mencakup serangkaian scalable produk. ArcView adalah versi desktop dari

ArcGIS dimaksudkan untuk pengguna umum (non-profesional). Ini adalah program perangkat lunak GIS Desktop yang paling populer , tapi itu bukan hanya satu. Meskipun itu adalah "bayi" produk GIS Desktop yang dalam keluarga Esri

(5)

Morfometri

Morfometri adalah suatu metode pengukuran dan analisis secara kuantitatif terhadap dimensi fisik suatu perairan tawar. Aspek morfometri dapat dibedakan menjadi dimensi permukaan (surface dimension) dan dimensi bawah permukaan (subsurface dimension). Dimensi permukaan terdiri dari panjang maksimum, panjang maksimum efektif, lebar maksimum, lebar maksimum efektif, lebar rata-rata, dan luas permukaan. Dimensi bawah permukaan terdiri dari kedalaman maksimum, kedalaman relatif, kedalaman rata-rata, kedalaman

median, kedalaman kuartil, volume dan perkembangan volume danau (Hakanson, 1981).

Morfometri adalah karakteristik fisik dari badan danau yang dapat menggambarkan berbagai potensinya, sebagai sumber air maupun potensi produksi hayati, serta menentukan tingkat kepekaan terhadap pengaruh beban material dari daerah tangkapannya. Morfometri danau memainkan peran kunci atas peubah-peubah yang mengendap atau cara lain berperan di dalam proses biologis dan kimia danau. Dikemukakan pula bahwa morfometri danau mengatur kadar hara dari muatan hara, selanjutnya produksi primer, dan sebagai akibatnya

pada produksi sekunder dari zooplankton, zoobentos dan ikan (Lukman dan Ridwansyah, 2009).

(6)

fotosintetis terdapa tradiasi, efisiensi siklus hara dan distribusi vertikal organisme. Di sisi lain kecil dan dangkal danau sangat dipengaruhi oleh angin, sedimen ulang suspensi yang mengakibatkan signifikan perubahan kimia air dan siklus geokimia. Kedalaman rata-rata merupakan faktor penting untuk melihat produktivitas sedangkan ukuran danau berhubungan dengan kedalaman dari turunnya suhu. Selain itu bentuk danau dapat terkait dengan kondisi dinamis bawah. Kemiringan zona litoral memiliki pengaruh yang besar pada biomassa dan distribusi

macrophyta terendam. Bentuk yang landai memungkinkan pengendapan bahan halus dan dapat memodulasi aksi gelombang mendukung untuk tumbuhan air (Stefanidis dan Papastergiadou, 2012).

Kedalaman relatif dapat mengambarkan stabilitas stratifikasi. Perairan yang memiliki kedalaman relatif yang kurang dari 2% akan mudah mengalami pengadukan sedangkan perairan yang memiliki kedalaman relatif lebih besar dari 4% memiliki stabilitas sratifikasi yang tinggi. Perkembangan volume danau (volume development/VD) menggambarkan bentuk danau secara umum. Perkembangan volume danau yang kurang dari dari satu akan memiliki bentuk danau yang kerucut dan perkembangan volume danau yang lebih besar dari satu memiliki bentuk dengan dasar yang rata. Waktu tinggal (residence time) adalah lamanya waktu yang diperlukan badan air untuk terbilas secara keseluruhan yang diperhitungkan sejak air masuk ke dalam perairan sampai seluruh air keluar. Semakin lama waktu tinggal maka kehadiran unsur hara partikel-partikel lainya semakin lama (Tambunan, 2010).

(7)

kesempatan untuk berhubungan dengan daratan semakin besar, dan potensi beban masukan ke badan air juga akan semakin besar sehingga berpotensi untuk meningkatkan produktivitas perairan (Hadijah, 2002).

Morfometri danau ini sangat penting untuk diketahui kerena memberikan pengaruh terhadap proses-proses fisik, kimia dan biologi di dalam perairan danau itu sendiri, seperti kedalaman relatifnya, pengembangan garis pantai, maupun pola dari cekungannya itu sendiri. Pengembangan garis pantai (SDl) adalah gambaran potensi dan peranan wilayah tepian dalam hubungannya dengan kesuburan danau, semakin panjang garis pantai semakin besar nilai SDl. Semakin panjang garis pantai semakin besar produktivitas danau. Garis pantai diantaranya akan berkontribusi terhadap luasan kontak perairan dan daratan, memberikan daerah terlindung, serta luasan dari wilayah litoral danau (Fakhrudin, dkk., 2010).

Menurut Wetzel (1983) dalam sebagian besar danau memiliki nilai Zr kurang dari dua persen, yang menunjukkan tingkat stabilitas yang rendah. Danau-danau yang memiliki stabilitas tinggi umumnya memiliki nilai Zr > 4 persen, dan merupakan danau dalam dengan luas permukaan sempit.

(8)

dari pada di danau kecil. Hal ini menyebabkan tingkat yang lebih tinggi produksi primer areal dan konversi yang lebih efisien beban nutrisi eksternal menjadi biomassa lebih tinggi tingkat trofik di danau besar (Noges, 2009).

Noges (2009) bahwa aturan-aturan kebijakan air Eropa saat ini mendefinisikan kualitas air sebagai tingkat penyimpangan dari 'kondisi referensi'- jenis tertentu. Antara deskripsi tipologi wajib adalah lokasi (ecoregion atau lintang dan bujur) dan ukuran (area dan kedalaman) dari danau. Beberapa parameter bisa dipertimbangkan untuk menampilkan ukuran danau-danau. Daerah kedalaman (Z) dan volume (V) adalah yang paling sederhana indeks. Sebuah indeks yang lebih kompleks adalah kedalaman relative (Zr) dihitung sebagai rasio persen dari kedalaman danau dengan diameter rata-rata.

Variasi dalam distribusi dan morfometri sangat mempengaruhi produktivitas dan eutrofik keadaan danau. Variabilitas ini , akibat dari tindakan antropogenik dan di zona beriklim sedang, peristiwa iklim musiman , memiliki pengaruh juga. Pentingnya ekologi morfometri ditunjukkan pengaruh morfometri badan air pada distribusi beberapa spesies zooplankton . Karena morfometri dan

distribusi danau dangkal mempengaruhi banyak aspek yang beragam (Bohn, dkk., 2011).

Dimensi permukaan (Surface dimension)

Menurut (Haryadi, dkk., 1992) aspek dimensi permukaan terdiri dari : 1. Panjang Maksimum (Lmax dinyatakan dalam meter) merupakan jarak

(9)

2. Panjang maksimum efektif (Le dinyatakan dalam meter) merupakan panjang permukaan danau maksimum tanpa melintasi pulau atau daratan yang mungkin terdapat didanau.

3. Lebar maksimum (Wmax dinyatakan dalam meter) merupakan jarak maksimum dua titik terjauh pada permukaan tepi danau yang ditarik secara tegak lurus terhadap panjang maksimum. Penentuan lebar maksimum bisa saja melintasi pulau-pulau didanau, jika ada.

4. Lebar maksimum efektif (We dinyatakan dalam meter) merupakan lebar maksimum danau tanpa melintasi pulau atau daratan yang mungkin terdapat didanau.

5. Luas permukaan (Ao dinyatakan dalam Ha, Km2atau m2) merupakan luaswilayah permukaan danau, nilainya akan bervariasi tergantung pada musim. Pengukuran luas permukaan dari peta bathymetric dengan skala yang telah diketahui, dapat dilakukan dengan kertas grafik atau penimbangan. 6. Lebar rata-rata (W dinyatakan dalam meter) merupakan rasio antara

luaspermukaan danau (Ao dalam m2) dengan panjang maksimum (Lmax dalam meter).

7. Indeks perkembangan garis tepi (SDI, tanpa satuan) menggunakan hubungan antara SL dengan luas permukaan.

(10)

Dimensi bawah permukaan (Subsurface dimension)

Menurut ( Haryadi, dkk., 1992) aspek dimensi bawah permukaan danau terdiri dari :

1. Kedalaman rata-rata (Z dinyatakan dalam meter) bersifat lebih informatif dari kedalaman maksimum.

2. Kedalaman maksimum (Zm dinyatakan dalam meter) merupakan kedalaman suatu danau pada titik terdalam. Pengukuran secara langsung dapat dilakukan dengan menggunakan tali berskala dengan diberikan pemberat dibawahnya dan secara tidak langsung dapat dibaca pada kontur kedalaman peta battimetri

3. Kedalaman relatif (Zr dinyatakan dalam meter) adalah rasio antara Zm dengan diameter rata-rata permukaan danau.

4. Perkembangan volume danau (tanpa satuan)merupakan ukuran yang menggambarkan bentuk dasar danau secara umum.

5. Volume total air danau (V dinyatakan dalam m3) merupakan perkalian antara luas permukaan (m2) dengan kedalaman rata-rata (m).

6. Debit (discharge) dinyatakan sebagai sebagai volume yang mengalir pada selang waktu tertentu.

7. Residence time adalah lamanya waktu yang dibutuhkan badan air untuk terbilas secara keseluruhan, sejak mulai masuk kedalam suatu perairan sampai keseluruhan air tersebut.

(11)

aktivitas biologi, kedalaman penetrasi cahaya, kelimpahan biota dan produktivitas biologi.

9. Morpho Edaphic Index (MEI) merupakan hasil bagi antara nilai daya hantar listrik perairan dengan kedalaman rata-rata.

Straskraba dan Tundisi (1999) Hubungan antara tipe danau dan karakteristik pencampuran menunjukan bahwa danau dapat digolongkan berdasarkan kriteria klasifikasi aliran airnya. Kriteria ini dapat ditentukan dengan sistem klasifikasi danau dapat dijelaskan berdasarkan lambatnya aliran air yang keluar dari danau. Hubungan tersebut dapat dibagi kepada tiga kriteria yaitu, yaitu bersarkan masa tinggal air, pengadukan air, dan tingkat trofiknya. Hal tersebut dapat dilihat dari Tabel 2.

Tabel 2. Hubungan antara tipe danau dan karakteristik pencampuran

Karakteristik Arus air cepat Arus air sedang Arus air lambat Waktu tinggal R ≤ 20 (hari) 20 < R ≤ 300 (hari) R > 300 (hari) Tingkat trofik Aliran air

menghambat

Sumber : Straskraba dan Tundisi (1999) Kecerahan, Kekeruhan & TSS

Kecerahan merupakan ukuran transparansi perairan yang ditentukan secara visual dengan menggunakan Secchi disk, yang nilai keerahannya diungkapkan dalam satuanmeter. Nilai kecerahan sangat dipengaruhi oleh padatan tersuspensi, kekeruhan, partikel koloid, kepadatan plankton, waktu pengukuran, dan ketelitian orang yang melakukan penelitian (Hoerunisa, 2004).

(12)

industri). Bahan-bahan tersuspensi dan terlarut pada perairan alami tidak bersifat toksik, akan tetapi jika berlebihan, terutama TSS, dapat meningkatkan nilai kekeruhan, yang seterusnya akan menghambat penetasi cahaya matahari kekolom air dan akhirnya berpengaruh terhadap proses fotosintesis di perairan (Effendi, 2003).

Zonasi di perairan tergenang secara horizontal adalah : (a). Zona Litoral, zona ini berada di tepi perairanini umumnya berada diwilayah perairan dangkal dan dan memiliki penetrasi cahaya sampai kedasar. Pada zona ini terdapat tanaman air. (b). Zona Limnetik, merupakan daerah perairan terbuka sampai kedalaman penetrasi cahaya yang efektif, atau disebut tingkat kompensasi dimana proses fotosintesis seimbang dengan proses respirasi. (c). Zona Profundal, merupakan bagian dasar air yang tidak tercapai oleh penetrasi cahaya yang efektif. Pada kolam zona profundal tidak ada. Zonasi di perairan tergenang secara vertikal adalah : (a). Zona Eufotik, zona dimana penetrasi cahaya masih ada. Pada zona ini terdapat banyak fitoplankton karena fitoplankton membutuhkan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. (b). Zona Disfotik, zona dimana penetrasi cahaya tidak ada. Pada zona ini fitopalankton tidak ada (Odum, 1996).

(13)

Tabel 3. Kesesuaian perairan untuk kepentingan perikanan berdasarkan nilai TSS Nilai TSS Kriteria

< 25 25-80 81-400

>400

Tidak ada pengaruh Pengaruh Sedikit Kurang baik bagi perikanan

Tidak baik bagi perikanan Sumber: Alabaster dan Llyod, 1982.

Semakin ke dalam perairan intensitas cahaya akan semakin berkurang dan merupakan faktor pembatas sampai pada suatu kedalaman dimana fotosintesis sama dengan respirasi. Kedalaman perairan dimana proses fotosintesis sama dengan proses respirasi disebut kedalaman kompensasi. Kedalaman kompensasi biasanya terjadi pada saat cahaya di dalam kolom air hanya tinggal 1 % dari seluruh intensitas cahaya yang mengalami penetrasi dipermukaan air. Kedalaman kompensasi sangat dipengaruhi oleh kekeruhan dan keberadaan awan sehingga berfluktuasi secara harian dan musiman (Effendi, 2003).

Daya Hantar Listrik (DHL)

Gambar

Tabel 1. Kategori ukuran danau
Tabel 2. Hubungan antara tipe danau dan karakteristik pencampuran

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Remaja Putri dalam menghadapi Perubahan body Image saat menarche di SMP Negeri 01 Ngluwar Magelang.

Pert umbuhan t anaman yang dinyat akan dalam paramet er Indeks Luas Daun (ILD), Laju Asimilasi Bersih (LAB) dan Laju Tumbuh Tanaman (LTT) t anaman t omat pada perlakuan pupuk

Berkat rahmat dan pertolongan Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul ”Hubungan Paritas Dengan Inkontinensia Urin Pada Usia Lanjut Di Dusun Bendo,

Unlike investments in conventional commercial bank which the return settled and debt contracts, investment funds in Islamic banks using mudharabah the return calculated based on

Hasil menunjukkan ada hubungan antara sikap dengan partisipasi ibu dalam pencegahan dan pemberantasan penyakit Demam Berdarah Dengue di desa Maguwoharjo, Sleman

Air limbah tahu yang ada pada bak penampung limbah influent dialirkan ke dalam kolom biofilter dengan arah aliran ke atas ( up flow ), masuk dari bagian bawah kolom

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepatuhan bidan dalam menggunakan APD saat menolong persalinan yang terbanyak adalah dalam kategori tidak patuh yaitu

tam IxreaFot noluaa.. E slapaii b ola a az*&amp;ng anggoufca DPI© gotaaadya Ban­ dung a&amp;ndoaalc, a ga r oupeya diada&amp;&amp;&amp; paxabohaacm iseneenai larangan