RESISTENSI BAKTERI AKIBAT PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG
TIDAK TEPAT
Tugas Menulis Pengantar Makalah Ilmiah
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Disusun oleh
Ni Putu Gita Yanti 148114051/FSM B/FARMASI
Claudia Darantika Pradita 148114085/FSM B/FARMASI
Maria Dyah Ayu R D 148114087/FSM B/FARMASI
Gusti Ayu Vivin 148114088/FSM B/FARMASI
Livia Setiastuti H 148114089/FSM B/FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
I. PENGANTAR
Dewasa ini penggunaan antibiotik pada masyarakat semakin meningkat. Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri. Karena kerja antibiotik tergolong cepat (jika mengonsumsi antibiotik lebih cepat sembuh) maka masyarakat lebih senang menggunakan antibiotik sebagai obat. Pada dasarnya, antibiotik digunakan sebagai antibakteri untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Tetapi kenyataannya, banyak masyarakat yang mengalami sakit apapun (penyebabnya bukan bakteri) tetapi mengonsumsi antibiotik. Akhirnya, penggunaan antibiotik menjadi tidak berguna lagi karena bakteri telah resisten terhadap antibiotik dan harus diberikan antibiotik golongan yang tinggi untuk dapat menyembuhkan penyakit. Meskipun secara teori hal tersebut sudah diketahui masyarakat luas, namun masih saja banyak oknum baik masyarakat umum ataupun tenaga kesehatan yang melakukan penyelewengan penggunaan antibiotik. Untuk itu kesadaran penggunaan antibiotik yang benar dan sesuai dengan aturan sangat perlu untuk ditingkatkan. Menurut Ambwani, salah satu indikator penggunaan obat yang tidak rasional disuatu sarana pelayanan kesehatan ialah angka penggunaan antibiotik secara tidak tepat dapat menimbulkan terjadinya peningkatan efek samping dan toksisitas antibiotik, pemborosan biaya dan tidak tercapainya manfaat klinik yang optimal dalam pencegahan maupun pengobatan penyakit infeksi, serta resistensi bakteri terhadap obat (Ambwani, 2006).
sama maka tidak akan memberikan efek, dan pada akhirnya harus diberikan antibiotik dengan dosis yang lebih tinggi. Secara praktis, penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gangguan-gangguan kesehatan seperti sakit kepala, berkurangnya nafsu makan, menimbulkan alergin dan lain-lain.
Pada penelitian ini menggunakan metode kuesioner, yaitu menggunakan beberapa pertanyaan yang tersusun dengan baik, dan disebarkan melalui survei. Data yang didapat akan digunakan sebagai hasil yang menunjukkan respon masyarakat terhadap penelitian yang dilakukan. Penelitian ini akan melibatkan kalangan Universitas Sanata Dharma Kampus 3 khususnya Apotek Sanata Dharma dan juga kalangan salah satu rumah sakit di Yogyakarta. Keduanya akan dibandingkan sehingga metode penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode perbandingan. Dari hasil perbandingan keduanya akan bisa dilihat apakah keduanya telah sesuai dalam memberikan antibiotik kepada pasien dan dari hasil perbandingan pula dapat dilihat di antara keduanya manakah yang telah memberikan antibiotik sesuai dengan prosedur yang benar. Pada makalah karya ilmiah ini akan dibahas penyalahgunaan-penyalahgunaan antibiotik yang marak terjadi. Penelitian akan difokusnya pada penggunaan antibiotik yang salah di kalangan Universitas Sanata Dharma Kampus 3 dan salah satu rumah sakit di Yogyakarta. Tetapi pada makalah ini tidak membahas tentang mekanisme resistensi antibiotik.
sakit, sehingga bisa dilihat apakah keduanya sudah memberikan kontribusi yang baik untuk menyelamatkan masyarakat dari resistensi antibiotik.