• Tidak ada hasil yang ditemukan

KENDALA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KENDALA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHAS"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KENDALA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN

BAHASA

DISUSUN OLEH:

EKSTENSI D

WIRATAMA SIAHAAN

TIA WULANDARI

RINA YOHANA SITUMORANG

VERA FEWINDA SARAGIH

Dosen Pembimbing : Drs. Syahnan Daulay, M.pd.

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA

INDONESIA

(2)
(3)

KATAPENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena rahmat dan kasih saying-Nya kami dapat menyusun artikel ini berjudul “ KENDALA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA INDONESIA” dengan baik dan lancar.

Artikel ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas kegiatan diskusi kelompok mata kuliah PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA INDONESIA. Dalam menyusun artikel ini kami banyak mengalami kendala, namun kami menyadari bahwa ini bagian dari proses belajar.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. Amirudin Rahim, M. Hum selaku pembimbing mata kuliah Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia juga kepada semua teman-teman yang telah membantu kami dalam menyusun artikel ini.

Menyadari banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan artikel ini, oleh karena itu saran dan kritik dari teman-teman yang sifatnya membangun, kami sangat harapkan demi kesempurnaan penyusunan artikel ini.

Sekian dan terima kasih.

Medan Oktober 2014

(4)
(5)

2.4 Aspek-aspek Perencanaan

Bahasa………...6 2.5 Ancangan alternative Untuk Perlakuan Masalah Bahasa……… 7

BAB III

3.1

Simpulan………..8 3.2

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

(7)

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas maka permasalahan mendasar yang hendak ditelaah oleh artikel ini adalah :

1. Apa saja masalah kebahasaan itu ?

2. Apa pendapat para ahli tentang perencanaan bahasa ? 3. Apa aspek-aspek perencanan bahasa itu

4. Bagaimana alternatif untuk perlakuan masalah kebahasaan ? 1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk :

1. Menjelaskan masalah kebahasaan.

2. Menjelaskan pendapa para ahli tentang perencanaan bahasa.. 3. Menjelaskan aspek-aspek perencanaan bahasa.

4. Mengidentifikasi ancangan alternatif perlakuan masalah kebahasaan.

(8)

BAB II PEMBAHASAN

MASALAH KEBAHASAAN DAN PERENCANAAN BAHASA

2.1 LINGUISTIK DAN MASALAH KEBAHASAAN

2.1.1 M asalah Kebahasaan

Dalam pandangan linguistic umum kajian bahasa merupakan wilayah yang sangat luasa cakupannya untuk dijadikan bahan penelitian. Apalagi jika dalam masyarakat bahasa yang jumlahnya sangat besar. Misalnya, diperkirakan bahwa di Negara kita terdapat 300 bahasa, di Afrika ada 200 bahasa bantu, di Amerika selatan ada 550 bahasa demikian juga di Rusia ada 100 bahasa. Namun diantara banyaknya bahasa tersebut juga menyimpan sejumlah masalah. Kematian bahasa di dunia ini jauh lebih besar daripada kelahiran bahasa. Oleh karena itu untuk menjaga kelestarian bahasa-bahasa tersebut perlu diupayakan suatu pemerian bahasa sebelum bahasa tersebut hilang dari permukan bumi. Kasus menghilanganya suatu bahasa dikarenakan jumlah penutur suatu bahasa relative kecil sehingga dapat musnah dalam satu, dua generasi. Penyebab lain hilangnya suatu bahasa dikarenakan bahasa tersebut tidak mengenal tulisan. Oleh karenanya bahasa tersebut perlu direkam baik bentuk lisan maupun tulisan.

(9)

1. Masalah yang berkenaan dengan kedudukan bahasa. 2. Sandi bahasa.

3. Pemakaian bahasa oleh warga masyarakat.

Keterlibatan ahli bahasa dalam kegiatan pemecahan masalah kebahasaan, secara umum dapat dianggap sebagai sebagai usaha penerapan ilmunya yang didorong oleh keprihatinan profesionalnya untuk turut memecahkan serangkaian masalah manusia di bidang komunikasi.

2.1.2 Sosiolonguistik dan pemecahan masalah kebahasaan

Ahli linguistic disamping berminat mengkaji bahasa dari struktur dan analisisnya, mereka juga tertarik pada studi tentang tata hubungan kebahasaan dengan perilaku pemakai bahasa tersebut. Dari kajian tersebut dapat diperoleh suatu wawasan bahwa perilaku kebahasaan sebenarnya cerminan perilaku kemasyarakatan.

Ahli bahasa dapat menyiapkan deskripsi yang akurat tentang bahasa masa kini, baik ragam tulisannya maupun ragam lisannya. Hasil pekerjaannya dapat berbentuk pedoman ejaan, buku tata bahasa, kamus, pedoman langgam tulisan dan kaidah pembentukan istilah. 3. Sebagai ahli teori

Ahli teori dapat memberikan pengarahan dalam pemahaman hakikat bahasa, dan berkat keahliannya di bidang teknik analisis bahasa ia dapat melukiskan rancangan bahasa. Pengetahuannya tentang hubungan antara ragam lisan dan tulisan menjadikan ia mampu meramalkan apa yang akan terjadi jika manipulasi. Ia menyadari pentingnya kesatuan struktur demi komunikasi yang efesien dan sekaligus ia mengakui keleluasan penyimpangan perorangan.

(10)

2.2 BEBERAPA DEFINISI PERENCANAAN BAHASA

Negara-negara yang multilingual, multikultural, dan multirasial menurut Chaer dan Agustina (1955) untuk menjamin kelangsungan komunikasi kebangsaan perlu dilakukan suatu perencanaan bahasa ( language planning ) yang harus dimulai dengan kebijaksanaan bahasa N ( language policy ). Misalnya, seperti Indonesia, Singapura, Filipina, Malaysia, dan India merupakan negara yang multilingual, multirasial, dan multikultural yang memerlukan adanya kebijakan bahasa agar pemilihan atau penentuan bahasa tertentu sebagai alat komunikasi tidak menimbulkan gejolak politik yang dikhawatirkan dapat menggoyahkan kehidupan bangsa di negara tersebut.

Berikut ini adalah pengertian perencanaan bahasa menurut para ahli.

1. Haugen (1995) mengemukakan perencanan bahasa adalah usaha untuk membimbing perkemgangan bahasa ke arah yang diinginkan oleh para perencana. Perencanaan tersebut tidak semata-mata untuk meramalkan masa depan berdasarkan apa yang diketahui dari masa lampu, tetapi perencanaan tersebut merupakan usaha terencana untuk mempengaruhi masa depan.

2. Ray (1961) mengemukakan bahwa tujuan perencanaan bahasa terbatas pada sasaran anjungan atau rekomendasi yang aktif untuk mengatasi masalah pemakaian bahasa dengan cara yang paling baik.

3. Tauli (1964,1968,1974) mengemukakan bahwa perencanaan bahasa untuk mencari norma yang ideal atas dasar prinsip kejelasan, kehematan dan keindahan.

4. Neustupuy (1970) mengemukakan bahwa mengatasi masalah bahasa dapat dilakukan dengan dua cara yakni :

a. Ancangan garis haluan meliputi pemilihan bahasa kebangsaan, pembakuan bahasa, keberaksaraan, serta tata ejaan. Ancangan ini bersifat makroskopis

b. Ancangan pembinaan meliputi ketetapan dan keefisienan dalam pemakaian bahasa serta kendala dalam komunikasi. Ancangan ini bersifat mikroskopis.

5. Kless (1964) membedakan dua dimensi perencanaan bahasa :

a. Perencanaan status bahasa meliputi perencanaan kedudukan suatu bahasa dan tata hubungan dengan bahasa lain.

(11)

a. Pemilihan bahasa untuk tujuan yang direncanakan seperti bahasa sebagai bahasa kebangsaan, atau bahasa resmi serta factor-faktor di luar bahasa.

b. Pengembangan bahasa untuk peningkatan bekeraksaraan dan usaha pembakuan bahasa. Dari beberapa pendapat di atas dapat dilihat bahwa berbagai istilah dengan berbagai variasi pengertian tentang perencanaan bahasa; namun, ada satu kesamaan, yaitu sama-sama berusaha untuk membuat penggunaan bahasa atau bahasa-bahasa dalam satu negara di masa depan menjadi lebih baik dan terarah

2.3 PROSEDUR PERENCANAAN BAHASA

Berbicara tentang prosedur perencanaan bahasa Haugen menganjurkan agar perencanaan bahasa dimulai dengan pengetahuan kebahasaan. Prosedur perencanaan bahasa ditujukan pada bentuk bahasa dan fungsi bahasa. Bentuk bahasa meliputi pemilihan norma bahasa yang implementasinya pada kodifikasi norma bahasa yakni pernyataan eksplisit tentang norma itu. Sedangkan fungsi bahasa meliputi pemakaian bahasa dalam berbagi bidang seperti bidang ilmiah, sastra,kehidupan rohani yang implementasinya yang ditujukkan pada khalayak sasaran..

(12)

2.4 ASPEK-ASPEK PERENCANAAN BAHASA

Das Gufta dan Ferguson (1977) mengemukakan aspek perencanaan bahasa meliputi : a. Aspek indikatif yakni pertimbangan situasi kebahasaan dalam keperluan pembangunaan social dan beberapa arah perubaahan.

b. Aspek regulative yakni perlu adanya tindakan pihak berwewenang seperti peraturan resmi yang disertai sanksi

c. Aspek produksi yakni pengembangan kemampuan bahasa un tuk memenuhi tuntutan baru yang mungkin akan timbul dalam berbagai bidang kehidupan.

d. Aspek promosi yakni pengolahan produksi dan standar yang baru dikalangan pemerintah, pendidikan, media massa.

2.5 ANCANGAN ALTERNATIF UNTUK PERLAKUAN MASALAH KEBAHASAAN

Beberapa ancangan alternative untuk perlakuan masalah kebahasaan meliputi : 1. Garis haluan kebahasaan yang berkenaan dengan penentuan kedudukan bahasa dan fungsi sosiolinguistiknya

2. Pengembangan bahasa meliputi sandi bahasa.

3. Pembinaan bahasa untuk meningkatkan jumlah pemakai bahasa, mutu bahasa melalui penyebaran hasil pembakuan dan penyuluhan serta pembimbingan.

(13)

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan

Kasus bahasa di dunia ini jauh lebih besar daripada kelahiran bahasa. Oleh karena itu untuk menjaga kelestarian bahasa-bahasa tersebut perlu diupayakan suatu pemerian bahasa sebelum bahasa tersebut hilang dari permukan bumi. Kasus menghilanganya suatu bahasa dikarenakan jumlah penutur suatu bahasa relative kecil sehingga kematian dapat musnah dalam satu, dua generasi. Penyebab lain hilangnya suatu bah asa dikarenakan bahasa tersebut tidak mengenal tulisan. Oleh karenanya bahasa tersebut perlu direkam baik bentuk lisan maupun tulisan.

Perencanan bahasa adalah usaha untuk membimbing perkemgangan bahasa ke arah yang diinginkan oleh para perencana. Perencanaan tersebut tidak semata-mata untuk meramalkan masa depan berdasarkan apa yang diketahui dari masa lampu, tetapi perencanaan tersebut merupakan usaha terencana untuk mempengaruhi masa depan.

Ahli bahasa berperan sebagai berikut : sebagai sejarawan, pemeri bahasa, ahli teori serta guru bahasa

Beberapa ancangan alternative untuk perlakuan masalah kebahasaan meliputi garis haluan kebahasaan yang berkenaan dengan penentuan kedudukan bahasa dan fungsi

sosiolinguistiknya. Pengembangan bahasa meliputi sandi bahasa. Pembinaan bahasa untuk meningkatkan jumlah pemakai bahasa, mutu bahasa melalui penyebaran hasil pembakuan dan penyuluhan serta pembimbingan. Cakupan perencanaan bahasa yang diterapkan pada ancangan pembinaan dan pengembangan bahasa.

3.2 Saran

Referensi

Dokumen terkait

Halaman beranda tim teknis BPMPTSP dan Disperindag terdapat beberapa menu yaitu menu registrasi yang di dalamnya ada data pemohon, untuk tampilan menu ini sama dengan menu yang

Thus in this work, hydroxy aromatic ligands 2,3- dihydroxybenzoic acid (DA), 3,4-dihydroxybenzoic acid (PA) and gallic acid (GA) were used as the ligand to form complex with Be

pemeriksa yang bebas, mandiri, dan profesional untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme; Landasan yuridis tersebut sudah

Pertimbangan pemilihan acrycoat S100 sebagai polimer pembentuk microsphere dalam penelitian ini adalah acrycoat S100 memiliki kemampuan yang baik untuk menjerap obat

Berdasarkan pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etanol propolis lebah trigona (Trigona itama) menggunakan metode DPPH menghasilkan nilai = 105,11 ppm terhadap sampel dengan

Menyimak dengan metode read aloud dapat memberikan manfaat pada anak, seperti (1) hal yang menyenangkan untuk anak-anak maupun dewasa, (2) anak-anak pertama kali

Dalam jurnal (Yulia Megawati, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya ) Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian

Analisis vegetasi untuk pengelolaan Kawasan hutan lindung pulau marsegu, Kabupaten seram bagian barat, Provinsi maluku.. Tesis Untuk Memenuhi Sebagian