• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karateristik Kanker Payudara Bedasarkan Usia dan Gambaran Histopatologi di RSUD.Dr.Pirngadi Medan Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karateristik Kanker Payudara Bedasarkan Usia dan Gambaran Histopatologi di RSUD.Dr.Pirngadi Medan Tahun 2012"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

      BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Sir Rupert Wiliis seorang onkolog dari Inggris, neoplasma adalah jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan dan tidak terkoordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh terus meskipun rangsangan yang menimbulkan atau memulainya telah menghilang. Proliferasi neoplasma menimbulkan pembengkakan atau benjolan pada jaringan tubuh membentuk tumor. Istilah tumor mula-mula dipergunakan untuk pembengkakan akibat radang, pembengkakan akibat sebab jaringan atau pendarahan. Kini istilah tumor untuk pembengkakan yang non neoplastik telah ditinggalkan. Jadi tumor seperti neoplasma yang menurut biologinya dibedakan atas tumor jinak dan tumor ganas. Semua tumor ganas disebut kanker.(Pringgoutumo,2002).

Kanker adalah salah satu penyebab kematian di dunia. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) pada tahun 2004, kanker merupakan penyebab kematian sebanyak 7.4 juta kasus di dunia dan kira-kira 13% dari semua jenis kematian secara global.

Hampir 52 % dari seluruh kanker ditemui pada wanita. Terdapat 3 jenis kanker yang paling sering di diagnosa pada kalangan wanita pada tahun 2010, yaitu kanker payudara, paru – paru, dan kolorectal. Dan kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering ditemui di kalangan wanita dan sebanyak 519.000 wanita dilaporkan mengalami kematian pada tahun 2004 (WHO, Global Burden of Disease, 2004). Angka kejadian kanker payudara dalam perhitungan sebanyak 28% (207.090) dari semua kasus kanker baru di antara wanita ( Jemal, et al.,2010). Pada tahun 2009, terdapat 192.370 kasus baru kanker payudara yang didiagnosa pada wanita dan ada 40.170 wanita yang mengalami kematian akibat kanker payudara di Amerika Serikat (Brinton,2009).

Penderita kanker payudara di Indonesia pada tahun 2004 sebagaimana dikutip dari profil kesehatan Indonesia tahun 2008, sebanyak 5.207 kasus.

(2)

      Setahun kemudian pada tahun 2005, jumlah penderita kanker payudara meninkat menjadi 7.850 kasus. Tahun 2006, penderita kanker payudara meningkat menjadi 8.328 kasus dan pada tahun 2007 sebanyak 8.377. Di tingkat Sumatera, kanker payudara merupakan kanker tertinggi ketiga setelah urutan pertama kanker cervical uterus dan urutan kedua kanker kulit (Tjindarbumi,2001). Sedangkan di kota Medan terdapat perubahan angka kejadian kanker payudara berdasarkan rekam medik RSUD.dr.Pirngadi pada tahun 2006-2007. Pada tahun 2006 terdapat 74 orang, pada tahun 2007 terdapat 100 orang, pada tahun 2008 terdapat 99 orang (Laura,20112).

Berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara, salah satunya adalah faktor usia. Namun dari beberapa sumber terdapat variasi rentang usia terjadinya kanker payudara. Kejadian kanker payudara sering pada masa sebelum menopause (usia 40 -50) dan akan menurun setelah memasuki masa menopause. Ini diperkirakan karena meningkatnya kadar estrogen dalam tubuh. (Bray, et al .,2004). Sedangkan menurut Crum (2009) terjadi pada wanita berusia lebih dari 50 tahun dan usia rata-rata saat didiagnosa adalah 64 tahun..

Untuk menegakkan diagnosa kanker payudara diperlukan pemeriksaan histopatologi sebagai gold standard diagnosa kanker payudara. Selain untuk mendiagnosa, gambaran histopatologi kanker payudara dapat juga menententukan penatalaksanaan yang tepat dan prognosis yang muncul dari setiap kanker payudara. Dan menurut American Cancer Society (2011), Karsinoma Invasif adalah jenis kanker yang paling sering ditemukan pada kanker payudara dan terjadi pada usia >65 tahun. Ou ,et al.,(2013) menyatakan bahwa Karsinoma Duktal Invasif adalah tumor payudara yang paling sering didiagnosa dan memiliki kecenderungan untuk bermestastatis melalui limfatik. Gambaran histopatologi ini ditemukan pada 75 % kasus kanker payudara. Dan menurut American Joint

Committe on Cancer (2002), didapatkan bahwa prognostik karsinoma in situ lebih

baik daripada invasif.

1.2 Rumusan Masalah

(3)

      Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering ditemukan dikalangan wanita dengan tingkat kematian yang masih tinggi. Usia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker payudara dan terdapat variasi rentang usia terjadi kanker payudara dari berbagai sumber yaitu 40-50 tahun dan >50-64 tahun. Untuk menegakkan diagnosa, menentukan penatalaksanaan yang tepat dan prognosis yang akan muncul maka diperlukan pemeriksaan gambaran histopatologi kanker payudara. Dan Karsinoma Ductal Invasif merupakan kanker yang paling sering ditemukan dengan prognosis yang lebih buruk dibanding karsinoma tipe insitu.

Dari latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui “Karateristik Kanker Payudara berdasarkan Usia dan Gambaran Histopatologi di RSUD.Dr.Pirngadi Medan tahun 2012”.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui karateristik kanker payudara berdasarkan usia dan gambaran histopastologi di RSUD. dr. Pirngadi tahun 2012.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui angka kejadian kanker payudara di RSUD. Dr. Pirngadi tahun 2012.

2. Mengetahui rentang usia terbanyak penderita kanker payudara di RSUD. Dr. Pirngadi tahun 2012.

3. Mengetahui jenis gambaran histopatologi terbanyak penderita kanker payudaradi RSUD. Dr. Pirngadi tahun 2012.

4. Mengetahui gambaran histopatologi kanker payudara tipe insitu terbanyak berdasarkan usia di RSUD.Dr.Pirngadi tahun 2012. 5. Mengetahui gambaran histopatologi kanker payudara tipe invasif

terbanyak berdasarkan usia di RSUD.Dr.Pirngadi tahun 2012.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

(4)

      1. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terutama pada usia yang

berisiko terkena kanker payudara akan penting pemeriksaan skrining kanker payudara.

2. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Dinas Kesehatan Kota Medan dalam merencanakan tindakan lebih lanjut dalam menangani insiden kanker payudara serta upaya pencegahan

3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai referensi dalam melaksanakan penelitian lanjutan.

4. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam penerapan ilmu yang diperoleh semasa perkuliahan.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pemerintah Melalui Ujian Nasional dan Penilaian Hasil

Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat ajakan tersebut adalah

Dari apa yang dikatakan saya melihat bahwa Leo XIII beranggapan bahwa perbedaan dalam masyarakat itu adalah kenyataan kodrati yang harus diterima, termasuk dalam hal ini

Perjalanan Dinas Luar Daerah 130,890,000 Koordinasi dan sosialisasi Pengembangan Sumber Daya Alam dan Pertanian 206,400,000 Penggandaan Pengembangan sumber daya alam dan

Nilai parameter yang digunakan dalam tiap tahapan proses di perlihatkan pada Gambar 1. sangat bergantung pada lokasi analisis. Seperti misalnya luas hutan yang dikonversi

Dari pengertian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kode etik jurnalistik adalah norma atau landasan moral yang mengatur tindak-tanduk seorang wartawan

Keterkaitan dengan Sistem Sosial Berlangsungnya kehidupan sosial yang berlandaskan sekulerisme telah menyuburkan paradigma hedonisme (hura- hura), permisivisme (serba