8 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1. Perilaku Investasi Individu dan Reaksi Afektif
Menurut Park dan Sohn (2013), terdapat dua topik utama dalam perilaku keuangan yaitu secara makro yang dikenal sebagai anomali dalam Efficient Market Hypothesis dan secara mikro yang dikenal
sebagai perilaku investasi individu atau bias yang tidak dapat dijelaskan oleh model tradisional mengenai perilaku investor yang rasional. Mereka melanjutkan, perilaku keuangan terkait dengan menguji dampak psikologi terhadap perilaku seseorang dan berfokus pada bagaimana investor individu membuat keputusan, khususnya bagaimana mereka menginterpretasikan dan bereaksi atas informasi tertentu.
9
anchoring and adjustment heuristic, availability heuristic
dan representativeness heuristic. Selain bias kognitif,
pengambilan keputusan juga melibatkan aspek afektif. Ackert et al. (2003), mendeskripsikan aspek afektif sebagai kesan dan penilaian, rasa suka/tidak suka, senang/tidak senang, perasaan yang positif/negatif, serta mood seseorang. Dengan kata lain, afektif akan memunculkan reaksi emosional terhadap informasi yang akan mempengaruhi cara individu dalam membuat keputusan investasi. Dalam penelitian ini, perilaku investasi individu diamati melalui besaran dana investasi yang dialokasikan serta reaksi afektif individu terhadap berbagai pilihan investasi.
10
diperkuat dengan hasil penelitian dari Ho dan Michaely (1988) yang menemukan bahwa informasi publik yang tercatat di koran mampu mempengaruhi harga saham.
Menurut Rubaltelli et al. (2010), terdapat banyak informasi yang beredar di pasar modal, dan investor memerlukan strategi untuk memilih informasi yang relevan untuk membuat keputusan yang benar. Lanjutnya, pemilihan informasi tersebut kemungkinan tergantung pada penilaian subjektif yang dikendalikan oleh perasaan (misalnya, informasi tersebut merupakan informasi yang pernah digunakan sebelumnya untuk membuat pilihan yang benar). Dalam penelitian ini informasi yang akan digunakan untuk melihat peran afektif dalam pengambilan keputusan investasi adalah informasi keuangan, citra perusahaan dan rekomendasi penasihat keuangan.
2.2. Informasi Keuangan
Informasi keuangan merupakan cerminan mengenai kinerja dan prospek perusahaan yang perlu diketahui bagi para investor dan calon investor. Informasi keuangan yang disediakan dalam penelitian ini berupa histori harga saham perusahaan selama 5 tahun terakhir, pendapatan, laba bersih, Price to
Earning Ratio (PER) dan Beta. Abdelkarim et al. (2009)
11
keuangan memudahkan investor untuk prediksi kinerja perusahaan di masa yang akan datang serta menaksir
risk dan return yang akan diperolehnya. Dengan kata
lain, informasi keuangan menjadi salah satu dasar pertimbangan bagi para investor dan calon investor dalam memutuskan apakah akan berinvestasi di dalam perusahaan tersebut. Namun, berdasarkan hasil penelitian Junaedi (2005), informasi keuangan perusahaan melalui laporan tahunan tidak menjadi salah satu sumber informasi yang penting dan menentukan dalam proses pengambilan keputusan bagi para investor. Penelitian dari Victoravich (2010) menemukan bahwa pengetahuan dan pengalaman investasi seseorang mempunyai peran yang signifikan dalam bagaimana individu berperilaku dan mengandalkan informasi keuangan dalam berinvestasi.
2.3. Citra Perusahaan
Menurut Brown et al. (2003) dalam Varadarajan
et al. (2006), citra perusahaan mengacu pada
12
pula dapat dipandang melalui profil CEO dari perusahan tersebut.
MacGregor et al. (2000) melakukan penelitian untuk melihat dampak citra perusahaan dalam keputusan investasi. Hasil penelitiannya mengkonfirmasi bahwa citra perusahaan mempunyai peran yang signifikan bagi partisipan dalam mengestimasi mengenai kinerja investasi mereka. MacGregor et al. (2000) menambahkan bahwa citra positif dirasakan sebagai kinerja yang baik sehingga investor percaya akan baiknya kinerja perusahaan di masa mendatang. Hasil penelitian tersebut juga diperkuat oleh Cooper et al. (2001) dalam Lucey dan Dowling (2005) yang juga mengindikasikan bahwa citra perusahaan dapat mempengaruhi keputusan investasi seseorang yang ditunjukkan oleh adanya abnormal return saham sebesar 53% selama 5 hari sekitar
pengumuman mengenai perubahan nama perusahaan.
2.4. Rekomendasi Penasihat Keuangan
13
rekomendasi dari para analis finansial juga digolongkan dalam rekomendasi penasihat keuangan.
Terdapat beberapa penelitian yang telah mengamati bagaimana rekomendasi penasihat keuangan mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi, antara lain Krishnan dan Booker (2002), David (2007), Kerl dan Walter (2007) serta Kelly et al. (2008). Dari beberapa penelitian tersebut, menemukan bahwa perilaku investor juga dipengaruhi oleh berita rekomendasi yang diaksesnya. Hasil penelitian Kerl dan Walter (2007) menemukan bahwa publikasi rekomendasi untuk membeli saham melalui majalah, menghasilkan abnormal return sebesar 2,58% dalam 5 hari sekitar hari pengumuman. Berdasarkan hasil peneltian dari Kelly et al. (2008), partisipan akan terpengaruh pada rekomendasi analis dalam menilai pilihan investasi yang potensial ketika saham tersebut berada dalam rekomendasi beli dibandingkan jual, dengan informasi lainnya dianggap konstan.
2.5. Keterkaitan Informasi Keuangan, Citra Perusahaan dan Rekomendasi Penasihat Keuangan
14
anggap sebagai perusahaan bagus dibandingkan perusahaan yang buruk. Mereka menambahkan bahwa faktanya saham dari perusahaan yang buruk juga sering outperformed dibandingkan perusahaan yang bagus. Dapat dikatakan bahwa perusahaan dengan citra yang baik belum tentu memiliki kinerja yang baik. Sebaliknya, tidak menutup kemungkinan citra perusahaan yang buruk, memiliki kinerja yang baik.
15 2.6. Pengembangan Hipotesis
2.6.1. Perilaku Investasi Individu berdasarkan Informasi Keuangan
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa informasi keuangan dianggap sebagai cerminan kinerja serta prospek perusahaan di masa mendatang. Oleh karena itu, investor akan mendasari keputusan investasi mereka pada informasi keuangan untuk menaksir risk dan return yang diperolehnya. Tentu saja, perusahaan dengan informasi keuangan yang baik menjadi pilihan investasi bagi investor karena dianggap menjanjikan return yang lebih tinggi. Berdasarkan penalaran
tersebut, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut.
H1: Terdapat perbedaan perilaku investasi
individu yang signifikan berdasarkan
informasi keuangan
2.6.2. Perilaku Investasi Individu berdasarkan Informasi Keuangan dan Citra Perusahaan
16
dipentingkan oleh investor dibandingkan dengan kinerja harga saham perusahaan dalam mengambil keputusan investasi. Tentu saja, citra perusahaan yang baik akan lebih dipercaya dan dipilih oleh investor. Dengan kata lain, informasi keuangan bukan satu-satunya yang dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi, tetapi citra perusahaan juga ikut berperan di dalamnya. Oleh karena itu, maka diturunkan hipotesis sebagai berikut.
H2: Terdapat perbedaan perilaku investasi
individu yang signifikan berdasarkan
informasi keuangan dan citra perusahaan
2.6.3. Perbedaan Perilaku Investasi Individu berdasarkan Informasi Keuangan, Citra Perusahaan dan Rekomendasi Penasihat Keuangan
17
yang potensial ketika saham tersebut berada dalam rekomendasi beli dibandingkan jual. Dengan demikian, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3: Terdapat perbedaan perilaku investasi
individu yang signifikan berdasarkan
informasi keuangan, citra perusahaan dan