i
ABSTRAK
Kabupaten Aceh Utara adalah Kabupaten langganan banjir yang diakibatkan oleh Sungai Krueng Pase. Hal ini terus terjadi setiap tahun sehingga membuat masyarakat resah dan kegiatan perekonomian di daerah tersebut juga terganggu karena banjir mengenangi area pemukiman, pertanian, perikanan serta perkebunan. Dengan menganalisis tinggi muka air dan daerah genangan banjir, maka perencanaan pengendalian banjir dapat dilakukan oleh pemerintah daerah setempat.
Metodologi yang digunakan untuk mengolah data dalam penulisan ini adalah metode kuantitatif deskriptif, yaitu metode perhitungan dan penjabaran hasil pengolahan data lapangan dari lokasi yang ditinjau. Metode yang dilakukan pada studi ini terlebih dahulu melakukan tinjauan lokasi di sungai krueng pase. Kemudian mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan system sungai dan menganalisa data curah hujan sedemikian rupa untuk mendapatkan kesimpulan akhir. Dalam penulisan ini pengolahan data tersebut dianalisis menggunakan Metode Tahapan Langsung (Direct Step Method) yang kemudian dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari penggunaan softwareHEC-RAS 4.0.0.
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan HSS Nakayasu diperoleh debit banjir sebesar 484,238 m3/dtk untuk kala ulang 100 tahun. Dari analisis metode tahapan langsung (Direct Step Method) diperoleh tinggi muka air banjir tertinggi yaitu 11,890 m pada section 20 sedangkan dengan menggunakan software HEC-RAS 4.0.0 diperoleh tinggi muka air banjir tertinggi yaitu 8,427 m pada section 19. Untuk luas daerah genangan banjir kala ulang 100 tahun adalah seluas 8.632.700,5 m2atau 8.6 km2.
Dari hasil analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa tinggi muka air banjir secara manual lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan software Hec-Ras serta sungai Krueng Pase memiliki luas daerah genangan banjir mencapai 8,6 km2.
Kata Kunci : HSS Nakayasu, Hec-Ras, Krueng Pase, Metode Tahapan Langsung,