ABSTRAK
Merupakan perancangan hotel bisnis yang terletak di Jl. Bandar Udara Kuala Namu, diarea perancangan aeropolis. Perancangan ini bertujuan untuk menyediakan akomodasi bagi para pelaku kegiatan bisnis yang melakukan kegiatan bisnis, menyediakan fasilitas dan pelayanan yang baik dan nyaman bagi pengguna, menyediakan efektivitas bagi masyarakat melalui kemudahan pencapaian dalam melakukan aktivitas dalam satu lokasi,dan memanfaatkan potensi yang ada untuk meningkatkan kualitas.Dalam menetukan lokasi hotel bisnis yang dibangun harus dekat dengan kegiatan perdagangan dan jasa, dapat diakses dengan mudah melalui transportasi udara, darat atau air.
Pendekatan desain arsitektur bioklimatik dengan demikian mengandung keandalan sebagai salah satu tipe desain arsitektur yang hemat energi ditinjau dari penggunaan energi saat pengoperasian bangunan yang bersangkutan. Sebagai bagian dari kelompok eko-arsitektur, maka tujuan dari arsitektur bioklimatik juga menghadirkan bangunan yang ramah lingkungan, diantaranya turut berperan serta dalam meredam efek rumah kaca pada lingkungan urban, misalnya melalui upaya pengurangan produksi gas CO2 dan CFC ke atmosfer. Penerapan dalam bidang arsitektur hemat energi ini harus diawali di kota-kota besar Indonesia, khususnya Kota Medan. Kota Medan merupakan kota metropolitan terbesar ke-3 di Indonesia dengan jumlah penduduk kurang lebih 2 juta jiwa dengan angka pastinya 1.993.602 jiwa. Arsitektur hemat energi merupakan solusi yang dapat dipakai untuk jangka pendek dan jangka panjang yang berkelanjutan. Salah satu arsitektur yang berorientasi pada penghematan energi adalah Arsitektur Bioklimatik.
Kata Kunci : Hotel bisnis, Bandar udara Kuala Namu, arsitektur hemat energi, arsitektur bioklimatik.
ABSTRACT
This project located at Jl. Bandar Udara Kuala Namu, in the aeropolis area. This project aims to provide accommodation for the businessman activities on their business activities, providing facilities and good service that will come to convenient for them, providing effectiveness to the community through easy achievements in activities in one location, and utilize the existing potential to improve quality. In determining the location of the business hotel that, it was more convenient to built it to be close to the activities of trade and services, can be accessed easily via transport by air, land or water. In the case of this project of this Kualanamu business hotel, the location of the project located near the airport of Kualanamu.
Bioclimatic architecture design approach thus contains reliability as one type of architectural design energy efficient in terms of energy usage during operation of the building concerned. As part of a group of eco-architecture, the purpose of bioclimatic architecture also presents an environmentally friendly building, among others have participated in the greenhouse effect muffle urban environment, for example through the efforts to reduce the production of CO2 and CFCs into the atmosphere. Applications in the field of energy-efficient architecture is to be initiated in the major cities of Indonesia, especially the city of Medan. Medan is the largest metropolitan city of all three in Indonesia with a population of approximately 2 million, with the exact numbers 1,993,602 inhabitants. Energy-efficient architecture is a solution that can be used for short-term and long-term sustainability. One-oriented architectures is energy saving bioclimatic architecture.
Keywords: Business hotels, Kuala Namu aiports, Energy-efficient architecture, Bioclimatic architecture.