ABSTRAK
Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, Kota Medan memiliki jumlah penduduk mencapai 2,2 juta jiwa pada tahun 2015 dan mengalami kenaikan sekitar 0,88% dari tahun sebelumnya. Berbanding lurus dengan peningkatan jumlah penduduk tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah kendaraan. Meningkatnya jumlah kendaraan menimbulkan dampak penurunan kualitas udara ambien. Jumlah kendaraan yang ada di Kota Medan mencapai 5.531.777 pada tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi CO dan SO2 di Jalan S.Parman dan juga
untuk memprediksi konsentrasi CO dan SO2 yang dihasilkan dari sumber transportasi
menggunakan box model “street canyon”, membandingkan data konsentrasi CO dan SO2 pengukuran dengan konentrasi CO dan SO2 menggunakan box model “street
canyon”, serta menganalisis kesesuaian penerapan box model “street canyon” di Jalan S.Parman Medan. Pengukuran dilakukan di 3 titik pengukuran pada 16-17 Mei (Selasa dan Rabu) saat jam puncak pagi dan siang. Berdasarkan hasil traffic counting, total jumlah kendaraan maksimal di jalan S.Parman terjadi pada hari selasa yaitu 17.098 kendaraan. Menurut hasil perhitungan, kosentrasi CO perhitungan maksimal adalah 1.066,28 µg/Nm3 pada hari Selasa (16 Mei 2017) di titik 1 pagi, sedangkan konsentrasi CO perhitungan minimal adalah 95,16 µg/Nm3 pada hari Rabu (17 Mei 2017) di titik 2 siang. Pada SO2 perhitungan konsentrasi maksimal adalah 7,17 µg/Nm3 pada hari Selasa
(16 Mei 2017) di titik 1 pagi, sedangkan konsentrasi minimal adalah 0,63 µg/Nm3 pada hari Rabu (17 Mei 2017) di titik 2 siang. Sedangkan hasil konsentrasi pengukuran, konsentrasi CO pengukuran maksimal adalah 549,39 µg/Nm3 pada hari Selasa (16 Mei 2017) di titik 2 pagi, sedangkan konsentrasi CO pengukuran minimal adalah 119,73 µg/Nm3 pada hari Rabu (17 Mei 2017) di titik 3 pagi. Pada konsentrasi SO2 pengukuran
maksimal pada hari Selasa dan Rabu adalah 55,26 µg/Nm3 pada hari Rabu (17 Mei 2017) di titik 2 pagi, sedangkan konsentrasi SO2 minimal adalah 1,90 µg/Nm3 pada hari
Selasa (16 Mei 2017) di titik 2 siang. Konsentrasi CO dan SO2 pengukuran masih
berada dibawah baku mutu udara ambien. Penerapan box model “street canyon” untuk konsentrasi CO sesuai diterapkan di Jalan S.Parman, karena hasil uji validasi Index of
Agreement didapatkan d = 0,81. Namun box model “street canyon” untuk konsentrasi
SO2 tidak sesuai diterapkan di Jalan S.Parman karena hasil uji validasi Index of
Agreement didapatkan d = 0,41. Hal ini disebabkan karena kondisi topografi lokal,
kondisi meteorologi dan kemacetan.
Kata Kunci : Box Model, CO, Jalan S.Parman Medan, SO2, Street Canyon