• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Buah-Buahan Masyarakat (Studi Kasus : Kecamatan Medan Denai)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Buah-Buahan Masyarakat (Studi Kasus : Kecamatan Medan Denai)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari pemerintah karena memiliki peranan yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi jangka panjang maupun pemulihan ekonomi bangsa. Peranan sektor pertanian adalah sebagai sumber penghasil bahan kebutuhan pokok, menyediakan lapangan pekerjaan bagi sebagian besar penduduk, memberikan sumbangan terhadap pendapatan nasional yang tinggi dan memberikan devisa kepada negara. Sektor pertanian juga dapat menjadi basis dalam mengembangkan kegiatan ekonomi pedesaan melalui pengembangan usaha berbasis pertanian (Antara, 2010).

(2)

dikembangkan di Indonesia karena tersedianya keragaman agroklimat dan karakteristik lahan serta sebaran wilayah yang luas ( Zulkarnain, 2010).

Prospek pengembangan buah-buahan di Indonesia ditunjukkan dengan jumlah produksi yang meningkat, data tahun 2010 hingan 2014 menunjukkan bahwa produksi produksi buah-buahan terus meningkat dengan pertumbuhan rata-rata 29,95% per tahun. Data peningkatan produksi komoditi buah-buahan Indonesia dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

Tabel 1.1 Produksi Buah-buahan di Sumatera Utara, 2009 – 2014

No Komoditi Jambu biji Sawo Belimbing

7481 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, 2016

(3)

kontribusi energi pada buah tahun 2013 menjadi 215 kkal/kapita/hari (5,63% terhadap total ketersediaan). Ketersedian tersebut didominasi oleh salak dan pisang yang masing-masingnya memberi sumbangan sebesar 97,90 kkal/kapita/hari (22,13 kg/kapita/tahun) dan 48,96 kkal/kapita/hari (27,75 kg/kapita/tahun).

FAO (Food and Agricultural Organization) memberikan standar konsumsi buah-buahan sebesar 60 kg/kapita/tahun untuk negara berkembang seperti Indonesia. Masyarakat Indonesia mengkonsumsi buah-buahan masih tergolong rendah, yaitu hanya 34,55 kg/kapita/tahun. Kecenderungan menurun pada tingkat konsumsi buah-buahan di Indonesia terjadi selama tahun 2009 – 2013 (Tabel 1.2).

(4)

Besarnya standar konsumsi buah-buahan FAO untuk negara berkembang akan semakin mendorong peningkatan konsumsi buah-buahan di Indonesia. Diperkirakan pada tahun-tahun mendatang peningkatan permintaan buah-buahan akan bertambah, pada tahun 2012 permintaan buah-buahan diperkirakan mencapai angka hampir 14 juta ton dan akan bertambah sampai 20 juta ton pada tahun 2015 (Ginting, 1999).

Kecukupan konsumsi serat pangan yang dianjurkan per orang per hari berkisar antara 20-30 gram, yang dapat dipenuhi dari sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, padi-padian dan sumber lainnya. Buah-buahan segar mengandung enzim aktif yang dapat mempercepat reaksi kimia di dalam tubuh.

Tabel 1.3 Konsumsi per Kapita Buah-buahan Sumatera Utara

Rata-rata Konsumsi Kalori per Kapita Sehari Sumatera Utara Jenis Buah-buahan Tahun 2013 (Kkal)

Daerah 2012 2013

Perkotaan Pedesaan

Perkotaan + Pedesaan

45,44 44,34 44,89

38,34 47,51 43,00 Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara

(5)

Buah merupakan salah satu komoditas holtikultura yang memegang peranan penting bagi pembangunan pertanian di Indonesia. Fungsi buah-buahan sangat penting bagi proses metabolisme tubuh karena mengandung banyak vitamin dan mineral. Dewasa ini, masyarakat mulai memperhatikan untuk mengkonsumsi buah- buahan yang banyak mengandung zat gizi. Hal ini berarti buah-buahan memiliki prospek cerah untuk dikembangkan di Indonesia ( Poerwanto, 2004).

Peningkatan jumlah permintaan terhadap komoditi buah-buahan disebabkan oleh pertambahan jumlah penduduk, tingkat pendapatan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kecukupan gizi dari buah-buahan yang ditunjukkan oleh konsumsi per kapita. Buah-buahan merupakan bagian yang penting dari pangan, karena mengandung banyak serat, air, vitamin dan mineral yang baik untuk gizi dan kesehatan.

(6)

1.2 Identifikasi Masalah

Melihat dari latar belakang dan permasalah yang telah dikemukakan, maka dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran umum pola konsumsi buah-buahan pada konsumen rumah tangga di Kecamatan Medan Denai?

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi buah-buahan di Kecamatan Medan Denai?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis pola konsumsi buah-buahan rumah tangga di Kecamatan Medan Denai.

2. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi buah-buahan di Kecamatan Medan Denai.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai penambahan wawasan dan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi buah di kecamatan Medan Denai.

Gambar

Tabel 1.1 Produksi Buah-buahan di Sumatera Utara, 2009 – 2014
Tabel 1.2

Referensi

Dokumen terkait

BPSK harus dari unsur pemerintah, walaupun tidak berpendidikan hukum. Untuk menangani sengketa konsumen dengan cara konsiliasi atau. mediasi, maka yang berwewenang unruk

Penyelenggaraan pemilihan Sistem Noken di Papua sampai sejauh ini masih diperbincangan, dipolemikan, diperdebatkan, dan dikritisi oleh sejumlah kalangan menjelang pesta

Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia , 2006, PT Grasindo, Jakarta.. Sidabalok, Janus, Perlindungan Konsumen di Indonesia , 2010, Citra

Adanya perbedaan pengaruh penggunaan metode Jigsaw dan metode Learning Cell terhadap hasil belajar aspek kognitif mata pelajaran PPKn siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ampel

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa hijab tidak hanya menjadi kewajiban bagi wanita muslim akan tetapi hijab juga menjadi trend yang digemari oleh para wanita

 $ mkdir mydir (Terdapat pesan error) dikarenakan jika kita membuat sebuah direktori baru dengan nama yang sama yang sudah dibuat maka akan tampil pesan error,

Members of SEA-RCCPE, chairpersons and representatives of the national certification committees of the Member States and the ministers of health, along with

Hasil karakterisasi asam humat hasil ekstraksi cair-cair tanah gambut fibrik dan hemik dengan menggunakan FTIR menunjukkan adanya kesamaan gugus fungsi dengan asam