• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Logistik Karet Rakyat Berbasis GIS Dengan Algoritma Rute Terpendek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Logistik Karet Rakyat Berbasis GIS Dengan Algoritma Rute Terpendek"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Logistik Karet Rakyat Berbasis GIS Dengan

Algoritma Rute Terpendek

Alexander Prasetio 1 , Muhammad Izman Herdiansyah 2 , Megawaty 3

Mahasiswa Universitas Bina Darma 1 , Dosen Universitas Bina Darma 2,3

Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Plaju Palembang 30264

E–Mail :alex.12142052 @gmail.com 1 , m.herdiansyah@binadarma.ac.id 2 ,

megawaty@binadarma.ac.id 3

Abstrak. Kabupaten Lahat sebagai salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu kabupaten penghasil karet alam yang cukup besar di Sumatera Selatan. Berdasarkan data tahun 2014 dari Biro Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Lahat memiliki kebun karet seluas 36.038 Ha yang terdiri atas perkebunan sebesar seluas 4.072 Ha (11,30%) dan perkebunan rakyat seluas 31.966 Ha (88,70%). Permasalahan lain yang dihadapi perkebunan karet rakyat di Kabupaten Lahat yaitu belum adanya unit-unit pabrik pengolahan karet di wilayah Kabupaten Lahat sehingga sampai saat ini hasil kebun karet rakyat harus dibawa dan diolah ke pabrik-pabrik pengolahan karet di Provinsi Lampung atau Kota Palembang Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini dan kendala-kendala yang sedang dihadapi oleh perkebunan karet rakyat di Kabupaten Lahat memunculkan gagasan bagi penulis untuk membuat perangkat lunak sistem logistik karet rakyat berbasis Geographical Information System (GIS) dengan algoritma rute terpendek menggunakan Greedy Algorithm.

1.

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sistem logistik karet rakyat di Kecamatan Kikim Timur, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan diawali oleh para petani karet rakyat di desa-desa Kecamatan Kikim Timur dalam menjual hasil kebunnya, sangat bergantung kepada peran para pengepul yang ada di desa-desa. Para pengepul ini aktif berkeliling ke kebun-kebun dan ke rumah-rumah para petani untuk membeli hasil kebun mereka dengan menggunakan mobil pickup. Para pengepul ini membeli hasil karet para petani dengan harga yang lebih rendah dari harga pabrik agar ada keuntungan bagi pengepul. Hasil sadapan karet rakyat yang dibeli dan dikumpulkan oleh pengepul ini akan dijual oleh pengepul ke pabrik pengolahan karet yang menjadi langganan mereka. Harga karet yang ditentukan oleh pabrik kepada pengepul dan harga karet yang ditentukan oleh pengepul kepada petani karet dapat berubah-ubah tergantung perubahan harga karet di pasaran internasional.

Sistem yang sedang berjalan saat ini yakni pengepul mendatangi para petani karet di desa. Permasalahannya, dalam mendatangi para petani karet di desa, pengepul tidak memiliki pengetahuan petani mana yang harus didatangi lebih dahulu dan petani mana yang harus didatangi kemudian agar perjalanan mengumpulkan hasil

(2)

kebun karet di desa menjadi efisien. Pengepul hanya memanfaatkan intuisi atau perasaannya saja untuk menentukan petani-petani mana yang harus didatangi lebih dahulu dan petani mana yang harus didatangi belakangan.

Dari permasalahan yang disebutkan diatas, solusi yang ditawarkan oleh penulis adalah mengembangkan aplikasi sistem logistik karet rakyat berbasis GIS dengan algoritma rute terpendek. Solusi ini ditawarkan agar pengepul dapat mengetahui petani mana yang harus didatangi lebih dahulu dan petani mana yang harus didatangi kemudian agar perjalanan mengumpulkan hasil kebun karet di desa menjadi efisien.

1.2 Batasan Masalah

1. Membuat sistem logistik karet rakyat berbasis GIS dengan algoritma rute terpendek

2. Algoritma rute terpendek yang digunakan adalah Greedy Algorithm

3. Aplikasi dibangun dalam sistem operasi Android

4. Cakupan wilayah penelitian dan peta GIS dibatasi pada Kecamatan Kikim Timur, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan, dan hanya pada beberapa desa. Karena banyak desa yang tidak terjangkau jaringan internet untuk mengakses aplikasi Google Maps.

2.

Metode

2.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2005:21) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

2.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototyping (Pressman, 2010:43). Menurut Pressman (2010,43), prototype

didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping.

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat. Prototyping

merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Adapun tahapan metode prototyping adalah komunikasi, perencanaan secara cepat, perancangan secara cepat, konstruksi prototyping, evaluasi prototyping.

(3)

3.

Perancangan

SISTEM LOGISTIK KARET RAKYAT BERBASIS GIS DENGAN ALGORITMA RUTE TERPENDEK

Us er (Pengepul)

Tampilkan Daftar Petani

Isi Data Petani

Edit Data Petani

Hapus Data Petani

Lihat P eta Rute Terpendek Ke Petani

Hitung Rute Terpendek dengan Algoritma Greedy Baca Lokasi GPS

Pengepul

<<include>> <<include>>

Gambar 1. Perancangan

Pada gambar diatas merupakan rancangan aplikasi Sistem

Logistik Karet Rakyat Berbasis GIS dengan Algoritma Rute Terpendek

yang akan diterjemahkan dalam bahasa pemrograman Java.

4.

Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil

Hasil dari penelitian ini adalah berupa Aplikasi sistem logistik karet rakyat

berbasis GIS (Geographical Information System) yang berhasil diimplementasikan

diuji-coba pada lingkungan handphone android dengan operating system jenis Kit

Kat.

4.2 Pembahasan

Berikut adalah pembahasan dan tampilan dari Aplikasi sistem logistik karet

rakyat berbasis GIS (Geographical Information System)

4.2.1 Tampilan Splash Screen

Splash Screen adalah tampilan pembuka aplikasi yang tampil dalam waktu

singkat ntuk memperkenalkan judul aplikasi yang sedang berjalan. Splash Screen

tampil selama 5 detik.

(4)

4.2.2 Tampilan Menu Utama

Tampilan yang menggantikan Splash Screen adalah menu utama list control.

Pada gambar di bawah dapat dilihat bahwa menu utama memiliki 5 (lima) pilihan.

Gambar 3. Tampilan Menu Utama

4.2.3 Tampilan Daftar Petani

Halaman ini memberikan daftar desa dan nama petani yang bercocok tanam di Kecamatan Kikim Timur kepada para pengguna aplikasi. Pada awal menu ini dibuka, maka akan tampil daftar 9 nama desa yang ada di Kecamatan Kikim Timur. Setelah pengguna memilih desa yang akan dilihat maka barulah daftar nama petani akan tampil sesuai dengan desa yang dipilih oleh pengguna aplikasi.

(5)

4.2.4 Tampilan Update Data Petani

Ketika pengguna ingin menambahkan, mengedit bahkan menghapus data nama petani karet, maka pengguna aplikasi dapat menggunakan menu ‘Isi Data Petani Baru’.

Gambar 5. Tampilan Update Data Petani 4.2.5 Tampilan Peta Rute Terpendek ke Petani

Untuk membantu pengepul dapat secara efisien/hemat biaya menentukan rute pembelian karet dari petani karet rakyat di desa yang dikunjunginya, maka dibuatlah menu ‘Peta Rute Terpendek ke Petani’. Pada gambar dibawah ini disajikan tampilan 3 halaman yang merupakan hasil dari menu ‘Peta Rute Terpendek ke Petani’.

(6)

5.

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian mengenai pengembangan aplikasi sistem logistik karet rakyat berbasis GIS (Geographical Information System) ini adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi sistem logistik karet rakyat berbasis GIS (Geographical Information System) diimplementasikan sebagai aplikasi android dengan menggunakan Java sebagai bahasa pemrogramannya diharapkan dapat membantu pengepul dapat secara efisien/hemat biaya menentukan rute pembelian karet dari petani karet rakyat di desa yang dikunjunginya

2. Aplikasi sistem logistik karet rakyat berbasis GIS (Geographical Information System)berbasis android ini dapat digunakan oleh pihak pengepul getah karet. 3. Aplikasi sistem logistik karet rakyat berbasis GIS (Geographical Information

System)berbasis android ini dapat menjadi rekomendasi teknologi yang dapat menguntungkan petani karet rakyat dengan cara hasil kebunnya lebih cepat diambil (dibeli) oleh pengepul.

Referensi

Budianto, Eko. 2010. Sistem Informasi Geografis dengan Arc View GIS. Andi Offset. Yogyakarta.

Dasgupta, Sanjoy., Christos Papadimitrou. and Umesh Vazirani. 2008. Algorithms. Mc Graw-Hill Companies, Inc. Singapore.

Ghiani, G., Laporte, G., & Musmanno, R. (2004). Introduction to Logistics Systems Planning and Control. John Wiley. England.

Hayati, Enty Nur. Antoni Yohanes. 2014. Pencarian Rute Terpendek Menggunakan Algoritma Greedy. Seminar Nasional IENACO.

Herli, Audrey Maximillian. Indra Kharisma Raharjana. Purbandini. 2015. Sistem Pencarian Hotel Berdasarkan Rute Perjalanan Terpendek dengan Mempertimbangkan Daya Tarik Wisata Menggunakan Algoritma Greedy. Journal of Information Systems Engineering and Business Intelligence Vol. 1, No. 1.

Levitin, A., & Mukherjee, S. 2007. Introduction To The Design & Analysis Of Algorithms. Vol. 2. Pearson Addison-Wesley.

Lukman, A., AR, R., & Nurhayati. 2011. Penyelesaian Travelling Salesman Problem dengan Algoritma Greedy. Makassar: Prosiding Konferensi Nasional Forum Pendidikan Tinggi Teknik Elektro Indonesia (FORTEI) 2011. Prahasta, Eddy. 2007. Sistem Informasi Geografis. Informatika. Bandung.

Ristono, Agus & Puryani, 2011, Ekonomi Teknik, Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Gambar

Gambar 1. Perancangan
Gambar 4. Tampilan Daftar Petani
Gambar 6. Tampilan Peta Rute Terpendek

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga, tindak kekerasan dalam rumah tangga ini dapat menimbulkan akibat penderitaan fisik maupun psikis dapat dijadikan dasar atau alasan perceraian sebagaimana diatur

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka pada penelitian ini perlu dilakukan penelitian dengan judul “Implementasi Sistem Pengelolaan Skripsi Online pada Program Studi

Kenaikan anggaran kemiskinan dalam beberapa tahun terakhir membuahkan hasil yang cukup signifikan yakni berkurangnya jumlah penduduk miskin sebesar 1,19 juta jiwa per

Sistem ini tidak akan menjurnal akun persediaan dan harga pokok apabila terjadi transaksi namun pada akhir periode perusahaan harus menghitung jumlah dan nilai yang dimaksud

PDXSXQ VHFDUD VXEMHNWLI \DQJ PHQXQMXN SDGD SHQJDNXDQ VHOI UHIHUHQWLDO %HUGDVDUNDQ NHWHQWXDQ LQL WHPXDQ NDMLDQ PHQXQMXNNDQ EDKZD VHODPD SHULRGH NRORQLDOLVPH IHQRPHQD

Program Visual Basic 6.0 yang terdapat di dalam penulisan ilmiah ini dibuat untuk mempermudah proses pemasukan data sehingga data yang masuk dapat di kontrol dengan baik dan

Penelitian Mandariska dalam Nugraheny (2009), banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil, sehingga jika ibu hamil tidak patuh dalam mengkonsumsi

Produk jeans dikenal memiliki umur panjang maksudnya, kain jeans memiliki daya tahan yang lebih awet dibandingkan produk berbahan dasar dari kain, lurik, batik dan