• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertimbangan Hukum Kekerasan dalam Rumah Tangga Dijadikan Dasar Perceraian (Studi Putusan Pengadilan Agama Medan NO. 1572 PDT.G 2011 PA.MDN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertimbangan Hukum Kekerasan dalam Rumah Tangga Dijadikan Dasar Perceraian (Studi Putusan Pengadilan Agama Medan NO. 1572 PDT.G 2011 PA.MDN)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRAK

Perkawinan adalah suatu perbuatan yang disuruh oleh Allah SWT dan juga

disuruh oleh Rasulullah SAW. Pada dasarnya tujuan perkawinan ialah membentuk

keluarga yang bahagia dan kekal sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor

1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Kenyataannya, dalam suatu perkawinan dapat terjadi

permasalahan yang mengakibatkan perceraian. Salah satu penyebabnya dapat saja terjadi

perlakuan kasar salah satu pihak, misalnya suami melakukan kekerasan terhadap istrinya.

Indonesia sebenarnya telah memberi perlindungan terhadap korban kekerasan dalam

rumah tangga, yaitu dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang

Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Hukum Islam membenarkan dan

mengizinkan perceraian kalau perceraian itu lebih membaikkan dari tetap berada dalam

ikatan perkawinan itu. Sehingga dalam tesis ini, akan dianalisa perkara perceraian Nomor

1572/Pdt.G/2011/PA Mdn. Adapun permasalahannya: pertama, mengapa Kekerasan

Dalam Rumah Tangga Dapat Dijadikan Dasar Perceraian. Kedua, bagaimana hak

pemeliharaan dan pengasuhan anak akibat perceraian menurut hukum Islam dan hukum

positip yang berlaku di Indonesia. Ketiga, bagaimana pertimbangan hukum Hakim

Pengadilan Agama dalam memutuskan perkara Nomor 1572/Pdt.G/2011/PA Mdn.

Dalam menjawab rumusan masalah yang ada, tesis ini menggunakan teori

Tahkim

yaitu memisahkan pertikaian antara pihak yang bertikai atau lebih dengan hukum Allah

atau menyatakan dan menetapkan hukum

syara’

terhadap suatu peristiwa yang wajib

dilaksanakannya. Teori ini diperlukan untuk menyelesaikan perselisihan dalam suatu

perkawinan, terlebih dahulu harus diselesaikan secara kekeluargaan oleh pihak keluarga

yang bertikai dan juga teori keadilan dalam ajaran Islam.Teori ini digunakan agar hakim

Pengadilan Agama dalam memutuskan suatu perkara harus bersikap adil atau tidak

memihak dalam putusannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat

deskriptif analisis dan jenis penelitian yaitu penelitian hukum normatif (yuridis normatif).

Analisa yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif.

Dari hasil penelitian, kekerasan merupakan perilaku agresif yang dilakukan

dengan sengaja oleh pelakunya dapat saja dilakukan oleh seorang pria maupun wanita

terhadap orang lain sehingga menyebabkan korbannya mengalami penderitaan fisik

maupun psikis. Kekerasan yang dapat menimbulkan gangguan fisik maupun psikis ini

merupakan perbuatan pidana. Sehingga, tindak kekerasan dalam rumah tangga ini dapat

menimbulkan akibat penderitaan fisik maupun psikis dapat dijadikan dasar atau alasan

perceraian sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang

Perkawinan maupun Kompilasi Hukum Islam dan dilarang dalam ajaran Islam. Atas

pertimbangan kekerasan di atas maka hakim Pengadilan Agama Medan dalam

putusannya atas perkara Nomor

1572/Pdt.G/2011/PA Mdn mengabulkan gugatan

penggugat selaku istri dari tergugat (suami) yang melakukan kekerasan dalam rumah

tangga

.

Kata kunci : Kekerasan, Dalam Rumah Tangga, Penyebab Perceraian.

(2)

ii

ABSTRACT

Marriage is favored by God the Almighty and highly recommended by His

Prophet Muhammad. Basically, the purpose of a marriage is to establish a happy and

everlasting family as it is stipulated in Law No. 1/1974 on Marriage. In reality, there

will problems in a marriage which end with a divorce. One of the problems is violent

action by one of the spouses; for example, a husband’s violent action toward his wife.

Actually, Law No. 23/2004 on Abolition of Violent Action in Households has provided

legal protection for a victim of violent action in a household. The Islamic law allows

a divorce if it will make better life. This thesis would analyze the case of divorce No.

1572/Pdt.G/2011/PA.Mdn. The research problems were how about the concept of

violence in a household as the reason for a divorce, how about the right of custody

for the children caused by a divorce according to the Islamic law and positive law in

Indonesia, and whether the judge’ verdict was accurate in handing down the Verdict

No. 1572/Pdt.G/2011/PA.Mdn by considering that violent action in a household

would cause the divorce.

The research used Tahkim(judgment) theory which settled a dispute by using

the Islamic canon law on something which has to be done. This theory was needed to

settle a dispute in a marriage which prioritized consanguinity by the conflicting

parties. The theory of justice in Islam was also needed for judges in the Religious

Court in handing down righteous and impartial verdicts. The research used

descriptive judicial normative method, while the data were analyzed qualitatively.

The result of the research shows that violence is an aggressive behavior

which is done intentionally by either a man or a woman toward other people so that

they suffer physically and psychologically. Violence which can cause physical and

psychological disorder belongs to a criminal case so that violence in household can

be used as the reason for a divorce as it is stipulated in Law No. 1/1974 on Marriage

and in the Compilation of the Islamic laws and it is forbidden in Islam. Therefore, the

judge of the Religious Court in Medan in his Verdict 1572/Pdt.G/2011/PA.Mdn

accepts the plaintiff’s complaint as the wife of the defendant, her husband, who has

done violent action in the household.

Keywords: Legal Consideration, Violence in Household, Reason for Divorce

Referensi

Dokumen terkait

The fiscal decentralisation side of Village Law 2014 has cre- ated new intergovernmental village fiscal relations in the form of fiscal transfers adding village funds (Dana Desa)

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul

experiential marketing terhadap customer satisfaction, fokus kepada pengalaman pelanggan juga akan memberikan dampak yang positif. pada

 Berdasarkan analisis lingkungan pengendapan dan sikuenstratigrafi, didapatkan bahwa Formasi Telisa memiliki porositas yang lebih tinggi dari Formasi Bekasap apabila

Teradu mengakui bahwa pada tanggal 23 April 2014, Pengadu datang ke Sekretariat Panwaslu Kabupaten Sigi melaporkan Money Politic yang terjadi di Desa Toro, Kecamatan

Data Variabel Penelitian Tahun 2008 (Sebelum

Terbawanya kebiasaan dalam bahasa ibu pada bahasa penerima yang sedang digunakan, pada umumnya terjadi karena kurangnya kontrol bahasa dan kurangnya penguasaan terhadap

Pemberian pellet kunyit dalam ransum ayam pedaging sampai taraf 9% tidak menunjukkan perbedaan pengaruh yang nyata terhadap retensi nitrogen disebabkan karena konsumsi protein