• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM 9eb02acf8a BAB VIIIBAB 8 Memorandum Daerah Buru Sel1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM 9eb02acf8a BAB VIIIBAB 8 Memorandum Daerah Buru Sel1"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VIII - 1

Program investasi Kabupaten/Kota yang merupakan rekapitulasi dari

dokumen RPIJM yang telah disusun dengan mempertimbangkan kemampuan

Kabupaten/Kota dari aspek teknis, biaya dan waktu. Selain itu rencana program

investasi harus dilengkapi dengan kesepakatan pendanaan yang diwujudkan

melalui persetujuan dan tanda tangan dari Bupati/Walikota/Gubernur selaku

kepala daerah. Program investasi bidang PU/Cipta Karya disusun berdasarkan

prioritas menurut kebutuhan Kabupaten/Kota untuk memenuhi sasaran dan

rencana pembangunan Kabupaten/Kota. Setiap daerah diharapkan mempunyai

prioritas yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan wilayahnya, sebagai contoh

bahwa Kabupaten/Kota A lebih memprioritaskan pogram investasi air minum di

tahun-tahun awal jangka menengah karena Kabupaten/Kota tersebut

mempunyai pertimbangan bahwa sebagian besar penduduknya merupakan

penduduk di daerah rawan air, hal ini belum tentu sama dengan daerah lain.

Dokumen rencana program investasi yang merupakan rekapitulasi dan

intisari dari RPIJM Kabupaten/Kota. Setiap Kabupaten/Kota diharapkan dapat

menyampaikan rencana program dalam sebuah ringkasan eksekutif berupa

ringkasan rencana investasi dan mekanisme pembiayaan serta pembiayaan yang

merupakan bagian sinkronisasi dan prioritas program di Kabupaten/Kota.

Dokumen rencana program investasi ini dilengkapi aspek legalitas yang

diwujudkan dalam kesediaan Bupati/Walikota selaku penyelenggara

pembangunan daerah untuk melaksanakan program investasi yang telah

(2)

BAB VIII - 2

Penyusunan rencana program investasi, dalam bentuk ringkasan

eksekutif, hendaknya ditekankan aspek keterpaduan antara pengembangan

wilayah/kawasan dengan pengembangan sektor bidang PU/Cipta Karya, yang

akan mencakup: Koordinasi Pengaturan, Integrasi Perencanaan, dan Sinkronisasi

Program berdasarkan Skala Prioritas tertentu atau yang ditetapkan yang paling

sesuai dalam rangka menjawab tantangan pembangunan. Aspek keterpaduan

didalam penyusunan RPIJM diwujudkan melalui sinkronisasi pembangunan sektor

bidang PU/Cipta Karya terhadap rencana pengembangan wilayah/kawasan.

Keterpaduan Program diharapkan dapat terwujud dari hasil penyusunan rencana

pendanaan yang akan sangat mempengaruhi dalam keterpaduan pelaksanaan.

Selain itu juga perlu dijelaskan dalam hal keterpaduan kelembagaan dalam

mendukung pembangunan dengan mengacu kepada Rencana Pembangunan

Kabupaten/Kota.

Penentuan skala proritas program merupakan hasil iterasi antara analisis

yang dilakukan terhadap rencana pembangunan Kabupaten/Kota dan analisis

yang kebutuhan dan rencana pengembangan sektor/komponen, kemampuan

keuangan, maupun kemampuan kelembagaan. Penentuan skala prioritas

program secara explisit perlu dituangkan di dalam Skenario Pembangunan

Perkotaan (Bagian dari Rencana Pembangunan Kabupaten/Kota).

Rencana program investasi, yang diwujudkan dalam ringkasan eksekutif,

harus menjabarkan secara singkat mengenai: (i) skenario pengembangan kota

dan pengembangan sektor bidang PU/Cipta Karya; (ii) Usulan Kebutuhan

Investasi yang disusun dengan berbasis demand ataupun target pencapaian

sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan daerah; (iii) mekanisme

pendanaan, dan kemungkinan pembiayaan pembangunan; (iv) skala prioritas

penanganan dan rencana pelaksanaan program investasi.

8.1

Ringkasan Rencana Pembangunan Kota

a) Skenario Pengembangan Wilayah Kabupaten Buru

Berdasarkan arahan rencana tata ruang Kabupaten Buru Selatan,

(3)

BAB VIII - 3

tata ruang yang lebih efisien, terpadu dan berkesinambungan. Konsep

ini pada dasarnya berorientasi pada asas Trilogi Pembangunan

(Pertumbuhan-Pemerataan-Stabilitas) dengan suatu proses mekanisme

pengembangan dengan pendekatan sebagai berikut :

• Sebagai pusat pertumbuhan, kegiatan pada suatu growth centre akan merupakan daya tarik dan daya dorong bagi berkembangnya

masyarakat, daerah dan wilayah yang melingkupinya (sumber daya

manusia, sumber daya alam/lingkungan, wilayah sekitarnya).

• Transportasi (jaringan jalan) dalam peran servicing dan promoting

sektor lainnya harus mampu mengakomodasikan dan

mengantisipasi spread effect yang menumbuhkan pergerakan

barang, jasa dan informasi.

• Pemasaran sebagai koleksi dan distribusi hasil-hasil produksi masyarakat.

Arahan Rencana Tata Ruang Kabupaten Buru Selatan yang

disajikan ini merupakan rumusan hasil analisis yang telah dilakukan

berdasarkan pada data/informasi yang ada tentang kondisi eksisting

wilayah, kecenderungan perkembangan yang ada serta kebijaksanaan

pembangunan yang telah terlebih dahulu dirumuskan, yaitu :

 Pemantapan Kawasan Lindung

• Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan

Bawahannya

• Kawasan Perlindungan Setempat

• Kawasan Suaka Alam Hayati dan Cagar Alam

• Kawasan Pelestarian Alam

• Kawasan Rawan Bencana

 Pemantapan Kawasan Budidaya

• Kawasan Hutan Produksi

• Kawasan Pertanian

• Kawasan Pertambangan

• Kawasan Industri

(4)

BAB VIII - 4

• Kawasan Permukiman

• Kawasan Perdagangan

• Kawasan Perkantoran

• Sarana Umum

b) Skenario Pembangunan Infrastruktur Bidang PU/Cipta

Karya cek lagi

Dari rumusan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan

kebijakan program maka dapat dibuat rencana kebutuhan investasi

pembangunan infrastruktur yang mengacu pada Rencana Strategis

dapat diperoleh kebutuhan investasi pembangunan infrastruktur di

wilayah Kabupaten Buru Selatan sebagai berikut :

1) Program Permukiman dan Prasarana Wilayah

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

I. Rencana Induk Sistem Permukiman dan Prasarana

Wilayah

II. Prasarana dan Sarana Wilayah

ö Detail Engineer Design Kantor DPTD

III. Prasarana dan Sarana Jalan dan Jembatan

1. Detail Engineer Design Jalan Lingkungan

2. Detail Engineer Design

3. Feasibility Study

4. Pembangunan Jalan

 Pembangunan Jalan Nasional

 Pembangunan Jalan Provinsi

 Pembangunan Jalan Kabupaten

 Pembangunan Jalan Desa

 Pembangunan Jalan Lingkungan

(5)

BAB VIII - 5

2) Program Penataan Lingkungan Permukiman

I. Rencana Induk Sistem (Master Plan) Penataan

Lingkungan Permukiman

II. Prasarana Permukiman Nelayan

a. Feasibility Study

b. Detail Engineering Design

c. Pembuatan Tambatan Perahu

III. Prasarana Permukiman Tradisional

a. Feasibility Study

b. Detail Engineering Design

c. Pembebasan Tanah

d. Pembuatan Balai Pertemuan Desa

IV. Areal Pemakaman.

a. Detail Engineering Design Areal Pemakaman

2. Pembebasan Tanah Areal Pembangunan TPU

3. Pembangunan TPU

V. Prasarana Stadion

a. Detail Engineering Design Stadion

b. Pembebasan Tanah untuk Stadion

c. Pembangunan Stadion

VI. PPI

a. Detail Engineering Design PPI

b. Pembebasan Tanah untuk PPI

c. Pembangunan PPI

3) Program Drainase

1. Rencana Induk Sistem (Master Plan) Drainase

2. Prasarana dan Sarana Drainase

a. Feasibility Study

b. Detail Engineering Design

3. Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong

a. Pembangunan Drainase/Saluran

(6)

BAB VIII - 6

4) Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat

A. Pengembangan Wilayah Strategi Cepat

I. Rencana Induk Sistem (Master Plan) Terminal

II. Prasarana dan Sarana Terminal

a. Feasibility Study

b. Detail Engineering Design

c. Pembebasan Tanah Untuk Terminal

d. Pembangunan Terminal

III. Rencana Induk Sistem (Master Plan) Prasarana dan

Sarana Pemerintahan

IV. Prasarana dan Sarana Pemerintahan

a. Feasibility Study

b. Detail Engineering Design Untuk Kantor Camat/Bupati

c. Pembebasan Tanah Untuk 5 Unit Kantor Camat dan 1

Unit Kantor Bupati

d. Pembangunan Kantor Camat

e. Pembangunan Kantor Bupati (Tahap I)

f. Pembangunan Kantor Bupati (Tahap II)

V. Prasarana Pasar Kabupaten & Kecamatan

a. Feasibility Study (Studi Kelayakan) Pasar Kabupaten

b. Detail Engineering Design Untuk Pasar Kabupaten

c. Feasibility Study (Studi Kelayakan) Pasar Kecamatan

d. Detail Engineering Design Untuk Pasar Kecamatan

e. Pembebasan Tanah untuk Pasar Kabupaten

f. Pembangunan Pasar Kabupaten

g. Pembebasan Tanah untuk Pasar Kecamatan

h. Pembangunan Pasar Kecamatan

VI. Prasarana Kantor Dinas & Rumah Sakit

a. Detail Engineering Design untuk Kantor Dinas

b. Detail Engineering Design untuk Rumah Sakit

c. Pembebasan Tanah untuk Kantor Dinas

(7)

BAB VIII - 7

e. Pembebasan Tanah Untuk Rumah Sakit

f. Pembangunan Rumah Sakit dan Infrastruktur

B. Perhubungan

a. Feasibility Study (Studi Kelayakan) Pelabuhan

b. Detail Engineering Design Untuk Pelabuhan

c. Prasarana Pelabuhan

1. Tatralok

2. Pembangunan Pelabuhan

 Pembangunan Pelabuhan Tifu

 Pembangunan Pelabuhan Biloro/Pasir Putih

3. Dermaga Ferry

C. Kawasan Industri

a. Feasibility Study (Studi Kelayakan)

b. Detail Engineering Design

c. Pembangunan Kawasan Industri Tifu

5) Program Persampahan

I. Rencana Induk Sistem Persampahan

II. Prasarana dan Sarana Persampahan

a. Feasibility Study

b. Detail Engineering Design

c. BLU Persampahan

III. Prasarana dan Sarana Persampahan

a. Pembangunan Sarana Prasarana Persampahan

6) Program SPAM

A. PENINGKATAN KAPASITAS DAN PERLUASAN WILAYAH

I. Rencana Induk SPAM

II. Feasibility Study (Studi Air Baku)

III. Detail Engineering Design

IV. Pembebasan Tanah

(8)

BAB VIII - 8

a. Detail Engineering Design(Peningkatan)

b. Detail Engineering Design (Rehab)

c. Feasibility Study

d. Survey Investigation Design

e. Detail Engineering Design

f. BLU SPAM

g. Peningkatan Jaringan Air Bersih/Air Minum

h. Rehabilitasi Jaringan Air Bersih/Air Minum

i. Pembangunan Jaringan Air Bersih/Air Minum

j. Pembangunan PLTA

 PLTA Wai Tina

 PLTA Wai Mala

7) Program Air Limbah

I. Rencana Induk Air Limbah

II. Prasarana dan Sarana Air Limbah

a. Feasibility Study

b. DED (Detail Engineering Design)

c. BLU Air Limbah

III. Prasarana dan Sarana Air Limbah

a. Pembebasan Tanah

b. Pengembangan Pengelolaan Sanitasi Sistem Off-Site

8.2

Ringkasan Program Prioritas Infrastruktur

a) Kerangka Logis/Rasionalitas usulan Program Investasi Infrastruktur

Bidang PU/Cipta Karya

Kerangka logis (logical framework) memberikan kerangka

rasional penyusunan usulan investasi infrastruktur bidang PU/Cipta

Karya. Kerangka logis ini akan memberikan gambaran mengenai

tujuan, parameter penilaian, cara menilai dan dampak dari kegiatan

investasi yang diusulkan. Selain itu dijabarkan seluruh

(9)

BAB VIII - 9

evaluasi pelaksanaan. Tanpa adanya kerangka logis, penilaian

pencapaian penyelenggaraan program investasi akan sulit dilakukan.

b) Prioritas dan Kelayakan Program Investasi Infrastruktur

Usulan dan prioritas program disusun atas dasar hasil analisis

kemampuan dan sistem yang ada, serta target pencapaian dan

kemampuan pendanaan dan kelembagaan. Usulan diupayakan untuk

mewujudkan sistem penyediaan pelayanan yang ada baik dalam hal teknis,

keuangan, kelembagaan dan aspek kelayakan yang ada. Berdasarkan

kemampuan/supply serta tingkat efisiensi dan efektivitas yang bisa dicapai,

dapat disusun skala prioritas, yang diwujudkan dalam:

 Consolidated Expendure Program (Rencana Pendanaan yang

Terkonsolidasi) yang mencakup kegiatan/komponen yang diusulkan

berdasarkan pertimbangan kemampuan, efisiensi dan efektivitas,

Program-program yang diusulkan adalah program-program yang paling

mungkin dilaksanakan mengacu kepada strategi dan kriteria

penanganan yang ditetapkan dari kebijakan dan strategi

pengembangan kota.

 Prediksi Kemampuan Keuangan Daerah untuk mendanai dan

membiayai program yang diusulkan dengan menggali dari berbagai

sumber pendanaan dan pembiayaan yang ada. Serta penggambaran

kemampuan peningkatan pendapatan serta kemampuan kelembagaan

yang terkait dengan usulan program tersebut.

Secara detil gambaran tentang kerangka logis program

pembangunan infrastruktur adalah sebagai berikut :

1. Program Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan Jembatan

a. Perencanaan Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan

Jembatan

 Input : Pendanaan

 Output : Tersusunnya Dokumen Perencanaan

Pembangunan Sarana dan Prasarana

(10)

BAB VIII - 10

 Outcome : Terimplikasikannya kebutuhan sarana dan

prasarana

 Benefit : Kebutuhan masyarakat khususnya

transportasi terpenuhi

 Impact : Kesejahteraan masyarakat meningkat

Program :

 Penyusunan Master Plan Jalan dan Jembatan

b. Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan Jembatan

 Input : Pendanaan

 Output : Sarana dan Prasarana Permukiman

 Outcome : Meningkatnya kualitas sarana dan

prasarana permukiman

 Benefit : Kebutuhan masyarakat khususnya

transportasi terpenuhi

 Impact : Kesejahteraan masyarakat meningkat

Program :

 Peningkatan Jalan dan Jembatan

 Pembangunan Jalan dan Jembatan

 Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

2. Penataan Bangunan dan Lingkungan

a. Program Prasarana Permukiman Nelayan

 Input : Pendanaan

 Output : Sarana dan Prasarana Kawasan

Lingkungan Permukiman

 Outcome : Meningkatnya Pelayanan Sarana dan

Prasarana permukiman kepada

masyarakat

 Benefit : Produktifitas masyarakat meningkat

 Impact : Kesejahteraan masyarakat meningkat

Program :

(11)

BAB VIII - 11

b. Program Prasarana Permukiman Tradisional

 Input : Pendanaan

 Output : Sarana dan Prasarana Kawasan

Lingkungan Permukiman

 Outcome : Meningkatnya Pelayanan Sarana dan

Prasarana permukiman kepada

masyarakat

 Benefit : Kebutuhan masyarakat khususnya ruang

untuk mengadakan pertemuan terpenuhi

 Impact : Pelayanan kepada masyarakat meningkat

Program :

 Pembebasan Tanah

 Pembuatan Balai Pertemuan Desa

c. Pembangunan Areal Pemakaman.

 Input : Pendanaan

 Output : Sarana dan Prasarana Kawasan

Lingkungan Permukiman

 Outcome : Meningkatnya Pelayanan Sarana dan

Prasarana permukiman kepada

masyarakat

 Benefit : Kebutuhan masyarakat khususnya lokasi

pemakaman terpenuhi

 Impact : Pelayanan kepada masyarakat meningkat

Program:

 Pembebasan Tanah Areal Pembangunan TPU

 Pembangunan TPU

d. Pembangunan Prasarana Stadion

 Input : Pendanaan

 Output : Sarana dan Prasarana Kawasan

(12)

BAB VIII - 12

 Outcome : Meningkatnya Pelayanan Sarana dan

Prasarana permukiman kepada

masyarakat

 Benefit : Kebutuhan masyarakat akan sarana dan

prasarana olah raga terpenuhi

 Impact : Pelayanan kepada masyarakat meningkat

Program :

 Pembebasan Tanah untuk Stadion

 Pembangunan Stadion

e. Pembangunan PPI

 Input : Pendanaan

 Output : Sarana dan Prasarana Permukiman

 Outcome : Meningkatnya Pelayanan Sarana dan

Prasarana permukiman kepada aparat

pemerintah

 Benefit : Kebutuhan masyarakat terpenuhi

 Impact : Pelayanan kepada masyarakat meningkat

Program :

 Pembebasan Tanah untuk PPI

 Pembangunan PPI

3. Drainase

a. Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Drainase

 Input : Pendanaan

 Output : Sarana dan Prasarana Permukiman

 Outcome : Meningkatnya kualitas sarana dan

prasarana permukiman

 Benefit : Kebutuhan drainase terpenuhi

 Impact : Tingkat kesadaran masyarakat mengenai

kebersihan lingkungan meningkat

Program :

(13)

BAB VIII - 13

b. Pembangunan Prasarana dan sarana Drainase

 Input : Pendanaan

 Output : Sarana dan Prasarana Permukiman

 Outcome : Meningkatnya kualitas sarana dan

prasarana permukiman

 Benefit : Kebutuhan drainase terpenuhi

 Impact : Tingkat kesadaran masyarakat mengenai

kebersihan lingkungan meningkat

Program :

 Pembangunan Drainase/Saluran

 Normalisasi Sungai

4. Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat

a. Prasarana dan Sarana Terminal

 Input : Pendanaan

 Output : Sarana dan Prasarana Permukiman

 Outcome : Meningkatnya kualitas sarana dan

prasarana permukiman

 Benefit : Kebutuhan terminal terpenuhi

 Impact : Pelayanan kepada masyarakat meningkat

Program :

 Pembebasan Tanah Untuk Terminal

 Pembangunan Terminal

b. Prasarana dan Sarana Pemerintahan

 Input : Pendanaan

 Output : Sarana dan Prasarana Permukiman

 Outcome : Meningkatnya kualitas sarana dan

prasarana permukiman

 Benefit : Produktifitas aparatur meningkat

(14)

BAB VIII - 14

Program:

 Pembebasan Tanah Untuk 5 Unit Kantor Camat dan

1 Unit Kantor Bupati

 Pembangunan Kantor Camat

 Pembangunan Kantor Bupati (Tahap I)

 Pembangunan Kantor Bupati (Tahap II)

c. Prasarana Pasar Kabupaten & Kecamatan

 Input : Pendanaan

 Output : Sarana dan Prasarana Permukiman

 Outcome : Meningkatnya kualitas sarana dan

prasarana permukiman

 Benefit : Kebutuhan prasarana dan sarana pasar

terpenuhi

 Impact : Kesejahteraan masyarakat meningkat

Program:

 Pembebasan Tanah untuk Pasar Kabupaten

 Pembangunan Pasar Kabupaten

 Pembebasan Tanah untuk Pasar Kecamatan

 Pembangunan Pasar Kecamatan

d. Prasarana Kantor Dinas & Rumah Sakit

 Input : Pendanaan

 Output : Sarana dan Prasarana Permukiman

 Outcome : Meningkatnya kualitas sarana dan

 Pembebasan Tanah untuk Kantor Dinas

 Pembangunan Kantor Dinas dan Infrastruktur

(15)

BAB VIII - 15

 Pembangunan Rumah Sakit dan Infrastruktur

e. Perhubungan

 Input : Pendanaan

 Output : Sarana dan Prasarana Permukiman

 Outcome : Meningkatnya kualitas sarana dan

prasarana permukiman

 Benefit : Kebutuhan masyarakat akan prasarana

dan sarana perhubungan terpenuhi

 Impact : Tingkat kesejahteraan masyarakat

meningkat

Program:

 Prasarana Pelabuhan

a. Tatralok

b. Pembangunan Pelabuhan

 Pembangunan Pelabuhan Tifu

 Pembangunan Pelabuhan Biloro/Pasir Putih

c. Dermaga Ferry

f. Kawasan Industri

 Input : Pendanaan

 Output : Sarana dan Prasarana Permukiman

 Outcome : Meningkatnya kualitas sarana dan

prasarana permukiman

 Benefit : Kebutuhan masyarakat akan prasarana

dan sarana industri terpenuhi

 Impact : Tingkat kesejahteraan masyarakat

meningkat

Program:

(16)

BAB VIII - 16

5. Program Persampahan

Prasarana dan Sarana Persampahan

 Input : Pendanaan

 Output : Sarana dan Prasarana Permukiman

 Outcome : Meningkatnya kualitas sarana dan

prasarana permukiman

 Benefit : Kebutuhan masyarakat akan prasarana

dan sarana persampahan terpenuhi

 Impact : Tingkat kesadaran masyarakat mengenai

kebersihan lingkungan meningkat

Program :

 Pembangunan Sarana Prasarana Persampahan

6. Air Bersih

a. Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih

 Input : Pendanaan

 Output : Tersusunnya Sarana dan Prasarana

Permukiman khususnya sub bidang air

bersih

 Outcome : Terimplikasikanya kebutuhan masyarakat

khususnya sub bidang pengelolaan air

bersih

 Benefit : Kebutuhan masyarakat terpenuhi

 Impact : Pelayanan kepada masyarakat meningkat

Program :

 Rencana Induk SPAM

 Feasibility Study (Studi Air Baku)

 Detail Engineering Design

 Pembebasan Tanah

 Konstruksi

ö Detail Engineering Design(Peningkatan)

(17)

BAB VIII - 17

ö Feasibility Study

ö Survey Investigation Design

ö Detail Engineering Design

ö BLU SPAM

b. Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih

 Input : Pendanaan

 Output : Sarana dan Prasarana Permukiman

 Outcome : Meningkatnya Pelayanan Sarana dan

Prasarana sub bidang air bersih

 Benefit : Kebutuhan Masyarakat terpenuhi

 Impact : Pelayanan kepada masyarakat meningkat

Program :

 Peningkatan Jaringan Air Bersih/Air Minum

 Rehabilitasi Jaringan Air Bersih/Air Minum

 Pembangunan Jaringan Air Bersih/Air Minum

 Pembangunan PLTA

- PLTA Wai Tina

- PLTA Wai Mala

7. Air Limbah

a. Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Limbah

 Input : Pendanaan

 Output : Tersusunnya Sarana dan Prasarana

Permukiman khususnya sub bidang air

Limbah

 Outcome : Terimplikasikanya kebutuhan masyarakat

khususnya sub bidang pengelolaan air

limbah

 Benefit : Kebutuhan masyarakat terpenuhi

 Impact : Pelayanan kepada masyarakat meningkat

Program :

(18)

BAB VIII - 18

 Prasarana dan Sarana Air Limbah

ö Feasibility Study

ö DED (Detail Engineering Design)

ö BLU Air Limbah

b. Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Limbah

 Input : Pendanaan

 Output : Tersusunnya Sarana dan Prasarana

Permukiman khususnya sub bidang air

Limbah

 Outcome : Terimplikasikanya kebutuhan masyarakat

khususnya sub bidang pengelolaan air

limbah

 Benefit : Kebutuhan masyarakat terpenuhi

 Impact : Pelayanan kepada masyarakat meningkat

Program :

 Pembebasan Tanah

 Pengembangan Pengelolaan Sanitasi Sistem Off-Site

 Pengembangan Pengelolaan Sanitasi Sistem On-Site

8.3

Pengaturan dan Mekanisme Pelaksanaan

Untuk memberikan dasar hukum dari program investasi yang

diusulkan Kabupaten/Kota diperlukan lembar kesepakatan Bupati/

Walikota untuk melaksanakan dan mendanai program investasi bidang

PU/Cipta Karya. Lembar ini juga memiliki arti penting bagi pelaksanaan

program investasi yang ada di dalam RPIJM antara lain :

a. Sebagai dasar dalam penentuan dukungan Pemerintah pusat

kepada Kabupaten/Kota pada penyelenggaraan bidang ciptakarya.

b. Mendorong komitmen Pemerintahan Kabupaten/Kota dalam

menyusun program investasi bidang cipta karya dalam RPIJM,

serta memberikan penguatan dalam prosedur pendanaan, terutama

dana dari lingkungan eksternal Pemerintahan Kabupaten/Kota

(19)

BAB VIII - 19

masyarakat, Pinjaman Luar Negeri ataupun kerjasama dengan

pihak swasta.

Selain lembar kesediaan yang disyahkan Bupati/Walikota untuk

melengkapi ringkasan rencana program investasi, diperlukan tabel-tabel

rencana investasi program, rencana pelaksanaannya sampai akhir 5

tahun ke depan, peta-peta pokok yang dapat menjelaskan arah

pengembangan dan struktur ruang kotanya. Gambaran secara terperinci

Referensi

Dokumen terkait

dengan tujuan pidana, diantaranya adalah pembalasan ( revenge ) atau untuk tujuan memuaskan pihak yang dendam baik masyarakat sendiri.. maupun pihak yang dirugikan

Dengan ini saya Nama : Wahyu Nisa Septiana NIM : H0713191 Program Studi : Agroteknologi menyatakan bahwa dalam skripsi saya yang berjudu l “ EFEKTIVITAS DOSIS

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga

Metode ini digunakan untuk menguji kebenaran dari hipotesis penelitian, yaitu hubungan antara kecerdasan emosi dengan toleransi beragama pada

Berdasarkan pedoman tersebut dan data-data yang dikumpulkan, didapatkan hasil perencanaan untuk Gedung Perkuliahan 7 lantai menggunakan pondasi bore pile, kolom

Setiap kegiatan yang dilaksanakan tidak terlepas dari kendala atau hambatan yang mempengaruhi suksesnya kegiatan tersebut, tidak terkecuali pelaksanaan evaluasi meta yang

Namun demikian dapat didefinisikan secara sederhana bahwa “KPS merupakan kontrak jangka panjang antara Pihak Pemerintah dan Pihak Swasta dalam hal penyediaan

Pada konsep ini nilai tukar atau harga valuta asing dibiarkan bebas terbentuk atas kekuatan penawaran dan permintaan pasar. Jika floating exchange rate system ini diterapkan