BAB VIII - 1
Program investasi Kabupaten/Kota yang merupakan rekapitulasi dari
dokumen RPIJM yang telah disusun dengan mempertimbangkan kemampuan
Kabupaten/Kota dari aspek teknis, biaya dan waktu. Selain itu rencana program
investasi harus dilengkapi dengan kesepakatan pendanaan yang diwujudkan
melalui persetujuan dan tanda tangan dari Bupati/Walikota/Gubernur selaku
kepala daerah. Program investasi bidang PU/Cipta Karya disusun berdasarkan
prioritas menurut kebutuhan Kabupaten/Kota untuk memenuhi sasaran dan
rencana pembangunan Kabupaten/Kota. Setiap daerah diharapkan mempunyai
prioritas yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan wilayahnya, sebagai contoh
bahwa Kabupaten/Kota A lebih memprioritaskan pogram investasi air minum di
tahun-tahun awal jangka menengah karena Kabupaten/Kota tersebut
mempunyai pertimbangan bahwa sebagian besar penduduknya merupakan
penduduk di daerah rawan air, hal ini belum tentu sama dengan daerah lain.
Dokumen rencana program investasi yang merupakan rekapitulasi dan
intisari dari RPIJM Kabupaten/Kota. Setiap Kabupaten/Kota diharapkan dapat
menyampaikan rencana program dalam sebuah ringkasan eksekutif berupa
ringkasan rencana investasi dan mekanisme pembiayaan serta pembiayaan yang
merupakan bagian sinkronisasi dan prioritas program di Kabupaten/Kota.
Dokumen rencana program investasi ini dilengkapi aspek legalitas yang
diwujudkan dalam kesediaan Bupati/Walikota selaku penyelenggara
pembangunan daerah untuk melaksanakan program investasi yang telah
BAB VIII - 2
Penyusunan rencana program investasi, dalam bentuk ringkasan
eksekutif, hendaknya ditekankan aspek keterpaduan antara pengembangan
wilayah/kawasan dengan pengembangan sektor bidang PU/Cipta Karya, yang
akan mencakup: Koordinasi Pengaturan, Integrasi Perencanaan, dan Sinkronisasi
Program berdasarkan Skala Prioritas tertentu atau yang ditetapkan yang paling
sesuai dalam rangka menjawab tantangan pembangunan. Aspek keterpaduan
didalam penyusunan RPIJM diwujudkan melalui sinkronisasi pembangunan sektor
bidang PU/Cipta Karya terhadap rencana pengembangan wilayah/kawasan.
Keterpaduan Program diharapkan dapat terwujud dari hasil penyusunan rencana
pendanaan yang akan sangat mempengaruhi dalam keterpaduan pelaksanaan.
Selain itu juga perlu dijelaskan dalam hal keterpaduan kelembagaan dalam
mendukung pembangunan dengan mengacu kepada Rencana Pembangunan
Kabupaten/Kota.
Penentuan skala proritas program merupakan hasil iterasi antara analisis
yang dilakukan terhadap rencana pembangunan Kabupaten/Kota dan analisis
yang kebutuhan dan rencana pengembangan sektor/komponen, kemampuan
keuangan, maupun kemampuan kelembagaan. Penentuan skala prioritas
program secara explisit perlu dituangkan di dalam Skenario Pembangunan
Perkotaan (Bagian dari Rencana Pembangunan Kabupaten/Kota).
Rencana program investasi, yang diwujudkan dalam ringkasan eksekutif,
harus menjabarkan secara singkat mengenai: (i) skenario pengembangan kota
dan pengembangan sektor bidang PU/Cipta Karya; (ii) Usulan Kebutuhan
Investasi yang disusun dengan berbasis demand ataupun target pencapaian
sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan daerah; (iii) mekanisme
pendanaan, dan kemungkinan pembiayaan pembangunan; (iv) skala prioritas
penanganan dan rencana pelaksanaan program investasi.
8.1
Ringkasan Rencana Pembangunan Kota
a) Skenario Pengembangan Wilayah Kabupaten Buru
Berdasarkan arahan rencana tata ruang Kabupaten Buru Selatan,
BAB VIII - 3
tata ruang yang lebih efisien, terpadu dan berkesinambungan. Konsep
ini pada dasarnya berorientasi pada asas Trilogi Pembangunan
(Pertumbuhan-Pemerataan-Stabilitas) dengan suatu proses mekanisme
pengembangan dengan pendekatan sebagai berikut :
• Sebagai pusat pertumbuhan, kegiatan pada suatu growth centre akan merupakan daya tarik dan daya dorong bagi berkembangnya
masyarakat, daerah dan wilayah yang melingkupinya (sumber daya
manusia, sumber daya alam/lingkungan, wilayah sekitarnya).
• Transportasi (jaringan jalan) dalam peran servicing dan promoting
sektor lainnya harus mampu mengakomodasikan dan
mengantisipasi spread effect yang menumbuhkan pergerakan
barang, jasa dan informasi.
• Pemasaran sebagai koleksi dan distribusi hasil-hasil produksi masyarakat.
Arahan Rencana Tata Ruang Kabupaten Buru Selatan yang
disajikan ini merupakan rumusan hasil analisis yang telah dilakukan
berdasarkan pada data/informasi yang ada tentang kondisi eksisting
wilayah, kecenderungan perkembangan yang ada serta kebijaksanaan
pembangunan yang telah terlebih dahulu dirumuskan, yaitu :
Pemantapan Kawasan Lindung
• Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan
Bawahannya
• Kawasan Perlindungan Setempat
• Kawasan Suaka Alam Hayati dan Cagar Alam
• Kawasan Pelestarian Alam
• Kawasan Rawan Bencana
Pemantapan Kawasan Budidaya
• Kawasan Hutan Produksi
• Kawasan Pertanian
• Kawasan Pertambangan
• Kawasan Industri
BAB VIII - 4
• Kawasan Permukiman
• Kawasan Perdagangan
• Kawasan Perkantoran
• Sarana Umum
b) Skenario Pembangunan Infrastruktur Bidang PU/Cipta
Karya cek lagi
Dari rumusan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan
kebijakan program maka dapat dibuat rencana kebutuhan investasi
pembangunan infrastruktur yang mengacu pada Rencana Strategis
dapat diperoleh kebutuhan investasi pembangunan infrastruktur di
wilayah Kabupaten Buru Selatan sebagai berikut :
1) Program Permukiman dan Prasarana Wilayah
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
I. Rencana Induk Sistem Permukiman dan Prasarana
Wilayah
II. Prasarana dan Sarana Wilayah
ö Detail Engineer Design Kantor DPTD
III. Prasarana dan Sarana Jalan dan Jembatan
1. Detail Engineer Design Jalan Lingkungan
2. Detail Engineer Design
3. Feasibility Study
4. Pembangunan Jalan
Pembangunan Jalan Nasional
Pembangunan Jalan Provinsi
Pembangunan Jalan Kabupaten
Pembangunan Jalan Desa
Pembangunan Jalan Lingkungan
BAB VIII - 5
2) Program Penataan Lingkungan Permukiman
I. Rencana Induk Sistem (Master Plan) Penataan
Lingkungan Permukiman
II. Prasarana Permukiman Nelayan
a. Feasibility Study
b. Detail Engineering Design
c. Pembuatan Tambatan Perahu
III. Prasarana Permukiman Tradisional
a. Feasibility Study
b. Detail Engineering Design
c. Pembebasan Tanah
d. Pembuatan Balai Pertemuan Desa
IV. Areal Pemakaman.
a. Detail Engineering Design Areal Pemakaman
2. Pembebasan Tanah Areal Pembangunan TPU
3. Pembangunan TPU
V. Prasarana Stadion
a. Detail Engineering Design Stadion
b. Pembebasan Tanah untuk Stadion
c. Pembangunan Stadion
VI. PPI
a. Detail Engineering Design PPI
b. Pembebasan Tanah untuk PPI
c. Pembangunan PPI
3) Program Drainase
1. Rencana Induk Sistem (Master Plan) Drainase
2. Prasarana dan Sarana Drainase
a. Feasibility Study
b. Detail Engineering Design
3. Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong
a. Pembangunan Drainase/Saluran
BAB VIII - 6
4) Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
A. Pengembangan Wilayah Strategi Cepat
I. Rencana Induk Sistem (Master Plan) Terminal
II. Prasarana dan Sarana Terminal
a. Feasibility Study
b. Detail Engineering Design
c. Pembebasan Tanah Untuk Terminal
d. Pembangunan Terminal
III. Rencana Induk Sistem (Master Plan) Prasarana dan
Sarana Pemerintahan
IV. Prasarana dan Sarana Pemerintahan
a. Feasibility Study
b. Detail Engineering Design Untuk Kantor Camat/Bupati
c. Pembebasan Tanah Untuk 5 Unit Kantor Camat dan 1
Unit Kantor Bupati
d. Pembangunan Kantor Camat
e. Pembangunan Kantor Bupati (Tahap I)
f. Pembangunan Kantor Bupati (Tahap II)
V. Prasarana Pasar Kabupaten & Kecamatan
a. Feasibility Study (Studi Kelayakan) Pasar Kabupaten
b. Detail Engineering Design Untuk Pasar Kabupaten
c. Feasibility Study (Studi Kelayakan) Pasar Kecamatan
d. Detail Engineering Design Untuk Pasar Kecamatan
e. Pembebasan Tanah untuk Pasar Kabupaten
f. Pembangunan Pasar Kabupaten
g. Pembebasan Tanah untuk Pasar Kecamatan
h. Pembangunan Pasar Kecamatan
VI. Prasarana Kantor Dinas & Rumah Sakit
a. Detail Engineering Design untuk Kantor Dinas
b. Detail Engineering Design untuk Rumah Sakit
c. Pembebasan Tanah untuk Kantor Dinas
BAB VIII - 7
e. Pembebasan Tanah Untuk Rumah Sakit
f. Pembangunan Rumah Sakit dan Infrastruktur
B. Perhubungan
a. Feasibility Study (Studi Kelayakan) Pelabuhan
b. Detail Engineering Design Untuk Pelabuhan
c. Prasarana Pelabuhan
1. Tatralok
2. Pembangunan Pelabuhan
Pembangunan Pelabuhan Tifu
Pembangunan Pelabuhan Biloro/Pasir Putih
3. Dermaga Ferry
C. Kawasan Industri
a. Feasibility Study (Studi Kelayakan)
b. Detail Engineering Design
c. Pembangunan Kawasan Industri Tifu
5) Program Persampahan
I. Rencana Induk Sistem Persampahan
II. Prasarana dan Sarana Persampahan
a. Feasibility Study
b. Detail Engineering Design
c. BLU Persampahan
III. Prasarana dan Sarana Persampahan
a. Pembangunan Sarana Prasarana Persampahan
6) Program SPAM
A. PENINGKATAN KAPASITAS DAN PERLUASAN WILAYAH
I. Rencana Induk SPAM
II. Feasibility Study (Studi Air Baku)
III. Detail Engineering Design
IV. Pembebasan Tanah
BAB VIII - 8
a. Detail Engineering Design(Peningkatan)
b. Detail Engineering Design (Rehab)
c. Feasibility Study
d. Survey Investigation Design
e. Detail Engineering Design
f. BLU SPAM
g. Peningkatan Jaringan Air Bersih/Air Minum
h. Rehabilitasi Jaringan Air Bersih/Air Minum
i. Pembangunan Jaringan Air Bersih/Air Minum
j. Pembangunan PLTA
PLTA Wai Tina
PLTA Wai Mala
7) Program Air Limbah
I. Rencana Induk Air Limbah
II. Prasarana dan Sarana Air Limbah
a. Feasibility Study
b. DED (Detail Engineering Design)
c. BLU Air Limbah
III. Prasarana dan Sarana Air Limbah
a. Pembebasan Tanah
b. Pengembangan Pengelolaan Sanitasi Sistem Off-Site
8.2
Ringkasan Program Prioritas Infrastruktur
a) Kerangka Logis/Rasionalitas usulan Program Investasi Infrastruktur
Bidang PU/Cipta Karya
Kerangka logis (logical framework) memberikan kerangka
rasional penyusunan usulan investasi infrastruktur bidang PU/Cipta
Karya. Kerangka logis ini akan memberikan gambaran mengenai
tujuan, parameter penilaian, cara menilai dan dampak dari kegiatan
investasi yang diusulkan. Selain itu dijabarkan seluruh
BAB VIII - 9
evaluasi pelaksanaan. Tanpa adanya kerangka logis, penilaian
pencapaian penyelenggaraan program investasi akan sulit dilakukan.
b) Prioritas dan Kelayakan Program Investasi Infrastruktur
Usulan dan prioritas program disusun atas dasar hasil analisis
kemampuan dan sistem yang ada, serta target pencapaian dan
kemampuan pendanaan dan kelembagaan. Usulan diupayakan untuk
mewujudkan sistem penyediaan pelayanan yang ada baik dalam hal teknis,
keuangan, kelembagaan dan aspek kelayakan yang ada. Berdasarkan
kemampuan/supply serta tingkat efisiensi dan efektivitas yang bisa dicapai,
dapat disusun skala prioritas, yang diwujudkan dalam:
Consolidated Expendure Program (Rencana Pendanaan yang
Terkonsolidasi) yang mencakup kegiatan/komponen yang diusulkan
berdasarkan pertimbangan kemampuan, efisiensi dan efektivitas,
Program-program yang diusulkan adalah program-program yang paling
mungkin dilaksanakan mengacu kepada strategi dan kriteria
penanganan yang ditetapkan dari kebijakan dan strategi
pengembangan kota.
Prediksi Kemampuan Keuangan Daerah untuk mendanai dan
membiayai program yang diusulkan dengan menggali dari berbagai
sumber pendanaan dan pembiayaan yang ada. Serta penggambaran
kemampuan peningkatan pendapatan serta kemampuan kelembagaan
yang terkait dengan usulan program tersebut.
Secara detil gambaran tentang kerangka logis program
pembangunan infrastruktur adalah sebagai berikut :
1. Program Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan Jembatan
a. Perencanaan Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan
Jembatan
Input : Pendanaan
Output : Tersusunnya Dokumen Perencanaan
Pembangunan Sarana dan Prasarana
BAB VIII - 10
Outcome : Terimplikasikannya kebutuhan sarana dan
prasarana
Benefit : Kebutuhan masyarakat khususnya
transportasi terpenuhi
Impact : Kesejahteraan masyarakat meningkat
Program :
Penyusunan Master Plan Jalan dan Jembatan
b. Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan Jembatan
Input : Pendanaan
Output : Sarana dan Prasarana Permukiman
Outcome : Meningkatnya kualitas sarana dan
prasarana permukiman
Benefit : Kebutuhan masyarakat khususnya
transportasi terpenuhi
Impact : Kesejahteraan masyarakat meningkat
Program :
Peningkatan Jalan dan Jembatan
Pembangunan Jalan dan Jembatan
Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
2. Penataan Bangunan dan Lingkungan
a. Program Prasarana Permukiman Nelayan
Input : Pendanaan
Output : Sarana dan Prasarana Kawasan
Lingkungan Permukiman
Outcome : Meningkatnya Pelayanan Sarana dan
Prasarana permukiman kepada
masyarakat
Benefit : Produktifitas masyarakat meningkat
Impact : Kesejahteraan masyarakat meningkat
Program :
BAB VIII - 11
b. Program Prasarana Permukiman Tradisional
Input : Pendanaan
Output : Sarana dan Prasarana Kawasan
Lingkungan Permukiman
Outcome : Meningkatnya Pelayanan Sarana dan
Prasarana permukiman kepada
masyarakat
Benefit : Kebutuhan masyarakat khususnya ruang
untuk mengadakan pertemuan terpenuhi
Impact : Pelayanan kepada masyarakat meningkat
Program :
Pembebasan Tanah
Pembuatan Balai Pertemuan Desa
c. Pembangunan Areal Pemakaman.
Input : Pendanaan
Output : Sarana dan Prasarana Kawasan
Lingkungan Permukiman
Outcome : Meningkatnya Pelayanan Sarana dan
Prasarana permukiman kepada
masyarakat
Benefit : Kebutuhan masyarakat khususnya lokasi
pemakaman terpenuhi
Impact : Pelayanan kepada masyarakat meningkat
Program:
Pembebasan Tanah Areal Pembangunan TPU
Pembangunan TPU
d. Pembangunan Prasarana Stadion
Input : Pendanaan
Output : Sarana dan Prasarana Kawasan
BAB VIII - 12
Outcome : Meningkatnya Pelayanan Sarana dan
Prasarana permukiman kepada
masyarakat
Benefit : Kebutuhan masyarakat akan sarana dan
prasarana olah raga terpenuhi
Impact : Pelayanan kepada masyarakat meningkat
Program :
Pembebasan Tanah untuk Stadion
Pembangunan Stadion
e. Pembangunan PPI
Input : Pendanaan
Output : Sarana dan Prasarana Permukiman
Outcome : Meningkatnya Pelayanan Sarana dan
Prasarana permukiman kepada aparat
pemerintah
Benefit : Kebutuhan masyarakat terpenuhi
Impact : Pelayanan kepada masyarakat meningkat
Program :
Pembebasan Tanah untuk PPI
Pembangunan PPI
3. Drainase
a. Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Drainase
Input : Pendanaan
Output : Sarana dan Prasarana Permukiman
Outcome : Meningkatnya kualitas sarana dan
prasarana permukiman
Benefit : Kebutuhan drainase terpenuhi
Impact : Tingkat kesadaran masyarakat mengenai
kebersihan lingkungan meningkat
Program :
BAB VIII - 13
b. Pembangunan Prasarana dan sarana Drainase
Input : Pendanaan
Output : Sarana dan Prasarana Permukiman
Outcome : Meningkatnya kualitas sarana dan
prasarana permukiman
Benefit : Kebutuhan drainase terpenuhi
Impact : Tingkat kesadaran masyarakat mengenai
kebersihan lingkungan meningkat
Program :
Pembangunan Drainase/Saluran
Normalisasi Sungai
4. Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
a. Prasarana dan Sarana Terminal
Input : Pendanaan
Output : Sarana dan Prasarana Permukiman
Outcome : Meningkatnya kualitas sarana dan
prasarana permukiman
Benefit : Kebutuhan terminal terpenuhi
Impact : Pelayanan kepada masyarakat meningkat
Program :
Pembebasan Tanah Untuk Terminal
Pembangunan Terminal
b. Prasarana dan Sarana Pemerintahan
Input : Pendanaan
Output : Sarana dan Prasarana Permukiman
Outcome : Meningkatnya kualitas sarana dan
prasarana permukiman
Benefit : Produktifitas aparatur meningkat
BAB VIII - 14
Program:
Pembebasan Tanah Untuk 5 Unit Kantor Camat dan
1 Unit Kantor Bupati
Pembangunan Kantor Camat
Pembangunan Kantor Bupati (Tahap I)
Pembangunan Kantor Bupati (Tahap II)
c. Prasarana Pasar Kabupaten & Kecamatan
Input : Pendanaan
Output : Sarana dan Prasarana Permukiman
Outcome : Meningkatnya kualitas sarana dan
prasarana permukiman
Benefit : Kebutuhan prasarana dan sarana pasar
terpenuhi
Impact : Kesejahteraan masyarakat meningkat
Program:
Pembebasan Tanah untuk Pasar Kabupaten
Pembangunan Pasar Kabupaten
Pembebasan Tanah untuk Pasar Kecamatan
Pembangunan Pasar Kecamatan
d. Prasarana Kantor Dinas & Rumah Sakit
Input : Pendanaan
Output : Sarana dan Prasarana Permukiman
Outcome : Meningkatnya kualitas sarana dan
Pembebasan Tanah untuk Kantor Dinas
Pembangunan Kantor Dinas dan Infrastruktur
BAB VIII - 15
Pembangunan Rumah Sakit dan Infrastruktur
e. Perhubungan
Input : Pendanaan
Output : Sarana dan Prasarana Permukiman
Outcome : Meningkatnya kualitas sarana dan
prasarana permukiman
Benefit : Kebutuhan masyarakat akan prasarana
dan sarana perhubungan terpenuhi
Impact : Tingkat kesejahteraan masyarakat
meningkat
Program:
Prasarana Pelabuhan
a. Tatralok
b. Pembangunan Pelabuhan
Pembangunan Pelabuhan Tifu
Pembangunan Pelabuhan Biloro/Pasir Putih
c. Dermaga Ferry
f. Kawasan Industri
Input : Pendanaan
Output : Sarana dan Prasarana Permukiman
Outcome : Meningkatnya kualitas sarana dan
prasarana permukiman
Benefit : Kebutuhan masyarakat akan prasarana
dan sarana industri terpenuhi
Impact : Tingkat kesejahteraan masyarakat
meningkat
Program:
BAB VIII - 16
5. Program Persampahan
Prasarana dan Sarana Persampahan
Input : Pendanaan
Output : Sarana dan Prasarana Permukiman
Outcome : Meningkatnya kualitas sarana dan
prasarana permukiman
Benefit : Kebutuhan masyarakat akan prasarana
dan sarana persampahan terpenuhi
Impact : Tingkat kesadaran masyarakat mengenai
kebersihan lingkungan meningkat
Program :
Pembangunan Sarana Prasarana Persampahan
6. Air Bersih
a. Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih
Input : Pendanaan
Output : Tersusunnya Sarana dan Prasarana
Permukiman khususnya sub bidang air
bersih
Outcome : Terimplikasikanya kebutuhan masyarakat
khususnya sub bidang pengelolaan air
bersih
Benefit : Kebutuhan masyarakat terpenuhi
Impact : Pelayanan kepada masyarakat meningkat
Program :
Rencana Induk SPAM
Feasibility Study (Studi Air Baku)
Detail Engineering Design
Pembebasan Tanah
Konstruksi
ö Detail Engineering Design(Peningkatan)
BAB VIII - 17
ö Feasibility Study
ö Survey Investigation Design
ö Detail Engineering Design
ö BLU SPAM
b. Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih
Input : Pendanaan
Output : Sarana dan Prasarana Permukiman
Outcome : Meningkatnya Pelayanan Sarana dan
Prasarana sub bidang air bersih
Benefit : Kebutuhan Masyarakat terpenuhi
Impact : Pelayanan kepada masyarakat meningkat
Program :
Peningkatan Jaringan Air Bersih/Air Minum
Rehabilitasi Jaringan Air Bersih/Air Minum
Pembangunan Jaringan Air Bersih/Air Minum
Pembangunan PLTA
- PLTA Wai Tina
- PLTA Wai Mala
7. Air Limbah
a. Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Limbah
Input : Pendanaan
Output : Tersusunnya Sarana dan Prasarana
Permukiman khususnya sub bidang air
Limbah
Outcome : Terimplikasikanya kebutuhan masyarakat
khususnya sub bidang pengelolaan air
limbah
Benefit : Kebutuhan masyarakat terpenuhi
Impact : Pelayanan kepada masyarakat meningkat
Program :
BAB VIII - 18
Prasarana dan Sarana Air Limbah
ö Feasibility Study
ö DED (Detail Engineering Design)
ö BLU Air Limbah
b. Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Limbah
Input : Pendanaan
Output : Tersusunnya Sarana dan Prasarana
Permukiman khususnya sub bidang air
Limbah
Outcome : Terimplikasikanya kebutuhan masyarakat
khususnya sub bidang pengelolaan air
limbah
Benefit : Kebutuhan masyarakat terpenuhi
Impact : Pelayanan kepada masyarakat meningkat
Program :
Pembebasan Tanah
Pengembangan Pengelolaan Sanitasi Sistem Off-Site
Pengembangan Pengelolaan Sanitasi Sistem On-Site
8.3
Pengaturan dan Mekanisme Pelaksanaan
Untuk memberikan dasar hukum dari program investasi yang
diusulkan Kabupaten/Kota diperlukan lembar kesepakatan Bupati/
Walikota untuk melaksanakan dan mendanai program investasi bidang
PU/Cipta Karya. Lembar ini juga memiliki arti penting bagi pelaksanaan
program investasi yang ada di dalam RPIJM antara lain :
a. Sebagai dasar dalam penentuan dukungan Pemerintah pusat
kepada Kabupaten/Kota pada penyelenggaraan bidang ciptakarya.
b. Mendorong komitmen Pemerintahan Kabupaten/Kota dalam
menyusun program investasi bidang cipta karya dalam RPIJM,
serta memberikan penguatan dalam prosedur pendanaan, terutama
dana dari lingkungan eksternal Pemerintahan Kabupaten/Kota
BAB VIII - 19
masyarakat, Pinjaman Luar Negeri ataupun kerjasama dengan
pihak swasta.
Selain lembar kesediaan yang disyahkan Bupati/Walikota untuk
melengkapi ringkasan rencana program investasi, diperlukan tabel-tabel
rencana investasi program, rencana pelaksanaannya sampai akhir 5
tahun ke depan, peta-peta pokok yang dapat menjelaskan arah
pengembangan dan struktur ruang kotanya. Gambaran secara terperinci