• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, USIA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, USIA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Kasus: Perusahaan Furniture dan Desain Interior CV.OMWE STUDIO Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh : Florencia Pandanwangi

022214060

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2007

(2)
(3)
(4)

Satu prinsip yang patut Anda terapkan

bila menghadapi satu kesulitan

yang sukar diatasi,

sampai membuat Anda putus asa :

JANGAN MENYERAH!!!

Menyerah berarti

membuka jalan bagi kekalahan mutlak.

( Norman V Peale )

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus

Bunda Maria

Papah Mamah Tersayang

Kakak-kakakku Tercinta

Keponakanku

Sahabat-sahabatku

(5)

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

(6)

Studi Kasus Pada Perusahaan Furniture dan Desain Interior CV OMWE STUDIO Yogyakarta

Florencia Pandanwangi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, usia dan pengalaman kerja, dan tingkat pendidikan, usia dan pengalaman kerja secara simultan terhadap prestasi kerja karyawan.

Penelitian ini adalah studi kasus pada karyawan CV OMWE STUDIO, yang dilakukan pada bulan Desember 2006 – Januari 2007. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden. Sampel dalam penelitian ini sama dengan populasi, yaitu seluruh karyawan bagian produksi CV OMWE STUDIO, yaitu sebanyak 21 orang karyawan. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa tingkat pendidikan, usia dan pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan, dan secara simultan tingkat pendidikan, usia dan pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan. Ketiga variabel independen ini menjelaskan bahwa 80,8 % dari prestasi kerja karyawan, sedangkan 19,2 % prestasi kerja karyawan dipengaruhi oleh variabel lain.

(7)

A Case Study at Furniture Company and Interior Design CV OMWE STUDIO Yogyakarta

Florencia Pandanwangi Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

The purposes of this research are to know the influence of educational background, age and work experience on the employee’s work performance, and simultaneous influence of educational background, age and work experience on the employee’s work performance.

This research was a case study of the employee’s of CV OMWE STUDIO, which was conducted in December 2006 to January 2007. Data were collected by distributing questionnaire to the respondents. The sample in this research is the entire population, that is all of the 21 employees in the production department of CV OMWE STUDIO. Technique of data analysis was multiple linear regression.

Results of data analysis show that each aspect of educational background, age, and work experience influences work performance significantly. Results also show that educational background, age and work experience simultaneously affects positively on the employee’s work experience. These three independent variables explained 80,8% of employee’s working performance where as 19,2% of the employee’s working performance was affected by other variables.

(8)

penyertaan-Nya dari awal sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyusun sebuah skripsi yang berjudul “Pengaruh Tingkat Pendidikan,

Usia dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa

bantuan dan dukungandari pihak lain, oleh karena itu dengan ketulusan hati penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Th. Sutadi, MBA selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar telah berkenan memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan dari

awal sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. L. Bambang Harnoto, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang

dengan sabar telah berkenan memberikan pengarahan, bimbingan dan

masukan dari awal sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

(9)

Yogyakarta yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian dan

memberikan informasi yang diperlukan.

7. Alm. Eyang Kakung Kasirin Prawirosubroto dan Alm. Mbah Kakung Theodorus Soetomo, matur nuwun atas doa restunya…Mbah Uti Prambanan dan Mbah Uti Glagah, terima kasih atas doa restu dan nasehatnya selama ini…”Nuwun nggeh, Mbah”…

8. Papah dan Mamah tercinta, terima kasih atas doa, perhatian dan cinta yang tak pernah berhenti aku terima…Inilah kado teristimewa yang bisa aku

berikan buat kalian…I love u…

9. Kedua kakakku : Mas Yongki & Mas Bendri, makasih buat kasih sayang

dan semangatnya selama ini ya!!! Aku bangga punya kakak seperti

kalian…Miss u…

10.Kedua kakak iparku : Mbak Susan & Mbak Eny, makasih ya udah mau

denger curhatku dan terima kasih juga udah sabar banget ama aku…

11.My lovely niece : Kinkan dan Giza, yang udah selalu menghadirkan

keceriaan di rumah…Cepet gede & jangan nakal ya…Jangan bikin kakung

sama uti pusing!! Tante sayang kalian…

12.Pakdhe-Budhe, Om-Bulek, Mas-Mbak yang ada di Jogja, Solo, Jakarta, terima kasih buat doa dan dukungannya!!!

(10)

selalu dapat service yang memuaskan…”Akhirnya aku bisa selesain

skripsiku to, Mba”…

14.Sahabat-sahabatku “The Poniez’ : Riri, Eny, Candra, Rosa, makasih untuk

waktu yang telah kita habiskan bersama selama ini...Aku seneng banget

punya temen seperti kalian yang ada saat aku susah maupun senang…I love

u girls, be the best yaw..

15.Temen-temen “edanku” : Pak Tony, Etik, Vinant, Silek, Anjar, Rudi,

Pak Eko, Sugix, Johan, Kenthus, Eko”Kodolbok” makasih ya udah mau jadi temenku selama ini, aku seneng bisa kenal kalian, kapan kita kumpul

lagi???…Cepet nyusul yaw…

16.Temen-temenku : Ika, Indro, Niya, Ana, Cicil, Lisye, Agnes, Dian, Tata,

Nita, Nana’x, Duwex, Pakdhe Koko, Bagus, Dika, Rustam, Sandy “00”, Agus “Gathier”, Nyoman dan semua temen-temen yang tidak bisa aku sebutkan satu per satu…Makasih udah jadi temen yang

menyenangkan…Semua temen manajemen 02 “sukses yah”!!!

17.Sahabat karibku : Novi “Nopex”, makasih atas kebersamaan kita sejak TK

dulu ampe sekarang…Makasih juga udah mau dengar curhatku selama

ini..luv u…

(11)

19.Dharma Wanita St. Anna : “Adek” Martha, Mba’ Shin, Ditha, Anie,

Ndari, Yenny & Mba’ Upiex. Makasih udah kasih semangat & kebersamaan yang gak akan pernah bisa ilang…miss u all…

20.The last for “Maz Rief-koe”, yang setiap hari menemaniku dengan celotehan dan sms-mu…Terima kasih untuk doa, dukungan dan

perhatiannya buat aku selama ini…Tunggu aku yah?? Thanks for

everythings…

21.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

penulis mengharapkan saran dan kritik untuk kesempurnaan skripsi ini.

Yogyakarta, 22 Agustus 2007

Penulis

(12)

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Sistematika Penulisan ... 4

(13)

C. Pengertian Prestasi Kerja ... 12

D. Pengertian Tingkat Pendidikan ... 15

E. Pengertian Usia ... 16

F. Pengertian Pengalaman Kerja ... 17

G. Hipotesis... 19

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 20

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 20

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 20

D. Teknik Pengambilan Sampel... 21

E. Data yang Dibutuhkan ... 21

F. Teknik Pengumpulan Data... 21

G. Variabel Penelitian ... 22

H. Pengukuran Variabel Penelitian... 23

I. Teknik Analisis Data... 24

(14)

C. Visi dan Misi Perusahaan... 27

D. Lokasi Perusahaan ... 28

E. Struktur Organisasi ... 29

F. Personalia ... 33

G. Produksi ... 37

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data... 43

B. Pengujian Hipotesis... 46

C. Pembahasan... 50

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 53

B. Saran... 54

C. Keterbatasan Penelitian... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 58

LAMPIRAN : Surat Keterangan Ijin Penelitian ...

Layout Ruang Usaha ...

Pedoman Wawancara ...

(15)

(16)

Tabel 5.2 Distribusi Frekwensi Berdasarkan Usia ... 44

Tabel 5.3 Distribusi Frekwensi Berdasarkan Pengalaman Kerja... 45

Tabel 5.4 Distribusi Frekwensi Berdasarkan Prestasi Kerja ... 46

Tabel 5.5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda... 48

(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di zaman globalilsasi sekarang ini banyak perusahaan-perusahaan yang

bersaing, dan banyak pula bermunculan perusahaan-perusahaan baru yang ikut

serta dalam persaingan dalam bidang dunia usaha. Persaingan dalam dunia usaha

bisa dalam berbagai macam bentuk, diantaranya persaingan dalam pelayanan,

persaingan dalam harga, maupun persaingan dalam mutu produk. Untuk dapat

menghadapi persaingan dan dapat memenangkan persaingan tersebut, perusahaan

diwajibkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sebab disetiap

usaha maupun perusahaan sumber daya manusia memegang peranan yang paling

penting. Salah satu hasil dari sumber daya manusia yang berkualitas adalah

teknologi yang canggih. Biasanya dalam masyarakat yang selalu berkembang,

sumber daya manusianya juga berkembang.

Pada umumnya semakin tua umur karyawan, mereka cenderung lebih

terpuaskan dengan pekerjaan-pekerjaan mereka dan lebih berpengalaman.

Sedangkan karyawan yang lebih muda, cenderung kurang terpuaskan, karena

berbagai pengharapan yang lebih tinggi. Seseorang yang berpengalaman akan

mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga dapat meningkatkan

(18)

Kemampuan seorang karyawan dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan

yang dimiliki karyawan. Melalui pendidikan yang dimiliki karyawan,

pengetahuan teknis dapat ditingkatkan, demikian juga kualitas dan kemampuan

kerja seseorang dapat tumbuh dan berkembang sehingga efisiensi dan efektivitas

kerja akan tercapai maka diharapkan prestasi kerja karyawan akan meningkat.

Perusahaan sangat mengharapkan peningkatan prestasi kerja dari setiap

karyawannya untuk meningkatkan hasil produksi. Oleh karena itu perusahaan

dalam merekrut tenaga kerja harus mempertimbangkan faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Adapun faktor-faktor tersebut adalah

faktor dalam diri karyawan dan faktor dari luar karyawan. Faktor dalam diri

karyawan meliputi faktor psikis dan fisik sedangkan faktor dari luar karyawan,

antara lain gaji, kondisi kerja, hubungan kerja dan kebijaksanaan pemerintah

tentang kenaikan pangkat.

Dalam dunia usaha masalah prestasi kerja merupakan hal yang penting

untuk diperhatikan, karena perusahaan pasti mengaharapkan karyawannya

mempunyai prestasi kerja yang semakin meningkat dari waktu ke waktu. Untuk

meningkatkan prestasi kerja dituntut pekerja yang terampil, namun dalam

kenyataannya prestasi kerja karyawan dalam suatu perusahaan bervariasi. Ada

karyawan yang mempunyai prestasi kerja baik, kurang baik, bahkan sangat buruk.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis ingin mengetahui apakah

tingkat pendidikan, usia dan pengalaman kerja dapat mempengaruhi prestasi kerja

(19)

Pendidikan, Usia dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan.”

B. Rumusan Masalah

1. Apakah tingkat pendidikan mempengaruhi prestasi kerja karyawan?

2. Apakah usia mempengaruhi prestasi kerja karyawan?

3. Apakah pengalaman kerja mempengaruhi prestasi kerja karyawan?

4. Apakah tingkat pendidikan, usia dan pengalaman kerja mempengaruhi

prestasi kerja karyawan?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah tingkat pendidikan mempengaruhi prestasi kerja

karyawan.

2. Untuk mengetahui apakah usia mempengaruhi prestasi kerja karyawan.

3. Untuk mengetahui apakah pengalaman kerja mempengaruhi prestasi kerja

karyawan.

4. Untuk mengetahui apakah tingkat pendidikan, usia dan pengalaman kerja

(20)

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan dapat memperoleh masukan yang

membangun sebagai umpan balik yang positif dalam rangka pengembangan

organisasi guna meningkatkan prestasi kerja karyawan agar semakin

memperoleh hasil kerja yang lebih berkualitas.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi perpustakaan

Universitas Sanata Dharma sebagai wahana menggali ilmu pengetahuan

khususnya bidang sumber daya manusia.

3. Bagi Peneliti

Dengan penelitian ini diharapkan penulis dapat menerapkan ilmu yang

diperoleh selama perkuliahan dan menambah pengalaman, wawasan serta

belajar sebagai praktisi dengan menganalisis suatu masalah kemudian

mengambil kesimpulan dan keputusan.

E. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

(21)

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi landasan teori, yaitu teori-teori yang melandasi

penelitian seperti, prestasi kerja, tingkat pendidikan, usia dan

pengalaman kerja seseorang yang mendukung pemecahan masalah

dalam menganalisis serta hipotesis-hipotesisnya.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek

dan objek penelitian, teknik pengambilan sampel, data yang

dibutuhkan, teknik pengambilan data, variabel penelitian,

pengukuran variabel penelitian dan teknik analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisi sejarah perusahaan, tujuan perusahaan, visi dan misi

perusahaan, struktur organisasi, personalia, dan produksi.

BAB V : ANALISIS DATA

Bab ini meliputi bagaimana perhitungan pengaruh tingkat

pendidikan, usia dan pengalaman kerja terhadap prestasi kerja

karyawan.

BAB VI : KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

Bab ini menguraikan mengenai kesimpulan yang dapat diambil,

saran untuk memperbaiki kekurangan yang ada serta keterbatasan

(22)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Menurut James Stoner, “Manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi

untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.” (Handoko, 2003: 8)

Menurut Luther Gulick, “Manajemen sebagai suatu bidang ilmu

pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami

mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan

membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.” (Handoko,

2003: 11)

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian , kepemimpinan,

pengarahan dan pengawasan sumber-sumber daya organisasi secara efisien

untuk mencapai tujuan organisasi tersebut yang telah ditetapkan pada waktu

(23)

2. Fungsi-fungsi Manajemen

Manajemen mempunyai suatu fungsi yang berguna bagi suatu perusahaan.

Fungsi-fungsi manajemen tersebut meliputi perencanaan, pengorganisasian,

penyusunan personalia, pengarahan, dan pengawasan.

1) Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah kegiatan yang berhubungan dengan pemilihan atau

penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, program

prosedur, metoda, sistem anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan.

2) Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah kegiatan-kegiatan yang meliputi penentuan sumber

daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan

organisasi, perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok

kerja, yang akan dapat membawa ke arah tujuan, penugasan tanggung jawab

tertentu serta pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada

individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

3) Penyusunan Personalia (Staffing)

Penyusunan personalia adalah proses penempatan, pelatihan dan

(24)

4) Pengarahan (Leading)

Pengarahan adalah suatu fungsi untuk mendapatkan dan membuat para

karyawan melakukan apa yang diinginkan oleh perusahaan serta harus

karyawan lakukan.

5) Pengawasan (Controlling)

Pengawasan adalah suatu fungsi manajemen yang mempunyai empat unsur,

yaitu penetapan standar pelaksanaan, penetapan ukuran-ukuran pelaksanaan,

pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkan dengan standar yang

ditetapkan dan pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila

pelaksanaan menyimpang dari standar.

B. Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut T.H Handoko, “Manajemen sumber daya manusia adalah

penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya

manusia untuk mencapai tujuan-tujuan individu maupun tujuan organisasi.”

(Handoko, 1995: 4)

Menurut Syarifudin Alwi, “Manajemen sumber daya manusia adalah

berkaitan dengan pengelolaan sumber daya insani dalam organisasi dan

lingkungan yang mempengaruhi agar mampu memberikan kontribusi secara

(25)

Dari pengertian-pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

yang dimaksud dengan manajemen sumber daya manusia adalah pengelolaan

para pekerja dalam organisasi dan lingkungan yang mempengaruhi, agar mereka

itu mampu memberikan kontribusi secara optimal bagi pencapaian tujuan

organisasi, individu dan masyarakat.

2. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia mempunyai dua fungsi pokok , yaitu fungsi

manajerial dan fungsi operasional.

a. Fungsi Manajerial

Fungsi manajerial adalah fungsi yang mempunyai wewenang kepemimpinan

terhadap sumber daya manusia yang mencakup fungsi-fungsi sebagai

berikut :

1) Perencanaan (Planning)

Perencanaan sumber daya manusia adalah perencanaan kebutuhan

akan sumber daya manusia, yang mencakup jumlah dan mutu

sumber daya manusia dalam waktu sekarang dan masa depan.

2) Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah menetapkan struktur suatu organisasi, serta

penentuan sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan

(26)

3) Pengarahan (Directing)

Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan, memimpin dan

mempengaruhi para karyawan untuk melakukan apa yang diinginkan

perusahaan dan apa yang seharusnya karyawan lakukan.

4) Pengawasan (Controlling)

Pengawasan adalah mengawasi sumber daya manusia yang ada di

dalam perusahaan apa mereka bekerja sesuai dengan spesifikasi

masing-masing.

b. Fungsi Operasional

Fungsi operasional adalah fungsi yang tidak mempunyai wewenang

memerintah, melainkan hanya menerima tugas dan menjalankan apa yang

ada di bawah pengawasan fungsi manajerial. Fungsi-fungsi operasional

manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut :

1) Pengadaan Karyawan (Procurement)

Fungsi operasional pertama dari manajemen sumber daya manusia

berupa usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari

sumber daya manusia yang diperlukan untuk mencapai sasaran

organisasi. Hal-hal yang dilakukan dalam kaitan ini adalah

penentuan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan perekrutan,

seleksi dan penempatannya. Penentuan sumber daya manusia yang

diperlukan harus berdasarkan pada tugas-tugas yang tercantum pada

(27)

2) Pengembangan Karyawan (Personal Development)

Pengembangan karyawan adalah suatu usaha untuk meningkatkan

keterampilan para karyawan, pengetahuan dan sikap karyawan

melalui program pelatihan dan pengembangan (Training and

Development Program)

3) Kompensasi (Compensation)

Kompensasi adalah penetapan balas jasa (dalam bentuk uang

maupun non uang) yang memadai dan layak diberikan kepada

karyawan atas sumbangan mereka kepada pencapaian tujuan

organisasi.

4) Pengintegrasian (Personal Integration)

Pengintegrasian karyawan adalah usaha untuk menghasilkan

kecocokan yang layak atas kepentingan-kepentingan individu,

masyarakat dan organisasi.

5) Pemeliharaan (Maintenance)

Pemeliharaan diartikan sebagai usaha untuk melestarikan keadaan

karyawan yang mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerja.

6) Pemisahan (Separation)

Pemisahan adalah suatu bentuk tanggung jawab organisasi untuk

melaksanakan proses pemisahan karyawan sesuai dengan

(28)

sebagai warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam

keadaan yang sebaik mungkin.

C. Prestasi Kerja

1. Pengertian Prestasi Kerja

Menurut Boentaran, “Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja dari

karyawan yang melakukan pekerjaan dalam waktu tertentu sesuai dengan

tugasnya.”

Prestasi adalah produksi yang dicapai oleh tenaga atau daya kerja seseorang

dalam waktu tertentu misalnya dalam jam, hari, minggu dan seterusnya.

Menurut Henry Simamora, “Prestasi kerja adalah tingkat dimana

karyawan memenuhi persyaratan-persyaratan pekerjaan.”

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja

Prestasi kerja karyawan dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain

(Handoko, 1993: 256) :

a. Faktor dalam diri karyawan

1) Faktor psikis seperti : bakat, kemampuan yang dimiliki, kepribadian,

kecerdasan, minat.

(29)

b. Faktor di luar diri karyawan

1) Gaji

2) Kondisi kerja

3) Hubungan kerja

4) Kebijaksanaan pemerintah tentang kenaikan pangkat

5) Delegasi wewenang

3. Penilaian Prestasi Kerja

Menurut T.V. Rao (1986: 1): “Penilaian prestasi kerja adalah sebuah

mekanisme untuk memastikan bahwa orang-orang pada tiap-tiap tingkatan

mengerjakan tugas menurut cara yang diinginkan oleh para majikan mereka.”

Menurut Dov Elizur (1991: 3): “Penilaian prestasi kerja adalah suatu

metode untuk membandingkan berbagai pekerjaan dengan menggunakan

prosedur-prosedur formal dan sistematis untuk menentukan suatu urutan tingkat

pekerjaan dan memberikan dasar untuk suatu sistem upah yang adil.

4. Manfaat Penilaian Prestasi Kerja

Kegunaan penilaian prestasi kerja dapat dirumuskan sebagai berikut (Handoko,

2000: 135) :

a. Perbaikan prestasi kerja

b. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi

(30)

d. Perencanaan dan pengembangan karir

e. Penyimpangan-penyimpangan proses staffing

f. Ketidakakuratan informasi

g. Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan

h. Kesempatan kerja yang adil

i. Tantangan-tantangan eksternal

5. Sasaran Penilaian Prestasi

Apabila dirancang secara sistematis, penilaian prestasi sasarannya adalah :

a. Membantu setiap karyawan untuk semakin banyak mengerti tentang

peranannya dan mengetahui secara jelas fungsi-fungsinya.

b. Suatu instrumen membantu tiap karyawan mengerti kekuatan dan

kelemahannya sendiri.

c. Membantu mempersiapkan karyawan untuk memegang pekerjaan untuk

jenjang yang lebih tinggi.

6. Syarat-syarat penilaian

Syarat-syarat dari penilaian adalah :

a. Relevance Acceptabillity (dapat diterima)

b. Reliable (dapat dipercaya)

c. Sensitive (peka)

(31)

D. Tingkat Pendidikan

Menurut Heidjrachman dan Suad Husnan (1984: 77): “Pendidikan

adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang

termasuk di dalamnya peningkatan penguasaan teori dan ketrampilan

memutuskan terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan-kegiatan

pencapaian tujuan.”

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku

seseorang atau kelompok dalam usahanya mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan (Syah Muhibin 1995 : 10).

Pendidikan pada dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan

berbagai pengetahuan serta usaha untuk memberikan kemungkinan perubahan

sikap yang dilandasi motivasi untuk berprestasi. Perusahaan cenderung memilih

karyawan yang berpendidikan daripada yang tidak berpendidikan, karena

karyawan yang berpendidikan dapat bekerja lebih produktif daripada karyawan

yang tidak berpendidikan.

Di dalam bekerja seringkali faktor pendidikan merupakan syarat

paling utama untuk memegang fungsi-fungsi tertentu. Untuk mencapai

kesuksesan di dalam pekerjaan dituntut pendidikan yang sesuai dengan jabatan

yang dipegangnya. Pengeluaran untuk pendidikan bukanlah semata-mata

merupakan suatu konsumsi, tetapi juga dianggap sebagai investasi. (Payaman

(32)

Pendidikan merupakan upaya sadar untuk membina dan

mengembangkan kemampuan dasar manusia seoptimal mungkin, sesuai dengan

kapasitasnya dapat dikaitkan dengan pekerjaan. Karena salah satu ukuran untuk

menilai kualitas tenaga kerja adalah dengan mengetahui tingkat pendidikan dari

seorang karyawan.

Pendidikan di sini dalam arti pendidikan formal di sekolah-sekolah,

seperti SD, SLTP, SMU, maupun Perguruan Tinggi. Meskipun pendidikan ini

tidak dapat berperan mutlak, karena pada prosesnya seseorang juga mengalami

pendidikan informal yaitu pendidikan yang diperoleh dari pengalamannya

sehari-hari di dalam pekerjaan atau lingkungan pekerjaan sesehari-hari-sehari-hari. Melalui

pendidikan yang dimiliki karyawan, pengetahuan teknis dan ketrampilan dapat

ditingkatkan, demikian juga kualitas dan kemampuan kerja seseorang dapat

tumbuh dan berkembang sehingga efisiensi dan efektivitas kerja akan tercapai

maka diharapkan prestasi kerja karyawanpun akan meningkat.

E. Usia

Dalam pemeliharaan hubungan yang serasi antara perusahaan dengan

para karyawan, kaitan usia karyawan dengan prestasi kerja karyawan perlu

mendapat perhatian dari perusahaan. Mereka yang memiliki usia lanjut, tenaga

fisiknya relatif terbatas, meskipun mereka pada umumnya banyak pengalaman

(33)

berusia muda, mungkin memiliki fisik yang cukup kuat, namun pada umumnya

rasa tanggung jawabnya relatif agak kurang dibanding yang usia agak lanjut.

Persoalan berapa sebaiknya usia karyawan agar dapat memberikan

prestasi yang maksimal pada organisasi, merupakan suatu persoalan yang perlu

mendapatkan perhatian tersendiri. Pada umumnya suatu perusahaan menolak

memperkerjakan mereka yang sudah usia lanjut, karena alasan-alasan sebagai

berikut :

a. Terlalu lambat bekerja

b. Kurang kreatif dibandingkan dengan usia yang muda

c. Sukar mendidiknya

d. Sering sakit atau relatif kurang sehat dibanding dengan usia yang muda

Semakin tua umur karyawan, biasanya mereka terpuaskan dengan

pekerjaan mereka. Para karyawan yang lebih muda cenderung kurang terpuaskan,

karena harapan-harapannya terlalu tinggi tidak cepat terwujud dan kurang

penyesuaian.

F. Pengalaman Kerja

Bekerja merupakan salah satu bentuk aktualisasi diri manusia dalam

kehidupan. Selain itu, bekerja menjadi kegiatan manusia dalam memenuhi

berbagai macam kebutuhan hidupnya. Pada perkembangannya bekerja bukan lagi

menjadi kegiatan pemenuhan kebutuhan saja, melainkan juga sebagai prestis

(34)

Secara umum dapat dikatakan bahwa setiap perusahaan menginginkan

karyawannya terus berkarya pada perusahaan yang bersangkutan, selama masa

kerjanya. Perusahaan tentu tidak mengharapkan pergantian karyawan yang terlalu

cepat atau sering, dalam arti banyak karyawan yang meninggalkan perusahaan

dengan berbagai alasan sehingga akibatnya perusahaan harus merekrut kembali

karyawan baru, yang tentu saja membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Pada dasarnya setiap karyawan memiliki kemampuan, kepandaian,

ketrampilan serta potensi yang dapat berubah dan berkembang dari waktu ke

waktu. Kemampuan dapat ditingkatkan dengan belajar, sementara ketrampilan

dapat ditambah dengan mengerjakan tugas berulang-ulang. Pengalaman kerja

karyawan dalam perusahaan dipandang berpengaruh terhadap kualitas kerja

karyawan karena dengan pengalaman kerja yang lebih lama, karyawan akan

memiliki pengalaman yang lebih banyak dan ketrampilan yang lebih baik dalam

menyelesaikan pekerjaannya.

Pengalaman kerja yang dimiliki seseorang akan lebih membantu yang

bersangkutan dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga hasil yang dicapai

lebih baik. Hasil yang baik akan memuaskan perusahaan dan karyawan yang

melakukan tugas itu. Dengan demikian perusahaan akan memperoleh keuntungan

dan produktifitas akan meningkat.

Pengalaman kerja adalah lamanya karyawan bekerja pada perusahaan

yang bersangkutan. Pengalaman kerja diukur dengan satuan waktu, misalnya

(35)

yaitu segi kuantitas seseorang di dalam menjalani pekerjaannya (Tulus, 1993:

113)

G. Hipotesis

1. Ada pengaruh yang positif antara tingkat pendidikan dengan prestasi kerja

karyawan.

2. Ada pengaruh yang positif antara usia dengan prestasi kerja karyawan.

3. Ada pengaruh yang positif antara pengalaman kerja dengan prestasi kerja

karyawan.

4. Ada pengaruh yang positif antara tingkat pendidikan, usia dan pengalaman

(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu penelitian terhadap

objek tertentu dengan menggunakan sampel dan kuesioner kemudian data diolah

dan dianalisis sehingga kesimpulan yang akan diambil hanya berlaku pada objek

yang akan diteliti (Umar Husein 2004 : 57).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat dimana penelitian dilakukan dan dari tempat

tersebut akan diperoleh data. Penelitian ini mengambil tempat di Perusahaan

Furniture dan Desain Interior CV. OMWE STUDIO Jl. Ring Road Timur,

Wonocatur, Yogyakarta.

Bulan : Desember – Januari

Tahun : 2006-2007

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian ini adalah karyawan perusahaan Furniture dan Desain

Interior CV. OMWE STUDIO Yogyakarta.

2. Objek penelitian ini adalah tingkat pendidikan, usia, pengalaman kerja dan

(37)

D. Teknik Pengambilan Sampel

Sampling adalah suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh,

artinya tidak mencakup objek penelitian secara keseluruhan tetapi menilai dari

sebagian populasi saja.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel

jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila anggota populasinya relatif kecil.

E. Data yang Dibutuhkan

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :

1. Prestasi kerja karyawan.

2. Tingkat pendidikan, usia dan pengalaman kerja.

3. Keadaan perusahaan, meliputi : gambaran umum perusahaan. Sejarah

perusahaan, struktur organisasi, personalia dan data lainnya yang menunjang

kelengkapan dalam penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka

Peneliti mencari data-data pendukung lainnya yang akan membantu dalam

(38)

2. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilaksanakan dengan

memberikan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan

respon atas pertanyaan tersebut.

3. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

menggunakan pertanyaan secara langsung terhadap responden yang

bersangkutan untuk memperoleh data yang diperlukan.

4. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan langsung

oleh peneliti terhadap objek yang diteliti.

G. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang tidak tergantung pada variabel lain.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah tingkat pendidikan,

usia dan pengalaman kerja.

2. Variabel Terikat (dependent variable)

Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada variabel yang lain.Yang

(39)

H. Pengukuran Variabel Penelitian 1. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan diukur dengan cara menghitung berapa lama karyawan

dapat menyelesaikan pendidikannya.

2. Usia

Usia diukur dengan usia karyawan pada saat ini dalam satuan bulan.

3. Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja merupakan lamanya karyawan bekerja pada perusahaan

yang bersangkutan. Pengalaman kerja diukur dengan cara menghitung lama

kerja karyawan bekerja di perusahaan yang bersangkutan dalam satuan bulan.

4. Prestasi Kerja

Prestasi kerja karyawan diukur dengan jumlah produksi yang dicapai oleh

karyawan dalam waktu tertentu dengan metode perbandingan, yaitu dalam

satuan unit barang. Satuan unit barang terkecilnya adalah meja/kursi.

Perbandingan dari berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai

berikut :

a. Meja/kursi

Karyawan dapat menghasilkan 5 unit meja/kursi dalam waktu satu hari.

b. Almari

Karyawan dapat menghasilkan 1 unit almari dalam waktu dua hari,

sehingga karyawan yang menghasilkan 1 unit almari sama dengan

(40)

c. Tempat Tidur

Karyawan dapat menghasilkan 1 unit tempat tidur dalam waktu empat

hari, sehingga karyawan yang menghasilkan 1 unit tempat tidur sama

dengan menghasilkan 20 unit meja/kursi.

I. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, usia dan pengalaman kerja

terhadap prestasi kerja karyawan secara bersama-sama menggunakan metode

analisis Regresi Linier Berganda dengan rumus sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Keterangan :

Y : prestasi kerja

X1 : tingkat pendidikan

X2 : usia

X3 : pengalaman kerja

a : konstanta

b1 : koefisien regresi X1

b2 : koefisien regresi X2

b3 : koefisien regresi X3

Karena sampel yang digunakan sama dengan populasi/penelitian populasi maka

(41)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

CV OMWE STUDIO berdiri sejak 18 tahun yang lalu, tepatnya pada

tanggal 12 Agustus 1989. Perusahaan ini didirikan sendiri oleh Bp Sutjiadi

Abuchorie yang akrab dipanggil Bp Abu dengan menggunakan modal sendiri

juga. Namun dalam perkembangannya Bp Abu selanjutnya dibantu oleh

istrinya dalam menjalankan perusahaan ini khususnya dalam hal keuangan.

Awalnya Bp Abu bergerak di bidang kontraktor. Karena sejarah pendidikan

Bp Abu sendiri adalah seorang lulusan Teknik Sipil Universitas Atma Jaya

Yogyakarta. Tapi seiring berjalannya waktu akhirnya Bp Abu mengambil

peluang dalam usaha furniture karena usaha tersebut masih berhubungan

dengan usaha awal Bp Abu yaitu kontraktor. Dengan modal relasi Bp Abu

yang kebanyakan seorang dosen, akhirnya usaha ini berkembang pesat.Namun

seiring dengan bertambahnya tahun, usaha yang didirikan oleh Bp Abu ini

akhirnya diteruskan oleh anak sulungnya yaitu Bp Andreas Yongki Swandaru

yang memiliki sejarah pendidikan sama dengan Bp Abu dan sekarang ini

sebagai pimpinan CV OMWE STUDIO.

Alasan Bp Abu mendirikan usaha ini karena di Yogyakarta belum banyak

perusahaan furniture built in (ukur sesuai ruang/tempat). Kebanyakan yang

(42)

baru kemudian menjualnya ke konsumen. Berbeda dengan perusahaan ini,

dimana membuat produk sesuai dengan keinginan konsumen. Sampai saat ini

yang menjadi pasar potensial dari perusahaan ini adalah instansi-instansi yang

membutuhkan jasa ini yaitu UII, UGM, RS. Dr. Sardjito dan rumah

tangga-rumah tangga. Dari instansi-instansi tetap inilah perusahaan lebih dikenalkan

pada instansi-instansi lain sehingga semakin banyak kalangan instansi dan

rumah tangga yang menggunakan jasa ini.

Keunikan dari perusahaan ini adalah konsumen bisa memesan produk

sesuai dengan keinginan dan akan disesuaikan juga sesuai dengan ukuran

ruang/tempatnya. Dan juga konsumen akan dibantu oleh tenaga ahli di

perusahaan ini yaitu desainer yang akan memberikan ide-ide sehingga

konsumen akan lebih bebas dalam menentukan pilihannya.

B. Tujuan Perusahaan

CV OMWE STUDIO dalam menjalankan usahanya mempunyai beberapa

tujuan yang hendak dicapai, yaitu :

1. Memperoleh Keuntungan Dari Perusahaan

Pada umumnya setiap perusahaan tentu saja mempunyai tujuan untuk

mendapatkan keuntungan, baik materi maupun non materi. Hal itu

merupakan manfaat keuntungan yang diterima perusahaan itu. Demikian

(43)

desain interior ini memiliki salah satu tujuan yaitu mancapai laba atau

keuntungan.

2. Ikut Serta Dalam Pemerataan Kesempatan Kerja

CV OMWE STUDIO juga memiliki tujuan lainya yaitu memperluas

lapangan kerja sejalan dengan usaha pemerintah mengatasi masalah

ketenagakerjaan di Indonesia khususnya Yogyakarta. Seperti yang kita

ketahui bahwa pengangguran di Indonesia cukup tinggi. Untuk itu CV

OMWE STUDIO melakukan perekrutan karyawan dengan cara

mengambil karyawan dari luar DIY, seperti Klaten dan Bantul. Perekrutan

juga dilakukan dengan cara menerima karyawan yang masih mempunyai

hubungan saudara dengan karyawan lainnya.

C. Visi dan Misi Perusahaan

CV OMWE STUDIO merupakan industri furniture yang berorientasi pada

kualitas barang dan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan. Kepuasan

pelanggan (customer satisfaction) adalah harapan dari perusahaan.

Visi dari perusahaan ini adalah bisa menangkap peluang pasar dalam

bidang furniture dan desain interior. Sedangkan misi dari perusahaan ini

adalah dapat mendidik sumber daya manusia yang non skill sehingga menjadi

terampil dan siap kerja.

Produk mebel yang dihasilkan CV OMWE STUDIO adalah produk yang

(44)

perusahaan yang merancang produk dan membuatnya sendiri menjamin

kualitas pada perancangan produksi dan pelayanan jasa yang datang dari

pembeli. Di samping itu perusahaan juga memperhatikan tanggung jawab

manajemen, pengadaan barang, pemasaran dan pemanfaatan sumber daya

manusia serta keamanan produksi yang merupakan kepentingan internal

perusahaan yang mempengaruhi keseluruhan kegiatan perusahaan dan

lingkungan sosial.

D. Lokasi Perusahaan

Lokasi perusahaan CV OMWE STUDIO berada di Jl. Ring Road Timur,

Wonocatur, Yogyakarta. Tetapi sebelumnya perusahaan ini bertempat di

Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta dengan sistim kontrak. Seiring

berjalannya waktu perusahaan semakin berkembang dan mampu untuk

mendirikan sendiri sebuah kantor dan ruang produksi. Pemilik perusahaan

memilih lokasi tersebut dengan alasan karena harga tanah sewaktu mendirikan

perusahaan itu masih terjangkau. Disamping itu mobilitas tenaga kerja tinggi

atau bisa dioptimalkan.

Besar lokasi perusahaan yaitu 320 meter persegi dengan luas bangunan

250 meter persegi. Bangunan tersebut dibagi menjadi dua lantai, yaitu lantai

bawah berfungsi sebagai kantor dan ruang produksi sedangkan lantai dua

(45)

E. Struktur Organisasi

Organisasi perusahaan sebenarnya pembagian tugas dan tanggung jawab

diantara anggota-anggota suatu kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

Organisasi itu sendiri terdiri dari beberapa unsur yang saling berhubungan

yaitu sekelompok orang, pekerjaan dan pembagian pekerjaan serta tujuan

tertentu. Organisasi merupakan bagian penting bagi perusahaan, karena

terdapat keterlibatan orang-orang dalam lingkungan kerja perusahaan.

Kegiatan perusahaan perlu diatur sedemikian rupa dengan cara memisahkan

fungsi pimpinan dan pelaksana sehingga disusunlah suatu struktur organisasi.

Dengan adanya struktur organisasi diharapkan tercipta suatu tugas dan

tanggung jawab yang jelas dari masing-masing bagian. Bentuk struktur

organisasi pada setiap perusahaan akan berbeda-beda tergantung keadaan dari

perusahaan bersangkutan serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab

dalam melaksanakan pekerjaannya. Struktur organisasi yang baik akan

menumbuhkan suasana kerja yang baik, dimana kepuasan individu maupun

kelompok dapat terpenuhi.

Untuk mengetahui bagaimana susunan manajemen CV OMWE STUDIO

(46)
(47)

Bentuk bagan yang ada dalam struktur organisasi CV OMWE STUDIO

yang dimiliki oleh Bp Sutjiadi Abuchorie sudah dijelaskan diatas. Adapun

tanggung jawab masing-masing departemen pada CV OMWE STUDIO

adalah sebagai berikut :

1. Pemilik Perusahaan

Pemilik perusahaan mempunyai tugas untuk mengawasi jalannya

perusahaan dan juga menyediakan permodalan sesuai dengan kebutuhan

perusahaan.

2. Pimpinan perusahaan

Pimpinan perusahaan mempunyai tugas menjalankan perusahaan sesuai

dengan perintah dari pemilik perusahaan dan menyusun rencana kerja

yang mengacu pada permintaan pemilik perusahaan.

3. Bendahara (Keuangan)

Bendahara mempunyai tugas mengawasi cash flow.

4. Logistik dan Pemasaran

Logistik mempunyai tugas unntuk menyediakan bahan baku yang

diperlukan karyawan bagian produksi sesuai dengan permintaan yang ada.

Pemasaran mempunyai tugas untuk memasarkan produk ke pasar yaitu

(48)

5. Desain dan Quality Control

Desain mempunyai tugas untuk membuat desain yang sesuai dengan

keinginan konsumen ataupun membuat desain sesuai dengan tren yang

ada.

Quality control mempunyai tugas untuk mengawasi jalannya proses

produksi.

6. Kepala Tukang Kayu

Kepala tukang kayu mempunyai tugas untuk bertanggung jawab

sepenuhnya dalam proses produk bahan mentah yang nantinya akan

dilanjutkan oleh bagian finishing.

7. Kepala Finishing

Kepala finishing mempunyai tugas untuk bertanggung jawab sepenuhnya

dalam proses finishing yaitu proses akhir produk.

8. Tukang Kayu

Tukang kayu mempunyai tugas untuk melakukan proses produksi sesuai

dengan perintah dari kepala tukang kayu.

9. Tukang Finishing

Tukang finishing mempunyai tugas untuk melakukan proses finishing

sesuai dengan perintah dari kepala finishing.

10.Koordinator Amplas dan Dempul

Koordinator amplas dan dempul mempunyai tugas untuk bertanggung

(49)

11.Tukang Amplas dan Dempul

Tukang amplas dan dempul mempunyai tugas untuk melakukan proses

amplas dan dempul sesuai dengan perintah dari koordinator amplas dan

dempul.

F. Personalia

Fungsi operasional manajemen yang pertama adalah pengadaan tenaga

kerja bagi keperluan organisasi atau perusahaan. Pada berbagai perusahaan

besar, fungsi pengadaan tenaga kerja ini biasanya didelegasikan pada para ahli

di bagian personalia, sedangkan untuk perusahaan kecil seringkali fungsi ini

dijalankan sendiri oleh pimpinan perusahaan.

1. Karyawan Perusahaan

Karyawan CV OMWE STUDIO pada umumnya adalah lulusan

SMU/STM, tetapi mereka umumnya mempunyai ketrampilan. Adapun

jumlah yang ada seluruhnya ada 26 orang dibagi menjadi beberapa bagian.

a. Bagian Administrasi dan Umum

Bagian ini terdiri dari 5 orang karyawan yaitu, pemilik perusahaan,

pimpinan perusahaan, bendahara, logistik dan pemasaran serta desain

dan quality control. Adapun tugas-tugasnya telah dikemukakan di

(50)

b. Bagian Produksi

Bagian ini terdiri dari 21 orang karyawan yaitu, 1 orang kepala tukang

kayu yang bertanggung jawab atas 5 orang tukang kayu, 1 orang

kepala finishing yang bertanggung jawab atas 1 orang tukang cat, 2

orang koordinator tukang amplas dan dempul serta 11 orang tukang

amplas dan dempul. Adapun tugas-tugasnya telah dikemukakan di

dalam struktur organisasi. Dalam menunjang kemajuan perusahaan,

karyawan khususnya bagian produksi

Peningkatan prestasi kerja di perusahaan ini dengan cara

pengembangan tenaga kerja terutama bagi karyawan di bagian

produksi. Pengembangan tersebut yaitu dengan selalu mengikut

sertakan pelatihan-pelatihan sesuai dengan bidangnya masing-masing.

2. Jam Kerja

CV OMWE STUDIO dalam usahanya untuk memenuhi kelangsungan

hidupnya dibantu oleh karyawan yang harus hadir setiap hari sesuai jam

kerja. Adapun jam kerja telah ditetapkan oleh perusahaan CV OMWE

(51)

No Hari Jam Kerja Jam Istirahat Jam Pulang 1 Senin 08.00 12.00 – 13.00 16.00

2 Selasa 08.00 12.00 – 13.00 16.00

3 Rabu 08.00 12.00 – 13.00 16.00

4 Kamis 08.00 12.00 – 13.00 16.00

5 Jumat 08.00 12.00 – 14.00 16.00

6 Sabtu 08.00 12.00 – 13.00 15.00

Selain jadwal kerja tetap yang ada, juga diperlukan jam kerja lembur

yang bertujuan untuk menunjang kelancaran proses produksi apabila

jumlah pesanan (order) melampaui kapasitas produksi. Jam lembur pada

perusahaan ini berlaku sampai dengan pukul 20.00 WIB, tetapi dapat

berubah pula sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan.

3. Kompensasi dan Jaminan Sosial

Kompensasi yang diberikan kepada karyawan CV OMWE STUDIO

berupa kompensasi materiil, yaitu upah, bonus dan tunjangan hari raya.

Dalam menentukan jumlah besar kecilnya gaji karyawan dapat dilihat dari

keahlian, jabatan dan prestasi kerjanya serta disesuaikan dengan lama

kerja karyawan masing-masing. Perusahaan dalam membagikan gaji

kepada karyawannya biasanya mingguan atau biasanya disebut dengan

(52)

Gaji mingguan diberikan kepada karyawan berdasarkan tingkat

keahlian, jabatan, kerja karyawan serta sesuai dengan lama kerja

karyawan.

Sedangkan fasilitas keselamatan kerja pihak perusahaan juga

memperhatikan atau menjamin keselamatan kerja. Adapun perlengkapan

keselamatan kerja tersebut adalah :

a. Masker

Digunakan masker untuk menghindari kotoran atau debu yang

dihasilkan dari serutan kayu.

b. Susu

Khusus diberikan untuk karyawan bagian finishing agar dapat

menunjang kelangsungan kerja.

c. Makan Siang

Karyawan diberikan fasilitas makan siang agar karyawan tidak

membuang waktu istirahatnya hanya untuk mencari makan siang.

Perusahaan juga memberikan kesejahteraan bagi karyawannya yang

nantinya diharapkan dapat menumbuhkan semangat kerja karyawan.

Kesejahteraan yang dimaksud oleh perusahaan ini adalah :

a. Uang makan (bagi karyawan yang melakukan lembur)

b. Transportasi (bagi karyawan yang sudah lama bekerja di perusahaan

ini)

(53)

d. Upah lembur

e. Bonus atas prestasi kerja karyawan

f. Tempat istirahat yang layak sehingga karyawan dapat beristirahat

dengan nyaman.

G. Produksi

Produk yang dihasilkan oleh CV OMWE STUDIO adalah produk yang

senantiasa memenuhi permintaan pasar atau konsumen atas dasar saran-saran

yang mengacu pada estetika.

Proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan ini melalui beberapa

tahap. Di bawah ini akan lebih dijelaskan mengenai proses produksinya.

1. Bahan Baku dan Bahan Pembantu

a. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan adalah plywood yaitu sejenis kayu lapis

yang bentuknya lembaran dan tersedia dalam berbagai ukuran sesuai

dengan perusahaan yang inginkan.

b. Bahan Pembantu

Bahan pembantu yang digunakan dibedakan menjadi 2 macam yaitu,

bahan pembantu untuk proses barang mentah dan finishing.

Untuk proses barang mentah bahan pembantu yang digunakan adalah

(54)

ƒ Kayu solid

ƒ Profil (dibutuhkan untuk hiasan akhir)

ƒ Paku

ƒ Lem kuning dan lem putih

ƒ Vinil jati (dibutuhkan untuk lapisan plywood)

Sedangkan untuk proses finishing bahan pembantu yang digunakan

adalah sebagai berikut :

ƒ Sending sealer (sebagai lapisan pertama dalam proses finishing)

ƒ Warna (woodstain)

ƒ Woodfiler

2. Peralatan yang Digunakan

a. Untuk proses barang mentah peralatan yang digunakan adalah sebagai

berikut :

• Mesin circle

Mesin ini digunakan untuk memotong kayu secara cepat.

• Mesin pasah

Mesin ini digunakan sebagai pengganti serutan kayu.

• Mesin router

Mesin ini digunakan untuk membuat profil (hiasan akhir) dan bisa

(55)

• Bor duduk

Digunakan untuk membuat lubang engsel.

• Bor listrik

Digunakan untuk membuat lubang pegangan (misalnya pegangan

lemari, laci, dsb)

b. Sedangkan untuk proses finishing peralatan yang digunakan adalah

sebagai berikut :

Compressor

Digunakan sebagai tenaga angin untuk melakukan penyemprotan.

Spray

Digunakan sebagai alat utama dalam finishing yaitu untuk

penyemprotan barang mentah.

3. Proses Produksi

Dalam melakukan proses produksi perusahaan ini membagi menjadi 2

proses produksi yaitu proses produksi barang mentah yang ditangani oleh

karyawan bagian tukang kayu dan proses finishing yang ditangani oleh

karyawan bagian tukang finishing. Adapun proses yang dilakukan adalah

(56)

a. Proses Produksi Barang Mentah

Proses ini dilakukan oleh karyawan bagian tukang kayu yang

mengikuti keinginan konsumen sesuai dengan perintah yang dilakukan

oleh bagian desainer. Yang bertanggung jawab penuh dalam proses

produksi ini adalah kepala tukang kayu dalam pengawasan oleh bagian

desainer dan quality control. Bahan baku playwood (sejenis kayu lapis

yang berbentuk lembaran) dilakukan pemotongan sesuai dengan

desain yang ada. Kemudian dilakukan perakitan kayu tersebut hingga

menjadi suatu barang yang diinginkan oleh konsumen. Proses

selanjutnya dilakukan oleh bagian finishing.

b. Proses Finishing

Dalam proses finishing atau proses tahap akhir juga dibagi menjadi 2

macam sesuai dengan permintaan konsumen yaitu finishing melamic

dan finishing duco. Adapun proses finishing atau tahap akhir yang

dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Finishing Melamic

Dimana barang mentah yang telah diselesaikan oleh bagian tukang

kayu akan dilanjutkan proses produksinya oleh bagian finishing.

Kemudian dilanjutkan oleh bagian tukang amplas untuk digosok

dengan menggunakan amplas berukuran 120. Proses selanjutnya

adalah woodfiller (pendempulan) oleh bagian tukang dempul dan

(57)

proses sending siller dan dilakukan pengamplasan lagi dengan

menggunakan amplas berukuran 240. Proses selanjutnya adalah

pewarnaan dengan menggunakan cat melamic dan dilakukan

pengamplasan lagi dengan menggunakan amplas berukuran 400.

Setelah tahap itu, dilakukan proses top coat yang merupakan

finishing tahap akhir yang dibagi menjadi 2 macam yaitu clear doff

dan clear gloss sesuai dengan permintaan konsumen.

2) Finishing Duco

Dimana barang mentah yang telah diselesaikan oleh bagian tukang

kayu akan dilanjutkan proses produksinya oleh bagian finishing.

Kemudian dilakukan pendempulan plasik yaitu sejenis dempul

yang sering dilakukan untuk dempul mobil oleh bagian tukang

dempul. Proses selanjutnya yaitu pengamplasan dengan

menggunakan amplas berukuran 120 oleh bagian tukang amplas.

Selanjutnya dilakukan pemberian warna dasar dan proses

pengamplasan lagi dengan menggunakan amplas berukuran 240.

Selanjutnya dilakukan pemberian warna sesuai dengan keinginan

(58)

4. Strategi yang Digunakan

Strategi yang digunakan oleh CV OMWE STUDIO yaitu dengan

menjaga kualitas produk sesuai dengan yang dijanjikan. Kemudian

perusahaan juga akan memberikan servis yang berbeda dengan perusahaan

lain, misalnya perusahaan tidak memungut biaya pada saat konsumen

akan melakukan konsultasi dengan pihak desainer dan jugakonsumen

diperbolehkan membatalkan kerjasama karena pekerjaan tidak sesuai

dengan harga yang diberikan oleh perusahaan. Perusahaan juga

menggunakan sistim pembayaran uang muka 40 % dan sisanya

dibayarkan setelah pekerjaan selesai.

5. Promosi

Perusahaan menggunakan cara promosi untuk mengembangkan

usahanya. Promosi yang dilakukan adalah dengan mengikut sertakan

produk-produknya dalam pemeran. Kemudian perusahaan juga menjadi

(59)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang diperoleh, maka dalam bab ini akan disajikan analisis

data dan pembahasannya. Untuk menganalisis ada tidaknya pengaruh tingkat

pendidikan, usia dan pengalaman kerja terhadap prestasi kerja karyawan di

perusahaan furniture dan desain interior CV OMWE STUDIO Yogyakarta.

A. Deskripsi Data

Untuk lebih memperjelas data-data yang diperoleh, yaitu data tentang

tingkat pendidikan, usia, pengalaman kerja dan prestasi kerja karyawan pada

CV OMWE STUDIO Yogyakarta akan disajikan data dalam bentuk sebagai

berikut:

1. Tingkat Pendidikan (X1)

Berdasarkan data yang diperoleh dari CV OMWE STUDIO, maka data

untuk tingkat pendidikan ada 3 tingkatannya yaitu:

Tabel 5.1

Distribusi Frekwensi Tingkat Pendidikan Karyawan CV OMWE STUDIO

No TingkatPendidikan Frekwensi Persentase (%)

1 SD (72 bulan) 2 9,52 %

2 SMP (108 bulan) 8 38,10 %

3 SMU/STM (144 bulan) 11 52,38 %

(60)

Berdasarkan tabel 5.1 diatas dapat diketahui bahwa responden yang

berpendidikan SD (72 bulan) berjumlah 2 orang (9,52 %), responden yang

berpendidikan SMP (108 bulan) berjumlah 8 orang (38,10 %) dan

responden yang berpendidikan SMU/STM (144 bulan) berjumlah 11

orang (52,38 %).

2. Usia (X2)

Berdasarkan data yang diperoleh dari CV OMWE STUDIO, maka data

untuk usia ada 3 tingkatannya yaitu:

Tabel 5.2

Distribusi Frekwensi Usia Karyawan CV OMWE STUDIO

No Usia Frekwensi Persentase (%)

1 228 – 336 bulan 5 23,81 %

2 348 – 456 bulan 9 42,86 %

3 468 – 576 bulan 7 33,33 %

Jumlah 21 100 %

Berdasarkan tabel 5.2 diatas dapat diketahui bahwa responden yang

usianya antara 228-336 bulan berjumlah 5 orang (23,81 %), responden

yang usianya antara 348-456 bulan berjumlah 9 orang (42,86 %) dan

responden yang usianya antara 468-576 bulan berjumlah 7 orang (33,33

(61)

3. Pengalaman Kerja (X3)

Berdasarkan data yang diperoleh dari CV OMWE STUDIO, maka data

untuk pengalaman kerja ada 3 tingkatannya yaitu:

Tabel 5.3

Distribusi Frekwensi Pengalaman Kerja Karyawan CV OMWE STUDIO

No Pengalaman Kerja Frekwensi Persentase (%)

1 0 – 75 bulan 13 61,90 %

2 76 – 150 bulan 4 19,05 %

3 151 – 225 bulan 4 19,05 %

Jumlah 21 100 %

Berdasarkan tabel 5.3 diatas dapat diketahui bahwa responden yang

mempunyai pengalaman kerja 0-75 bulan berjumlah 13 orang (61,90 %),

responden yang mempunyai pengalaman kerja 76-150 bulan berjumlah 4

orang (19,05 %) dan responden yang mempunyai pengalaman kerja

(62)

4. Prestasi Kerja Karyawan (Y)

Berdasarkan data yang diperoleh dari CV OMWE STUDIO, maka data

untuk prestasi kerja karyawan ada 3 tingkatannya yaitu:

Tabel 5.4

Distribusi Frekwensi Prestasi Kerja Karyawan CV OMWE STUDIO No Prestasi Kerja

Produk Dihasilkan

(unit/bulan)

Frekwensi Persentase (%)

1 0 – 40 unit 5 23,82 %

2 41 – 80 unit 8 38,09 %

3 81 – 120 unit 8 38,09 %

Jumlah 21 100 %

Berdasarkan tabel 5.4 diatas dapat diketahui bahwa responden yang

menghasilkan 0-40 unit per bulan berjumlah 5 orang (23,82 %), responden

yang menghasilkan 41-80 unit per bulan berjumlah 8 orang (38,09 %) dan

responden yang menghasilkan 81-120 unit per bulan berjumlah 8 orang

(38,09 %).

B. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis tingkat pendidikan, usia dan pengalaman kerja

berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan dilakukan dengan

(63)

Teknik analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur

pengaruh antara variabel independen (tingkat pendidikan, usia dan

pengalaman kerja) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (prestasi

kerja karyawan). Persamaan regresi linier berganda dengan rumus sebagai

berikut (Sugiyono, 2002: 250) :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Keterangan :

Y : prestasi kerja

X1 : tingkat pendidikan

X2 : usia

X3 : pengalaman kerja

a : konstanta

b1 : koefisien regresi X1

b2 : koefisien regresi X2

b3 : koefisien regresi X3

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan

menggunakan bantuan program SPSS 11.5 for windows diperoleh hasil

(64)

Tabel 5.5

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel Koefisien

Regresi X1 0,518

X2 0.119

X3 0,227

Konstanta -46,260

R 0,899

R2 0,808

F hitung 23,793

N 21

Sumber: Lampiran : Output Regresi Linier Berganda

Secara matematis hasil dari analisis regresi linier berganda tersebut dapat

ditulis sebagai berikut :

Y = -46,260 + 0,518 X1 + 0,119 X2 + 0,227 X3

Dari persamaan regresi linier berganda, dapat diketahui bahwa :

a. Konstanta

Jika tidak ada faktor-faktor tingkat pendidikan, usia dan pengalaman

(65)

b. Koefisien regresi b1 = 0,518

Artinya apabila variabel tingkat pendidikan (X1) meningkat sebesar

satu satuan dan variabel yang lain (X2 dan X3) tetap, maka prestasi

kerja karyawan (Y) akan meningkat sebesar 0,518.

c. Koefisien regresi b2 = 0,119

Artinya apabila variabel usia (X2) meningkat sebesar satu satuan dan

variabel yag lain (X1 dan X3) tetap, maka prestasi kerja karyawan (Y)

akan meningkat sebesar 0,119.

d. Koefisien regresi b3 = 0,227

Artinya apabila variabel usia (X3) meningkat sebesar satu satuan dan

variabel yang lain (X1 dan X2) tetap, maka prestasi kerja karyawan

(Y) akan meningkat sebesar 0,227.

e. Koefisien Determinasi

Hasil analisis menunjukkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,808

atau 80,8 %. Hal ini dapat diartikan bahwa besarnya pengaruh variabel

tingkat pendidikan, usia dan pengalaman kerja terhadap prestasi kerja

karyawan adalah 80,8 % sedangkan 19,2 % dipengaruhi oleh variabel

(66)

C. Pembahasan

Dari hasil analisis data, maka penulis akan menyajikan pembahasan

tentang pengaruh tingkat pendidakan, usia dan pengalaman kerja terhadap

prestasi kerja karyawan.

Dari uji hasil hipotesis terdapat pengaruh positif tingkat pendidikan

terhadap prestasi kerja karyawan, yang artinya bila tingkat pendidikan

ditingkatkan maka prestasi kerja karyawan semakin membaik sebaliknya jika

tingkat pendidikan tidak ditingkatkan maka prestasi kerja karyawan semakin

memburuk. Variabel usia karyawan juga berpengaruh positif terhadap prestasi

kerja karyawan, yang artinya bila usia semakin tua maka prestasi kerja

karyawan semakin membaik sebaliknya jika usia semakin tua maka prestasi

kerja karyawan semakin memburuk. Dimana semakin tua usia karyawan

mereka akan lebih matang dan lebih produktif. Terdapat pengaruh positif

pengalaman kerja terhadap prestasi kerja karyawan, yang artinya bila

pengalaman kerja semakin lama maka prestasi kerja karyawan semakin

membaik sebaliknya jika pengalaman kerja semakin sebentar maka prestasi

kerja karyawan semakin memburuk. Sementara itu, dari hasil uji regresi linier

berganda juga diketahui bahwa terdapat pengaruh secara simultan tingkat

pendidikan, usia dan pengalaman kerja terhadap prestasi kerja karyawan, yang

artinya bila tingkat pendidikan, usia dan pengalaman kerja semakin

ditingkatkan maka prestasi kerja karyawan semakin membaik sebaliknya jika

(67)

prestasi kerja karyawan semakin memburuk. Hal ini dibuktikan dengan

besarnya koefisien determinasi (R2) sebesar 0,808, yang artinya besarnya

pengaruh variabel tingkat pendidikan, usia dan pengalaman kerja terhadap

prestasi kerja karyawan adalah 80,8 % sedangkan 19,2 % dipengaruhi oleh

variabel lain.

Dari hasil analisis data diketahui juga bahwa variabel terbesar pertama

yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan adalah tingkat pendidikan yaitu

sebesar 0,518. Hal ini disebabkan karena pendidikan karyawan di perusahaan

ini lebih banyak lulusan SMP dan SMU, tetapi yang lebih mendominasi

adalah karyawan yang pendidikan terakhirnya SMU atau STM. Jadi prestasi

kerja karyawan di perusahaan ini akan lebih membaik jika tingkat pendidikan

bagi karyawan yang akan masuk di perusahaan ini lebih ditingkatkan lagi

minimal SMP. Bagi karyawan yang pendidikan terakhirnya SD sebaiknya

lebih dipertimbangkan lagi sehingga perusahaan dapat meningkatkan prestasi

kerja karyawan secara optimal.

Variabel kedua yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan adalah

pengalaman kerja yaitu sebesar 0,227. Pengalaman kerja karyawan di

perusahaan ini yang mendominasi adalah rata-rata 0-75 bulan. Dimana

karyawan yang pengalaman kerjanya lebih lama akan lebih cepat tanggap

dengan kemajuan perusahaan. Karyawan yang berpengalaman juga akan lebih

produktif dalam menghasilkan produk sehingga perusahaan akan lebih cepat

(68)

jika pengalaman kerja karyawan di perusahaan ini lebih ditingkatkan.

Perusahaan seharusnya mempertahankan karyawan yang telah lama bekerja di

perusahaan ini.

Variabel ketiga yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan adalah usia

yaitu sebesar 0,119. Usia karyawan di perusahaan ini yang mendominasi

adalah rata-rata karyawan usia 348-456 bulan. Semua karyawan di perusahaan

ini masih bisa meningkatkan prestasi kerja dengan hasil produksi dalam setiap

bulan dengan usia yang berbeda-beda. Tetapi prestasi kerja karyawan di

perusahaan ini akan lebih membaik jika perusahaan mempertahankan

karyawan yang sudah lama bekerja di perusahaan ini. Dimana karyawan yang

semakin tua dan sudah lama bekerja di perusahaan ini akan lebih matang dan

(69)

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

Dalam bab ini dikemukakan beberapa kesimpulan yang relevan dengan hasil

penelitian yang telah dilakukan, dan saran-saran bagi pihak perusahaan serta

dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan analisis data regresi

linier berganda dapat datarik kesimpulan sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan analisis data yang terkumpul melalui penyebaran kuesioner,

didapatkan kesimpulan :

a) Responden yang berpendidikan SD (72 bulan) berjumlah 2 orang (9,52

%), responden yang berpendidikan SMP (108 bulan) berjumlah 8

orang (38,10 %) dan responden yang berpendidikan SMU/STM (144

bulan) berjumlah 11 orang (52,38 %).

b) Responden yang usianya antara 228-336 bulan berjumlah 5 orang

(23,81 %), responden yang usianya antara 348-456 bulan berjumlah 9

orang (42,86 %) dan responden yang usianya antara 468-576

berjumlah 7 orang (33,33 %).

c) Responden yang mempunyai pengalaman kerja 0-75 bulan berjumlah

13 orang (61,90 %), responden yang mempunyai pengalaman kerja

(70)

mempunyai pengalaman kerja 151-225 bulan berjumlah 2 orang (9,52

%).

d) Responden yang menghasilkan 0-40 unit per bulan berjumlah 5 orang

(23,82 %), responden yang menghasilkan 41-80 unit per bulan

berjumlah 8 orang (38,09 %) dan responden yang menghasilkan

81-120 unit per bulan berjumlah 8 orang (38,09 %).

2. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh

positif terhadap prestasi kerja karyawan sebesar 0,518.

3. Hasil analisis data menunjukkan bahwa usia berpengaruh positif terhadap

prestasi kerja karyawan sebesar 0,227.

4. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pengalaman kerja berpengaruh

positif terhadap prestasi kerja karyawan sebesar 0,119.

5. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, usia dan

pengalaman kerja secara simultan berpengaruh positif terhadap prestasi

kerja karyawan dengan besarnya koefisien determinasi sebesar 0,808.

B. Saran

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan serta

berdasarkan hasil pengamatan dan kondisi yang ada pada CV OMWE

STUDIO saat ini. Maka penulis memberikan saran yang diharapkan dapat

menjadi masukan bagi perusahaan guna perkembangan dan kemajuan

Gambar

Tabel 5.1 Distribusi Frekwensi Tingkat Pendidikan
Tabel 5.2 Distribusi Frekwensi Usia
Tabel 5.3 Distribusi Frekwensi Pengalaman Kerja
Tabel 5.4 Distribusi Frekwensi Prestasi Kerja
+2

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul “ Kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Grobogan

Kelebihannya adalah pembelian beberapa aktiva tetap dilakukan oleh kantor Besar / kantor Wilayah, adanya program BNI Icon yang digunakan untuk proses pencatatan dan

However, information of genetic parameter such as heritability related to growth trait for Indonesian local goat such as Etawah Grnde goat are very rare.. Therefore, the

keterampilan berpikir kreatif, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Dalam penelitian ini, sampel yang diteliti adalah siswi yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

Bila sisa hasil bagi sama dengan 0 maka bilangan itu adalah bilangan genap tetapi bila sisa hasil bagi sama dengan 1 maka bilangan itu adalah bilangan ganjil8. Cont oh Algorit m

Pengabdian masyarakat yang dilakukan di RA dan SDIT Darussalam Selokerto memberikan beberapa hasil menggemberikan, diantaranya adalah : terwujudnya website sekolah dengan tampilan

[r]