• Tidak ada hasil yang ditemukan

TREND PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA TAHUN 1998-2005 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TREND PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA TAHUN 1998-2005 SKRIPSI"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

TREND

PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA

TAHUN 1998-2005

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

S. Heni Putra Alam

NIM : 021 324 030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

SKRIPSI

TREND

PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA

TAHUN 1998 – 2005

Oleh:

S. Heni Putra Alam NIM : 021 324 030

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I

Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. Tanggal: 18 Januari 2008

Pembimbing II

(3)

SKRIPSI

TREND

PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA

TAHUN 1998 – 2005

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

S. Heni Putra Alam NIM : 021 324 030

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 2 Februari 2008

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. ……… Sekretaris : Y.M.Vianey Mudayen, S.Pd. ………. Anggota : Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. ……… Anggota : Y.M.Vianey Mudayen, S.Pd. ……….... Anggota : Drs. P.A Rubiyanto. ………

Yogyakarta, 2 Februari 2008

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

(4)

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini saya

persembahkan kepada:

Bapak dan Ibuku tercinta

My Husband, Mas Agus Tersayang

Buah Hatiku, Rizky dan Ananditya

Adik-adikku, Ima dan Tommy

(5)

MOTTO

Dedalane guna lawan sekti, kudu andhap asor,

wani ngalah luhur wekasane, tumungkul yen dipun

dukani,

bapang den simpangi, ana catur mungkur.

(Jalan menuju kepandaian dan kesaktian, ialah harus

rendah hati,

berani mengalah luhur akhirnya, merunduklah jika

kena marah,

halangan dihindari, ada gunjingan ditinggalkan)

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 2 Februari 2008 Penulis

(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : S. Heni Putra Alam Tunggal H.B.P

Nomor Mahasiswa : 021 324 030

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“TREND PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA TAHUN

1998-2005”

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 14 Maret 2008

Yang menyatakan

(8)

ABSTRAK

TREND PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA

TAHUN 1998-2005

S. Heni Putra Alam Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) trend jumlah koperasi aktif di Indonesia tahun 1998-2005; 2) trend jumlah koperasi non-aktif di Indonesia tahun 1998-2005; 3) trend jumlah total koperasi di Indonesia tahun 1998-2005; 4) trend jumlah anggota koperasi di Indonesia tahun 1998-2005; 5) trend jumlah modal sendiri koperasi di Indonesia tahun 1998-2005; 6) trend

jumlah modal luar koperasi di Indonesia tahun 1998-2005; 7) trend jumlah volume usaha koperasi di Indonesia tahun 1998-2005; 8) kondisi koperasi Indonesia tahun 2006-2015.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. jenis data yang digunakan adalah data kualitatif sedangkan sumber data adalah data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deret berkala yaitu metode setengah rata-rata.

Berdasarkan dari hasil analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Trend perkembangan jumlah koperasi aktif di Indonesia mengalami kenaikkan rata-rata sebesar 5,36%.

2. Trend perkembangan jumlah koperasi non-aktif di Indonesia mengalami kenaikkan rata-rata sebesar 10,59%.

3. Trend perkembangan jumlah total koperasi di Indonesia mengalami kenaikkan rata-rata sebesar 6,8%.

4. Trend perkembangan jumlah anggota koperasi di Indonesia mengalami kenaikkan rata-rata sebesar 3,08%.

5. Trend perkembangan jumlah modal sendiri koperasi di Indonesia mengalami kenaikkan rata-rata sebesar 5,65%.

6. Trend perkembangan jumlah modal luar koperasi di Indonesia mengalami kenaikkan rata-rata sebesar 4,22%.

7. Trend perkembangan jumlah volume usaha koperasi di Indonesia mengalami kenaikkan rata-rata sebesar 5,98%.

(9)

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF CURRENT DEVELOPMENT OF COOPERATION IN INDONESIA 1998-2005

By

S. Heni Putra Alam Sanata Dharma University

2008

The objectives of this research are to know: 1) the development of the numbers of active cooperations in Indonesia in 1998-2005: 2) the development of the numbers of non-active cooperations in Indonesia in 1998-2005; 3) the development of the total numbers of cooperations in Indonesia in 1998-2005; 4) the development of the numbers of members of cooperations in Indonesia in 1998-2005; 5) the development of the numbers of self capital of cooperations in Indonesia in 1998-2005; 6) the development of the numbers of outside capital of cooperations in Indonesia in 1998-2005; 7) the development of the numbers of the volume of business of cooperations in Indonesia in 1998-2005; 8) the development of the condition of cooperation in Indonesia in 1998-2005.

The research is a descriptive research. The data of this research were quantitative and secondary data. The technique of analysing the data was the half averaging of periodical geometrical progression.

The results of the research show that:

1. The development of the numbers of active cooperations in Indonesia increases about 5.36% every year.

2. The development of the numbers of non-active cooperations in Indonesia increases about 10.59% every year.

3. The development of the total numbers of cooperations in Indonesia increases about 6.8% every year.

4. The development of the numbers of members of cooperations in Indonesia increases about 3.08% every year.

5. The development of the numbers of self capital of cooperations in Indonesia increases about 5.65% every year.

6. The development of the numbers of outside capital of cooperations in Indonesia increases about 4.22% every year.

7. The development of the numbers of the volume of business of cooperations in Indonesia increases about 5.98% every year.

(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan ridhoNya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “TREND PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA TAHUN 1998-2005”.

Penyusunan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui trend perkembangan koperasi di Indonesia.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih terutama kepada:

1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

(11)

5. Bapak Y.M. Vianey Mudayen, S.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan masukan saran, bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Drs. P.A. Rubiyanto yang bersedia menjadi Dosen Tamu dan telah banyak membantu dan memberikan nasehat kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

7. Mbak Titin, selaku pegawai sekretariat Prodi Pendidikan Ekonomi terima kasih atas bantuan dan pelayanannya selama saya kuliah di Sanata Dharma. 8. Kedua Orang Tua, Bapak dan Ibuku yang tercinta terima kasih atas kasih

sayang dan bantuannya baik yang berupa nasehat, dukungan moril maupun materiil. Pak, Bu, Heni minta maaf selama ini banyak berbuat salah, berkat doa dan dukungan dari bapak dan ibu akhirnya Heni lulus.

9. My Husband, terima kasih sayang atas pengorbanan dan kasih sayangmu yang telah mendukung saya akhirnya bisa lulus.

10.Anak-anakku yang tercinta, Rizky dan Ananditya, Engkaulah pelita hati yang selalu membuat Ibu tersenyum.

11.Adik-adikku yang tercinta. Ima dan Tomi. Dek, akhirnya mbak lulus.

12.Mbah Kakung dan Mbah Putri, terima kasih sejak kecil telah merawat Heni hingga akhirnya sudah dewasa dan lulus jadi Sarjana.

(12)

14.Teman-teman Pendidikan Ekonomi Angkatan 2002 (Tri, Novi, Ruri, Erwin, Nina, Andi, Kresen serta kakak tingkat mas Saptoto), bagi teman-teman yang belum lulus yuk….semangat dong, hilangkan rasa malas kalau udah lulus kalian pasti lega.

15.Orang-orang yang ada di sekeliling Heni yang telah memberikan dukungan selama menyusun skripsi yang akhirnya bisa lulus kuliah.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak kekurangan, penulis hanya manusia biasa yang tidak terlepas dari ketidaksempurnaan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca, penulis juga minta masukan baik yang berupa saran maupun kritikan dari pembaca terhadap skripsi ini.

Yogyakarta, 2 Februari 2008 Penulis

(13)

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL……….……. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………..………ii

HALAMAN PERNYATAAN……….……….iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……….…..iv

MOTTO……… v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………...vi

PERSETUJUAN PUBLIKASI………...vii

ABSTRAK…..……….viii

ABSTRACT………...ix

KATA PENGANTAR………x

DAFTAR ISI…...………...………….…... xiii

DAFTAR TABEL………...xvi

DAFTAR GRAFIK………xvii

DAFTAR LAMPIRAN……….xviii

BAB I. PENDAHULUAN………..….1

A. Latar Belakang………...1

B. Rumusan Masalah……….….5

C. Tujuan Penelitian……….……..6

D. Manfaat Penelitian………...7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA………...8

A. Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia……….……...8

B. Eksistensi Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia………..14

C. Fungsi dan Peran Koperasi………..…… 19

(14)

E. Penelitian Terdahulu……….. 23

F. Kerangka Berpikir………25

BAB III. METODE PENELITIAN………... 26

A. Jenis Penelitian……….…………... 26

B. Jenis dan Sumber Data……….... 26

C. Variabel Penelitian………... 27

D. Batasan Operasional………...…. 28

E. Teknik Analisis Data………...… 29

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data……….. …….31

1. Analisis Data Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif di Indonesia Tahun 1998-2005..………....31

2. Analisis Data Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Non-Aktif di Indonesia Tahun 1998-2005... 37

3. Analisis Data Trend Perkembangan Jumlah Total Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005…………. 43

4. Analisis Data Trend Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005……... 48

5. Analisis Data Trend Perkembangan Jumlah Modal Sendiri Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005……….. 53

6. Analisis Data Trend Perkembangan Jumlah Modal Luar Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005………….. 58

7. Analisis Data Trend Perkembangan Jumlah Volume Usaha Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005………... 64

B. Pembahasan 1. Pembahasan Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif di Indonesia Tahun 1998-2005……….... 70

2. Pembahasan Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Non-Aktif di Indonesia Tahun 1998-2005……… 73

(15)

4. Pembahasan Trend Perkembangan Jumlah Anggota

Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005……….. 78 5. Pembahasan Trend Perkembangan Jumlah Modal

Sendiri Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005……….. 80 6. Pembahasan Trend Perkembangan Jumlah Modal

Luar Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005………….. 83 7. Pembahasan Trend Perkembangan Jumlah Volume

Usaha Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005………... 85 8. Pembahasan Kondisi Koperasi di Indonesia Lima

Tahun Yang Akan Datang Yaitu Tahun 2006-2010……. 88

BAB V. PENUTUP………...………. 90

A. Kesimpulan………...……….. 90

B. Saran……… 91

DAFTAR LAMPIRAN DATA KOPERASI

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel IV.1 Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif di Indonesia

Tahun 1998-2005………..….. 32 Tabel IV.2 Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Non-Aktif di Indonesia

Tahun 1998-2005……….... 38 Tabel IV.3 Trend Perkembangan Jumlah Total Koperasi di Indonesia

Tahun 1998-2005……….... 43 Tabel IV.4 Trend Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi di Indonesia

Tahun 1998-2005……….... 48 Tabel IV.5 Trend Perkembangan Jumlah Modal Sendiri Koperasi

di Indonesia Tahun 1998-2005...………..……… 54 Tabel IV.6 Trend Perkembangan Jumlah Modal Luar Koperasi

di Indonesia Tahun 1998-2005……….……….... 59 Tabel IV.7 Trend Perkembangan Jumlah Volume Usaha Koperasi

(17)

DAFTAR GRAFIK

Grafik IV.1 Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif di Indonesia

Tahun 1998-2015………. …. 33 Grafik IV.2 Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Non-Aktif di Indonesia Tahun 1998-2015……...……… ….. 39 Grafik IV.3 Trend Perkembangan Jumlah Total Koperasi di Indonesia

Tahun 1998-2015……… …. 44 Grafik IV.4 Trend Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi di Indonesia

Tahun 1998-2015……… …. 49 Grafik IV.5 Trend Perkembangan Jumlah Modal Sendiri Koperasi

di Indonesia Tahun 1998-2015……… …. 54 Grafik IV.6 Trend Perkembangan Jumlah Modal Luar Koperasi

di Indonesia Tahun 1998-2015………... 60 Grafik IV.7 Trend Perkembangan Jumlah Volume Usaha Koperasi

di Indonesia Tahun 1998-2015………..… 65 Grafik IV.8 Prediksi Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif

di Indonesia Tahun 2006-2015…………..………...…. 71 Grafik IV.9 Prediksi Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Non-Aktif

di Indonesia Tahun 2006-2015………..…… 74 Grafik IV.10 Prediksi Trend Perkembangan Jumlah Total Koperasi

di Indonesia Tahun 2006-2015………..….. 75 Grafik IV.11 Prediksi Trend Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi

di Indonesia Tahun 2006-2015……….…… 78 Grafik IV.12 Prediksi Trend Perkembangan Jumlah Modal Sendiri

Koperasi di Indonesia Tahun 2006-2015………... 80 Grafik IV.13 Prediksi Trend Perkembangan Jumlah Modal Luar Koperasi

di Indonesia Tahun 2006-2015……….….... 83 Grafik IV.14 Prediksi Trend Perkembangan Jumlah Volume Usaha

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1Data Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif di Indonesia

Tahun 1998 s/d 1999...……...………...…………95 Lampiran 2 Data Perkembangan Jumlah Koperasi Non-Aktif di Indonesia

Tahun 1998 s/d 1999………...………...…………...96 Lampiran 3 Data Perkembangan Jumlah Total Koperasi di Indonesia

Tahun 1998 s/d 1999……… …97 Lampiran 4 Data Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi di Indonesia

Tahun 1998 s/d 1999……….98 Lampiran 5 Data Perkembangan Jumlah Modal Sendiri Koperasi

di Indonesia Tahun 1998 s/d 1999……….99 Lampiran 6 Data Perkembangan Jumlah Modal Luar Koperasi

di Indonesia Tahun 1998 s/d 1999…..………..100 Lampiran 7 Data Perkembangan Jumlah Volume Usaha Koperasi

di Indonesia Tahun 1998 s/d 1999………101 Lampiran 8 Data Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif di Indonesia

Tahun 2000 s/d 2001………..…...102 Lampiran 9 Data Perkembangan Jumlah Koperasi Non-Aktif di Indonesia

Tahun 2000 s/d 2001…..………..……103 Lampiran 10 Data Perkembangan Jumlah Total Koperasi di Indonesia

Tahun 2000 s/d 2001……..………...….104 Lampiran 11 Data Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi di Indonesia

Tahun 2000 s/d 2001………..……..…..105 Lampiran 12 Data Perkembangan Jumlah Modal Sendiri Koperasi

di Indonesia Tahun 2000 s/d 2001………...………..… 106 Lampiran 13 Data Perkembangan Jumlah Modal Luar Koperasi

di Indonesia Tahun 2000 s/d 2001……….. 107 Lampiran 14 Data Perkembangan Jumlah Volume Usaha Koperasi

(19)

Tahun 2002 s/d 2003………109 Lampiran 16 Data Perkembangan Jumlah Koperasi Non-Aktif

di Indonesia Tahun 2002 s/d 2003………..…110 Lampiran 17 Data Perkembangan Jumlah Koperasi Total di Indonesia

Tahun 2002 s/d 2002………..………...…111 Lampiran 18 Data Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi di Indonesia

Tahun 2002 s/d 2003………..112 Lampiran 19 Data Perkembangan Jumlah Modal Sendiri Koperasi

di Indonesia Tahun 2002 s/d 2003………..………113 Lampiran 20 Data Perkembangan Jumlah Modal Luar Koperasi

di Indonesia Tahun 2002 s/d 2003………..………... 114 Lampiran 21 Data Perkembangan Jumlah Volume Usaha Koperasi

di Indonesia Tahun 2002 s/d 2003………...………...……... 115 Lampiran 22 Data Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif di Indonesia

Tahun 2004 s/d 2005………...……... 116 Lampiran 23 Data Perkembangan Jumlah Koperasi Non-Aktif

di Indonesia Tahun 2004 s/d 2005………...……….…..117 Lampiran 24 Data Perkembangan Jumlah Total Koperasi di Indonesia

Tahun 2004 s/d 2005……...………...…..….118 Lampiran 25 Data Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi di Indonesia

Tahun 2004 s/d 2005………..…...119 Lampiran 26Data Perkembangan Jumlah Modal Sendiri Koperasi

di Indonesia Tahun 2004 s/d 2005………...…………..….120 Lampiran 27Data Perkembangan Jumlah Modal Luar Koperasi

di Indonesia Tahun 2004 s/d 2005………..…….…...121 Lampiran 28Data Perkembangan Jumlah Volume Usaha Koperasi

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu sistem ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia sebagai subjek, barang-barang ekonomi sebagai objek, serta seperangkat kelembagaan yang mengatur dan menjalin dalam kegiatan ekonomi. Sistem ekonomi merupakan salah satu unsur dalam suatu suprasistem kehidupan masyarakat dan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan bermasyarakat di suatu negara.

Bangsa Indonesia memerdekakan diri untuk memajukan kesejahteraan penduduknya, mencerdaskan kehidupan dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya. Pembangunan ekonomi nasional yang berarti pembangunan sistem ekonomi bagi bangsa Indonesia, memerlukan peranan manusia sebagai komponen pokok dalam sistem ekonomi. Karena ideologi bangsa Indonesia adalah Pancasila, dan pembangunan ekonomi dianggap paling utama dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, maka bangsa Indonesia menggunakan sistem ekonomi Pancasila.

(21)

33 UUD 1945. Di mana Pancasila dengan berbagai silanya merupakan landasan etika politik ekonomi, yaitu landasan moral-spiritual yang dijadikan pedoman dasar strategi dan kebijakan pembangunan nasional. Sedangkan sistem ekonomi nasional Indonesia yang sesuai dengan pasal 33 UUD 1945 adalah sistem ekonomi usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan, sekarang dikenal dengan sistem demokrasi ekonomi koperasi.

Dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yang dimaksud dengan Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi merupakan suatu badan usaha yang menganut prinsip kegotong-royongan, kemandirian, keadilan dan kesetaraan hak sesama anggota menempatkan koperasi sebagai alternatif bagi tumbuhnya suatu bentuk perekonomian yang mewujudkan cita-cita masyarakat.

Koperasi diharapkan tidak berperan di bidang politik, meskipun dalam sejarah koperasi di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari perjuangan politik. Koperasi di sini merupakan organisasi ekonomi yang berwatak sosial karena akrab dan dikenal oleh masyarakat menengah ke bawah. Koperasi memiliki sifat simbiosis-mutualisme, yang diharapkan dapat menjadi alat pemecah problem perekonomian bangsa Indonesia.

(22)

pengembangan sistem ekonomi kerakyatan dan kekeluargaan. Sistem ekonomi yang sesuai bagi Indonesia adalah bentuk koperasi. Amanat koperasi sebagai sokoguru dan tulang punggung ekonomi bangsa Indonesia, menempati peran yang strategis dalam pemulihan ekonomi bangsa Indonesia.

Koperasi juga mengalami trend perkembangan, di mana pada saat tahun-tahun tertentu koperasi mengalami “peningkatan” atau “penurunan”. Seperti yang disampaikan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri dalam pidatonya hari Koperasi 12 Juli 2002 (Soekarnoputri M, 2001), koperasi Indonesia mengalami perkembangan yang lambat. Hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang top down.

(23)

Pengelolaan koperasi yang insentif, juga perlu diperhatikan apalagi rata-rata setiap koperasi memiliki anggota sebanyak 251 orang dan 3 orang pegawai setiap koperasi. Hal ini berarti apabila jumlah koperasi 110.766 unit tahun 2001, maka dengan jumlah anggota sebanyak, 110.766 x 251 orang = 27.802.266 orang dan menyerap pegawai sebanyak, 110.766 x 3 orang = 332.298 orang. Dilihat dari pernyataan tersebut, koperasi sudah dapat meletakkan kerangka perkembangan ekonomi Indonesia, karena koperasi sudah memikirkan dan memproses kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan cara menjadi anggota koperasi (Suwarni, 2006:88 dalam Harsoyo, dkk 2006).

Perkembangan koperasi di Indonesia tidak menggembirakan, diantara tiga pilar perekonomian, koperasi adalah sektor ekonomi yang paling tertinggal. Hal ini berkaitan dengan gejala KKN yang sudah memasuki tubuh koperasi. Di samping itu juga, karena kebijakan “jatah” dan “fasilitas” yang diberikan pemerintah, terutama di masa Orde Baru. Di mana koperasi bukan lagi bekerja sama dalam kegiatan produktif, melainkan karena ingin menikmati jatah dan fasilitas dari pemerintah.

(24)

Keberhasilan koperasi dalam melaksanakan perannya sebagai tiang perekonomian bangsa, dengan hirarki kedudukan koperasi sebagai badan usaha, memerlukan tolak ukur sebagai berikut, jenis anggota; jumlah simpanan pokok; besarnya SHU dan distribusi SHU ke anggota; dan besarnya modal yang dimiliki koperasi. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “TREND

PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA TAHUN 1998-2005”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah adalah:

1. Bagaimana trend perkembangan jumlah koperasi aktif di Indonesia? 2. Bagaimana trend perkembangan jumlah koperasi non-aktif di Indonesia? 3. Bagaimana trend perkembangan jumlah total koperasi di Indonesia? 4. Bagaimana trend perkembangan jumlah anggota koperasi di Indonesia? 5. Bagaimana trend perkembangan jumlah modal sendiri koperasi di

Indonesia?

6. Bagaimana trend perkembangan jumlah modal pinjaman koperasi di Indonesia?

7. Bagaimana trend perkembangan jumlah volume usaha koperasi di Indonesia?

(25)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui trend perkembangan jumlah koperasi aktif di Indonesia. 2. Untuk mengetahui trend perkembangan jumlah koperasi non-aktif di

Indonesia.

3. Untuk mengetahui trend perkembangan jumlah total koperasi di Indonesia. 4. Untuk mengetahui trend perkembangan jumlah anggota koperasi di

Indonesia.

5. Untuk mengetahui trend perkembangan jumlah modal sendiri koperasi di Indonesia.

6. Untuk mengetahui trend perkembangan jumlah modal luar koperasi di Indonesia.

7. Untuk mengetahui trend perkembangan volume usaha koperasi di Indonesia.

8. Untuk mengetahui kondisi koperasi Indonesia tahun 2006-2015.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian ini, antara lain:

1. Bagi Mahasiswa

(26)

2. Bagi Koperasi

Penelitian ini diharapkan bisa membantu bagi koperasi dalam pengembangan usaha koperasi dan mempertahankan citra koperasi dalam perekonomian Indonesia.

3. Bagi Pemerintah

Dengan penelitian ini diharapkan membantu pemerintah terutama Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dalam menentukan kebijakan yang akan ditempuh dalam usaha pengembangan koperasi. 4. Bagi Universitas

(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia

1. Antara Kapitalisme dan Sosialisme

Pembangunan ekonomi tidak terlepas dari pembangunan sistem ekonomi. Pada dasarnya ada dua ideologi (paham) besar sepanjang sejarah yang menjadi kerangka dasar perekonomian dunia yaitu Kapitalisme dan Sosialisme. Kapitalisme adalah paham yang awalnya lahir pada pertengahan kedua abad 18, dan telah menyebar dengan pesat pada abad 19 bersamaan terjadinya revolusi industri.

(28)

Dalam ideologi sosialisme lebih ditekankan pada kepemilikan bersama, tatanan sosial yang sama, produksi diatur bersama, terbentuknya lingkungan sosial yang membentuk manusia menjadi lebih baik dan perlunya komunitas harmonis “phalansterium”. Prinsip “keadilan” yang dianut oleh sistem ekonomi sosialis adalah “setiap orang menerima imbalan yang sama”. Campur tangan pemerintah sangat tinggi, di mana pemerintah yang menentukan dana merencanakan tiga persoalan pokok ekonomi [what (apa yang harus diproduksi), how (bagaimana memproduksi) dan for whom (untuk siapa diproduksi)] (Dumairy, 1996:32).

(29)

Ditinjau berdasarkan sistem pemilikan sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi, sistem ekonomi Indonesia adalah sistem kapitalistik. Sama halnya, argumentasi untuk mengatakan bahwa Indonesia juga menganut sistem ekonomi sosialis. Indonesia mengakui pemilikan individual atas faktor-faktor produksi, kecuali untuk sumberdaya-sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Hal ini, sebagaimana yang diatur dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 3. Jadi, secara konstitusional sistem ekonomi Indonesia bukan kapitalisme dan bukan pula sosialisme.

Dalam terminologi teori mikroekonomi, Indonesia tidak sepenuhnya menyandarkan perekonomian pada mekanisme pasar. Dalam beberapa hal, pemerintah turut bermain dalam perekonomian. Peran sebagai stabilisator dan dinamisator dimainkan oleh lembaga-lembaga departemen pemerintah maupun badan-badan usaha milik negara.

(30)

2. Sejarah Perekonomian Indonesia

Selama 21 tahun pertama Indonesia merdeka (1945 – 1966), perekonomian bangsa menghadapi tantangan yang hampir meruntuhkan sendi-sendi ekonomi nasional. Pada tahun 1959 paham kapitalisme-liberalisme ditolak dengan diberlakukannya UUD 1945, dan perekonomian Indonesia menggunakan sistem Ekonomi Komando. Ekonomi Komando hanya berlangsung selama tujuh tahun (1959 -1966) dan mencapai titik hiperinflasi 650% pada tahun 1966, yang hampir melumpuhkan seluruh sistem produksi dan distribusi nasional.

Pada tahun 1966 Ekonomi Orde Baru mulai berjalan secara radikal searah dengan perjalanan sistem ekonomi Indonesia. Paradigma pembangunan mengarah pada penerapan demokrasi ekonomi, dan politik ekonomi diarahkan pada upaya menggerakkan kembali roda ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sistem ekonomi pasar bebas mulai berjalan normal, dan pembangunan ekonomi diatur melalui serangkaian REPELITA yang dimulai dari Repelita I (1969 -1974). Pertumbuhan ekonomi selama lima Repelita (1969 – 1994) telah meningkatkan posisi Indonesia dari salah satu negara termiskin di dunia menjadi negara berpendapatan menengah, dan ekonomi dapat tumbuh rata-rata 7% per tahun selama 25 tahun (1969 – 1994).

(31)

sedangkan tahun pertama pembangunan jangka pendek adalah APBN 1994-1995. Bagi negara-negara berkembang pada umumnya, tahun menjelang 2020 merupakan masa penuh tantangan karena globalisasi perekonomian (khususnya perdagangan internasional).

Perekonomian Internasional dan nasional mulai berubah, globalisasi dan free market sebagai trend dunia yang hanya mempercayai kekuatan modal sebagai penggerak dunia, telah melakukan ekspansi ke berbagai bidang kehidupan. Perubahan kondisi sosial politik di negara-negara dunia ketiga mulai menjadi mangsa liberalisasi ekonomi dunia.

Globalisasi mengubah struktur perekonomian dunia secara fundamental. Interdependensi perekonomian antarnegara semakin erat yang nantinya juga akan mempengaruhi Indonesia. Sebagai negara dengan perekonomian terbuka dan melaksanakan pembangunan dengan mengandalkan ekspor, maka Indonesia suka atau terpaksa akan terkena dampak dari perubahan-perubahan ekonomi dunia yang sangat cepat dan mendasar. Globalisasi bukan hanya mengharuskan adanya kerja sama internasional, tetapi juga menuntut kemampuan bersaing setiap bangsa agar tercipta kemitraan yang setara.

(32)

batas-batas wilayah secara ekonomi suatu egara. Kebijakan yang berkaitan dengan tarif dan diberlakukannya hambatan non-tarif serta bea ekspor impor dalam perdagangan antar negara. Hal ini ditegaskan lagi dengan hadirnya blok-blok antar kawasan seperti AFTA, FTAA, NAFTA, WTO dan berbagai bentuk blok lain yang menempatkan diri sebagai steering comitte untuk mengatasi ketimpangan infrastruktur ekonomi akibat pasar global dunia.

Liberalisasi ekonomi dan persaingan global menuntut setiap negara mempersiapkan infrastruktur ekonominya untuk bersaing dengan competitor dari negara lain. Investasi dalam berbagai bidang usaha dari luar negeri menuntut setiap pelaku usaha mulai mempersiapkan manajemen usahanya lebih berorientasi dalam jangka panjang. Bagi perusahaan swasta, BUMN dan koperasi dituntut untuk menentukan

planning jangka panjang.

Tantangan pembangunan ekonomi bukan sekedar masalah efisiensi produksi dan peningkatan ekspor non-migas, melainkan lebih penting dalam pengembangan sumberdaya manusia dan pemajuan teknologi. Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan lebih desentralisasi dan melibatkan banyak lapisan masyarakat dengan otonomi daerah.

(33)

pemerintah bekerjasama dengan lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan dunia perbankan.

B.Eksistensi Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia

1. Dinamika Koperasi Indonesia

Sejarah kelahiran koperasi di Indonesia telah tumbuh secara alami di masa penjajahan. Setelah merdeka, koperasi diperbaharui dan diberi kedudukan yang tinggi dalam penjelasan Undang-Undang Dasar. Dasar yuridis yang kuat menyebabkan sejarah perkembangan koperasi di Indonesia telah “mencatat” tiga pola pengembangan koperasi. Secara khusus pemerintah memerankan fungsi regulatory sekaligus development. Pola pengembangan koperasi Indonesia mempunyai ciri melalui penitipan pada tiga program. Pertama, Program pembangunan secara sektoral;

Kedua, Lembaga-lembaga pemerintah; Ketiga, Perusahaan, baik milik negara maupun swasta (Sutrisno, 2003:1)

(34)

koperasi, karena hanya menyentuh sebagian dari populasi koperasi yang ada sehingga masih cukup besar elemen yang dibutuhkan untuk pertumbuhan kemandirian koperasi (Sutrisno, 2003:2)

2. Eksistensi dan Peran Koperasi Indonesia

Kedudukan koperasi yang cukup kuat dalam konstitusi negara Indonesia antara lain tercantum dalam Pasal 33 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 membuat setiap kali terjadi pergantian pemerintah baru, koperasi selalu diberi posisi dalam departemen. Sebab sejarah menunjukkan bahwa keberhasilan perjuangan pergerakan bangsa Indonesia dengan menyusun program utamanya adalah koperasi. Pengalaman selama krisis moneter yang meluas ke sektor ekonomi dan non-ekonomi, tidak ada data resmi (BPS) seberapa sumbangan koperasi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi, penurunan inflasi, dan ukuran pemulihan ekonomi.

Eksistensi koperasi telah dirasakan peran dan manfaatnya bagi masyarakat Indonesia, meskipun derajat dan intensitasnya berbeda. Krisnamurthi (2002:1) mengemukakan ada tiga bentuk eksistensi koperasi bagi masyarakat Indonesia, yaitu:

a. Koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan usaha tertentu, dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat.

(35)

mudah dengan bunga yang rendah bagi anggotanya dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh untuk memperoleh dana dari bank.

b. Koperasi menjadi alternatif bagi lembaga usaha lain.

Pada kondisi ini masyarakat telah merasakan bahwa manfaat dan peran koperasi lebih baik dibandingkan dengan lembaga lain. Keterlibatan anggota (atau juga bukan anggota) dalam berbagai aktivitas koperasi didasari pertimbangan rasional dengan mencermati bahwa koperasi mampu memberikan pelayanan yang lebih baik. c. Koperasi menjadi organisasi yang dimiliki oleh anggotanya.

(36)

Selain ketiga hal di atas, ada juga faktor yang menjadi dasar koperasi akan tetap eksis jika mampu mengembangkan kegiatan usaha yang: luwes

(flexible) sesuai dengan kepentingan anggota; berorientasi pada pemberian pelayanan bagi anggota; berkembang sejalan dengan perkembangan usaha anggota; biaya transaksi antara koperasi dan anggota mampu ditekan lebih kecil dari biaya transaksi non-koperasi dan mampu mengembangkan modal yang ada di dalam kegiatan koperasi dan anggota sendiri.

3. Posisi Koperasi dalam Perdagangan Bebas

Koperasi sebagai suatu gerakan dunia telah membuktikan dalam melawan ketidakadilan pasar karena hadirnya ketidaksempurnaan pasar. Di Indonesia sejarah pengenalan koperasi didorong oleh keyakinan para Bapak Bangsa untuk mengantar perekonomian Bangsa Indonesia menuju kemakmuran dalam kebersamaan dengan semboyan “makmur dalam kebersamaan dan kebersamaan dalam kemakmuran”.

(37)

Dalam kenyataannya, koperasi Indonesia tidak tumbuh cemerlang jika dibandingkan dengan sejarah koperasi Barat. Krisis ekonomi telah meninggalkan pengalaman, ketika pemerintah tidak berdaya untuk mengembangkan intervensi melalui program yang dilewatkan oleh swadaya koperasi.

(38)

kemitraan dengan menjunjung tinggi hakikat koperasi dan diselenggarakan dalam kerangka jaringan (Soetrisno, 2003:2)

Bagi koperasi Indonesia membangun kesejahteraan dalam kebersamaan telah cukup memiliki kekuatan dasar kekuatan gerakan. Daerah otonom harus menjadi basis penyatuan kekuatan koperasi untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan lokal dan arus pengaliran surplus dari bawah. Dengan mengembalikan koperasi pada fungsinya (sebagai gerakan ekonomi) atas prinsip dan nilai dasar, koperasi akan mampu menampilkan semboyan “bersama dalam kesejahteraan” dan “sejahtera dalam kebersamaan”. Dengan demikian, koperasi Indonesia diharapkan dapat menjawab tantangan global.

C.Fungsi dan Peran Koperasi

Menurut pasal 4 UU No. 25 tahun 1992, fungsi dan peran koperasi Indonesia adalah:

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.

(39)

memainkan peranan yang lebih besar dalam percaturan perekonomian nasional.

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai apabila koperasi dapat mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota koperasi serta masyarakat sekitar. Tahap pertama yang harus dilakukan adalah pelaksanaan usaha koperasi harus benar-benar diarahkan pada upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi, pada tahap berikutnya koperasi memiliki peluang turut serta meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.

(40)

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan.

Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem ekonomi Indonesia koperasi memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian nasional bersama-sama dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Koperasi mempunyai sifat yang berbeda dengan bentuk perusahaan lain yaitu sebagai mana yang tercermin dalam asas, prinsip, tujuan dan fungsi serta peranannya.

Dengan sifat dan kedudukannya itu tanggung jawab untuk membangun susunan perekonomian nasional sebagian besar terletak di pundak koperasi. Oleh karena itu, adanya kesungguhan koperasi untuk memiliki usaha yang sehat dan tangguh tidak dapat dielakkan (Baswir, 1997:82).

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Koperasi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan koperasi, sebagai berikut:

(41)

2. Faktor organisasi. Koperasi adalah kumpulan orang-orang yang memiliki kemampuan dan pengalaman terbatas, sehingga pemahaman terhadap pengembangan usaha koperasi juga terbatas. Peran aktif anggota hamper kurang terealisasikan dalam koperasi, khususnya dalam mengeluarkan pendapat sewaktu RAT, padahal ini sangat penting untuk pengembangan koperasi (Ropke, 2003:53-55). Hal ini dapat diatasi dengan program pendidikan perkoperasian secara rutin. Ada kecenderungan, koperasi sulit memperoleh pengurus yang jujur, terbuka, dapat menanamkan asas kekeluargaan dan demokrasi. Dalam kenyataan terdapat kecenderungan banyak koperasi hasil rekayasa pihak-pihak tertentu. Akibatnya adalah laporan yang direkayasa dan perangkat Rapat Anggota tidak tahu, atau tidak boleh tahu. Apabila hal ini dibiarkan, maka perkembangan negatif pasti akan mengikuti deret ukur, dampaknya akan merusak citra koperasi dan peran strategis koperasi tidak dipercaya lagi dan sulit dicapai pelaksanaannya.

3. Faktor usaha. Koperasi yang merupakan organisasi sosial dan ekonomi menghindari profit oriented, menghadapi dilema dalam menargetkan laba. Persaingan usaha yang semakin ketat, ditunjukkan dengan bertambahnya pedagang eceran baik besar maupun kecil yang bersaing dengan koperasi komsumsi, semakin banyak lintah darat (bank plecit) yang sangat mudah memberikan pinjaman.

(42)

Sebaliknya, koperasi bangga kalau mempunyai anggota kehormatan (anggota yang bukan dari kelompoknya). Apabila kesadaran berkoperasi anggota tersebut rendah, maka akan menambah masalah koperasi. Birokrasi pemerintah tentang koperasi belum mendukung pengembangan koperasi.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ditulis oleh Rachman, 2006 dari Jurusan Pendidikan Ekonomi Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia yang diakses dari http//digilib.upi.edu/pasca/available/etd-0713106-093514, dengan judul :

“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERKEMBANGAN USAHA KOPERASI” (Survey Pada KUD di Kabupaten Bandung).

(43)

iklim usaha terhadap perkembangan usaha KUD di Kabupaten Bandung baik secara parsial maupun simultan.

(44)

F. Kerangka Berpikir

Keberhasilan suatu koperasi dalam menjalankan usaha koperasinya dapat diukur melalui jumlah koperasi aktif, jumlah koperasi non-aktif, jumlah koperasi total, jumlah anggota koperasi, jumlah modal sendiri koperasi, jumlah modal luar koperasi dan jumlah volume usaha koperasi. Variabel-variabel tersebut sangat mempengaruhi perkembangan usaha koperasi dan dijadikan tolak ukur bagi perkembangan koperasi pada masa yang akan datang.

Variabel tersebut diatas sangat mempengaruhi perkembangan koperasi Indonesia. Karena hidup matinya sebuah koperasi ditentukan oleh kolektivitas dan kerja sama yang synergy antar variabel. Apabila ada salah satu variabel yang terganggu maka perkembangan koperasi juga akan terganggu. Oleh sebab itu, koperasi harus memperhatikan dan mengupayakan seoptimal mungkin keselarasan dari pelaksanaan variabel-variabel tersebut diatas.

(45)

BAB. III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata atau sekarang (sementara berlangsung). Tujuan utama menggunakan metode ini adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu (Sevilla, 1993:71).

B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu yang mana dalam penelitian ini bermaksud untuk memahami fenomena tentang hal-hal yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

(46)

koperasi, jumlah anggota koperasi, jumlah modal sendiri koperasi, jumlah modal luar koperasi dan jumlah volume usaha koperasi serta kondisi koperasi Indonesia tahun 2006-2015.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang telah diolah menjadi suatu informasi. Dalam penelitian ini data dapat diperoleh dari Departemen Koperasi dan PKM (http//www.depkop.go.id;Email:datin@depkop.go.id).

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. jumlah koperasi aktif

2. jumlah koperasi non-aktif 3. jumlah total koperasi 4. jumlah anggota koperasi 5. jumlah modal sendiri koperasi 6. jumlah modal luar koperasi 7. jumlah volume usaha koperasi

(47)

D. Batasan Operasional

Dalam penelitian ini ada batasan masalah yang digunakan, yaitu:

1. Koperasi aktif adalah koperasi yang dalam dua tahun terakhir mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) atau koperasi yang dalam tahun terakhir melakukan kegiatan usaha.

2. Koperasi non-aktif adalah koperasi yang tidak pernah melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) kurang lebih dua tahun terakhir tetapi masih tetap melakukan usaha.

3. Total Koperasi adalah penjumlahan antara koperasi aktif dan koperasi non-aktif.

4. Anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi serta tercatat dalam buku daftar anggota.

5. Modal sendiri koperasi adalah modal yang menanggung resiko (modal eguity) atau merupakan kumulatif dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah.

6. Modal luar koperasi adalah modal yang dipinjam koperasi yang berasal dari anggota, koperasi lainnya, bank/lembaga keuangan, penerbitan obligasi/surat berharga dan sumber-sumber lainnya.

(48)

E. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah Analisis Deret Berkala yaitu dengan metode setengah rata-rata. Penggunaan metode tersebut digunakan untuk menarik garis trend sebenarnya yang disebabkan oleh faktor kepraktisan, karena secara matematis metode ini sudah baik (Dajan, 1986:312). Alasan menggunakan analisis deret berkala, karena dalam analisis

trend nilai-nilai deret berkala dalam tiap kelompok sangat mempengaruhi bentuk dan posisi garis trend itu sendiri. Jadi, garis trend sangat terpengaruh oleh nilai-nilai deret berkala yang ekstrim.

Analisis deret berkala memungkinkan kita untuk mengetahui perkembangan suatu atau beberapa kejadian serta hubungan atau pengaruhnya terhadap kejadian lain. Hal ini dianggap perlu karena trend penting sekali bagi tujuan interpolasi dan peramalan (forecasting). Forecasting dilakukan selama sepuluh tahun, lima tahun pertama dimulai dari tahun 2006-2010 sedangkan lima tahun kedua dimulai dari tahun 2011-2015. Dalam hal ini, yaitu untuk menghitung nilai trend perkembangan koperasi di Indonesia dari awal tahun 1998-2005.

Rumus yang digunakan adalah:

Y1 = ao + bX

Keterangan :

(49)

b : Pertambahan trend tahunan secara rata-rata yang dihitung atas dasar

(

)

n X

-X2 1 , keterangan

2

X : rata-rata kelompok kedua, X : rata-rata 1

kelompok pertama. n : jumlah periode antara X dan 2 X 1 X : jumlah unit tahun yang dhitung dari periode dasar

Contoh. Perhitungan Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif di Indonesia.

Tahun Jumlah

koperasi Skala total

Skala Semi

rata-rata Y

1 X

1998 46420 60035.62 -3

1999 60012 65657.56 -2

2000 88930 285118 71279.5 71279.5 -1

2001 89756 76901.44 0

2002 93049 82523.38 1

2003 93800 88145.32 2

2004 93402 375069 93767.25 93767.25 3

2005 94818 99389.19 4

Cara menghitung setengah rata-rata menggunakan rumus:

( )

X =

(

)

n X X X

X1+ 2+ 3+ 4

Nilai “setengah rata-rata” nilai trend periode tahun 2000 dan tahun 2004 adalah 71.279,5 dan 93.767,25.

Andaikan, nilai a2000 = 71.279,5, dan nilai b = (93.767,25 – 71.279,5)/4 = 5.621,94

(50)

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

Untuk memecahkan permasalahan yang telah dikemukakan dalam Bab Pendahuluan, maka peneliti akan menyajikan hasil dari analisis data. Hasil dari analisis peneliti akan sajikan dalam bentuk tabel dan grafik agar lebih mudah dalam pembahasan.

1. Analisis Data Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif di

Indonesia Tahun 1998-2005.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa besar nilai trend

perkembangan koperasi di Indonesia tahun 1998-2005. Pencarian nilai

trend awal tahun pada tabel, terlebih dahulu melihat kolom tahun dan jumlah koperasi aktif, selanjutnya akan dicari semi total, setengah rata-rata dan trend awal tahun. Langkah pertama bagi data tahun ke dalam 2 kelompok dengan jumlah tahun dan jumlah koperasi aktif sama.

Masing-masing kelompok memiliki jumlah tahun dan jumlah koperasi aktif yang sama untuk masa 4 periode. Hitung semi total tiap kelompok dengan menjumlahkan jumlah koperasi aktif tiap kelompok, kemudian mencari rata-rata dengan menggunakan rumus setengah rata-rata

(

)

n X X X X

X = 1+ 2+ 3 + 4 , nilai setengah rata-rata tersebut merupakan

nilai trend rata-rata periode 1 Januari 2000 (31 Desember 1999) dan nilai

(51)

Keterangan :

Y1 : Nilai trend periode tertentu ao : Nilai trend periode dasar

b : Pertambahan trend tahunan secara rata-rata yang dihitung atas dasar

(

)

n X X21

, keterangan X2 : rata-rata kelompok kedua, X1 : rata-

rata kelompok pertama, n : jumlah periode antara X2 dan X1. X : jumlah unit tahun yang dihitung dari periode dasar.

Tabel IV.1

Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif di Indonesia

Tahun 1998-2005. Tahun Jumlah

Koperasi Aktif

Skala Total

Skala Semi rata-rata

Y1 X

1998 46.420 60.035,62 -2

1999 60.012 65.657,56 -1

2000 88.930 285.118 71.279,5 71.279,5 0

2001 89.756 76.901,44 1

2002 93.049 82.523,38 -2

2003 93.800 88.145,32 -1

2004 93.402 375.069 93.767,25 93.767,25 0

2005 94.818 99.389,19 1

(52)

Grafik IV.I

Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif

di Indonesia Tahun 1998-2015

Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif Di Indonesia Tahun 1998-2015

0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 160000 180000

1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Tahun J u m la h K o p e ra s i A k ti f

Jmlh Koperasi Aktif Nyata Trend

Cara menghitung setengah rata-rata menggunakan rumus:

( )

X =

(

X1+X2+ X3 +X4

)

n

( )

(

)

71.279,5

4 756 . 89 930 . 88 012 . 60 420 . 46 1 = + + + = X

( )

(

)

93767,25

4 94818 93402 93800 93049 2 = + + + = X

Nilai “setengah rata-rata” nilai trend periode tahun 2000 dan tahun 2004 adalah 71279,5 dan 93767,25.

Andaikan, nilai a2000 = 71279,5 dan nilai

(

)

5621,94

4 5 , 71279 25 ,

93767 − =

=

b , maka persamaan koefisien trend

(53)

Persamaan koefisien Y1 di atas digunakan untuk menghitung nilai

trend periode 1998 sampai 2001 dengan menggunakan nilai trend periode dasar 2000. perhitungan nilai-nilai trend tersebut dapat dilakukan secara langsung dengan menggunakan rumus Y1 = ao + bX. Dari persamaan tersebut maka dapat dicari nilai trend untuk prediksi tahun yang akan datang dengan cara menambahkan secara kumulatif dengan 5621,94 berdasarkan jumlah unit tahun yang dihitung dari periode dasar.

Dengan demikian cara menghitung nilai trend perkembangan jumlah koperasi aktif di Indonesia tahun 1998-2001 adalah sebagai berikut: Tahun 1998

Y1 = 71279,5 + 5621,94.(-2) = 60.035,62

Tahun 1999

Y1 = 71279,5 + 5621,94.(-1) = 6 5.657,56

Tahun 2000

Y1 = 71279,5 + 5621,94.(0) = 71279,5

Tahun 2001

Y1 = 71279,5 + 5621,94.(1) = 76901,44

(54)

ao = a2004 = 93.767,25 (nilai trend periode dasar), b = (93.767,25- 71.279,5)/4 = 5621,94, maka nilai trend tahun 2002 adalah sebagai berikut:

Persamaan koefisien Y1 di atas digunakan untuk menghitung nilai

trend periode 2002 sampai 2005 dengan menggunakan nilai trend periode dasar 2004. Perhitungan nilai trend perkembangan jumlah koperasi aktif dapat dilakukan sebagai berikut:

Tahun 2002

Y1 = 93.767,25+ 5621,94.(-2) = 82523,37

Tahun 2003

Y1 = 93.767,25 + 5621,94.(-1) = 88145,32

Tahun 2004

Y1 = 93.767,25 + 5621,94.(0) = 93.767,25

Tahun 2005

Y1 = 93.767,25 + 5621,94.(1) = 99.389,19

(55)

Dari persamaan di atas juga dapat dicari nilai trend untuk forecasting

selama 10 tahun. Forecasting 5 tahun yang pertama dilakukan pada tahun 2006-2010 adalah sebagai berikut:

Prediksi 2006

Y1 = 93.767,25 + 5621,94.(2) = 105.011,13

Prediksi 2007

Y1 = 93.767,25 + 5621,94.(3) = 110.633,07

Prediksi 2008

Y1 = 93.767,25 + 5621,94.(4) = 116.255,01

Prediksi 2009

Y1 = 93.767,25 + 5621,94.(5) = 121.876,95

Prediksi 2010

Y1 = 93.767,25 + 5621,94.(6) = 127.498,89

Forecasting tahun kedua dilakukan pada tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:

Prediksi 2011

(56)

Prediksi 2012

Y1 = 93.767,25 + 5621,94.(8) = 138.742,77

Prediksi 2013

Y1 = 93.767,25 + 5621,94.(9) = 144.364,71

Prediksi 2014

Y1 = 93.767,25 + 5621,94.(10) = 149.986,65

Prediksi 2015

Y1 = 93.767,25 + 5621,94.(11) = 155.608,59

2. Analisis Data Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Non-aktif di

Indonesia Tahun 1998-2005.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa besar nilai trend

perkembangan jumlah koperasi non-aktif di Indonesia tahun 1998-2005.

ao : Nilai trend periode dasar

b : Pertambahan trend tahunan secara rata-rata yang dihitung atas dasar

(

X2−X1

)

n , keterangan:

2

X = rata-rata kelompok kedua

1

X = rata-rata kelompok pertama

(57)

n = jumlah periode antara X2 dan X1

X = jumlah unit tahun yang dihitung dari periode dasar

Tabel IV.2

Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Non-Aktif

di Indonesia Tahun 1998-2005

Tahun Jumlah Koperasi Non-Aktif

Skala Total Skala Setengah Rata-rata

Y1 X

1998 13.021 6.455,12 -2

1999 13.358 10.919,56 -1

2000 14.147 61.536 15.384 15.384 0

2001 21.010 19.848,44 1

2002 26.113 24.312,87 -2

2003 29.381 28.777,31 -1

2004 37.328 132.967 33.241,75 33.241,75 0

2005 40.145 37.706,19 1

(58)

Grafik IV.2

Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Non-Aktif

di Indonesia Tahun 1998 – 2015

Perkembangan Jumlah Koperasi Non-Aktif Di Indonesia Tahun 1998-2015

0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 90000

1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Tahun J u m la h K o p e ra s i N o n -A k ti f

Jmlh Koperasi Non-Aktif Nyata Trend

ao = a2000 = 15.384 (nilai trend periode dasar), b = (33.241,75 – 15.384)/4 = 4.464,44, maka persamaan koefisien trend adalah sebagai berikut:

Persamaan koefisien Y1 di atas digunakan untuk menghitung nilai

trend periode 1998 sampai 2001 dengan menggunakan nilai trend periode dasar 2000. Dengan demikian perhitungan nilai-nilai trend perkembangan jumlah koperasi non-aktif di Indonesia adalah sebagai berikut:

Tahun 1998

Y1 = 15.384 + 4.464,44.(-2) = 6.455,12

(59)

Tahun 1999

Y1 = 15.384 + 4.464,44.(-1) = 10.919,56

Tahun 2000

Y1 = 15.384 + 4.464,44.(0) = 15.384

Tahun 2001

Y1 = 15.384 + 4.464,44.(1) = 19.848,44

ao = a2004 = 33.241,75 (nilai trend periode dasar), b = (33.241,75 – 15.384)/4 = 4.464,44, maka persamaan koefisien trend adalah sebagai berikut:

Persamaan koefisien Y1 di atas digunakan untuk menghitung nilai

trend periode 2002 sampai 2005 dengan menggunakan nilai trend periode dasar 2004. Dengan demikian perhitungan nilai-nilai trend perkembangan jumlah koperasi non-aktif di Indonesia adalah sebagai berikut:

Tahun 2002

Y1 = 33.241,75 + 4.464,44.(-2) = 24.312,87

Tahun 2003

Y1 = 33.241,75 + 4.464,44.(-1) = 28.777,31

(60)

Tahun 2004

Y1 = 33.241,75 + 4.464,44.(0) = 33.241,44

Tahun 2005

Y1 = 33.241,75 + 4.464,44.(1) = 37.706,19

Dari persamaan di atas juga dapat dicari nilai trend perkembangan jumlah koperasi non-aktif di Indonesia untuk forecasting selama 10 tahun.

Forecasting 5 tahun yang pertama dilakukan pada tahun 2006-2010 adalah sebagai berikut:

Prediksi 2006

Y1 = 33.241,75 + 4.464,44.(2) = 42.170,63

Prediksi 2007

Y1 = 33.241,75 + 4.464,44.(3) = 46.635,07

Prediksi 2008

Y1 = 33.241,75 + 4.464,44.(4) = 51.099,51

Prediksi 2009

(61)

Prediksi 2010

Y1 = 33.241,75 + 4.464,44.(6) = 60.028,39

Forecasting tahun kedua dilakukan pada tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:

Prediksi 2011

Y1 = 33.241,75 + 4.464,44.(7) = 64.492,83

Prediksi 2012

Y1 = 33.241,75 + 4.464,44.(8) = 68.957,27

Prediksi 2013

Y1 = 33.241,75 + 4.464,44.(9) = 73.421,71

Prediksi 2014

Y1 = 33.241,75 + 4.464,44.(10) = 77.886,15

Prediksi 2015

(62)

3. Analisis Data Trend Perkembangan Jumlah Total Koperasi di

Indonesia Tahun 1998-2005.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa besar nilai trend

perkembangan jumlah koperasi total di Indonesia tahun 1998-2005.

ao : Nilai trend periode dasar

b : Pertambahan trend tahunan secara rata-rata yang dihitung atas dasar

(

)

n X X21

, keterangan:

2

X = rata-rata kelompok kedua

1

X = rata-rata kelompok pertama n = jumlah periode antara X2 dan X1

X = jumlah unit tahun yang dihitung dari periode dasar

Tabel IV.3

Trend Perkembangan Jumlah Total Koperasi

di Indonesia Tahun 1998-2005

Tahun Jumlah Koperasi

Total

Skala Total Skala Setengah Rata-rata

Y1 X

1998 59.441 66.555,5 -2

1999 73.370 76.609,5 -1

2000 103.077 346.654 86.663,5 86.663,5 0

2001 110.766 96.717,5 1

2002 118.644 106.771,5 -2

2003 123.181 116.825,5 -1

2004 130.730 507.518 126.879,5 126.879,5 0

2005 134.963 136.933,5 1

Sumber : Departemen Koperasi & PKM Tahun 1998-2005

(63)

Grafik IV.3

Trend Perkembangan Jumlah Total Koperasi

di Indonesia Tahun 1998-2015

Perkembangan Jumlah Total Koperasi Di Indonesia Tahun 1998-2015

0 50000 100000 150000 200000 250000

1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Tahun

J

u

m

la

h

T

o

ta

l

K

o

p

e

ra

s

i

Jmlh Total Koperasi Nyata Trend

ao = a2000 = 86.663,5 (nilai trend periode dasar), b = (126.879,5 – 86.663,5)/4 = 10.054, maka persamaan koefisien trend adalah sebagai berikut:

Persamaan koefisien Y1 di atas digunakan untuk menghitung nilai

trend periode 1998 sampai 2001 dengan menggunakan nilai trend periode dasar 2000. Dengan demikian perhitungan nilai-nilai trend perkembangan jumlah koperasi total di Indonesia adalah sebagai berikut:

Tahun 1998

Y1 = 86.663,5 + 10.054.(-2) = 66.555,5

(64)

Tahun 1999

Y1 = 86.663,5 + 10.054.(-1) = 76.609,5

Tahun 2000

Y1 = 86.663,5 + 10.054.(0) = 86.663,5

Tahun 2001

Y1 = 86.663,5 + 10.054.(1) = 96.717,5

ao = a2004 = 126.879,5 (nilai trend periode dasar), b = (126.879,5 – 86.663,5)/4 = 10.054, maka persamaan koefisien trend adalah sebagai berikut:

Persamaan koefisien Y1 di atas digunakan untuk menghitung nilai

trend periode 2002 sampai 2005 dengan menggunakan nilai trend periode dasar 2004. Dengan demikian perhitungan nilai-nilai trend perkembangan jumlah koperasi total di Indonesia adalah sebagai berikut:

Tahun 2002

Y1 = 126.879,5 + 10.054.(-2) = 106.771,5

Tahun 2003

Y1 =126.879,5 + 10.054.(-1) = 116.825,5

(65)

Tahun 2004

Y1 =126.879,5 + 10.054.(0) = 126.879,5

Tahun 2005

Y1 = 126.879,5+ 10.054.(1) = 136.933,5

Dari persamaan di atas juga dapat dicari nilai trend perkembangan jumlah koperasi total di Indonesia untuk forecasting selama 10 tahun. Forecasting 5 tahun yang pertama dilakukan pada tahun 2006-2010 adalah sebagai berikut: Prediksi 2006

Y1 =126.879,5 + 10.054.(2) = 146.987,5

Prediksi 2007

Y1 =126.879,5 + 10.054.(3) = 157.041,5

Prediksi 2008

Y1 = 126.879,5 + 10.054.(4) = 167.095,5

Prediksi 2009

(66)

Prediksi 2010

Y1 = 126.879,5 + 10.054.(6) = 187.203,5

Forecasting tahun kedua dilakukan pada tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:

Prediksi 2011

Y1 = 126.879,5 + 10.054.(7) = 197.257,5

Prediksi 2012

Y1 = 126.879,5 + 10.054.(8) = 207.311,5

Prediksi 2013

Y1 = 126.879,5 + 10.054.(9) = 217.365,5

Prediksi 2014

Y1 = 126.879,5 + 10.054.(10) = 227.419,5

Prediksi 2015

(67)

4. Analisis Data Trend Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi di

Indonesia Tahun 1998-2005.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa besar nilai trend

perkembangan jumlah anggota koperasi di Indonesia tahun 1998-2005.

ao : Nilai trend periode dasar

b : Pertambahan trend tahunan secara rata-rata yang dihitung atas dasar

(

)

n X X21

, keterangan:

2

X = rata-rata kelompok kedua

1

X = rata-rata kelompok pertama n = jumlah periode antara X2 dan X1

X = jumlah unit tahun yang dihitung dari periode dasar

Tabel IV.4

Trend Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi

di Indonesia Tahun 1998-2005

Tahun Jumlah Anggota Koperasi

Skala Total Skala Setengah Rata-rata

Y1 X

1998 20.127.482 21.497.741,7 -2

1999 21.959.118 22.377.288,8 -1

2000 27.295.893 93.027.343 23.256.835,8 23.256.835,8 0

2001 23.644.850 24.136.382,9 1

2002 25.007.601 25.015.919,9 -2

2003 27.282.658 25.895.476,9 -1

2004 27.523.053 107.100.096 26.775.024 26.775.024 0

2005 27.286.784 27.654.571,1 1

Sumber : Departemen Koperasi & PKM Tahun 1998-2005

(68)

Grafik IV.4

Trend Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi

di Indonesia Tahun 1998-2015

Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi Di Indonesia Tahun 1998-2015

0 5000000 10000000 15000000 20000000 25000000 30000000 35000000 40000000

1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Tahun

J

u

m

la

h

A

n

g

g

o

ta

K

o

p

e

ra

s

i

Jmlh Anggota Kop Nyata Trend

ao = a2000 = 23.256.835,8 (nilai trend periode dasar), b = (26.775.024– 23.256.835,8)/4 =879.547,05, maka persamaan koefisien trend adalah sebagai berikut:

Persamaan koefisien Y1 di atas digunakan untuk menghitung nilai

trend periode 1998 sampai 2002 dengan menggunakan nilai trend periode dasar 2000. Dengan demikian perhitungan nilai-nilai trend perkembangan jumlah anggota koperasi di Indonesia adalah sebagai berikut:

(69)

Tahun 1998

Y1 = 23.256.835,8 + 879.547,05.(-2) = 21.497.741,7

Tahun 1999

Y1 = 23.256.835,8 + 879.547,05.(-1) = 22.377.288,8

Tahun 2000

Y1 = 23.256.835,8 + 879.547,05.(0) = 23.256.835,8

Tahun 2001

Y1 = 23.256.835,8 + 879.547,05.(1) = 24.136.382,9

ao = a2004 = 26.775.024 (nilai trend periode dasar), b = (26.775.024– 23.256.835,8)/4 =879.547,05, maka persamaan koefisien trend adalah sebagai berikut:

Persamaan koefisien Y1 di atas digunakan untuk menghitung nilai

trend periode 2002 sampai 2005 dengan menggunakan nilai trend periode dasar 2004. Dengan demikian perhitungan nilai-nilai trend perkembangan jumlah anggota koperasi di Indonesia adalah sebagai berikut:

(70)

Tahun 2002

Y1 = 26.775.024 + 879.547,05.(-2) = 25.015.919,9

Tahun 2003

Y1 = 26.775.024 + 879.547,05.(-1) = 25.895.476,9

Tahun 2004

Y1 = 26.775.024 + 879.547,05.(0) = 26.775.024

Tahun 2005

Y1 = 26.775.024 + 879.547,05.(1) = 27.654.571,1

Dari persamaan di atas juga dapat dicari nilai trend perkembangan jumlah anggota koperasi di Indonesia untuk forecasting selama 10 tahun. Forecasting

5 tahun yang pertama dilakukan pada tahun 2006-2010 adalah sebagai berikut: Prediksi 2006

Y1 =26.775.024 + 879.547,05.(2) = 28.534.118,1

Prediksi 2007

(71)

Prediksi 2008

Y1 = 26.775.024 + 879.547,05.(4) = 30.293.212,2

Prediksi 2009

Y1 = 26.775.024 + 879.547,05.(5) = 31.172.759,2

Prediksi 2010

Y1 = 26.775.024 + 879.547,05.(6) = 32.052.306,3

Forecasting tahun kedua dilakukan pada tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:

Prediksi 2011

Y1 = 26.775.024 + 879.547,05.(7) = 32.931.853,4

Prediksi 2012

Y1 = 26.775.024 + 879.547,05.(8) = 33.811.400,4

Prediksi 2013

Y1 = 26.775.024 + 879.547,05.(9) = 34.690.947,5

Prediksi 2014

(72)

Prediksi 2015

Y1 = 26.775.024 + 879.547,05.(11) = 36.450.041,5

5. Analisis Data Trend Perkembangan Jumlah Modal Sendiri Koperasi

di Indonesia Tahun 1998-2005.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa besar nilai trend

perkembangan jumlah modal sendiri koperasi di Indonesia tahun 1998-2005.

ao : Nilai trend periode dasar

b : Pertambahan trend tahunan secara rata-rata yang dihitung atas dasar

(

)

n X X21

, keterangan:

2

X = rata-rata kelompok kedua

1

X = rata-rata kelompok pertama n = jumlah periode antara X2 dan X1

X = jumlah unit tahun yang dihitung dari periode dasar

(73)

Tabel IV.5

Trend Perkembangan Jumlah Modal Sendiri Koperasi

di Indonesia Tahun 1998-2005 (Dalam Jutaan)

Tahun Jumlah Modal Sendiri

Skala Total Skala Setengah Rata-rata

Y1 X

1998 5.953.147,00 6.920.155,54 -2

1999 8.921.758,00 7.634.053,67 -1

2000 6.816.950,25 33.391.807,3 8.347.951,8 8.347.951,8 0

Gambar

Tabel IV.3 Trend Perkembangan Jumlah Total Koperasi di Indonesia
Tabel IV.1
Grafik IV.I
Tabel IV.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Unit rekam medik merupakan bagian dari system informasi klinik yang mempunyai fungsi yang sangat vital karena semua unit terintegrasi dengan unit

Melalui setiap proses tahapan yang sudah dilakukan dan juga melalui proses validasi desain oleh pakar dan pengujian produk oleh user maka dapat disimpulkan bahwa sistem

Dari hasil olahan data menggunakan indeks Geary, analisis visual jumlah penduduk miskin dan kepadatan penduduk miskin, dan gambaran mengenai kebijakan pemerintah

Dengan demikian yang dimaksud pengembangan potensi staf dalam jurnal ini adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan,pengetahuan, sikap dan sifat-sifat yang berkaitan

Berdasarkan uraian di atas, kemampuan membangun empati adalah kemampuan untuk memahami dan menghargai suatu pemikiran dan tindakan yang berbeda dengan orang lain sehingga membantu

Perbedaan pendekatan antara space faring states dan non space faring states perlu dijembatani, untuk mencegah suatu keterlambatan dalam membuat suatu aturan yang jelas dan

Jadi sesuai dengan apa yang ada dalam UU No.12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan Indonesia dan penjelasan sesuai dengan pasal-pasal yang mengatur tentang warga negara