B A B V I I I
RINGKASAN
Penelitian tentang pcrbandingan kekuatan beberapa sim
patomimetika pada cediaan usus halus kelintji terpisah
dan
sediaan djantung katak telah kami lakukan.
Adapun simpatomimetika jang kami gunakan dalasi pertjo
baan ialah: nor-adrcnaline, adrenaline, isoproterenol dan me
taproterenol.
Tjara-tjara penelitian jang kami gunakan ialah tjara-
tjara jang sudah lazim dipakai untuk penelitian-penelitian.
Pada pertjobaan kami terbukti, bahwa usus dapat
di-
rangsang oleh keempat simpatomimetika jang kami gunakan ,jang
masing-masing mempunjai titik tangkap kerdja jang berbeda-be-
da.
Adapun urut-urutan besarnja relaksasi jang terdjadi.pa
da penelitian dari keempat simpatomimetika adalah sebagai be-
rikut: nor-adrenaline
y
adrenaline ^ isoproterenol ^ meta -
proterenol*
Pada pertjobaan terhadap djantung katak terbukti, bah
berikut:
isoproterenol ^ adrenaline / motaproterenol^nor-
drenaline.
Berdasarkan hanil-hasil penelitian telah kami
tarik
beberapa kesimpulan seperti jan^ telah kami uraikan pada bab
kesimpulan.
7 k
75
n.LASIFXKASI DA** "ADKENERGIC RECEPTORS"
Otot polos
kontraksi
alfa
Ac*
Otot polos (ketjuali
usus)
relaksasi
'ueta
A
r**
Otot polos
ttSUS
relaksasi
alfa
Ar
D jantung
Ketjepatan uer -
taro
ban
ueta
Acr***
Djantung
aeKuatan oertam-
uau
ueta
Acr
Otot hati dan otot
"skelet"(skeletal
muscle)
gl^cogenolysis
alfa
Ac*
= excitatory receptor
Ar** = innibitory receptor
Acr***= undifferentiated receptor
7 6
GAM3AR 2 : tfATSEQATn DA2I PALi
rrTC
Te
rlihat menurunnja tonus usus dan hilan^-
nja kontraksi ritmis untuk beberapa saat
jang kemudian setjara pcrlahan-lahan kem-
bali kekeadaan semula.
G a m b a r 3 • P e n g a r u h l a r u t a n n o r - a d r e n a l i n e
2 5 c a m m a / c c p a d a s e d i a a n u s u s
h a l u s k e l i n t j i t c r p i s a h .
80
Gamba
r if : Pengaruh larutan nor-adrenaline
50
camma/cc pada sediaan usus
halus lielintji terpisah.
Terlihat menurunnja tonus usus dan hilang
nja kontraksi ritmis untuk beberapa saat
jang kemudian setjara perlahan-lahan kem-
bali kekeadaan scinula.
Te
rlihat menurunnja tonus usus dan hilang
nja kontraksi ritmis untuk beberapa saat
jang kemudian setjara perlahan-lahan kern-
bali kekeadaan semula.
G a m b a r 5 • P e n g a r u h l a r u t a n n o r - a d r e n a l i n e
1 0 0 g a m m a / c c p a d a s e d i a a n u s u s
h a l u s k e l i n t j i t e r p i s a h .
Te
rlihat m.enurunnja tonus ucuc dan hilang-
nja kontrakci ritmic untuk beberapa saat
jang kemudian setjara perlahan-lahan kom-
bali kekeadaan semula.
G a m b a r 6 : P e n g a r u h l a r u t a n a d r e n a l i n e 2 5
g a m m a / c c p a d a c e d i a a n u c u c h a
-l u c k e -l i n t j i t e r p i c a h .
83
Gamba
r
7 : Penga
ruh larutan adrenaline 50
gamma/cc pada sediaan usus ha
lus kelintji terpisah.
Terlihat menurunnja tonus usus dan hilang-
nja kontraksi ritmis untuk beberapa saat
jang kemudian setjara perlahan-lahan kern-
bali kekeadaan seraula.
Te
rlihat menurunnja tonus usus dan hilang
nja kontraksi ritmis untuk beberapa saat
jan^ kemudian setjara perlahan-lahan kem-
bali kekeadaan semula.
G a m b a r 3 : P e n g a r u h l a r u t a n a d r e n a l i n e 1 0 0
g a m m a / c c p a d a s e d i a a n u s u s h a
l u s k e l i n t j i t e r p i s a h .
8 5
___ ^
Gamba
r 9A : Pengaruh larutan. isoproterenol
25
gamma/cc pada sediaan usus
halus kelintji terpisah.
T e r l i h a t a d a n j a r e l a k s a s i o t o t p o l o s u s u s
h a l u s k e l i n t j i .
Gamba
r 9B : Pengaruh larutan isoproterenol
50
gamma/cc pada sediaan. usus
halus kelintji terpisah.
Terlihat adanja relaksasi otot polos usus
halus kelintji.
8 7
Gamba
r 9C : Pengaruh larutan isoproterenol
100
gamma/
'cc pada sediaan usus
halus kelintji te
rpisah.
T e r l i h a t a d a n j a r e l a k s a s i o t o t p o l o s u s u s
h a l u s k e l i n t j i .
Gambar 10 A : Pengaruh larutan nctaproto
renol 25 Caraaa/cc ?&da sedia
an
ug u ghaluc kelintji.terpi
sail.
i’idak te
rlihat adanja pencaruh dari larut
an metaproterenol pada otot poloc
u g u gha
lus
kelintji.
Gamba
r 10 B :
Penga
ruh larutan. metaproto -
renol
50
gamma/cc pada sedia
an
us u ghalus kelintji terpi
sah.
xerlihat adanja sedikit relaksasi otot po -
los usus.
Gamba
r 10 C :
Penga
ruh larutan metaprote -
renol
100
gamma/cc pada sedi-
aan usus halus kelintji ter -
pisah.
Terlihat adanja relaksasi otot polos
usus
halus kelintj'i.
Te
rlihat menurunnja tonus usus dan hilang—
nja kontraksi ritmis untuk beberapa saat
jang kemudian setjara perlahan-lahan kemba-
li kekeadaan semula.
G a m b a r 1 1 A : p e n g a r u h l a r u t a n n o r - a d r e n a l i n e
1 0 0 g a m m a / c c p a d a s e d i a a n u s u s
h a l u s k e l i n t j i t e r p i s a h .
Te
rlihat adanja relaksasi otot polos
usus
jang' lebih kctjil dari pada pengaruh larut
an nor-adrenaline
100
gamma/cc.
G a m b a r 1 1 B ' : P e n g a r u h l a r u t a n a d r e n a l i n e
1 0 0 g a m m a / c c p a d a s e d i a a n u s u s
h a l u s k e l i n t j i t e r p i s a h .
Te
rlihat relaksasi otot polos ucus jane le
bih ketjil dari pada pengaruh larutan nor
adrenaline dan adrenaline pada kadar
jan£
sama.
G a m b a r 1 1 C : P e n g a r u h l a r u t a n i s o p r o t e r e n o l
1 0 0 g a m m a / c c p a d a s e d i a a n u s u s
h a l u c k e l i n t j i t e r p i s a h .
Te
rlihat relaksasi otot polos usus jang le-
bih ketjil dari pada pengaruh larutan nor
adrenaline
, adrenaline dan isoproterenol de
ngan kadar jang sama.
G a m b a r 1 1 D : P e n g a r u h l a r u t a n r a e t a p r o t e r e
-n o l 1 0 0 g a m m a / c c p a d a s e d i a a n
u s u s h a l u s k e l i n t j i t e r p i s a h .
Gamba
r 12 :
Penga
ruh larutan acetylcholine
0 ,
1
gamma/cc jan^ diikuti dc-
ngan pemberian larutan nor-adrenaline
100
gamma/cc pada sediaan usus halus kelintji.
Mula-mula terlihat kontrckci cusu naik
,
kemudian setelah pe:nberian larutan nor-a -
drenaline kontraksi usus menurun.
Gambar 13
'
Pengaruh larutan acetylcholine
0,1 ^anma/cc ‘jan*”; diikuti de
-n~an pemberian larutan adrenaline 100
£am-ma/cc pada cedian usus halus kelintji
ter-pisah.
Mula-mula terlihat kontrakci ucus naik ,
kemudian setelah pcuborian larutan adrena
line kontrakci ur.uc mcnurun.
97
Gamba
r lif
•
Penga
ruh larutan acetylcholine
0 ,
1
gamma/cc jang diikuti de -
ngan pemberian larutan isoproterenol
100
gamma/cc pada sediaan usus halus kelinti -
terpisah.
Mula-mula terlihat kontraksi usus naik
,
kemudian setelak pemberian larutan isopro
terenol kontraksi usus menurun.
Gamba
r 15 :
Penga
ruh larutan acetylcholine
0 ,
1
gamma/cc jang diikuti de -
ngan pemberian larutan metaproterenol
100
gamma/cc pada sediaan usus halus kelintji
terpisah.
Multa-mula terlihat kontraksi usus naik
,
kemudian setelah ^e:.iborian larutan meta
proterenol kontraksi usus menurun.
Gamba
r 16 :
Penga
ruh larutan nor-adrenaline
•£ gamma/cc pada sediaan djan -
tun£ katak.
Terlihat sedikit kenaikan kontraksi djan -
tung.
Gambar 17 : Pengaruh larutan nor-adrenaline
1/8 gamma/cc pada sediaan djan
tung katak.
Terlihat sedikit kenaikan kontraksi djan
-tung.
1 0 1
Gamba
r 18 :
Penga
ruh larutan nor-adrenaline
1/16 gamma/cc pada sedLaan djan-
tung katak.
Terlihat sedikit kenaikan kontrkksi djan-
tuns.
1 .0 2
Gamba
r 19 :
Penga
ruh larutan adrenaline
£
gamma/cc pada sediaan djantung
katak.
Terlihat kenaikan kontraksi djantung jang
lebih besar dari pada pengaruh larutan nor
adrenaline dengan kadar jang sama.
Ganba
r 20 :
Penga
ruh larutan adrenaline 1/8
gannaa/cc pada sediaan djantung
katak.
Terlihat kenaikan kontraksi djantunj jane
lebih besar dari pada pencaruh larutan nor
adrenaline janj sana kadarnja.
Te
rlihat kenaikan kontraksi djantung
jang
lebih besar dari pada pengaruh larutan nor
adrenaline jang sama kadarnja.
G a m b a r 2 1 : P e n g a r u h l a f ' u t a n a d r e n a l i n e 1 / 1 6
g a m m a / c c p a d a s e d i a a n d j a n t u n g
k a t a k .
1 0 5
Ganbar 22 : Penjaruh larutan isoproterenol
i
Sar-ma/cc pada sediaan djan
tung katak.
Terlihat kenaikan kontraksi jane lebih
be-sar dari pada pengaruh larutan-larutan nor
adrenaline dan adrenalin^ jang kadarnja sa
na.
1 0 6
Gambar 23 ' pengaruh larutan isoproterenol
1/8 G®ina/cc pada
sediaandjan-tun£ katak.
Terlihat kenaikan kontraksi jane lebih be
sar dari pada pengaruh larutanlarutan a
-drenaline dan nor-a-drenaline janj caiaa ka
darnja.
Gambar
2k •
Pengaruh larutan isoproterenol
1/16 caaaa/cc pada cediaan
djantung katak.
Terlihat kenaikan kontraksi jang lebih
be-car dari pada pengaruh larutan-larutan nor
adrenaline dan adrenaline jang sama kadar
nja.
1 0 3