BAB III
METODE PENELITIAN .
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hal tersebut digunakan karena penelitian ini menggunakan perhitungan statistik dalam pengukuran skala. Metode kuantitatif merupakan metode yang data penelitiannya berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008).
3.2 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, ada dua variabel, yaitu :
Variabel bebas (independen) : Fanatisme terhadap klub Sepak Bola Eropa
Variabel terikat (dependen) : Toleransi antar fans layar kaca
3.2.1 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional merupakan sesuatu yang melekat pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel tersebut.
a. Fanatisme terhadap Klub Sepak Bola Eropa
Skor hasil pengukuran dengan skala fanatisme, yang meliputi : 1. Minat dan kecintaan kepada klub sepak bola
2. Sikap pribadi maupun kelompok terhadap kegiatan kepada klub sepak bola
3. Lamanya individu menekuni satu jenis kegiatan 4. Dukungan keluarga
b. Toleransi antar Fans Layar Kaca
Skor hasil pengukuran dengan skala toleransi, yang meliputi : 1. Lenient attitude
2. Kebebasan berekspresi
3. Tidak menghalangi orang lain dalam menentukan pilihan 3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2008), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.
Populasi pada penelitian ini yaitu sekumpulan fans sepak bola Eropa yang berada di Jakarta yang berjumlah 5.253 per tanggal 5 Oktober. Data diperoleh dengan menghubungi pihak divisi membership fansclub yang sudah official di Jakarta seperti : http://www.id-arsenal.com/ https://id-id.facebook.com/MCSCIndonesia http://www.realmadrid.com/id http://juventusclubindonesia.com/ http://www.fcbayernfanindonesia.com/
3.3.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sample yang digunakan adalah teknik penyebaran kuisioner menggunakan accidental sampling. Dikarenakan
jumlah populasi setiap harinya selalu bertambah dan karena keterbatasan biaya serta waktu, sampel yang akan diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 sampel/responden. Dan nantinya semua responden akan dapat mengisi kuesioner dengan cara online dan real. Keuntungan yang menonjol dari metode ini adalah kepraktisan, baik dari segi waktu maupun hal biaya. Individu yang menjadi subjek adalah mereka yang paling mudah ditemui, memiliki karakteristik subjek yang telah ditetapkan dan bersedia berpartisipasi menjadi responden.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara pengisian kuisioner untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Kuisioner adalah teknik yang diperoleh dengan menjawab dan mengisi daftar pernyataan yang diajukan oleh peneliti kepada responden. Kuisioner merupakan pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang priibadi atau hal-hal yang diketahui oleh responden. Menurut Sugiyono (2008), kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Kedua variable disusun menggunakan skala likert dengan 4 kategori jawaban, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya pemusatan atau menghindari jumlah respon yang netral.Model tersebut terdiri dari pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable).
Responden diminta untuk memilih salah satu dari 4 kategori jawaban yang masing-masing jawaban menunjukkan kesesuaian dengan keadaan yang dirasakan oleh responden sendiri yaitu, “Sangat Setuju” (SS), “Setuju” (S), “Tidak Setuju” (TS), “Sangat Tidak Setuju” (STS). Skor tertinggi diberikan kepada pilihan “Sangat Setuju” dan terendah pada pernyataan “Sangat Tidak Setuju” untuk pernyataan favorable. Skor tertinggi untuk pernyataan unfavorable diberikan kepada pilihan “Sangat Tidak Setuju dan skor terendah diberikan untuk pilihan “Sangat Setuju”. Setiap kategori memiliki nilai sebagai berikut :
Tabel 3.1: Skor untuk Pernyataan Positif dan Negatif
Kategori Favorable Unfavorable
SS S TS STS 4 3 2 1 1 2 3 4 3.4.1 Skala Fanatisme
Dalam mengukur komponen-komponen fanatisme terhadap klub sepak bola Eropa, digunakan skala yang disusun oleh peneliti yang dibuat berdasarkan beberapa aspek yaitu, minat dan kecintaan, sikap pribadi maupun kelompok terhadap kegiatan, lamanya individu menekuni satu jenis kegiatan, dan dukungan keluarga.
Tabel 3.2 : Tabel Skala Fanatisme
Variabel Aspek Indikator
Fanatisme Sepakbola
Eropa
Minat dan kecintaan 1. Rasa cinta
2. Rasa ingin di akui
Sikap priabadi maupun
kelompok terhadap kegiatan 1. Sikap yang berlebihan 2. Update 3. Mengidentifikasikan diri dengan pemain idola
Lamanya individu
menekuni satu jenis
kegiatan
1. Loyalitas 2. Rasa bangga
Dukungan keluarga 1. Moral
2. Materi
Tabel 3.3 : Blueprint Fanatisme
ASPEK Favorable Unfavorable JUMLAH
Minat dan kecintaan
Sikap pribadi maupun
kelompok terhadap
kegiatan
Lamanya individu
menekuni satu jenis kegiatan Dukungan keluarga 2, 3,6,7,8,9,13,20 10,12,14,19 21 1,4,5 11, 15,16,17,18 -- 4 8 8 1
Total 13 8 21
3.4.2 Skala Toleransi
Dalam mengukur komponen-komponen toleransi antar fans layar kaca, digunakan skala yang disusun oleh peneliti yang dibuat berdasarkan beberapa bentuk toleransi yaitu, lenient attitude, kebebasan berekspresi, dan tidak memaksakan pilihan orang lain
Tabel 3.4 : Tabel Skala Toleransi
Variabel Aspek Indikator
Toleransi Fans Layar
Kaca
Lenient attitude 1. Menghindari
kekerasan
2. Terbuka dan ramah
Kebebasan berekspresi 1. Kepercayaan diri
2. Kerjasamadalam komunitas
Tidak memaksakan
kehendak kepada orang lain
1. Kebebasan berpendapat 2. Menghargai orang
lain
Tabel 3.5 : Blueprint Toleransi
ASPEK Favorable Unfavorable JUMLAH
Lenient attitude Kebebasan berekspresi Tidak memaksakan 1,12,13 2,4,5,6,8,9,11 14,16,17,19 3 7,10 15,18 4 9 6
kehendak kepada orang lain
Total 14 5 19
3.5 Uji Instrumen
Dalam setiap penelitian, harus digunakan alat ukur yang valid dan reliabel, agar kesimpulan yang ada dalam penelitian yang diperoleh tidak memberikan gambaran yang berbeda jauh dengan keadaan yang sebenarnya. Pengujian tingkat validitas dan reliabilitas dari kedua alat ukur dalam penelitian ini dilakukan sebelum melakukan pengambilan data dilapangan.
3.5.1 Uji Validitas Skala
Validitas berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya (Azwar, 2009). Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Suatu instrument yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrument yang kurang valid mempunyai validitas yang rendah. Untuk menguji validitas maka dilakukanan alisis butir yaitu mengkorelasikan skor-skor yang ada pada butir dengan skor total. Penghitungan validitas menggunakan teknik kolerasi product moment dari Pearson.
= ∑ (∑ )(∑ ) ∑ (∑ ) ∑ (∑ )
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi product moment
X = Fanatisme terhadap klub Sepak Bola Eropa Y = Toleransi antar Fans Layar Kaca
N = Jumlah subjek
Untuk menghindari adanya over estimate, maka koefisien korelasi tersebut dikorelasikan menggunakan teknik korelasi part whole.
Rumus :
keterangan :
rbt =Part Whole Corelation
rxy = Korelasi moment tangkar
SBy = SB total (komposit)
SBx = SB bagian (butir)
Vy = Varian total
Vx = Varian bagian.
3.5.2 Uji Reliabilitas Skala
Setelah uji validitas, maka akan dilakukan uji reliabilitas. Menurut Azwar (2009), reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali percobaan pengukuran dilakukan terhadap subjek yang sama.
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur konsistensi (keajegan) dari setiap jawaban responden terhadap suatu alat ukur psikologis yang disusun dalam bentuk kuesioner. Penelitian yang reliable adalah apabila hasil yang diperoleh akan tetap sama apabila diukur pada waktu yang berbeda.
)} ) )( ( 2 {( ) ( ) )( ( rbt x y xy x y x y xy SB SB r V V SB SB r
Dalam penelitian ini reliabilitas dihitung dengan menggunakan rumus koefisien reliabilitas Alpha Cornbach (α), koefisien reliabilitas alpha diperoleh dari penyajian suatu bentuk skala yang digunakan hanya sekali saja pada sekelompok responden. Menurut (Azwar dalam yanti, 2011) Koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentangan 0 sampai 1,00. Koefisien reliabilitas yang mendekati 1,0 maka semakin tinggi reliabilitasnya dan sebaliknya jika mendekati 0 maka semakin rendah tingkat reliabilitas.
Rumus : r = −1 1− ∑ Keterangan : r11 = Reliabilitas instrument
k = Banyak butiran pertanyaan at2 = Varian total
∑ab2 = Jumlah varian butir
3.6 Teknik Analisis Data
Untuk analisis data digunakan korelasi product moment Rumus :
= ∑ (∑ )(∑ )
∑ −(∑ ) ∑ − (∑ )
Keterangan:
X = Fanatisme terhadap Klub Sepak Bola Eropa Y = Toleransi antar Fans Layar Kaca
N = Jumlah subjek
Untuk menjamin ketelitian analisis data, digunakan program Statistical Package for social Sciences (SPSS).