• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN MANAJEMEN STRES DENGAN TINGKAT STRES PADA KELUARGA PASIEN TALASEMIA DI RUANG MELATI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN MANAJEMEN STRES DENGAN TINGKAT STRES PADA KELUARGA PASIEN TALASEMIA DI RUANG MELATI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN MANAJEMEN STRES DENGAN TINGKAT STRES PADA KELUARGA PASIEN TALASEMIA DI RUANG MELATI

RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Skripsi

Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1 Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Disusun Oleh: Rachmat Adhi Handoko

NIM: A11300925

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(2)

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Gombong, Mei 2017

(3)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini Menyatakan Bahwa Skripsi Yang Berjudul:

HUBUNGAN MANAJEMEN STRES DENGAN TINGKAT STRES PADA KELUARGA PASIEN TALASEMIA DI RUANG MELATI

RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Disusun Oleh: Rachmat Adhi Handoko

NIM: A11300925

Telah disetujui dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.

Pembimbing I Pembimbing II

(Isma Yuniar, M.Kep) (Sarwono, S.KM, M.Kes)

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Keperawatan

(4)

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul

HUBUNGAN MANAJEMEN STRES DENGAN TINGKAT STRES PADA KELUARGA PASIEN TALASEMIA DI RUANG MELATI

RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Disusun Oleh: Rachmat Adhi Handoko

NIM: A11300925

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 19 Mei 2017

Susunan Dewan Penguji:

1. Marsito, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom (Penguji I) ...

2. Isma Yuniar, M.Kep (Penguji II) ...

3. Sarwono, S.KM, M.Kes (Penguji III) ...

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Keperawatan

(5)

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Rachmat Adhi Handoko

NIM : A11300925

Program Studi : S1 Keperawatan Jenis Karya : Skripsi

Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-Execlusive Royalty-Free Right) atas skripsi saya yang berjudul:

HUBUNGAN MANAJEMEN STRES DENGAN TINGKAT STRES PADA KELUARGA PASIEN TALASEMIA DI RUANG MELATI

RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di: Gombong, Kebumen Pada Tanggal : 19 Mei 2017

Yang Menyatakan

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsiini dengan judul

“Hubungan manajemen stres dengan tingkat stres pada keluarga pasien talasemia di Ruang Melati RSUD DR. Soedirman Kebumen”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga peneliti mendapat kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Herniyatun, S. Kp., M.Kep Sp Mat, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.

2. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong dan selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

3. Sarwono, S.KM, M.Kes, selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungannya.

Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Gombong, Mei 2017

(7)

vii PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG Skripsi, Mei 2017

HUBUNGAN MANAJEMEN STRES DENGAN TINGKAT STRES PADA KELUARGA PASIEN TALASEMIA DI RUANG MELATI

RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Rachmat Adhi Handoko1) Isma Yuniar2) Sarwono3)

ABSTRAK

LatarBelakang : Pasien yang mengalami penyakit kronis seperti talasemia akan mengalami ketergantungan pada keluarga akibat dari keterbatasan dan ketidakmampuan sebagai respon dari rasa sakit dan trauma. Orangtua yang memiliki anak dengan penyakit kronis mengalami beban pikiran seperti stress sehingga membutuhkan manajemen stress.

Manajemen stres bukan untuk menghilangkan stres seluruhnya tetapi untuk mengendalikannya sehingga gairah secara optimal akan hadir. Jumlah pasien Talasemia yang melakukan transfusi darah rutin tiap bulan sejumlah 50 pasien. Hasil komunikasi terhadap 5 orangtua pasien Talasemia, 3 (6%) orang diantaranya merasa stres dengan kondisi kesehatan anaknya yang harus menjalani perawatan, dan 2 (4%) orang diantaranya menganggap ini sebagai cobaan yang harus diterima dengan ikhlas.

Tujuan :Mengetahui hubungan manajemen stres dengan tingkat stres pada keluarga pasien talasemia di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen

Metode :Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel sejumlah 50 orang keluarga pasien Thalassemia yang diambil secara total sampling. Data dianalisa menggunakan analisa deskriptif dan Korelatif menggunakan uji korelasi Kendal Tau.

Hasil : Setelah dilakukan penelitian di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen ditemukan bahwa ada (82%) responden yang manajemen stresnya kategori baik dan ada (68%) responden dengan tingkat stres yang kategori ringan. Kesimpulan:ada hubungan manajemen stres dengan tingkat stres pada keluarga pasien talasemia di RuangMelati RSUD Dr. Soedirman Kebumen (r= -0.320; p=0.002). Semakin baik manajemen stress keluarga pasien talasemia maka semakin ringan tingkat stres yang dialami.

(8)

viii S 1 Program of Nursing Dept

Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

Minithesis, May 2017

THE CORRELATION BETWEEN STRESS MANAGEMENT AND STRESS LEVEL ON THALASSEMIA PATIENT FAMILY IN JASMINE

ROOM OF DR. SOEDIRMAN HOSPITAL KEBUMEN

Rachmat Adhi Handoko1) Isma Yuniar2) Sarwono3)

ABSTRACT

Background: Patients with a chronical disease, such as thalassemia will be dependent on families due to their limitations and disabilities in response to pain and trauma. Parents having children with chronical illness usually have a phsychological burden (like stress) so that requires stress management. Stress management is not to eliminate stress entirely but to control it so that there will be optimum passion. There are 50 thalassemia patients who have to do routine blood transfusion each month. Based on the result of communication with 5 parents of Thalassemia patients, there are 3 parents (6%) were stressed becaue their children had to do treatment. The other 2 parents (4%) consider this condition as a life trouble to be sincerely accepted.

Objective: To know the correlation between stress management and stress level on thalassemia patient family in Jasmine Room of DR. Soedirman Hospital Kebumen

Method: This study uses correlational method with cross sectional approach. The sample are 50 persons of Thalassemia family taken in total sampling. Data were analyzed by using descriptive analysis and Kendal Tau correlation test.

Result: Based on the research conducted, 82.0% of the respondents in Jasmine Room of DR. Soedirman Hospital Kebumen have good stress management. And 68.0% of respondents have mild category of stress level (68.0%).

Conclusion: There is a correlation between stress management and stress level on thalassemia patient family in Jasmine Room of DR. Soedirman Hospital Kebumen (r= -0.320; p=0.002).

Keywords: Stress management, stress level, thalassemia patient family

1. Title

(9)

ix

PERSEMBAHAN

 Kepada tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas izin dan karunianyalah

makan skripsi ini dapat dibuat dan selesai pada waktunya, puji syuklur yang

tak terhingga pada tuhan yang meridoi dan mengabulkan segala doa.

 Kepada Bapak/ Ibu yang telah memberikan dukungan moril maupun

materiil serta doa yang tiada henti untuk kesuksesan saya karena tiada kata

seindah doa dan tiada doa yang paling khusuk selain doa yang terucap dari

orangtua karena itu terimalah persembahan bakti dan cintaku untuk kalian

Bapak/ Ibuku.

 Untuk Bapak/ Ibu Dosen Pembimbing, Penguji, yang selama ini telah tulus

dan ikhlas meluangkan waktunya untuk menuntun dan mengarahkan saya.

Terima kasih banyak untuk Bapak/ Ibu Dosen.

 Untuk saudara (kakak dan adik) yang senantiasa memberikan dukungan,

semangat, dan doanya untuk keberhasilan ini…..terima kasih untuk kalian

 Untuk sahabat dan teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu tanpa

semangat dukungan dan bantuan perhatian semua tak akan mungkin aku

sampai disini…..terima kasih canda tawa dan motivasinya. Dengan

(10)

x

MOTTO

Tetaplah berjalan meskipun pelan seperti siput tetapi memiliki

tujuan yang pasti

Lakukan yang terbaik selama itu penting, dekat dengan mimpi,

dan fokus sampai jadi nyata

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... v

3. Respon Psikologis Keluarga dengan Anak yang Menderita Penyakit Kronis (Thalassemia) ... 12

4. Manajemen Stres ... 14

(12)

xii

C. Kerangka Konsep... 19

D. Hipotesis ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 20

B. Populasi dan Sampel ... 20

C. Variabel Penelitian ... 21

D. Definisi Operasional ... 22

E. Instrumen Penelitian ... 23

F. Uji Validitas dan Uji Reabilitas ... 23

G. Teknik Pengumpulan Data ... 25

H. Etika Penelitian ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

A. Hasil Penelitian ... 29

B. Pembahasan ... 30

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 37

A. Kesimpulan ... 37

B. Saran ... 37 DAFTAR PUSTAKA

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 22 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Manajemen Stres ... 23 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Manajemen Stres di Ruang Melati RSUD Dr.

Soedirman Kebumen ... 29 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Stres Pada Keluarga Pasien Talasemia

di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen ... 29 Tabel 4.3. Hubungan Manajemen Stres Dengan Tingkat Stres Pada Keluarga

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3. Kuesioner Penelitian

Lampiran 4. Hasil Uji Statistik Lampiran 5. Tabulasi Penelitian Lampiran 6. Surat Perijinan

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Talasemia merupakan kelainan genetik yang diakibatkan oleh adanya kekurangan rantai globin atau kerusakan sintesis rantai globin pembentuk hemoglobin (Beumaputra, A.P. & Sri, S. 2008). Berdasarkan data World Health Organisation (WHO) menyebutkan 250.000.000 penduduk dunia (4.5%) membawa genetik Talasemia. Dari 250.000.000, 80.000-90.000 diantaranya membawa genetik Talasemia Beta. Sementara itu, 300.000 anak terinfeksi tiap tahunnya, dan 60.000-70.000 diantara menderita Talasemia Beta. Secara keseluruhan populasi pembawa genetik Talasemia naik secara signifikan (Wilson, 2014). Menurut Perhimpunan Orang Tua Penderita talasemia (POPTI), pada tahun 2013 jumlah penderita talasemia di Indonesia mencapai 5.365 orang yang memerlukan transfusi darah secara rutin.

Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan Yayasan Talasemia Indonesia (YTI) pada tahun 2008, jumlah orang dengan talasemia kini mencapai lebih dari 6.000 dan orang hampir 10% penduduk Indonesia merupakan pembawa sifat penyakit ini, bahkan mungkin lebih besar jumlahnya. Prevalensi talasemia di Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,5%, tidak ditemukan kasus di 16 kabupaten. Prevalensi tertinggi di Purworejo 2,2% dan terendah di Pemalang 0,3%, kota Surakarta 0,3% dan di Boyolali 0,2 % (Dinkes, 2009)

Pasien yang mengalami penyakit kronis seperti talasemia akan mengalami ketergantungan pada keluarga akibat dari keterbatasan dan ketidakmampuan sebagai respon dari rasa sakit dan trauma. Penyakit kronis seperti talasemia akan menimbulkan stress pada anak dan keluarga (Mussatto, 2006). Anak yang menderita talasemia sangat membutuhkan perhatian yang serius, komitmen dan perjuangan yang berat bagi anggota keluarga untuk merawatnya. Tidak semua anggota keluarga dapat menerima dan menyesuaikan diri dengan cepat. Keluarga merasa bersalah, marah, dan stress

(17)

2

menghadapi kondisi tersebut. Oleh karena itu penyakit talasemia yang diderita anak juga memberi dampak pada kehidupan keluarga dalam hal psikologis, ekonomi, emosi dan sosial sehingga membutuhkan penyesuaian (Mussatto, 2006).

Bernard (2009) yang meneliti mengenai Psychological Effects of Physical Illness and Hospitalisation on the Child and the Family

menyebutkan sebagian besar orang tua yang mempunyai anak dengan penyakit kronis merasakan beban yang berat baik beban moral maupun material. Hal ini disebabkan selain harus terus memonitor tumbuh kembang si anak, transfusi darah juga membutuhkan biaya. Selain biaya yang menjadi masalah, yang menjadi persoalan lainnya adalah penyakit ini merupakan penyakit yang diidap seumur hidup, artinya penyakit ini merupakan penyakit yang tidak dapat sembuh. Tindakan medis yang dilakukan selama ini bukan menyembuhkan akan tetapi sebagai supportif dan bersifat sementara untuk mempertahankan hidup.

Lanni (2010) menyatakan bahwa orangtua yang memiliki anak dengan penyakit kronis mengalami beban pikiran seperti kecemasan dan stress. Masalah biaya dan resiko paling parah yang akan dihadapi oleh anak merupakan faktor utama kecemasan orang tua. Stres merupakan reaksi tanggung jawab seseorang, baik secara fisik maupun psikologis karena adanya perubahan (Rahajeng, 2006). Menurut Banjari (2009) kemarahan, kecemasan dan bentuk lain emosi merupakan reaksi stres. Reaksi stress ditunjukkan misalnya kecemasan orangtua ketika menghadapi anak yang sakit, bukan hanya sakit yang kronik, sakit demam biasa pun hampir setiap orangtua sering tidak dapat tidur di malam hari sampai panas tubuh anaknya dapat di kontrol atau berubah menjadi suhu tubuh yang normal, demikian pula dengan anak yang harus menghadapi transfusi darah (Jones, 2013).

(18)

3

kembali suatu masalah dengan positif (positive reappraisal problem), dan strategi sosial dengan mencari kelompok dukungan (Wade & Tavris, 2007). Orang dapat melakukan yang terbaik apabila berada dalam tekanan. Terlalu sedikit stres sama buruknya dengan terlalu banyak stres. Rice (2009) menyebutkan, tujuan manajemen stres bukan untuk menghilangkan stres seluruhnya tetapi untuk mengendalikannya sehingga gairah secara optimal akan hadir.

Menurut Rasmun (2009) terdapat 3 macam reaksi stress yaitu Flight response dengan berupaya menghadapi stres dengan tindakan menghindar dari

masalah atau situasi penyebab stres, fight response dengan berupaya menghadapi stres dengan tindakan menghadapi dan menyelesaikan masalah atau stressor, dan freeze response dengan tindakan menghadapi stres dengan berdiam diri, pasrah dan menyerah terhadap apa yang terjadi pada dirinya

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Bangsal Melati RSUD Kebumen bulan Oktober 2016, tercatat jumlah pasien Talasemia yang melakukan transfusi darah rutin tiap bulan sejumlah 50 pasien. Hasil komunikasi terhadap 5 orangtua pasien Talasemia, 3 (6%) orang diantaranya merasa stres dengan kondisi kesehatan anaknya yang harus menjalani perawatan, dan 2 (4%) orang diantaranya menganggap ini sebagai cobaan yang harus diterima dengan ikhlas. Orangtua yang memiliki anak talasemia dapat mengalami stres sehingga orangtua harus mampu mengatasi stress tersebut, atas dasar inilah penulis merasa perlu untuk melakukan

penelitian dengan judul “Hubungan manajemen stres dengan tingkat stres

pada keluarga pasien talasemia di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah : “Apakah ada hubungan manajemen stres dengan tingkat

(19)

4

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan manajemen stres dengan tingkat stres pada keluarga pasien talasemia di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui manajemen stres pada keluarga pasien talasemia di Ruang

Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen

b. Mengetahui tingkat stres pada keluarga pasien talasemia di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi struktur Rumah Sakit

Sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada keperawatan dengan gangguan sistem Hematologi dan Imunologi : Talasemia.

2. Bagi Instansi Akademik

Sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar tentang asuhan keperawatan dengan gangguan sistem Hematologi dan Imunologi : Talasemia serta mengatasi stres ketika memiliki anak dengan talasemia yang dapat digunakan acuan bagi praktek mahasiswa keperawatan.

3. Bagi penulis

Sebagai sarana dan alat dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman khususnya dibidang sistem Hematologi dan Imunologi : Talasemia serta dampak psikologis yang dialami keluarga.

4. Bagi Keluarga

(20)

5

E. Keaslian Penelitian

1. Kusumastuti (2014) melakukan penelitian tentang “Stres Ibu Tunggal Yang Memiliki Anak Autis“. Tujuan penelitian untuk mengkaji gambaran stres ibu tunggal yang memiliki anak autis dan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya stres pada ibu tunggal yang memiliki anak autis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif berbentuk studi kasus. Sumber data yang merupakan subjek penelitian adalah ibu tunggal yang memiliki anak autis, berjumlah satu orang. Teknik pengambilan data menggunakan observasi non partisipan dan wawancara yang mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran ibu tunggal yang memiliki anak autis dapat mengakibatkan stres pada orangtua tunggal karena beban tanggung jawab dalam merawat anak yang biasanya dipegang oleh pasangan suami istri harus ditanggung seorang diri oleh orangtua tunggal yaitu ibu. Faktor-faktor yang menyebabkan stres ibu tunggal juga dapat disebabkan oleh kondisi anak yang memiliki kebutuhan khusus, kebutuhan ekonomi serta adanya rasa malu dengan kondisi diri.

2. Murtini (2014) melakukan penelitian tentang “Manajemen Stres untuk

(21)

6

(22)

0

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Banjari, A.R.A. (2009). Pengaruh latihan pasrah diri (LPD) terhadap kadar CRP pada pasien DM dengan hipertensi, dislipidemia dan gejala depresi.

Bernard (2009). Psychological Effects of Physical Illness and Hospitalisation on the Child and the Family

Berk, Laura E. (2008). Infants, Children, and Adolescents 6th edition. New York: Pearson

Beumaputra, A.P. & Sri, S. (2008). Profil Muka Skeletal Pada Penderita Thalassemia Beta. Maj Ked Gi. 15(1): 45-48

Dinkes, Jateng. (2009). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009. Semarang: Dinkes Jateng

Djuwita, E., (2013). Pengetahuan Psikologi Populer Memilih dan Mencari Kerja Sesuai Dengan Bakat dan Kepribadian. Tangerang: Kawan Pustaka

Friedman, Marilyn M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori dan Praktek. Jakarta : EGC

Handcock, P. A. and Desmond, P.A. (2011). Stress, Workload, and Fatigue .USA. Lawrence Erlbaum Associate

Hidayat, A.A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba medika.

Hidayat, A. A. (2008). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Hilda, T.M., (2008). Guide to a Better Stress, Jakarta: Rajawali Press.

Jones,H. (2013). Catatan Kuliah Hematologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Kusumastuti (2014). Stres Ibu Tunggal Yang Memiliki Anak Autis. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma

(23)

1

Lanni. F. (2010). Heterogenitas Molekular Gen Globin –β di Indonesia: Kaitannya dengan pola Penyebaran Thalassemia –β dan Afinitas Genetik antarpopulasi di Indonesia. Disertasi Doktor Bidang Ilmu Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Margiati, (2009), Stres Kerja: Latar Belakang Penyebab dan Alternatif Pemecahannya, Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik , Universitas Airlangga Surabaya

Messina, G., et al. (2008). Psychosocial Aspects and Psychiatric Disorders in Young Adult With Thalasemia Major. Intern Emerg Med, 3:339-343

Murtini (2014). Manajemen Stres untuk Menurunkan Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional Siswa Sekolah Menengah Pertama. Kupang: Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Kupang

Mussatto, K. (2006). Adaptation of the child and family to life with a chronic illness. Cambridge University

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta .

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Rahajeng, E. (2006). Hidup sehat dengan diabetes. Jakarta : FKUI

Rasmun. (2009). Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi Dengan Keluarga. Jakarta : CV Sagung Seto

Sarafino, E.P., & Smith, T.W. (2012). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. John Wiley & Sons Inc.

Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.

Schafer, Walt. (2010). Stress Management For Wellness: Fourth Edition. United States of America: Wadsworth.

Solichatun, Yulia. (2011). Stres dan Strategi Coping Pada Anak Didik di Lembaga Pemasyarakatan Anak. Jurnal Psikologi Islam, (Online), Vol.8 No.1 Tahun 2011

Sugiyono. (2011). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sunaryo (2010). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

(24)

2

Umar. (2007). Pengaruh Konflik Peran Dan Stres Kerja Terhadap Komitmen Organisasi (Studi Pada Akuntan Publik Di Daerah Istimewa Yogyakarta). Jurnal Akuntansi & Bisnis, Vol.5 No. 2 : 91-106

Wahab, et al. (2011). Thalassaemia: A Study on The Perception of Patients and Family Members. Med J Malaysia, vol. 66, no. 4

Wangsadjaja, Reina (2010). Stres. Jakarta. Bina Pustaka.

Wade, Carole, dan Carol Tavris. (2007). Psychology, 9th Edition, Bahasa Indonesia Language Edition. Jakarta : Penerbit Erlangga.

(25)

0

Correlations

Total

Item1 Pearson Correlation .654(**)

Sig. (2-tailed) .008

N 15

Item2 Pearson Correlation .779(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item3 Pearson Correlation .791(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item4 Pearson Correlation .791(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item5 Pearson Correlation .590(*)

Sig. (2-tailed) .021

N 15

Item6 Pearson Correlation .705(**)

Sig. (2-tailed) .003

N 15

Item7 Pearson Correlation .663(**)

Sig. (2-tailed) .007

N 15

Item8 Pearson Correlation .592(*)

Sig. (2-tailed) .020

N 15

Item9 Pearson Correlation .599(*)

Sig. (2-tailed) .018

N 15

Item10 Pearson Correlation .757(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item11 Pearson Correlation .757(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item12 Pearson Correlation .665(**)

Sig. (2-tailed) .007

N 15

Item13 Pearson Correlation .590(*)

Sig. (2-tailed) .021

N 15

Item14 Pearson Correlation .757(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item15 Pearson Correlation .663(**)

Sig. (2-tailed) .007

N 15

Item16 Pearson Correlation .719(**)

Sig. (2-tailed) .003

N 15

Item17 Pearson Correlation .796(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item18 Pearson Correlation .757(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item19 Pearson Correlation .776(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item20 Pearson Correlation .599(*)

Sig. (2-tailed) .018

N 15

Total Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 15

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(26)

0

Reliability

Warnings

The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated used in the analysis.

(27)
(28)

2

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

M anajemen Stres * Tingkat Stres Crosstabulation

(29)

3

Descriptives

Descriptive Statistics

50 6 15 11.18 3.115

50 30 92 50.72 18.457

50 Manajemen Stres

Tingkat Stres Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Nonparametric Correlations

(30)

4

HUBUNGAN MANAJEMEN STRES DENGAN TINGKAT STRES PADA KELUARGA PASIEN TALASEMIA DI RUANG MELATI

RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

A. Identitas Responden

1. Nomor reponden : ... (diisi oleh peneliti) 2. Nama responden : ... ... B. Manajemen Stres

Tanggapilah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut ini, dengan cara memberi tanda “ ” pada kolom tanggapan pada kolom yang sudah disediakan sesuai dengan keadaan anda.

No Pernyataan Tanggapan

Ya Tidak Strategi Fisik Dalam Menghadapi Stres

1 Keluarga akan menggantikan peran anggota keluarga yang sedang sakit dikarenakan talasemia

2 Keluarga tidak membantu keluarga yang sedang sakit talasemia untuk menghadapi masalah yang terjadi.

3 Saya sendiri merawat anggota keluarga yang Sakit talasemia

4 Saya tidak selalu ikut mengantarkan keluarga yang sakit talasemia untuk berobat ke rumah sakit.

5 Saya ikut membantu memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang sakit talasemia.

Strategi Emosional Dalam Menghadapi Stres

6 Keluarga tidak dapat menerima kondisi anggota keluarga yang sakit talasemia

7 Keluarga merasa bahwa masalah yang dihadapi akan lebih ringan jika bersabar dan berdoa kepada Tuhan 8 Saya takut anggota keluarga yang sakit tidak segera

(31)

5

9 Saya takut tidak bisa menyediakan biaya pengobatan untuk merawat anggota keluarga yang sakit talasemia 10 Saya cemas dan gelisah merawat anggota keluarga yang

sakit talasemia

Strategi Kognitif Dalam Menghadapi Stres

11 Keluarga mendiskusikan masalah merawat anggota keluarga yang sakit talasemia

12 Keluarga mencari berbagai informasi untuk merawat anggota keluarga yang sakit talasemia

13 Pikiran tidak bisa santai/ rileks saat merawat anggota keluarga yang sakit talasemia

14 Keluarga terkadang tidak menjalankan saran yang diberikan dokter berkaitan dengan perawatan salah satu keluarga yang mengalami talasemia.

15 Keluarga berkonsultasi kepada dokter setelah melakukan kunjungan ke rumah sakit.

Strategi Sosial Dalam Menghadapi Stres

16 Keluarga menggunakan humor untuk meramaikan suasana dalam keluarga saat merawat anggota keluarga yang sakit talasemia

17 Keluarga melakukan kegiatan kumpul bersama saat merawat anggota keluarga yang sakit talasemia

18 Keluarga saling memperhatikan satu dan yang lainnya saat merawat anggota keluarga yang sakit talasemia 19 Keluarga tidak pernah mengungkapkan masalah yang

dihadapi kepada teman/ tetangga/ orang lain yang dipercaya

(32)

6

B. Stres

Kuesioner ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan pengalaman Bapak/Ibu/Saudara dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari. Terdapat empat pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan yaitu:

0 : Tidak sesuai dengan saya sama sekali, atau tidak pernah.

1 : Sesuai dengan saya sampai tingkat tertentu, atau kadang-kadang. 2 : Sesuai dengan saya sampai batas yang dapat dipertimbangkan, atau

lumayan sering.

3 : Sangat sesuai dengan saya, atau sering sekali.

Selanjutnya, Bapak/Ibu/Saudara diminta untuk menjawab dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu kolom yang paling sesuai dengan pengalaman Bapak/Ibu/Saudara selama satu minggu belakangan ini. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah, karena itu isilah sesuai dengan keadaan diri Bapak/Ibu/Saudara yang sesungguhnya, yaitu berdasarkan jawaban pertama yang terlintas dalam pikiran Bapak/Ibu/ Saudara.

No. 0 1 2 3

1. Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah karena hal- hal sepele

2. Saya merasa bibir saya kering

3. Saya sama sekali tidak dapat merasakan perasaan positif

4. Saya mengalami kesulitan bernafas (misalnya: seringkali terengah engah atau tidak dapat bernafas padahal tidak melakukan aktifitas fisik sebelumnya)

5. Saya sepertinya tidak kuat lagi untuk melakukan suatu kegiatan

6. Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi

(33)

7

„copot‟)

8. Saya merasa sulit untuk bersantai

9. Saya menemukan diri saya berada dalam situasi yang membuat saya merasa cemas, saya akan merasa sangat lega jika semua ini berakhir

10. Saya merasa tidak ada hal yang dapat diharapkan di masa depan.

11. Saya menemukan diri saya mudah merasa kesal 12. Saya merasa telah menghabiskan banyak energy

untuk merasa cemas

13. Saya merasa sedih dan tertekan

14. Saya menemukan diri saya menjadi tidak sabar ketika mengalami penundaan (misalnya: kemacetan lalu lintas, menunggu sesuatu)

15. Saya merasa lemas seperti mau pingsan

16. Saya merasa saya kehilangan minat akan segala hal

17. Saya merasa bahwa saya tidak berharga sebagai seorang manusia

18. Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung 19. Saya berkeringat secara berlebihan (misalnya:

tangan berkeringat) padahal temperature tidak panas atau tidak melakukan kegiatan sebelumnya 20. Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas

21. Saya merasa bahwa hidup tidak bermanfaat 22. Saya merasa sulit untuk beristirahat

(34)

8

24. Saya tidak dapat merasakan kenikmatan dari berbagai hal yang saya lakukan

25. Saya menghindari kegiatan jantung, walaupun saya tidak sehabis makan kegiatan fisik(misalnya: merasa detak jantung meningkat atau melemah) 26. Saya merasa putus asa dan sedih

27. Saya merasa bahwa saya sangat mudah marah 28. Saya merasa saya hampir panik

29. Saya merasa sulit untuk tenang setelah sesuatu membuat saya kesal

30. Saya takut bahwa saya akan „terhambat‟ oleh

tugas- tugas sepele yang tidak biasa saya lakukan 31. Saya merasa antusias dalam hal apapun

32. Saya sulit untuk sabar dalam menghadapi gangguan terhadap hal yang sedang saya lakukan 33. Saya sedang merasa gelisah

34. Saya merasa bahwa saya tidak merasa berharga 35. Saya tidak dapat memaklumi hal apapun yang

menghalangi saya untuk menyelesaikan hal yang sedang saya lakukan

36. Saya merasa sangat ketakutan

37. Saya melihat tidak ada harapan untuk masa depan 38. Saya merasa bahwa hidup tidak berarti

39. Saya menemukan diri saya mudah gelisah

40. Saya merasa khawatir dengan situasi dimana saya mungkin menjadi panic dan mempermalukan diri sendiri

41. Saya merasakan gemetar(misalnya pada tangan) 42. Saya merasa sulit untuk meningkatkan inisiatif

(35)

9

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth……… Di

Ruang Melati RSUD DR. Soedirman Kebumen

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong :

Nama : Rachmat Adhi Handoko NIM : A11300925

Saat ini sedang mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan

manajemen stres dengan tingkat stres pada keluarga pasien talasemia di Ruang Melati RSUD DR. Soedirman Kebumen”. Prosedur penelitian ini tidak akan menimbulkan risiko atau kerugian kepada responden. Kerahasiaan semua tindakan yang telah dilakukan akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas kerjasamanya, saya mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Peneliti

(36)

10

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya :

Nama :

Umur :

Alamat :

Dengan ini saya bersedia menjadi responden pada penelitian dengan judul “ Hubungan manajemen stres dengan tingkat stres pada keluarga pasien talasemia di Ruang Melati RSUD DR. Soedirman Kebumen”, yang diteliti oleh :

Nama : Rachmat Adhi Handoko NIM : A11300925

Demikian persetujuan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.

Kebumen, …….…………2017

Peneliti, Yang Membuat Pernyataan

(Rachmat Adhi Handoko) ( )

(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)

Gambar

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ......................................................................
Tabel 4.3.  Hubungan Manajemen Stres Dengan Tingkat Stres Pada Keluarga

Referensi

Dokumen terkait

kelangsungan hidup manusia. Abstraksi-abstrak dalam progresi ritme, bentuk dan ruang, dalam penelitian ini dimaknai sebagai suatu visualisasi alam semesta yang

Dana Alokasi Umum, selanjutnya disebut DAU adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah

KEUANGAN PERUSAHAAN DAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi pada Perusahaan Tekstil dan Garment yang terdaftar di BEI) ”. 1.2

Perkembangan kehidupan kelamin yang tidak wajar ini akan menimbulkan pengaruh pada anak laki-laki dan juga pada anak perempuan, bahkan pengaruh itu tidak hanya terjadi di masa

Percobaan yang ttlah dilckukan dlmakendkan untnk meaqparoleh sedlklt gaabaran tentang adanya kentinRklnan kenalkan kadar Pb dalam air sent dari subyek yang sa- ring kontak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya: (1) pengaruh Pemanfaatan Internet terhadap Prestasi Belajar Kearsipan Siswa kelas X Kompetensi

Tersedianya modal material yang berupa fasilitas sarana dan biaya untuk menimbulkan usaha, dengan sendirinya akan mempengaruhi minat seseorang untuk berwirausaha. 2) Faktor

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat-Nya yang telah melindungi serta membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan