• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

 Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan II/2013 mencapai 3,34 persen (q to q) dan apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2012 mengalami pertumbuhan 11,18 persen (y-on-y). Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi semester I tahun 2013 dibandingkan dengan semester I tahun 2012 (c to c) mencapai sebesar 11,03 persen.

 Besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan II/2013 mencapai Rp 14.279 miliar, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan yang sama adalah Rp 5.738 miliar.

 Dari sisi produksi, capaian pertumbuhan q-to-q triwulan II/2012 ini disumbang oleh sektor pertanian 0,82 persen; jasa-jasa 0,46 persen; perdagangan hotel dan restoran 0,18 persen; konstruksi 0,82 persen; industri pengolahan 0,20 persen; pengangkutan dan komunikasi 0,19 persen; keuangan, real estat dan jasa perusahaan 0,22 persen; pertambangan dan penggalian 0,43 persen; dan sektor listrik, gas dan air bersih sekitar 0,02 persen.

 Tiga sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi q-to-q adalah sektor konstruksi 10,89 persen sektor, sektor pertambangan dan penggalian 4,79 persen dan keuangan, real estat dan jasa perusahaan 4,63 persen.

 Dari sisi penggunaan, PDRB Sulawesi Tengah triwulan II/2013, sebagian besar digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga yaitu 57,14 persen, sedangkan konsumsi lembaga non profit 1,50 persen, konsumsi pemerintah 17,31 persen, pembentukan modal tetap bruto 21,19 persen, perubahan inventori 1,34 persen dan ekspor 18,53 persen serta impor sebagai faktor pengurang sebesar 17,01 persen

 Pertumbuhan ekonomi triwulan II/2013 (q to q), bersumber dari komponen konsumsi rumah tangga sebesar 1,05 persen, lembaga non profit 0,01 persen, konsumsi pemerintah sebesar 0,76 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 1,23 persen , perubahan inventori 0,04 persen dan ekspor 0,45 persen. Sementara komponen impor sebagai faktor pengurang, mempunyai andil sebesar 0,20 persen.

 Pertumbuhan ekonomi semester I/2013 (c to c), bersumber dari komponen konsumsi rumah tangga sebesar 4,36 persen, konsumsi lembaga non profit 0,07 persen, konsumsi pemerintah 1,19 persen, PMTB sebesar 3,92 persen, perubahan inventori 0,005 persen ekspor sebesar 2,36 persen dan impor sebesar 0,88 persen.

No. 45/08/72/Th. XVI, 02 Agustus 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

TRIWULAN II 2013

(2)

1. Perekonomian Sulawesi Tengah Triwulan II/2012

Kinerja perekonomian Sulawesi Tengah yang digambarkan oleh perkembangan PDRB atas dasar harga konstan 2000, pada triwulan II/2012 (q to q) meningkat sebesar 3,34 persen. Peningkatan ini terjadi pada semua sektor ekonomi.

Pertumbuhan masing-masing sektor adalah sebagai berikut: sektor pertanian tumbuh 2,20 persen; pertambangan dan penggalian 4,79 persen; industri pengolahan 3,47 persen; listrik, gas dan air bersih 3,43 persen; konstruksi 10,89 persen; perdagangan hotel dan restoran 1,50 persen; angkutan dan komunikasi 2,55 persen; keuangan dan jasa perusahaan 4,63 persen dan jasa-jasa 2,93 persen.

Terdapat tiga sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi q-to-q adalah sektor konstruksi 10,89 persen, sektor pertambangan dan penggalian 4,79 persen dan sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan 4,63 persen . Pertumbuhan sektor pertanian pada triwulan II/2013 (q to q), didorong oleh adanya peningkatan pada subsektor tanaman bahan makanan sebesar 3,31 persen, sub sekor perkebunan sebesar 2,00 persen, dan subsektor perikanan 1,10 persen, subsektor peternakan 1,51 dan 1,91 persen subsektor kehutanan. Sektor konstruksi tumbuh cukup tinggi karena pekerjaan proyek-proyek konstruksi baik yang dibiayai APBN maupun APND sudah banyak terlaksana pada triwulan ini. Peningkatan di sektor perdagangan, hotel dan restoran didorong oleh peningkatan volume perdagangan yang sejalan dengan peningkatan sektor produksi dan konstruksi dan meningkatkan pemanfaatan jasa akomodasi yang banyak digunakan untuk kegiatan pemerintah.

Pertumbuhan triwulan II/2013 (q to q) ini disumbang oleh sektor pertanian 0,82 persen; jasa-jasa 0,46 persen; perdagangan hotel dan restoran 0,18 persen; konstruksi 0,82 persen; industri pengolahan tumbuh 0,20 persen; pengangkutan dan komunikasi 0,19 persen; keuangan, real estat dan jasa perusahaan 0,22 persen; pertambangan dan penggalian 0,43 persen; dan sektor listrik, gas dan air bersih sekitar 0,02 persen.

PDRB triwulan II/2013 (y on y) semua sektor mengalami pertumbuhan. PDRB meningkat sebesar 11,18 persen. Sektor pertanian sebesar 5,46 persen, sektor pertambangan dan penggalian 81,58 persen, sektor industri pengolahan 7,60 persen, sektor listrik, gas dan air bersih 9,14 persen, sektor konstruksi 18,16 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 3,06 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi meningkat sebesar 8,81 persen, sektor keuangan-real estat dan jasa perusahaan sebesar 11,22 persen, dan sektor jasa-jasa 5,99 persen.

Sedangkan PDRB semester I bila dibandingkan dengan semester yang sama tahun sebelumnya (c to c), semua sektor mengalami pertumbuhan. PDRB C to C meningkat sebesar 11,03 persen. Sektor pertanian sebesar 6,08 persen, sektor pertambangan dan

(3)

penggalian 76,12 persen, sektor sektor industri pengolahan 6,40 persen, sektor listrik, gas dan air bersih 8,73 persen, sektor konstruksi 13,23 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 2,93 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi meningkat sebesar 8,73 persen, sektor keuangan-real estat dan jasa perusahaan sebesar 11,85 persen, dan sektor jasa-jasa 7,68 persen.

Pertumbuhan C to C 2012 ini bersumber dari sektor pertanian 2,35 persen; jasa-jasa 1,23 persen; perdagangan hotel dan restoran 0,39 persen; konstruksi 1,01 persen; industri pengolahan tumbuh 0,38 persen; pengangkutan dan komunikasi 0,65 persen; keuangan, real estat dan jasa perusahaan 0,56 persen; pertambangan dan penggalian 4,40 persen; dan yang terkecil adalah listrik, gas dan air bersih sekitar 0,06 persen.

Tabel 1.

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Sektor Ekonomi/ Lapangan Usaha (Persentase)

Sektor Ekonomi/ Lapangan Usaha Triw II/ 2013 Terhadap Triw II/2012 (y on y) Triw II/2013 Terhadap Triw I/2013 (q to q) Kontribusi Terhadap Pertumbuha n Triw II/2013 (q to q) Semester I/2013 Terhadap semester I/2012 (c to c) Kontribusi Terhadap Pertumbuha n Semester I/2013 (c to c) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Pertanian, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan 5,46 2,20 0,82 6,08 2,35

2. Pertambangan dan Penggalian 81,58 4,79 0,43 76,12 4,40

3. Industri Pengolahan 7,60 3,47 0,20 6,40 0,38

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 9,14 3,43 0,02 8,73 0,06

5. Konstruksi 18,16 10,89 0,82 13,23 1,01

6. Perdagangan, Hotel dan

Restoran 3,06 1,50 0,18 2,93 0,39

7. Pengangkutan dan Komunikasi 8,81 2,55 0,19 8,73 0,65 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa

Persahaan 11,22 4,63 0,22 11,85 0,56

9. Jasa-jasa 5,99 2,93 0,46 7,68 1,23

PDRB 11,18 3,34 3,34 11,03 11,03

(4)

2. Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2000 Triwulan II/2012 dan Triwulan II/2013 serta Semester I/2013

Pada triwulan II/2013 PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 14.279 miliar, sementara bila PDRB ini dinilai dengan harga pada tahun 2000 (tahun dasar), maka pada triwulan ini mencapai Rp 5.738 miliar. Dalam Tabel 2, sektor ekonomi yang menunjukan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku terbesar pada triwulan II/2013 bila diurutkan adalah sektor pertanian, sebesar Rp 4.956 miliar, sektor jasa-jasa sebesar Rp 2.474 miliar disusul oleh sektor perdagangan-hotel-restoran sebesar Rp 1.633 miliar, sektor pertambangan dan penggalian sebesar Rp 1.341 miliar, sektor konstruksi sebesar Rp 1.189 miliar, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp 983 miliar, sektor industri pengolahan Rp 915 miliar, sektor keuangan-real estat-jasa dan perusahaan sebesar Rp 693 miliar, serta sektor listrik-gas dan air bersih Rp 93 miliar.

Tabel 2.

Pdrb Menurut Sektor Ekonomi/Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Dan Harga Konstan 2000

(Miliar Rupiah) SEKTOR EKONOMI/

LAPANGAN USAHA

Harga Berlaku Harga Konstan 2000 Triw II/2012 Triw I/2013 Triw II/2013 Semester I/2013 Triw II/2012 Triw I/2013 Triw II/2013 Semester I/2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Pertanian 4.545 4.816 4.956 9.772 1.995 2.059 2.104 4.163 2. Pertambangan dan Penggalian

788 1.275 1.341 2.616 292 506 530 1.036 3. Industri Pengolahan 826 877 915 1.792 302 314 325 639 4. Listrik, Gas dan Air Bersih

83 89 93 182 36 38 40 78 5. Konstruksi 963 1.066 1.189 2.255 391 417 462 879 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

1.529 1.597 1.633 3.230 672 682 692 1.374 7. Pengangkutan dan Komunikasi

878 955 983 1.938 383 406 416 822 8. Keuangan, Real Estat & Jasa Perusahaan

597 653 693 1.346 248 263 275 538 9. Jasa-jasa 2.247 2.376 2.474 4.850 842 867 893 1.760 PDRB 12.456 13.704 14.279 27.983 5.161 5.553 5.738 11.291 Tanpa Migas 12.205 13.47 14.06 27.541 5.087 5.487 5.677 11.164

(5)

Berdasarkan harga konstan 2000, sektor yang memberikan nilai tambah bruto terbesar urutannya terlihat sama yaitu berturut-turut sektor pertanian sebesar Rp 2.104 miliar, sektor jasa-jasa sebesar Rp 893 miliar disusul oleh sektor perdagangan-hotel-restoran sebesar Rp 692 miliar, sektor pertambangan dan penggalian sebesar Rp 530 miliar, sektor konstruksi sebesar Rp 462 miliar, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp 416 miliar, sektor industri pengolahan Rp 325 miliar, sektor keuangan-real estat dan jasa perusahaan sebesar Rp 275 miliar, serta sektor listrik-gas dan air bersih Rp 40 miliar.

3. Struktur PDRB Menurut Sektor Ekonomi/Lapangan Usaha Triwulan I dan II Tahun 2013

Jika dilihat dari komposisi dan peranan masing-masing sektor ekonomi terhadap pembentukan PDRB pada semester I 2013, sektor pertanian masih merupakan sektor yang mendominasi struktur perekonomian Sulawesi Tengah karena kontribusinya cukup tinggi 34,71 persen, sektor jasa-jasa sebesar 17,33 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran 11,54 persen, sedangkan sektor industri hanya memberikan kontribusi 6,40 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 6,93 persen, sektor konstruksi sebesar 8,06 persen, sektor keuangan-real estat dan jasa perusahaan sebesar 4,81 persen, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 9,39 persen serta sektor listrik-gas-air 0,65 persen.

Tabel 3.

Struktur PDRB Menurut Sektor Ekonomi/Lapangan Usaha Triwulanan Tahun 2013

(Persentase)

Sektor Ekonomi/Lapangan Usaha Tahun 2013

Triw I Triw II Semester I

(1) (2) (3) (4)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 35,14 34,71 34,92

2. Pertambangan dan Penggalian 9,30 9,39 9,35

3. Industri Pengolahan 6,40 6,41 6,40

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,65 0,65 0,65

5. Konstruksi 7,78 8,33 8,06

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 11,65 11,44 11,54

7. Pengangkutan dan Komunikasi 6,97 6,88 6,93

8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 4,77 4,85 4,81

9. Jasa-jasa 17,34 17,33 17,33

PDRB 100,00 100,00 100,00

(6)

4. PDRB Menurut Penggunaan

Ditinjau dari sisi penggunaan atau permintaan, PDRB Sulawesi Tengah dipengaruhi oleh berbagai komponen permintaan, yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, konsumsi LNPRT, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan inventori, dan ekspor dikurangi impor.

Pertumbuhan ekonomi yang dicapai pada triwulan II/2013 (q to q)sebesar 3,34 persen, bersumber dari komponen konsumsi rumah tangga sebesar 1,05 persen; lembaga non profit 0,01 persen; konsumsi pemerintah sebesar 0,76 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 1,23 persen, perubahan inventori 0,04 persen dan ekspor sebesar 0,45 persen. Sementara komponen impor, yang merupakan faktor pengurang, mempunyai andil sebesar 0,20 persen.

Sedangkan perekonomian Sulawesi Tengah semester I/2013 (c to c) yang tumbuh sebesar 11,03 persen, bersumber dari komponen konsumsi rumah tangga sebesar 4,36 persen; lembaga non profit 0,07 persen; konsumsi pemerintah sebesar 1,19 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 3,92 persen, perubahan inventori sebesar 0,005 persen, ekspor sebesar 2,36 persen dan impor 0,88 persen.

Tabel 4.

Laju Pertumbuhan Komponen-Komponen PDRB Penggunaan (Persentase) Komponen Penggunaan Triw II/2013 Terhadap Triw II/2012 (y on y) Triw II/ 2013 Terhadap Triw I/2013 (q to q) Kontribusi Terhadap Pertumbuh- an Triw II/2013 (q to q) Semester I/2013 Terhadap semester I/2012 (c to c) Kontribusi Terhadap Pertumbuh- an Semester I/2013 (c to c) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 7,94 1,95 1,05 7,96 4,36

2. Pengeluaran Lembaga Non Profit 5,44 0,67 0,01 5,78 0,07

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 6,26 4,51 0,76 6,78 1,19

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 19,17 5,58 1,23 18,89 3,92

5. Perubahan Inventori 0,52 3,70 0,04 0,38 0,005

6. Ekspor Barang dan Jasa 15,65 2,62 0,45 14,02 2,36

7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 7,62 1,60 0,20 7,02 0,88

(7)

Pengeluaran konsumsi rumah tangga secara riil (atas dasar harga konstan 2000) meningkat sekitar 1,95 persen pada triwulan II/2013 (Rp 3.037 miliar) dibandingkan dengan triwulan I/2013 (Rp 2.979 miliar). Jika dibandingkan triwulan II/2012 terhadap triwulan yang sama tahun sebelumnya (y on y) yaitu meningkat sebesar 7,94 persen. Sedangkan pengeluaran konsumsi rumah tangga atas dasar harga berlaku dari Rp 7.860 miliar pada triwulan I/2013 menjadi Rp 8.159 miliar pada triwulan II/ 2013.

Pada semester I/2013 atas dasar harga konstan 2000 pengeluaran konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan sebesar 7,96 persen dibanding semester I/2012 (c to c).

Pengeluaran konsumsi lembaga non profit atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan II/2013 tumbuh sebesar 0,01 persen dibanding triwulan sebelumnya (q to q), sedangkan apabila dilihat dari semester I/2013 mengalami pertumbuhan sebesar 5,78 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (c to c).

Tabel 5.

Nilai PDRB Menurut Penggunaan

Komponen Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku (Miliar Rupiah) Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Miliar Rupiah) Triw II/ 2012 Triw I/ 2013 Triw II/ 2013 Semester I/2013 Triw II/ 2012 Triw I/ 2013 Triw II/ 2013 Semester I/2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 7.166 7.860 8.159 16.020 2.814 2.979 3.037 6.016 2. Pengeluaran Lembaga Non Profit 197 211 214 425 66 69 70 139 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 2.269 2.357 2.472 4.828 918 934 976 1.910 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 2.421 2.861 3.026 5.887 1.080 1.219 1.287 2.507 5. Perubahan Inventori 182 182 191 373 67 65 67 131 6. Ekspor Barang dan Jasa 2.160 2.570 2.646 5.216 854 963 988 1.951 7. Dikurangi Impor Barang

dan Jasa 1.939 2.337 2.429 4.766 638 676 687 1.363

PDRB 12.456 13.704 14.279 27.983 5.161 5.553 5.738 11.291

Pengeluaran konsumsi pemerintah pada triwulan II/2013 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan I/2013 (q to q). Peningkatan konsumsi pemerintah atas dasar harga berlaku tersebut yaitu dari Rp 2.357 miliar pada triwulan I/2013 menjadi Rp 2.472 miliar pada triwulan II/2013. Sementara pada kurun waktu yang sama pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga konstan 2000 meningkat sebesar 4,51 persen. Sedangkan pada

(8)

semester I/2013 pertumbuhan konsumsi pemerintah mencapai 6,78 persen dibandingkan semester I/2011. Besarnya pengeluaran konsumsi pemerintah selama semester I/2011 berkaitan dengan kenaikan gaji PNS dan peningkatan belanja barang dan jasa.

Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari Rp 2.861 miliar pada triwulan I/2013 menjadi Rp 3.026 miliar pada triwulan II/2013. Demikian juga PMTB atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan II/2013 (Rp 1.287 miliar) meningkat sebesar 5,58 persen bila dibandingkan dengan triwulan I/2013 (Rp 1.219 miliar). Pada semester I/2013 laju pertumbuhannya meningkat sebesar 18,89 persen dibanding semester I/2012. Peningkatan PMTB tersebut terutama terjadi karena meningkatnya realisasi belanja modal dan bangunan fisik baik dari pemerintah maupun swasta.

Nilai ekspor atas dasar harga berlaku dari Rp 2.570 miliar pada triwulan I/2013 naik menjadi Rp 2.646 miliar pada triwulan II/2013. Peningkatan ekspor tersebut terjadi pada komoditas barang dan jasa antar provinsi maupun ke luar negeri.

Tabel 6.

Struktur Komponen PDRB Penggunaan ADHB Triwulanan Tahun 2013 (Persentase)

Komponen Penggunaan Tahun 2013

Triw I Triw II Semester I

(1) (2) (3) (4)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 57,36 57,14 57,25

2. Pengeluaran Lembaga Non Profit 1,54 1,50 1,52

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 17,20 17,31 17,25 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 20,88 21,19 21,04

5. Perubahan Inventori 1,32 1,34 1,33

6. Ekspor Barang dan Jasa 18,75 18,53 18,64

7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 17,05 17,01 17,03

PDRB 100,00 100,00 100,00

Nilai ekspor pada triwulan II/2013 berdasarkan harga konstan 2000 dibanding triwulan I/2013 (q to q) mengalami peningkatan sebesar 2,62 persen sedangkan bila dibanding dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (y on y) meningkat sebesar 15,65 persen. Bila dibandingkan dengan semester I tahun sebelumnya (c to c) naik sebesar 2,36

(9)

persen. Peningkatan ekspor pada semester I tersebut terutama disebabkan karena peningkatan volume baik ekspor ke Mancanegara maupun antar wilayah.

Nilai impor atas dasar harga berlaku pada triwulan II/2013 dibandingkan dengan triwulan I/2013 mengalami peningkatan dari Rp 2.337 miliar menjadi Rp 2.429 miliar. Sementara itu nilai impor Sulawesi Tengah atas dasar harga konstan 2000 pada periode april-juni 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 1,60 persen. Apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (y on y) tumbuh sebesar 7,62 persen.

Grafik 1.

Struktur Komponen PDRB Penggunaan ADHB Triwulan II/2013 (%)

Pada triwulan II/20123 PDRB Sulawesi Tengah ADHB sebagian besar digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar 57,14 persen, sedangkan konsumsi lembaga non profit 1,50 persen, konsumsi pemerintah 17,31 persen, pembentukan modal tetap bruto 21,19 persen, perubahan inventori 1,34 persen dan ekspor 18,53 persen serta impor 17,01 persen.

(10)

BPS PROVINSI SULAWESI TENGAH

Informasi lebih lanjut hubungi:

Syaiful Rahman, SE, MT

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Sulawesi Tengah

Telopon: (0451)-(483611-483612) E-mail: bps7200@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Seiring dengan kebijaksanaan pemerintah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 tentang Pengangkatan tenaga honorer menjadi Calon Pegawai Negeri

Lampiran 8 Daftar Hasil Wawancara dengan Bagian Penjualan Lampiran 9 Daftar Belanja Rutin Rumah Makan Selera Baru Lampiran 10 Daftar Menu Makanan Rumah Makan Selera Baru

Karena itu, dampak lingkungan atau suatu rencana usaha atau kegiatan, yang penentuannya didasarkan pada perubahan sendi-sendi kehidupan pada masyarakat tersebut dan jumlah

Diakses pada 30 April 2020 dari Babble:

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan deviden, profitabilitas, tingkat suku bunga dan tingkat inflasi

[r]

Berbeda dengan penelitian di atas, penelitian ini mengambil sudut pandang praksis upaya mewujudkan kerukunan antarumat beragama melalui penyelesaian konflik yang terjadi antara

palangkaraya.ac.id/37/ atau lihat https://scholar.google.co.id/citations?vie w_op=view_citation&hl=en&user=mjojWDoAAAAJ&citation_for_view=mjojWDoAAAAJ:UeH