22 Universitas Kristen Petra 3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian menggambarkan perencanaan yang akan dilakukan dan mengacu pada masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah kausal-kuantitatif. Penelitian kausal merupakan penelitian yang memiliki tujuan utama membuktikan hubungan sebab-akibat atau hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti (Istijanto, 2005, p.31). Sedangkan data kuantitatif adalah data yang sifatnya terstruktur dan data berwujud angka (Istijanto, 2005, p.54). Penelitian ini berusaha menunjukkan hubungan kebijakan penerbangan Adam Air dan pemerintah terhadap kepercayaan dan keinginan calon konsumen atau konsumen Adam Air untuk menggunakan jasa penerbangan Adam Air di masa yang akan datang dengan menggunakan data kuantitatif.
3.2. Gambaran populasi dan sampel 3.2.1. Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan yang mencakup semua anggota yang diteliti (Istijanto, 2005, p.54). Yang termasuk populasi di dalam penelitian ini adalah calon konsumen dan konsumen Adam Air.
3.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk mewakili populasi yang diteliti (Istijanto, 2005, p.110). Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling. Dengan menggunakan teknik ini semua anggota dari populasi tidak memiliki peluang untuk dipilih menjadi sampel (Istijanto, 2005, p.120). Teknik non-probability sampling terbagi lagi menjadi empat jenis teknik. Salah satu dari empat teknik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah convinience sampling (yang merupakan bagian dari non-probability sampling). Dalam teknik convinience sampling, sampel dipilih secara langsung pada saat kuesioner dibagikan (Istijanto,
Universitas Kristen Petra 2005, p.120).
Menurut Guilford (1987, p.125), sampel yang semakin besar akan memberikan hasil yang lebih akurat. Karena itu, dalam penelitian ini akan diambil sampel sejumlah 110 mahasiswa Universitas Kristen Petra sesuai pertimbangan di atas.
Mahasiswa Univesitas Kristen Petra diambil sebagai sampel karena pertimbangan:
1. Mahasiswa merupakan golongan terpelajar, sehingga mampu memberikan jawaban yang kritis.
2. Mahasiswa merupakan pasar potensial karena termasuk dalam golongan menengah ke atas.
3.3. Jenis dan sumber data
Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder yang bersifat kuantitatif.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti secara langsung untuk menjawab masalah penelitiannya secara khusus (Istijanto, 2005, p.45). Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari mahasiswa Universitas Kristen Petra, melalui jawaban terhadap pertanyaan dalam kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain (bukan oleh peneliti) untuk tujuan yang lain. Peneliti sekedar mencatat, mengakses, atau meminta data tersebut kepada pihak lain yang telah mengumpulkannya di lapangan (Istijanto, 2005, p.45). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari majalah, surat kabar, internet, dan buku yang berkaitan dengan masalah penelitian ini.
3.4. Metode dan prosedur pengumpulan data 1. Data Primer
Pengumpulan data primer yang bersifat kuantitatif dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu survei, observasi, dan eksperimen. Dalam mengumpulkan data
Universitas Kristen Petra primer, penelitian ini akan menggunakan metode survei yaitu metode survei intersep. Survei intersep berarti survei yang dilakukan dengan “menghentikan” responden yang sedang berjalan-jalan di mal atau tempat-tempat lain, lalu meminta kesediaannya untuk berpartisipasi dalam survei (Istijanto, 2005, p.56). Survei intersep yang dilakukan akan menggunakan kuesioner yang akan dibagikan di lingkungan sekitar Universitas Kristen Petra. Kuesioner yang digunakan memuat pertanyaan-pertanyaan yang bersifat tertutup, yaitu responden diberikan alternatif didalam menjawab pertanyaan dan responden cukup memilih alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapatnya (Istijanto, 2005, p.69). Kuesioner di dalam penelitian ini memuat empat bagian, yaitu:
1) Pengantar yang bertujuan menjelaskan identitas peneliti, tujuan penelitian, dan permohonan kepada responden untuk berpartisipasi dalam penelitian. 2) Pertanyaan yang berkaitan dengan identitas responden.
3) Pertanyaan-pertanyaan utama.
4) Penutup yang berisi ucapan terima kasih kepada responden.
Penyebaran kuesioner dilakukan di lingkungan Universitas Kristen Petra. Penyebaran kuesioner dilakukan selama tiga hari dari tanggal 4 – 6 Juli 2007 sebanyak 110 kuesioner.
2. Data Sekunder
Untuk data sekunder diperoleh melalui jurnal, majalah, surat kabar, browsing internet, maupun studi kepustakaan, terutama yang berhubungan dengan perusahaan penerbangan Adam Air.
3.5. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel untuk mengukur hubungan antara kebijakan Adam Air dan kebijakan pemerintah dengan kepercayaan dan keinginan calon konsumen atau konsumen Adam Air untuk menggunakan jasa penerbangan Adam Air di masa yang akan datang dengan kepercayaan sebagai intervening adalah sebagai berikut:
1. Kebijakan Adam Air:
Universitas Kristen Petra 737-800.
2) Mengontrak dua teknisi pesawat dari Boeing Amerika untuk perawatan dan perbaikan pesawat.
3) Setiap satu tahun sekali, Adam Air melakukan pelatihan bagi para pilot-pilotnya di Garuda TrainingCentre.
2. Kebijakan Pemerintah:
1) Pemerintah memeriksa seluruh pesawat jenis Boeing 737-200 milik Adam Air.
2) Pemerintah memeriksa seluruh manajemen Adam Air
3) Pemerintah membuat peraturan minimal tarif penerbangan sebesar 5 sen dollar untuk per-orang dengan jarak per-kilometer.
3. Kepercayaan calon konsumen dan konsumen Adam Air 1) Reputasi yang dimiliki penerbangan Adam Air saat ini. 2) Kenyamanan layanan yang diberikan oleh Adam Air.
3) Keamanan konsumen dalam menggunakan penerbangan Adam Air.
4) Kesesuaian antara biaya yang dikeluarkan konsumen dengan layanan yang diberikan Adam Air.
4. Keinginan konsumen Adam Air untuk menggunakan jasa penerbangan Adam Air di masa yang akan datang. Terdapat 5 dimensi, yaitu:
1) Loyalty, dengan indikator:
• Memilih untuk menggunakan Adam Air di masa mendatang.
• Menceritakan kebijakan-kebijakan Adam Air di atas kepada orang lain.
• Mengajak orang lain untuk menggunakan penerbangan Adam Air. 2) Pay more, dengan indikator:
• Menggunakan penerbangan Adam Air apabila harga tiket lebih murah dibandingkan dengan harga tiket penerbangan lain.
• Akan tetap menggunakan Adam Air meskipun harga tiket lebih mahal daripada harga tiket penerbangan lain.
3) Switch, dengan indikator:
• Tetap akan menggunakan layanan Adam Air meski pernah dikecewakan.
Universitas Kristen Petra 4) Internal response, dengan indikator:
• Melaporkan kekecewaan / ketidakpuasan yang dialami ke pihak Adam Air sehingga Adam Air dapat memperbaiki layanannya.
5) External response, dengan indikator:
• Melaporkan kekecewaan / ketidakpuasan yang dialami kepada orang lain.
Melalui survey awal, peneliti mendapatkan hasil yang menyatakan bahwa pertanyaan untuk external response tidak valid. Karena itu, untuk penelitian selanjutnya pertanyaan untuk externalresponse tidak akan digunakan.
5. Untuk mengukur keinginan calon konsumen menggunakan jasa penerbangan Adam Air di masa yang akan datang hanya digunakan 1 dimensi, yaitu: pay more karena calon konsumen belum pernah menggunakan jasa penerbangan Adam Air sebelumnya. Indikator paymore adalah:
• Menggunakan penerbangan Adam Air apabila harga tiket lebih murah dibandingkan dengan harga tiket penerbangan lain.
• Akan tetap menggunakan Adam Air meskipun harga tiket lebih mahal daripada harga tiket penerbangan lain.
3.6. Teknik analisa data 3.6.1. Uji Validitas
Uji Validitas yang dimaksud adalah pengujian terhadap pertanyaan dalam kuisioner untuk memastikan bahwa kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini benar-benar mampu dipahami dengan baik oleh responden sehingga responden tidak mengalami kesalahpahaman terhadap pertanyaan dalam kuisioner.
Rumus Uji Validitas (Arikunto, 1992, p.109):
(
) (
)( )
(
)
[
2 − 2]
[
2 −( )
2]
− = Y Y n x X X n Y X Y X n r i i i i Dimana:Universitas Kristen Petra r = koefisien korelasi
Xi = skor pertanyaan ke-i.
Y = skor total dari item pertanyaan. n = jumlah responden
3.6.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya untuk diandalkan. Bila suatu alat dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten maka alat tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan suatu konsistensi alat pengukur dalam gejala yang sama.
Rumus Uji Reliabilitas (Sumanto, 2002, p.71):
− − = 2 2 1 1 x j S S K K α Dimana:
α
= koefisien reliabilitas Alpha K = banyaknya itemSj2 = Varians skor item Sx2 = Varians skor total.
3.6.3. Mean dan StandardDeviasi
Mean adalah perhitungan rata-rata sederhana dari sekelompok jawaban. Dalam penelitian ini Mean digunakan untuk mencari nilai rata-rata hitung jawaban dari responden, dengan menjumlahkan seluruh angka jawaban responden yang kemudian dibagi menurut jumlah pertanyaan atau jumlah responden untuk memperoleh rata-rata. Sedangkan standard deviasi ialah pengukuran secara terpisah-pisah dari hasil nilai rata-rata hitung (Parasuraman, 1991).
Universitas Kristen Petra 3.6.4. Partial List Square (PLS)
Data yang diperoleh melalui kuesioner akan dianilisis sehingga dapat mengidentifikasikan hubungan antara kebijakan dengan kepercayaan dan keinginan penumpang Adam Air untuk menggunakan jasa penerbangan Adam Air di masa depan. Analisa dilakukan dengan menggunakan Partial List Square (PLS). Langkah-langkah dalam penggunaan PLS adalah sebagai berikut (Solimun, 2007):
1. Merancang model struktural (Inner Model) yaitu merancang hubungan antar variabel laten pada PLS dengan didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis penelitian.
2. Merancang model pengukuran (Outer Model) yaitu merancang hubungan variabel laten dengan indikatornya. Dalam penelitian ini, indikator tiap-tiap variabel laten bersifat refleksif.
3. Mengkonstruksi diagram jalur yang didapat dari perancangan inner model dan outer model. Bentuk diagram jalur untuk PLS di dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1. Model Penelitian
Y8 Y7 Y6 Y5 Y3 Y2 Y1 Y4 X6 X5 X4 1 (+) X3 X2 X1 4(+) 2(+) 3(+) 1(+) Kebijakan Adam Air ( 1) X2 X3 X1 Kebijakan Pemerintah X4 X5 X6 Trust ( 1) Future Intention ( 2) Y1 Y3 Y2 Y4 Y8 Y7 Y6 Y5 Y9 Y 10 Y11 Y9 Y10 Y11
Universitas Kristen Petra Dimana, notasi-notasi yang digunakan adalah:
=
Ksi, variabel laten eksogen = Eta, variabel laten endogenX = Lamda, matriks loading faktor variabel laten eksogen Y = Lamda, matriks loading faktor variabel laten endogen
= Gamma, koefisien pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen
= Beta, koefisien pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen
4. Mengkonversikan diagram jalur yang telah dibuat ke dalam sistem persamaan, baik itu untuk outer model maupun inner model.
5. Metode pendugaan parameter dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (least square methods). Pendugaan parameter di dalam PLS meliputi 3 hal, yaitu:
1. Weight estimate yang digunakan untuk menciptakan skor variabel laten. 2. Estimasi jalur (path estimate) yang menghubungkan antar variabel laten
dan estimasi loading antara variabel laten dengan indikatornya.
3. Means dan lokasi parameter (nilai konstanta regresi, intersep) untuk indikator dan variabel laten.
6. Outer model dengan indikator refleksif di dalam penelitian ini dievaluasi dengan convergent dan discriminant validity dari indikatornya dan composite realibility untuk keseluruhan indikator.
• Convergent validity
Korelasi antara skor indikator refleksif dengan skor variabel latennya. Untuk hal ini loading 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup, pada jumlah indikator per konstruk tidak besar, berkisar antara 3 sampai 7 indikator. • Discriminant validity
Pengukuran indikator refleksif berdasarkan cross loading dengan variabel latennya. Bilamana nilai cross loading setiap indikator pada variabel bersangkutan lebih besar dibandingkan dengan cross loading pada variabel laten lainnya maka dikatakan valid. Metode lain dengan membandingkan
Universitas Kristen Petra nilai square root of average variance extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antar konstruk lainnya dalam model. Jika AVE konstruk lebih besar dari korelasi dengan seluruh konstruk lainnya maka dikatakan memiliki discriminant validity yang baik. Direkomendasikan nilai pengukuran harus lebih besar dari 0,5.
AVE = + i i i i ε λ λ var 2 2 • Composite reliability (ρc)
Kelompok indikator yang mengukur sebuah variabel memiliki reliabilitas komposit yang baik jika memiliki composite reliability ≥ 0,7, walaupun bukan merupakan standar absolut.
c ρ =
(
)
(
i)
+ i( )
i i ε λ λ var 2 2Sedangkan, inner model dievaluasi dengan melihat persentase varian yang dijelaskan yaitu dengan melihat R2 untuk konstruk laten dependen dengan menggunakan ukuran Stone-Geisser Q Square test dan juga melihat besarnya koefisien jalur strukturalnya. Goodness of fit model diukur menggunakan R-square variabel laten dependen dengan interpretasi yang sama dengan regresi; Q-square predictive relevance untuk model struktural, mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Nilai Q-square > 0 menunjukkan model memiliki predictive relevance; sebaliknya jika nilai Q-square ≤ 0 menunjukkan model kurang memiliki predictive relevance. Perhitungan q-square dilakukan dengan rumus:
Q2 = 1 – (1 – R12) (1 – R22) … (1 – Rp2)
Dimana R12, R22, …, Rp2 adalah R-square variabel endogen dalam model
persamaan. Besaran Q2 memiliki nilai dengan rentang 0 < Q2 < 1, dimana semakin mendekati 1 berarti model semakin baik. Besaran Q2 ini setara dengan koefisien determinasi total Rm2 pada analisa jalur (path analysis).
Universitas Kristen Petra 7. Menguji hipotesis dilakukan dengan metode resampling bootstrap. Statistik uji yang digunakan adalah statistik t atau uji t. Hipotesis statistik untuk outer model adalah:
H0 : λi = 0
H1 : λi ≠ 0
Sedangkan hipotesis statistik untuk inner model, pengaruh variabel laten eksogen terhadap endogen adalah:
H0 :
γ
i = 0H1 :
γ
i ≠ 0Sedangkan hipotesis statistik untuk inner model, pengaruh variabel laten endogen terhadap endogen adalah:
H0 : βi = 0
H1 : βi ≠ 0
Pengujian dilakukan dengan t-test dan bila diperoleh p-value ≤ 0,05 (alpha 5%), maka disimpulkan signifikan. Bila hasil pengujian pada model signifikan, maka dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh antara variabel laten terhadap variabel laten lainnya.