• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Bab I Upit Nurcahyani Putri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Bab I Upit Nurcahyani Putri"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Upaya pemerintah untuk memajukan pendidikan di Indonesia sudah dilakukan dengan berbagai cara, agar semua anak-anak di seluruh wilayah di Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak. Pemerintah sudah melakukan program yang selama ini sudah dilakukan oleh semua warga negara di Indonesia yaitu program belajar 9 tahun. Semua anak-anak wajib mendapatkan pendidikan yang layak, tetapi di Indonesia masih banyak siswa yang belum menikmati dunia pendidikan.

Pemerintah sudah mengupayakan agar semua anak harus menikmati pendidikan yang layak. Pendidikan di Indonesia belum merata karena semua anak-anak belum merasakan pendidikan yang ada di Indonesia. Di Jakarta masih ada anak-anak yang belum mendapatkan pendidikan dikarenakan biaya pendidikan yang makin lama makin tinggi, anak-anak lebih memilih membantu orang tua dengan cara menjadi pemulung, pengamen, pengemis.

(2)

perpustakaan keliling. Semua itu usaha pemerintah untuk menjadikan semua anak bangsa menjadi pintar dan tidak dibodohi seperti dahulu saat dijajah Belanda.

Tindakan seperti itu membuat Indonesia menjadi bangsa yang masih membutuhkan pendidikan dari bangsa asing, tidak seperti saat guru-guru di Indonesia dibutuhkan oleh bangsa asing untuk mengajarkan tentang ilmu-ilmu pengetahuan. Semua anak-anak Indonesia sebenarnya pintar-pintar semua karena faktor-faktor tertentu membuat anak-anak putus sekolah. Pendidikan sangatlah penting untuk masa depan anak bangsa dan kemajuan pendidikan yang ada di Indonesia.

(3)

Dari hasil wawancara di atas tidak hanya prestasi belajar siswa kelas V saja yang masih rendah semangat kebangsaan yang dimiliki siswa juga masih kurang, hal ini dibuktikan dengan pada saat mengikuti upacara bendera yang selalu dilaksanakan setiap hari senin, masih ada siswa yang terlambat untuk mengikuti upacara bendera pada hari senin. Masih ada beberapa siswa yang belum hafal isi dari pancasila, belum hafal isi dari UUD 1945 dan menyanyikan lagu nasional saat mengikuti upacara bendera hari senin.

Data Hasil Nilai ulangan tengah semester mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas V SD Negeri 1 Jatilawang tahun pelajaran 2011/2012 adalah pada tahun pelajaran 2011/2012, berdasarkan daftar nilai UTS mata pelajaran PKn pasa siswa kelas V SD Negeri 1 Jatilawang dapat diketahui nilai teringgi 90 dan nilai terendah 45 dengan nilai rata-rata 69,35%. Dapat disimpulkan nilai ulangan tengah semester dari tahun 2011/2012 masih ada beberapa siswa yang belum tuntas dengan nilai KKM 68. Beberapa siswa masih ada yang mendapatkan nilai ulangan tengah semester dibawah KKM, presentase ketuntasan nilai baru mencapai 69,35% tuntas KKM.

(4)

disimpulkan nilai ulangan tengah semester dari tahun 2012/2013 masih ada beberapa siswa yang belum tuntas dengan nilai KKM 71. Beberapa siswa masih ada yang mendapatkan nilai ulangan tengah semester dibawah KKM, padahal untuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) terus ditingkatkan. Melihat rendahnya nilai hasil belajar tersebut, maka guru harus mencari solusi agar siswa dapat mendapat nilai yang tinggi dan mendapat nilai di atas KKM. Keberhasilan pengajaran dilihat dari hasil belajar siswa yang bagus, ditandai dengan nilai tiap hasil belajar meningkat. Dari tahun ke tahun dan melebihi nilai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah. Presentase ketuntasan nilai baru mencapai 73,43% tuntas KKM.

Maka diperoleh suatu permasalahan dalam pembelajaran, yaitu menyangkut semangat kebangsaan pada diri siswa dan prestasi belajar siswa masih kurang dalam proses pembelajaran PKn. Dapat dikatakan demikian, karena kebanyakan siswa tidak antusias dan merasa belum paham saat mengikuti pelajaran PKn. Semangat kebangsaan dalam diri siswa sangat berpengaruh dalam prestasi belajar dan memahami materi yang terkandung di dalamnya. Hilangnya semangat kebangsaan dalam diri siswa saat mengikuti upacara bendera terutama pada pelajaran PKn merupakan salah satu penyebab nilai UTS masih ada yang rendah. Rendahnya nilai UTS dapat dilihat dari hasil nilai UTS kelas V SD Negeri 1 Jatilawang mata pelajaran PKn selama satu semester dalam tahun ajaran2011/2012 dan 2012/2013.

(5)

seseorang dalam kehidupan sehari hari tentunya ruang lingkup berbangsa dan bernegara. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi maka semakin tinggi tingkat keberhasilan yang dicapai dan prestasi akan meningkat, semangat kebangsaan dalam diri siswa saat belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Terkait dengan mutu pendidikan di SD masih rendah khususnya pada mata pelajaran PKn. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka salah satunya dengan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan media yang membuat siswa menjadi tumbuh semangat kebangsaan dan mau belajar mata pelajaran PKn. Mengajarkan pelajaran PKn bisa menarik jika pembelajarannya disertai dengan permainan yang menyenangkan dan menumbuhkan semangat untuk belajar. Siswa tidak akan merasa bosan dan akan semakin paham dengan materi yang diajarkan oleh guru. Pembelajaran yang menyenangkan bisa menggunakan permainan Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran talking stick.

(6)

Model Pembelajaran Talking Stick dipergunakan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang menyenangkan dan menciptakan kondisi belajar melalui permainan tongkat, dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick siswa akan lebih aktif dalam pembelajaran yang diberikan oleh

guru. Penggunaan model Talking Stick dalam pembelajaran di kelas sangat mudah dilakukan oleh siswa karena model pembelajaran ini bisa dilakukan oleh siapa saja dan berbagai kalangan. Di dalam pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Talking Stick bisa meningkatkan semangat belajar siswa.Sebelum permainan Talking Stick dimulai guru sudah memberikan materi terlebih dahulu dan siswa sudah paham dengan materi yang diajarkan guru. Siswa membaca dahulu materi yang akan dibuat permainan. Permainan akan dimulai dari siswa yang pertama memegang tongkat yang diberikan dari satu siswa kepada siswa yang lainnya dengan diiringi dengan lagu atau nyanyian. Setelah lagu atau nyanyian selesai tongkat perpindahan tongkat juga berhenti dan pemegang tongkat yang terakhirlah yang mendapat hukuman dari guru. Hukuman yang diberikan guru adalah diberi pertanyaan yang sudah guru siapkan, pada saat guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang memegang tongkat terakhir maka siswa yang memegang tongkat itulah yang berhak menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Setelah pertanyaan dijawab dengan tepat oleh siswa, permainan tongkat ini bisa dilanjutkan lagi.

Kelebihan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran Talking

(7)

dengan cepat, agar lebih giat belajar (belajar dahulu). Sedangkan kekurangan dalam menggunakan model pembelajaran Talking Stick adalah Membuat siswa senam jantung, membuat siswa gelisah, gundah gulana dan lain2.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah prestasi belajar dapat ditingkatkan dengan menggunakan Model Pembelajaran Talking Stick di kelas V di SD Negeri 1 Jatilawang pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan?

2. Apakah melalui Model Pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan semangat kebangsaan dalam diri siswa di kelas V SD Negeri 1 Jatilawang pada mata pelajaran Kewarganegaraan?

C. Tujuan Penelitian

Dengan permasalah yang dijelaskan di atas dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang akan dicapai oleh peneliti. Mencakup tujuan khusus dan tujuan umum. Masing-masing tujuan akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

(8)

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian adalah sebagai berikut:

a. Untuk meningkatkan semangat kebangsaan pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas V SD Negeri 1 Jatilawang.

b. Untuk Meningkatkan Prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD Negeri 1 Jatilawang.

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti, siswa dan guru. Manfaat tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Manfaat Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan tentang cara belajar yang menyenangkan dan dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam melakukan pembelajaran di kelas.

2. Manfaat Bagi Siswa

a. Menjadikan siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran menumbuhkan sikap semangat kebangsaan yang tinggi terhadap pelajaran PKn.

b. Menjadikan siswa memiliki semangat kebangsaan terhadap lingkungan sekitar setelah mempelajari pelajaran PKn.

(9)

3. Manfaat Bagi Guru

a. Meningkatkan profesionalisme guru dalam melakukan pembelajaran di dalam kelas

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang diperoleh adalah kasus spondilitis tuberkulosis yang ditemukan pada tahun 2014 sebanyak 44 pasien.. Penyakit ini dapat menyerang segala jenis kelamin dan

Pada tahap pertama ini kajian difokuskan pada kajian yang sifatnya linguistis antropologis untuk mengetahui : bentuk teks atau naskah yang memuat bentuk

Berdasarkan pengamatan kemampuan berbahasa siswa pada siklus 1 telah mengalami peningkatan dari pratindakan walaupun belum mencapai persentase KKM yang telah ditentukan.

Variabel reliability (X 2 ), yang meliputi indikator petugas memberikan pelayanan yang tepat, petugas memberikan pelayanan yang cepat, petugas memberikan pelayanan

terapi musik instrumental 82% depresi ringan, 18% depresi berat, 2) setelah melakukan terapi musik instrumental 88% tidak depresi dan 12% depresi ringan, 3) hasil

Diisi dengan bidang ilmu yang ditekuni dosen yang bersangkutan pada

underwear rules ini memiliki aturan sederhana dimana anak tidak boleh disentuh oleh orang lain pada bagian tubuhnya yang ditutupi pakaian dalam (underwear ) anak dan anak