A Journal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOT Vol. 12 No. 2 April 2016
Penerapan
Metode Tutor
Sebaya
dalam
Meningkatkan
Hasil Belajar
Kognitif
Siswa
Kelas
Xl
SMA
ABC
Yogyakarta pada Topik Sistem
Gerak
Marshelly Christyanna da Lopez
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi, Fl P-Universitas Pelita Harapan
Zein
Mario
PurbaFakultas llmu Pendidikan, Universitas Pelita Harapan zein.purba@uph.edu
Siane
lndriani
Fakultas llmu Pendidikan, Universitas Pelita Harapan siane.indriani@uph.edu
ABSTRACT
Based
on the student's
test scorein
clossXl
Sciencein
ABC Senior High School Yogyokarto, the observerfound that the
students hove difficulties in working ono
test given aboutMovement
System whichimpocted their
low
cognitive achievement. This hoppened becousethe
leorning processin
the
clossroomthot
focuseson
teacher and monotoneso the instructional
objectivecannot be
reachedby
the students which was provedby the
low of the
testresult.
Bosed onthis problem,
observerplan ond
design
o
peer
tutor
in
learning process. Thisis show
by
the
increoseof
student's cognitive
result. Observerused
ClossroomAction
Researchwhich
wos
started
on October 20 2015until
October 29 20L5. The research heldtwo
cyclesthat
involves22
students.
Theinstruments used
were
test
sheet, studentfeedback sheet,
observationsheet,
and mentor
interviewwith
observeralso
observer'sjournol
reflection.
tn
the
processof
onolyzing
the
instrument, observer used
simple
mathemotics colculation andqualitative
onalysis technique. From the observationthat
hos been done,
the
students' cognitive
level
(knowledge) increosedfrom
77,27%
to
86,36%
in
and
the
cognitive
level70 UNTVERSITAS PELITA
HAIL{PA}I
Kelas Xl SMA ABC Yogyakarta pada Topik Sistem Gerak (understonding) increased
from
63,A%
tu
90,9%obout
Movement System which concludethat
the cognitive leorning con be increased through the implementation of peer tutoring leorning method. KEYWORDS: Cognitive Learning, Peer TutoringMethod,
Classroom Action Research, Grade Xl.Latar Belakang
Setiap kegiatan pembelajaran memiliki
tujuan
yang dicapaioleh
siswadalam
meningkatkan kemampuan mereka.Tujuan
tersebut
merupakan hasil akhir yang diperoleh siswa melalui hasil belajar. Widoyoko (2014) menyatakanbahwa
hasil belajar kognitif
merupakan elemen
penting yang
menentukan kesiapan siswamempelajari materi
selanjutnya.Peneliti
menerapkan metode ceramahinteraktif
di
dalam kelas. Peneliti menjelaskanmateri
pelajaran serta memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengecek pemahaman siswa secara lisan. Peneliti mengamati bahwa hanya beberapa siswa yang sering bertanya selama beberapa kali kegiatan pembelajaran. Peneliti melakukan duakali
tes di
akhir
pembelajaranuntuk
mengecek pemahaman siswa mengenaimateri
rangka dan didapati bahwa sebagian besar siswa memiliki nilai di bawahKKM.
Rendahnyanilai
siswa membuat
peneliti
sulit
mengajaksiswa
untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu otot.Berdasarkan permasalahan
tersebut,
peneliti
memutuskan
menerapkanmetode
pembelajarantutor
sebayauntuk
meningkatkan hasil belajarkognitif
siswa
pada
materi otot.
Metode
tutorial
sebayamenuntut
siswauntuk
aktif
berdiskusi dengan sesama temannya atau mengerjakan tugas kelompok dengan
bimbingan
atau
arahanteman
yang kompeten (sani,
zoL3l.
Bimbingan dari teman sebaya diharapkan membantu siswa dalam mencapai hasil kognitif yang baik. Dengan adanyatutorial
sebaya, siswa yang pasifuntuk
bertanya kepadaguru
diharapkanberani bertanya
kepada sesamatemannya
sehingga mampu mengerjakan soal evaluasi secara individu dan mendapatkanhasildi
atas KKM.Berdasarkan permasalahan
yang
peneliti jelaskan
di
atas, maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:1.
Apakah penerapan metode pembelajarantutor
sebaya dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas Xl SMA ABC Yogyakarta pada materi Sistem Gerak? danA Journal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOT Vol. 12 No. 2 April 2016
2.
Bagaimana penerapan
metode
pembelajaran
tutor
sebaya
dapat meningkatkan hasilbelajar
kognitif siswa kelas Xl SMA ABC Yogyakarta pada materiSistem Gerak?Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian
ini
adalahuntuk:
1) mengetahui
penerapan metode pembelajarantutor
sebayadapat
meningkatkan
hasil belajar kognitif
siswa kelasXl
SMA ABC Yogyakartapada
materi
Sistem Gerak,dan
2)
mengetahuilangkah-langkah
penerapan
metode
pembelajaran
tutor
sebaya
dapat meningkatkan hasi! belajarkognitif
siswa kelalsXl
SMA ABC Yogyakarta pada materiSistem Gerak.KAJlAN TEORI
Tutor Sebaya (Peer Tutoring)
Kerja sama antarsiswa
dalam
kegiatan pembelajaran
mendorong tercapainyatujuan
pembelajaran, salah satunya melalui kegiatantutorial.
Boudet
ol.
dalam Weller
(2009)
mengungkapkanbahwa
tutoria!
sebaya
(peertutoringl
merupakan kegiatanbelajar
mengajaryang dilakukan oleh
siswa didalam
kelompoksatu
samalain tanpa intervensi
langsungdari
guru.
Metodetutor
sebaya
adalah metode belajar yang melibatkan siswa untuk
salingmenolong
satu
sama
lain dalam
mempelajari
materi
pelajaran dengan
cara mengulangkembali
konsep-konseppenting.
Dengandemikian,
tutor
sebayamerupakan kegiatan
belajar
mengajar
dalam
kelompok dengan
melibatkan seorang siswa untuk membimbing, mengarahkan, menjawab pertanyaan siswa,dan
mendorong teman-temannya
untuk
memahami
materi tanpa
intervensi dari guru saattutorial
berlangsung. Kelompoktutorial
akan membahas kembali konsep yang sudah dijelaskanguru untuk
memastikansetiap
siswa mengertikonsep
yang
diajarkan. Tahap-tahap
metode yang peneliti terapkan
yang diharapkandapat
meningkatkan hasil belajar
kognitif
siswa
di
dalam
kelasadalah
L)
guru
mengidentifikasi beberapa peserta
didik
yang
memiliki kemampuan untuk menjaditutor,
2) guru melatihtutor
dalam materi yang akandipelajari dalam kelas
dan
menjelaskan
latihan serta
evaluasi
yang
akandilakukan,
3)
guru
menjelaskanmateri
pelajaran kepada semua siswa
danmemberi
peluangtanya
jawab
apabilaterdapat materi
yang belum jelas,
4)tutor
sejawat membantu temannya dalam mengerjakan tugas dan memberikan penjelasantentang materi
yang belum dipahami
oleh
temannya dalam
satu kelompok,5) guru
mengamatiaktivitas tutoring,
6/
guru
mengevaluasi materimelalui
pengerjaantugas
secaramandiri,
7l
guru,
tutor,
dan
peserta
didik72 UNTVERSITAS PELITA
HAIL\I'A}I
a
Penerapan Metode Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa
Kelas Xl SMA ABC Yogyakarta pada Topik Sistem Gerak memberikan evaluasi proses belajar-mengajar
(weller
2oog, Fiorella&
Mayer 20L5, dansani,2o!3,
hal. 130). Tahapan pertama dan kedua akan dilaksanakan di luar kegiatan pembelajaran di dalam kelas.Hasil Belajar
Kognitif
Kualitas proses pembelajaran salah satunya diukur
daritingkat
kemampuan siswa dalam menyerap setiap pengalaman belajar yang disajikan dalam bentuk hasil belajar. Biologi merupakan cabangilmu
pengetahuan yang menekankan kepada pengetahuan faktual dan konseptual. Dalam materi Sistem Gerak, siswamempelajari
tentang
hubungan
antartulang,
.struktur
otot,
mekanismeterjadinya
kontraksiotot
yang sebagian besarberisi
pengetahuan konseptual. Bloom dalamsudjana
l2oL4, hal. 2o2-2o4) menyebutkan enam jenis. indikator hasil belajar ranah kognitif, sebagai berikut:1.
pengetahuan, mencapai kemampuan ingatantentang
hal
yang telahdipelajari dan tersimpan dalam ingatan.
Pengetahuanitu
berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah,teori,
prinsip, atau metode2.
pemahaman, mencakup kemampuan menangkap
arti
dan
maknatentang hal yang dipelajari
3.
penerapan, mencakup kemampuan menerapkanmetode dan
kaidahuntuk
menghadapi masalah
yang
nyata
dan
baru.
Misalnya, menggunakan prinsip4.
analisis, mencakup kemampuan
merinci suatu
kesatuan
ke
dalam bagian-bagian sehinggastruktur
keseluruhandapat dipaham
dengan baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya kemampuan menyusun suatu programevaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat
tentangbeberapa
hal
berdasarkankriteria
tertentu.
misalnya,
kemampuan menilai hasil ulanganAnderson dan Krathwo] dalam
Widoyoko
l2OL4) merevisi enam tingkatan taksonomi kognitif mulai dari jenjang paling rendah hingga jenjang paling tinggiyaitu
mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Djamarah dan Zain (2013)juga
mengungkapkan bahwa daya serapsiswa terhadap bahan pengajaran juga merupakan
indikator
keberhasilan suatu proses pembelajaran. Daya serap pada ranah kognitif adalah kemampuan siswa5. 6.
AJournal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOT Vol. 12 No. 2 April 2016
dalam menyimak materi
pembelajaran
yang
disajikan
guru
sesuai
dengantujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dan diujikan dalam bentuk tes untukmengetahui
sejauh mana
daya
serap siswa terhadap
materi
pelajaran. Berdasarkan pandangan para ahli,peneliti
menyimpulkan bahwaindikator
hasilbelajar
kognitif
siswa padatopik
Sistem Gerak dengan subtopik
.otot
dalam penelitian initerdiri
dari
ranahkognitif
mengingat dan memahami dalam revisi taksonomi Bloom, yaitu siswa mampu menyebutkan konsepotot
(C1) dan siswa mampu menjelaskan konsepotot
dengan bahasa yang siswa pahami (C2).Metodologi
PenetitianSubjek dari penelitian
tindakan
kelasini
adalah 23 siswa SMAdi
kelas Xpada
mata
pelajaran Biologi
yangterdiri dari L5
siswalaki-laki
dan
7
siswaperempuan.
Kelasini
juga
memenuhi
kriteria
heterogen
berdasarkan jeniskelamin,
kemampuan akademis,dan
latar
belakang keluarga. Rentangan usiasiswa kelas
Xl
adalah L6-L7
tahun.
Penelitian
dilakukan
dari
tanggal
L7 September 2015 hingga 29 Oktober 2015 di SMA ABC Yogyakarta. Penelitian ini menggunakanmodel
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmisdan
McTaggart yangterdiri
dari tahap
perencanaan,tindakan,
observasi, dan refleksi. Penelitimemilih metode
ini
karena masalah yangditemukan peneliti
adalah masalah yang menyangkut kualitas pembelajaran di dalam kelas.Peneliti
menggunakanprinsip triangulasi
data dalam
mengumpulkan datapenelitian.
Melalui triangulasi data,peneliti
menggali data-data penelitiandengan berbagai
jenis metode (Arikunto,
2010).
Peneliti
menganalisis datauntuk setiap instrumen penelitian. lnstrumen
penelitian yang digunakan padapenelitian
ini yaitu
lembar
tes,
lembar
observasi,lembar
wawancara, lembar kuesioner, dan lembarjurnal
refleksi peneliti.Peneliti
melakukan prasiklus sebanyakdua kali untuk
memastikan dan mengkonfirmasi masalah yangterjadi
di
kelas Xl. Padatahap
prasiklus, peneliti menggunakanmetode
ceramahinteraktif.
Peneliti
menyajikanmateri
rangka sambil mempersilahkan siswa bertanyadan
memberikan soal evaluasi kepada siswa secaraindividu untuk
mengecek pemahaman merekadan melihat
hasil belajar kognitif siswa. Soal yang disajikan mencakup dimensi kognitif mengingat (C1)dan memahami (C2).Setelah prasiklus dilakukan,
didapati
bahwa sebagian
nilai siswa
di bawah KKM yangtelah
ditetapkan,yaitu 58.
Peneliti kemudian mendiskusikan bersamaguru mentor
mengenai permasalahantersebut.
Selain,peneliti
jugamelihat
jurnal
refleksi
mengajar yangdibuat
peneliti dan
mewawancarai dua74 LINIVERSITAS PELITA HAIL{PANI
t-Penerapan Metode Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Hasil Belaiar Kognitif Siswa
Kelas Xl SMA ABC Yogyakarta pada Topik Sistem Gerak
orang siswa
di
kelas tersebut.
Berdasarkan
data
tersebut,
peneliti menyimpulkan bahwa permasalahan yangterjadi
di
kelas Xl adalah rendahnyahasil belajar kognitif
siswa. Faktalain
yang diperoleh adalah nilai-nilai
siswa yangmemiliki
kesenjangan yangtinggi antara kognitif
yangtinggi
dankognitif
yang
rendah.
Berdasarkan keadaantersebut, peneliti
mencari
literatur
dari berbagaisumber
mengenai kegiatan pembelajaranyang dapat
meningkatkanhasil
belajarkognitif dan
kemudian memutuskanuntuk
menerapkan metode pembelajarantutor
sebaya. Penelitijuga
menetapkan
indikator
hasil
belajarkognitif dan
menetapkan langkah-langkah pelaksanaanmetode
pembelajarantutor
sebaya.Peneliti
kemudian melaksanakansetiap t;ihapan
PTKdalam
penelitianini.
Padatahap
perencanaan,peneliti
menyiapkaninstrumen
penelitian, yaitulembar kuesioner
kepribadianslswa
untuk memilih
siswa
tutor,
daftar
nilaisiswa,
lembar
wawancara
guru mentor
mengenai
identifikasi
siswa
tutor,
lembar observasi
terbuka
kegiatan pembelajaran dan lembartes.
Peneliti juga mempersiapkan lembar kerja siswa yang akan digunakan saat kegiatantutorial.
lnstrumen
yang telah dibuat
kemudian divalidasi
oleh
dosen
pembimbing lapangan, dosenjurusan
PendidikanBiologi,
dan guru mentor.
peneliti
jugamembuat
RPP denganmetode
tutor
sebaya yang sudah didiskusikan dengan guru mentor.Pada
tahap tindakan, peneliti
terlebih
dahulu
menentukan siswa yang berpotensi menjaditutor
dan melatih
siswatutor
mempelajari
materi
bahantutorial
dalam kegiatan pelatihan
tutorial
yang
dilaksanakan
di
luar
jam pelajaran. Sedangkan tahapan metodetutor
sebayadi
dalam kelas adalah guru menjelaskanmateri
otot
dan
memberikan
kesempatan kepadasiswa
untukbertanya, siswa melakukan kegiatan
tutorial
bersama dengan
tutor,
siswa mengerjakan soal secara mandiri berkaitan dengan materi pelajaran pertemuan tersebut, dan tahapanterakhir
adalah guru beserta siswatutor
dan siswa yangditutori
melakukan evaluasi proses
belajar
mengajar yang
telah
dilakukan.Tahap
observasi dilakukan
pada saat tahap tindakan
berlangsung. Tahap observasi dilakukanoleh
guru mentor dan
rekansejawat yang
akan mengisi lembar observasiterbuka
pelaksanaan metodetutor
sebaya dengan indikator yang telah ditentukanoleh peneliti
dan divalidasi. Selainitu, guru
mentor jugamengisi
lembar
umpan
balik mentor
mengenai proses pembelajaran.
Hasil observasi akan digunakan untuk perbaikan di siklus berikutnya.Setelah observasi
dilaksanakan,peneliti akan
merefleksikan
secaradeskriptif
mengenai kelebihan
dan
kekurangan selama proses
belajarA Journal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOTVoI. 12 No. 2 April2016
menggunakan metode
tutor
sebaya. Peneliti dapat menentukan aspek apa sajayang harus diperbaiki untuk siklus berikutnya
sehingga diharapkan terjadi
peningkatan dalam hasil belajar kognitif siswa.
Setelah siklus
dilaksanakan,peneliti
menganalisissetiap
instrumenpenelitian
yang dikumpulkan. Lembar kuesioner kepribadian siswa
untukmemilih
siswatutor,
kegiatan pelatihantutorial
dan lembar kuesioner evaluasipembelajaran dianalisis
menggunakanpenghitungan matematika
sederhanakemudian
dianalisis secaradeskriptif.
Sedangkaninstrument
berupa
lembar observasiterbuka, lembar
wawancara
dan jurnal refleksi
di
analisis secaradeskriptif.
Semuadata
penelitian yangtelah
dikumpulkan kemudian direduksi sesuai dengankebutuhan peneliti
dantujuah
peneliti
(Wardhani&
Wihardit, 20L0).Peneliti menggunakan
indikator
keberhasilan siklus pada,penelitian
ini.Untuk
mengukur hasil belajarkognitif ditentukan
secara klasikalminimal
75%dari
jumlah
siswa yang mencapai KKM yangditetapkan
(Tampubolon,zoL4l.
sedangkan
pada
indikator metode
tutor
sebaya,
peneliti
menentukan persentase 75%untuk
pada setiap instrumen penelitian dengankriteria "baik"
(Tampubolon,
2oL4l. Pada instrumen
jurnal
refleksi peneliti
dan
lembarobservasi
terbuka,
keberhasilan
ditentukan
berdasarkan observasi
peneliti terhadap pelaksanaan tindakan selama siklus dilakukan.Data-data
penelitian
akan d'rjabarkan menggunakan pengkodean untuk menyederhanakandata
yangterkandung dalam catatan
lapangan, observasi,dan dokumen materi.
Berikut adalahtabel daftar
kode yang digunakan dalam penelitian (Wiriaatmadja, 2009):Tabel 1
Daftor Kode Dota Penelitian Voriabel Hasil Belajar Kognitif don MetodeTutor Sebaya
Variabel
lndikator
KodeHasil Belajar Kognitif
Siswa mampu menyebutkan konsep
otot.
H-MY Siswa mampu menjelaskan konsepotot
denganbahasa
H-MJ yang siswa pahami.Penerapan Metode Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa
Kelas Xl SMA ABC Yogyakarta pada Topik Sistem Gerak
Variabel
lndikator KodeMetode
Guru mengidentifikasi beberapa peserta didikyang
T-lDTutor
memiliki kemampuan untukmenjaditutor
Sebaya
Guru melatih
tutor
dalammateriyang
akandipelajari
T-MT oleh kelas dan menjelaskan latihan serta evaluasiyangakan dilakukan.
Guru menjelaskan materi pelajaran kepada semua
siswa
T-Mp dan memberi peluang tanya jawab apabila terdapatmateri yang belum jelas.
Tutor sejawat membantu temannya dalam
mengerjakan
T-MM tugas dan memberikan penjelasan tentangmateriyang
belum
dipahamioleh
temannya dalam satu kelompok.Guru
mengamatiaktivitas
tutoring
T-AT Guru mengevaluasi materi melalui pengerjaantugas
T-pT secara mandiri.Guru,
tutor,
dan peserta didik memberikanevaluasi
T-Ep proses belajar-mengajar.Hasildan
Pembahasan Hasil BelajarKognitif
1.
Lembar Tes Siswa Tabel 2NilaiTes Siswa Siklus Pertomo
Nama
Siswa
Nilai
lndikator
HasilBelajar
KeteranganI
A Journal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOTVoI. 12 No. 2 April2016
siklus
I H-MY
H-MI (skor(skor
benar/8)
benar/6)
1 2 92,8 Tidak masuk 64,3 92,8 64,3 92,8 78,5 42,8 92,8 50 92,8 78,5 85,7 92,8 92,87!,4
92,8 100 50 71,4 50 85,7 85,7 100 100 83,3 83,3 100 66,7 83,3 33,3 100 100 83,3 100 L00 83,3 100 100 66,7 66,7 50 100 83,3 77,27% 87,5 87,5 87,5 50 100 62,5 25 L00 62,5 87,5 62,5 87,5 87,5 87,5 62,5 87,5 100 37,5 75 62,5 75 87,5 63,64% Lulus Tidak lulus Lulus Tidak lulus'
Lulus Lulus Tidak lulus Lulus Tidak lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Tidak lulus Lulus Tidak lulus Lulus Lulus 72,72% 3 4 5 5 7 8 9 10 L1 L2 13 74 15 L6 17 18 19 20 2L 22 23 % kelulusanBerdasarkan
tabel
2,
terdapat
LG siswayang lulus
nilai tes
pada
sikluspertama peneiitian
dengan persentase 72,72%.
SebanyakL7 siswa
dari 22 siswa lulus indikator H-MY dengan persentase sebesar 77,27%. Sedangkan padaindikator soal
H-MJterdapat
L4 siswa dari 22
siswayang lulus
KKM denganpersentase
63,64%. Persentase
ini
meningkat dibandingkan pada
tahapprasiklus
dengan
tingkat
kelulusan
hanya
3O%,tetapi
peningkatan
padaI
Penerapan Metode Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa
Kelas Xl SMA ABC Yogyakarta pada Topik Sistem Gerak indikator soal H-MJ belum mencapai indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu dengan persentase minirnal 7 5%.
Tabel 3
Data Perbandingon NiloiTes Siklus Pertomo don Keduo
Nama
Nilai Nilai
lndikator
Hasil
KeteranganSiswa siklus
siklus
Belajar
(Meningkat/Menurun)2
T
H-MY
H-MJ(skor
(skorbenar
benar/1L)l3t
Keterangan (Lulus/Tidak Lulus) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 L2 13 L4 15 16 L7 18 19 20 2L 22 23 % 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 66,7 L00 L00 100 100 1_00 65,7 100 100 66,7 L00 100 100 63,6 100 100 100 90,9 72,7 100 81,8 8L,8 100 90,9 100 90,9sgs
L00 100 63,6 90,9 90,9 100 1001oo
?'''
71,4
64,3100
92,9100
64,3100
92,992,9
79,578,5
42,9100
92,985,7
5085,7
9Z,g92,8
79,592,8
95,7100
g2,g92,8
g2,g92,8
7L,4100
g2,g92,9
10050
5092,8
7L,485,7
50100
85,7'100
85,7 Nleningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Menurun Meningkat Meningkat Meningkat Tetap Meningkat Meningkat Menurun Tetap Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat8t,82%
Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Tidak lulus Lulus Lulus Lulus Lulus 95,45% peningkatanA Journal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOT Vol. 12 No. 2 April 2016
Berdasarkan
data
di
atas,dapat
dilihat
bahwa
terdapat
19
siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar kognitif dari siklus pertama ke siklus keduapenelitian, dua orang
mengalamipenurunan hasil belajar
kognitif dari
siklus pertamamenuju
siklus kedua, dua orang siswatidak
mengalami peningkatan atau penurunan. Hasiltes
menunjukkan sebanyak 19 siswa dari 22 siswa lulus untuk soalindikator
H-MY. Jumlah siswa yang lulusindikator
H-MY pada siklus kedua penelitian mengalami peningkatan menjadi 86,36%. Sedangkan sebanyak 9O,9%siswa
lulus
indikator H-MJ sesuai dengan indikator
keberhasilan. Persentase peningkatan hasil belajarkognitif
siswa dari siklus pertama ke siklus kedua sebesar81,82 % dengan
kriteria
baik
sekali. sedangkanjumlah
siswayang
lulus
KKMmeningkat pada siklus kedLa penelitian dengan
persentase 95,45%.2.
Lembar Kuesioner Keyakinan Menjawab Soal Tabel 4Hasi! Perhitungan Kuesioner Siklus Pertama
lndikator
Sangat Yakin
Cukup
Kurang
Keterangan
KategoriYakin
Yakin
YakinH-MY Sangat
1362L85,23%baik
H-MJ10
5
6
t
77,27yo
BaikHasil
Belajar
9
6
6
L
76,!4yo
BaikKognitif
Tabel 5
Hosil Perhitungon Kuesioner Siklus Keduo
lndikator
Sangat
Yakin Cukup
Kurang
Keterangan
KategoriYakin
Yakin
YakinH-MY16321
Sangat88,67%
baikH-MJ1551Lsangat
88,67%
baikHasilbelajar
16
4
L
I
89,77%
Sangat80 UNTVERSITAS PELITA
HAIIJ{,A}I
Penerapan Metode Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa
Kelas Xl SMA ABC Yogyakarta padaTopik Sistem Gerak
lndikator
Sangat
Yakin Yakin Cukup Yakin Kurang YakinKeterangan
Kategorikognitif
baikBerdasarkan
tabel
4 dan 5,terjadi
peningkatan persentase keyakinan siswa dalam menjawab soal pada siklus dua dibandingkan siklus pertama penelitian.Pada
indikator
H-MY,
persentase keyakinansiswa mencapai
88,67
dengan kategori "sangatbaik".
Keyakinan siswa dalam menjawab soalindikator
H-Mymengalami peningkatan sebesar 3,44%. sedangkan
pada indikator
H-MJ, persentase keyakinan siswa mengalami peningkatan sebesar LL,4o%*eriladi
88,67%.lndikator
hasil belajar kognitif (c1. danc2)
pada pernyataan "Nitai saya di atas KKM" menunjukkan persentase89,77%o.3.
Jurnal Refleksi PenelitiBerdasarkan
jurnal
refleksi peneliti siklus pertama, siswa cukup yakin dalam menjawab soal tes. Suasana kelas saat pengerjaan soal secara mandiri berjalantenang dan
kondusif. sebagian siswaterlihat
menjawab
dengan percaya diri. Hanya dua orang siswa yangpeneliti
amatitidak
yakin dalam menjawab soal. Mereka menggelengkan kepalanya ketika mengerjakan soal yang menunjukkanketidakyakinan
mereka
dalam
menjawab
soal. Dua orang siswa
tersebut bersikap pasif selama kegiatan pembelajaran. Berdasarkan pengamatan penelitipada
siklus
dua,
siswa
mengerjakantes. Hal
ini
disebabkanoleh
kegiatantutorial
yang berjalanlebih interaktif
dibandingkan siklus pertama.Tutor
lebih percayadiri
dalam membimbing teman-teman mereka sehingga teman-teman mereka juga merasa percayadiri
untuk mendapatkan hasil yang baik.Penerapan Metode Tutor Sebaya lndikator T-lD
Pada siklus
pertama, peneliti
memilihtutor
melalui nilai
akademik Biologiyang dimiliki siswa. Peneliti
menyimpulkan beberapa siswa
yang
memiliki kemampuankognitif
yang baik yang dapat bertindak
sebagaitutor.
Penelitimemastikan
hal
tersebut dengan
mewawancarai
guru
mentor.
wawacara denganguru mentor
menunjukkan keenam anaktersebut
merupakan siswa yang aktif di kelas dan memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Terdapat enam siswa yangterdiri
dari
dua siswa laki-lakidan empat
siswa perempuan.Tidak
ada
perubahan anggota kelompok dalam siklus kedua
penelitian. Berdasarkanjurnal
refleksiuntuk
indikatorT-MM di
siklus pertama, paratutor
I
A Journal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOTVoI. 12 No. 2
April2016
menunjukkan kinerja yang cukup baik sehingga
perlu ditingkatkan
pada siklus kedua penelitian.lndikator T-MT
Berdasarkan hasil observasi
dan
wawancara dengan rekan sejawat dalam kegiatantutorial,
peneliti
telah
melakukan berbagai agenda kegiatantutorial
seperti yang
tertera
di
lembar
observasi. Hasil wawancara dengan
rekan sejawatjuga
menunjukkanbahwa peneliti
telah
melakukan kegiatantutorial
dengan
baik
meskipun ada seorang siswatutor
yangtidak
hadir
saattutorial.
Hasil kuesioner siswa
tutor
juga
menunjukkan
bahwa siswa
tutor
telahmengikuti
kegiatantutorial
yang
dijalankan bersama denganpeneliti. Hal
ini didukung olehjurnal
refleksi yang mengatakan bahwa setiap agenda kegiatantutorial telah
dilakukanoleh
peneliti
meskipunbelum
maksimal. Berdasarkan hasil dari keempat instrumentersebut,
peneliti menyimpulkan bahwa indikator T-MT tercapai pada siklus pertama. Pada siklus kedua, kehadiran keenamtutor
pada
kegiatan pelatihantutorial
mengalami peningkatandari
siklus pertama. Suasana pembelajaranlebih
interaktif
ditambah
dengan adanya media video. Halini juga
didukungoleh
hasil observasi, wawancara dengan rekan sejawat, dan hasil kuesioner siswatutor.
Siswatutor
antusias dalam mengikuti kegiatanpelatihan yang ditunjukkan dengan
banyaknyapertanyaan yang
ditanyakan kepadapeneliti.
Namun berdasarkan pengamatanpeneliti
dalamjurnal
refleksipeneliti, siswa
tutor
yang
absen
pada
pertemuan
lalu
pasif
mengikuti pembelajaran. Siswatersebut jarang
memberikanumpan balik
saat pelatihan pembelajaran. Siswa tersebut jugatidak
banyak berinteraksi dengan siswa yang lain.lndikator
T-Ml
T-MP, T-MM, T-AT, T-PT, T-EP Tabel 5Perbondingan Anolisis Deskriptif lndikator T-MT, T-MP, T-MM, T-AT, T-PT,
T-EP Siklus Pertamo don Keduo Penelitian
lndikator
lnstrumen Siklus 1 Siklus 2 KeteranganT-MT Observasi Guru menjelaskan materi dengan jelas.
Siswa diajak untuk memperhatikan LKS dan
tetap
Guru menjelaskan materi dengan sangat jelas. Siswa menulis catatan pada LKS mereka Meningkatt-Penerapan Metode Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Hasil Betaiar Kognitif Siswa
Kelas Xl SMA ABC Yogyakarta pada Topik Sistem Gerak
lndikator
lnstrumen Siklus 1 Siklus 2 KeteranganWawancara Jurnal refleksi fokus Siswa bertanya kepada guru di luar konten sehingga menghabiskan waktu. Kegiatan berjalan lancar
tetapi
ada yangtutor
yangtidak
hadir. Guru menjelaskan dengan detail. Siswa beresponsaktil
Guru menjelaskan secara lisan tanpa media.Ada siswa yang bermain handphone dan
tidak
mencatat materi pada LKS. Beberapa siswa bertanya di luar materi pelajaran.Terjaditimbal
balik antara siswa dan guru dalam mempelajari materi. Pandangan guru dalam menjelaskan belum menjangkau semua siswa. Seluruh siswatutor
hadir. Beberapa siswa bermain gadget. Guru menjelaskan menggunakan video. Seluruh siswatutor
hadir. Beberapa siswa memperhatikan dengan membuat catatan pada LKS mereka.I
A Journal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOT Vol. 12 No. 2 April 2016
!ndikator
lnstrumen
SiklusI
Siklus 2 Keterangan T-MP Observasi Wawancara Jurnal refleksi T-MM Observasi Beberapa siswa sudah bertanya meskipun sebagian besar pasif. lnteraksi antara guru dan siswa meningkat karena adanya media video.Ada
tanya
Meningkat jawab dalam kelompok meskipun ada kelompoktutor
yang kurang aktif. Siswa menyimak penjelasan guru sambil mencatatSiswa kurang
aktif
bertanya. Agenda pembelajaran kurang disampaikan kurang
terstruktur.
Suasana kelas tenang saat guru menjelaskan. Kurangterjadi
interaksidalam pembelajaran Siswa kurang bertanya. Tutor sudah memberikan bimbingantetapi
masih ada
tutor
yang belum maksimal. Guru sudah menjelaskan agenda pembelajaran dengan detail danterstruktur.
Siswa mencatat penjelasan guru. Beberapa siswa bertanya jika ada materi yang belum dipahami. MeningkatPenerapan Metode Tutor Sebaya dalarn Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa
Kelas Xl SMA ABC Yogyakarta pada Topik Sistem Gerak
lndikator
lnstrumen Siklus 1 Siklus 2 KeteranganWawancara Jurnal refleksi Tutor kurang sabar dalam membimbing temannya. Kurang
terjadi
interaksi antaratutor
dan tutee. Tutor melakukan tanya jawab kepada teman dan membahas LKSbersama. Ada
tutbr
dan siswa tutee yang kesulitan dan bertanya kepada guru. Sebagian besar siswa menyimak penjelasantutor.
Tutor
dan tutee bertanya kepada guru.Tutor
menielaskan materidengan diskusi dan tanya jawab.Tutor
rhenggunakan video untuk belajar dalam kelompok. Ada satututor
yang kurang maksimal.
Ada salah satu
tutor
yang bertanya ke guruTutor
menyemangati teman-temannya.Tutor
menyampaikan materisudah lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Hanya ada satututor
yang bertanya ke8UrU.
A Journal of Language, POLYGLOTVoI. 12 No.
Literature, Culture, and Education 2 April 2016
lndikator
lnstrumen Siklus 1 Siklus 2 KeteranganT-AT Observasi
Wawancara
Jurnal refleksi
Ada
tutor
yangtidak
membimbing temannya.Tutor
membimbing dengan melakukan tanya jawab. Guru menghampiri menanyakan prosestutoring
kepada setiap kelompok. Guru memantau jalannya tutoring. Guru berkeliling, menghampirike setiap mejatetapi
ada beberapa kelompok yang belum ditanyakan proses tutoring. Beberapa
tutor
membimbing temannya dibantu dengan media video. Siswatutee
membantu menjelaskan materi kepada temannya yang belum mengerti. Siswa saling menyemangati dalam kelompok. Guru menghampiri dan menanyakan prosestutoring
kepada setiap kelompok. Guru mengamati, menanyakan dan mengingatkan proses tutoring. Guru menanyakan kepada setiaptutor
di kelompok mengenai kegiatan MeningkatPenerapan Metode Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Hasil Belaiar Kognitif Siswa
Kelas Xl SMA ABC Yogyakarta pada Topik Sistem Gerak
lndikator lnstrumen
Siklus 1 Siklus2
Keterangantutoring.
T-PT
Observasi
Siswa Siswa Meningkatmengerjakansoal
mengerjakansecara
mandiri. soalsecara
.Wawancara
Siswamandiri. Siswa
mengerjakansoal
mengerjakan secaramandiri.
soalsecaraJurnal
Siswamandiri. Siswa
refleksi
mengerjakansoal
mengerjakan secaramandiri.
soalsecaramandiri. Beberapa siswa sudah mengumpulkan kurang dari waktu yang ditentukan.
T-EP
Observasi
Guru dansiswa Guru
Meningkatmengevaluasi
menuliskan proses belajardan
hasil evaluasidi menuliskanhasil
papan tulis. evaluasi di papantulis.
Wawancara
Guru dantutor
Guru,tutor
danenyampaikan
siswa bersama-evaluasi.Guru
samakurang melakukan
memancingsiswa
evaluasi yangditutori
mengenai untukmemberi
tutoring.A Journal of Language, POLYGLOTVoI. 12 No.
Literature, Culture, and Education 2 April 2016
lndikator
lnstrumen Siklus 1 Siklus 2 KeteranganJurnal refleksi evaluasi. Siswa kurang memberi umpan balik. Siswa kurang menyampaikan evaluasi.
Hanya satu siswa
tutor
yang memberikan evaluasi. Evaluasi berjalan dengan baik dan lebih aktif. Siswa mau mengemukakan pendapatnya. Siswatutor
dan' tutee sudah menyampaikan pendapatnya. Guru menuliskan hasil evaluasi di papan tulis.Tabel
6
menunjukkan peningkatan yangterjadi
pada indikator T-MT, T-MP, T-MM, T-MM, T-PT, dan T-EP dari siklus pertama hingga siklus kedua penelitian. Peningkatanindikator
tersebut didukung
oleh data
kuantitatif,
yaitu
hasil kuesioner pembelajaran yang diisi oleh siswa yang disajikan pada tabel 7 dan 8. Tabel 7Hosil Kuesioner Evaluosi Pembelojaran Siklus Pertamo
lndikator
SangatBaik
BaikCukup
Kurang
Keterangan
Kategori T-MP T-MM T-AT T.PT LL 10 77,27% 73,86% 78,40% 754/o Sangat baik Baik Sangat baik Baik L0 888 UMVERSITAS PELITA
HAIL{PA}I
Penerapan Metode Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Hasil Belaiar Kognitif Siswa
Kelas Xl SMAABC Yogyakarta pada Topik Sistem Gerak
lndikator
SangatBaik
BaikCukup
Kurang
Keterangan
KategoriT-EP L2 8L,82% Sangat baik
Tabel 8
Hosil Kuesioner Evaluosi Pembelojaron Siklus Keduo
lndikator
SangatBaik
Baik CukupKurang
Keterangan
Kategori T-MP T-MM T-PT T-EP 9 L2 10 8L,82% gt,gzYo 85,23 % 82,95 % 87,5 yo Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik L2 T-AT L2 L4Setiap indikator
penerapan
pelaksanaantutor
sebaya
di
dalam
kelasmengalami peningkatan
dan
telah
mencapai
indikator
keberhasilan
siklus penelitian yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 75% lTampubolon, 20741.Kesimpulan dan Saran
Penelitian
ini
membuktikan
bahwa
metode
tutor
sebaya
dapatmeningkatkan
hasil belajar kognitif siswa kelas
Xl
SMA
ABC
Yogyakartamerupakan
bentuk
pertanggungjawaban
yang
dilakukan
siswa
untuk mengembangkan kemampuandiri
yang dianugerahkan oleh Tuhan. Penerapantutor
sebayauntuk
meningkatkan hasilbelajar kognitif
siswa dicapai dengan beberapa langkahyaitu
mengidentifikasi siswa yang berpotensi menjaditutor,
melatih
tutor,
guru
menjelaskanmateri
pelajarandi
dalam kelas dan memberil
A Journal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOTVoI. 12 No. 2
April2016
peluang
tanya
jawab,
siswatutor
membimbing teman-teman mereka,
gurumengamati aktivitas
tutoring
siswa,
dan guru
bersama
siswa
melakukan evaluasi kegiatan pembelajaran.Metode
tutor
sebaya dapat dijadikanpilihan
metode pembelajaran yang dapat diterapkandi
dalam
kelas. Dalam menerapkanmetode
tutor
sebaya, penelitiharus
mengadakankegiatan pelatihan
tutorial
bagi para
tutor
dengan
lebih intens,terutama
saat mempelajari materi pelajaran yang sulit. Selainitu
penelitijuga perlu
menambah cakupanmateri
pelajaran yang akan dipelajari sehingga kegiatantutorial
dapat berjalan lebihinteraktif
dan efektif.Referensi
Arikunto,
S.
(2010).
Penelitian
tindakon: lJntuk guru, kepalo sekolah
don pengawos Yogyakarta: Aditya Media.Djamarah, S.B.
&
Zain,A.
(2013). Strategi belojar mengajor. Jakarta: PT Rineka Cipta.Fiorella, L.
&
Mayer, R.E. (20L5). Leorning as o generative octivity: Eightlearningstrategies
that
promote
understonding. Ebook.
New York:
Cambridge University Press.Sani, R.A. (2013). lnovasi pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana, N. (2014) Peniloian hasil proses belojar mengojar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tampubolon, S. (20L4). Penelition tindokan kelos. Jakarta: Erlangga.
Wardhani,
!.G.A.K.,&
Wihardit,
K. (20101.Penelitian tindakan
kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.Wiriaatmadja, R. (2009\. Metode penelitian
tindokon
kelas untuk meningkatkan kinerja guru dan dosen. Bandung: Remaja Rosdakarya.I
penerapan Metode Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Hasil Belaiar Kognitif Siswa
Kelas Xt SMAABCYogyakarta pada ToPik Sistem Gerak
Weller,
5.
(2009I.
What
does
"peer"
mean
in
teaching observation
for
the
professional development
of
higher education
lectures? lnternationol
Journal
of
Teachingand
Learningin
Higher Educotion,
2!
lL),
25-35.Diakses pada
29 Februari2OLG
dariher+ed ucation+lectures%3F+&btnG