lssN
2402
-
1773
T[N
L
.iffiffiru&il
ffiffiMffiffiffiffi&weeru
I
Pengembangan Website Dan E-Learning SekolahDedi Trisnawarman
I
Model Pengembangan Lingkungan Binaan Studi Kasus: DukuhTanggungrejg Desa Karangpatihan, PonorogoMei ske Y. Su pa rma n, Lyd iawati Soelaiman, Yusl Yusianton Basuki Anortdho
I
Tinjauan Yuridis Perundang-Undangan Bidang Pertambangan Min,eral Dan Batubara (Minerba) (Studi Kasus: lupDi
ProvinsiPapua)Dwi Andayani Budisetyowati
I
Program Pengenalan Pengelolaan Bisnis Pada Kalangan Guru Kasus Guru Sma Di Ketapang, Kalimantan BaratChairy, Hetty Karqgi Fjungsari, Franky Slamet
I
Penyuluhan Dan Konsultasi Hukum Bidang Alternatif Penyelesaian Sengketa Atau Alternative Dispute Resolution(Adr), Hukum Acara, Dan Hukum Agraria-Di Kelurahan,,Semanan, Kecamatan Kalideres, Kotamadya Jakarta Barat,
Provinsi DKlJakarta
Ahmad Sudiro, 5. Atalim, Sugandi lshak, Hanafi Tanawrjaya
I
Pemberdayaan Masyarakat SekitarTanjung P,asir MelaluiModelKewirausahaan Sebagai Upaya MendukungDesti nasi Wisata Pantai Tanjung Pasir.
Rodhlah, Heni mularsih,
K.Rlkr
nsrlng*ih,
&tts.nn$iiolilukmln
I
Sukses Mengubah Waktu Luang Menjadi UangeMtrftii
@@
S-'s@$rnpq@-emlanH&nwi
tusEMS@.
bffu&ruKw&
WSl&@ra
l/ol
e tr ;Noffir,
:,l t:,Noveffier,fi
:: .4Is,:st$:2
1' l[/-
177,'3@
,{,
W
@
@#Ebwffi
ws#qke6*
*t@-*@ir:$b
*
.i"ei&ii
ffi!
@
qplw-,!|!!ixwry-'rc-"*sr w@ws
@n@.
@
ffiffiffi
W
W{F
4@S
It-
*4n4ry1*s
@t
lr440
fdiwqm
,w4ft@@ffi
wl*'@b@@@
,!64?it;Iwgws!$&$$$ffi
Jurnal
Kaji
Tindak
Universitas
TarumanagaraVolume
1,
Nomor
I
Februari2014
ini
menyajikantujuh
jurnal
yang
akan membahas tentang kegiatan Pengabdiankepada masyarakat
yang
dilakukan
oleh
Universitas
Tarumanagara.Sajian
pertamadalam
jurnal
LPKMV
adalah Pengembangan Website danE-Learning
Sekolah yangdilalnrkan
oleh Dedi
Trismawan
dosentetap
dari
Program
Studi Siitem
InformasiFakultas Teknologi Informasi Universitas Tarumanagara. Kedua,
Model
pengembanganLingkungan Binaan Studi Kasus: Dukuh Tanggungrejo, Desa
Karanglatihan,lonorogo
oleh, Lydiawati
Soelaiman,Yusi
Yusianto Dosen
Fakultas
Ekonomi
UniversitasTarumanagata,
Meiske
Y.
Suparman
Dosen
Fakultas
Psikologi
UniversitasTarumanagara, dan Basuki Anondho Dosen Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara.
Ketiga,
Tinjauan
Yuridis
Perundang-UndanganBidang
PertambanganMineral
DanBatubara
(Minerba) Studi Kasus:
Iup
Di
Provinsi
Papua
oleh
Dwi
Andayani Budisetyowat dosen FakultasHukum
Universitas.Tarumanagara.Keempat,
program Pengenalan PengelolaanBisnis
Pada KalanganGuru
KasusGuru
SmaDi
Ketapang,Kalimantan Barat Oleh Chairy, Hetty Karunia Tunjungsari, Franky Slamet Keseluruhan adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi universitas Tarumana+ara.
Kelima,
Penyrluhan
Dan
Konsultasi Hukum Bidang
Alternatif
PenyelesaianSengketa
Atau Alternative
Dispute Resolution
(Adr),
Hukum
Acara,Dan
HukumAgraria
Di
Kelurahan
Semanan,
KecamatanKalideres, Kotamadya
Jakarta Barat,Provinsi
DKI
JakartaOleh Ahmad Sudiro
dosen Tetap FakultasHukum
Universitas Tarumanagara. Keenam, Pemberdayaan MasyarakatSekitar Tanjung
Pasir
Melalui
Model
Kewirausahaan SebagailJpaya Mendukung
DestinasiWisati
pantai
TanjungPasir
Oleh
Rodhiah,
Kartika
Nuringsih Dosen Fakultas Ekonomi
Univeriitas
Tarumanagara,
Heni Mularsih
dosen tetapMKU
Universitas Tarumanagara, dan TotoMujio Mukmin
dosendari
Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitasiuru*unuguru.
Ketujuh,
SuksesMengubah
Waktu
Luang
Menjadi Uang oleh
Agoes
Dariyo
yang merupakan dosen tetap dari Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara.Selamat Membaca, Semoga bermanfaat bagi
kita
semuaI}AFTAR
ISI
Pengembangan Website
Dan E-LeArntng Sekolrh
Dedi Trisnawarrnan
Model
Pengembangan
Linghuggan Binaan
Studi'Kasus:
Dukuh
Tanggungrejlo,
Desa
Karangpatihan,
Ponorogo
lt{eiske Y. Suparman, Ly,diawati SoeXsintan, Yusi Yusianto, Bgguki Anp,nd*ta
Tinjauan
Yuridis
Perundang-Undangan
Bidang'Pe-rlambangnnMin€ralD*n,$*ffibgrai,(&,[inerh*)
(Studi Kasus:
Iup
Di
Provinsi
Papua)
Dwi Andayani Budis etyaw
ati
Program
Pengenalan Pengelolaan
Bisnis
Pada
Kalangan
Guru
Kasus
Guru
Sma
Di
Ketapang,
Kalimantan Barat
Chairy, HetQ
Karunia
Tunjungsari, Franlry SlametPenyuluhan
Dan
Konsultasi
II ukum,Bfda
g,,Alt
a
f
Penyelesaian Sengketa Af
*u
Alternative Djspute Resolution (Adr)6
Hukum
Acara,
Dan
Hukum Agraria Di Kelurehan
Semanan,
Kecamatan
Kalideres, Kotamadya
Jakarta
Barat, Provinsi
DKI Jakarta
Akmad Sudiro
Femberdayaan
Musyarukat
Seftitsr
Tarqiung
Pasir
Mew'tuiMadetKewirt&sah,senSef,8nt,tlW,,&W,VW
Destinasi
lltisata
Pantai
Tanjung
Pasir
Rodhiah,
Heni rnulars ih,Karlika
nuringsih,
Toto Mr4j,i.a,,'tr&lwtin$ukses
Mengubah Yl'aktu Luang
Menjadi
Uang
Agaes
Dariyo
r-8
9-19
2,,0
-
2930 '- 37
38
-
4344-57
PROGRAM
PENGENALAN
PENGELOLAAN
BISNIS
PADA
KALANGAN
GURU
KASUS GURU SMA
DI
KETAPANG,
KALIMANTAN
BARAT
Chairy, Hetty Karunia Tunjungsari, Franky Slame/
Abstract
-lle
purpose o{this activity is to introduce the business management skills to teachers, especially-senior high school teachers in Ketapang, WestKalimantin.
Our targeted outcomewas developing business management understanding among senior high
schiol
teachers inK3tapang. We expect that by
havW
an understanding of business managernent, teachers can disseminate business management lvtowledgeto
theti
students andbi
ableto
encourage intention to do business bothfor themselves or their students. When it comes to the retirementperiod, business'management lvnwledge can be useful to help set business activities to earn
income. Furthermore, as member of society which has respected profession, teachers also l.tave the opportunity to invite people in their surroundings io ptay
in
active iote in reducingpoverty through the creation of new jobs.
Kejtwords : business managemenL teacher, intention to start a business
Abstrak
Tujuan dari kegiatan
ini
secara umum adalah untuk mengenalkan pengelolaan bisnispada kalangan guru,
-h-ut_llnvu guru-gulu
SMA
di
Ketapang, Kalimantan Barat. Target_lu{an
ingin
dicapaidari
PKM ini
adalah terbentuknyu prtnuhurnan pengelolaan bisnis dikalangan guru S.MA
di
Ketapang. Dengan memiliki pemaiaman tentang pingelolaan bisnis,diharapkan
guru
mampu menyebarkan pengetahuan pengelolaan bisn-ispaia
siswa sertamampu menumbuhkan minat berbisnis baik bagi siswa didik maupun bagi
diri
sendiri. Ketika guru nantinya memasuki masa pensiun, pemahaman akan pengetolaanblnis
dapat dijadikan suatu modal untuk memperoleh penghasilan baru. Selainitu,
sebagai anggota masyarakatyang profesinya cukup dipandang, guru juga memiliki peluang untuk mengajf,k masyarakat di
gekjta_rnva untuk berperan aktif mengurangi tingkat kerniskin.an melalui pinciptaanlapangan kerja baru.
Kata
kunci
: pengelolaan bisnis, guru, intensi memulai bisnist
Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara
r'l
Pendahuluan
Kabupatenj<gtapang secara geografis berada
di
sisi selatanprovinsi
Kalimantan Barat' KabupatenKetapanfv*g
u.iiu,ir.otu
Ji-Gil;
memiliki
luas 3 1.240,74 kr,p
atau 21,28Yo, yang
terbagi dalam 249
Desad*
,0
ilcamatan. Komoditi
ungguran Kabupaten Ketapangyuit].sektor
perkebunan,;;.t
nir"
danjasa. sektor
perkebunankomoditi
unggulannyaadalah
kelapasawit,
kakao, t*"t,
kopi,
kelapa dan lada.Sub sektor Pertanian
komoditi
yangdiunggulkan.u"*pu
ffig,
kedelai, ubijalar
dan ubikavu' sebagai penuniang kegiaian
p.rlfono*il;
it;i"iy.h
ini tersejia
id*o*
udar4yaitu
Bandara Rahardi-oesman.
sementaraitu,
untuk
transportasi
laut
tersedia3
pelabuhan, antara
lain
Pelabuhan Ketapang, PelabuhanTelok
Melano
dan pelabuhan Kendawangan.sebagaimana termuat dalam
Relcala
Pengembangan Jangka Menengah Daerah(PJJMD)
2008-2013 Provinsi KalimantanBarat,
i"t*
*-rrrrupui
sasaran pembangunan disusunlah-strategi yang secara garis besart;;il;;;gatasi
permasalarran internarmaupun eksternal
dengan
mengoptim.lry"
pot.nri
,u*u*
daya
yang
tersedi4
memanfaatkan peluang
yang
ada,birusahd'd;;t"ri
,Loog*,
d*
*.,i*ggurangi
permasalahan
yang dihadapi
dalam
pembang'ian
daerah.
-s..*u
u*urrr"
strategi pemerintah Provinsi Kalimantan Baratmeliputill)
F"d;
k;;d;il;r#ur.Ti
r.reiutunyang mempunyai
d3'.vaungkit
(leveragi)
terhadap
pengurangankemiskinan
dan
pengangguran;
2)
sinergi
uttara
pemerintah,
dunia'uruta
i*
masvaratat;
:)
standarisasi setiap kegiatan pembangunan menuju standar nasional dan internasional.
Lebih lanjut
dijelaskan dalamRPJMD
2008t01i
provinsi
Kalimantan
Barat bahwa untuk terlaksananya upaya mengentaskan kemiskinum secaraefektif
maka secaragaris besar ada dua strategi
ying
tru*r-aihd;
t;;:.)irro*o,intervensi
pemerintatrsecara langsung
untuk
memenuhi kebutuhandaslr'.ydt
diperlukan oleh
masyarakatmiskin;
kedua, peningkatan pemberdayaan ataupartiiipaii
masyarakat.
oleh
sebab itu,arah kebijakan penanggulangan kemiskinan
ait".;rr.*-p"aa
sejumlah kegiatan berikut
lnl:
?.
Pengadaan lapangan dan kesempatan kerja bagi masyarakat miskin.b'
Peningkatan penyediaan modal usaha,kimuiahan
uir.,
pinjaman modal usah4 dan dukungan penyediaan
memiliki prasaran;;.rh".
selain
itu
perlu
diperluas
jangkauan
dan
pembentukan
tr*iugu-1"*buga
keuangan
mikro
sampaiketingkat kecamatan.
c'
Pemenuhanhak
dasaruntuk
mendapatkan kemudahan aksespendidikan yang
baik
serta terjangkau..bagimasy*ut ut miskin,
*"iauit
p"tru**-prlutsanuuul
wajib
belajarpendidikan
dasar; memberikanteasiswa
kiuru,
uugi
;uk-*uk
penduduk miskin melanjutkan ke
lMp
hinggap"rgu**
tinggi.
d'
Pernenuhanhak
rnasyarakatmiskin
atas-ikser
"krr"tut*]'oi*utt*
dengan
memperluas cakupan
dan kualitas
pelayanan kesehatan; memberikanalokasi pembiayaan kesehajan yang lebih ptopor.ionar uagi masyarakat miskin.
e'
Pemenuhan kebutuhan.akan perumahan dansanitisiyang
sehat serta layak huni
bagi
masyarakat miskin
-diarahkan
^
puaui
pr*berdayaan
kelembagaanmasyarakat
dan
pihak
swastamelalui fo;um
fini;
pehku
dd"*
;;ilediaan
perumahan atau pemukiman bagi masyarakat miskin.
f'
Peningkatan pembangunan pedisuuoirrtinggal
dan desamiskin
diarahkan padapeningkatan pembangunan prasarana
dan-Jarana transportasi, telekomunikasi dan
listrik
pedesaan, prngrmbungan rayananinrormari
p"arr*o;
prrg;u*g*
industri pedesaan.",1
Saat
ini
total jumlah guru
yang
berstatusaktif
pada databaseNomor
Unik
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(NUPTK)
di
Provinsi Kalimantan
Barat menurut data per Desember 2012 adalah sebanyak 49.693 orang (http://dikdas.kemdikbud.go.id).SMA
PangudiLuhur
Santo Yohanes, Ketapang, Kalimantan Baratmemiliki
kerjasama dengan Universitas Tarumanagara dalam bentuk penerimaan mahasiswa baru melaluiprogram
USM
daerah.Beriringan
dengan pelaksanaankegiatan
expo
sekolah yang diselenggarakan olehSMA ini
makatim
PKM
Untardiminta untuk
dapat memberikan suatu pelatihan singkat pada kalangan guruSMA
di
Ketapang. Peserta pelatihan adalahguru-guru yang berasal
dari SMA-SMA
di
Ketapang. Sebagai tahap awal pelaksanaan kegiatan,tim PKM
Untar melakukan diskusi dengan KepalaSMA
Pangudi Luhur Santo Yohanes Ketapang mengenai tema pelatihan yang tepat sesuai dengan kebutuhan paraguru
di
Ketapang. Sejumlah permasalahanyang muncul
antaralain
adalah sebagaiberikut:
1.
Guru
sering mengalami hambatan dalam menjalankan proses belajar-mengajar yang kreatif, yang mampu meningkatkan minat belajar siswa.2.
Secarakeseluruhan,
kualitas
pendidikan
di
Kabupaten Ketapang memiliki
peringkat nasional yang
kurang, sehingga memerlukanbanyak upaya
untukdapxmeningkatkan kualitas belajar-mengajar dari sisi guru sebagai pendidik.
3.
Dalam
mempersiapkan penerapankurikulum 2013, mayoritas guru
belummemiliki
kesiapan
yang
matang sehingga
perlu
dibekali
lebih
mendalam mengenai pelaksanaan belaj ar-mengaj ar sesuai standar yang dibutuhkan.4.
Profesi guru yang secaraformal
memiliki
tahapan pensiun menempatkan guru pada situasinon-produktif
saat memasuki tahapanini.
Tidak
banyak guru yang telahmemiliki
rencana kegiatan yang akan dijalankan setelah pensiun nanti.Berdasarkan
identifikasi
masalah yang diperoleh dalam diskusi yang mengawalikegiatan
PKIvI
ini,
makatim
PKM
merumuskan bahwa masalahyang
dihadapi olehguru-guru
SMA di
Ketapang, yang sebanyakmungkin
dapat dibantu penyelesaiannya sesuai dengankapabilitas
tirn PKM
Untar
dari
FakultasEkonomi
adalah kurangnyapersiapan
guru dalam
mempersiapkankegiatan
produktif saat
menghadapi masapensiun. Sebagai
upaya
untuk
memberikankontribusi
dari sisi
akademis mengenai permasalahanini
maka
tim
PKM
Untar
menyusun suatu kegiatanpelatihan
singkat bertema pengelolaan bisnis.Tujuan dari
kegiatanini
secara umum adalahuntuk
mengenalkan pengelolaanbisnis
padakalangan
guru,
khususnyaguru-guru
SMA
di
Ketapang.
Guru
sebagaipendidik dan
juga
sebagai bagian dari masyarakatmemiliki
peran penting dalam proses diseminasiilmu
pengetahuan. Denganmemiliki
pemahaman tentang pengelolaan bisnis, diharapkan guru mampu menyebarkan pengetahuan pengelolaan bisnis pada siswa serta mampu menumbuhkan minat berbisnis baik bagi siswadidik
maupun bagidiri
sendiri.Ketika
guru
nantinya memasuki masa pensiun, pemahaman akan pengelolaan bisnis dapatdijadikan
suatumodal untuk
memperoleh penghasilanbaru.
Selainitu,
sebagaianggota masyarakat
yang
profesinyacukup
dipandang,guru
juga memiliki
peluanguntuk
mengajak masyarakatdi
sekitarnyauntuk
berperanaktif
mengurangi tingkatkemiskinan melalui penciptaan lapangan kerja baru.
Target luaran yang akan dihasilkan
dari
PKM
ini
adalah
terbentuknyapemahaman pengelolaan
bisnis
di
kalangan
guru
SMA
di
Ketapang.
Pemahaman pengelolaan bisnis diharapkan nantinya mampu menjadi salah satu bekal bagi para guruSMA
yang
ingin
memulai
bisnis,baik
sebagai kegiatan sampingan maupun sumber penghasilan setelah memasuki masa pensiun. Lebihjauh
lagi,
diharapkan kegiatanini
mendorong
minat
para
guru SMA
untuk memulai
sebuahbisnis baik untuk
tduan
mendapatkan keuntungan bagi pribadi maupun untuk mendukung program pemerintah sebagaimana tertuang
dalam
sasamnRPJIvD
2008-2013Provinsi
Kalimantan Barat,yaitu
mengentaskankemisikinan melalui
peningkatan pemberdayaan/
partisipasimasyarakat.
Ide dasar penyelenggaraan kegiatan
ini
adalah karena minimnya persiapan paraguru menjelang
masa.pensiun,
yang
berakibatpada
hilangnya
sumber prnauputuokarena tidak lagi bekerja. Pengenalan pengelolaan
Uirttir
pada-talang* gu*iitrarapkan
mampu menumbuhkan
minat
para
guru untuk lebih awal
memfersiapkan
kegiatanbermanfaat setelah memasuki masa pensiun,
yaitu
mengelolabisnis
prifadinya
untuk dijadikan sebagai sumber penghasilan.Materi
pelatihan yang disampaikanberisi
berbagaihal-hal
dasar yang penting diketahuiterkait
dengan pengelolaan bisnis,mulai
darilencarian
ideprniitiin
Uisnis, langkah-langkah pendirian bisnis, serta penyusunan rencana bisnis.Materi
danMetode
Pengelolaan Bisnis
Salah
satu
kegiatan
yang
dilakukan
oleh
masyarakatbaik
secaraindividu
maupun kelompok
-aifeyl
sebagai kegiatan bisnis. Kegiatan bisnis merupakan kegiatanyang dilakukan oleh
individu
atau kelompok melalui proses penciptaanian
pertukaran kebutuhan dengantujuan untuk
memperoleh keuntungan, khusuirryu,.r*u
finansial(Griffin, 2012).
Ylr*
{apar
mencapaitujuannya,
matcakegiatan
bisnis
ini
perludikelola
secaraefektif
dan efisien.
Meskipun
tidak selam*yu
p"ttgelolaan
bisnisbertujuan
murni
*tu-k
memperolehprofit,
ietapi
profit
merupakanrJuh
,utu
tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi bisnis di manapun.Di
dalam
pengelolaan
bisnis,
terdapat
pihak-pihak
yang
berkepentingan(stakeholder) yang.
perlu
dipahami agar kegiatanbisnis
dapat Ue4atanr.ruui
denlan rencanayang telah
ditetapkan.
Stakeholderini
meliputi
pemilik
modal,
manajer/ pengelolabisnis, karyawan, dan
konsumen. Hubungan denganseluruh
stakeholder harusdijaga
agr
selalu harmonis
sehinggaaktivitas bisnis yang
drjalankan dapat memenuhi kebutuhandari
seluruh pihak tanpaterjadi
konflik
y*g
b".sifat
merugikanbisnis.
Keuntungan
yang
diperoleh
dari
kegiatan bisnis
-harus
dapat
Oirasatan manfaatnyaoleh
seluruhpihak,
sehingga dengan sendirinya pengelolaanbisnis
akan terus mengupayakan perbaikan dan peningkatan kualitas secara berkelanjutan. Kondisi yang sepertiinilah
yang
padaakhirnya
dapat menjaga keberlangsungan suatu bisnisdalam jangka panjang.
_
Bisnis
dapat dijalankan
oleh
siapa
saja yang
memiliki
akses
terhadap ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan dalam pendirian suatu bisnis.Griflin
(ZOli)
menyatakan bahwa setidaknya terdapat
lima
faktor
penting dalam pengelolaan Uisnis,yaitu
tenagakerja (labor),
modal
(capital), sumbei
dayi
fisik
Qthyslcal
resources)1,kewirausahazn (entrepreneur,rhip), dan sumber daya informasi Qnformation resourcesil. Dengan demikian,
individu
ulaupun kelompok dengan latar belakang apa pun, selamamemiliki
akses terhadap ketersediaanlima faktor
utama tersebut*uti
dirinya
dapat memprakarsai suatu kegiatan bisnis.Pengelolaan kegiatan bisnis perlu dilakukan secara cermat agar dapat mencapai
tujuan dan memberikan keuntungan bagi
pemilik
modal.Bisnis
yangdikilola
denganbaik
akanmampu
berkembangdan
memperoleh kesuksesan dalamjangka
panjirg,
sedangkan
bisnis yang
tanpa pengelolaanyang baik lambat laun
akan
**gul*ri
kemunduran dan kalah bersaing dengan bisnis
lain
yang ada. Pengelolaan bisniJ yangr
efektif
dan efisien perlu melalui
tahapan perencanzuur, pengorganisasian, pengarahandan pengendalian sumber daya yang
dimiliki
oleh bisnis tersebut.Intensi
Memulai
Kegiatan
BisnisSebagaimana
telah
diketahui,
salatrsatu
faktor
utamapendirian
suatu bisnis adalah kewirausatraan. Kewirausahaan telahterbukti
memiliki kontibusi
nyata dalam mencapai kestabilan perekonomian suatu bangsa, melalui berbagai aktivitas bisnis yang menghasilkan keuntungan bagipemilik
bisnis dan mensejahterakan masyarakat melaluipenciptaan lapangan
kerja.
Kegiatan-kegiatan kewirausahaandilakukan oleh
para wirausahadi
berbagai bidang olehindividu-individu yang
memiliki
kepribadian unggul wirausaha,yaitu: kreatif
daninovatif,
merniliki
rasa percayadiri
yangtrnggi,
beranimengambil
risiko,
serta selalu berorientasi padahasil (Florin,
Karri
&
Rositter,2007;
Hanis
eta\,2008;
Tamizharasi&
Panchanatham, 2010). Kepribadian unggul wirausahaini
pula yang
dipandangmampu menjadi salah satu
faktor
pendorong munculnyaaktivitas-aktivitas kewirausahaan, yang salah satunya adalah berupa mendirikan sebuah bisnis, oleh berbagai
individu
Selain kepribadian,
terdapatpula faktor
lingkungan
yang
dapat
mendorongmunculnya
intensi
seseoranguntuk
melakukan kegiatanbisnis
(Littunen, 2000;
Rae,2000; Shook, 2003). Faktor-faktor lingkungan
ini
merupakanfaktor-faktor
kritis
dalam pembentukan kewirausahaandi
suatu wilayah, misalnya dalamlingkup
organisasional, perkotaan, hingga negara (Gnyawati&
Vogel,
1994).Lebih lanjut
Gnyawali dan Vogelitgg+)
mengkategorikan lingkungan yang kondusif dalam membentuk intensi memulaibisnis
ke
dalam
5
kategori
meliputi:
kebijakan dan
proseduryang
diterapkan olehpemerintah,
kondisi
sosioekonomi,
keahlian
berwirausaha
dan
keahlian
bisnis, dukungan finansial, dan dukungan non finansial.Intensi
Memulai
Kegiatan
Bisnisdi Lingkungan Pendidikan
Terdapat
berbagai penelitian tentang intensi memulai kegiatan bisnis
di
lingkungan pendidikan,
baik untuk
siswa
di
tingkat
pendidikan
menengah (Isaacs, ViJser, FrieOrich&
Brijlal,
2007;Alberti,
Sciascia,&
Poli,
2004) hingga mahasiswa ditingat
pendidikan
tinggi
(Pruett, Shinnar,
Toney, Lopis,
&
Fox,
2009;
Shook
&
Britianu,
2010;
Remeiliiene, Startiene,&
Dumciuviene,2013).
Pemerintah Indonesiapun
sejak
beberapa
tahun terakhir
ini
telah
mewajibkan adanya
pendidikankewirausahaan
di
iingkat SMA
dan PerguruanTinggi,
dengan salah satu tujuannya adalahuntuk
mendorongintensi
para siswa dalammemulai
kegiatanbisnis
di
masa mendatang.prattit
pendidikan
Kewirausahaan
melibatkan
serangkaian
tahapan
dan sekumpulanstaieholder
(siswa, pengajar, orang tua, dan pegawai) yang berperanaktif
dalam menjalankan proses kewirausahaan. Oleh sebabitu,
guru sebagai pengajar tentumemiliki
peranpenting
dalam mencapaitujuan
pendidikan Kewirausahaan. Terlepasdari perannya setagai pengajar
di
institusi pendidikan,gffi
sebagaiindividu memiliki
beragam
pititr*
kegiatan yang
dapatdijalankan,
termasukkegiatan bisnis.
Balrkan dalam penelitian Katono, Byabashaija, dan Manyak (2012) ditemukan bahwa pengajar yang menjalankan kegiatan bisnisdi
luar profesinya sebagai gurumemiliki
kreativitasMetodologi
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh
tim PKM
Untar
diselenggarakan padahari Kamis,
9
Januari 2014di
SMA
PangudiLuhur
Santo Yohanes, Ketapang,Kalimantan Barat. Adapun peserta pelatihan
ini
adatah6l
guru yang berasal daribMA
Pangudi
Luhur
Santo Yohanes danSMA
Santo Petrus, Ketapang.Dalam
merancangkegiatan
PKM
ini
Tim
PKM
Untar
menjalankan beberapametodologi,
di
antaranya adalahstudi literatur
mengenai berbagai bidangilmu
terkait
dengan penyelenggaraanpembelajaran kewirausatraan
di
sekolah.Selain melakukan
studi literatur, tim
juga
melaknkan in-depth
interview
dengan pihak-pihak penting,baik
perwakilan daripitrat
sekolah maupun beberapa
ahli di
bidang pendidikan kewirausahaan,gma
mengetatrui permasalahan utama yang dapat dibantu pencarian solusinya olehTim PKM
Untar.Pelaksanaan
kegiatan dilakukan dalam bentuk pelatihan singkat
meliputi
penyampaian materi oleh
Tim PKM
Untar dan keterlibatanaktif
peserta dalam pelatihanmelalui
permainan
interaktif
sederhana.Materi yang
disampaikan
melipuii
materipengenalan bisnis, langkah-langkah mendirikan bisnis, dan penyusunan rencana bisnis.
Di
tengah-tengah
penyampaian
materi,
peserta
diminta
untuk
secara aktif
menyampaikan pendapat mereka mengenai ide bisnis yang dapat
didirikan
saat pensiunnanti,
bagaimana upayayang dilakukan
untuk
dapat merealisasikanide
bisnis
serta langkahJangkah yang akan dilakukan untuk memperoleh pendanaan bisnis mereka.Hasil
dan PembahasanMateri
pelatihan yang disampaikan secara garis besar berisi tentang pengenalanbisnis
sebagaiaktivitas
produktif
yang
dapatdilakukan oleh para
guru
saat merekamemasuki masa pensiun
kelak.
Pembahasan mengenai pentingnya pengelolaan bisnis, bagaimana langkahmemulai
suatubisnis,
serta bagaimana menyusun rencana bisnis disampaikan dalam bentuk pemaparan olehtim
PKM.
Rangkaian materi pelatihanjuga
diselingi
denganmelibatkan partisipasi
aktif
pesertadi
tengah-tengah penyampaian materi agar peserta dapat lebih memahami esensi pelatihan yang disampaikan. Misalnyasaja
di
bagian "Menemukan Ide Bisnis", peserta dimintauntuk
menulis ide bisnis yangakan dijalankan saat
nanti
pensiun. Pada
saat
memasuki
pembahasan mengenai"Penyusunan Rencana
Bisnis"
maka
pesertajuga
diminta untuk
membuat
daftar kegiatan yang akan dilakukan untuk mendirikanbisnisny4
termasuk rencana perolehan modal dari bisnis yang akan merekajalankan.Berdasarkan hasil jawaban yang diberikan oleh para peserta dalam hal ide bisnis yang akan dijalankan saat pensiun serta bagaimana langkah-langkah yang akan mereka
lah*an
untuk mendirikan
bisnisnya, dapat
dilihat
bahwa mayoritas
peserta pada dasarnyatelah
memiliki
gambaran mengenaibisnis
apayang
dapat mereka jalankannantinya.
Ide bisnis yang
akan dijalankan
relatif
bervariasi,
mulai dari
mendirikan supermarket, menjalankanbisnis
peternakanikan/ sapil kuda/
burung,
menyewakan rumah untuk kos/ kontrakan, bisnis kuliner, kunus musik, danlainJain.
Hasil jawaban dan diskusi dengan para peserta gur.u
SMA di
Ketapang selamapelatihan berlangsung menunjukkan adanya sikap
positif
paraguru
terhadap kegiatanbisnis.
Dari
61
peserta hanya terdapat2
guru yangtidak
dapat menuliskan ide bisnisyang
akandijatankan
saat pensiunkelak.
Hal
ini
berarti
bahwa menjalankan bisnismerupakan kegiatan
pilihan
yang menarikuntuk dijalankan oleh para guru
tersebut.Meskipun
tidak
digali
lebih lanjut
mengenaiintensi para guru untuk
benar-benarmendirikan bisnis
di
masa
mendatang,rurmun
sikap yang
positif
tersebut
dapatditingkatkan
menjadi intensi
mendirikan
bisnis seiring
dengan berjalannya
waktumelalui dukungan dari lingkungan
(Littunen,2000;
Rae,2000; Shook, 2003). Para guruyang
ingin
membekali
diri
dengan pengetahuandan keatrlian
berbisnisjuga
dapatmengikuti
berbagai pelatihan
bisnis yang
diselenggarakanoleh pihak
pemerintah maupun institusi pendidikan bahkan institusi bisnis yangmemiliki
program tersebut.Simpulan
atauImplikasi
Setelah
tim
PKM
Untar
menyelenggarakankegiatan pelatihan
"Pengenalan PengelolaanBisnis
Pada KalanganGuru
SMA
di
Ketapang,Kalimantan
Barat, kami menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:1.
Secaru keseluruhan guru-guru yangmengikuti
kegiatanPKM
ini
memberikan respon yang sangatpositif. Hal
ini
dapatdilihat
dari banyaknyajumlah
pesertayang
mengikuti
kegiatandari
awal
hinggaakhir
serta bagaimana keterlibatanaktif
mereka saat mengikuti pelatihan.2.
Pada dasarnya guru-guru
memiliki
pandangan
positif
mengenai
bisnis,mengingat mayoritas guru telah
memiliki
gambaran mengenaiide
bisnis yangatcan-Aijitantan saat pensiun kelak.
Ini
berarti, mendirikan dan mengelola bisnismerupakan salah satu
pilihan
yangdijadikan alternative
oleh para guru untukmengisi waktu semasa pensiun nanti.
3.
Berdisarkan
penjelasanoleh
pihak
sekolah, kegiatanPKM
sepertiini
sangatdiharapkan
dapat
diselenggarakanbagi
kalangan
guru
karena
manfaatnya dirasakanpenting untuk
pengembanganSDM
pengajar
di
sekolah, Dengandemikian, legiatan-kegiatan serupa sebaiknya dapat diselenggarakan
di
sekolah-sekolah
tain
Oi
masa
mendatang sebagai
kontribusi
pengadian
kepada masyarakat Universitas Tarumanagara.Daftar
PustakaAlberti, F.,
Seiaseio,S.,
Poli,
A.
(2004)
"EntrepreneurshipEducation
:
Notes
on
anongoing debate. Proceedings of the I4'h Annual
IntEnt
Conference.University
of
Napoli Federico
II, Italy,
4'7
JulY.Birdthistie,
N;
Hynes,B
and Fleming,P
QOAT, "Enterprise education programmesin
secondary schools
in
Ireland", Education +TrainingVol.49
(4)'
pp.265'276
Davidssono P.,&
Henrekson,M.
(2002). Determinants of the prevalenceof
start'ups andhigh-growth
firms.
Small Business Economics,Vol.
19 (2), pp. 81.Fogel,
b.-(ZOOt).
An
analysis
of
entrepreneurial
environment
and
entetprise-
development
in
Hungary. Joumalof
Small Business Management,Vol.
39 (1)' pp. 103-109.Florin,
J., Kami,R.,
and Rossiter,N.
2007. "Fostering entrepreneurialdrive in
business edncation:An
attitudinal
approaeh."Journal of
Management Education,Vol.
31(1), pp. 17-42.
Gnyawali,
b., &
Fogel, D. (1994). Environmentsfor
entrepreneurship development:Keydimensinnr and research implications. Entrepreneurship: Theory
&
Practice,Vol.
1B (4),
pp.
43-62.Griffin,
R.'W, (2012) Management, 13: 978* 1- 1 1 1-9697l*4,1lth ed. South-West€fll, Cengage Learning.
ISBN-Harris, M.L.,
Gibson,
s.G.,
Taylor,
s.R.,
Mick, T.D.
(2008). "Examining
the entrepreneurial attitudesof
business students : the impactof
participationin
the smali business institute". USASBE Proceedings*
pp.
1471.,$
Isaacs,
E., visser,
K.,
Friedrich,C.,
andBrijlal,p.2a07.
Entepreneurship education andtaining
at the Further Education andTraining (FET) level
in
SouthAfrica
South,African
Journal
ofEducatioa Vol
27, pp.613429.
Katono,
I.
'w.;
Byabashaija, V,1.;Manyek,
T.G,
(20Iz)
..Thefuctors on teachers' entrepreneurial intentions
in
Uganda:cultural
influence
of
contextualthe moderating role
of
dimensions." and institutional
International Academy
of
Business andEconomics
ISSN:
ls+6-2609,
July,Vol:
12 (4).Littunen,
H-
(2000),
"Entrepreneurship andthe
characteristicsof
the
entrepreneuriatpersonality", fnternational
Journal of
Entrepreneurial Behaviour
&-Research,VoL
6 (6), pp. 295-309.Lucas,
S.R.
Q0l2).
"Beyond
the
Existence
Proofi
Ontological
Conditions,Epistemological Implications,
and In-Depth Interview
Research.",Quality &
Quantity, doi: I 0. I 007/s I 1 I 35-0 12-977 S-3.
Pruett,
M.,
shinnar,
R.,
Toney,
8.,
Lopis,
F.,
and
Fox,
J.
(2009).
Explainingentrepreneurial
intentions
of
university sfudents:
a
cross-cultural-
study-.International Journal of
Entrepreneurial Behaviour&Research,Vol.
15 (6), pp. 571-594.Rae,
D.
(2000),
"Understanding entrepreneurial
learning:
a
question
of
how?',International
Journal
of
EntrepreneurialBehaviar
&
Research,Vol. 6
(3),
pp. 145-59.Remeikiene,
R.,
Startiene,G.,
Dumciuviene,
D.
(2013) Explaining
entrepreneurialintention
of
university
students:
the
role
of
enneprenJurial
iducation.Managernent,
Knawledge,
and
Learning. Intemational
Conference,
Zadag Croatia, 19-21 June 201 3.seikkula-Leino,
J;
Ruskovaara,E;
Ikavalko,
M,
Mattila,
J
and
Rytkola"
T
(2010),"Promoting
entrepreneurship education:the
role
of
the
teacher?"Education
+ Training,Vol.
52(2),pp. ll7-127
Shook,
c.,
Priem,
R.
and McGee,J.
(2003), "Venture
creation andthe
enterprisingindividual:
a review and synthesis", Journal of Management,vol.
29 (j),pp.llg-400.Shook,
C.,
Bratianu,
C.
(2010).
Enfrepreneurialintent
in
a
hansitional
economy: anapplication
of
the
theory
of
planned behavior
to
Romanian
students.E nt r e pr e n e ur ship M a na ge m e nt Journal,
Vol.
6, pp. 23 l -247,Tamizharasi,
G.
and Panchanatham,N.
(2010)."An
empirical study
of
demographicvariables
on
entrepreneurial
attitudes." International
Journal
of
-Tmde,Economics and
Financa
Vol.
I
(2).RPJMD Provinsi Kalbar 2008-2013
'$
Redaksi :
Lembaga Pengabdian
KepadaMasyarakat
danVentura
Kampus l. Lt.5 Ged.M.
l
Letr-'.'1:fflTii;H
t
rakarta