• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMAL (Studi di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Sayidiman Magetan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMAL (Studi di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Sayidiman Magetan)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMAL (Studi di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Sayidiman Magetan)

NURSES’ KNOWLEDGE WITH THE EFFORT OF PREVENTION OF NOSOCOMIAL INFECTION

(Study at Inpatient Unit Regional Hospital Dr. Sayidiman Magetan) Eka Nugraheni S, Arif Wijaya, Yunan Yusuf Habibi

ABSTRACT

Hospital patient safety is a system where hospitals make patient care safer and prevent injuries caused by faults due to carry out an action or not take action that should be taken. This could happen due to a lack of knowledge of nurses about the concept of prevention of nosocomial infection. The purpose of this study was to know the relationship of nurses’ knowledge with the effort of prevention of nosocomial infections at inpatient unit Regional hospital Dr. Sayidiman Magetan.The study method used was Cross Sectional Analytic. The researcher conducted measurement or research in one period. Population was as many as 59 nurses. Sample taken was all nurses as many as 59 people. Technique used in this study was total sampling technique. Data collection of respondent used a questionnaire. Independent variable was nurse’s knowledge about nosocomial infection and dependent variable was prevention effort of nosocomial infection. Data processing used editing, coding, scoring, tabulating and correlational test of pearson.The study result of 59 respondents of nurse’s knowledge about prevention of nosocomial infection had correlation coefficient with the prevention of nosocomial infection with a significant value of p-value = 0,025 < 0,05 where the value of r = 0,293, which means anyrelationship of nurse's knowledge with prevention of nosocomial infection. The conclusion of this study, nurses with the knowledge of prevention of nosocomial infections in normal distribution.

Keywords: Knowledge, Nurse,Nosocomial Infection

PENDAHULUAN

Keselamatan pasien rumah sakit merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Depkes, 2011).Menurut Nursalam, 2012 keselamatan pasien (pasien safety) merupakan suatu variabel untuk mengukur dan mengevaluasi kualitas pelayanan keperawatan yang berdampak terhadap pelayanan kesehatan.Keselamatan pasien rumah sakit merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Depkes, 2011).

Menurut Astuti Y, 2004 yang dikutip dari Nanny H infeksi nosokomial adalah infeksi yang

terjadi selama penderita dirawat di rumah sakit dan sebelumnya tidak ada atau tidak dalam masa inkubasi penyakitinfeksi tersebut.Ruang rawat intensif merupakan ruang perawatan dengan resiko yang tinggi untuk terjadinya infeksi nosokomial sehingga pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di ruang ini perlu dilakukan, diantaranya melalui peningkatan perilaku kepatuhan petugas kesehatan dalam menjalankan prosedur tindakan medik/keperawatan dengan berprinsip pada teknik aseptik antiseptik dan kewaspadaan standar.

Menurut data WHO, infeksi terkait pelayanan kesehatan ini merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia dengan 1,4 juta angka kematian. Data lain menyebutkan, 10% pasien rawat inap di seluruh dunia mengalami infeksi nosokomial. Sementara di Indonesia dalam sebuah penelitian yang dilakukan di 11 rumah sakit di Jakarta tahun 2004 menyebutkan 9,8 % pasien rawat inap mendapatkan infeksi nosokomial. Saat ini, angka kejadian infeksi nosokomial telah dijadikan tolak ukur mutu pelayanan rumah sakit di Indonesia.

Menurut Darmadi, 2008 faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses infeksi adalah : petugas kesehatan, peralatan medis, lingkungan, makanan dan minuman, penderita lain, pengunjung atau keluarga. Infeksi nosokomial terjadi karena kuman, dan rumah sakit tak luput menjadi salah satu tempat berkembang biaknya kuman. Proses

(2)

penularan ini bisa terjadi lewat berbagai mekanisme.

Rumah Sakit Umum Daerah Magetan adalah salah satu rumah sakit pemerintah yang sedang berkembang di Karisidenan Madiun. Rumah sakit ini mempunyai 8 kategori bangsal perawatan mulai kelas III sampai VIP. Dengan rata-rata puluhan pasien rawat inap perharinya, keselamatan pasien harus mendapatkan perhatian sebagai bentuk kewajiban dan tanggungjawab atas kepercayaan pasien. Salah satu keselamatan pasien yang perlu diperhatikan adalah dalam hal pencegahan infeksi nosokomial. Dengan jumlah perawat puluhan sebagai pelaksana tindakan perawatan dalam hal ini pencegahan infeksi nosokomial mempunyai potensi yang besar terhadap tercipta atau tidaknya keselamatan pasien mengingat perawat adalah orang yang memberikan pelayanan langsung kepada pasien.

Peneliti menemukan 15 perawat masih kurang dalam kepatuhan melaksanakan pencegahan inos. Seperti perawat belum memakai sarung tangan, masker, peralatan perawatan pasien, serta cuci tangan saat sebelum dan sesudah tindakan medis. Perawat berperan dalam pencegahan infeksi nosokomial, hal ini disebabkan perawat merupakan salah satu anggota tim kesehatan yang berhubungan langsung dengan klien dan bahan infeksius diruang rawat. Perawat juga bertanggung jawab dalam menjaga keselamatan klien dirumah sakit melalui pencegahan kecelakaan, cedera, trauma dan melalui penyebaran infeksi mosokomial. Infeksi nosokomial dapat dicegah dengan selalu menjaga kebersihan tangan melalui cuci tangan dengan sabun anti kuman.

Berdasarkan data tersebut penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang Pengetahuan Perawat Dengan Upaya Pencegahan Infeksi Nosokomial diRSUD Dr. Sayidiman Magetan.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, peelitian ini dilakukan pada bulan Mei-juli 2014 dilakukan di RSUD Dr. Sayidiman Magetan. Populasi penelitian ini adalah semua perawat di RSUD Dr. Sayidiman Magetan dengan jumlah 59 Orang. Penentuan sampel dengan cara total sampling besar sampel 59 orang, data dikumpulkan melalui kuisioner, variabel independen adalah pengetahuan perawat tentang upaya pencegahan infeksi nosokomial, variabel dependen adalah upaya pencegahan infeksi nosokomial. Pengolahan data menggunakan editing, coding, scoring dan tabulasi dianalisis menggunakan uji statistik Corelasi pearson ρ =0,05.

HASIL PENELITIAN

Pengumpulan kuisioner dilakukan dari tanggal 6 Juni 2014. RSUD dr. Sayidiman Magetan merupakan rumah sakit tipe C dengan kapasitas bed/tempat tidur 202 buah dan mempunyai luas lahan 28.950 m2 dan luas bangunan 6.411 m2.

DATA UMUM

Data yang diperoleh dari responden penelitian kemudian di tabulasi dan dianalisa dengan metode deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan fenomena yang terdapat pada responden penelitian. Berikut ini adalah hasil analisa deskripsi frekuensi dari data tentang karakteristik responden.

1. Karakteristik responden berdasarkan Umur Perawat di RSUD Dr. Sayidiman Magetan tahun 2014

No Umur Jumlah Presentase

1 <21 12 20,3%

2 21-25 22 37,3%

3 >30 25 42,4%

Jumlah 59 100%

Data primer, 2014

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukan bahwa sebagian besar dari responden berusia >30 tahun yaitu sebanyak 25 responden (42,4%)

2. Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin Perawatdi RSUD dr. Sayidiman Magetan tahun 2014

No Jenis Kelamin Jumlah Presentase

1 Perempuan 18 30,5% 2 Laki-laki 41 69,5%

Jumlah 59 100% Data primer, 2014

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukan bahwa sebagian besar dari responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 41 responden (69,5%). 3. Karakteristik responden berdasarkan

Pendidikan Perawat di RSUD dr. Sayidiman Magetan tahun 2014

No Pendidikan Jumlah Presentase 1 D3 31 52,5% 2 S1 28 47,5% Jumlah 59 100% Data primer, 2014

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukan sebagian besar dari responden berpendidikan D3 Keperawatan yaitu sebanyak 31 responden (52,5%).

4. Karakteristik responden berdasarkan Lama Kerja Perawat di RSUD dr. Sayidiman Magetan tahun 2014

(3)

1 <1 tahun 7 11,9% 2 1-5 tahun 27 45,8% 3 6-10 tahun 17 28,8% 4 >10 tahun 8 13,3% Jumlah 59 100% Data primer, 2014

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukan sebagian besar dari responden lama kerjanya 1-5 tahun yaitu sebanyak 27 responden (45,8%).

5. Karakteristik responden berdasarkan Status Kepegawaian Perawat di RSUD dr. Sayidiman Magetan tahun 2014

No Status Kepegawaian Jumlah Presentase

1 PNS 36 61,0%

2 Honorer 23 39,0% Jumlah 59 100% Data primer, 2014

DATA KHUSUS

Pengetahuan perawat tentang pencegahan infeksi nosokomial.

Hasil dari pengetahuan perawat tentang pencegahan infeksi nosokomial menunjukkan rerata 10,08 dan memiliki nilai minimal-maksimal 4-18.

Upaya pencegahan infeksi nosokomial. Hasil dari upaya pencegahan infeksi nosokomial menunjukkan rerata 6,44 dan memiliki nilai minimal-maksimal 3-10.

Hubungan pengetahuan perawat dengan upaya pencegahan infeksi nosokomial.

Data pengetahuan perawat tentang pencegahan infeksi nosokomial memiliki nilai p-value 0,208 > 0,05 sehingga dinyatakan berdistribusi normal. Untuk data upaya pencegahan infeksi nosokomial memiliki nilai p-value 0,211 > 0,05yang juga dinyatakan berdistribusi normal sehingga dapat dilakukan analisis bivariat menggunakan uji kolerasi pearson. Hasil dari uji korelasi pearson pengetahuan perawat dengan upaya pencegahan infeksi nosokomial memiliki nilai r = 0,293 dengan nilai signifikan p-value = 0,025 < 0,05 sehingga H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya pengetahuan perawat tentang konsep pencegahan infeksi nosokomial memiliki hubungan yang rendah dengan upaya pencegahan infeksi nosokomial.

PEMBAHASAN

Pengetahuan Perawat Tentang Upaya Pencegahan Infeksi Nosokomial

Pengetahuan sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, pendidikan, umur, lama kerja dan status kepegawaian. Dimana hasil data pendidikan responden menunjukkan bahwa sebagian besar pendidikan responden yang

terbanyak adalah D3 yaitu sebanyak 31 (52,5%) responden, sedangkan sebagian besar umur responden >30 tahun sebanyak 25 (42,4%) responden. Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior) karena pelaksanaan pencegahan infeksi nosokomial akan baik apabila didasari dengan pengetahuan yang lebih baik juga.

Peneliti berasumsi bahwa tingkat pendidikan seseorang di dapatkan pada saat kuliah. Sebagian besar responden di rumah sakit berpendidikan D3. Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan responden. Sehingga makin mudah untuk menerima informasi yang di sampaikan saat kuliah maupun dari orang lain dan media massa. Maka dari hal ini perlu seorang perawat berpendidikan tinggi agar mudah dalam melakukan tindakan. Pendidikan berperan penting dalam menentukan kualitas hidup manusia. Dengan pendidikan manusia akan dianggap memperoleh pengetahuan, aplikasinya, semakin tinggi pendidikan maka hidup manusia akan semakin berkualitas dari yang tidak tahu menjadi tahu dan tidak mampu menjadi mampu.

Berdasarkan pada hasil data didapatkan bahwa sebagian besar umur responden adalah >30 tahun terdapat 25 (42,4%). Sedangkan umur responden yang sedikit antara < 21 tahun terdapat 12 (20,3%) responden. Hal itu dapat berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang karena semakin bertambah usia seseorang akan mempengerahui tingkat pengetahuannya juga.

Upaya Pencegahan Infeksi Nosokomial

Dari hasil data penelitian dapat diperoleh bahwa pencegahan infeksi nosokomial dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pendidikan, lama kerja dan umur. Berdasarkan pada hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pendidikan responden yang terbanyak adalah D3 yaitu sebanyak 31 (52,5%) responden, sedangkan S1 sebanyak 28 (47,5%) responden.

Peneliti berpendapat bahwa pendidikan seseorang/responden dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan dan kemampuan seseorang tersebut. Sedangkan sebagian besar pendidikan dari responden yang diteliti adalah D3. Pendidikan seseorang juga dapat menentukan prestasi serta tingkatan hidup seseorang. Sehingga dalam pelaksanaan tindakan terhadap upaya pencegahan infeksi nosokomial dapat dipengaruhi oleh pendidikan maupun tingkat pendidikan. Selain itu pengetahuan juga bisa diperoleh dari informasi dan media masa. Karena penting juga dalam pemahaman seseorang mengenai masalah tersebut. Berdasarkan pada hasil data menunjukkan bahwa sebagian besar lama kerja responden yang paling banyak adalah sekitar 1-5 tahun kerja sebanyak 27 (45,8%) responden. Selanjutnya lama kerja

(4)

responden yang paling sedikit <1 tahun sebanyak 7 (11,9%) responden.

Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan Upaya Pencegahan Infeksi Nosokmial

Berdasarkan data pengetahuan perawat tentang konsep pencegahan infeksi nosokomial mempunyai nilai P-value = 0,208 > 0,05 sehingga data dinyatakan berdistribusi normal. Untuk data upaya pencegahan infeksi nosokomial memiliki nilai P-value = 0,211 > 0,05 yang juga dinyatakan berdistribusi normal sehingga dapat dilakukan analisis bivariat menggunakan uji korelasi pearson. Hasil dari uji korelasi pearson menunjukkan bahwa pengetahuan perawat tentang pencegahan infeksi nosokomial memiliki koefisien korelasi dengan upaya pencegahan infeksi nosokomial dengan nilai signifikansi p-value = 0,025 < 0,05 yang menggunakan SPSS 16.0 sehingga H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya pengetahuan perawat tentang pencegahan infeksi nosokomial memiliki hubungan dengan upaya pencegahan infeksi nosokomial. Berdasarkan hasil diatas dimana artinya tingkat pengetahuan perawat memiliki hubungan yang signifikan dengan upaya pencegahan infeksi nosokomial.

SIMPULAN Kesimpulan

1. Pengetahuan perawat tentang upaya pencegahan infeksi nosokomial di RSUD Dr. Sayidiman Magetan mendekati nilai minimal yang didasarkan dengan nilai rerata 10,08 dan memiliki nilai minimal-maksimal 4-18.Upaya pencegahan infeksi nosokomial perawat di RSUD Dr. Sayidiman Magetan mendekati nilai maksimal yang didasarkan dengan nilai rerata 6,44 dan memiliki nilai minimal-maksimal 3-10.

2. Ada hubungan antara pengetahuan perawat dengan upaya pencegahan infeksi nosokomial di RSUD Dr. Sayidiman Magetan.

Saran

1. Bagi Rumah Sakit, diharapkan meningkatkan pengetahuan perawat tentang pencegahan infeksi nosokomial dengan cara workshop atau seminar tentang faktor yang mempengaruhi infeksi nosokomial, dampak infeksi nosokomial, serta tahapan infeksi nosokomial. Memasukkan pencegahan infeksi nosokomial sebagai standar dalam penilaian kinerja bagi perawat. Meningkatkan pelayanan keperawatan tentang keselamatan pasien secara komprehensif dan dapat dijadikan acuan dalam pencegahan infeksi nosokomial.

2. Bagi perawat, Perlunya meningkatkan pengetahuan perawat tentang infeksi nosokomial serta melakukan pemahaman mengenai upaya pencegahan infeksi nosokomial.

3. Bagi Peneliti selanjutnya, mengembangkan aplikasi yang lebih kompleks sehingga mampu memberikan gambaran secara jelas mengenai pengetahuan perawat dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial mengenai faktor yang mempengaruhi infeksi nosokomial. Melakukan penelitian selanjutnya dengan desain penelitian kualitatif untuk mengidentifikasi lebih dalam tentang pengetahuan perawat dengan upaya pencegahan infeksi nosokomial.

KEPUSTAKAAN

Alimul, A. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta Alimul, A. 2010. Metode Penelitian dan Analisis

Data. Salemba : Jakarta

Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Pratik Edisi Revisi 2010, Rineka Cipta: Jakarta

Asmadi, 2008. Konsep Dasar Keperawatan Penerbit Buku Kedokteran. EGC: Jakarta Betty, B. 2012. Infeksi Nosokomial. Nuha Medika:

Yogyakarta

Darmadi, 2008. Infeksi Nosokomial Problematika Beserta Pengendaliannya. Salemba: Medika Jakarta

Depkes RI. (2011) Keselamatan pasien rumah sakit Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011

Hasibuan, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Bumi Aksara: Jakarta Hermanto, A. 2007. Hubungan Tingkat

Pengetahuan dan Sikap dengan Praktek Perawat dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial pada Pasien Pasca Operasi E. Journal Keperawatan eprints.undip.ac.id di unduh 27 maret 2014

Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 2. Salemba Medika: Jakarta

Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan Rineka Cipta: Jakarta

Notoatmodjo, 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan Edisi Revisi 2012. Rineka Cipta: Jakarta

Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 2. Salemba Medika: Jakarta

Nursalam, 2011.Manajemen Keperawatan, Aplikasi dalam Praktik Keperawatan

(5)

Profesional Edisi 2. Salemba Medika: Jakarta

Nursalam, 2012.Keperawatan, Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Salemba Medika: Jakarta

Marwoto, A. 2007. Analisis Kinerja Perawat Dalam Pengendalian Infeksi Nosokomial E. Journal Keperawatan http://Irc-kmpk.ugm.ac.iddi unduh 27 maret 2014 Mubarak, 2007. Promosi Kesehatan. Graha Ilmu:

Jogjakarta

Molina, VF. 2012. Analisis Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial E. Journal Keperawatan http://lontar.ui.ac.iddi unduh 27 maret 2014

Potter&Perry, 2005. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik Edisi 4. Buku Kedokteran EGC: Jakarta

Praptianingsih, Sri. 2007. Kedudukan hukum perawat dalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit. PT raja grafindo persada: Jakarta

Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Alfa Beta: Bandung Sujarweni&Endrayanto, 2012. Statistika Untuk

Penelitian Edisi pertama 2012. Graha Ilmu: Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Jaringan Sosial terus dan semakin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi internet dan dan

Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes

Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian yang berlandasan pada filsafat positifme, digunakan untuk meneliti pada

Kita harus bersatu melawan penjajah Belanda!” begitu pidato Kepala Kampung Katiagan yang baru dengan lantang di tengah penduduk Kampung Katiagan.. Penduduk Kampung Katiagan

Jika anda ragu-ragu dapat juga fungsi yang kita buat dicoba terlebih dahulu pada menu Matlab Editor yang dengan mengklik Tools/ Run nanti pada menu kerja akan diberitahu jika

Terdapat 2 bentuk senyawa hasil reduksi pereaksi Folin-Ciocalteau oleh ion fenolat dengan jumlah yang tidak diketahui secara pasti karena pH pada saat terjadi reaksi

Sistem akuntansi keuangan daerah menurut definisi Darise (2008:41) adalah serangkaian proses atau prosedur, yang dimulai dari pencatatan, penggolongan dan

Mengingat luasnya cakupan yang berkaitan dengan penelitian ini, agar tidak menyimpang dari masalah yang diteliti, penulis merumuskan masalah dalam sebuah kalimat yaitu: