ANALISIS RESIDU PESTISIDA PADA SAYURAN YANG DIJUAL DI BEBERAPA PASAR TRADISIONAL MALANG RAYA
SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
ISMAH KAMILATUL ISNAINI (201110070311077)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji selalu dipanjatkan kepada Allah SWT yaitu Rabb semesta alam, yang senantiasa mengiringi dan mengawasi langkah perjuangan kita serta yang tiada pernah henti mencurahkan segala kasih sayangnya sehingga tidak ada yang pantas untuk kita lakukan selain mengharap rahmat dan ridhoanNya.Tidak lupa shalawat kepada Nabi besar Muhammad SAW dan keluarganya. Dengan penuh rasa syukur atas ijin rahmat dan hidayah Allah, penulis dapat menyelesaikan kripsi dengan judul Analisis Residu Pestisida pada Sayuran yang Dijual di Berbagai Pasar Tradisional Malang Raya semoga apa yang tertulis dalam lembaran ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca pada umumnhya dan bagi penulis.
Dengan penuh rasa syukur penulis sangat berterimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi dan Seluruh Jajaran dosen Prodi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan yang begitu luas khususnya dalam proses akademis sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang ikut terlibat dalam proses pembuatan skripsi ini, terimakasih telah membantu penyelesaian tugas akhir baik secara langsung maupun tidak langsung.
Demikian, semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada seluruh pihak yang terkait, karena keterlibatan mereka skripsi dengan judul Analisis Residu Pestisida pada Sayuran yang Dijual di Beberapa Pasar Tradisional Malang Raya dapat terselesaikan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Malang, 28Agustus 2015 Penulis
DAFTAR ISI
A. Tinjauan Umum Tentang Sayuran ... 8
1. Tanaman Selada (Lactuca sativa) ... 9
2. Tanaman Kubis(Brassica oleracea L) ... 13
3. Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L) ... 16
B. Tinjauan Umum Tentang Pestisida ... 20
1. Pengertian Umum Pestisida... 19
2. Penggolongan Pestisida ... 21
3. Batas Maksimum Residu (BMR) ... 23
C. Kandungan Pestisida di Dalam Sayuran ... 25
D. Dampak Pestisida terhadap Kesehatan ... 27
F. Kerangka Konsep ... 32
BAB III METODE PENELITIAN ... 33
A. Jenis Penelitian dan Rancangan Percobaan ... 33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35
C. Populasi dan Sampel ... 35
D. Definisi Operasional Variabel ... 36
E. Prosedur Penelitian ... 37
F. Teknik Analisis Data ... 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 41
A. Hasil Penelitian ... 41
1. Data Pengamatan Hasil Analisis Jenis Pestisida pada Sayuran yang Dijual Di Berbagai Pasar Tradisional Malang Raya ... 41
2. Data Pengamatan Hasil Analisis Residu Pestisida pada Sayuran yang Dijual Di Berbagai Pasar Tradisional Malang Raya ... 42
B. Analisa Data ... 43
1. Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran Kubis Putih yang Dijual Di Berbagai Pasar Tradisional Malang Raya ... 44
a. Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran Kubis Putih di Pasar Karangploso ... 44
b. Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran Kubis Putih di Pasar Belimbing ... 45
c. Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran Kubis Putih di Pasar Batu ... 46
2. Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran Kacang Panjang yang Dijual Di Berbagai Pasar Tradisional Malang Raya ... 48
a. Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran Kacang Panjang di Pasar Karangploso ... 48
b. Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran Kacang Panjang di Pasar Belimbing ... 49
c. Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran Kacang Panjang di Pasar Batu ... 50
3. Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran Selada Keriting yang Dijual Di Berbagai Pasar Tradisional Malang Raya ... 51
Keriting di Pasar Belimbing ... 52
c. Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran Selada Keriting di Pasar Batu ... 53
C. Pembahasan ... 54
1. Jenis Pestisida pada Sayuran yang Dijual Di Berbagai Pasar Tradisional Malang Raya ... 54
2. Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran yang Dijual Di Berbagai PasarTradisional Malang Raya ... 57
D. Hasil Penelitian Digunakan sebagai Sumber Belajar ……….67
BAB V PENUTUP ... 68
A. Kesimpulan ... 68
B. Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 70
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kandungan Gizi Selada ... 10
Tabel 2.2 Kandungan Gizi Kubis ... 14
Tabel 2.3. Kandungan Gizi Kacang Panjang ... 18
Tabel 2.4 Klasifikasi Insektisida Organoklorin ... 22
Tabel 2.5 Batas Maksimum Residu (BMR) Beberapa Pestisida ... 23
Tabel. 4.1 Jenis Pestisida pada Sayuran yang Dijual Di Berbagai Pasar Tradisional Malang Raya ... 39
Tabel 4.2 Residu Pestisida pada Sayuran yang Dijual Di Berbagai Pasar Tradisional Malang Raya ... 40
Tabel 4.3 Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran Kubis Putih Karangploso ... 42
Tabel 4.4 Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran Kubis Putih Belimbing ... 44
Tabel 4.5 Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran Kubis Putih Batu ... 45
Tabel 4.6 Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran Kacang Panjang Karangploso ... 46
Tabel 4.7 Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran Kacang Panjang Belimbing ... 48
Tabel 4.8 Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran Kacang Panjang Batu ... 49
Tabel 4.9 Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran Selada Keriting Karang ploso ... 50
Tabel 4.10 Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran Selada Keriting Belimbing ... 51
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Selada Keriting ... 9 Gambar 2.2 Kubis Putih ... 14 Gambar 2.3 Kacang Panjang ... 17 Gambar 4.1 Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran
Kubis di Pasar Karangploso ... 43 Gambar 4.2 Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran
Kubis di Pasar Belimbing ... 44 Gambar 4.3 Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran
Kubis di Pasar Batu ... 45 Gambar 4.4 Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran
Kacang Panjang di Pasar Karangploso ... 47 Gambar 4.5 Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran
Kacang Panjang di Pasar Belimbing ... 48 Gambar 4.6 Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran
Kacang Panjang di Pasar Batu ... 49 Gambar 4.7 Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran
Selada di Pasar Karangploso ... 50 Gambar 4.8 Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran
Selada di Pasar Belimbing ... 51 Gambar 4.9 Jenis dan Kandungan Residu Pestisida pada Sayuran
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Analisis Residu Pestisida ... 75
Lampiran 2. Batas Maksimum Residu Pestisida Hasil Pertanian ... 84
Lampiran 3. Foto Pengambilan Sampel ... 96
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, Rabiatul. 2012. Karya Ilmiah tentang Daun Selada keriting.www.rabiatuladawiyah.blogspot.com. Diakses 12 Desember 2014
Adriyani, Retmo. 2006. Usaha Pengendalian Pencemaran Lingkungan Akibat Penggunaan Pestisida Pertanian Control Of Environmental Pollution Caused By Pesticide InAgricultural Process. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol. 3, No. 1
Afriyanto.2008. Kajian Keracunan Pestisida Pada Petani Penyemprot Cabe Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Thesis, Magister Kesehatan Lingkungan
Ameriana, M. R.S. Natawidjaja. B. Arief. Rusidi. M.H. Karmana. 2006. “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepedulian Konsumen terhadap Sayuran Aman Residu Pestisida (Kasus pada Buah Tomat di Kota Bandung)”. Jurnal Hortikultura 16(1): 77-86. Anggraini, Tuty. 2010. Pengaruh Media Tanam Dan Pemberian Pupuk Organik Cair
Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Selada keriting (Andewi)keriting (Andewi)keriting (Andewi)(Lactuca Sativa L.) Pada Masa Tanam Ke-Ii. Skripsi, Program Studi Agroteknologi. Diakses 12 Desember 2014
Anonim.2013. Klasifikasi Selada keriting (online).www.plantamour.com. Diakses tanggal 12 Desember 2014
Astawan, Made. 2005. Awas Koran bekas.Kompas Cyber media. http://www.kompas com. Diakses tanggal 10 Desember 2014
Atmawidjaja.Sudana.2004. Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Residu Pestisida Metidation pada Tomat. Jurnal Farmasi. Unit Bidang Ilmu Farmasi Analisis, Departemen Farmasi FMIPA, Institut Teknologi. Vol. XXIX, No. 2, 2004
Badan Pusat Statistik. 2013. Produksi Sayuran di Indonesia (online).http://www.bps.go.id. Diakses tanggal 21 Februari 2015
Balai Penelitian Tanaman Sayuran. 2012. Daftar Pestisida Yang Terdaftar Dan Diijinkan Pada Sayuran Berdasarkan Cara Kerjanya (online). balitsa.litbang.pertanian.go.id. Diakses 8 Agustus 2015
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta
Djunaedy, Achmad. 2008. Aplikasi Fungisida Sistemik dan Pemanfaatan Mikoriza dalam Rangka Pengendalian Patogen Tular Tanah pada Tanaman Kedelai (Glycine max L.). Jurnal Ilmiah. Jurusan Agroekoteknologi Fak. Pertanian Unijoyo. ISSN 0216-0188
Djojosumarto, Panut. 2000. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian.Yogyakarta. Kanikus
Ekha, Isvasta. 1991. Dilemma Pestisida Tragedi Revolusi Hijau. Yogyakarta. Kanisius European Food Safety Authority. 2007. Opinion on Genotoxic and Carcinogenic Potential of
Buprofezin in the Context of the Human Risk Assessment. Scientific Opinion of the Panel on Plant Protection Products and their Residues (PPR).Jurnal (online).http://www.efsa.europa.eu/pdf. Diakses tanggal 5 Juni 2015
Fachruddi, Lisdiana. 2000. Budidaya Kacang-kacangan. Yogyakarta. Kanisius
Fitriasari, Aditya. Natasha Kana Wijayanti. Nur Qumara Fitriyah. 2014. Kacang Panjang (Vigna cylindrical (L)) (online).http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/. Diakses tanggal 21 Februari 2015
Gullino, Mario Lodovica. Federico Tinivella. Angelo Garibaldi. 2010. Mancozeb Past,Present, and Future. Agroinnova, University of Torino, Turin, Italy.http://apsjournals.apsnet.org/. diakses tanggal 5 Juni 2015
Gustiara, Ivo. 2015. Konsumsi Sayur dan Buah pada Siswa SMA Negeri 1 Pekanbaru.Vegetable and Fruit Consumption among Students of Senior High School 1 Pekanbaru.Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat FKM USU Medan (online). http://download.portalgaruda.org/article. Diakses tanggal 21 Februari 2015
Hariyani, Ana Lusi. 2005. Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Sayuran Bebas Residu Pestisida (Studi Kasus Di PT. Hero Supermarket, Surakarta). Skripsi, Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis
Hartini, Eko. 2014. Kontaminasi Residu Pestisida Dalam Buah Melon (Studi Kasus Pada Petani Di Kecamatan Penawangan.Jurnal Kesehatan Masyarakat.Universitas Negeri Semarang. ISSN 1858-1196
Herdariani, Elvinali. 2013. Identifikasi Residu Pestisida Klorpirifos Dalam Sayuran Kol Mentah Di Pasar Terong Kota Makassar Dan Sayuran Kol Siap Santap Di Kantin Jasper Universitas Hasanuddin Makassar. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Hussain, Zaib dan Samia Siddique. 2010. Determination of Pesticides in Fruits and Vegetables using Acetonitrile Extraction and GC/MS Technique. Journal of Scientific Research.Pakistan.Vol XXXX No. 2.ISSN 0555-7674. Diakses tanggal 21 Februari 2015
Indraningsih.2008. Pengaruh Penggunaan Insektisida Karbamat Terhadap Kesehatan Ternak dan Produknya. Balai Besar Penelitian Veteriner. Vol. 18 No. 2 Th. 2008.http://download.portalgaruda.org/. Diakses tanggal 4 Juni 2014
Kusumaningrum, Febrianti Diah. 2013. 5 Manfaat Menakjubkan Selada keriting (Andewi)keriting (Andewi)keriting (Andewi)Bagi Kesehatan (online).
www.merdeka.com. Diakses tanggal 12 Desember 2014
Maruli, Arnold. Devi Nuraini Santi. Evi Naria. 2012. Analisa Kadar Residu Insektisida Golongan Organofosfat Pada Kubis (Brassica Oleracea) Setelah Pencucian Dan Pemasakan Di Desa Dolat Rakyat Kabupaten Karo Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Program Sarjana Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara. Diakses tanggal 3 Juni 2015
Maulida, Isma. 2015. Dichlorvos Atau Fosfat2 (online). https://www.scribd.com/. Diakses tanggal 4 Juni 2015
Menteri Kesehatan dan Menteri Pertanian.1996.Tentang Batas Maksimum Residu Pestisida
Pada Hasil Pertanian
(online). http://perundangan.pertanian.go.id/admin/km_terkait/KepmenTerkait-711-96.pdf. Diakses tanggal 1 Februari 2015
Munarso, S. Joni. Miskiyah, Wisnu Broto. 2006. Studi Kandungan Residu Pestisida Pada Kubis, Tomat, dan Wortel Di Malang Dan Cianjur. Jurnal Pertanian. Vol.2 2006
Nurwidodo. Sri Wahyuni. Husamah. 2009. Panduan Penulisan Skripsi. Malang. Jurusan Pendidikan Biologi
Patty, J.A. 2012. Peran Tanaman Aromatika Dalam Menekan Perkembangan Hama Spodoptera litura pada Tanaman Kubis.Jurnal Pertanian, Jurursan Budidaya Pertanian. Diakses tanggal 12 Desember 2014
Perdana, Dimas Aditya. 2009. Budidaya Kol atau Kubis (online).http://dimasadityaperdana.blogspot.com/2009/06/budidaya-kol-kubis.html. Diakses 21 Februari 2015
Pertiwi, Gita. 2011. Diklorvos Dan Klorpirivos, Racun Pembunuh di Rumah Tangga. Hasil Riset Pestisida Rumah Tangga Diklorvos Dan Klorpirivos di Kota Solo, Kabupaten Klaten Dan Kabupaten Boyolali. http://www.ipen.org/pdf. Diakses 3 Juni 2015 Prijanto, Teguh Budi. 2009. Analisis Faktor Risiko Keracunan Pestisida Organofosfat Pada
Keluarga Petani Hortikultura Di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Tesis Magister Kesehatan Lingkungan
Purnamisari, 2012.Analisis Timbal, Tembaga, Kadmium pada Daun dan Batang Selada, Bayam Merah, dan Genjer Secara Spektrofotometer Serapan Atom. Skripsi, Program Studi Ekstensi Farmasi
Rayfull, Zhejiang. Buprofezin -Material Safety Data Sheet. Wenzhou Zhejiang P.R. China (online). http://www.rayfull.com/. Diakses tanggal 5 Juni 2015
Rukmana. 1994. Bertanam Kubis. Kanisius Yogyakarta
Rustia, Hana Nika. Bambang Wispriyono. Dewi Susanna. Fitra N. Luthfiah. Lama Pajanan Organofosfat Terhadap Penurunan Aktivitas Enzim Kolinesterase Dalam Darah Petani Sayuran. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Vol.14, No. 2, Desember 2010: 95-101
Sakung, J. 2004. Kadar Residu Pestisida Golongan Organofosfat pada Beberapa Jenis Sayuran. Jurnal Ilmiah Santina. Vol 1:4:Oktober:520-525
Sudewa, K. Agung. D. N Suprapta. M. S Mahendra. 2008. Residu Pestisida Pada Sayuran Kubis (Brassica Oleracea L.) Dan Kacang Panjang ( Vigna Sinensis L.) Yang Dipasarkan Di Pasar Badung Denpasar.Jurnal. Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa. ISSN: 1907-5626
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta Suryadi. 2003. Karakterisasi dan Deskripsi Plasma Nutfah Kacang Panjang. Balai
Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang. Buletin Plasma Nutfah. Vol.9No.1.http://indoplasma.or.id/publikasi/buletin_pn/pdf/buletin_pn_9_1_2003_ 7-11_suryadi.pdf. Diakses tanggal 21 Februari 2015
Utama, Cahya Setya dan Sri Sumarsih. 2009. Pengaruh Penambahan Aras Ekstrak Kubis Sortir dan Lama Pemeraman Terhadap Kandungan Nutrisi Silase Ikan The Influence Of Addition Level Extract Cabbage Pickle Sort To Content Nutrisition Of Fish Silage. Jurnal Kesehatan, Jurusan Nutrisis dan Makanan. Diakses tanggal 12 Desember 2014
Wardayanti, Tatik. 2012. Manfaat Kesehatan Selada (online). Intisari-online.com. Diakses 12 Desember 2014
Wibisono, Hariawan. 2011. Analisis Efisiensi Usahatani Kubis (Studi Empiris di Desa Banyuroto Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang). Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Wibowo, Sentot Hari. 2005. Tingkat Residu Pestisida pada Buah Tomat Di Distributor Sayuran. Tesis, Ilmu Lingkungan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semboyan atau motto empat sehat lima sempurna dicanangkan pada tahun 1950-an oleh bapak gizi Indonesia, Prof. Poerwo Soedarwo. Inti dari motto tersebut adalah suatu ajakan untuk membuat keseimbangan asupan gizi dalam konsumsi sehari-hari. Empat sehat lima sempurna terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu sebagai pelengkap dengan berbagai kandungan zat yang berguna bagi tubuh (Purnamisari, 2012). Sayuran merupakan jenis makanan penting dalam menjaga kesehatan.Sayuran hijau sebagai contoh dan sebagai obyek penelitian kali ini yaitu selada, kubis, dan kacang panjang memiliki banyak kandungan zat gizi alami. Kandungan gizi dan serat alami dalam sayuran akan menjaga kesehatan serta melancarkan saluran pencernaan. Hal ini akan memudahkan sisa-sisa metabolisme yang tidak berguna keluar dari tubuh sehingga tidak mengendap dan menimbulkan penyakit.
pembasmi hama (pest). Berbagai macam upaya dilakukan untuk dapat menemukan sintesis yang cocok.Ketergantungan manusia pada pestisida, pada akhirnya memang merupakan akibat dari pola industri (organisme) (Ekha, 1991).
Penggunaan pestisida pada tanaman sayuran didataran tinggi tergolong sangat intensif, hal initerutama disebabkan kondisi iklim yang sejuk dengankelembaban udara dan curah hujan yang tinggimenciptakan kondisi yang baik untukperkembangbiakan hama dan penyakit tanaman. Penggunaan pestisida pada sistem usaha tani sayuran diduga sudah berlebihan baikdalam hal jenis, komposisi, takaran, waktu, dan intervalnya.Pestisida yangterdapat pada tanaman dapat terserap bersama hasilpanen berupa residu yang dapat terkonsumsi olehkonsumen (Munarso, 2006).
Produk sayuran dapat tercemar zat-zat kimia berbahaya bagi kesehatan manusia, di antaranya residu pestisida.Dalam jangka pendek, residu pestisida tidak meninggalkan dampak negatif terhadap manusia, tetapi dalam jangka panjang dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti gangguan syaraf, kerusakan ginjal, metabolisme enzim, serta efek karsinogenik.Residu pestisida pada produk sayuran, terutama diakibatkan oleh penggunaan pestisida yang berlebihan selama proses produksi. Persepsi petani tentang serangan hama penyakit sebagai penyebab utama kegagalan panen, telah mendorong penggunaan pestisida secara berlebihan (Ameriana.dkk., 2005).
sayuran melalui residu pestisida yang terkandung di dalamnya.Residu pestisida bersifat akumulatif di dalam tubuh manusia, sehingga akan memberikan dampaknegatif terhadap kesehatan manusia yang mengkonsumsi sayuran yang mengandung residu pestisida secara terus menerus(Herdariani, 2013).
Seiring dengan semakin tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan kesehatan, maka sudah saatnya komoditas sayuran dikembangkan pula menjadi produk yang bebas residu pestisida.Rasa sayuran bebas residu pestisida juga lebih enak dan renyah, bahkan penampilan sayuran bebas residu pestisida lebih alami, halus dan tidak berserat (Hariyani, 2005).
Hasil penelitian Sudewa, 2008menunjukkan bahwa residu insektisida Diazinon, Klorpirifos, Fentoat, Karbaril dan BPMC yang terdapat pada krop kubis dan polong kacang panjang yang dijual di pasar Badung Denpasar dipengaruhi oleh jumlah penggunaan insektisida tersebut, dimana insektisida Klorpirifos 60 – 65%, Karbaril 40% digunakan oleh petani, nilai residunya pada kubis dan kacang panjang adalah Klorpirifos sebesar 0,525 ppm dan 1,296 ppm, Karbaril sebesar 0,303 ppm dan 0,471 ppm. Dimana nilai residu klorpirifos pada kubis dan kacang panjang melebihi nilai MRL (Maximum Residue Limit) pada sayuran yaitu sebesar 0,5 ppm.
sayuran yang dikonsumsi tersebut bebas dari pestisida ataukah tidak.Sampel sayuran berasal dari pasar Batu, Karangploso, dan Blimbing yang dianalisis menggunakan Gas Chromatography (GC), sehingga penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi masyarakat dan petani bahwa penanganan pra panen dan pasca panen pada sayuran diusahakan kandungan pestisida seminimal mungkin.
B. Rumusan Masalah
1. Adakah kandungan pestisida pada sayuran selada, kubis, dan kacang panjang yang dijual di berbagai pasar tradisional wilayah Malang Raya? 2. Adakah perbedaan kadarpestisida pada sayuran selada, kubis, dan kacang
panjang yang dijual di berbagai pasar tradisional wilayah Malang Raya? 3. Jenis pestisida apa sajakah yang terkandung dalam sayuran yang dijual di
berbagai pasar tradisional wilayah Malang Raya?
4. Berapakah besaran kadar pada masing-masing jenis pestisida?
5. Apakah banyaknya kandungan residu pestisida pada sayuran sesuai dengan standar SNI 7313: 2008tentang Batas Maksimum Residu (BMR)? 6. Bagaimanakah hasil penelitian analisis residu pestisida pada sayuran yang
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan pestisida pada sayuran yang dijual di berbagai pasar tradisional wilayah Malang Raya.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui ada tidaknya cemaran pestisida pada sayuran selada, kubis, dan kacang panjang yang dijual di berbagai pasar tradisional wilayah Malang Raya.
b. Untuk mengetahui kadarpestisida pada sayuran selada, kubis, dan kacang panjang yang dijual di berbagai pasar tradisional wilayah Malang Raya.
c. Untuk mengetahui jenis pestisida yang terkandung pada sayuran yang dijual di berbagai pasar tradisional wilayah Malang Raya.
d. Untuk mengetahui besaran kadar pada masing-masing jenis pestisida. e. Untuk mengetahui banyaknya kandungan residu pestisida pada
sayuran berdasarkan Batas Maksimum Residu (BMR).
D. Manfaat Penelitian
Diadakannya penelitian ini, maka diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai informasi kepada konsumen untuk mengetahui keamanan konsumsi sayuran.
2. Sebagai bahan masukan kepada peneliti selanjutnya dalam masalah residu pestisida pada sayuran.
3. Memberikan informasi dan masukan kepada dinas kesehatan dan BPOM tentang kandungan pestisida yang dijual di berbagai pasar tradisional Malang Raya.
E. Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan menjadi lebih luas, maka penulis perlu membatasinya. Adapun batasan masalah skripsi ini adalah:
1. Hanya membahas kandungan pestisida pada sayuran yang dijual di beberapa pasar Tradisional Malang Raya.
2. Residu pestisida pada sayuran akan dibandingkan dengan Batas Maksimum Residu (BMR) dengan standar SNI 7317: 2008
3. Jenis sayuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu selada keriting (Andewi), kubis putih, dan kacang panjang.
4. Pasar tradisional dalam penelitian ini adalah pasar batu, belimbing, dan karangploso.
F. Definisi Istilah
1. Analisis
Analisis merupakan kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa kandungan suatu zat dalam cuplikan.
2. Residu Pestisida
Residu pestisida adalah zat tertentu yangterkandung dalam hasil pertanian bahan pangan ataupakan hewan, baik sebagai akibat langsung maupuntidak langsung dari penggunaan pestisida
3. Pasar tradisional
Pasar tradisional merupakan tempat pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah yang digunakan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli dalam proses transaksi jual beli yang biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai.
4. Malang Raya