Daftar Isi
•
Latar Belakang Implementasi Manajemen Risiko
•
Tujuan Manajemen Risiko
•
Definisi
•
Model Manajemen Risiko
Latar Belakang Manajemen Risiko
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
• Penerapan manajemen risiko adalah untuk mendukung penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik, Perseroan dalam rangka menjaga kepentingan seluruh
stakeholders & meningkatkan nilai pemegang saham.
Kelangsungan Usaha
• Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan dan Entitas Anak tidak terlepas
dari berbagai risiko usaha yang dapat mengakibatkan timbulnya dampak negatif
bagi kelangsungan usaha.
Kinerja Keuangan
• Ketidakpastian pasar keuangan dan perekonomian berpotensi negatif bagi kinerja
keuangan Grup Perseroan dan Entitas Anak.
Tujuan Manajemen Risiko
Memaksimalkan
nilai pemegang
saham dan
melindungi
kepentingan
stakeholders
melalui manajemen
risiko yang efektif
Nilai Pemegang Saham dan Kepentingan Stakeholders
Memastikan
kelangsungan
usaha dengan
melibatkan seluruh
manajemen dan
karyawan untuk
menilai efektivitas
sistem
pengendalian
internal dan
mengelola risiko
KelangsunganUsaha
Mengelola risiko
keuangan, di
antaranya tingkat
bunga, kredit,
likuiditas, dan nilai
tukar melalui
diversifikasi
instrumen
pendanaan dan
portofolio aset
Risiko Keuangan yang TerkelolaDefinisi
Segala sesuatu yang dapat menghalangi organisasi dalam mencapai tujuannya.
Dampak atas ketidakpastian mencapai tujuan (ISO 31000).
Risiko
Risiko Negara: Risiko atas perusahaan yang beroperasi di suatu negara, yaitu Indonesia
Risiko Pasar/Industri: Risiko atas perusahaan yang beroperasi di suatu industri tertentu, yaitu
otomotif & pembiayaan
Risiko Sistem/Proses Bisnis: Risiko atas perusahaan terkait dengan strategi, aset, sistem,
organisasi, dan proses bisnis
Tipe Risiko
Ancaman atau Bahaya: Risiko kehilangan atau sesuatu yang buruk terjadi
Hasil yang Tidak Pasti: Tidak sesuai harapan
Opportunity Loss: Risiko opportunity loss atau sesuatu yang baik tidak terjadi
Bentuk Risiko
Dampak: Skenario yang buruk selama 12-18 bulan.
Kemungkinan: Kemungkinan adalah penjelasan kualitatif atas peluang atau frekuensi.
Ukuran Tingkat
CONTROL SELF-ASSESSMENT
MODEL
Model Manajemen Risiko
Tujuan /
IKU
Proses / Prosedur BisnisAktivitas
Kejadian Rugi /
Sebab
Dampak Risiko
Mitigasi /
Pengendalian
Saat Ini
Risiko
Tersisa
Rencana
Perlakuan
Risiko
Diharapkan
Risiko
Bawaan
MANAJEMEN RISIKO DAFTAR RISIKO PENILAIAN RISIKO MITIGASI RISIKO EVALUASIPengukuran Risiko: Matriks Risiko
MATRIKS RISIKO
Tindakan segera diperlukan
Perhatian manajemen senior diperlukan Tanggung jawab manajemen perlu ditetapkan Dikelola dengan prosedur rutin
Rendah Medium Ekstrem Tinggi Penjelasan
Tinggi Ekstrem Ekstrem Ekstrem
Medium Ekstrem Ekstrem
Rendah
Tinggi Tinggi
Tinggi
Tinggi Tinggi Tinggi
Tinggi Medium Medium Medium Medium Medium Medium Rendah Rendah Rendah Rendah Jarang Kurang Mungkin Mungkin Sangat
Mungkin Hampir Pasti KEMUNGKINAN Bencana Mayor Moderat Minor Insignifikan DAMPAK
UKURAN
DAMPAK
•
Bencana
•
Mayor
•
Moderat
•
Minor
•
Insignifikan
KEMUNGKINAN
•
Hampir Pasti
: 99%
•
Sangat Mungkin : 75%
•
Mungkin
: 50%
•
Kurang Mungkin: 25%
•
Jarang
: 1%
Pengukuran Risiko: Ukuran Dampak
Ukuran Kuantitatif
Laba Sebelum
Pajak
PendapatanBiaya Pokok Pendapatan Beban Operasional Pendapatan / Beban Non-operasional Bencana 100% 30% 78% 50% 372% Mayor 10% 3% 8% 5% 38% Moderat 5% 2% 4% 3% 19% Minor 3% 1% 2% 1% 10%
Insignifikan (sesuai target)
Ukuran Kualitatif
Perusahaan Output SDM Legal Keuangan
Bencana Penutupan operasi bisnis atau bangkrut
Mayor Kegagalan strategis; kehilangan pangsa pasar signifikan; turunnya reputasi; kelangsungan organisasi terancam Kegagalan untuk mencapai target kinerja Turnover karyawan tinggi; Reputasi buruk sebagai pemberi kerja Pelanggaran peraturan dengan konsekuensi material namun Tidak dapat seketika diperbaiki Kerugian keuangan besar berdampak pada kerugian modal (sampai 50% dari Ekuitas) Moderat Kerusakan reputasi perusahaan namun dapat dikelola Turunnya kinerja (beberapa masalah kualitas, biaya, penyampaian, keselamatan, moral)
Masalah yang luas terkait semangat
karyawan (mempengaruhi kualitas, biaya, &
penyampaian) Pelanggaran peraturan dengan konsekuensi material Kerugian keuangan pada suatu periode. Tingkat pengembalian investasi nol atau
negatif
Minor
Tidak ada pengaruh
Pengurangan minor atas kinerja
dan target divisi / departemen Penurunan kepuasan karyawan (dampak minor atas produktivitas & output) Pelanggaran peraturan dengan konsekuensi minimal Biaya divisi tertentu melampaui anggaran (dampak
minor atas IKU Keuangan) Insignifikan Dampak yang dapat diabaikan bagi organisasi
Manajemen Risiko: Control Self-Assessment
Uraian Risiko Risiko Bawaan Tindakan Saat Ini/Kontrol untuk
Mengelola Risiko Kejadian Kerugian Risiko/Dampak Dampak Kemungkinan Keseluruhan –
Bawaan
Kontrol 1. Risiko Ekonomi:
Adanya penurunan pertumbuhan ekonomi
Menurunnya daya beli
masyarakat yang berdampak negatif pada kegiatan usaha, kondisi keuangan, kinerja, dan prospek usaha Perseroan dan Entitas Anak.
Mayor Mungkin Tinggi Penetapan kebijakan dan
pengambilan tindakan untuk perkembangan usahanya & pengurangan dampak negatif.
2. Risiko Kebijakan Pemerintah
• Kebijakan pemerintah terkait industri otomotif, seperti kebijakan pengurangan subsidi bahan bakar, peningkatan biaya registrasi kendaraan baru, serta pajak pemilikan kendaraan
• Kebijakan pemerintah terkait industri pembiayaan, seperti kewajiban perizinan
pembukaan kantor cabang dari OJK & peningkatan uang muka pinjaman pembiayaan
• Turunnya penjualan kendaraan bermotor, permintaan suku cadang, & frekuensi perbaikan kendaraan sehingga
pendapatan Perseroan berkurang.
• Panjangnya proses perizinan berdampak pada penundaan rencana perluasan jaringan grup pembiayaan Perseroan.
• Naiknya uang muka pinjaman mengurangi permintaan pembiayaan
Moderat Mungkin Tinggi • Peninjauan menyeluruh atas peraturan & ketentuan yang berlaku.
• Perseroan memiliki divisi legal yang kompeten yang selalu mengikuti perkembangan
kebijakan pemerintah khususnya di industri yang dijalani oleh Perseroan.
Manajemen Risiko: Control Self-Assessment
Uraian Risiko Risiko Bawaan Tindakan Saat Ini/Kontrol untuk
Mengelola Risiko Kejadian Kerugian Risiko/Dampak Dampak Kemungkinan Keseluruhan –
Bawaan
Kontrol 3. Risiko Konsentrasi Wilayah
Penjualan
Perubahan merugikan pada faktor ekonomi Yogyakarta dan
demografi di Jawa Tengah & DI Yogyakarta
Dampak negatif terhadap
kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan prospek grup otomotif
Perseroan.
Mayor Mungkin Tinggi • Penerapan strategi perluasan jaringan distribusinya dengan peningkatan pembukaan jaringan diler di lokasi-lokasi strategis di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
• Identifikasi lahan baru yang berlokasi strategis untuk akuisisi lahan.
Manajemen Risiko: Control Self-Assessment
Uraian Risiko Risiko Bawaan Tindakan Saat Ini/Kontrol untuk
Mengelola Risiko Kejadian Kerugian Risiko/Dampak Dampak Kemungkinan Keseluruhan –
Bawaan
Kontrol 4. Risiko Persaingan Usaha
• Pembelian Toyota dari kota lainnya untuk digunakan di Jawa Tengah atau DI Yogyakarta
• Persaingan dari kendaraan merek lain terutama Honda
• Persaingan dari bengkel tidak resmi yang melayani perbaikan & pengecatan, serta penjualan suku cadang asli maupun imitasi dengan harga lebih murah.
• Persaingan dari perusahaan pembiayaan lain & bank yang lebih murah harganya, lebih cepat persetujuannya, sumber finansial dan akses permodalan yang lebih baik.
• Otomotif: Turunnya pangsa pasar dan pendapatan akibat persaingan dari merek, diler atau bengkel tidak resmi.
• Pembiayaan: Persaingan usaha yang dihadapi Perseroan dan Entitas Anak memiliki dampak negatif terhadap pendapatan, kegiatan usaha, kondisi
keuangan, dan prospek.
Moderat Sangat Mungkin
Tinggi • Perseroan memberikan nilai lebih kepada konsumennya dengan menjamin kualitas layanan yang diberikan melalui sumber daya manusia andal dan terlatih.
• Perseroan memberi fasilitas untuk meningkatkan kenyamanan
konsumen, seperti:
a. untuk otomotif, yaitu jaringan diler yang luas & tersebar di lokasi-lokasi strategis, fasilitas bengkel berupa booking service,
express maintenance, Toyota
Home Service, bengkel keliling Dyna, dan car transporter, b. untuk pembiayaan, yaitu call
Manajemen Risiko: Control Self-Assessment
Uraian Risiko Risiko Bawaan Tindakan Saat Ini/Kontrol untuk
Mengelola Risiko Kejadian Kerugian Risiko/Dampak Dampak Kemungkinan Keseluruhan –
Bawaan
Kontrol 5. Risiko Kebijakan Agen Tunggal
Pemegang Merek
Pengaruh kebijakan dari ATPM terkait penentuan harga, pasokan, kebijakan distribusi, perdagangan, pemasaran, dan perpanjangan kontrak
kedilerannya
• Kenaikan harga jual oleh ATPM atau perubahan kebijakan yang merugikan pada harga
penjualan tersebut sehingga volume penjualan turun dan/atau harga pokok penjualan meningkat yang akhirnya menurunkan profit.
• Distribusi persediaan yang diimpor tidak tepat waktu berakibat pada turunnya kepuasan pelanggan.
• Keputusan perubahan
kebijakan terkait jalur distribusi menjadi langsung dan
pemutusan izin kedileran dapat menurunkan pendapatan, kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan prospek grup otomotif.
Mayor Mungkin Tinggi • Penelaahan secara saksama dalam
proses perolehan perpanjangan atas perjanjian kedileran dengan ATPM
• Upaya menjaga komitmen yang telah disepakati dengan
komunikasi yang baik dan aktif dengan ATPM.
Uraian Risiko Risiko Bawaan Tindakan Saat Ini/Kontrol untuk Mengelola Risiko
Kejadian Kerugian Risiko/Dampak Dampak Kemungkinan Keseluruhan – Bawaan
Kontrol 6. Risiko Ketergantungan
terhadap Entitas Anak
Turunnya distribusi laba, biaya manajemen, dan pembayaran lain dari Entitas Anak.
Ketidakmampuan Perseroan untuk membayar kewajiban dan dividen bagi pemegang saham.
Moderat Mungkin Tinggi • Pengawasan terhadap kinerja operasional & keuangan Entitas Anak, serta pengarahan &
dukungan bagi Entitas Anak untuk berkembang.
• Bantuan untuk Entitas Anak berupa penyertaan modal, pemberian pinjaman & jasa manajemen (seperti penilaian kinerja, penelaahan
pengembangan usaha & evaluasi rencana tahunan & lima tahunan).
7. Risiko Operasional
• Sistem operasional & prosedur / kontrol yang tidak menunjang perkembangan kebutuhan perusahaan pembiayaan.
• Sumber daya manusia untuk analis kredit & penagih yang tidak terkendali
• Terganggunya kelancaran operasi dan kualitas pelayanan kepada konsumen dan diler kendaraan sehingga kinerja dan daya saing Perseroan dan
Entitas Anak menurun.
• Turunnya pendapatan Perseroan.
Moderat Mungkin Tinggi • Pengkajian dan implementasi kebijakan spesifik tentang manajemen risiko operasional yang secara mayoritas
diimplementasikan ke dalam sistem informasi teknologi.
Manajemen Risiko: Control Self-Assessment
Uraian Risiko Risiko Bawaan Tindakan Saat Ini/Kontrol untuk
Mengelola Risiko Kejadian Kerugian Risiko/Dampak Dampak Kemungkinan Keseluruhan –
Bawaan
Kontrol 8. Risiko Pembiayaan
• Ketidakmampuan nasabah/debitur untuk membayar kembali fasilitas pembiayaan yang diberikan, baik pokok pinjaman maupun bunganya
• Turunnya nilai pasar atas jaminan yaitu kendaraan yang diambil alih
• Hilangnya unit kendaraan dan konsumen menunggak atau tidak membayar angsuran.
• Penurunan nilai jual atas jaminan yang jika tidak
tertagih, piutang tersebut harus dibebankan pada laporan laba rugi sebagai kerugian
penghapusan piutang sehingga menurunkan laba dan nilai aset.
Moderat Sangat Mungkin
Tinggi • Prinsip kehati-hatian dalam pemberian persetujuan kredit.
• Analisis calon nasabahnya secara menyeluruh dan memadai dari berbagai kriteria melalui sistem
scoring.
• Pemanfaatan berbagai metode mulai dari pesan singkat, telepon ataupun kunjungan langsung berdasarkan suatu sistematika yang akurat.
Manajemen Risiko: Control Self-Assessment
Uraian Risiko Risiko Bawaan Tindakan Saat Ini/Kontrol untuk
Mengelola Risiko Kejadian Kerugian Risiko/Dampak Dampak Kemungkinan Keseluruhan –
Bawaan
Kontrol 9. Risiko Ketergantungan pada
Pinjaman Bank & Pembiayaan Eksternal
• Otomotif: pembiayaan tidak diperoleh dengan syarat & ketentuan komersial yang wajar atau tepat pada waktunya, atau kenaikan biaya pendanaan.
• Pembiayaan: ketidakmampuan mendapatkan sumber
pendanaan yang layak dan dengan jangka waktu yang sesuai dengan aktivitas pembiayaan yang diberikan.
• Ketidakmampuan
mengembalikan pinjaman pokok berikut bunga yang telah ditetapkan pada saat jatuh tempo.
• Turunnya laba grup otomotif dan implementasi rencana ekspansi grup otomotif Perseroan mungkin tertunda.
• Turunnya pertumbuhan
pendapatan grup pembiayaan dan ketidaksesuaian
pendanaan selanjutnya berdampak negatif pada pendapatan, kegiatan usaha, kondisi keuangan, kinerja, dan prospek usaha grup
pembiayaan Perseroan.
• Turunnya kinerja keuangan dan reputasi Perseroan sehingga sumber pendanaan baru di masa depan menjadi terbatas.
Moderat Mungkin Tinggi • Diversifikasi pendanaan melalui sejumlah instrumen, seperti pinjaman term loan, joint
financing, pinjaman sindikasi,
pinjaman modal kerja, overdraft, dan fixed loan.
• Upaya menjalin hubungan yang erat dengan perbankan dan sumber pendanaan lainnya untuk mempertahankan sumber