• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. commit to user"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era saat ini banyak perusahaan – perusahaan besar maupun kecil kurang memperhatikan resiko keselamatan dan kesehatan tenaga kerjanya. Dari resiko penyakit yang ditimbulkan akibat dari pekerjaan maupun kejadian yang tidak diinginkan seperti kecelakaan kerja, baik saat di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan (berangkat kerja, pulang kerja atau tugas luar kota). Dalam mengantisipasi resiko yang terjadi setiap perusahaan diwajibkan mendaftarkan tenaga kerjanya dalam program jaminan sosial tenaga kerja yang berada di bawah naungan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

Jaminan sosial tenaga kerja merupakan program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi resiko sosial ekonomi tertentu yang penyelenggaraannya menggunakan mekanisme asuransi sosial. Sebagai program publik BPJS Ketenagakerjaan memberikan hak dan membebani kewajiban secara pasti (compulsory) bagi pengusaha dan tenaga kerja berdasarkan Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), menyebutkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan diamanatkan untuk menyelenggarakan Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Program Jaminan Kematian (JK), Program Jaminan Pensiun (JP) dan Program Jaminan Hari Tua (JHT).

Hal ini dilatar belakangi dengan meningkatnya jumlah tenaga kerja di Indonesia yang terdaftar di dalam program BPJS Ketenagakerjaan, Berikut tabel perkembangan jumlah tenaga kerja dalam periode tahun 2009 - 2013 :

(2)

commit to user

Tabel 1.1

Jumlah Kepesertaan (Tenaga Kerja) BPJS Ketenagakerjaan Periode 2009 - 2013 PROGRAM 2013 2012 2011 2010 2009 JKK, JHT, JKM Aktif 12.041.995 11.246.457 10.257.115 9.337.423 8.495.732 Non Aktif 19.939.993 17.928.227 24.038.024 22.308.877 20.534.941 Total 31.981.948 29.174.684 34.295.139 31.746.300 29.030.673 Sumber: BPJS Ketenagakerjaan

Dari data diatas dapat dilihat jumlah tenaga kerja yang aktif disetiap tahun mengalami peningkatan. Sedangkan tenaga kerja non aktif setiap tahunnya mengalami peningkatan dan penurunan, hal ini didasari dengan adanya kesadaran tinggi dari perusahaan dan tenaga kerja akan resiko terjadinya kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja merupakan peristiwa yang terjadi secara tiba – tiba tidak diduga sebelumnya, yang terjadi diluar kekuasaan manusia tidak disengaja oleh yang bersangkutan dan datangnya dari luar tubuhnya. Faktor penyebabnya bisa terjadi karena mesin, lalu lintas (tugas luar kota), kebakaran, keracunan bahan kimia, dsb.

Asuransi Sosial merupakan asuransi yang menyediakan jaminan sosial bagi anggota masyarakat, baik secara lokal, regional ataupun nasional, karena menyangkut kepentingan masyarakat melalui perundang – undangan pemerintah menetapkan asuransi sosial sebagai asuransi wajib, dimana setiap anggota masyarakat yang terlibat dalam asuransi ini memikul kewajiban sosial (dengan membayar iuran/premi wajib) dan memperoleh jaminan sosial. Penyelenggara asuransi sosial hanya lembaga yang ditunjuk/dibentuk pemerintah dalam hal ini adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) terbagi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan sosial (BPJS) Kesehatan yang menggantikan PT. Askes, sedangkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menggantikan PT. Jamsostek.

(3)

commit to user

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan merupakan salah satu badan publik yang memberikan jaminan sosial tenaga kerja dimana programnya wajib diikuti setiap orang (pemberi kerja dan pekerjanya) termasuk tenaga asing yang paling singkat 6 (enam) bulan bekerja di Indonesia, CPNS dan PNS, Anggota TNI & POLRI, pejabat negara, pegawai pemerintah non pegawai negeri, prajurit siswa TNI dan peserta didik POLRI. Produk dan layanan BPJS Ketenagakerjaan adalah Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), dan Jaminan Hari Tua (JHT). Jaminan Pensiun (JP), Program Jaminan Jasa Kontruksi, Program Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja (TK - LHK).

Program unggulan BPJS Ketenagakerjaan adalah Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) yang khusus menangani setiap kecelakaan kerja yang terjadi baik di dalam maupun di luar perusahaan (masih berhubungan dengan pekerjaan). Hal ini di lihat dari jumlah pengajuan klaim pada tahun 2013 terdapat 3.429 kasus yang terjadi peningkatan 822 kasus dari tahun 2012 yang terdapat 2.607 kasus. Sedangkan nilai pembayaran pada tahun

2013 senilai Rp. 9.378.794.185,- hal ini terjadi peningkatan Rp. 1.094.360.033,- dari tahun 2012 dengan nilai pembayaran Rp. 8.284.434.152,-. Dari data tahun 2013 rata – rata setiap bulan terdapat

286 pengajuan klaim jaminan kecelakaan kerja dengan nilai pembayaran rata – rata setiap bulan Rp. 781.566.182,-. Berikut tabel data pengajuan dan pembayaran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) BPJS Ketenagakerjaan Surakarta periode 2012 – 2013 :

Tabel 1.2

Data Pengaju Klaim dan Pembayaran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) BPJS Ketenagakerjaan Surakarta Periode 2012 - 2013 2012 2013 Pengaju (kasus) 2.607 3.429 Telah Diproses 2.607 2.372 Belum Diproses - 982 Pembayaran (Rp) 8.284.434.152 9.378.794.185

(4)

commit to user

Terdapat beberapa prosedur yang dilakukan dalam pengajuan klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) di BPJS Ketenagakerjaan. Prosedur pengajuan klaim dan pembayaran dibuat semudah mungkin sehingga perusahaan dan tenaga kerja tidak mengalami kesulitan. Terdapat dua tahap dalam pengajuan jaminan kecelakaan kerja (JKK) Tahap I yaitu proses pelaporan terjadinya kecelakaan kerja oleh perusahaan dan Tahap II Permintaan Jaminan kecelakaan kerja dan pembayaran jaminan. Prosedur pengajuan klaim harus jelas dan sesuai urutan dari mulai kelengkapan syarat – syarat pengajuan, pengisian blangko tahap I hingga tahap pembayaran jaminan sehingga mempermudahkan dalam pemrosesan pembayaran jaminan. Pentingnya prosedur pengajuan klaim agar tidak adanya kesalahan dalam pengajuan klaim sehingga dibuat dengan prosedur yang mudah. Hal ini bertujuan untuk memberi kepuasan kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan sehingga diharapkan peserta BPJS Ketenagakerjaan mendapat pelayanan semaksimal mungkin.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan pengamatan guna mengetahui bagaimana prosedur pengajuan klaim dan pembayaran jaminan kecelakaan kerja (JKK) secara lebih spesifik. Untuk itu penulis mengadakan praktek kerja atau magang di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Surakarta dengan mengambil judul “PROSEDUR KLAIM

DAN PEMBAYARAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK) DI

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS)

KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG SURAKARTA”.

B. Rumusan masalah

Dari uraian tentang latar belakang masalah di atas maka penulis merumuskan masalah yaitu :

1. Bagaimana Prosedur klaim dan pembayaran Jaminan kecelakaan kerja di BPJS Ketenagakerjaan kantor cabang Surakarta ?

(5)

commit to user

2. Apa saja faktor penghambat di dalam pelaksanaan klaim dan pembayaran jaminan kecelakaan kerja di BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Surakarta?

C. Tujuan Pengamatan

Pembuatan laporan ini bertujuan sebagai berikut : 1. Tujuan Operasional

a. Untuk mengetahui prosedur klaim dan pembayaran jaminan kecelakaan kerja di BPJS Ketenagakerjaan kantor cabang Surakarta. b. Untuk mengetahui faktor penghambat di dalam pelaksanaan klaim dan

pembayaran jaminan kecelakaan kerja di BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Surakarta.

2. Tujuan Fungsional

Agar hasil pengamatan bermanfaat bagi semua pihak yang bersangkutan, baik untuk pengetahuan maupun sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

3. Tujuan Individual

Untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh sebutan Ahli Madya Program Diploma III Manajemen Administrasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

D. Manfaat Pengamatan

Manfaat yang dapat di ambil dari pengamatan ini adalalah mampu memberikan wawasan dalam masyarakat umum, ilmu administrasi, pendidikan, bagi internal perusahaan dan bagi pengamat sendiri.

1. Manfaat bagi penulis

Menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan, serta dapat memberikan pengetahuan tentang prosedur klaim dan pembayaran jaminan kecelakaan kerja di perusahaan tersebut.

(6)

commit to user 2. Manfaat bagi Masyarakat umum

Dapat menjadi suatu referensi bagi masyarakat umum untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang prosedur klaim dan pembayaran jaminan kecelakaan kerja di suatu perusahaan.

3. Manfaat bagi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dapat menjadi acuan dalam penyusunan tugas akhir serta untuk menambah ilmu pengetahuan.

4. Manfaat bagi BPJS Ketenagakerjaan kantor cabang Surakarta

Dapat menjadi bahan masukan untuk evaluasi prosedur klaim dan pembayaran jaminan kecelakaan kerja dan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penggambilan keputusan.

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji, hormat, dan syukur penulis naikkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, anugrah, serta karunia-Nya yang telah dilimpahkan sehingga

Variabel budaya etis diukur dengan indikator yang dikembangkan dari Svanberg and Ohman (2013), Shafer and Wang (2010), dan TrevinO (1998) yang dikutip oleh

Dari hasil aransemen ulang ( remake ) tersebut Hanin menguploadnya pada platform Youtube dan menuai jutaan Viewers, karena keberhasilnya Hanin lantas tertarik

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan studi penelitian mengenai efektivitas pelayanan publik khususnya Dinas Kependudukan dan

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan sebagai rujukan bagi universitas dalam melakukan perbaikan iklim pembelajaran serta melakukan pencegahan dan

• Penilaian Acuan Patokan adalah penilaian yang dilakukan dengan membandingkan hasil belajar siswa terhadap suatu patokan yang telah.

Berdasarkan kondisi tegakan di Desa Sumberejo yang tidak terlalu heterogen (baik dari kerapatan pohon, jarak tanam, maupun sebaran diameter pohon) dan dengan mempertimbangkan

Berdasarkan latar belakang kecerdasan dan pengaruh pendidikan dari orang tua maupun dalam masyarakat tersebut, maka tidak mengherankan bahwa empat karya sastra Ki