LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN
ASUHAN KEPERAWKEPERAWAATTAN IBU AN IBU HAMIL DENGAN HAMIL DENGAN SC INDIKSC INDIKASI CPDASI CPD Di Ruang NIFAS RSUD H. Moch Ansai Sa!"h Ban#a$asin
Di Ruang NIFAS RSUD H. Moch Ansai Sa!"h Ban#a$asin
Ta
Tangga! % ngga! % s&' () Ma"s&' () Ma"* ()+,* ()+,
O!"h O!"h -R"sia A/in'a0 S. K"1 R"sia A/in'a0 S. K"1 NIM. I+B++))+2 NIM. I+B++))+2
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNI3ERSITAS LAMBUNG MANGKURAT UNI3ERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
()+, ()+,
A.
A. P"ngP"ng"*i"*ian an S"c*S"c*io io Ca"saCa"saiaia
Seksio sesarea ialah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding Seksio sesarea ialah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus. ( Prawirohardjo, 1
perut dan dinding uterus. ( Prawirohardjo, 1999)999) Sek
Seksio sio sesasesarea rea adaadalah lah melamelahirhirkan kan janjanin in melmelalualui i insinsisi isi padpada a dindindinding g abdabdomeomen n dandan dinding uterus. (Cunningham dkk, 1990)
dinding uterus. (Cunningham dkk, 1990) Seksi
Seksio o sesarea sesarea adalah adalah sebuah sebuah bentubentuk k melahimelahirkan rkan anak anak dengadengan n melakmelakukan ukan sebuahsebuah iri
irisasan n pepembmbededahahan an yayang ng memenenembmbus us ababdodomemen n seoseorarang ng ibibu du dan an ututererus us ununtutuk k mengeluarkan
mengeluarkan satu bayi satu bayi atau lebih. atau lebih. Cara ini Cara ini biasanya dilakubiasanya dilakukan ketika kan ketika kelahiran melaluikelahiran melalui ag
agina ina akaakan n menmengaragarah h padpada a komkompliplikaskasi!koi!komplmplikasikasi, i, kenkendatdati i "ara "ara ini ini semsemakiakin n umuumumm sebagai pengganti kelahiran normal
sebagai pengganti kelahiran normal. (. (#usmiati, $00%)#usmiati, $00%)
Cephalopeli" &isproportion ( CP& ) adalah tidak ada kesesuaian antara kepala janin Cephalopeli" &isproportion ( CP& ) adalah tidak ada kesesuaian antara kepala janin den
dengan gan benbentuk tuk dan dan ukuukuran ran panpangguggul. l. &is&ispropropoporsi rsi se'ase'aloplopelelik ik adaadalah lah keakeadaan daan yanyangg menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak da
dappat at kekeluluar ar memelalalului i agaginina. a. &i&ispsproropoporsrsi i sese'a'alolopepellik ik adadalalah ah kekeadadaaaan n yyanangg menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar melalui agina. &isproporsi se'alopelik disebabkan oleh panggul sempit, dapat keluar melalui agina. &isproporsi se'alopelik disebabkan oleh panggul sempit, janin yang besar ataupun kombin
janin yang besar ataupun kombinasi keduanya.asi keduanya.
Cephalopeli" &isproportion (CP&) adalah diagnosa medis digunakan ketika kepala Cephalopeli" &isproportion (CP&) adalah diagnosa medis digunakan ketika kepala bayi
bayi dinyatakan dinyatakan terlalu terlalu besar besar untuk muat untuk muat melewati melewati panggul ibu. panggul ibu. Sering Sering kali, kali, diagnosis diagnosis iniini dibuat setelah wanita telah bekerja keras selama beberapa waktu, tetapi lain kali, itu dibuat setelah wanita telah bekerja keras selama beberapa waktu, tetapi lain kali, itu dimasukkan ke dalam "atatan medis wanita
dimasukkan ke dalam "atatan medis wanita sebelum ia bahkan buruh. Sebuah misdiagnosissebelum ia bahkan buruh. Sebuah misdiagnosis o' CP&
o' CP& a""ouna""ount t untuuntuk k banybanyak yang ak yang tidak perlu dilakukan bedah "aesar di tidak perlu dilakukan bedah "aesar di memerika tararika tara dan di seluruh dunia setiap tahunnya. &iagnosis ini tidak harus berdampak masa depan dan di seluruh dunia setiap tahunnya. &iagnosis ini tidak harus berdampak masa depan seorang wanita melahirkan keputusan. *anyak tindakan dapat diambil oleh ibu hamil untuk seorang wanita melahirkan keputusan. *anyak tindakan dapat diambil oleh ibu hamil untuk meningkatkan peluangnya untuk melahirkan melalui agina.
meningkatkan peluangnya untuk melahirkan melalui agina.
B.
a. Seksio sesarea klasik atau corporal
&ilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada korpus uteri kira!kira 10 "m. +elebihannya antara lain mengeluarkan janin dengan "epat, tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih tertarik, dan sayatan bisa diperpanjang proksimal dan distal. Sedangkan kekurangannya adalah in'eksi mudah menyebar se"ara intraabdominal karena tidak ada peritonealis yang baik, untuk persalinan yang berikutnya lebih sering terjadi ruptur uteri spontan.
b. Seksio sesarea ismika atau profundal .
&ilakukan dengan melakukan sayatan melintang konkat pada segmen bawah rahim (low servikal transversal ) kira!kira 10 "m. +elebihan dari sectio caesarea ismika, antara lain penjahitan luka lebih mudah, penutupan luka dengan reperitonealisasi yang baik, tumpang tindih dari peritoneal 'lop baik untuk menahan penyebaran isi uterus ke rongga peritoneum, dan kemungkinan ruptur uteri spontan berkurang atau lebih ke"il. Sedangkan kekurangannya adalah luka melebar sehingga menyebabkan uteri pe"ah dan menyebabkan perdarahan banyak, keluhan pada kandung kemih post operasi tinggi.
". Seksio sesarea ekstra peritonealis
#aitu tanpa membuka peritoneum parietalis dan tidak membuka "aum abdominal.
C.
K!asi7i5asi S"c*io Ca"sa"aa. Seksio Sesarea Primer : &ari semula telah diren"anakan bahwa janin akan dilahirkan se"ara seksio sesarea, tidak diharapkan lagi kelahiran biasa, misalnya pada panggul sempit.
b. Seksio Sesarea Sekunder : &alam hal ini kita bersikap men"oba menunggu kelahiran biasa, bila tidak ada kemajuan persalinan, baru dilakukan seksio sesarea. c. Seksio Sesarea lang : -bu pada kehamilan lalu mengalami seksio sesarea dan
pada kehamilan selanjutnya dilakukan seksio sesarea ulang.
d. Seksio Sesarea Postmortem : Seksio sesarea yang dilakukan segera pada ibu hamil "ukup bulan yang meninggal tiba!tiba sedangkan janin masih hidup.
D. U5uan Panggu! 'an P"n6"8a8 T"#a'in6a CPD
ulang / tulang panggul terdiri dari os koksa, os sakrum, dan os koksigis. s koksa dapat dibagi menjadi os ilium, os iskium, dan os pubis. ulang / tulang ini satu dengan lainnya berhubungan. &i depan terdapat hubungan antara kedua os pubis kanan dan kiri, disebut sim'isis. &ibelakang terdapat artikulasio sakro! iliaka yang menghubungkan os sakrum dengan os ilium. &ibawah terdapat artikulasio sakro!koksigea yang
menghubungkan os sakrum (tl panggul) dan os koksigis (tl.tungging). Pada wanita, di luar kehamilan artikulasio ini hanya memungkinkan pergeseran sedikit, tetapi pada kehamilan dan waktu persalinan dapat bergeser lebih jauh dan lebih longgar,misalnya ujung koksigis dapat bergerak kebelakang sampai sejauh lebih kurang $, "m. 2al ini dapat dilakukan bila ujung os koksigis menonjol ke depan pada saat partus, dan pada pengeluaran kepala janin dengan "unam ujung os koksigis itu dapat ditekan ke belakang. Se"ara 'ungsional, panggul terdiri dari dua bagian yaitu pelis mayor dan pelis minor.
1. Pintu tas Panggul dibentuk oleh promontorium "orpus ertebra sa"rum, linea innominata, serta pinggir atas sim'isis. +onjugata diagonalis adalah jarak dari pinggir bawah sim'isis ke promontorium, Se"ara klinis, konjugata diagonalis dapat diukur dengan
memasukkan jari telunjuk dan jari tengah yang dirapatkan menyusur naik ke seluruh permukaan anterior sa"rum, promontorium teraba sebagai penonjolan tulang. &engan jari tetap menempel pada promontorium, tangan di agina diangkat sampai menyentuh ar"us pubis dan ditandai dengan jari telunjuk tangan kiri. 3arak antara ujung jari pada promontorium sampai titik yang ditandai oleh jari telunjuk merupakan panjang konjugata diagonalis. +onjugata era yaitu jarak dari pinggir atas sim'isis ke promontorium yang dihitung dengan mengurangi konjugata diagonalis 1, "m, panjangnya lebih kurang 11 "m. +onjugata obstetrika merupakan konjugata yang paling penting yaitu jarak antara bagian tengah dalam sim'isis dengan promontorium, Selisih antara konjugata era dengan konjugata obstetrika sedikit sekali.
$. Panggul engah (Peli" Caity) 4uang panggul ini memiliki ukuran yang paling luas. Pengukuran klinis panggul tengah tidak dapat diperoleh se"ara langsung. erdapat penyempitan setinggi spina is"iadika, sehingga bermakna penting pada distosia setelah kepala engagement. 3arak antara kedua spina ini yang biasa disebut distansia interspinarum merupakan jarak panggul terke"il yaitu sebesar 10, "m. &iameter anteroposterior setinggi spina is"iadi"a berukuran 11, "m. &iameter sagital posterior, jarak antara sa"rum dengan garis diameter interspinarum berukuran 5, "m.6,5 .
6. Pintu *awah Panggul Pintu bawah panggul bukanlah suatu bidang datar namun terdiri dari dua segitiga dengan dasar yang sama yaitu garis yang menghubungkan tuber is"iadikum kiri dan kanan. Pintu bawah panggul yang dapat diperoleh melalui pengukuran klinis adalah jarak antara kedua tuberositas is"ii atau distansia tuberum (10, "m), jarak dari ujung sa"rum ke tengah!tengah distensia tuberum atau diameter sagitalis posterior (%, "m), dan jarak antara pinggir bawah simpisis ke ujung sa"rum (11, "m).
E.
In'i5asi S"c*io Ca"sa"aa. &isproporsi "hepalopelik atau kelainan panggul.
b. Plasenta preia
". 7awat janin
d. Pernah seksio sesarea sebelumnya e. +elainan letak janin
'. 2ipertensi
g. 4upture uteri mengan"am h. Partus lama (prolonged labor) i. Partus tak maju (obstru"ted labor) j. &istosia seriks
k. +etidakmampuan ibu mengejan l. 8alpresentasi janin
• etak lintang
! *ila ada kesempitan panggul maka se"sio sesarea adalah "ara yang terbaik dalam segala letak lintang dengan janin hidup dan besar biasa.
! Semua primigraida dengan letak lintang harus ditolong dengan se"sio sesarea walau tidak ada perkiraan panggul sempit.
! 8ultipara dengan letak lintang dapat lebih dulu ditolong dengan "ara!"ara lain.
• etak bokong
Se"sio sesarea dianjurkan pada letak bokong bila ada ! Panggul sempit
! Primigraida
! 3anin besar dan berharga
• Presentasi dahi dan muka (letak de'leksi) bila reposisi dan "ara!"ara lain tidak berhasil. • Presentasi rangkap, bila reposisi tidak berhasil.
• 7emelli, dianjurkan se"sio sesarea bila
! 3anin pertama letak lintang atau presentasi bahu ! *ila terjadi interlo"k
! &istosia oleh karena tumor ! 7awat janin
F. Ko$1!i5asi S"c*io Ca"sa"a a. -n'eksi puerpuralis (ni'as)
• 4ingan &engan kenaikan suhu beberapa hari saja
• Sedang &engan kenaikan suhu yang lebih tinggi, disertai dehidrasi atau perut sedikit
kembung
• *erat &engan peritonitis, sepsis dan ileus paralitik. 2al ini sering kita jumpai pada
partus terlantar dimana sebelumnya telah terjadi in'eksi intrapartal karena ketuban yang telah pe"ah terlalu lama.
b. Perdarahan, disebabkan karena
• *anyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka • tonia uteri
• Perdarahan pada pla"enta bed
". uka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila reperitonialisasi terlalu tinggi.
d. +emungkinan rupture uteri spontan pada kehamilan mendatang.
G. E*io!ogi C"1ha!o1"!i5 Dis1o1osi
&istosia adalah persalinan yang sulit dan ditandai oleh terlalu lambatnya kemajuan persalinan. &istosia dapat disebabkan oleh kelainan pada serik, uterus, janin, tulang panggul ibu atau obstruksi lain di jalan lahir. +elainan ini dibagi menjadi tiga yaitu
1) +elainan kekuatan (power) yaitu kontraktilitas uterus dan upaya ekspulsi' ibu. a. +elainan his inersia uteri : kelemahan his
b. +ekuatan mengejan yang kurang misalnya pada hernia atau sesak na'as.
$) +elainan yang melibatkan janin (passenger), misalnya letak lintang, letak dahi, hidrose'alus.
6) +elainan jalan lahir (passage), misalnya panggul sempit, tumor yang mempersempit jalan lahir.
Panggul dengan ukuran normal tidak akan mengalami kesukaran kelahiran peraginam pada janin dengan berat badan yang normal. kuran panggul dapat menjadi lebih ke"il karena pengaruh gi;i, lingkungan atau hal lain sehingga menimbulkan kesulitan pada persalinan peraginam. Panggul sempit yang penting pada obstetri" bukan sempit se"ara anatomis namun panggul sempit se"ara 'ungsional artinya perbandingan antara kepala dan panggul.
Selain panggul sempit dengan ukuran yang kurang dari normal, juga terdapat panggul sempit lainnya. Panggul ini digolongkan menjadi empat, yaitu
1) +elainan karena gangguan pertumbuhan intrauterine panggul naegele, panggul robert, split pelis, panggul asimilasi.
$) +elainan karena kelainan tulang dan: sendi rakitis, osteomalasia, neoplasma, 'raktur, atro'i, nekrosis, penyakit pada sendi sakroiliaka dan sendi sakrokoksigea.
6) +elainan panggul karena kelainan tulang belakang ki'osis, skoliosis, spondilolistesis. 5) +elainan panggul karena kelainan pada kaki koksitis, luksasio koksa, atro'i atau
kelumpuhan satu kaki.
Setiap penyempitan pada diameter panggul yang mengurangi kapasitas panggul dapat menyebabkan distosia saat persalinan. penyempitan dapat terjadi pada pintu atas panggul, pintu tengah panggul, pintu bawah panggul, atau panggul yang menyempit seluruhnya,
yaitu sebagai berikut
1) Penyempitan pintu atas panggul
Pintu atas panggul dianggap sempit apabila diameter anterioposterior terpendeknya (konjugata era) kurang dari 10 "m atau apabila diameter transersal terbesarnya kurang dari 1$ "m. &iameter anteroposterior pintu atas panggul sering diperkirakan dengan mengukur konjugata diagonal se"ara manual yang biasanya lebih panjang 1, "m. &engan demikian, penyempitan pintu atas panggul biasanya dide'inisikan sebagai konjugata diagonal yang kurang dari 11, "m.8engert (195<) dan +altreider (19$) membuktikan bahwa kesulitan persalinan meningkat pada diameter anteroposterior kurang dari 10 "m
atau diameter transersal kurang dari 1$ "m. $) Penyempitan panggul tengah
&engan sa"rum melengkung sempurna, dinding!dinding panggul tidak berkonergensi, 'oramen is"iadikum "ukup luas, dan spina is"iadika tidak menonjol ke
dalam, dapat diharapkan bahwa panggul tengah tidak akan menyebabkan rintangan bagi lewatnya kepala janin. Penyempitan pintu tengah panggul lebih sering dibandingkan pintu atas panggul. 2al ini menyebabkan terhentunya kepala janin pada bidang transersal sehingga perlu tindakan 'or"eps tengah atau seksio sesarea. Penyempitan pintu tengah panggul belum dapat dide'inisikan se"ara pasti seperti penyempitan pada pintu atas panggul. +emungkinan penyempitan pintu tengah panggul apabila diameter interspinarum
ditambah diameter sagitalis posterior panggul tangah adalah 16, "m atau kurang. 6) Penyempitan pintu bawah panggul
Pintu bawah panggul bukan suatu bidang datar melainkan dua segitiga dengan diameter intertuberosum sebagai dasar keduanya. Penyempitan pintu bawah panggul terjadi bila diameter distantia intertuberosum berjarak < "m atau kurang. Penyempitan pintu bawah panggul biasanya disertai oleh penyempitan pintu tengah panggul.
Perkiraan panggul sempit dapat diperoleh dari pemeriksaan umum dan anamnesa. 8isalnya padatuber"ulosis ertebra, poliomyelitis, ki'osis. Pada wanita dengan tinggi badan yang kurang dari normal ada kemungkinan memiliki kapasitas panggul sempit, namun bukan berarti seorang wanita dengan tinggi badan yang normal tidak dapat memiliki panggul sempit. &ari anamnesa persalinan terdahulu juga dapat diperkirakan kapasitas panggul. pabila pada persalinan terdahulu berjalan lan"ar dengan bayi berat badan normal, kemungkinan panggul sempit adalah ke"il.
Pengukuran panggul (pelimetri) merupakan salah satu "ara untuk memperoleh keterangan tentang keadaan panggul. Pelimetri terdiri dari
a. Pelimetri luar
Cara ini dapat ditentukan se"ara garis besar jenis, bentuk, dan ukuran!ukuran panggul apabila dilakukan dengan pemeriksaan dalam. lat!alat yang dipakai antara lain jangkar!jangkar panggul 8artin, seander, Collin, *oudelo=ue dan sebagainya. #ang diukur adalah
Distansia spinarum (> $5!$? "m), jarak anatar kedua spina iliaka anterior superior sinistra dan dekstra.
Distansia kristarum (> $<!60 "m), jarak yang terpanjang antara dua tempat yang simetris pada krisna iliaka sinistra dan dekstra.
Distansia oblikua eksterna (ukuran miring luar), jarak antara spina iliaka posterior sinistra dan spina iliaka anterior superior dekstra dan dari spina iliaka posterior dekstra dan spina iliaka anterior superior sinistra.
Distansia intertrokanterika, jarak antara kedua trokanter mayor.
Konjugata eksterna (*oudelo=ue) > 1< "m, jarak antara bagian atas sim'isis ke pro'esus spinosus lumbal .
Distansia tubernum (> 10, "m), jarak antara tuber iskii kanan dan kiri. b. Pelimetri dalam
8emasukkan dua jari (telunjuk dan jari tengah) ke jalan lahir hingga menyentuh bagian tulang belakang:promotorium. 2itung jarak dari tulang kemaluan hingga promotorium untuk mengetahui ukuran pintu atas panggul dan pintu tengah panggul.
Pemeriksaan ini mendapatkan konjugata diagonal. ('lah @ur, $010). ". Pelimetri roentgenologik
ntuk memperoleh gambaran yang jelas tentang bentuk panggul dan ditemukan angka!angka mengenai ukuran!ukuran dalam ketiga bidang panggul.
) 3anin yang besar
@ormal berat neonatus pada umumnya 5000 gram dan jarang ada yang melebihi 000 gram. *erat badan neonatus lebih dari 5000 gram dinamakan bayi besar. Arekuensi berat badan lahir lebih dari 5000 gram adalah ,6B, dan berat badan lahir yang melihi 500
gram adalah 0,5B. Pada panggul normal, biasanya tidak menimbulkan terjadinya kesulitan dalam proses melahirkan janin yang beratnya kurang dari 500 gram. +esulitan dalam persalinan biasanya terjadi karena kepala janin besar atau kepala keras yang biasanya terjadi pada postmaturitas tidak dapat memasuki pintu atas panggul, atau karena bahu yang lebar sulit melalui rongga panggul.
H. P"na*a!a5sanaan Ch"1a!o1"!i5 Dis1o1osi 1) Persalinan Per"obaan
Prognosis persalinan dengan panggul sempit tergantung berbagai 'aktor, antara lain bentuk panggul, ukuran panggul, pergerakan sendi!sendi panggul, besarnya kepala janin, persentasi dan posisi kepala, serta his. Se"ara pasti, sebelum persalinan berlangsung hanya dapat ukuran!ukuran panggul. leh karena itu, jika C D < E "m
dilakukan sectio caesarea primer sedangkan C F < E!10 "m dapat dilakukan persalinan per"obaan.
Persalinan per"obaan hanya dilakukan pada letak belakang kepala, tidak dilakukan pada letak sungsang, letak dahi, letak muka, atau kelainan letak lainnya. da $ ma"am persalinan per"obaan, yaitu
a. Trial of labor , dimulai pada permulaan persalinan dengan peraginam se"ara spontan atau dibantu dengan ekstraksi ('or"eps atau akum) dan anak serta ibu dalam keadaan baik (dikatakan berhasil).
8. Test of labor , dimulai pada saat pembukaan lengkap dan berakhir 1 jam sesudahnya. Setelah 1 jamkepala turun sampai 2 ---, test of labor berhasil. Persalinan per"obaan dihentikan jika pembukaan tidak atau kurang sekali kemajuan, keadaan ibu atau anak menjadi kurang baik, ada lingkaran retraksi yang patologis, dan 'or"eps:akum ekstraksi gagal. &alam keadaan!keadaan tersebut, dilakukan sectio caesarea. (&inan S. *ratakoesoema, $00).
$) Seksio Sesarea Seksio sesarea elekti' dilakukan pada kesempitan panggul berat
dengan kehamilan aterm, atau disproporsi sephalopelik yang nyata. Seksio juga dapat dilakukan pada kesempitan panggul ringan apabila ada komplikasi seperti primigraida tua dan kelainan letak janin yang tak dapat diperbaiki. Seksio sesarea sekunder (sesudah persalinan selama beberapa waktu) dilakukan karena peralinan per"obaan dianggap gagal atau ada indikasi untuk menyelesaikan persalinan selekas
mungkin sedangkan syarat persalinan per aginam belum dipenuhi.
6) Sim'isiotomi indakan ini dilakukan dengan memisahkan panggul kiri dan kanan
5) +raniotomi dan +leidotomi +raniotomi adalah suatu tindakan yang memperke"il
ukuran kepala janin dengan "ara melubangi tengkorak janin dan mengeluarkan isi tengkorak, sehingga janin dapat dengan mudah lahir peraginam. +raniotomi, terdiri atas per'orasi kepala janin, yang biasanya diikuti oleh kranioklasi.
) +leidotomi indakan ini dilakukan setelah janin pada presentasi kepala dilahirkan,
akan tetapi dialami kesulitan untuk melahirkan bahu karena terlalu lebar. Setelah janin meninggal, tidak ada keberatan untuk melakukan kleidotomi (memotong klaikula) pada satu atau kedua klaikula.
I. Mo8i!isasi Dini Pos* Pa*u$ 9POST SECTIO CAESAREA:
8obilisasi dini adalah suatu upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan "ara membimbing penderita untuk mempertahankan 'ungsi 'isiologis. (Carpenito, $000) . 8obilisasi adalah kemampuan seseorang untuk berjalan bangkit berdiri dan kembali ke tempat tidur, kursi, kloset duduk, dan sebagianya disamping kemampuan mengerakkan ekstermitas atas. (2in"li'', 1999). 8obilisasi ibu post partum adalah suatu pergerakan, posisi atau adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam
melahirkan dengan persalinan Caesar. (Soelaiman, 1996)
8enurut 8anuaba (199<), tujuan mobilisasi post partum adalah
1) 8elan"arkan pengeluaran lo"hea, mengurangi in'eksi peurperium $) 8emper"epat inolusi alat kandungan
6) 8elan"arkan 'ungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan
5) 8eningkatkan kelan"aran peredaran darah, sehingga memper"epat 'ungsi S- dan pengeluaran sisa metabolisme.
8enurut 4ambey ($00<), man'aat mobilisasi dini adalah 1) 8elan"arkan sirkulasi darah
$) 8embantu proses pemulihan
6) 8en"egah terjadinya in'eksi yang timbul karena gangguan pembuluh darah balik serta menjaga pedarahan lebih lanjut
8enurut Ai;ari ($009), man'aat lain dari mobilisasi dini adalah 1) -bu merasa lebih sehat dan kuat
$) Aaal usus dan kandung ken"ing lebih baik
6) +esempatan yang baik untuk mengajari merawat atau memelihara anaknya 4. K"ugian Bi!a Ti'a5 M"!a5u5an Mo8i!isasi
1) Peningkatan suhu tubuh +arena adanya inolusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan dan menyebabkan in'eksi dan salah satu dari tanda in'eksi adalah peningkatan suhu tubuh.
$) Perdarahan yang abnormal &engan mobilisasi dini kontraksi uterus akan baik sehingga 'undus uteri keras, maka resiko perdarahan yang abnormal dapat dihindarkan, karena kontraksi membentuk penyempitan pembuluh darah yang terbuka. 6) -nolusi uterus yang tidak baik idak dilakukan mobilisasi se"ara dini akan
menghambat pengeluaran darah dan sisa plasenta sehingga menyebabkan terganggunya kontraksi uterus.
K. R"n*ang G"a5 Da!a$ Mo8i!isasi
8enurut Carpenito ($000), dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak yaitu
+: 4entang gerak pasi' - 4entang gerak pasi' ini berguna untuk menjaga kelenturan otot! otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain se"ara pasi' misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien.
$) 4entang gerak akti' 2al ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan "ara menggunakan otot!ototnya se"ara akti' seperti berbaring, menggerakkan kakinya.
6) 4entang gerak 'ungsional *erguna untuk memperkuat otot!otot dan sendi dengan melakukan akti'itas yang diperlukan.
Pa*h/a6 S"c*io Ca"sa"a
INDIKASI
Kelainan letak janin, Hipertensi, Rupture uteri mengancam, Partus lama, Partus tak maju, Distorsio servik Disproporsi
sefalopelvik, Palsenta previa, Gawat janin, Perna !" sebelumn#a,
Ketidakmam uan ibu men e an !ectio "aesarea Post partum $daptasi %siologis $daptasi psikologis Pasca operatif "emas
&rauma jaringan 'fek (etting &aking old &aking in Proses (uka bekas insisi Penerimaa n peran )nvasi !upresi !!P *edulla oblongata *empengarui tonus uteri Gangguan pada pons !timulasi Hip. )sapan ba#i Diskontin u itas jaringan Risko infek Perubaan !timulasi Hip.anterior Respon mual munta tonia uteri Pola napas tak !ekresi oksitosin *engambat sekresi Cemas !ekresi prolaktin !timulasi duktus alveoli Kelj.
Nyeri perdarahanRisko
Kelemaan
Gg. Moilitas )ne+ective breast Produksi $!)
Pressure te ejection of breast Putting inverte
".
Asuhan K"1"a/a*an +. P"ng5a#ian a. -dentitasPada tahap ini perawat perlu mengetahui tentang nama, umur, alamat rumah, agama atau keper"ayaan, suku bangsa, bahasa yang dipakai, status pendidikan dan pekerjaan pasien dan suaminya.
b. 4iwayat +esehatan
1. +eluhan utama
+eluhan utama merupakan 'aktor utama yang mendorong pasien men"ari pertolongan atau berobat ke rumah sakit. *iasanya pada pasien dengan post operasi se"tio "aesarea hari
1!6 adalah adanya rasa nyeri.
$. 4iwayat kesehatan sekarang
8ulai kapan klien merasakan adanya keluhan, dan usaha apa saja yang telah dilakukan untuk mengatasi keadaan ini.
6. 4iwayat kesehatan dahulu
".
Asuhan K"1"a/a*an +. P"ng5a#iana. -dentitas
Pada tahap ini perawat perlu mengetahui tentang nama, umur, alamat rumah, agama atau keper"ayaan, suku bangsa, bahasa yang dipakai, status pendidikan dan pekerjaan pasien dan suaminya.
b. 4iwayat +esehatan
1. +eluhan utama
+eluhan utama merupakan 'aktor utama yang mendorong pasien men"ari pertolongan atau berobat ke rumah sakit. *iasanya pada pasien dengan post operasi se"tio "aesarea hari
1!6 adalah adanya rasa nyeri.
$. 4iwayat kesehatan sekarang
8ulai kapan klien merasakan adanya keluhan, dan usaha apa saja yang telah dilakukan untuk mengatasi keadaan ini.
6. 4iwayat kesehatan dahulu
a) 4iwayat kesehatan klien
8enar"he pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid berapa hari, lama haid, warna darah haid, 2P2 kapan, terdapat sakit waktu haid atau tidak.
b) 4iwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
2amil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia, sehat atau tidak, penolong siapa, ni'as normal atau tidak.
") 4iwayat pemakaian alat kontrasepsi
ntuk mengetahui jenis +* yang digunakan oleh klien apakah menggunakan +* hormonal atau yang lainya.
5. 4iwayat kesehatan keluarga
8eliputi pengkajian komposisi keluarga, lingkungan rumah dan komunitas, pendidikan dan pekerjaan anggota keluarga, 'ungsi dan hubungan angota keluarga, kultur dan keper"ayaan, perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan, persepsi keluarga tentang penyakit klien dan lain!lain.
". Pemeriksaan 'isik dan pengkajian 'ungsional 1. ingkat kesadaran
ingkat kesadaran dibuktikan melalui pertanyaan sederhana yang harus dijawab oleh klien atau di suruh untuk melakukan perintah. ariasi tingkat kesadaran dimulai dari siuman sampai ngantuk, harus di obserasi dan penurunan tingkat kesadaran merupakan gejala syok.
$. Sistem perna'asan
4espirasi bias meningkat atau menurun . Perna'asan yang ribut dapat terdengar tanpa stetoskop. *unyi perna'asan akibat lidah jatuh kebelakang atau akibat terdapat se"ret. Suara paru yang kasar merupakan gejala terdapat se"ret pada saluran na'as . saha batuk dan berna'as dalam dilaksalanakan segera pada klien yang memakai anaestesi
general.
6. Sistem perkemihan
4etensi urine paling umum terjadi setelah pembedahan ginekologi, klien yang hidrasinya baik biasanya ken"ing setelah ? sampai < jam setelah pembedahan. 3umlah autput urine yang sedikit akibat kehilangan "airan tubuh saat operasi, muntah akibat anestesi. 5. Sistem pen"ernaan
Aungsi gastrointestinal biasanya pulih pada $5!%5 jam setelah pembedahan, tergantung pada kekuatan e'ek narkose pada penekanan intestinal. mbulatori perlu diberikan
untuk menghilangkan gas dalam usus. ,. -ntegritas ego
• &apat menunjukkan labilitas emosional, dari kegembiraan, sampai ketakutan, marah
atau menarik diri.
+lien: pasangan dapat memiliki pertanyaan atau salah terima peran dalam pengalaman kelahiran, mungkin mengekspresikan ketidakmampuan untuk menghadapi situasi baru.
;. Gliminasi
• +ateter urinaris indweiling mungkin terpasang urine jernih pu"at.
*ising usus tidak ada, samar atau jelas. %. @utrisi
bdomen lunak dengan tidak ada distensi pada awal. <. @yeri: ketidaknyamanan
8ungkin mengeluh ketidaknyamanan dari berbagai sumber. 8isal trauma bedah: insisi, nyeri penyerta, distensi kandung kemih: abdomen, e'ek!e'ek anestesia, mulut mungkin kering.
• *alutan abdomen dapat tampak sedikit noda kering dan utuh.
• 3alur parental bila digunakan paten "an sisi bebas eritema, bengkok, nyeri tekan.
10. Seksualitas
• Aundus kontraksi kuat dan terletak di umbili"us.
• liran lokhia sedang dan bebas bekuan berlebihan:banyak.
#.
Diagnosa K"1"a/a*an+: *ersihan jalan na'as tidak e'ekti' berhubungan dengan e'ek anestesi.
(: @yeri berhubungan dengan trauma pembedahan, e'ek anestesi, e'ek hormonal, distensi kandung kemih.
=: &e'isit olume "airan berhubungan dengan kehilangan darah dalam pembedaran.
2: 2ambatan mobilitas 'isik berhubungan dengan intoleransi aktiitas dan nyeri. ,: &e'isit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan 'isik
;: 4esiko in'eksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan tubuh terhadap bakteri sekunder pembedahan.
$%
+urang pengetahuan berhubungan dengan mengenai perubahan 'isiologis, periode pemulihan, perawatan diri dan kebutuhan perawatan diri.=. In*""nsi K"1"a/a*an
+: B"sihan #a!an na7as *i'a5 "7"5*i7 8"hu8ungan '"ngan "7"5 an"s*"si
ujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...H $5 jam, bersihan jalan napas e'ekti'.
+riteria hasil idak mengalami penumpukan sekret, bunyi na'as bersih, dan dapat melakukan batuk e'ekti'.
-nterensi
a. +aji 'aktor!'aktor penyebab (sekret, penurunan kesadaran, re'lek batuk). 4asional Penumpukan sekret, penurunan kesadaran dan re'lek batuk menurun dapat menghalangi jalan na'as.
8. Pertahankan klien pada posisi miring, maka sekret dapat mengalir ke bawah. 4asional dengan memberikan posisi miring, maka sekret dapat mengalir ke bawah.
c. +aji posisi lidah, yakinkan tidak jatuh ke belakang dan menghalangi na'as. 4asional posisi lidah yang jatuh ke belakang dapat menghalangi jalan na'as.
'. inggikan kepala tempat tidur.
4asional pengembangan paru lebih maksimal. ". jarkan batuk e'ekti'.
4asional untuk pengeluaran sekret dan jalan na'as.
#%
Gangguan asa n6a$an n6"i 8"hu8ungan '"ngan *au$a 1"$8"'ahan0 "7"5 anas*"si0 "7"5 ho$ona! 'an 'is*"nsi 5an'ung 5"$ih.ujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...H $5 jam, klien tidak mengalami nyeri.
+riteria hasil 8ampu mengidenti'ikasikan "ara mengurangi nyeri, mengungkapkan keinginan untuk mengontrol nyerinya, dan mampu untuk tidur:istirahat dengan tepat.
-nterensi
a. +aji nyeri, perhatikan lokasi, intensitas, dan lamanya.
4asional memberikan in'ormasi untuk membantu memudahkan tindakan keperawatan. b. jarkan dan "atat tipe nyeri serta tindakan untuk mengatasi nyeri.
4asional meningkatkan persepsi klien terhadap nyeri yang dialaminya. ". jarkan teknik relaksasi / distraksi
4asional meningkatkan kenyamanan klien. d. Pertahankan tirah baring bila diindikasikan.
4asional tirah baring diperlukan pada awal selama 'ase reteksi akut. e. njurkan menggunakan kompres hangat.
4asional membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan kenyamanan klien. '. *erikan obat sesuai indikasi
4asional mengurangi nyeri.
g. 8asukan kateter dan dekatkan untuk kelan"aran drainase. 4asional pengaliran kandung kemih menurunkan tegangan.
=: D"7isi* o!u$" caian 8"hu8ungan '"ngan 1"ng"!uaan in*"gi*as 1"$8u!uh 'aah0 1"u8ahan 'a!a$ 5"$a$1uan 1"$8"5uan 'aah.
ujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...H $5 jam, de'isit olume "airan dapat teratasi.
+riteria hasil anda!tanda ital yang stabil, palpasi denyut nadi dengan kualitas baik, turgor kulit normal, membran mukosa lembab, dan pengeluaran urine
yang sesuai. -nterensi
a. kur dan "atat pemasukan dan pengeluaran. injau ulang "atatan intraoperasi.
4asional membantu mengidenti'ikasi pengeluaran "airan atau kebutuhan penggantian. b. +aji pengeluaran urinarius.
4asional mengindikasikan mal'ungsi atau obstruksi sistemurinarius. ". wasi &, nadi, dan tekanan hemodinamik.
4asional hipoteksi, takikardia penurunan tekanan hemodinamik menunjukan kekurangan "airan.
d. Catat mun"ulnya mual:muntah.
4asional mual yang terjadi 1$!$5 jam pas"aoperasi dihubungkan dengan anestesiI mual lebih dari tiga hari pas"aoperasi dihubungkan dengan narkotik untuk mengontrol rasa sakit atau terapi obat! obatan lainnya.
e. Periksa pembalut atau drain pada interal reguler. +aji luka untuk terjadinya pembengkakan.
Pembengkakan lokal mengindikasikan 'ormasi hematoma:pendarahan. '. Pantau suhu kulit, palpasi denyut peri'er.
4asional kulit dingin:lembab, denyut lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi peri'er. g. Pasang kateter urinarius sesuai kebutuhan.
4asional memberikan mekanisme untuk memantau pengeluaran urinarius yang adekuat. h. *erikan "airan parental, produksi darah dan: atau plasma ekspander sesuai petunjuk. 4asional gantikan kehilangan "airan. Catat waktu penggunaan olume sirkulasi yang
potensial bagi penurunan komplikasi.
i. wasi pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi.
• 2b:2t
4asional menurun karena anemia atau kehilangan darah aktual.
• Glektrolit serumdan p2.
4asional ketidakseimbangan dapat memerlukan perubahan dalam"airan atau tambahan pengganti untuk men"apai keseimbangan.
j. *erikan darah atau kemasan S&8 bila diperlukan sesuai indikasi.
4asional kehilangan pendarahan, penurunan produksi S&8 dapat mengakibatkan anemia berat atau progresi'.
2: Ha$8a*an $o8i!i*as 7isi5 8"hu8ungan '"ngan in*o!"ansi a5*ii*as 'an n6"i. ujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... H $5 jam, gangguan
mobilitas 'isik teratasi.
+riteria hasil idak adanya kontraktur, meningkatkan kekuatan bagian tubuh yang sakit:kompensasi dan mendemonstrasikan teknik atau perilaku yang memungkinkan melakukan kembali aktiitas.
-nterensi
a. +aji 'ungsi motorik dengan menginstruksikan pasien untuk melakukan gerakan. 4asional mengealuasi keadaan khusus.pada beberapa lokasi trauma mempengaruhi
tipe dan pemilihan interensi.
b. Catat tipe anestesi yang diberikan pada saat intra partus pada waktu klien sadar. 4asional pengaruh anestesi dapat mempengaruhi akti'itas klien.
". *erikan suatu alat agar pasien mampu untuk meminta pertolongan, seperti bel atau lampu pemanggil.
4asional 8embuat pasien memiliki rasa aman, dapat mengatur diri dan mengurangi ketakutan karena ditinggal sendiri.
d. *antu : lakukan latihan 48 pada semua ekstremitas dan sendi, pakailah gerakan perlahan dan lembut.
4asional meningkatkan sirkulasi, meningkatkan mobilisasi sendi dan men"egah kontraktur dan atro'i otot.
e. njurkan klien istirahat. 4asional men"egah kelelahan.
'. ingkatkan akti'itas se"ara bertahap.
4asional akti'itas sedikit demi sedikit dapat dilakukan oleh klien sesuai yang diinginkan, memberikan rasa tenang dan aman pada klien emosional.
,: D"7isi* 1"a/a*an 'ii 8"hu8ungan '"ngan 5"!"$ahan 7isi5.
ujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...H $5 jam, de'isit perawatan diri teratasi
+riteria hasil 8ampu mendemonstrasikan teknik!teknik untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri, dan mengidenti'ikasi:menggunakan sumber!sumber yang tersedia. -nterensi
a. Pastikan berat : durasi ketidaknyamanan.
4asional nyeri dapat mempengaruhi respons emosi dan perilaku, sehingga klien mungkin tidak mampu ber'okus pada perawatan diri sampai kebutuhan 'isik.
b. entukan tipe!tipe anastesi.
4asional +lien yang telah menjalani anestesia spinal dapat diarahkan untuk berbaring datar.
". bah posisi klien setiap 1!$ jam.
4asional membantu men"egah komplikasi bedah seperti 'lebitis.
d. *erikan bantuan sesuai kebutuhan (perawatan mulut, mandi, gosokan punggung dan perawatan perineal).
4asional memperbaiki harga diri, meningkatkan perasaan kesejahteraan bantuan pro'esional
e. +olaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi.
4asional menurunkan ketidaknyamanan, yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk melaksanakan perawatan diri.
;: Risi5o in7"5si 8"hu8ungan '"ngan 1os"'u inasi70 5"usa5an 5u!i*0 1"$a#anan 1a'a 1a*og"n.
ujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... H $5 jam, klien tidak mengalami in'eksi.
+riteria hasil idak ada tanda!tanda in'eksi (rubor, kalor, dolor, tumor dan 'ungsio laesa), tanda!tanda ital normal terutama suhu (6?!6% C), dan pen"apaian tepat waktu dalam pemulihan luka tanpa komplikasi.
-nterensi
a. 8onitor tanda!tanda ital.
4asional suhu yang meningkat, dapat menunjukkan terjadinya in'eksi ("olor). b. +aji luka pada abdomen dan balutan.
4asional mengidenti'ikasi apakah ada tanda!tanda in'eksi adanya pus.
". 8enjaga kebersihan sekitar luka dan lingkungan klien, rawat luka dengan teknik aseptik.
4asional men"egah kontaminasi silang:penyebaran organisme in'eksius. d. &apatkan kultur darah, agina, dan plasenta sesuai indikasi.
4asional mengidenti'ikasi organisme yang mengin'eksi dan tingkat keterlibatan. e. Catat hemoglobin dan hematokrit. Catat perkiraan kehilangan darah selama prosedur
pembedahan.
kadar hemoglobin rendah dan kehilangan darah berlebihan.
f.
*erikan antibiotik pada praoperasi4asional men"egah terjadinya proses in'eksi
%. Kuang 1"ng"*ahuan 8"hu8ungan '"ngan 5uang in7o$asi $"ng"nai 1"u8ahan 7isio!ogis0 1"io'" 1"$u!ihan0 'an 5"8u*uhan 1"a/a*an 'ii.
ujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...H $5 jam, klien menunjukan pengetahuan mengenai perubahan 'isiologis, periode pemulihan, dan kebutuhan perawatan diri.
+riteria hasil 8ampu mengungkapkan pemahaman tentang perubahan 'isiologis, kebutuhan!kebutuhan indiidu, hasil yang diharapkan.
-nterensi
a. +aji kesiapan dan motiasi klien untuk belajar
4asional penyuluhan diberikan untuk membantu mengembangkan pengetahuan ibu, maturasi dan kompetensi.
b. +aji keadaan 'isik klien.
4asional ketidaknyamanan dapat mempengaruhi konsentrasi dalam menerima penyuluhan.
". *erikan in'ormasi tentang perubahan 'isiologis dan psikologis yang normal. 4asional membantu klien mengenali perubahan normal.
d. &iskusikan program latihan yang tepat, sesuai ketentuan.
4asional program latihan dapat membantu tonus otot!otot, meningkatkan sirkulasi, menghasilkan gambaran keseimbangan tubuh dan meningkatkan perasaan sejahtera
1. Carpenito. ynda 3uall. Diagnosa Keperawatan: Aplikasi Pada Pasien Klinis. 3akarta G7C., Gd.9. $009.
$. &oengoes, 8. Rencana Perawatan Maternitas !a"i, G7C jakarta. $001.
6. Ai;ari, S. Peruba#an $isiologi pada Masa %ifas, Arom 2ttp::sekura"ity:blogspot."om. $016
5. 2in"li'', S. Kamus Keperawatan, 3akarta G7C. 1999.
. 3udith 8. Jilkinson, @an"y 4. hern. !uku &aku Diagnosis Keperawatan' Diagnosa %A%DA' (ntervensi %()' Kriteria *asil %+) . 3akarta G7CI $00.
?. 8ansjoer, . Dasar,dasar Keperwatan Maternitas, G7C jakarta. 199.
%. 8anuaba, -. *. 7. (lmu Kebidanan Pen"akit Kandungan dan Keluarga !erencana -ntuk Pendidikan !idan, 3akarta G7C. 199<.
<. 8anuaba, -. *. 7. Mema#ami Kese#atan Reproduksi anita. r"an 3akarta. $000. 9. 8o"htar, 4. &inopsis obstetri : obstetri operatif' obstetri sosial' jilid / . G7C
3akarta. $00$.
10. Prawirohardjo, S. !uku Panduan Praktis Pela"anan Kese#atan Maternal dan %eonatal , 3akarta #ayasan *ina Pustaka. $00$.
11. Syai'udin, bdul *ari, Pela"anan kese#atan maternal dan neonatal. *ina Pustaka 3akarta. $00$.