• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kerja Praktek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kerja Praktek"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk melaksanakan kerja praktik sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. PSTI UAJY memandang kerja praktek sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa untuk mengenali suasana di industri serta menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan etos kerja profesional sebagai calon sarjana Teknik Industri.

Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Teknik Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini mencakup kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan pemecahanan masalah. Oleh karena

itu, dalam kerja praktek kegiatan yang dilakukan oleh

mahasiswa adalah:

1.Mengenali ruang lingkup perusahaan.

2.Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu.

3.Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh

atasan, supervisor atau pembimbing lapangan.

4.Mengamati perilaku sistem.

5.Menyusun laporan dalam bentuk tertulis.

(2)

2 1.2. Tujuan

Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah:

1. Melatih kedisiplinan.

2. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan

kerja, dan atasan dalam perusahaan.

3. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan

kerja.

4. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam

berproduksi dan menjalankan bisnis.

5. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan

praktek yang ada di perusahaan.

6. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem

bisnis.

1.3. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek dimulai dari 1 Juli

2013 hingga 2 Agustus 2013 di PT. PERTAMINA EP Asset I

Field Jambi yang terletak di Jalan Lirik Komperta Kenali

Asam Atas Jambi. Pada kerja praktek ini, mahasiswa

ditempatkan di Fungsi Supply Chain Management dan General

Service yang bertugas untuk mengadakan dan mengelola

barang atau inventori yang digunakan untuk keperluan

(3)

3

BAB 2

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT PERTAMINA EP adalah perusahaan yang

menyelenggarakan kegiatan usaha di sektor hulu bidang minyak dan gas bumi, meliputi eksplorasi dan eksploitasi. Di samping itu, PERTAMINA EP juga melaksanakan kegiatan usaha penunjang lain yang secara langsung maupun tidak langsung mendukung bidang kegiatan usaha utama.

PT PERTAMINA EP didirikan pada pada 10 Desember 1957

dengan nama PT Perusahaan Minyak Nasional, disingkat PERMINA. Perusahaan itu lalu bergabung dengan PERTAMIN menjadi PERTAMINA pada 1968. Untuk memperkokoh perusahaan yang masih muda ini, Pemerintah menerbitkan UU No. 8 pada 1971, yang menempatkan PERTAMINA sebagai perusahaan minyak dan gas bumi milik negara. Berdasarkan UU ini, semua perusahaan minyak yang hendak menjalankan usaha di Indonesia wajib bekerja sama dengan PERTAMINA. Karena itu PERTAMINA memainkan peran ganda yakni sebagai regulator bagi mitra yang menjalin kerja sama melalui mekanisme Kontrak Kerja Sama (KKS) di wilayah kerja (WK) PERTAMINA. Sementara di sisi lain PERTAMINA juga bertindak sebagai operator karena juga menggarap sendiri sebagian wilayah kerjanya.

Sejalan dengan pembentukan PT PERTAMINA EP maka pada tanggal 17 September 2005, PT PERTAMINA (Persero) telah melaksanakan penandatanganan Kontrak Kerja Sama (KKS) dengan BPMIGAS – yang berlaku surut sejak 17

(4)

4

September 2003 – atas seluruh Wilayah Kuasa Pertambangan Migas yang dilimpahkan melalui perundangan yang berlaku. Sebagian besar wilayah PT PERTAMINA (Persero) tersebut dipisahkan menjadi Wilayah Kerja (WK) PT PERTAMINA EP. Pada saat bersamaan, PT PERTAMINA EP juga melaksanakan penandatanganan KKS dengan BPMIGAS yang berlaku sejak 17 September 2005.

Dengan demikian WK PT PERTAMINA EP adalah WK yang dahulu dikelola oleh PT PERTAMINA (Persero) sendiri dan WK yang dikelola PT PERTAMINA (Persero) melalui TAC (Technical Assistance Contract) dan JOB EOR (Joint Operating Body Enhanced Oil Recovery).

Dengan tingkat pertumbuhan produksi rata-rata 6-7 persen per tahun, PT PERTAMINA EP memiliki modal optimisme kuat untuk tetap menjadi penyumbang laba terbesar PT PERTAMINA (Persero). Keyakinan itu juga

sekaligus untuk menjawab tantangan pemeritah dan

masyarakat yang menginginkan peningkatan produksi migas nasional.

Saat ini tingkat produksi PERTAMINA EP adalah sekitar 127.635 barrel oil per day (BOPD) untuk minyak dan sekitar 1.054 million standard cubic feet per day (MMSCFD) untuk gas.

Wilayah Kerja (WK) PERTAMINA EP seluas 138 ribu kilometer persegi merupakan limpahan dari sebagian besar Wilayah Kuasa Pertambangan Migas PT PERTAMINA (PERSERO). Pola pengelolaan usaha WK seluas itu dilakukan dengan

cara dioperasikan sendiri (own operation) dan kerja sama

(5)

5

Contract (TAC) sebanyak 27 kontrak dan Kerjasama Operasi

(KSO) sebanyak 25 kontrak. Jika dilihat dari rentang geografinya, PERTAMINA EP beroperasi hampir di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.

WK PERTAMINA EP terbagi ke dalam lima Asset.

Operasi kelima Asset terbagi ke dalam 19 Field, yakni

Rantau, Pangkalan Susu, Lirik, Jambi, dan Ramba di Asset

1, Prabumulih, Pendopo, Limau dan Adera di Asset2 ,

Subang, Jatibarang dan Tambun di Asset 3, Cepu di Asset 4

serta Sangatta, Bunyu, Tanjung, Sangasanga, Tarakan dan

Papua di Asset 5.

Di samping pengelolaan WK tersebut di atas, pola

pengusahaan usaha yang lain adalah dengan model

pengelolaan melalui proyek-proyek, antara lain Pondok

Makmur Development Project di Jawa Barat, Paku Gajah

Development Project di Sumatera Selatan, Jawa Gas

Development Project di Jawa Tengah, dan Matindok Gas

Development Project di Sulawesi Tengah.

PT PERTAMINA EP juga memiliki beberapa

sertifikasi. Sampai dengan Desember 2011, telah dilakukan

proses sertifikasi ISO 9001:2008 di 14 Lapangan yaitu Lapangan Cepu, Jatibarang, Subang, Tambun, Prabumulih, Pendopo, Rantau, Pangkalan Susu, Bunyu, Sangatta, Papua, Limau, Tarakan dan Sangasanga. Selain itu Sertifikat ISO 9001 juga diraih

oleh 3 Fungsi di PT PERTAMINA EP yaitu Supply Chain

Management (Kantor Pusat), Human Resources (Region Jawa)

dan Keuangan (Region Jawa). Untuk meningkatkan kinerja

dan mencapai Operating Excellence di tahun 2014, salah

(6)

6

menggunakan standar internasional. Tahun 2011 lapangan yang telah berhasil mendapatkan Sertifikat ISO 14001 dan OHSAS 18001 adalah Lapangan Rantau, Pangkalan Susu, Prabumulih, Pendopo, Cepu, Jambi, Limau, Sangasanga – Tarakan dan Bunyu. Selain itu juga ada tujuh PROPER Hijau

dari Kementerian Lingkungan Hidup. Lapangan yang

mendapatkan sertifikasi ini terdiri dari beberapa lapangan yang dioperasikan oleh PERTAMINA EP yaitu lapangan Rantau, Jambi, Tanjung, Subang dan Tambun. Serta dua lapangan yang dikelola bersama mitra yakni TAC PERTAMINA - Semberah Persada Oil dan TAC PERTAMINA – Binawahana Petrindo Meruap.

2.2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT PERTAMINA EP Asset I Field

Jambi tergolong kedalam organisasi garis (line

organization) dimana organisasi dijalankan berdasarkan

perintah sesuai dengan garis vertikal dari atas sampai ke bawah.

Jabatan tertinggi di PT PERTAMINA EP Asset I

Field Jambi dipegang oleh seorang Field Manager dibantu

dengan sekretaris. Dibawah Field Manager masing – masing

divisi terbagi ke dalam 2 fungsi. Fungsi pertama disebut

core function atau fungsi inti dari aktivitas eksploitasi

di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Divisi yang

berada dalam core function antara lain Operation

Planning, Petroleum Engineering, Workover/Well Service,

Production Operation dan RAM. Selain itu ada pula

(7)

7

utama di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Divisi yang

berada dalam supporting function adalah HR (human

resource), Finance, HSSE (Health Safety Security

Environment), Legal & Relation, SCM & GS (Supply Chain

Management & General Service) dan ICT (Information

Communication Technology).

Masing – masing divisi dipimpin oleh Assisten

Manager divisi. Terdapat sebelas divisi didalam struktur

organisasi PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi yaitu

Human Resource, Finance, HSSE, Legal & Relation, SCM dan

ICT. Untuk memperjelas struktur organisasi PT PERTAMINA

EP Asset I Field Jambi dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT PERTAMINA EP Asset I

(8)

8

1. Field Manager

Field Manager bertanggung jawab terhadap aktivitas

ataupun proses bisnis yang berjalan di PT PERTAMINA

EP Asset I Field Jambi. Field Manager memiliki

wewenang untuk mengambil keputusan terhadap setiap

aktivitas yang ada di PT PERTAMINA EP Asset I Field

Jambi.

2. Sekretaris Field Manager

Sekretaris Field Manager bertugas untuk membantu

Field Manager dalam urusan administrasi.

3. Operation Planning Assistant Manager

Operation Planning Assistant Manager merupakan

penyampai perintah Field Manager untuk divisi

Operation Planning. Operation Planning Assistant

Manager bertanggug jawab terhadap aktivitas di divisi

Operation Planning. Aktivitas dalam Operation

Planning sendiri meliputi perencanaan operasi surface

(operasi yang berjalan di permukaan tanah) dan sub surface (operasi di bawah tanah seperti pengeboran

workover, dan lain – lain) dan menyusun Rencana Kerja

dan Anggaran Biaya (RKAB) tahunan. Operation Planning

Assistant Manager memiliki tanggung jawab langsung

terhadap Field Manager PT PERTAMINA EP Asset I Field

Jambi.

4. Petroleum Engineering Assistant Manager

Petroleum Engineering Assistant Manager merupakan

penyampai perintah Field Manager untuk divisi

Petroleum Engineering. Petroleum Engineering

(9)

9

aktivitas di divisi Petroleum Engineering. Divisi

Petroleum Engineering berfungsi sebagai konsultan

sekaligus konseptor dari aktivitas pembuatan sumur di

PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Aktivitas yang

dilakukan divisi Petroleum Engineering adalah

mengonsep optimalisasi sumur seperti menentukan jumlah sumur optimal dan menentukan peralatan apa

serta berapa banyak yang dibutuhkan sumur. Petroleum

Engineering Assistant Manager memiliki tanggung jawab

langsung terhadap Field Manager PT PERTAMINA EP Asset

I Field Jambi.

5. Workover / Well Services Assistant Manager

Workover / Well Services Assistant Manager merupakan

penyampai perintah Field Manager untuk divisi

Workover / Well Services. Workover / Well Services

Assistant Manager bertanggung jawab terhadap

aktivitas di divisi Workover / Well Services.

Aktivitas yang menjadi tanggung jawab divisi Workover

/ Well Services antara lain perawatan sumur,

pelaksana keputusan hasil konsep dari Petroleum

Engineering, operator rig, serta merupakan wakil

perusahaan dalam menggerakan operator di lapangan.

Workover / Well Services Assistant Manager memiliki

tanggung jawab langsung terhadap Field Manager PT

PERTAMINA EP Asset I Field Jambi.

6. Production Operation Assistant Manager

Production Operation Assistant Manager merupakan

penyampai perintah Field Manager untuk divisi

(10)

10

Manager bertanggung Jawab terhadap aktivitas di

divisi Production Operation. Aktivitas yang dilakukan

Production Operation adalah memonitori operasi sumur,

memonitori operasi transfer arus migas dan memonitori

pencapaian produksi. Production Operation Assistant

Manager memiliki tanggung jawab langsung terhadap

Field Manager PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi.

7. Reliable Applicable Maintenance Assistant Manager

Reliable Applicable Maintenance Assistant Manager

merupakan penyampai perintah Field Manager untuk

divisi Reliable Applicable Maintenance. Reliable

Applicable Maintenance Assistant Manager bertanggung

jawab terhadap aktivitas di divisi Reliable

Applicable Maintenance. Divisi Reliable Applicable

Maintenance bertanggung jawab terhadap perawatan

penunjang aktivitas produksi di PT PERTAMINA EP Asset

I Field Jambi. Tanggung jawab divisi Reliable

Applicable Maintenance meliputi utilities (electrical

& instrument dan power plant), mekanik (perbaikan

kendaraan dan pompa), topografi – sipil (meliputi

perawatan area sumur) dan Planner (aktivitas

perencanaan jadwal perawatan fasilitas dan kebutuhan

peralatan untuk perawatan fasilitas). Reliable

Applicable Maintenance Assistant Manager memiliki

tanggung jawab langsung terhadap Field Manager PT

PERTAMINA EP Asset I Field Jambi.

8. Human Resource Assistant Manager

Human Resource Assistant Manager merupakan penyampai

(11)

11

Reliable Applicable Maintenance Assistant Manager

bertanggung Jawab terhadap aktivitas di divisi Human

Resource. Aktivitas dalam divisi Human Resource

antara lain menjamin kesejahteraan pekerja, menetukan

job description masing – masing divisi beserta Staff

nya dan menentukan jumlah kebutuhan pekerja dalam

satu kali periode perekrutan. Human Resource

Assistant Manager memiliki tanggung jawab langsung

terhadap Field Manager PT PERTAMINA EP Asset I Field

Jambi.

9. Finance Assistant Manager

Finance Assistant Manager merupakan penyampai

perintah Field Manager untuk divisi Finance. Finance

Assistant Manager bertanggung jawab terhadap

aktivitas di divisi Finance. Aktivitas yang ada dalam

divisi Finance merupakan semua hal yang berkaitan

dengan keuangan PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi.

Divisi Finance bertugas sebagai pengendali anggaran

dan juga invoicing. Invoicing merupakan aktivitas

pengeluaran anggaran untuk membayar barang dan jasa

yang dikirimkan vendor. Finance Assistant Manager

memiliki tanggung jawab langsung terhadap Field

Manager PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi.

10. Health Safety Security Environment Assistant Manager

Health Safety Security Environment Assistant Manager

merupakan penyampai perintah Field Manager untuk

divisi Health Safety Security Environment. Health

Safety Security Environment Assistant Manager

(12)

12

Safety Security Environment. Aktivitas yang ada dalam

divisi Health Safety Security Environment antara lain

pengawasan dan penjaminan kesehatan, keselamatan dan keamanan pekerja dan lingkungan di PT PERTAMINA EP

Asset I Field Jambi. Human Resource Assistant Manager

memiliki tanggung jawab langsung terhadap Field

Manager PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi.

11. Legal & Relation Assistant Manager

Legal & Relation Assistant Manager merupakan

penyampai perintah Field Manager untuk divisi Legal &

Relation. Legal & Relation Assistant Manager

bertanggung Jawab terhadap aktivitas di divisi Legal

& Relation. Aktivitas dalam divisi Legal & Relation

meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan hukum, hubungan masyarakat dan juga tanggung jawab

pelaksanaan Coorporate Social Responsibility (CSR).

Legal & Relation Assistant Manager memiliki tanggung

jawab langsung terhadap Field Manager PT PERTAMINA EP

Asset I Field Jambi.

12. Supply Chain Management & General Service Assistant

Manager

Divisi Supply Chain Management & General Service

Assistant merupakan divisi dimana mahasiswa

ditempatkan untuk melaksanakan Kerja Praktek.Fungsi

Supply Chain Management dan General Service pada PT

PERTAMINA EP Asset I Field Jambi dikepalai oleh

seorang Asisten Manajer. Asisten Manajer Suppy Chain

Management dan General Service bertanggung jawab

(13)

13

Field Jambi. Dalam Supply Chain Management dan

General Service terdapat empat sub fungsi yaitu

Pengadaan, Penerimaam, Inventori dan Transportasi. Masing – masing Sub Fungsi dikepalai oleh seorang

Staff. Struktur Organisasi Fungsi Supply Chain

Management dan General Service ditunjukkan pada

gambar 2.2.

Assisten Manajer Supply Chain Management

& General Service

Staff Pengadaan Staff Penerimaan Staff Inventori Staff Transportasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Divisi Supply Chain Management & General Service di PT PERTAMINA EP Asset I

Field Jambi

Uraian tugas dan wewenang masing-masing jabatan adalah sebagai berikut :

1) Asisten Manajer Fungsi Supply Chain Management

dan General Service

Memimpin, mengelola dan bertanggung jawab terhadap

aktifitas – aktifitas yang ada pada Fungsi Supply

Chain Management yang meliputi pengadaan material,

(14)

14

Asisten Manajer memiliki tanggung jawab langsung ke

Field Manajer PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi.

2) Staff Pengadaan

Staff Pengadaan bertanggungjawab terhadap pengadaan

barang dan jasa untuk keperluan operasional di PT

PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Staff Pengadaan

memiliki wewenang untuk menentukan supplier atau vendor mana yang berhak untuk menyediakan barang atau

jasa untuk PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Staff

Pengadaan memiliki tanggung jawab langsung kepada

Assistant Manager Supply Chain Management & General

Service.

3) Staff Penerimaan

Staff Penerimaan bertanggung Jawab terhadap barang

yang masuk ke dalam gudang. Staff Penerimaan memiliki

wewenang untuk tidak menerima atau mengembalikan barang kepada vendornya jika diketahui barang tersebut dikirim tidak sesuai spesifikasi, jumlah dan

dikirim dengan dokumen yang tidak lengkap. Staff

Pengadaan bertugas pula untuk memberikan informasi ke

bagian keuangan melalui Goods Receipt sebagai bukti

bahwa barang sudah diterima oleh gudang dan vendor sudah dapat menagih barang biaya pengadaan barang

tersebut. Staff Penerimaan memiliki tanggung jawab

langsung kepada Assistant Manager Supply Chain

Management & General Service.

4) Staff Inventori

Staff Inventori bertanggung jawab terhadap

(15)

15

Asset I Field Jambi. Staff inventori juga bertanggung

jawab untuk memeriksa barang yang keluar untuk

diambil oleh User baik dalam hal jumlah maupun

spesifikasi, sesuai dengan yang tertera di

Reservation Slip. Staff Inventori memiliki otoritas

dalam mengesahkan formulir tanda keluarnya barang

(Security Gate Pass). Staff Inventori memiliki

tanggung jawab langsung kepada Assistant Manager

Supply Chain Management & General Service.

5) Staff Transportasi

Staff Transportasi bertanggung jawab untuk

menyediakan sarana transportasi bagi User untuk

memindahkan barang yang diperlukan ke lokasi yang

dituju oleh User. Staff transportasi bertugas

menganalisis kendaraan apa yang diperlukan oleh User

sesuai dengan Work Order yang diberikan oleh User.

Selain untuk kebutuhan alat angkut material, Staff

transportasi juga bertugas mengelola kendaraan

penumpang yang ada di PT PERTAMINA Asset I Field

Jambi. Staff Transportasi memiliki tanggung jawab

langsung kepada Assistant Manager Supply Chain

Management & General Service.

13. Information Communication Technology Assistant

Manager

Information Communication Technology Assistant

Manager merupakan penyampai perintah Field Manager

untuk divisi Information Communication Technology.

Information Communication Technology Assistant

(16)

16

divisi Information Communication Technology.

Aktivitas yang ada dalam divisi Information

Communication Technology meliputi pengelolaan sistem

informasi dan komunikasi di PT PERTAMINA EP Asset I

Field Jambi dan memenuhi kebutuhan akan informasi dan

teknologi pekerja yang berkaitan dengan pembuatan program, mengelola aktivitas jaringan informasi dan

komunikasi dalam PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi.

Information Communication Technology Assistant

Manager memiliki tanggung jawab langsung terhadap

Field Manager PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi.

2.3. Manajemen Perusahaan 2.3.1. Visi dan Misi

Setiap perusahaan pastilah memiliki visi dan misi

perusahaan. Visi dan misi merupakan tujuan dari

perusahaan dan alasan mengapa perusahaan itu ada. Lewat visi dan misi maka perusahaan akan mengerti tentang eksistensinya dan mejadi pedoman dalam bekerja.

Visi :

1.REPETITA I (2006-2008) :“Menjadi perusahaan minyak

dan gas bumi yang efektif dan efisien”

2.REPETITA II (2009-2011) :“Menjadi produsen migas

nomor satu di Indonesia”.

3.REPETITA III (2012-2014) :”Menjadi PERTAMINA EP

(17)

17 Misi :

Melaksanakan pengusahaan sektor hulu minyak dan gas dengan berwawasan lingkungan, sehat dan mengutamakan keselamatan serta keunggulan yang memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan.

Selain visi dan misi terdapat pula tata nilai yang diterapkan dalam PT PERTAMINA EP. Tata nilai tersebut adalah :

1.Sincere

PT PERTAMINA EP dalam menjalankan usahanya selalu

bertindak jujur dan bersih dari konflik

kepentingan

2.Strong

PT PERTAMINA EP melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara mandiri, kukuh, dan kompeten

3.Sensible

PT PERTAMINA EP senantiasa berwawasan luas dan

peduli pada lingkungan dalam menjalankan

operasinya

2.3.2. Kebijakan Perusahaan

PT PERTAMINA EP berkeyakinan bahwa penerapan prinsip-prinsip dan praktik terbaik GCG merupakan suatu

keharusan dalam rangka mewujudkan visi menjadi “World

Class Company” pada tahun 2014 yaitu dengan akan

(18)

18

1.Mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan

melalui pengelolaan yang didasarkan pada asas

transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,

independensi serta kewajaran dan kesetaraan.

2.Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian

masing-masing organ perusahaan.

3.Mendorong pemegang saham, anggota Dewan Komisaris

dan anggota Direksi agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakannya dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

4.Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab

sosial perusahaan terhadap masyarakat dan

kelestarian lingkungan terutama di sekitar

perusahaan.

5.Mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham

dengan tetap memperhatikan pemangku kepentingan lainnya.

6.Meningkatkan daya saing perusahaan secara nasional

maupun internasional.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan dengan standar tertinggi merupakan komitmen dari seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pekerja PT PERTAMINA EP.

Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, yaitu

keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian

dan kewajaran, telah tertanam dalam nilai-nilai

(19)

19 2.3.3. Ketenagakerjaan

a. Jumlah Karyawan

Jumlah tenaga kerja (karyawan tetap) di PT PERTAMINA EP

Asset I Field Jambi adalah sebanyak 552 orang. Karyawan

di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi terbagi kedalam

dua kelompok yaitu karyawan tetap dan karyawan kontrak. Karyawan tetap adalah karyawan yang secara resmi bekerja

dengan PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi dan diterima

lewat cara perekrutan yang diadakan. Perekrutan terbagi dua jenis yaitu perekrutan untuk personal baru dan perekrutan untuk pegawai kontrak yang sudah bekerja di PT

PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Untuk perekrutan

karyawan baru PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi melalui

PT PERTSMINS EP pusat membuka lowongan bagi lulusan perguruan tinggi dengan tingkat pendidikan D3 dan S1. Sedangkan untuk perekrutan karyawan tetap bagi karyawan kontrak diadakan sesuai dengan kebutuha PT PERTAMINA EP

Asset I Field Jambi.

Jumlah karyawan tetap PT PERTAMINA EP Asset I Field

Jambi 552 orang dengan rincian yang terdapat dalam tabel 1.1.

(20)

20

Tabel 1.1. Jumlah Karyawan Tetap di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi Divisi / Posisi Jumlah Pekerja (orang) Field Manager 1 Sekretaris FM 1 Operation Planning 70 Petroleum Engineering 85

Workover / Well Services 75

Production Operation 83

Reliable Aplicable Maintenance 46

Human Resource 42

Finance 24

HSSE 45

Legal & Relation 36

Supply Chain Management & General

Services 24

Information, Communication &

Technology 20

Jumlah 552

Sedangkan untuk karyawan kontrak (saat mahasiswa sedang melaksanakan kerja praktek) berjumlah 327 orang dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 1.2. Jumlah Karyawan Kontrak di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi

Divisi Jumlah (orang)

Operation Planning 42

Petroleum Engineering 46

Workover/ Well Services 31

Production Operation 80

Reliable Applicable Maintenance 33

Supply Chain Management & General

Services 52

HSSE 43

(21)

21

b. Jam Kerja

Jam masuk dan jam pulang karyawan setiap harinya sama, yaitu :

1. Senin–Jumat : 07.00 WIB s/d 16.00 WIB

2. Istirahat Senin-Kamis : 12.00 WIB s/d 13.00 WIB

3. Istirahat Jumat : 11.30 WIB s/d 13.30 WIB

Bagi karyawan yang bekerja secara shift maka jam kerja

disesuaikan dengan shift yang sudah diatur PT PERTAMINA

EP Asset I Field Jambi. PT PERTAMINA EP Asset I Field

Jambi juga mengizinkan adanya lembur bagi karyawan. Karyawan yang bekerja diluar dari jam kerja yang sudah ditentukan termasuk dihari libur akan mendapatkan intensif lembur. Uang lembur dihitung per jam dan dibayarkan bersamaan dengan gaji.

2.3.4. Fasilitas

PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi menunjang

kebutuhan pekerjanya selain dengan wilayah kantor yang nyaman juga dengan fasilitas tempat tinggal (komplek perumahan dan mess), rumah ibadah (masjid), Klinik Kesehatan, Gedung Olahraga, Fasilitas Olahraga (lapangan

sepak bola dan Sport Hall), Fasilitas Pendidikan (TK, SD

dan SMP) dan Gedung Pertemuan. Selain itu fasilitas yang ditawarkan meliputi instalasi listrik, air dan gas yang memadai. untuk memenuhi kesehatan jasmani pekerja, PT

PERTAMINA EP Asset I Field Jambi juga menydiakan

fasilitas medical check up rutin dan senam pagi dengan

(22)

22

BAB 3

TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN

3.1 Proses Bisnis Perusahaan

Aktivitas bisnis utama pada PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi adalah aktivitas eksploitasi. Aktivitas eksploitasi meliputi aktivitas pencarian sumber minyak bumi, pembuatan sumur, pengambilan minyak dari dalam tanah, serta pengolahan minyak bumi menjadi minyak mentah. Dalam pelaksanaan aktivitas eksploitasi ini, terdapat enam divisi yang terlibat baik dari fungsi inti maupun fungsi pendukung. Aktivitas eksploitasi dimulai dari perencanaan jumlah sumur yang akan dibuka. Aktivitas

perencanaan ini ditangani oleh divisi Petroleum

Engineering. Divisi Petroleum Engineering juga bertugas

menentukan titik – titik sumur yang akan dibuka berdasarkan hasil pencarian dengan menggunakan seismik. Setelah penetapan lokasi pengeboran dilaksanakan, maka

divisi Operation Planning akan menyiapkan peralatan yang

dibutuhkan untuk melakukan pengeboran. Selain menyiapkan

alat, divisi Operation Planning juga menyiapkan anggaran

biaya untuk melakukan proses pengeboran tersebut. Jika ada peralatan yang tidak dimiliki oleh PT PERTAMINA EP

Asset I Field Jambi maka divisi Operation Planning harus

menghubungi divisi Supply Chain Management and General

Service untuk mengadakan peralatan tersebut. Jika

(23)

23

Workover and Well service dapat melakukan proses

pengeboran. Divisi Workover and Well Service merupakan

divisi yang bertanggung jawab terhadap proses pengeboran

dan perawatan sumur yang dimiliki PT PERTAMINA EP Asset I

Field Jambi. Dalam melaksanakan pekerjaannya, dilakukan

pemeriksaan secara terus menerus terhadap peralatan yang digunakan dalam proses pengeboran. Jika terdapat masalah

pada alat tersebut maka divisi Workover and Well Service

harus melaporkan kerusakan tersebut kepada divisi

Reliable Acceptable Maintenance. Tidak hanya saat terjadi

kerusakan namun juga saat sudah tiba waktu perawatan

peralatan berkala, maka divisi Reliable Acceptable

Maintenance harus melakukan perawatan sesuai dengan

jadwal yang sudah ditentukan. Jika tidak ada masalah dengan peralatan pengeboran, maka aktivitas pengambilan minyak bumi dari dalam tanah sudah dapat dilakukan. Jumlah minyak bumi yang diproduksi menjadi tanggung jawab

divisi Production Operation. Jika jumlah minyak yang

dapat diproduksi mengalami penurunan terus menerus, maka

divisi Petroleum Engineering akan mencari sumber minyak

yang baru untuk dibuka. Jika sumur yang ada sudah dapat memenuhi target produksi maka aktivitas eksploitasi akan terus dilanjutkan dengan pemantauan ketat oleh divisi

Production Operation. Selain itu divisi Production

Operation juga bertugas untuk mengolah minyak bumi

menjadi minyak mentah. Setelah melalui proses pengolahan

dan minyak mentah dihasilkan, maka divisi Production

Operation mengirimkan minyak mentah tersebut lewat pipa –

(24)

24

Pertamina pengolah minyak mentah menjadi minyak murni. Berikut adalah diagram alir proses bisnis aktivitas produksi di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi.

(25)

25

Operation planning

Petroleum engineering Workover / well service Reliable applicable Production operation

maintenance SCM dan GS

Menentukan lokasi sumur yang akan

dibuka mulai Melakukan operasi pengeboran sumber minyak Menemukan

sumur yang dapat dieksplorasi ? Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pengeboran Alat yang dibutuhkan tersedia ? Melakukan proses pegadaan barang yang diperlukan fungsi terkait Mengelola hasil minyak bumi menjadi minyak mentah Melaporkan hasil produksi kepada operation planning Hasil produksi mencukupi Merencanakan pembukaan sumur baru Sumur baru disetujui untuk digunakan ? Mengirimkan minyak mentah siap jual ke

Pertamina sektor pengolahan minyak mentah Peralatan yang digunakan bermasalah ? Melakukan perbaikan peralatan yang bermasalah Mengembalikan peralatan yang selesai diperbaiki sesuai deadline selesai ya tidak tidak ya ya tidak tidak ya

(26)

26

Pada PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi, Fungsi

Supply Chain Management dan General Service bertanggung

jawab terhadap ketersediaan material untuk menunjang

proses produksi di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi.

Terdapat sedikit perbedaan antara Supply Chain Management

dan General Service. Pada Supply Chain Management,

aktivitas yang terjadi adalah aktivitas penyediaan barang dan jasa untuk kepentingan produksi. Sementara pada

General Service, aktivitas yang terjadi adalah penyediaan

barang dan jasa untuk kepentingan Sumber Daya Manusia

yang ada di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi semisal

pengadaaan rumah dinas pekerja, pengadaan barang – barang konsumtif dan non konsumtif, pelayanan inventori kantor, pelayanan perawatan fasilitas penunjang yang dibutuhkan

dan digunakan pekerja PT PERTAMINA EP Asset I Field

Jambi.

Pada kerja praktek ini mahasiswa berfokus kepada

Supply Chain Management. Supply Chain Managemet sendiri

mempunyai 4 sub fungsi yaitu Pengadaan, Penerimaan Inventori dan Transportasi. Aktivitas yang terjadi pada

Supply Chain Management ditunjukkan dalam Proses Bisnis

Fungsi Supply Chain Management di PT PERTAMINA EP Asset I

(27)

27

User Pengadaan Penerimaan Inventori Transportasi

Membuat Purchase Requisition Melakukan seleksi vendor Membuat kesepakatan dengan vendor Membuat Purchase Order menyediakan barang dan dokumen sesuai dengan Purchase Order Vendor Menerima barang dan dokumen dari

vendor

Barang sudah sesuai spesifikasi dan dokumen sudah

lengkap ? Membuat Goods Receipt Membuat reservation slip untuk mengambil barang yang diperlukan Butuh transportasi ? Membuat Work Order Memberikan barang yang diminta user Membuat security gate pass Menyediakan kendaraan sesuai Work Order ya tidak Menerima barang dan atau kendaraan dari fungsi inventori dan atau transportasi Membuat Good Issue Barang sudah diberi ke user dan dokumen

dari user lengkap ? tidak ya ya tidak Memeriksa keadaan inventori secara berkala Stok perlu ditambah Membuat purchase requisition tidak ya

Gambar 3.2 Proses Bisnis Divisi Supply Chain Management

(28)

28 3.2 Produk yang Dihasilkan

Produk yang dihasilkan PT PERTAMINA EP Asset I

Field Jambi adalah minyak mentah. Minyak mentah tersebut kemudian diolah agar kadar air dan gas. Karena minyak mentah tidak dapat dilihat wujud aslinya disebabkan berada di dalam tanki, maka berikut adalah contoh minyak mintah siap jual yang dijadikan sampel untuk diukur kadar airnya.

Gambar 3.3 Sampel Miyak Mentah Siap Jual

Area eksploitasi PT PERTAMINA EP Asset I Field

Jambi membagi wilayah operasinya kedalam dua bagian yaitu Produksi Jambi Utara dan Produksi Jambi Selatan. Produksi Jambi Utara terdiri atas Lapangan Ketaling Timur, Ketaling Barat, Sungai Gelam, Setiti, Barbosela, dan Tanjung Obi sedangkan produksi Jambi Selatan terdiri dari lapangan Kenali Asam, Tempino, Bajubang dan Bungin Batu. Produksi minyak mentah ini selanjutnya akan dikirim dengan cara dipompakan melalui pipa – pipa pembawa minyak ke Tempino yang merupakan tempat pengolahan minyak lanjutan sebelum akhirnya dikirim ke Pertamina Plaju

(29)

29

untuk diolah menjadi minyak murni. Kapasitas Produksi PT

Pertamina EP Asset I Field Jambi adalah rata – rata 4100

barrel perhari yang merupakan hasil kumulasi dari kedua wilayah produksi tersebut. Berikut adalah tabel jumlah produksi harian minyak mentah pada tanggal 29 Juli 2013.

Tabel 3.1 Jumlah Produksi Minyak Mentah Harian PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi

JAMBI Structure Today (barel) Yesterday (barel)

SELATAN Kenali Asam 1211.3 1227.7 Tempino 712.2 711.9 Bajubang 179.2 179.1 Bungin batu 36.3 28.6 UTARA Sub Total 2139 2147.3 Ketaling timur 794.6 884.3 Ketaling barat 83.5 98.3 Sungai gelam 883.6 914.9 Setiti 75.8 76 Barbosela 12.1 12.1 Tanjung Obi 61.8 Sub Total 1849.6 2047.4 TOTAL 3988.6 4194.7

Cara mengukur jumlah minyak mentah yang

dihasilkan atau yang terdapat dalam satu tanki adalah dengan menggunakan bantuan pasta air. Pasta air dioleskan kepada alat ukur berupa tali yang diikatkan bandul

sebagai pemberat. Selanjutnya alat ukur tersebut

dimasukkan kedalam tanki minyak. Alat ukur tersebut akan berubah warna menjadi merah saat terkena air. Dari sana akan didapatkan berapa ketinggian air dan minyak dalam satu tanki tersebut.

(30)

30 3.3 Proses Operasi

Proses operasi yang terlaksana di PT PERTAMINA EP

Asset I Field Jambi merupakan aktivitas eksploitasi.

Aktivitas ini meliputi aktivitas pencarian minyak bumi, pengangkatan minyak bumi, pemisahan minyak bumi menjadi minyak mentah dengan kadar air sangat sedikit.

Seperti yang tertulis sebelumnya bahwa PT

PERTAMINA EP Asset I Field Jambi mempunyai dua bagian

wilayah operasi yaitu Jambi Utara dan Jambi Selatan.

Mahasiswa ditempatkan di PT Pertamina Asset I Field Jambi

wilayah produksi Jambi Selatan yaitu Kenali Asam. Untuk wilayah Kenali Asam terdapat lima sumur penghasil minyak yang beroperasi. Sumur – sumur tersebut memiliki tiga jenis berbeda tergantung dari cara pengambilan minyak

buminya yaitu Pump Jet, Progressive Centrivugal Pump

(PCP), dan ESP. Pump Jet mengambil minyak dengan cara memindahkan, PCP dengan cara mengangkat, dan ESP dengan cara menghisap. Sarana pengolahan minyak bumi menjadi

minyak mentah terdapat di Central Facility Kenali Asam.

Pada Central Facility terdapat bebagai peralatan

(31)

31

Gambar 3.4. Central Facility PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi

Minyak yang berasal dari sumur – sumur tersebut

dikumpulkan melalui Header, lalu dialirkan ke dalam

munipool yang berfungsi sebagai pengatur laju aliran.

Setelah itu semua minyak tersebut masuk kedalam Separator

Group. Separator Group merupakan alat yang digunakan

untuk memisahkan gas dengan fluida. Gas yang sudah

terpisah mengalir ke Scrubber. Scrubber kembali

memisahkan air dengan gas. Gas yang dihasilkan bisa

langsung digunakan dan dialirkan ke powerplant, perumahan

milik Pertamina dan digunakan untuk kepentingan PT

PERTAMINA EP Asset I Field Jambi.

Fluida hasil pemisahan dari Separator Group

tersebut masuk ke dalam FWKO. FWKO merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan minyak dengan air. Minyak yang dihasilkan dari proses pemisahan tersebut dialirkan

(32)

32

menuju tanki minyak yang siap didistribusikan ke Stasiun Pengumpul Utama (SPU). Pemompaan minyak ke dalam tanki

minyak dibantu dengan alat Gould Pumps. Sedangkan air

hasil pemisahan dalam FWKO dialirkan kedalam Skim Tank.

Air dalam Skim Tank tersebut diolah kembali yaitu dengan

dipisahkan kandungan pasir, air dan minyaknya. Dalam Skim

Tank terdapat Bioxide. Bioxide berfungsi untuk mengikat

bakteri – bakteri minyak. Hasil pengolahan Skim Tank

berupa pasir, air dan minyak. Pasir disalurkan ke dalam tempat pembuangan limbah yang disebut pit. Air disalurkan langsung ke dalam tanki air dan minyak disalurkan

langsung kedalam tanki minyak dengan menggunakan Gould

Pumps.

Limbah yang dihasilkan dari hasil proses

pemisahan ini berupa lumpur, pasir dan air tanah. Lumpur dan pasir yang dihasilkan dikumpulkan ke dalam pit. Pit khusus lumpur berbeda dengan pit khusus pasir. Limbah lumpur akan dikemas kedalam karung untuk selanjutnya

dibuang. PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi sendiri

membuang limbah lumpurnya denga cara membawa karung berisi lumpur tersebut ke Cirebon. Limbah pasir yang dihasilkan dikumpulkan dan selanjutnya dibawa dan dikubur kembali kedalam tanah. Untuk limbah air tanah yang dihasilkan dibuang kembali ke dalam tanah dengan cara

diinjeksikan dengan menggunakan Weathley.

Setelah minyak terkumpul di tanki minyak, tahap yang dilakukan selanjutnya adalah mendistribusikan minyak tersebut ke Stasiun Pengumpul Utama (SPU).

(33)

33

Gambar 3.5. Stasiun Pengumpul Utama PT PERTAMINA EP Asset

I Field Jambi

Selain didistribusikan ke SPU, ada pula sedikit minyak yang diambil untuk dijadikan sampel. Minyak untuk sampel ini dibawa ke laboratorium untuk diujikan kadar air dan minyak didalam minyak tanah tersebut. Setiap hari

dilakukan sampling sebanyak satu kali. Setelah dilakukan

sampling maka petugas laboratorium akan memberitahuka

hasilnya kepada petugas central facility. Data hasil

sampling tersebut digunakan sebagai acuan petugas central

facility untuk melakukan setting bukaan valve ataupun

pengaturan lainnya dalam setiap proses di central

facility.

Minyak tanah dari central facility dipompakan ke

SPU menggunakan Gould Pumps. Selanjutnya minyak tersebut

akan masuk kedalam tanki pengumpul di SPU. SPU merupakan tempat pengumpulan semua minyak hasil produksi PT

(34)

34

PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Masing – masing minyak

hasil produksi tersebut dimasukkan kedalam tank yang berbeda – beda sesuai dengan daerah produksinya. Pada SPU terdapat tujuh tanki pengumpul minyak dan satu tanki berisi air yang termasuk dalam peralatan keselamatan milik divisi HSSE. Minyak mentah hasil produksi Kenali Asam berada pada tanki ke-tujuh. Dalam SPU ini, dilakukan pengukuran kadar minyak dan air dengan prosedur yang sama

dengan yang terdapat di central facility yaitu dengan

menggunakan pasta air. Tanki minyak di SPU memiliki besar muatan yang berbeda – beda antar tanki. Selain berbeda muatan juga berbeda tingkat ketinggian air maksimalnya. Tiap tanki memiliki tingkat ketinggian air maksimal. Tingkat ketinggian air maksimal merupakan tingkat ketinggian air yang diizinkan berada dalam tanki tersebut. Hal ini dikarenakan agar tidak ada air yang tersedot oleh pompa saat melakukan distribusi minyak mentah dari tanki tersebut ke tempat lain. Karena itu saat air sudah mendekati batas maksimal ketinggian air maka petugas SPU akan mengeluarkan air tersebut dengan

cara membuka saluran valve sehingga air akan mengalir

melalui parit – parit yang sudah disediakan untuk pembuangan air. Air tersebut mengalir ke pit yang terdapat di SPU. Selanjutnya air yang tergolong kedalam

limbah dalam pit tersebut disalurkan kembali ke central

facility untuk selanjutnya diolah oleh central facility

(35)

35

Gambar 3.6. Pit sebagai Tempat Pembuangan Limbah (air)

3.4 Fasilitas Produksi

Fasilitas produksi yang dimiliki PT PERTAMINA EP

Asset I Field Jambi terdiri dari banyak fasilitas.

Fasilitas yang menjadi fokus utama mahasiswa adalah

fasilitas yang terdapat dalam Central Facility dan

Stasiun Pengumpul Utama (SPU). Hal ini dikarenakan aktivitas pemisahan minyak bumi hasil eksploitasi PT

PERTAMINA EP Asset I Field Jambi menjadi minyak mentah

dilakukan di Central Facility dan SPU sebagai tempat

pengumpulan akhir minyak mentah yang siap didistribusikan untuk Field Jambi.

Fasilitas produksi yang terdapat di Central

(36)

36

Tabel 3.2. Fasilitas Produksi di Central Facility PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi

No Material Jumlah 1 Separator Group 1 2 Separator Test 3 3 FWKO 2 4 Scrubber 2 5 Weathley 5 6 Skim Tank 1 7 Pit 3

8 Tank air kapasitas 5000 barrel 1

9 Tank minyak kapasitas 2000 barrel 1

10 Gould Pump 5 11 Compressor 1 12 Sand Jet 2 Generator 13 Waukesha G2-1 1 14 Waukesha G2-2 1 15 Dorman G2-2 1 16 Dorman G2-4 1 17 GEJ 1

Berikut adalah uraian kegunaan dari fasilitas produksi

yang dimiliki PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi yang

terdapat di Central Facility dan SPU.

1. Separator Group

Separator Group berfungsi untuk memisahkan gas dan

(37)

37 Gambar 3.7 Separator Group

2. Separator Test

Separator Test berfungsi sebagai pemisah gas dan

fluida dan nantinya akan menghitung kadar gas, minyak dan air yang terdapat dalam aliran minyak ini.

Gambar 3.8. Separator Test

3. FWKO

FWKO berfungsi sebagai alat untuk memisahkan antara minyak dengan air yang terdapat dalam minyak bumi.

(38)

38 Gambar 3.9. FWKO

4. Scrubber

Scrubber merupakan alat untuk memisahkan antara gas

dan air sebelum gas didistribusikan langsung ke pengguna yang memerlukan.

(39)

39

5. Weathley

Weathley merupakan pompa injeksi yang berfungsi untuk

menginjeksikan air asin hasil pemisahan dengan minyak kedalam bumi.

Gambar 3.11. Weathley

6. Skim Tank

Skim Tank merupakan tempat pengumpulan air yang

didalamnya terdapat proses pengikatan kembali minyak

– minyak dengan bantuan bioxide.

7. Pit

Pit merupakan tempat pembuangan limbah berupa pasir dan lumpur yang terbawa minyak bumi.

(40)

40 Gambar 3.12. Pit

8. Tank air kapasitas 5000 barrel

Tank air khusus untuk menampung air asin yang tergantung dalam minyak bumi.

Gambar 3.13. Tank air kapasitas 5000 barrel

9. Tank minyak kapasitas 2000 barrel

Tank khusus untuk menampung minyak mentah yang siap dikirimkan ke SPU

(41)

41

Gambar 3.14. Tank minyak kapasitas 2000 barrel

10. Gould Pump

Gould pump merupakan pompa yang digunakan untuk

menyalurkan air, minyak, pasir dan limbah melalui pipa dalam setiap tahapan prosesnya.

(42)

42

11. Compressor

Compressor digunakan untuk memberikan tenaga berupa

udara agar flowline (media penampil ukuran aliran

fluida) dan untuk mendorong demulsifier dan

corrosion.

Gambar 3.16. Compressor

12. Sand Jet

Sand jet merupakan pompa yang digunakan untuk

memompakan pasir yang didapat dalam proses

penyaringan minyak mentah.

(43)

43

13. Generator

Digunakan untuk membangkitkan listrik semua fasilitas produksi. Tidak hanya untuk faslitas produksi namun juga seluruh kebutuhan listrik untuk PT PERTAMINA

Asset I Field Jambi wilayah Kenali Asam.

14. Tank minyak SPU

Tanki minyak SPU merupakan tempat pengumpulan semua minyak mentah yang dihasilkan di 10 lapangan PT

PERTAMINA EP Asset I Field Jambi.

Gambar 3.18. Tanki SPU

15. Heater

Heater berguna untuk memisahkan antara air dan minyak

khusus untuk minyak yang didistribusikan melalui

vacuum truck.

16. Sarana loading

Sarana loading digunakan untuk memindahkan minyak

(44)

44

untuk selanjutnya diukur kembali jumlah air dan

minyak yang dibawa oleh vaccum truck tersebut.

(45)

45

BAB 4

TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA

4.1. Lingkup Pekerjaan 4.1.1. Penempatan Mahasiswa

Dalam kerja praktek ini mahasiswa ditempatkan di

salah satu Asset yang dikelola Divisi Supply Chain

Management dan General Service PT PERTAMINA EP Asset I

Field Jambi yaitu gudang material. Tipe inventori di PT

PERTAMINA EP Asset I Field Jambi adalah inventori untuk

Maintenance/repair/operating supply. Artinya adalah

barang – barang yang disediakan atau barang – barang yang

ada dalam daftar inventori PT PERTAMINA EP Asset I Field

Jambi merupakan barang – barang pendukung proses produksi

yaitu kegiatan eksploitasi di PT PERTAMINA EP Asset I

Field Jambi seperti spare part, pipa, alat – alat

elektronikal, alat – alat yang dibutuhkan dalam proses pengeboran dan peralatan lainnya yang semuanya merupakan barang penunjang proses produksi.

Gudang di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi

tersebar di tiga lokasi berbeda. Gudang pertama terletak

di area kantor utama PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi

di Kenali Asam Atas, dekat dengan area produksi PT

PERTAMINA EP Asset I Field Jambi. Gudang kedua terletak

di wilayah Kasang, Jambi Selatan dan memuat barang – barang yang sudah tidak terdaftar dalam daftar inventori

(46)

46

ketiga terletak di Sebapo dan gudang ini merupakan gudang khusus bahan peledak. Mahasiswa ditempatkan di gudang pertama karena seluruh aktivitas yang berkaitan dengan

Supply Chain Management baik pengadaan, penerimaan,

inventori dan transportasi, semuanya berlokasi di Kenali Asam Atas.

Pada Gudang PT PERTAMINA Asset I Field Jambi yang

berlokasi di wilayah Kenali Asam Atas sendiri terbagi lagi menjadi 5 bagian yang masing – masing disebut Gudang

A, Gudang B, Gudang C, Gudang D, Yard dan Shelter. Staff

Inventori dan Staff Penerimaan berkantor di Gudang A,

sehingga mahasiswa ditempatkan di Gudang A bersama dengan

Staff Inventori dan Staff Pengadaan beserta pekerja

divisi Supply Chain Management dan General Service

lainnya.

4.1.2. Tugas Mahasiswa

Selama melakukan kerja praktek kurang lebih

selama satu bulan di Divisi Supply Chain Management &

General Service PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi,

mahasiswa mendapat beberapa pekerjaan yang diselesaikan secara bertahap. Pekerjaan tersebut antara lain :

1. Menyunting Tata Kerja Organisasi TKO

Minggu kedua pelaksanaan Kerja Praktek, mahasiswa mendapat tugas untuk menyunting Tata Kerja Organisasi (TKO). TKO merupakan pedoman para pekerja dalam melakukan tiap – tiap pekerjaannya. Di dalam TKO

dimuat pula flowchart proses bisnis masing – masing

(47)

47

nama menjadi Supply Chain Management & General

Service, divisi yang menangani pemenuhan kebutuhan

material di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi ini

bernama divisi Logistik. Divisi Logistik mempunyai TKO sendiri yang selama ini digunakan di PT PERTAMINA

EP Asset I Field Jambi. Namun terhitung sejak tanggal

1 Maret 2013, terjadi perubahan struktur organisasi di PT PERTAMINA EP Jambi sehingga divisi Logistik

berubah nama menjadi divisi Supply Chain Management &

General Service. Dengan adanya perubahan ini maka

terbentuk pula sub fungsi baru dalam divisi Supply

Chain Management & General Service yang mengakibatkan

terjadinya beberapa perubahan aktivitas dan deskripsi

pekerjaan dalam divisi tersebut. Selama ini Supply

Chain Management & General Service PT PERTAMINA EP

Asset I Field Jambi belum memiliki TKO sendiri sejak

perubahan struktur organisasi tersebut. Karena itu,

dengan mengacu pada TKO yang dimiliki Supply Chain

Management PT PERTAMINA EP, PT PERTAMINA EP Asset I

Field Jambi membuat TKO baru yang relevan dengan

aktivitas yang sekarang berjalan di Supply Chain

Management & General Service PT PERTAMINA EP Asset I

Field Jambi. TKO baru merupakan suntingan dari TKO

lama. Perubahan yang terjadi hanya terletak pada penamaan subfungsi. Mahasiswa melakukan penyuntingan dengan cara mengetikkan TKO baru kedalam bentuk

(48)

48

2.Membuat rancangan rak penyimpanan

Mahasiswa diberikan tugas untuk merancang rak penyimpanan material di Gudang B yaitu gudang yang

berisikan Valve, Flange dan Elbow dalam berbagai

ukuran. Selama ini penempatan valve, flange dan

elbow hanya diletakkan dilantai dengan cara

ditumpukkan. Seringkali barang yang terletak dibawah tidak digunakan karena kesulitan dalam pengambilan. Karena itu mahasiswa diminta untuk merancang rak penyimpanan yang sesuai untuk menangani permasalahan pengambilan material namun juga tetap ergonomis.

3.Membuat rancangan tata letak gudang valve

Bersama dengan adanya rancangan rak yang baru, maka layout gudang menjadi berubah. Untuk itu mahasiswa

diminta merancang gudang valve menyeseuaikan dengan

rak yang baru beserta dengan komponen gudang lainnya seperti alat pemindahan material.

4.Membuat perhitungan biaya dan rencana pengadaan tata

letak gudang valve

Mahasiswa diminta untuk melakukan perhitungan biaya

pengadaan rak dan tata letak gudang valve yang

dirancang oleh mahasiswa beserta dengan rencana pengadaannya. Jika biaya pengadaan keseluruhan melebihi batas nominal pengadaan dengan tunjuk langsung, maka rencana pengadaan harus dibagi menjadi beberapa bagian hingga akhirnya dapat

(49)

49

dilakukan tunjuk langsung untuk pengadaan rak dan relokasi gudang tersebut.

4.1.3. Rekan Kerja Mahasiswa

Dalam menyelesaikan tugas khusus yaitu

perancangan media penyimpanan valve dan usulan tata letak

gudang valve, mahasiswa ditugaskan untuk menyelesaikan

tugas secara individual. Seluruh rangkaian proses pengumpulan data hingga selesainya hasil akhir dilakukan sendiri oleh mahasiswa. Namun pembimbing lapangan memperbolehkan mahasiswa untuk bertanya kepada pekerja lainnya mengenai hal yang dibutuhkan selama proses penyelesaian tugas khusus tersebut. Mahasiswa banyak melakukan tukar pikiran dengan Staff Penerimaan dan Pengadaan karena kedua orang Staff tersebut selalu ada di dalam gudang PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi dan merupakan staff yang dianggap ahli dalam masalah pergudangan. Sementara untuk mengumpulkan data mengenai

spesifikasi material dan pengukuran gudang valve,

mahasiswa dibantu oleh beberapa pekerja gudang. Selain

itu mahasiswa juga selalu mengkonsultasikan progress

pekerjaan mahasiswa kepada pembimbing lapangan sebelum akhirnya dipresentasikan.

4.2 Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan

Selama melaksanakan kerja praktek di PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi, mahasiswa mendapat tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan membuat rancangan alat

(50)

50

penyimpanan yang terbuat dari tubing (pipa) yang dapat

menyimpan masing – masing valve, flange dan elbow.

Selain itu mahasiswa juga bertanggung jawab untuk membuat

denah gudang valve beserta dengan anggaran biaya dan

rencana pengadaan seluruh rak penyimpanan dan alat – alat pendukung yang ada didalam gudang tersebut. Dalam menyelesaikan tugas ini mahasiswa memiliki beberapa kewenangan yang dapat dilakukan selama masa kerja praktek. Mahasiswa diizinkan untuk berkunjung ke semua sub fungsi di divisi Supply Chain Management & General

Service guna mencari data yang diperlukan untuk

menyelesaikan tugas seperti saat merapikan TKO yang baru.

Untuk menyelesaikan tugas merapikan Tata Kerja

Organisasi, mahasiswa diizinkan untuk mendapatkan semua dokumen TKO baik TKO lama maupun TKO baru. Mahasiswa diizinkan untuk bertanya kepada semua pekerja yang berada di divisi Supply Chain Management & General Service. Mahasiswa diperbolehkan mengambil gambar semua material yang ada di gudang beserta gambar lingkunga sekitar gudang. Selain itu mahasiswa juga diperbolehkan untuk

masuk kedalam gudang valve setiap saat dengan didampingi

oleh seorang pekerja gudang. Mahasiswa diperbolehkan

melakukan pengukuran valve dan gudang sendiri di dalam

gudang valve. Selain itu mahasiswa diberi tanggung jawab

untuk memastikan bahwa tidak ada material valve yang

berpindah tempat akibat pekerjaan pengukuran yang dilakukan mahasiswa. Setelah selesai mengerjakan tugas yang diberikan mahasiswa berkewajiban untuk melakukan presentasi mengenai hasil pekerjaan mahasiswa selama

(51)

51

kerja praktek dihadapan pembimbing lapangan beserta dengan pekerja lainnya.

4.3. Metode Pelaksanaan Pekerjaan

Dalam menyelesaikan tugas khusus yaitu merancang

rak untuk valve, flange dan elbow serta merancang tata

letak gudang valve dengan menggunakan beberapa metode,

antara lain :

1.Observasi

Langkah pertama yang dilakukan mahasiswa adalah melakukan observasi. Observasi dilakukan untuk

mengetahui keadaan gudang valve saat ini. Mahasiswa

melakukan observasi dengan cara melihat langsung

keadaan gudang beserta kondisi peletakan valve,

flange dan elbow. Mahasiswa mendokumentasikan

keadaan gudang valve saat ini melalui beberapa foto.

Selain itu melalui proses observasi ini mahasiswa juga mendapatkan data mengenai jumlah material yang ada dalam gudang. Data didapatkan dari dokumen yang dimiliki oleh gudang PT PERTAMINA EP Asset I Field

(52)

52

Gambar 4.1. Gudang Tampak Luar

(53)

53

Gambar 4.3. Penempatan Flange

Gambar 4.4. Penempatan Elbow

Gambar 4.5. Penempatan Check Valve

2.Pengukuran

Mahasiswa tidak memiliki data pasti mengenai ukuran luas gudang dan ukuran masing – masing material yang ada dalam gudang. Karena itu mahasiswa melengkapi data lewat metode pengukuran. Pengukuran yang dilakukan mahasiswa meliputi pengukuran luas gudang dan pengukuran dimensi masing – masing material yang

(54)

54

menggunakan meteran dan dilakukan langsung oleh mahasiswa. Untuk luas gudang, mahasiswa melakukan pengukuran panjang dan lebar bangunan gudang. Untuk dimensi material, mahasiswa melakukan pengukuran

lebar, tinggi dan diameter lingkaran pada valve dan

melengkapi data pengukuran berat dengan cara mencari informasi dari internet.

3.Perancangan

Setelah mendapatkan data ukuran yang pasti dari

semua material yang ada dalam gudang valve,

mahasiswa memulai merancang rak untuk valve, flange

dan elbow. Dalam melakukan perancangan ini,

mahasiswa melakukan beberapa metode antara lain :

1.Brainstorming

Mahasiswa melakukan brainstorming dengan

pembimbing lapangan mengenai rancangan rak

seperti apa yang sesuai untuk menempatkan valve,

flange dan elbow. Melalui proses brainstorming

ini mahasiswa mendapatkan masukan mengenai bentuk rak yang dapat digunakan. Selain itu mahasiswa juga mendapat masukan mengenai ukuran panjang tiap rak yang ideal serta dimensi seperti tinggi rak. Dalam penentuan dimensi panjang dan tinggi rak, keputusan didasari oleh pertimbangan dimensi

produk (panjang dan lebar valve, flange dan

elbow), ketersediaan area di dalam gudang, jumlah

(55)

55

dan kemampuan manusia untuk memindahkan rak tersebut sewaktu – waktu jika dibutuhkan.

Dari pertimbangan dimensi produk maka

ditentukan panjang rak valve adalah 150cm. hasil

ini didapat dari jumlah valve yang mungkin dapat

masuk kedalam rak tersebut tidak terlalu banyak sehingga saat sudah disusun terlihat lebih rapi. Selain itu dengan ukuran rak yang tidak terlalu panjang maka tidak akan menyulitkan pekerja untuk mengangkat rak tersebut jika ingin dipindahkan.

Untuk lebar rak valve, masing – masing ukuran

valve memiliki lebar yang berbeda sehingga

penentuan lebar rak valve didasari dari

pengelompokan valve berdasarkan tebal kaki

(inchi) dari valve tersebut. kaki valve adalah

dua buah lingkaran yang terdapat disamping kiri

dan kanan badan valve. Check valve dan get valve

dengan dengan ketebalan kaki sama akan dihitung rata – rata lebarnya hingga didapatlah masing – masing nilai rata – rata untuk tiap tebal kaki

valve. Valve 2” memiliki lebar rata – rata

26,5cm, valve 3” selebar 29,4cm, valve 4” selebar

40cm, dan valve 6” selebar 50,5cm.

Untuk ukuran rak flange, panjang rak yang

direncanakan adalah 360cm. alasan dari penentuan

ukuran ini adalah karena ukuran panjang flange

yang cukup panjang sehingga tidak memungkinkan untuk membuat banyak rak karena keterbatasan area gudang, sehingga diputuskan untuk mengakomodir

(56)

56

semua flange didalam satu rak memanjang. Lebar

rak flange yang direncanakan adalah selebar

100cm. Pertimbangannya adalah karena diameter

flange terbanyak berukuran 45cm. sehingga

dikondisikan dalam 1 rak hanya terdapat dua baris

flange sehingga tidak menyulitkan saat akan

diambil atau dimasukkan dalam rak. Selain itu juga karena pertimbangan luas gudang yang tidak memungkinkan untuk membuat rak yang lebih lebar.

Rak flange yang direncanakan terdiri dari 2

tingkat dengan pertimbangan beban yang harus diterima rak tidak memungkinkan untuk menumpuk

banyak flange. Tinggi masing – masing rak yang

direncanakan adalah 99cm dengan diameter flange

terbesar yaitu 45cm, maka agar dapat dipindahkan dengan mudah dan tempat yang digunakan tidak boros, ketinggian tiap rak direncanakan setinggi 99cm. Mahasiswa tidak melakukan analisis beban

secara teoritis namun dengan cara brainstorming

dengan pembimbing lapangan.

Untuk rak elbow, panjang rak yang

direncanakan adalah 402cm. Penentuan ukuran ini

didasari oleh banyaknya elbow yang harus disimpan

dalam rak dan keterbatasan ruang gudang. Lebar

rak elbow yang direncanakan adalah 100cm dengan

pertimbangan diameter elbow, banyaknya elbow yang

harus disimpan dan keterbatasan ruang. Dengan

Gambar

Gambar  2.2  Struktur  Organisasi  Divisi  Supply  Chain  Management  &  General  Service  di  PT  PERTAMINA  EP  Asset  I  Field Jambi
Gambar  3.1.  Proses  bisnis  perusahaan  PT  PERTAMINA  EP  Asset  I  Field  Jambi
Gambar  3.2  Proses  Bisnis  Divisi  Supply  Chain  Management  dan General Service PT PERTAMINA EP Asset I Field Jambi
Gambar 3.3 Sampel Miyak Mentah Siap Jual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan di Office gudang atau Kantor gudang yaitu kegiatan yang dimulai dari penerimaan barang bahan kemas yang telah dipesan

Adapun variabel tersebut adalah pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan operasional pada PT Pertamina EP Asset 2 Field Pendopo Sumatera

Selama 16 minggu penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media di PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, yang dihasilkan sebagai bahan pengerjaan tugas akhir adalah sebagai berikut

JUDUL : EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS KERJA SEKRETARISGUNA UNTUKMENGHASILKAN KINERJAYANG MAKSIMALPADAPERUSAHAAN PT PERTAMINA EP FIELD RANTAU, ACEH

Meskipun pada kenyataan nya, peran Pemerintah tersebut tidak banyak dirasakan dalam program pemberdayaan pemuda melalui dana CSR PT Pertamina EP Asset 4 Cepu

Penilaian kesiapan PT Pertamina EP Asset 4: Poleng Field dalam melaksanakan manajemen risiko rantai pasok pada penelitian ini dievaluasi melalui kuesioner dengan skala

Salah satu bentuk program CSR PT Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang di bidang ekonomi ialah pendampingan masyarakat kelom- pok peternak domba, sedangkan untuk program

Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis peran serta proses praktisi Humas PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field melalui strategi manajemen kesan