• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN KAMPANYE ANTI TAWURAN REMAJA SMP & SMA DALAM BENTUK KOMIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN KAMPANYE ANTI TAWURAN REMAJA SMP & SMA DALAM BENTUK KOMIK"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN KAMPANYE ANTI TAWURAN REMAJA SMP & SMA DALAM BENTUK KOMIK Aprilia Kartini Streit1

1

Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Bunda Mulia, astreit@bundamulia.ac.id Abstract

Student brawls in Indonesia has become a serious problem, especially in the Greater Jakarta area. In addition to damaging the reputation of education, this problem has took dozens of student lives until 2013. Various attempts have been taken to recover this problem, many of them has been considered ineffectively with seeing the problem is getting worse. Seeing the development of Indonesian teenagers on a local comic, especially in humor comic, the author had the idea to design a campaign to incorporate the concept of entertainment and learning media as the solution for student brawls with comic medium. Excellence of this idea was easily accepted by the target and it will be packaged with concept of delivering a moral message to the story with genre humor and that is supported by expressive visual style of cartoon Indonesia. Among students in junior and senior high school are particularly vulnerable to impulse provocation or other negative things, this is because their condition is in its infancy teenagers who are still in the process of character development. Many student groups should receive guidance from their parents and teachers as their educators, because it would be fatal to a child if it negatively affected their development in the future.

Keywords: campaign, brawl, students , Indonesia PENDAHULUAN

Di era globalisasi ini sering terdengarnya tindakan kriminalitas yang menyebabkan banyak kerugian, baik dari segi material maupun fisik. Kekerasan merupakan tindakan manusia yang melanggar aturan-aturan norma hukum yang dapat melukai orang secara fisik maupun nonfisik dan bahkan menyebabkan jatuh korban jiwa. Tindak kriminal pada umumnya banyak dilakukan oleh orang dewasa, namun di jaman era globalisasi, kriminalitas tidak lagi pandang buluh. Kriminalitas dapat saja terjadi diberbagai kalangan masyarakat, terutama kekerasan tawuran dikalangan pelajar SMP (Sekolah Menengah Pertama) sampai SMA (Sekolah Menengah Atas) atau sederajat, yang kini sedang mendapat perhatian khusus karena kasus tawuran yang berujung maut bagi beberapa siswa di

Indonesia khusunya Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi). Jumlah kasus tawuran pelajar di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Komnas perlindungan anak mencatat, sepanjang tahun 2013 ada 255 kasus tawuran antar-pelajar Indonesia, angka ini meningkat tajam dari tahun sebelumnya, yang hanya 148 kasus. Dari jumlah kasus tersebut, 20 pelajar meninggal dunia saat terlibat aksi tawuran, dan 12 diantaranya merupakan pelajar Jakarta.

Kalangan pelajar pada tingkat SMP dan SMA sangatlah rentan terhadap dorongan provokasi ataupun hal negatif lainnya, ini dikarenakan kondisi mereka dalam masa pertumbuhan remaja yang masih dalam proses pengembangan karakter. Kelompok pelajar harus banyak mendapat bimbingan dari orangtua dan guru sebagai pendidik mereka, karena akan fatal bagi anak jika

(2)

terpengaruh hal negatif dalam masa perkembangan mereka. Banyak pihak yang telah melakukan upaya untuk membantu dalam masalah ini, baik dari lembaga pemerintah sampai para psikolog yang tiada tuntas mengupas tentang hal ini. Masalah kriminalitas dalam tawuran pelajar merupakan masalah yang rumit, dimana dalam penjelasannya mengacu ke berbagai pihak. Melihat fenomena yang semakin hari semakin mencoreng dunia pendidikan Indonesia ini, penulis merasa memiliki andil dalam hal kasus ini sebagai warga negara Indonesia yang memiliki kewajiban untuk membantu menbangun bangsanya sendiri. Melihat minat masyarakat terhadap buku komik, terutama digolongan pelajar pada usia 13 sampai 18 tahun atau remaja tingkat SMP dan SMA, hal ini membuat penulis ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk ikut membantu dengan menganalisis buku komik “Pasukan Garuda” sebagai salah satu media kampanye untuk mendukung anti tawuran di Indonesia. Pasukan Garuda merupakan cerita yang ditulis penulis sendiri, yang berkisah tentang perjuangan sekelompok anak yang mengenyam pendidikannya dalam lingkungan kehidupan keras di Jakarta. Perancangan buku komik ini akan diolah dengan alur cerita dan gaya ilustrasi yang menarik untuk menarik minat sasaran pemirsanya.

Analisis komik “Pasukan Garuda” ini diharapkan dapat membawa perubahan lebih baik dunia pendidikan di Indonesia, yang dapat memberikan edukasi dan inspirasi kepada masyarakat khususnya kalangan pelajar dapat meninggalkan aksi-aksi kekerasan.

Teori Kampanye

Menurut Rogers dan Storey, bahwa kampanye adalah serangkaian kegiatan komunikasi yang teroganisasi dengan tujuan

untuk menciptakan suatu akibat tertentu terhadap sasaran secara berkelanjutan dalam periode tertentu (Ruslan, 2008, p: 23). International Freedom of expression Exchange (IFEX), mendefinisikan bahwa kampanye adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan-tujuan praktis yang mengejar perubahan sosial publik dan semua aktifitas kampanye memiliki dampak

untuk mempengaruhi dengan

mengharapkan komunikasi dua arah. Pembuat keputusan pun mempunyai dua pilihan,yaitu: pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung yakni melalui saluran media tertentu yang membentu pendapat umum lalu memberikan dukungan terhadap kegiatan kampanye tersebut. (Liliweri, 2011, pp:699-700)

Teori Komik

Komik adalah gambar-gambar serta lambang-lambang lain yang terjukstaposisin dalam turutan tertentu, untuk menyampaikan informasi dan/ atau mencapai tanggapan estetis dari pembacanya. Sedangkan terjukstaposisi (Jukstaposisi) adalah bersebelahan, berurutan (Mc’Cloud 1933.p9).

Komik adalah urutan gambar-gambar yang ditata sesuai dengan tujuan dan filosofi pembuatnya sehingga pesan cerita tersampaikan.komik cedderung diberi lettering yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan (Gumelar 2010.p7).

Teori Psikologi Remaja

Seringkali dengan gampang orang mendefinisikan remaja itu sebagai periode transisi antara masa kanak-kanak ke masa dewasa, atau masa usia belasan tahun, atau jika seseorang menunjukkan tingkah laku terntu seperti susah diatur, mudah teransang perasaanya dan sebagainya. Tetapi mendefinisikan remaja ternyata tidak

(3)

semudah itu. Tiga kasus tersebut di atas merupakan contoh yang sangat nyata. (Sarlito, 2008:2)

Pendefinisian istilah remaja untuk masyarakat Indonesia sama sulitnya menetapkan definisi remaja secara umum. Masalahnya karena Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat dan tingkatan sosial-ekonomi maupun pendidikan. Kita bisa menjumpai masyarakat golongan atas yang terdidik dan sangat menyerupai masyarakat di negara-negara Barat dan kita bisa menjumpai masyarakat semacam masyarakat di Samoa. Dengan perkataan lain, tidak ada profil remaja Indonesia yang seragam dan berlaku secara nasional. (Sarlito, 2008: 14)

METODE PENELITIAN

Untuk dapat melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus secara deskriptif. Menurut Robert E. Stake, studi kasus merupakan pendekatan penelitian kualitatif dimana penulis membahas secara mendalam mengenai sebuah program, kegiatan, aktivitas, proses, masalah, hingga satu individu atau lebih. Kasus-kasus ini dibatasi oleh waktu dan kegiatan, dimana penelti mengumpulkan informasi yang rinci menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama waktu yang berkelanjutan (Cresswell, 2003:17). Hal yang penting dalam studi kasus adalah kondisi alami yang merupakan konteks dimana subyek penelitian berlangsung. Konteks tidak dapat dilepaskan fenomena yang diteliti (Harling, 2002:2).

Studi kasus ini akan mencermati bagaimana pemilihan ilustrasi, tipografi, tagline hingga layout. Studi kasus yang peneliti gunakan hanya untuk satu objek penelitian yaitu pada cover buku ensiklopedia hewan asli Indonesia yang telah punah. Menurut Anwar

Sanusi, desain penelitian deskriptif adalah desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelitian. Penelitian deskriptif berfokus pada penjelasan sistematis tentang fakta yang diperoleh saat penelitian dilakukan (2011:13)

PEMBAHASAN DATA

Dengan target pembaca yang berada pada usia remaja, dengan melihat minat remaja pada komik kampanye dengan buku komik terlihat lebih menarik dan mudah dipahami oleh remaja.

(4)

ANALISIS KONTEN

NO GAMBAR ANALISIS

1 Judul Judul :

Judul buku ini adalah “Pasukan Garuda”

Judul diatas menjelaskan tentang isi buku yang diterbitkan yaitu mengenai kelompok anak-anak yang diberinama pasukan garuda.

Ilustrasi Cover Ilustrasi dalam cover komik ini dibuat berdasarkan karakter tokoh utama dan tokoh pendukung dalam komik. Dengan ilustrasi bergaya kartun anak-anak terutama remaja akan menyukai komik ini.

2 Ilustrasi dalam komik Ilustrasi:

Ilustrasi dalam buku ini mengunakan ilustrasi kartun. Pengunaan ilustrasi kartun pada buku ini diharapkan agar anak-anak dapat memahami isi cerita dalam komik dengan mengenai bahaya tawuran.

(5)

3 Tagline

Tagline

Tagline dari komik ini memberikan pernyataan bahwa jika melakukan tawuran berarti mundur selangkah untuk maju meraih cita-cita. 4 Poster

Poster dalam kampanye ini juga digambarkan bahwa jika ikut vtawuran maka akan merusak cita-cita yang sudah digantungkan terutama cita-cita harapan orang tua.

Tabel 1. Analisis komik

SIMPULAN

Buku kampanye dalam bentuk komik ini sangat menarik untuk remaja terutama anak laki-laki. Isi cerita yang menarik

dikemas dengan ilustrasi bergaya kartun sehingga anak-anak tersebut dapat memahami inti dari kampanye tersebut.

Pada umunya kampanye sangatlah membosankan untuk anak remaja

(6)

sehinnga penyampaian kampanye dengan memberikan komik sangatlah efisien.

Pesan visual dan juga pesan teks dalam buku komik tersebut mempermudah

penyampaian komik ini, sehingga kedepannya diharapkan kampaye-kampanye seperti ini akan dapat diadakan kembali.

DAFTAR PUSTAKA

Berger, Asa. 1984. Signs in Contemporary Culture: An Introduction to Semiotics. New York: Longman.

Christomy, Tommy. 2004. Semiotika Budaya. Depok: PPKB Universitas Indonesia. Dananjaya, James. 1991. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Miller, Patricia H. Theories of Developmental Psychology. New York: Worth.

Sugiyama, Takie. 2004. The Japanese Self in Cultural Logic. Hawaii: The University of Hawaii Press. Syamsuddin, Erman. 2012. Kata Pengantar buku Petunjuk Teknis Ujicoba Penyelenggaraan

Pendidikan Karakter bagi Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

SUMBER LAIN:

http://www.animalethics.org.uk/index.html, disunting pada tanggal 10 Januari 2013 UNICEF, Programming Experiences in Early Child Development (New York: UNICEF, 2006)

Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Profil Anak Indonesia 2011 (Jakarta: Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP dan PA)

Gambar

Gambar 1. Cover buku
Ilustrasi Cover  Ilustrasi dalam cover komik ini dibuat
Tabel 1.  Analisis komik

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, di dalam proposal karya ilmiah ini akan dibuat rencana penelitian mengenai minat remaja kelas XII dalam membaca buku fiksi dan diambilah sampel penelitian

Kesimpulan penelitian ini adalah Siswa SMA dan SMP yang berusia antara 12-18 tahun yang memiliki pengetahuan baik akan imunisasi remaja hanya 2 (2%) orang.. Sebanyak 89 (89%)

Melihat fenomena yang ada, peneliti memilih meneliti bagaimana tingkat pengetahuan pelajar SMP-SMA Surabaya mengenai pendidikan lingkungan melalui program Corporate

Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam bentuk pelatihan dalam jaringan (online) deteksi dini obesitas pada remaja bagi guru di lingkungan SMP dan

Dengan demikian peneliti ingin melihat keikutsertaan atau keterlibatan orang tua dalam memberikan pembiasaan berjilbab pada anak usia remaja puteri di lingkungan keluarga

terkait “Hubungan Body Mass Index (BMI) dengan Tingkat Kontrol Asma pada. Remaja di SMP dan SMA/SMK Perguruan Muhammadiyah Tanjung

Remaja disabilitas (tunadaksa) di SMP dan SMA SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta sebelum diberikan pendidikan seks sebagian besar memiliki pengetahuan tentang organ

HUBUNGAN KONSUMSI SUMBER ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI SMP DAN SMA DI WILAYAH BANTUL Tazkia Fadila Putria, Faurina Risca Fauziab,* a,b Universitas ‘Aisyiyah