Dewasa ini perkembangan sistem berbasis jaringan semakin banyak dikembangkan. Salah satu perkembangannya adalah teknologi web services. Web services menggunakan standar yang tidak terikat pada platform (platform-neutral) dan tidak terikat pada bahasa pemrograman yang digunakan (language-neutral) [1] [2]. Dengan demikian, web services memudahkan beberapa aplikasi atau komponennya untuk saling berhubungan dengan aplikasi lain dalam sebuah organisasi maupun di luar organisasi.
Seiring dengan perkembangan sistem berbasis jaringan, perkembangan teknologi pengolahan citra medis juga semakin pesat. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya aplikasi yang mampu melakukan pemrosesan hasil citra medis dari peralatan medis seperti Computed Temography (CT), Magnetic Resonance Imaging
(MRI), Positron Emission Temography (PET) dan sistem x-ray [3]. Dengan aplikasi pengolahan citra medis, data citra medis dapat divisualisasikan dan dianalisis untuk keperluan diagnostik.
Aplikasi pengolahan citra medis yang ada umumnya hanya bersifat
standalone [4]. Dengan demikian maka pada masing-masing peralatan medis yang ada diperlukan sebuah komputer untuk mengolah data citra medis. Jika dalam suatu rumah sakit memiliki banyak peralatan medis (multimodal) yang membutuhkan
pengolahan data citra medis, maka dengan aplikasi yang bersifat standalone
dibutuhkan banyak komputer untuk melakukan pengolahan citra medis tersebut. Hal tersebut akan membutuhkan biaya yang besar, karena komputer yang digunakan untuk melakukan pengolahan citra medis harus memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari komputer biasa, terkait dengan ukuran besar data dan kompleksitas pengolahan datanya.
Salah satu cara yang mungkin dilakukan untuk mengatasi masalah di atas adalah dengan menggunakan suatu sistem berbasis jaringan. Dengan sistem berbasis jaringan dapat dilakukan pengolahan citra medis pada suatu komputer yang terpusat. Teknologi web services merupakan salah satu teknologi yang dapat digunakan pada sistem berbasis jaringan untuk membangun suatu aplikasi yang terdistribusi [5].
Dengan menggunakan web services maka terdapat dua aplikasi pada sistem yang dibangun, yaitu aplikasi pada server dan aplikasi pada klien. Pada aplikasi untuk klien dapat digunakan aplikasi yang berbasis Graphical User Interface (GUI). Akan tetapi dengan aplikasi yang berbasis GUI diperlukan proses instalasi pada masing-masing komputer klien. Hal ini dapat menimbulkan masalah karena dibutuhkan
resource ataupun platform tertentu pada masing-masing komputer klien. Untuk mengatasi hal teresebut dapat dilakukan alternatif lain yaitu dengan merancang suatu aplikasi klien yang berbasis web.
Aplikasi berbasis web dapat berjalan di banyak platform komputer dengan menggunakan aplikasi browser untuk menjalankannya. Akan tetapi sistem yang berbasis web mempunyai keterbatasan dalam membangun aplikasi yang interaktif [4].
Java Applet dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut, karena dengan Applet dapat dibangun suatu aplikasi berbasis GUI yang dapat berjalan pada suatu
browser [6]. Skema dari sistem berbasis jaringan dengan menggunakan web services
dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Skema Sistem Berbasis Jaringan dengan Menggunakan Web Services
Penelitian ini dilakukan berdasarkan kajian pustaka pada penelitian-penelitian sebelumnya dengan beberapa perbedaan seperti terlihat pada Tabel 1.1. Sebelumnya Spiros Koulouzis, dkk [7] telah membahas transportasi data medis dengan menggunakan web services. Mereka menggunakan Simple Object Access Protocol
(SOAP) yang merupakan salah satu protokol berbasis Extensible Markup Language
dirancang suatu sistem pengolahan citra medis yang berbasis web visualisasi yang menggunakan bahasa pemrograman web murni (tanpa menggunakan applet). Pada penelitian lain, Danzhou Liu, dkk [9] merancang sebuah framework untuk pengolahan citra medis dalam jaringan internet yang difokuskan pada citra medis 3D yang mempunyai resolusi yang tinggi. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Jianguo Zhang, dkk [10] lebih membahas masalah keamanan pada komunikasi citra medis pada jaringan internet.
Tabel 1.1Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya
Penulis Judul Penelitian Pembahasan Tahun
Spiros Koulouzis, Elena Zudilova-Seinstra, dan Adam Belloum
Data Transport between Visualization Web Services for Medical Image Analysis
Transportasi data dengan menggukan web services. 2010 Seyyed Ehsan Mahmoudi, dkk Web-based interactive 2D/3D medical image processing and visualization software
Pengolahan dan visualisasi citra medis 2D/3D berbasis web
2010
Danzhou Liu, Kien A. Hua, dan Kiminobu
Sugaya
A Generic Framework for Internet-Based Interactive Applications of High-Resolution 3-D Medical Image Data
Frameworkberbasis jaringan untuk data medis 3D dengan resolusi yang besar
2008 Jianguo Zhang, Fenghai Yu, Jianyong Sun, Yuanyuan Yang, dan Chenwen Liang
DICOM Image Secure Communications With Internet Protocols IPv6 and IPv4
Keamanan komunikasi citra medis pada jaringan internet
2007
Seperti yang terlihat pada Tabel 1.1, terdapat beberapa perbedaan antara pada penelitian yang dilakukan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu:
Walaupun sistem yang dibangun berbasis jaringan, namun berbeda dengan penelitian sebelumnya [4] [9] [10] penelitian ini menggunakanweb services untuk mengakses aplikasi yang ada pada server. Hal ini dilakukan karena web services
dapat berjalan di banyak platform komputer dan tidak terikat pada bahasa pemrograman tertentu. Dibandingkan dengan penelitian [7] walaupun telah sama-sama menggunakan web sevices, namun pada penelitian ini digunakan teknologi
web services yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Pada penelitian ini digunakan teknologiweb servicesXML-RPC.
b. Visualisasi Dengan Java Applet
Untuk visualisasi pada klien digunakan Java Applet yang merupakan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman Java yang dapat berjalan pada sebuah
browser [6]. Hal ini berbeda dengan penelitian sebelumnya [4] yang tidak menggunakan applet dalam membangun aplikasi klien.Penggunaan Java Applet digunakan karena Java Applet mendukung untuk membuat aplikasi yang lebih interaktif. Hal ini diharapkan dapat mengatasi keterbatasan pada penelitian sebelumnya untuk merancang aplikasi klien yang lebih interaktif.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar berlakang yang dipaparkan, masalah utama dari penelitian ini adalah bagaimana sistem pengolahan citra medis berbasis jaringan yang dibangun dapat berjalan seperti sistem yang bersifat standalone atau berdiri sendiri. Dari masalah ini hal teknis yang perlu dilakukan adalah:
a. Bagaimana mengatur komunikasi data citra medis pada jaringan komputer pada suatu sistem berbasis jaringan agar waktu yang dibutuhkan untuk berkomunikasi tidak terlalu lama.
b. Bagaimana mengatur pembagian sumber daya pengolahan citra medis untuk banyak klien pada sistem berbasis jaringan.
1.3 Batasan Masalah
Dari rumusan masalah yang ada, untuk mengurangi pembahasan yang meluas maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:
a. Pengolahan citra yang dilakukan merupakan segmentasi pada citra medis dengan menggunakan librari pada Insight Segmentation and Registration Toolkit(ITK). b. Citra yang digunakan adalah citra medis dengan format Digital Imaging and
Communications in Medicine (DICOM).
c. Sistem pengujian berjalan pada jaringan lokal (intranet).
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah terciptanya suatu sistem pengolahan citra medis berbasis jaringan yang dapat melakukan pengolahan data citra medis pada komputer server yang dapat diakses oleh beberapa komputer klien.
1.5 Manfaat Penelitian
a. Untuk memberikan kontribusi ilmu pada bidang pengolahan citra medis dan jaringan.
b. Untuk mendapatkan sistem pengolahan citra medis yang lebih murah dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit namun efisien.
1.6 Sistematika Pembahasan
Pada tulisan ini disusun sebanyak lima bab yang terdiri dari:
BAB I : PENDAHULUAN, berisi kerangka penelitian yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan metode yang ditempuh;
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA, memuat berbagai teori pengolahan citra medis, pendistribusian hasil pengolahan citra medis, dan web services yang dijadikan landasan dalam melakukan penulisan dan perancangan;
BAB III: METODE PENELITIAN, berisi tentang rancangan sistem yang dibangun, pengumpulan data, pemodelan sistem berserta metode-metode yang dilakukan dalam penelitian;
BAB IV : HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS, berisi analisis dari hasil perancangan sistem yang dibandingkan dengan aplikasi standalone. Analisis dilakukan dengan pengujian terhadap sistem yang dirancang; BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN, berisi hasil simpulan dari tulisan dan