• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dosen KOPERTIS WILAYAH III The Mirah Hotel Bogor Jawa Barat Selasa, 13 Maret 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dosen KOPERTIS WILAYAH III The Mirah Hotel Bogor Jawa Barat Selasa, 13 Maret 2018"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

Dosen KOPERTIS WILAYAH III The Mirah Hotel Bogor – Jawa Barat

(2)

Dr.Ir.Rusmono HP. 081510043983 email@rusmono.com rusmono@unj.ac.id

(3)

Learning is fundamentally about change – persistent change in a

person’s abilities, attitudes, beliefs, knowledge, mental models, and skills.

Spector, J Michael in Moller, Leslie., Huett, Jason B., Harvey Douglas M. (2009). Learning and Instructional Technologies for the 21st Century. New York. Springer. (p.1)

tip.duke.edu

(4)

Piaget, dalam proses belajar sebenarnya terdapat tiga tahapan:

1) Asimilasi, adalah proses penyatuan

informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada dalam benak anak,

2) Akomodasi, adalah penyusunan struktur

kognitif ke dalam situasi yang baru, dan

3) Equalibrasi, adalah penyesuaian antara

asimilasi dan akomodasi. Tanpa proses ini perkembangan kognitif seseorang akan tersendat-sendat dan berjalan tidak teratur (

disorganized

).

(5)

Gagne dan Briggs (1974)

1. Pembelajaran sebagai suatu set peristiwa

yang dirancang untuk mendukung terjadinya proses belajar yang sifatnya internal.

(6)

2. Any interaction

between the learner and his environment through which the learner is making progress toward the attainment of specific and purposed

knowledge, skills, and attitudes.

(7)

DEFINISI

PEMBELAJARAN (

INSTRUCTION

)

Suatu rangkaian kegiatan yg terencana

untuk menghasilkan perubahan

perilaku seperti yg diharapkan secara

relatif tetap pada peserta didik

(8)

Strategi dan Proses Interaksi

Pembelajaran Berkualitas

Karakteristik dan Perilaku

Awal Mahasiswa Lulusan Yang Kompeten

Sarana dan Prasarana Perkuliahan Tepat Guna Bahan Pembelajaran yang Relevan Kurikulum yang Relevan Dosen yang Professional Manajemen Fakultas yang Fasilitatif, Rewarding, dan Akuntabel Kebijakan PTS yang Fasilitatif Kebijakan Kementrian Kemristek DiktiLapangan Kerja yang MenantangJenjang Pendidikan yang Lebih Tinggi

(9)

Asumsi Dasar

(10)

2. Belajar adalah proses kompleks yang dipengaruhi oleh

banyak variabel yang saling terkait seperti ketekunan, waktu belajar, kualitas pembelajaran, kecerdasan/bakat, dan

kemampuan belajar peserta didik. Model desain sistem instruksional tidak dapat hanya memfokuskan pada satu variabel saja.

1. Desain sistem instruksional dimaksudkan untuk

membantu individu belajar lebih dari sekedar proses pengajaran.

Asumsi Dasar

(11)

3. Model desain sistem instruksional dapat

diaplikasikan pada banyak levels, seperti

perencanaan pembelajaran untuk kegiatan satu hari atau beberapa hari lokakarya, atau pengembangan

kurikulum program studi. Desain sistem

intruksional dapat menjadi upaya individual atau

dapat melibatkan satu tim designers, ahli materi,

ahli evaluasi, dan personalia produksi pada proyek berskala besar.

4. Desain adalah proses interaktif dengan melibatkan peserta didik.

(Gagne, Wager, Golas, & Keller. 2005 P. 2-3)

Asumsi Dasar

(12)

5. Desain sistem instruksional itu sendiri adalah suatu proses yang terdiri dari

sejumlah sub proses, mulai dari perumusan tujuan sampai evaluasi program/produk

instruksional.

6. Berbeda jenis hasil belajar yang diharapkan, menuntut berbeda jenis kegiatan

instruksional.

Asumsi Dasar

(13)

Competence (or competency) is

the ability of an individual to

perform a job properly.

(http://en.Wikipedia.org/Wiki/Competence_(human_resources)

(14)

Kompetensi ditunjukkan dengan kinerja yang baik atau

lebih baik

Kemampuan atau kapabilitas merupakan hasil dari penerapan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap prilaku

Pengetahuan, keterampilan, dan sikap prilaku

Diperoleh dari hasil penggunaan kemampuan /kapabilitas dalam pemecahan masalah aktual

secara bermakna

Diperoleh dari hasil

perpaduan dari belajar mandiri, pembelajaran, pengalaman, dan bakat

Diperoleh dari belajar mandiri, pembelajaran, dan pengalaman

(15)
(16)

MEMPENGARUHI

KURIKULUM

STRATEGI PEMBELAJARAN

EVALUASI HUMANISME BEHAVIORISME KOGNITIFISME CIBERNETISME KONSTRUKTIFISME

Implikasinya Dalam

(17)

Menekankan pada kebebasan individu

Berorientasi pada learner (peserta didik)

Guru berperan sebagai fasilitator KATA KUNCINYA

Kebebasan peserta didik dalam

berinteraksi dengan lingkungan

HUMANISME

Aliran

(18)

Pengelolaan kondisi belajar untuk perubahan prilaku peserta didik

Perubahan prilaku belajar harus

dapat diamati dan dapat diukur KATA KUNCINYA

Perubahan prilaku peserta didik melalui pengaturan lingkungan dan

pengelolaan stimulus-respon BEHAVORISME

Aliran

(19)

Tingkat perkembangan berpikir peserta didik dipengaruhi

Kematangan intelektual

Interaksi dengan lingkungan

Transmisi sosial (belajar dari orang lain) KATA KUNCINYA

Perubahan struktur kognitif peserta didik adalah tujuan utama pembelajaran

KOGNITIFISME

Aliran

(20)

KONSTRUKTIFISME

Aliran

Peserta didik berpikir sendiri untuk memaknai suatu peristiwa

Berpikir kolaboratif untuk berbagai

makna atas peristiwa

Menghubungkan pengalaman awal

dengan peristiwa belajar KATA KUNCINYA

Belajar dengan pengalaman konkrit, kontekstual dan bermakna.

(21)

CYBERNETISME

Aliran

Manusia sebagai pemroses informasi dan pembuat respon yang aktif

Manusia belajar secara sistematik & sistemik

Manusia mengorganisasikan apa

yang telah diketahuinya KATA KUNCINYA

Belajar secara sistematik dan sistemik untuk mencari, menerima,

menyimpan, dan memanfaatkan pengetahuan.

(22)

Model-Model

(23)

1. SAFE Model (Corrigan,1966)

2. The Michigan State Model (Barson,1967) 3. Project Minerva Model (Tracey,1967)

4. The Teaching Research System Model (Hamreus,1968)

(24)

6. Instructional Systems Design (Gagne,1979) 7. Model Prosedur Pengembangan Sistem

Instruksional (PPSI) (Depdikbud,1975)

8. AT & T Instructional Development Model (AT & T,1985)

9. Instructional Design: A Plan for Unit and Course Development (Kemp,1977)

10. A Model of Steps in The Instructional Process (Rothwell and Kazanas, 2004)

(25)

11. Stages is Designing Instructional System (Gagne and Briggs,1979 )

12. Instructional Design : The ADDIE Approach (Branch, 2009)

13. Motivational Design for Learning and Performance (ARCS Model - Keller, 2010)

14. The Systematic Design of Instruction (Dick and Carey, 2009)

15. Model Pengembangan Instruksional Modern ( MPI, Atwi Suparman, 2012 )

(26)

MENETUKAN TUJUAN PENDIDIKAN UMUM, PERGURUAN TINGGI, FAKULTAS, JURUSAN, MATAKULIAH

MULAI

MENGUMPULKAN DATA MASUKAN MENENTUKAN PERILAKU AWAL DAN AKHIR MENGOMBINASIKAN SELURUH DATA MASUKAN

MENGEMBANGKAN CONTOH PENGAJARAN UNTUK ISI PELAJARAN TERTENTU

MEMILIH BENTUK INFORMASI YANG REPRESENTATIF MENENTUKAN ALAT TRANSMISI

MENGUMPULKAN, MENDESAIN, MEMPRODUKSI MEDIA YANG TELAH DITENTUKAN

MERAMPUNGKAN TES LAPANGAN DENGAN

KELOMPOK SISWA MENGEMBANGKAN RASIONAL

UNTUK UJIAN AWAL DAN AKHIR

RENCANAKAN STRATEGI

MENGEMBANGKAN INSTRUMEN EVALUASI DENGAN MENGGUNAKAN DATA MAHASISWA DAN INFORMASI MEDIA

THE MICHIGAN STATE MODEL

(27)

MENGUMPULKAN DATA PEKERJAAN MENGIDENTIFIKASI PERYARATAN LATIHAN MERUMUSKAN TUJUAN PENAMPILAN MENYUSUN TES PENAMPILAN MEMILIH ISI MATAPELAJARAN MEMILIH STRATEGI INSTRUKSIONAL MEMPRODUKSI BAHAN INSTRUKSIONAL MENGEVALUASI KEGIATAN INSTRUKSIONAL MELAKSANAKAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL MELAKSANAKAN DAN MENGANALISA TES

PROJECT MINERVA MODEL

(28)

ANALISIS DAN PERUMUSAN TUJUAN MAKSUD SISTEM SPESIFIKASI TUJUAN

ANALISIS DAN PERMUMUSAN TUGAS-TUGAS BELAJAR

MENENTUKAN TUGAS-TUGAS BELAJAR TES MASUKAN MENILAI KOMPETENSI MASUKAN MENGIDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI TUGAS-TUGAS BELAJAR YANG AKTUAL

DESAIN DARI SISTEM TERSEBUT

ANALISIS FUNGSI ISI DAN URUTAN

DISTRIBUSI FUNGSI ANTARA KOMPONENEN ANALISIS KOMPONEN

PENJADWALAN

TES ACUAN PATOKAN

IMPLEMENTASI DAN KONTROL KUALITAS

PELAKSANAAN

LATIHAN SISTEM TES SISTEM

THE BANATHY MODEL

(29)

MODEL PROSEDUR PENGEMBANGAN SISTEM INSTRUKSIONAL (PPSI)

Untuk Kurikulum di Indonesia 1975

I. PERUMUSAN TUJUAN 1. Menggunakan sistem

yang operasional.

2. Berbentuk hasil Belajar 3. Berbentuk prilaku 4. Hanya ada satu prilaku

II. PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI

1. Menentukan jenis tes

yang akang digunakan untuk menilai tercapai tidaknya tujuan 2. Menyusun tes untuk

menilai masing-masing tujuan

III. KEGIATAN BELAJAR

1. Merumuskan semua kemungkinan

kegiatan belajar untuk mencapai tujuan 2. Menetapkan kegiatan belajar yg

tidak ditempuh 3. Menetapkan kegiatan

yang akan ditempuh

IV. PENGEMBANGAN PROGRAM KEGIATAN

1. Merumuskan meteri pelajaran 2. Menetapkan metode yg dipakai 3. Memilih alat pelajaran

dan sumber yang dipakai 4. Menyusun jadwal

V. PELAKSANAAN

1. Mengadakan tes awal

2. Menyampaikan materi pelajaran 3. Mengadakan tes akhir

(30)

A MODEL OF STEPSIN THE INSTRUCTIONAL DESIGN PROCESS Untuk Training Conduct a needs assessment Assess relevant characteristics of learners Analyze characteristics of a work setting Perform job, task and

content analysis Write statements of performance objectives Develop performance measurements Sequence performance objectives Specify instructional strategies Design instructional materials Evaluate instruction

(31)

MELAKUKAN ANALISIS INSTRUKSIONAL IDENTIFIKASI KEBUTUHAN INSTRUKSI-ONAL DAN MENULIS TUJUAN INSTRUKSIO-NAL UMUM (TIU) MENULIS TUJUAN INSTRUKSI ONAL KHUSUS (TIK) MENGIDENTIFI-KASI PERILAKU DAN KARAKTERISTIK AWAL PESERTA DIDIK MENULIS TES ACUAN PATOKAN MENYUSUN STRATEGI INSTRUKSIONAL MENGEM-BANGKAN BAHAN INSTRUKSIO NAL MENYUSUN DESAIN DAN MELAKSANAKAN EVALUASI FORMATIF SISTEM INSTRUKSI-ONAL IMPLEMEN TASI, EVALUASI SUMATIF, DAN DIFUSI INOVASI

(32)

Kompetensi yang Diharapkan Dicapai (Tujuan Pembelajaran) Dosen dan Penyelenggara Pendidikan Mahasiswa & Lulusan Pengguna

Masuk

Lulusan

(33)

Analisis Kebutuhan

Instruksional dan

(34)

Desired Performance Actual Performance

Performance Gap

Lack of Resources (not allowed)

Lack of Motivation (don’t want to)

Lack of Knowledge and Skill (don’t know how)

(35)

Tujuan Instruksional Umum (instructional

goal) ditentukan atas dasar :

Performance Analysis atau Needs

Assessment

Standar Nasional/Internasional yang

Diacu.

Tujuan Instruksional Umum (TIU)

(Instructional Goals)

(36)

Tujuan instruksional umum harus relevan dengan kebutuhan semua pihak yang terkait (Tiga Mitra)

Tujuan instruksional berisi kompetensi terakhir (terminal) yang diharapkan dimiliki peserta didik pada akhir pembelajaran sebagai hasil partisipasinya dalam satu mata kuliah.

Kriteria Tujuan Instruksional Umum

(37)

Contoh

Tujuan Instruksional Umum (CPMK)

A. Menulis suatu novel

B. Menciptakan suasana lingkungan

rumah tangga yang nyaman

C. Membangun sebuah rumah

D. Memecahkan masalah kurang

produktifnya perusahaan X

(38)

Tuliskan satu atau beberapa

Tujuan Instruksional Umum

(CPMK) Mata kuliah Anda!

(39)

Analisis

(40)

Analisis Instruksional adalah

proses

menjabarkan prilaku umum (yang terdapat

dalam tujuan instruksional umum) menjadi

prilaku khusus

sehingga terstruktur dan

terkait secara logis antara satu dengan

yang lain

(41)
(42)

1. Prosedural

(Procedural)

Mengaktifkan

Laptop

Mengklik

file

Mengklik

program

(43)

2. Hirarkis

(Hierarchical)

Menerapkan Statistika

Lanjutan

Menerapkan Statistika

Dasar

(44)

3. Pengelompokan (Cluster)

Menunjukkan Batas Provinsi di Pulau Sumatera

Menunjukkan batas provinsi Lampung Menunjukkan batas provinsi Bengkulu Menunjukkan batas provinsi Jambi Menunjukkan batas provinsi Sumatera Menunjukkan batas provinsi Aceh NAD Menunjukkan batas provinsi Sumatera Selatan Menunjukkan batas provinsi Sumatera Utara Menunjukkan batas provinsi Riau

(45)

11. Menyusun rencana penelitian pendidikan dalam bidang yang menjadi

minat Anda

13. Menulis laporan penelitian pendidikan

9.Mengaplikasi-kan konsep dan

prosedur penelitian pendidikan survei 8. Mengaplikasikan konsep dan prosedur penelitian pendidikan ekperimental 10.Mengaplika-sikan konsep dan prosedur penelitian Korelasional 5.Mengaplikasikan konsep dan prosedur penelitian tindakan dalam bidang pendidikan 6. Mengaplikasikan konsep dan prosedur penelitian tindakan kelas 1. Mendeskripsikan konsep dasar penelitian 2. Mendeskripsikan prinsip dasar metode kuantitatif 3. Mendeskripsikan prinsip dasar metode

4. Mendeskripsikan konsep dasar metode campuran

7. Mengaplikasi-kan konsep dan

prosedur penelitian dan pengembangan

pendidikan 14. Tujuan Matakuliah

Pada akhir matakuliah Metode Penelitian Pendidikan Anda diharapkan dapat melakukan

Penelitian Pendidikan

4. KOMBINASI (

Combination

)

12. Melakukan Penelitian Pendidikan yang sesuai dengan masalah atau topik yang Anda pilih

(46)

6.Mengaplikasi-kan konsep dan

prosedur penelitian pendidikan survei

7.Mengaplikasi kan konsep dan

prosedur penelitian Korelasional 8.Mengaplikasikan konsep dan prosedur penelitian tindakan dalam bidang pendidikan 9. Mengaplikasikan konsep dan prosedur penelitian tindakan kelas

1.Mendeskripsikan konsep dasar penelitian pendidikan

2. Mendeskripsikan prinsip dasar metode kuantitatif dalam penelitian pendidikan

3. Mendeskripsikan prinsip dasar metode kualitatif dalam penelitian pendidikan

4. Mendeskripsikan konsep dasar metode campuran dalam penelitian pendidikan

Melakukan Penelitian Pendidikan

Proses Menganalisis Pembelajaran

5. Mengaplikasikan konsep dan prosedur penelitian pendidikan ekperimental

(47)

Entering behavior adalah kompetensi awal

yang sudah dikusai oleh peserta didk sebelum mengikuti perkuliahan Anda

Entering behavior line adalah garis batas

antara kompetensi awal yang sudah dikuasai dan kompetensi yang masih perlu dilatihkan

Garis batas itu putus-putus (- - - )

Perilaku Masukan – Sebelum pembelajaran

(48)

Bagaimana bentuk Peta kompetensi

untuk seluruh

Tujuan Instruksional

Umum (TIU) dan

Tujuan Instruksional

Khusus (TIK) Matakuliah Anda?

Diharapkan Anda tidak lupa

(49)

Menyusun

(50)

Prilaku Awal (Entering Behavior) Peserta Didik yang Relevan dengan Pembelajaran yang Akan Anda Desain

1. Pengetahuan, keterampilan dan sikap awal yang telah dimiliki/dikuasai pada saat mulai mengikuti

pembelajaran matakuliah Anda.

2. Apakah pembelajaran itu membutuhkan perilaku prasyarat (prerequisite) ?

a. Bila ya, apakah peserta didik telah memilikinya ? Bila belum memilikinya, diperlukan pembelajaran matrikulasi apa ?

b. Bila tidak membutuhkan prilaku prasyarat,

mulailah pembelajaran dari prilaku awal peserta didik (diatas entering - behavior line)

(51)

Karakteristik Peserta Didik yang Relevan

dengan Pembelajaran yang Akan Anda Desain

1. Latar belakang pendidikan

2. Motivasi untuk mengikuti pembelajaran matakuliah Anda

3. Kepemilikan atau akses terhadap sumber belajar dan sarana belajar untuk

matakuliah Anda

4. Kebiasaan belajar (tatap muka, mandiri) 5. Domisili dan saluran komunikasi yang

dapat digunakan untuk pembelajaran (Atwi Suparman, 2012)

(52)

Prilaku Awal Entering Behavior Line

Karakteristik Awal Mahasiswa Universitas X 1. Heterogen dalam kompetensi awal

2. Belum terbiasa belajar mandiri

3. Belum punya budaya membaca yang baik

4. Belum biasa disiplin mengatur waktu belajar 5. Belum biasa belajar secara sistematik

6. Belum biasa belajar sambil berpikir untuk menerapkannya

7. Tinggal terpencar (berjauhan) dari kampus 8. Pada umumnya tidak punya akses terhadap

internet

9. Pada umumnya bermotivasi eksternal (untuk

(53)

Menulis

Tujuan Instruksional Khusus

(Sub-CPMK)

(54)

Tersusun dalam bentuk daftar prilaku khusus

sesuai dengan hasil analisis instruksional setelah dikurangi prilaku awal sebelum

mengikuti perkuliahan

Terdiri dari susunan kompetensi khusus yang

berada di atas

entry behavior line

Tersusun dari kompetensi yang sederhana

(paling bawah) sampai pada yang paling kompleks, paling tinggi, atau paling luas

Tujuan Instruksional Khusus

(Sub-CPMK)

(55)

A = Audience (peserta didik)

B = Behavior (perilaku/kompetensi)

C = Conditions (kondisi pada saat sedang di tes) D = Degree (tingkat keberhasilan)

Cara Merumuskan Tujuan Instruksional Khusus

Dengan Format ABCD

Tujuan instruksional khusus (

instructional

objectives

) disebut oleh sebagian praktisi

(56)

Jika diberikan berbagai rumus mean,

deviasi standar, korelasi, dan dua

deret

angka,

mahasiswa

jurusan

Statistika

Terapan

Universitas

X

semester

kedua

akan

dapat

menghitung korelasi minimal 90%

benar.

(57)

Jika diberikan kalimat aktif dalam

bahasa Indonesia, mahasiswa Jurusan

Pendidikan Bahasa Inggris

Universitas X semester II akan dapat

menerjemahkannya ke dalam kalimat

pasif bahasa inggris paling sedikit

80% benar.

(58)

Jika

diberikan

berkas

suatu

perusahaan

yang

mengajukan

permohonan kredit, peserta kursus

Pejabat Pemberian Kredit Bank X

akan dapat menyusun rekomendasi

pemberian kredit untuk perusahaan

tersebut dalam waktu empat minggu

tanpa mengandung kesalahan

(59)

Menyusun

(60)

Disusun (dikembangkan) Mengacu Pada Prilaku dalam Tujuan Instruksional

Berisi Sampel (bukan seluruh) dari

Daftar perilaku dalam Tujuan Instruksional

Alat Penilaian Hasil Belajar Terdiri dari

(61)
(62)

Tabel Spesifikasi Tes yang Komprehensif Berdasarkan Kompetensi dalam Tujuan Instruksional (Mata Kuliah X)

Atwi Suparman, 2013 Sampel Kompetensi dalam Tujuan Instruksi onal Tes Esei (% / ∑ ) Tes Obyektif Tes Kiner ja ( % / ∑ ) Jumlah Total C - 1 ( % / ∑) C - 2 ( % / ∑) C - 3 ( % / ∑ ) C - 4 ( % / ∑ ) C - 5 ( % / ∑ ) C–6 ( % / ∑ ) Jum Lah ( % / ∑ ) E sei ( % / ∑ ) Ob yek tif ( % / ∑ ) Ki ner ja ( % / ∑ ) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Mengidentifikasi fakta ... X X X X X X Menjelaskan konsep ... X X X X X X Menerapkan konsep ... X X X X X X Memecahkan masalah ... X X X X X X X X Mengembangkan produk ... X X X X X Melakukan kegiatan praktek atau gerak ... X X X Menunjukkan X X X

(63)

Aspek / Kompetensi

yang Dinilai Bobot

Nilai yang Dicapai * Bobot x Nilai yg Dicapai 5 4 3 2 1 A B C Dst ∑ Bobot ∑ Nilai

Tujuan Instruksional : ... (satu/sekelompok)

*

Keterangan

5 = Baik Sekali (Sempurna) 4 = Baik

3 = Sedang

∑ Nilai Nilai Rata-rata =

(64)

Berdasarkan total nilai yang dicapai dibuat grades (nilai akhir) sebagai berikut :

∑ Nilai

∑ Bobot = Nilai Akhir

Nilai Akhir (misalnya)

3,2 – 4,0 = A (sempurna, pantas jadi model)

2,9 – 3,1 = B (perlu praktek mandiri untuk penyempurnaan) 2,0 – 2,8 = C (perlu praktek tambahan di bawah supervisi) 1,0 – 1,9 = D (tidak dapat diterima, pembelajaran ulang)

(65)

1. Apa saja komponen hasil belajar

mahasiswa yang akan dinilai ?

UTS ? Berapa % bobotnya ?

UAS ? Berapa % bobotnya ?

Porto folio ? Berapa % bobotnya ?

2. Bagaimana grading systemnya ?

(Mengacu pada pedoman PTS)

(66)

Menyusun

(67)

Strategi instruksional berkenaan dengan pendekatan dalam mengelola isi dan proses

instruksional secara komprehensif untuk

mencapai satu atau sekelompok tujuan

instruksional.

Di dalamnya terintegrasi berbagai komponen yang meliputi urutan kegiatan pembelajaran, garis besar isi, metode, media & alat, dan waktu belajar (dalam menit).

(68)

URUTAN KEGIATAN

INSTRUKSIONAL GARIS BESAR ISI METODE MEDIA & ALAT

WAKTU BELAJAR (dalam menit)

1 2 3 4 5

PENDAHULUAN

Deskripsi Singkat Materi Relevansi & Manfaat

Materi bagi Peserta Diklat Tujuan Instruksional

PENYAJIAN

Uraian / Teori

Contoh & Non Contoh Latihan / Praktek Kerja Tes Formatif dan Revisi

Mata Kuliah : ………..

(69)

Satu atau sekelompok tujuan instruksional membutuhkan satu strategi instruksional

Jadi, satu matakuliah yang Anda ampu

(70)

Mengembangkan

(71)

Strategi Instruksional adalah blueprint dari bahan instruksional yang akan

dikembangkan.

Bentuk bahan instruksional disesuaikan

dengan pendekatan instruksional yang akan dilaksanakan.

Bahan adalah materials;

Materi/isi adalah contents,

Pengembangan Bahan Instruksional

(Bahan Pembelajaran = Bahan Kuliah)

(72)

Sistem Pembelajaran Mandiri (SPM) atau Jarak Jauh

Sistem Pembelajaran Tatap Muka Biasa (SPTM- B)

Sistem Pembelajaran Kombinasi (SPK)

(73)

Pendekatan Instruksional Bentuk Bahan Instruksional

1. Sistem Pembelajaran Mandiri Modul Instruksional

untuk Pendidikan Jarak Jauh 2. Sistem Pembelajaran Tatap

Muka Bahan Instruksional Kompilasi

(74)

KESIMPULAN

1. Desain Instruksional

:

Suatu rangkaian kegiatan yang

terencana untuk menghasilkan

perubahan perilaku seperti yg

diharapkan secara relatif tetap

pada peserta didik

(75)

KESIMPULAN

2. Tahapan Desain Instruksional

:

a. Menganalisis kebutuhan dan menyusun tujuan instruksional umum (CPMK)

b. Menganalisis instruksional

c. Mengidentifikasi karakteristik dan perilaku awal peserta didik

d. Menulis tujuan instruksional khusus (Sub-CPMK)

e. Menulis tes acuan patokan

f. Menyusun strategi instruksional

(76)

Gambar

Tabel Spesifikasi Tes yang Komprehensif Berdasarkan Kompetensi dalam Tujuan Instruksional (Mata Kuliah X)

Referensi

Dokumen terkait

Karet merupakan komoditas perkebunan yang sangat penting peranannya di Indonesia, terlebihnya lagi di Kabupaten Langkat karena sekitar 70% komoditas utama Kabupaten ini adalah

Swan juga mengatakan bahwa “In some structures preposition may stay together with its verb or noun at the end of the clause” (1999:453). Dapat disimpulkan dari kedua pendapat

Para penghuni panti selain lebih lanjut usia, mereka lebih rendah pendidikannya, dan lebih banyak yang tidak bekerja; hal ini dapat berarti bahwa mereka yang relatif lebih muda dan

Pada dunia nyata, kita jarang mengulang dengan tepat langkah untuk memecahkan masalah sehingga pemecahan masalah yang diajarkan di kelas tidak dapat ditransfer dalam dunia

Dari semua paper yang saya pilih menyimpulkan bahwa pelaksanaan IEEE 1588 standar baru untuk sinkronisasi yang bebas, jam nya tergantung berjalan pada node yang terpisah

4.7 ANALIZA IZBORNEGA MODELA UVAJANJA KOMPETENC V SELEKCIJSKE INTERVJUJE PODJETJA V podjetju je trenutna sistematizacija delovnih mest napisana in opredeljena brez ključnih

[r]

Menganalisis penerapan pembelajaran aktif metode Musyahadul Aflam dalam meningkatkan ketrampilan berbicara pada mahasiswa program intensif semester II IDIA