• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Signed Rank Test, Metode Pre Test dan Post Test, Pengukuran Nilai Teori, serta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Signed Rank Test, Metode Pre Test dan Post Test, Pengukuran Nilai Teori, serta"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kajian teori yang akan dibahas pada penelitian ini adalah tentang Wilcoxon Signed Rank Test, Metode Pre Test dan Post Test, Pengukuran Nilai Teori, serta SPSS For Windows Versi 24.0 sebagai alat untuk mengolah data, kajian yang relevan sebagai pembanding, dan kerangka berfikir sebagai gambaran pada peneltian ini. Berikut ini adalah penjelasan dari teori yang dibahas pada penelitian ini:

A. Wilcoxon Signed Rank Test

Wili Solidayah (2015:2), Uji peringkat bertanda Wilcoxon digunakan untuk membandingkan nilai tengah suatu variable dari dua data data sampel berpasangan. Dalam uji peringkat bertanda Wilcoxon bukan hanya tanda yang diperhatikan, tetapi perbedaan antara sampel yang berpasangan tersebut. Uji modifikasi bertanda Wilcoxon berfungsi untuk menguji perbedaan antar data berpasangan, menguji komparasi antar pengamatan sebelum dan sesudah (before after) diberikan perlakuan dan mengetahui efektifitas suatu perlakuan.

Uji wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasil-hasil pengamatan yang berpasangan dari dua data apakah berbeda atau tidak. Wilcoxon signed Rank Test ini digunakan hanya untuk data bertipe interval atau ratio, namun datanya tidak mengikuti distribusi normal. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia interval adalah masa antara dua kejadian yang bertalian (dalam drama, pertunjukan dan lain-lain).

(2)

Tes Peringkat bertanda Wilcoxon adalah tes hipotesis statistic non-parametik yang digunakan untuk membandingkan dua sampel terkait, sampel yang cocok, atau pengukuran berulang pada sampel tunggal untuk menilai apakah peringkat rata-rata populasi mereka berbeda (yaitu tes perbedaan berpasangan). Ini dapat digunakan sebagai alternative untuk uji T untuk pasangan yang cocok atau uji T untuk sampel dependen, ketika distribusi perbedaan antara dua sampel tidak dapat diasumsikan dan didistribusikan secara normal.

Tes peringkat bertanda Wilcoxon adalah tes nonparametik yang dapat digunakan untuk menetukan apakah dua sampel dipenden dipilih dari populasi yang memiliki distribusi yang sama. Menurut Imam Gunawan (2005) Teknis analisis nonparametrik digunakan untuk menguji perbedaan distribusi matched populasi untuk desain pre & post test. Syaratnya yaitu: Data interval yang diordinalkan, satu sampel yang berhubungan dan dua sampel. Hal ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk uji T Student pasangan itu ketika populasi tidak dapat diasumsikan terdistribusi secara normal atau data pada skala ordinal.

Test ini dipopulerkan oleh Siegel (1956) dalam buku teks yang berpengaruh pada statistik non-parametrik. Siegel menggunakan T lambang untuk nilai yang didefinisikan di bawah sebagai S. Oleh karena itu, tes ini kadang-kadang disebut sebagai uji T Wilcoxon, dan uji statistik dilaporkan sebagai nilai T. Fungsi dan Spesifikasinya yaitu sama dengan Uji Tanda, bedanya selain untuk signifikansi beda A dengan B juga ingin diketahui besar beda A dengan B juga ingin diketahui besar beda rankingnya.

(3)

B. Efektifitas

Pabundi, (2014:37) Kata efektif berasal dari bahasa Inggris effective artinya berhasil, sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran yang tepat dan mencapainya.

Silalahi, (2015:38) efektivitas berarti doing the right things atau mengerjakan pekerjaan yang benar. Efektivitas menunjuk pada keberhasilan pencapaian sasaran-sasaran organisasional, sehingga efektivitas digambarkan sebagai satu ukuran apakah manajer mengerjakan pekerjaan yang benar.

Berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulakn bahwa efektifitas adalah sesuatu hal yang dikerjakan dengan baik dan benar, serta telah mencapai tujuan-tujuan yang akan dicapai pada awal kegiatan sampai akhir kegiatan, dan efektitiftas juga diartikan sebagai pengerjaan sesuatu yang benar, dikatan efektif jika sebuah program dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam penelitian terdapat beberapa efektifitas, antara lain:

1. Dapat dikatakan efektif bila terjadi kenaikan nilai teori pada saat posttest setelah diberikan sebuah video tutorial dan power point text.

2. Dapat dikatakan efektif jika semua siswa mempunyai nilai yang positif setelah diberikan video tutorial dan power point text.

3. Dapat dikatakan efektif jika hasil uji Wilcoxon nilai Asymp. Sig nya adalah kurang dari 0.5.

(4)

4. Dapat dikatakan efektif apabila H1 diterima yaitu ada perbedaan nilai pretest dan posttest pada mata pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar setelah diberikan sebuah video tutorial dan power point text

C. Video Tutorial

Farida (2019:15) video tutorial dapat diartikan sebagai video yang sengaja diciptakan oleh guru yang berisi materi pembelajaran lengkap dengan tujuan pembelajaran, uraian materi, soal-soal latihan dan evaluasi, serta kunci jawaban yang mana semua materi yang ditampilkan pada video dapat dicetak (print out) sebagai handout. Media Video adalah media utama untuk mendokumentasikan kejadian actual dan membawanya kedalam kelas, video memberikan kesempatan pada siswa. Pembelajaran video tutorial memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan apa yang telah mereka saksikan secara bersama-sama, sedangkan dengan buku teks siswa hanya membaca saja tanpa melihat apa yang sedang terjadi.

Pramudito (2013:4) Tutorial adalah Pembimbingan kelas oleh seorang pengajar (tutor) untuk seorang mahasiswa atau sekelompok kecil mahasiswa serta pengajaran tambahan melalui tutor. Selanjutnya menurut Cheppy Riyana (2007 : 2) media video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas menurut para ahli maka video tutorial adalah sebuah media pembelajaran yang didalamnya berisi tentang materi

(5)

yang sesuai dengan KI dan KD yang akan dipelajari oleh peserta didik yang akan lebih memudahkan peserta didik memahami sebuah materi.

D. Power Point Text

Rudi dan Cepi & Maryatun (2014:13) “Microsoft PowerPoint adalah program aplikasi presentasi yang populer dan paling banyak digunakan saat ini untuk berbagai kepentingan presentasi baik pembelajaran, presentasi produk, meeting, seminar, likakarya dan sebagainya.

Maryatun (2014:14) menyatakan bahwa “Microsoft PowerPoint adalah salah satu jenis program komputer yang tergabung dalam Microsoft Office yang digunakan untuk presentasi dan merupakan program berbasis multimedia”.

Saputra (2018:12) power point text biasanya digunakan untuk keperluan presentasi, mengajar, dan untuk membuat animasi sederhana. Microsoft power point mempunyai beberapa fitur yaitu menambahkan audio, video, gambar dan animasi dalam persentasi sehingga persentasi menjadi lebih menarik dan lebih hidup.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka diperoleh kesimpulan bahwa Microsoft power point text adalah sebuah aplikasi persentasi yang didalmnya bisa dipakai untuk media pembelajaran berbasis multimedia serta pemberian materi yang dibuat oleh Microsoft power point text dapat lebih menarik dan lebih hidup sehingga peserta didik dapat lebih memahami materi yang diberikan.

(6)

E. Komputer dan Jaringan Dasar di SMKN 4 Tasikmalaya Kelas X Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar untuk kurikulum 2013 pada mata pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar memiliki beberapa aspek serta tujuan yaitu: aspek kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Berikut adalah penjelasan dari empat aspek yang dinilai dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar.

5. Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai).

6. Sikap sosial adalah bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”

2. Pengetahuan yaitu Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari

(7)

keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

3. Keterampilan yaitu Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, skomunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah.

Untuk kompetensi dasar dan kompetensi inti pada mata pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.14 Menerapkan instalasi koneksi internet pada workstation

Menjelaskan konsep internet, Menentukan peralatan yang dibutuhkan untuk koneksi internet, Menentukan cara konfigurasi koneksi internet.

4.14 Menginstalasi koneksi internet pada workstation

Melakukan konfigurasi koneksi internet, Menguji hasil konfigurasi koneksi internet, Membuat laporan hasil konfigurasi koneksi internet.

Pada penelitian ini yang dilihat hanya kompetensi yang ketiga yakni aspek kognitif atau pengetahuan peserta didik pada saat pretest dan setelah diberikan video tutorial dan materi power point text kemudian diberikan posttest untuk melihat apakah pemberian video tutorial dan power point text dapat berpengaruh

(8)

terhadap nilai posttest. Pada penelitian ini terdapat empat indikator pencapaian dalam pretest dan posttest yaitu: memahami pengertian dan penjelasan jenis-jenis topologi jaringan, menjelaskan proses dan mengidentifikasi cara membangun jaringan, memahami dan menjelaskan tentang ip address serta sharing Data. F. Pengukuran Nilai Teori

Nilai dan pendidikan merupakan dua hal yang satu sama lainnya tidak dapat dipisahkan. Dalam proses ini, maka pendidikan dituntut untuk mampu mengarahkan manusia pad acara-cara pemilihan dan penilaian dengan sesuai. Nilai memiliki arti nilai (Valuing) yakni perbuatan menuju nilai yang tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan dimensi pendidikan.

Penilaian dalam pembelajaran harus memiliki beberapa kriteria yaitu: memiliki validitas, mempunyai reliabilitas, objektifitas, efisiensi dan kegunaan atau kepraktisan. Penilaian dalam pembelajaran juga mencakup beberapa aspek yaitu kemampuan peserta didik, minat perhatian dan motivasi belajar peserta didik, kebiasaan belajar, pengetahuan awal dan prasyarat, karakteristik peserta didik, dalam penelitian ini akan lebih ditekankan kepada kemampuan peserta didik yaitu dari aspek kognitif, dimana pada peneitian ini akan dilakukan sebuah pretest dan posttest serta nantinya akan dilihat nilai dari kedua tes tersebut, dan dilihat hasilnya apakah terdapat pengaruh dari pemberian video tutorial dan power point text dapat meningkatkan kemampuan aspek kognitif peserta didik atau tidak.

Dalam pendidikan terdapat beberapa hal yang dapat dilaksanakan ketika pembelajaran pertama dimulai hingga selsai pembelajaran, maka dapat diadakan

(9)

nya sebuah evaluasi dan pengukuran. Berikut adalah pengertian dari evaluasi dan pengukuran:

1. Evaluasi

Evaluasi menurut Silahoan (2005:1) adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan telah tercapa atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanannya, evaluasi berhubungan dengan keputusan nilai (value judgement). Evaluasi secara singkat juga dapat didefinisikan sebagai proses mengumpulkan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok. Evaluasi pada dasarnya adalah melakukan judgment terhadap hasil penilaian, maka kesalahan pada penilaian dan pengukuran harus sekecil mungkin.

Menurut pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah suatu untuk melihat apakah program tersebut sudah berjalan dengan baik atau belum, serta apakah programnya sudah efektif atau belum, evaluasi perlu dilakukan karena untuk melihat seberapa efektif dan seberapa baik metode yang telah berjalan

2. Pengukuran

Pengukuran (measurement) menurut Silahoan (2005:1) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan dimana seorang siswa telah mencapai karakteristik teretntu. Hasil pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif. Pengukuran memegang peranan penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dan penyajian informasi bagi pembuat kebijakan.

(10)

Menurut pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengukuran atau measurement adalah sebuah usaha untuk memperoleh sebuah nilai (numeric) dimana peserta didik telah mencapai sebuah proses pembelajaran serta hal ini berhubungan dengan nilai yang bersifat kuantitatif atau data berupa angka.

(11)

G. Kajian Yang Relevan

Tabel 2.0.1 Kajian yang Relevan

No Nama Peneliti dan Judul Penelitian Perbedaan Penelitian Persamaan penelitian Penelitian Terdahulu Penelitian Peneliti

1. Regina Salmadina Rauf, yang berjudul “Implementasi Wilcoxon signed rank T test untuk mengukur efektifitas kebijakan reward dalam meningkatkan kinerja kerja karyawan di restaurant siap saji” penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2019, penelitian ini dari Universitas Pasundan.

Penelitian ini digunakan untuk mengukur efektifitas dalam pemberian reward yang pengukuran nya menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test disebuah restoran siap saji.

Pengukuran nilai teori sama-sama

menggunakan

Wilcoxon Signed Rank Test sebagai alat pengukuran nilai teori.

Sama sama

pengukurannnya

menggunakan metode Wilcoxon Signed Rank Test.

(12)

No Nama Peneliti dan Judul Penelitian Perbedaan Penelitian Persamaan penelitian Penelitian Terdahulu Penelitian Peneliti

2. Ilham Effendy1, yang berjudul : Pengaruh Pemberian Pre Test Dan PostTest Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Pada Siswa SMK NEGERI 2 Lubuk Basung, penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2016, penelitian ini dari Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Universitas Negeri Padang,

Pemberian pre test dan post test terhadap hasil belajar pada siswa SMK NEGERI 2 Lubuk Basung

Pengukuran nilai teori dengan menggunakan metode pre test dan post test terhadap mata pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar

Sama sama menggunakan metode pre test dan post test serta memiliki dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen.

(13)

No Nama Peneliti dan Judul Penelitian Perbedaan Penelitian Persamaan penelitian Penelitian Terdahulu Penelitian Peneliti

3. Abdul Kahfi Amrullah, yang berjudul : Pengaruh pemberian pre test dan posttest Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas X MAN 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini dipublikasikan pada tahun 2016, penelitian ini dari UIN Sunan Kalijaga.

Pengaruh pemberian pre test dan post test terhadap hasil belajar Bahasa arab, terhadap siswa kelas x MAN 1 Yogyakarta.

Implementasi Wilcoxon dengan menggunakan metode pre test dan post test untuk mengukur nilai teori terhadap mata pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar

Sama sama menggunakan metode pre test dan post test. Objek yang diteliti yaitu kelas X.

(14)

H. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir dalam peneltian ini adalah sebagai berikut:

(15)

Hipotesis Penelitian

Sugiyono (2016) mengemukakan Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat penyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan paa fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik dengan data.

Dalam penelitian ini terdapat satu kelas sampel yang diambil yaitu dengan cara Simple Random Sampling yaitu sampel diperoleh dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi sampel yang diperoleh ada sebanyak 31 peserta didik, kemudian setelah mendapatkan sampel maka akan diberikan sebuah tes yaitu berupa pretest dan posttest dengan soal yang sama kemudian sebelum diberikan soal posttest maka akan diberikan sebuah treatment terlebih dahulu untuk menguji apakah pemberian treatment berupa video tutorial dan materi berupa power point text dapat berpengaruh.

Dalam penelitian ini, untuk mencari tahu apakah pemberian treatment dapat berpengaruh terhadap kenaikan nilai pada posttest. Berdasarkan pemikiran tersebut maka hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini, yaitu:

H0 : = 0 (tidak ada perbedaan nilai pretest dan posttest pada mata pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar setelah diberikan berupa video tutorial dan power point text)

(16)

H1 : = 0 (ada perbedaan nilai pretest dan posttest pada mata pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar setelah diberikan sebuah video tutorial dan power point text)

H0 diterima jika hasil nilai pretest dan posttest pada mata pelajaran komputer dan jaringan dasar tidak ada perbedaan setelah diberikan treatment berupa video tutorial dan materu berupa power point text dan H1 diterima apabila terdapat perbedaan nilai pretest dan posttest setelah diberikan sebuah treatment berupa video tutorial dan power point text. Dengan syarat Asymp. Sig adalah kurang dari 0.05 dan H0 akan ditolak dan H1 akan diterima.

Gambar

Tabel 2.0.1 Kajian yang Relevan
Gambar 2.1 Alur Kerangka Berfikir

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah sampel tiga kelas yang diambil secara acak (random sampling). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Instrument angket digunakan

Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 2 kelas yang ditentukan secara acak sederhana (random sampling) yaitu 1 kelas eksperimen yang diajarkan dengan metode problem

Subyek penelitian diambil salah satu guru geografi pada kelas X, XI, dan XII secara acak sederhana ( simple random ) dan diperoleh sampel guru sebanyak 56 orang dari 20 SMA.

Metode penelitian merupakan cara yang akan digunakan dalam proses penelitian.Pada bab ini akan dibahas mengenai (1) Desain Penelitian, (2) Populasi,

Sampel dari penelitian ini berasal dari populasi penelitian yang diambil dengan menggunakan simple random sampling, diambil 2 kelas secara acak, dan dipilih dua kelas

Nilai tambah produk yang dianalisis dapat diperoleh dari hasil olahan, kemudian dihitung besarnya nilai tambah dari masing-masing output dengan memperhatikan berbagai komponen

Populasi 140 siswa, dimana sampel kelas PBL berjumlah 70 orang siswa diambil masing-masing 19 (FI) dan 19 (FD) dengan teknik Simple random sampling. Hasil yang diperoleh

Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk mengambil sampel secara acak random yakni: 1 Sampling yang dilakukan melalui cara pemberian kesempatan pada setiap individu populasi untuk