• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pendahuluan Post Partum Dengan Sc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pendahuluan Post Partum Dengan Sc"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN POST PARTUM DENGAN SC

LAPORAN PENDAHULUAN POST PARTUM DENGAN SC

PENGERTIAN

PENGERTIAN

Sectio

caesarea

adalah

Sectio

caesarea

adalah

 pembedahan

 pembedahan untuk

untuk melahirkan

melahirkan janin

janin

dengan membuka dinding perut dan

dengan membuka dinding perut dan

dinding uterus. (Sarwono , 2005).

dinding uterus. (Sarwono , 2005).

Sectio caesarea adalah suatu cara

Sectio caesarea adalah suatu cara

melahirkan janin dengan membuat

melahirkan janin dengan membuat

sayatan pada dinding uterus melalui

sayatan pada dinding uterus melalui

depan perut atau vagina. Atau disebut

depan perut atau vagina. Atau disebut

 juga

 juga histerotomia

histerotomia untuk

untuk melahirkan

melahirkan

 janin dari dalam rahim.

 janin dari dalam rahim.

ETIOLOGI

ETIOLOGI

1.

1. Indikasi Ibu

Indikasi Ibu

a.

a. Panggul sempit absolute

Panggul sempit absolute

 b.

 b. Placenta previa

Placenta previa

c.

c. Ruptura uteri mengancam

Ruptura uteri mengancam

d.

d. Partus Lama

Partus Lama

e.

e. Partus Tak Maju

Partus Tak Maju

f.

f. Pre

Pre

eklampsia,

eklampsia,

dan

dan

Hipertensi

Hipertensi

2.

2. Indikasi Janin

Indikasi Janin

a.

a. Kelainan Letak

Kelainan Letak

 b.

 b. Gawat Janin

Gawat Janin

c.

c. Janin Besar

Janin Besar

MANIFESTASI KLINIK POST

MANIFESTASI KLINIK POST

SECTIO CAESARIA

SECTIO CAESARIA

1.

1.  Nyeri akibat ada luka pembedahan

 Nyeri akibat ada luka pembedahan

2.

2. Adanya luka insisi pada bagian

Adanya luka insisi pada bagian

abdomen

abdomen

3.

3. Fundus uterus kontraksi kuat dan

Fundus uterus kontraksi kuat dan

terletak di umbilicus

terletak di umbilicus

4.

4. Aliran lokhea sedang dan

Aliran lokhea sedang dan

 be

 be b

bas

as be

be ku

ku aan

n ya

ya n

ng

g be

be rl

rl eb

eb iih

han

an

(l

(l okh

okh ea

ea tid

tidak

ak bany

banyak)

ak)

5.

5. Kehilangan

Kehilangan

darah

darah

selama

selama

 pr

 pr os

os eedu

du r

r

p

pem

em b

bed

ed ah

ah an

an

ki

ki

rraa--kira

kira 600-800ml

600-800ml

6.

6. Emosi labil/perubahan emosional

Emosi labil/perubahan emosional

dengan

mengekspresikan

dengan

mengekspresikan

ketidakmampuan

menghadapi

ketidakmampuan

menghadapi

situasi baru

situasi baru

7.

7. Biasanya

Biasanya

terpasang

terpasang

kateter

kateter

urinarius

urinarius

8.

8. Auskultasi

Auskultasi

bising

bising

usus

usus

tidak

tidak

terdengar atau samar

terdengar atau samar

9.

9. Pengaruh

Pengaruh

anestesi

anestesi

dapat

dapat

m e n i m b u l k a n

m u a l

d a n

m e n i m b u l k a n

m u a l

d a n

m u n t a h

m u n t a h

JENIS-JENIS OPERASI SECTIO

JENIS-JENIS OPERASI SECTIO

CAESAREA (SC)

CAESAREA (SC)

1.

1. Sectio cesaria transperitonealis

Sectio cesaria transperitonealis

 profunda

 profunda

2.

2. Sectio

Sectio

cacaria

cacaria

klasik

klasik

atau

atau

section cecaria corporal

section cecaria corporal

3.

3. Sectio cacaria ekstra peritoneal

Sectio cacaria ekstra peritoneal

4.

4. Section cesaria Hysteroctomi

Section cesaria Hysteroctomi

KOMPLIKASI

KOMPLIKASI

1.

1. Infeksi Puerpuralis

Infeksi Puerpuralis

2.

2. Pendarahan

Pendarahan

3.

3. Luka pada kandung kemih

Luka pada kandung kemih

PEMERIKSAA

PEMERIKSAAN

N PENUNJANG

PENUNJANG

1.

1. Hemoglobin

Hemoglobin

atau

atau

hematokrit

hematokrit

(HB/Ht) untuk mengkaji perubahan

(HB/Ht) untuk mengkaji perubahan

dari

kadar

pra

operasi

dan

dari

kadar

pra

operasi

dan

mengevaluasi efek kehilangan darah

mengevaluasi efek kehilangan darah

 pada pembedahan.

 pada pembedahan.

2.

2. Leukosit (WBC) mengidentifikasi

Leukosit (WBC) mengidentifikasi

adanya infeksi

adanya infeksi

3.

3. Tes

Tes

golongan

golongan

darah,

darah,

lama

lama

 perdarahan,

 perdarahan,

waktu

waktu

pembekuan

pembekuan

darah

darah

4.

4. Urinalisis / kultur urine

Urinalisis / kultur urine

5.

5. Pemeriksaan elektrolit

Pemeriksaan elektrolit

PENATALAKSANAAN

PENATALAKSANAAN

1.

1. Pemberian cairan

Pemberian cairan

2.

2. Diet

Diet

3.

3. Mobilisasi

Mobilisasi

4.

4. Kateterisasi

Kateterisasi

5.

5. Pemberian obat-obatan

Pemberian obat-obatan

6.

6. Perawatan luka

Perawatan luka

7.

7. Perawatan Payudara

Perawatan Payudara

Post

Post

 partum

 partum

dengan sc

dengan sc

(2)

PATHWAY POST PARTUM DENGAN SC

DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL

RENCANA KEPERAWATAN

NO

DIANGOSA KEPERAWATAN DAN

KOLABORASI

TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)

1. Menyusui tidak efektif  berhubungan dengan

kurangnya pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang benar

Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3x24 jam klien menunjukkan respon breast feeding   adekuat dengan indikator:

klien mengungkapkan puas dengan kebutuhan untuk menyusui

klien mampu mendemonstrasikan  perawatan payudara

Health Education:

1. Berikan informasi mengenai : a. Fisiologi menyusui  b. Keuntungan menyusui

c. Perawatan payudara d. Kebutuhan diit khusus

e. Faktor-faktor yang menghambat proses menyusui 2. Demonstrasikan breast care dan pantau kemampuan klien

untuk melakukan secara teratur

3. Ajarkan cara mengeluarkan ASI dengan benar, cara menyimpan, cara transportasi sehingga bisa diterima oleh  bayi

4. Berikan dukungan dan semangat pada ibu untuk melaksanakan pemberian Asi eksklusif

5. Berikan penjelasan tentang tanda dan gejala bendungan  payudara, infeksi payudara

(3)

DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL RENCANA KEPERAWATAN NO DIANGOSA KEPERAWATAN DAN KOLABORASI

TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)

1. Menyusui tidak efektif  berhubungan dengan

kurangnya pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang benar

Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3x24 jam klien menunjukkan respon breast feeding   adekuat dengan indikator:

klien mengungkapkan puas dengan kebutuhan untuk menyusui

klien mampu mendemonstrasikan  perawatan payudara

Health Education:

1. Berikan informasi mengenai : a. Fisiologi menyusui  b. Keuntungan menyusui

c. Perawatan payudara d. Kebutuhan diit khusus

e. Faktor-faktor yang menghambat proses menyusui 2. Demonstrasikan breast care dan pantau kemampuan klien

untuk melakukan secara teratur

3. Ajarkan cara mengeluarkan ASI dengan benar, cara menyimpan, cara transportasi sehingga bisa diterima oleh  bayi

4. Berikan dukungan dan semangat pada ibu untuk melaksanakan pemberian Asi eksklusif

5. Berikan penjelasan tentang tanda dan gejala bendungan  payudara, infeksi payudara

6. Anjurkan keluarga untuk memfasilitasi dan mendukung klien dalam pemberian ASI

7. Diskusikan tentang sumber-sumber yang dapat memberikan informasi/memberikan pelayanan KIA 2. Nyeri akut b.d agen injuri

fisik (luka insisi operasi)

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nteri  berkurang dengan indicator:

Pain Level, Pain control, Comfort level

 Mampu mengontrol nyeri (tahu

 penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari  bantuan)

 Melaporkan bahwa nyeri berkurang

dengan menggunakan manajemen nyeri

 Mampu mengenali nyeri (skala,

intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)

 Menyatakan rasa nyaman setelah

Pain Management

1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor  presipitasi

2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui  pengalaman nyeri pasien

4. Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri 5. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau

6. Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau

7. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan

8. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan

9. Kurangi faktor presipitasi nyeri

(4)

6. Anjurkan keluarga untuk memfasilitasi dan mendukung klien dalam pemberian ASI

7. Diskusikan tentang sumber-sumber yang dapat memberikan informasi/memberikan pelayanan KIA 2. Nyeri akut b.d agen injuri

fisik (luka insisi operasi)

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nteri  berkurang dengan indicator:

Pain Level, Pain control, Comfort level

 Mampu mengontrol nyeri (tahu

 penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari  bantuan)

 Melaporkan bahwa nyeri berkurang

dengan menggunakan manajemen nyeri

 Mampu mengenali nyeri (skala,

intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)

 Menyatakan rasa nyaman setelah

Pain Management

1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor  presipitasi

2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui  pengalaman nyeri pasien

4. Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri 5. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau

6. Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau

7. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan

8. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan

9. Kurangi faktor presipitasi nyeri

10. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non

nyeri berkurang

 Tanda vital dalam rentang normal

farmakologi dan inter personal)

11. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi 12. Ajarkan tentang teknik non farmakologi

13. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri 14. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

15. Tingkatkan istirahat

16. Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

17. Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri 3. Kurang pengetahuan

tentang perawatan ibu nifas dan perawatan post operasi b/d kurangnya sumber informasi

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pengetahuan klien meningkat dengan indicator:

Kowlwdge : disease process Kowledge : health Behavior

 Pasien dan keluarga menyatakan

 pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program  pengobatan

 Pasien dan keluarga mampu

melaksanakan prosedur yang

Teaching : Disease Process

1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang  proses penyakit yang spesifik

2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini  berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang

tepat.

3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat

4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat

5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat 6. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara

(5)

nyeri berkurang

 Tanda vital dalam rentang normal

farmakologi dan inter personal)

11. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi 12. Ajarkan tentang teknik non farmakologi

13. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri 14. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

15. Tingkatkan istirahat

16. Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

17. Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri 3. Kurang pengetahuan

tentang perawatan ibu nifas dan perawatan post operasi b/d kurangnya sumber informasi

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pengetahuan klien meningkat dengan indicator:

Kowlwdge : disease process Kowledge : health Behavior

 Pasien dan keluarga menyatakan

 pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program  pengobatan

 Pasien dan keluarga mampu

melaksanakan prosedur yang

Teaching : Disease Process

1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang  proses penyakit yang spesifik

2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini  berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang

tepat.

3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat

4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat

5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat 6. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara

dijelaskan secara benar

 Pasien dan keluarga mampu

menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya.

yang tepat

7. Hindari jaminan yang kosong

8. Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan  pasien dengan cara yang tepat

9. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit

10. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan

11. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan 12. Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara

yang tepat

13. Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat

14. Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat

4. Defisit perawatan diri b.d. Kelelahan.

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam ADLs klien meningkat dengan indicator:

Self care : Activity of Daily Living

Self Care assistane : ADLs

1. Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri yang mandiri. 2. Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk

(6)

dijelaskan secara benar

 Pasien dan keluarga mampu

menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya.

yang tepat

7. Hindari jaminan yang kosong

8. Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan  pasien dengan cara yang tepat

9. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit

10. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan

11. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan 12. Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara

yang tepat

13. Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat

14. Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat

4. Defisit perawatan diri b.d. Kelelahan.

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam ADLs klien meningkat dengan indicator:

Self care : Activity of Daily Living

Self Care assistane : ADLs

1. Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri yang mandiri. 2. Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk

kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan.

(ADLs)

 Klien terbebas dari bau badan

 Menyatakan kenyamanan terhadap

kemampuan untuk melakukan ADLs

 Dapat melakukan ADLS dengan

 bantuan

3. Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan self-care.

4. Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki.

5. Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya.

6. Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya.

7. Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai kemampuan.

8. Pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas sehari-hari.

5. Risiko infeksi b.d tindakan invasif, paparan lingkungan patogen

Setelah dilakuakan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan resiko infeksi terkontrol dengan indicator: mmune Status

nowledge : Infection control isk control

 Klien bebas dari tanda dan gejala

infeksi

 Mendeskripsikan proses penularan

Infection Control (Kontrol infeksi)

1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain 2. Pertahankan teknik isolasi

3. Batasi pengunjung bila perlu

4. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat  berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien 5. Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan

6. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan

(7)

(ADLs)

 Klien terbebas dari bau badan

 Menyatakan kenyamanan terhadap

kemampuan untuk melakukan ADLs

 Dapat melakukan ADLS dengan

 bantuan

3. Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan self-care.

4. Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki.

5. Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya.

6. Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya.

7. Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai kemampuan.

8. Pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas sehari-hari.

5. Risiko infeksi b.d tindakan invasif, paparan lingkungan patogen

Setelah dilakuakan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan resiko infeksi terkontrol dengan indicator: mmune Status

nowledge : Infection control isk control

 Klien bebas dari tanda dan gejala

infeksi

 Mendeskripsikan proses penularan

Infection Control (Kontrol infeksi)

1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain 2. Pertahankan teknik isolasi

3. Batasi pengunjung bila perlu

4. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat  berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien 5. Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan

6. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan

 penyakit, factor yang mempengaruhi  penularan serta penatalaksanaannya,

 Menunjukkan kemampuan untuk

mencegah timbulnya infeksi

 Jumlah leukosit dalam batas normal  Menunjukkan perilaku hidup sehat

7. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung 8. Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat 9. Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai

dengan petunjuk umum

10. Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing

11. Tingktkan intake nutrisi

12. Berikan terapi antibiotik bila perlu 13. § Dorong masukan cairan

(8)

 penyakit, factor yang mempengaruhi  penularan serta penatalaksanaannya,

 Menunjukkan kemampuan untuk

mencegah timbulnya infeksi

 Jumlah leukosit dalam batas normal  Menunjukkan perilaku hidup sehat

7. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung 8. Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat 9. Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai

dengan petunjuk umum

10. Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing

11. Tingktkan intake nutrisi

12. Berikan terapi antibiotik bila perlu 13. § Dorong masukan cairan

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito. 2001. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan, Diagnosa keperawatan dan

masalah kolaboratif . Jakarta: EGC

Johnson, M., et all.  2000.  Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New

Jersey: Upper Saddle River

Mansjoer, A. 2002. Asuhan Keperawatn Maternitas. Jakarta : Salemba Medika

 Nurjannah Intansari. 2010. Proses Keperawatan NANDA, NOC &NIC. Yogyakarta :

mocaMedia

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito. 2001. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan, Diagnosa keperawatan dan

masalah kolaboratif . Jakarta: EGC

Johnson, M., et all.  2000.  Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New

Jersey: Upper Saddle River

Mansjoer, A. 2002. Asuhan Keperawatn Maternitas. Jakarta : Salemba Medika

 Nurjannah Intansari. 2010. Proses Keperawatan NANDA, NOC &NIC. Yogyakarta :

mocaMedia

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa hasil uji hubungan menggunakan Rank Spearman diperoleh nilai p = 0.000 (<0.05) yang berarti H0 ditolak maka ada hubungan

Sekolah ini diusahakan dalam tahun 1953 dengan jumlah penduduk yang makin bertambah setelah usaha tebusguna hutan gelam menjadi sawah padi menunjukan hasil yang

Metode pengawetan dengan menggunakan bahan kimia meliputi fumigasi, peleburan, penyemprotan, butt treatment (bagian pangkal bambu segar dipotong dan dengan masih mengandung

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ekstraksi dengan pelarut etanol- aseton (5:5) pada ubi yang dikurangi kadar airnya menghasilkan ekstrak pewarna

 pemeriksa dan bandingkan tangan kanan dan kiri. Amati kekuatan suatu otot dengan memberi penahanan pada anggota gerak atas dan bawah, Amati kekuatan suatu otot dengan memberi

Setelah hewan bergerak dalam air menuju roda putar, maka jumlah putaran roda umumnya dicatat pada interval waktu 15 menit, 30 menit, 1 jam dan seterusnya, hingga diperoleh

Dari beberapa penjelasan teori diatas maka akan membantu pada pembahasan dalam penelitian ini, yaitu bahwa upaya dan strategi partai Demokrat dalam memenangkan pemilu Presiden

Sungai itu terbentuk dgn adanya aliran air dari satu atau beberapa sumber air yang berada di ketinggian,umpamanya disebuah puncak bukit atau gunung yg tinggi, dimana air hujan