• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Metode Pelaksanaan saluran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "A. Metode Pelaksanaan saluran"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

A. METODE PELAKSANAAN

Nama Pekerjaan : Normalisasi Saluran Pembuang Braden - Lam Awee Kab. Aceh Besar (BHM

Kab/Kota)

Kegiatan : Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi

Tahun : 2015

A. RUANG LINGKUP

Pekerjaan yang akan dilaksanakan Pekerjaan Normalisasi Saluran Pembuang Braden -

Lam Awee Kab. Aceh Besar (BHM Kab/Kota) jangka waktu Pelaksanaan Pekerjaan adalah 168 (seratus enam puluh delapan) Hari Kelender Tujuan pekerjaan tersebut untuk

Melancarkan Aliran air pada saluran pembuang. Setelah meneliti gambar rencana serta mepelajari kondisi lapangan baik secara Teknis maupun non teknis, kami membuat suatu metode Pelaksanan untuk melaksanakan pekerjaan ini sebagai berikut:

KEADAAN LOKASI PEKERJAAN

Pekerjaan Normalisasi Saluran Pembuang Braden - Lam Awee Kab. Aceh Besar (BHM

Kab/Kota) dengan kondisi yang dapat dicapai dengan transportasi darat dengan kata lain

lokasi ini tergolong mudah, sehingga menurut kami tidak ada kendalaTerhadap proses pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

PENGADAAN MATERIAL , PERALATAN DAN TENAGA AHLI

Untuk menjamin kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan sangat didukung oleh ketersedian material yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan Tenaga kerja yang terampil, dan untuk ini tersedianya material yang baik dan cukup untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut cukup memadai dan terjangkau sedangkan untuk peralatan juga memadai menurut kami dapat terpenuhi karna telah baiknya infrastruktur pendukung di lokasi pekerjaan, tenaga ahli lapangan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut dan pengawasanya nanti akan terisi oleh

(2)

tenaga tehnik kami yang telah berpengalaman dan mampu untuk mengendalikan pelaksanaan dan pengawasan mutu pekerjaan

PENGADAAN PERALATAN

Sebagian besar peralatan yang digunakan dalam kegiatan ini merupakan peralatan sewa sehingga dalam pengadaan peralatan tidak mengalami kendala. Untuk menunjang pekerjaan di lapangan dan agar terselesainya pekerjaan yang sesuai dengan waktu pelaksanaan yang ditentukan maka kami akan mempersiapkan alat peralatan penunjang kegiatan. Alat peralatan yang kami sediakan adalah :

No. Jenis Peralatan Jumlah Peralatan

1. Excavator 2 Unit

2. Dump Truck 4 Unit

3. Light Truck 1 Unit

4. Concrete Mixer 2 Unit

5. Concrete Vibrator 1 Unit

6. Pompa Air 1 Unit

7. Generator Set 1 Unit

8. Stamper 1 Unit

9. Water Pass dan Theodolite 1 Unit

TENAGA AHLI

Untuk menjamin kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan ini kami menyediakan tenaga ahli di lapangan sesuai dengan keahlianya masing-masing yang telah mempunyai pengalaman dalam bidang pekerjaan,sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Tenaga Ahli yang kami sediakan adalah:

No. Nama Personil Posisi di Proyek ini

1. Ferry Suferilla, ST Site Manager 2. Wahyudi, ST Pelaksana Lapangan 3. Robby Susanto, ST Quantity Engineer

4. M.Nur, Amd Surveyor

(3)

6. Thantawi, SE Staf Keuangan 7. Yulizar Staf Administrasi

Pekerjaan Pengukuran

Salah satu pekerjaan persiapan sebelum pekerjaan utama di lakukan yang penting adalah pengukuran/setting out di lokasi proyek. kegiatan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan pada proyek ini. Agar didapatkan hasil yang akurat, maka setiap alat survey harus sudah dikalibrasi. Surveyor dipilih tenaga yang berpengalaman .

Metode yang akan dilaksanakan dilapangan untuk pekerjaan Normalisasi Saluran Pembuang

Braden - Lam Awee Kab. Aceh Besar (BHM Kab/Kota) di uraikan sebagai berikut : I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Mobilisasi dan Demobilisasi

a. Mobilisasi

Pekerjaan mobilisasi dilaksanakan paling lambat 7 hari setelah dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Ruang lingkup pekerjaan mobilisasi ini yaitu transport alat berat dari gudang alat berat ke lokasi proyek. Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut alat berat yaitu truck intercoller (khusus angkutan alat berat). Waktu yang dibutuhkan untuk memobilisasi alat berat ini diperkirakan selama 7 hari (1 minggu). Alat yang akan dimobilisasi antara lain :

1. Excavator 2 Unit

2. Dump Truck 4 Unit

3. Light Truck 1 Unit

4. Concrete Mixer 2 Unit 5. Concrete Vibrator 1 Unit

(4)

6. Pompa Air 1 Unit 7. Generator Set 1 Unit

8. Stamper 1 Unit

9. Water Pass dan Theodolite 1 Unit

Bila dalam pelaksanaan memerlukan penambahan alat berat, kami akan memobilisasi kembali beberapa alat berat yang dibutuhkan sesuai instruksi Direksi.

b.Demobilisasi

Demobilisasi alat berat akan dilaksanakan apabila pekerjaan di lapangan sudah selesai dilaksanakan dengan sempurna (100%). Waktu yang dibutuhkan untuk demobilisasi alat berat dari lokasi proyek ke gudang alat berat diperkirakan selama 7 hari.

Untuk Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi jenis bahaya yang ditibulkan untuk pekerjaan ini yaitu :

a) Kecelakaan Kerja Resiko Luka .

b) Kecelakaan Bahan Kimia Resiko Luka seperti terbakar. c) Kecelakaan terjatuh alat Lab. Resiko Luka

d) Kecelakaan Lalu lintas Resiko Luka Berat/Mati

Pengendalian nya.

Memakai alat standar keselamatan kerja seperti sepatu boot dan helm, Memakai Sefty Berlalu Lintas juga penggunaan rambu-rambu lalu lintas.

2. Pembersihan Lapangan

Pekerjaan ini diperkirakan memakan waktu selama 14 (empat belas) hari atau dua minggu. Melakukan pembersihan lokasi pekerjaan dari sampah-sampah atau benda lainnya, temasuk pembongkaran-pembongkaran yang dilakukan dari lokasi pekerjaan. Bangunan- bangunan lama yang akan dibongkar dan sampah dibuang dari lokasi kerja dan dibakar. Tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 40 orang yerdiri dari 36 Orang Pekerja dan 4 Orang Mandor

Sampah dan sisa bangunan dibuang ke lokasi pembuangan Sampah

(5)

Indentifikasi Jenis Bahaya yang di timbulkan untuk pekerjaan Pembersihan lapangan yaitu :

Terkena Sabetan Parang dll mengakibatkan Luka ringan/sedang dan Gangguan Lingkungan lainya Resiko Luka ringan

Pengendalian nya.

(6)

II. PEKERJAAN POKOK

1. Bongkaran Pasangan Lama

Pekerjaan ini harus mencakup pembongkaran, baik keseluruhan ataupun sebagian, dan pembuangan, bangunan dan struktur lain yang dibongkar sehingga memungkin-kan pembangunan atau perluasan atau perbaikan struktur yang mempunyai fungsi yang sama seperti struktur yang lama (atau bagian dari struktur) yang akan dibongkar. bangunan bawah jembatan dari struktur lama harus dibongkar sampai dasar sungai asli dan bagian yang tidak terletak pada sungai harus dibongkar paling sedikit 30 cm di bawah permukaan tanah aslinya. Bilamana bagian struktur lama semacam ini terletak seluruhnya atau sebagian dalam batas-batas untuk struktur baru, maka bagian tersebut harus dibongkar seperlunya untuk memudahkan pembangunan struktur yang diusulkan dan setiap lubang atau rongga harus ditimbun kembali dan dipadatkan sampai dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan.

Terkecuali tidak dituntut secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan, semua beton yang dibongkar yang ukuran bahannya cocok untuk pasangan batu kosong (rip rap) dan tidak diperlukan untuk digunakan dalam proyek, harus ditumpuk pada lokasi yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan. Tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sebanyak 23 orang yang terdiri dari 21 Orang Pekerja dan 2 Orang mandor. Lama waktu penyelesaian pekerjaan direncanakan selama 7 ( tujuh ) hari atau 1 minggu.

Alat peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah : Peralatan Tukang (Linggis, Palu Godam, dll)

Indentifikasi Jenis Bahaya yang di timbulkan untuk pekerjaan Bongkar Pasangan Lama yaitu :

Robohnya Bongkaran akibat kelalaian atau bencana Resiko Luka berat

Pengendalian nya :

Buat penahan di sekitar pembongkar

2. Galian Tanah Biasa (MP)

Pekerjaan galian tanah pada proyek ini dikerjakan setelah pekerjaan pembongkaran pasangan lama selesai dikerjakan. Pekerjaan ini meliputi galian untuk pekerjaan saluran. Galian dilakukan dengan langkah-langkah yang sedemikian rupa, sehingga tidak terjadi kerusakan ekologi tanah setempat, dan perlu diperhatikan dari segi Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta dijaga terhadap dampak lingkungan

(7)

Bekas Galian

Bekas Galian

Papan Bouwplank

Tiang Bouwplank

Galian untuk saluran

(Environmental Aspect) pada saat pelaksanaan galian dan transportasi pembuangan tanah ke disposal area.

Metode kerja.

Pekejaan galian dilaksanakan secara open cut. Surveyor akan memberikan patok-patok panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai. Pekerja melakukan penggalian sesuai dengan urutan dan panduan dari Surveyor dan diawasi oleh Pelaksana dan Pengawas. Material hasil galian sebagian ditempatkan/distok disamping galian untuk timbunan kembali, jarak penempatan hasil galian untuk timbunan harus aman, tidak akan terjadi longsor dan masuk kedalam lubang galian. Hasil galian yang berlebih, atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan kembali dimuat langsung ke Dumptruk untuk dibuang ke Disposal area. Bak dumptruck harus ditutupi dengan terpal/plastik agar tanah yang dibawa tidak berceceran. Kesemuanya ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan Galian.

Lobang galian yang telah selesai digali dengan alat berat, dilakukan perapihan dengan tenaga manusia, untuk persiapan pekerjaan selanjutnya.

Tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sebanyak 41 Orang yang terbagi menjadi 4 Group yang terdiri dari 37 Orang pekerja dan 4 Orang mandor. Lama waktu penyelesaian pekerjaan direncanakan selama 7 (tujuh) hari atau 1 minggu.

Alat peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah : Peralatan Tukang (Linggis, Cangkul, dll)

Indentifikasi Jenis Bahaya yang di timbulkan untuk pekerjaan Galian Tanah Biasa yaitu :

(8)

Tertimbun Longsoran sewaktu menggali akibat cuaca hujan dan ekstrim Resiko Luka berat.

Terjatuh ke lubang bagi pengendara jalan umum Resiko Luka berat.

Pengendalian nya :

Buat turap penahan tanah dan memakai topi keselamatan yang terbuat dari fiber. Buat pagar pelindung dan Memasang Rambu standart pekerja.

.

3. Galian Tanah Biasa, Diratakan dan Dirapikan (AB).

Galian dilakukan dengan menggunakan alat berat (excavator). Hasil galian dengan memakai alat berat ini harus sesuai dengan gambar yang telah direncanakan, tanah yang telah digali tidak dimasukkan ke dalam dumtruck lagi, hal ini dikarenakan tanah yang siap digali akan diurug kembali ke bagian yang lain. Tanah-tanah tersebut di gali dan kemudian di tempatkan di sisi tepi saluran dari suatu titik ke titik yang lain agar memudahkan pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.

Pekerjaan Galian Tanah Biasa, Diratakan dan Dirapikan (AB) ini dikerjakan selama 5 minggu dan dengan menggunakan alat berat jenis excavator sebanyak 2 (dua) unit..

Excavator menggali Saluran

Indentifikasi Jenis Bahaya yang di timbulkan untuk pekerjaan Galian Tanah Biasa, Diratakan dan Dirapikan (AB).yaitu :

yaitu :

Terjadinya Longsoran Tanah di lokasi - luka Ringan/Berat Resiko Luka berat,ringan Terjatuh ke lubang Bagi pengguna jalan resiko Luka berat

(9)

Buat turap penahan tanah dan memakai topi keselamatan yang terbuat dari fiber dan Rambu-rambu lalu-lintas

4. Galian Tanah Berlumpur (AB).

Galian dilakukan dengan menggunakan alat berat (excavator). Hasil galian dengan memakai alat berat ini harus sesuai dengan gambar yang telah direncanakan,.

Pekerjaan Galian Galian Tanah Berlumpur (AB) ini dikerjakan selama 2 minggu dan dengan menggunakan alat berat jenis excavator sebanyak 2 (dua) unit.

Excavator menggali

Indentifikasi Jenis Bahaya yang di timbulkan untuk pekerjaan Galian Galian Tanah Berlumpur (AB) yaitu :

yaitu :

Terjadinya Longsoran Tanah di lokasi - luka Ringan/Berat Resiko Luka berat,ringan Terjatuh ke lubang Bagi pengguna jalan resiko Luka berat

Pengendalian nya :

Buat turap penahan tanah dan memakai topi keselamatan yang terbuat dari fiber dan Rambu-rambu lalu-lintas

5. Galian Tanah Biasa (AB), Diangkut dan Dibuang

Galian Tanah Biasa (AB), Diangkut dan Dibuang dengan memakai Dum truck

Penggalian dilakukan dengan menggunakan alat berat (excavator). Tanah yang akan digali dengan memakai alat berat ini harus sesuai dengan gambar yang telah direncanakan, tanah yang telah digali akan dimasukkan ke dalam dumtruck untuk di buang, hal ini dikarenakan tanah yang siap digali akan di buang pada tempat yang telah ditentukan. Pekerjaan ini di rencanakan siap dalam 8 minggu pekerjaan dan dengan

(10)

menggunakan alat berat jenis excavator sebanyak 2 unit dan dumptruck sebanyak 4 unit.

Excavator menggali dan memuat ke dalam dumptruck

Indentifikasi Jenis Bahaya yang di timbulkan untuk pekerjaan Galian Tanah Biasa (AB), Diangkut dan Dibuang

yaitu :

Tertimbun Longsoran bagi para pekerja di bawahnya, Mengganggu lalu lintas di lokasi pekerjaan Resiko Luka berat,ringan

Terjatuh ke lubang Bagi pengguna jalan resiko Luka berat Pengendalian nya :

Buat turap penahan tanah dan memakai topi keselamatan yang terbuat dari fiber dan Rambu-rambu lalu-lintas

6. Pasangan batu kali 1 : 4

Pasangan batu kali disini adalah untuk membuat Saluran dan Bangunan Air, adapun ketentuan yang akan kami ikuti disini diantaranya :

a. Adukan untuk spesi digunakan campuran 1 PC berbanding 4 Pasir jadi didalam pengadukan harus benar-benar merata aduknya sehingga tidak terjadi kelemahan disuasi sisi spesi nantinya. Adukan yang akan dipasang harus mendapat persetujuan Direksi dan dibuatkan bak takaran agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan semen.

(11)

b. Air yang digunakan harus air yang bersih dan tidak mengandung zat-zat yang merusak ikatan semen.

c. Adukan harus diaduk sebanyak yang diperlukan sehingga tidak terjadi adukan terletak selama + 30 menit (adukan yang sudah terletak + 30 menit tidak dibenarkan memakainya).

Suling-suling perlu dibuatkan terutama untuk pekerjaan yang desakan air tanahnya tinggi sehingga pada masa-masa tekanan air tanah bertambah keras tidak akan merusak konstruksi dan airnya akan mencari celah keluar lewat suling-suling tersebut. Suling-suling dibuat dari pipa PVC ø 2 “ dan paling tidak 1 buah tiap radius 2 m dan dibelakangnya diberi saringan dari ijuk, kerikil, dan batu-batu kecil. Pekerjaan ini disesuaikan dengan bestek dan spesifikasi teknisnya atau petunjuk dari Direksi nantinya.

Pertama sekali setelah pekerjaan galian dilakukan oleh si penggali lalu kami persiapkan peralatan tukang yang termasuk kotak adukan dan kotak takaran yang diminta kepada direksi lalu kami membuatkan request atau izin untuk melaksanakan pekerjaan pasangan yang kami ajukan kepada pengawas lapangan dan setelah dimensi galian oke oleh direksi dan izin pekerjaan pasangan ditanda tangani kami langsung melaksanakan pekerjaan pasangan batu kali dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

Tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sebanyak 23 orang yang terdiri dari pekerja 16 Orang, mandor 1 Orang, tukang 5 orang dan kepala tukang 1 Orang dan dibagi kedalam 1 kelompok.

Bahan yang digunakan berupa:

Batu Kali/ Gunung =

151,20 M3 Pasir Pasang = 65,52 M3 Semen PC = 20.538,00 Kg

Alat yang di gunakan adalah :

Peralatan Tukang

Molen 0,35 m3 = 2 Unit

Lama waktu penyelesaian pekerjaan direncanakan selama 3 minggu.

Indentifikasi Jenis Bahaya yang di timbulkan untuk pekerjaan Pasangan Batu Kali 1 : 4 yaitu :

Kecelakaan kerja lapangan di akibatkan kelalaian pekerja Resiko Luka Terjepit mesin molen sewaktu mengaduk semen Resiko Luka Berat

(12)

Pengendalian nya :

Memakai alat standar keselamatan kerja serta sarung tangan

7. Plesteran 1 : 3, tebal 15 mm

Pekerjaan plesteran akan dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan batu selesai dilaksanakan dan akan dilaksanakan pada setiap permukaan konstruksi yang baru selesai dibangun dan bagian-bagian lain yang dianggap perlu dilaksanakan. Semen yang akan digunakan yang bermutu baik dan pasir yang akan dipakai pasir yang tidak tercampur dengan kotoran-kotoran. Untuk campuran akan dilakukan sesuai spesifikasi pekerjaan ini agar tidak terjadi keretakan pada saat pekerjaan plesteran selesai dilakukan. Spesi yang akan digunakan adalah 1 semen : 3 pasir dengan ketebalan rata-rata 15 mm. Pekerjaan ini akan dilaksanakan dalam 2 lapisan, lapisan 1 yaitu dilaksanakan plasteran sesuai spesifikasi diatas dan lapisan 2 akan dilakukan dengan adukan aci yang mempunyai kekentalan yang memenuhi syarat. Sebelum pekerjaan ini dilaksanakan terlebih dahulu permukaan yang akan diplester akan dibuat kasar dan bersih atau seperti yang ditentukan oleh Direksi. Tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini 15 orang terdiri dari : 9 orang pekerja, 4 orang tukang, 1 orang kepala tukang dan 1 orang mandor direncanakan selesai selama 2 minggu dengan alat peralatan tukang (cangkul, sekop, ember, dll) dengan kebutuhan material/bahan : Pasir Pasang = 9,12 M2 Semen @ 1 Kg = 2.363,90 Kg

Indentifikasi Jenis Bahaya yang di timbulkan untuk pekerjaan Plesteran 1 : 3 yaitu :

Jatuhnya kayu/perancah di area pasangan yang tinggi resiko luka berat

Pengendalian nya :

Buat perancah dengan saling mengikat satu sisi dengan sisi lain perancah dan dengan menggunakan alat standar keselamatan kerja.

Pekerjaan plesteran diperuntukan untuk dinding saluran dengan campuran 1 : 3, dan dinding pasangan batu, pada saluran dan pada permukaan yang akan dikerjakan baik pada beton cor dan yang ditunjuk oleh direksi. Semen Portland (PC) seperti yang di isyaratkan Standar Nasional indonesia (SNI) No. 15-2049-1994 dan ASTM C. 150-84.

(13)

8. Pasangan Batu Kosong

Pekerjaan ini dikerjakan sebelum pekerjaan penempatan bronjong dikerjakan, penyusunan batu kosong ini dikejakan untuk menjaga kestabilan tanah disekitar pemasangan batu bronjong dan jaga agar permukaan bronjong bagian luar dapat menyerupi tangga, batu kosong ini adalah batu gunung yang disesuaikan tempat peletakannya. Sehingga fungsinya untuk kestabilan tanah dapat tercapai. Pekerjaan ini akan diselesaikan selama 1 minggu kerja dengan memakai tenaga kerja 6 orang yaitu 3 Orang pekerja, 1 orang Tukang, 1 Orang Kepala Tukang dan 1 orang mandor dengan material yang digunakan :

Batu Kali/ Gunung =

28,80 M3

Indentifikasi Jenis Bahaya yang di timbulkan untuk pekerjaan Pasangan Batu Kosong adalah:

Kecelakaan kerja lapangan di kelalaian waktu penyusunan batu gunung. Terjepit batu sewaktu memindahkan batu. Resiko Luka Ringan

Pengendalian nya :

(14)

9. Pasangan Bronjong Dia. 3 mm, Uk. 2,0 x 1,0 x 0,50 m (Pabrikasi)

Pasangan bronjong dengan memakai kawat bronjong yang telah di tentukan pada documen yaitu, 2.0 x 1.0 x 0.50 m merupakan pabrikan, sehingga pemesanannya akan dilakukan sebelum pengerjaan pemasangan dilakukan, sesampainya kawat bronjong ke lokasi proyek, maka pekerja akan melakukan pengisian batu gunung yang ukurannya telah disesuaikan terlebih dahulu langsung pada lokasi sesuai gambar..

Pekerjaan ini akan diselesaikan 2 minggu , dengan memakai 6 orang Tenaga kerja yaitu 5 Orang pekerja dan 1 orang mandor dan menggunakan material :

Bronjong Pabrikasi =

120,00 Unit Batu Kali/ Gunung =

120,00 M3

Indentifikasi Jenis Bahaya yang di timbulkan untuk pekerjaan Pasangan Bronjong Dia. 3 mm, Uk. 2,0 x 1,0 x 0,50 m (Pabrikan)

yaitu :

Kecelakaan kerja lapangan di kelalaian waktu penyusunan batu gunung dalam keranjang bronjong.

Terjepit batu sewaktu memindahkan batu bronjong. Resiko Luka ringan Pengendalian nya :

Memakai alat standar keselamatan kerja serta sarung tangan.

10. Pemasangan Geotextile (Non Wooven)

a. Melakukan pengukuran ulang untuk mengetahui apakah elevasi tanahasli (pantai) masih sesuai dengan elevasi rencana dasar revetment, karena akibat gelombang laut/pengaruh pasang surut dapatmempengaruhi elevasi dan kedudukan garis pantai. b. Melakukan perapihan dasar revetment sesuai dengan elevasi rencana.

c. Sebelum filter cloth digelar terlebih dahulu dianyam/dijahit dengan mempergunakan benang Nilon dan jarum jahit tangan sesuai dengan lebar kebutuhan yang akan dipasang/digelar.

d. Filter cloth yang sudah dianyam digulungkan ke alat bantu (pipa besi) yang telah diberi gantungan yang berfungsi untuk memudahkan menggelar dan sekaligus berfungsi sebagai pemberat Geotextile dengan diberi rangka dengan kayu 2/3”.

(15)

e. Filter cloth yang sudah digelar pada bagian sisi luar diberi batu yang berfungsi sebagai pengunci, kemudian dilanjutkan dengan pengisian batu ukuran 10 - 50 kg/unit dengan menggunakan Excavator yang dituangkan kebagian tengah filter cloth yang digelar. Pengisian awal berfungsi juga sebagai pengunci filter cloth yang dituangkan dengan bucket excavator secara acak maupun per jarak 1 – 2 meter.

f. Kemudian setelah dipastikan filter cloth tidak akan terlipat dan tergantung maka pengisian batu 10 – 50 Kg/Unit dapat dilanjutkan dengan menggunakan Excavator atau Loader sampai mencapai elevasi yang ditentukan.

Pekerjaan Pemasangan Geotextile (Non Wooven) ini merupakan pekerjaan pabrikasi juga, sehingga pemesanannya dilakukan sebelum pekerjaan peletakan bronjong dilakukan, pekerjaan Pemasangan Geotextile (Non Wooven) ini disyaratkan uttuk menjaga stabilitas bronjong agar tidak terjadi penurunan pada daerah tersebut.

Pekerjaan ini akan diselesaikan 1 minggu , dengan memakai 5 Tenaga Kerja yaitu 3 orang pekerja 1 orang tukang dan 1 orang mandor. Pekerjaan ini menggunakan alat peralatan tukang dan menggunakan material/bahan :

Geotextile Non Wooven =

252,00 m2

Indentifikasi Jenis Bahaya yang di timbulkan untuk pekerjaan Pemasangan Geotextile (Non Wooven)

yaitu :

Kecelakaan kerja lapangan di kelalaian waktu penyusunan Geotextile (tergelincir) dan terkena jarum pada wakru penyambungan/penjahitan geotextile.

Pengendalian nya :

Memakai alat standar keselamatan kerja serta sarung tangan

11. Pengadaan Kayu Cerucuk Dia. 8 - 10 cm

Pengadaan Kayu Cerucuk Dia 8 – 10 cm diupayakan memilih lokasi supplier tempat penjualan kayu cerucuk tersebut tidak jauh dari lokasi pekerjaan. Pekerjaan ini diperkirakan memerlukan waktu 1 minggu.

Volume dari material jenis Kayu cerucuk dia. 8 – 10 cm ini adalah :

Kayu Cerucuk Dia. 10 cm; L = 4,0 m = 64,00 Btg

Indentifikasi Jenis Bahaya yang di timbulkan untuk pekerjaan Pengadaan Kayu Cerucuk Dia 8 – 10 cm ini adalah Tertimpa kayu pada saat penurunan dari material tsb dari truck pengangkut

Pengendalian nya :

(16)

12. Pemancangan Kayu Cerucuk Dia 8 -. 10 cm

a. Sebelum dilakukan pemancangan, maka ujung kayu yang akan dipancang harus dilancipkan terlebih dahulu untuk memudahkan pelaksanaan pemancangan, dan ujung pancang kayu yang dilancipkan sekurang-kurangnya 25 cm.

b. Posisi kayu saat pemancangan harus dibuat vertikal dan betul-betul tegak lurus sehingga akan diperoleh hasil yang optimal, toleransi kemiringanya hanya 5 %.

c. Pemancangan kayu cerucuk dilakukan sampai mencapai tanah keras atau sesuai dengan yang diarahkan oleh Direksi dan kayu cerucuk berada dalam posisi yang stabil dan secara struktural berada dalam kondisi yang kokoh.

d. Untuk kayu penyokong ataupun angker kayu harus dibuat sesuai gambar rencana ataupaun petunjuk Direksi yang biayanya sudah termasuk dalam biaya pemancangan.

Pemancangan Kayu Cerucuk Dia 8 – 10 cm dilakukan setelah tersedianya Kayu Cerucuk Dia 8 – 10 cm di lokasi. Kayu cerucuk dipancang untuk menjaga stabilisasi tanah yang dianggap labil saat melakukan pekerjaan saluran, pemancangan ini juga ditujukan agar memudahkan pekerjaan lain selanjutnya sehingga dapat dilakukan secara optimal.

Kayu cerucuk yang dipancang adalah kayu yang memiliki diameter 8 - 10 cm seperti yang telah diisyaratkan. Setelah adanya pemancangan kayu cerucuk diharapkan tanah disekitar tidak akan terjadi longsor dan penurunan tanah.

Tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sebanyak 3 orang yang terdiri dari 2 Orang Pekerja dan 1 Orang mandor,. Lama waktu penyelesaian pekerjaan direncanakan selama 1 minggu. Alat peralatan yang digunakan adalah Peralatan Tukang dan diperkirakan membutuhkan bahan/material :

Kayu Cerucuk Dia. 10 cm; L = 4,0 m = 235,20 M'

Indentifikasi Jenis Bahaya yang di timbulkan untuk pekerjaan Pemancangan Cerucuk : Robohnya hasil pancangan akibat kelalaian atau bencana Resiko Luka berat

Pengendalian nya :

Buat penahan di sekitar pemancangan

13. Beton Cor 1 : 2 : 3

Pekerjaan Beton Cor 1 : 2 : 3 dilakukan setelah pembesian dan pembekistingan selesai dan diterima oleh pengawas dan pihak direksi. Pekerjaan ini dilakukan dengan ketentuan

(17)

campuran dan jenis material sesuai dengan spesifikasi teknis dan ketentuan pengadukan juga harus sesuai dengan spesifikasi teknis agar didapatkan mutu beton sesuai yang diinginkan.

Pekerjaan Beton Cor 1 : 2 : 3 ini dilakukan dengan tenaga kerja 6 orang terdiri dari 4 Orang Pekerja, 1 Orang Tukang dan 1 Orang Mandor. Pekerjaan ini menggunakan alat peralatan :

Molen 0,35 m3 = 2 Unit

Concrete vibrator = 1 unit

Material yang digunakan adalah :

Semen PC = 3.912,00 Kg

Pasir Pasang = 6,51 m3 Kerikil = 9,15 m3 Air = 2.580,00 Ltr

Indentifikasi Jenis Bahaya yang di timbulkan untuk pekerjaan Beton Cor 1 : 2 : 3 yaitu : Tumpahnya Beton cor terkena pekerja di bawah resiko Luka sedang.

Pengendalian nya :

mengunakan pelindungan badan

14. Pembesian

Pembuatan dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan gambar rencana konstruksi/detail, kokoh dari kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak bergeser. Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak. Semua penulangan dari bahan baja U-24, penempatan penulangan tidak boleh terbalik anatara lapisan atas dan lapisan bawah. Tulangan harus diikat kuat dengan sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat beton 1.6 mm, ujung-ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar tidak mencuat keluar dari beton. Tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 3 Orang terdiri dari pekerja, tukang dan kepala tukang. Jenis alat peralatan yang digunakan adalah :

Peralatan Tukang

Mesin Potong Besi = 1 Unit

Bahan yang digunakan adalah :

Besi Beton = 1.131,90 KG Kawat Beton = 16,17 KG 15. Pemasangan Bekisting

(18)

Cetakan akan dibuat sesuai dengan berbagai bentuk, bidang bidang, batas-batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana pada gambar atau seperti ditetapkan Direksi. Permukaan acuan/ cetakan akan dibuat rata, sambungan sambungan papan atau sudut sudut dibuat rapat agar tidak bocor yang dapat berakibat lolosnya air semen dan terjadi sarang sarang kerikil/ keropos. Bahan untuk cetakan kayu (bekisting) berkualitas baik dan diserut sehingga permukaan cetakan beton halus. Semua cetakan dibuat teguh dan aman pada kedudukanya sehingga mencegah pergerakan selama pengecoran beton berlangsung. Tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan adalah 9 Orang yaitu pekerja 5 Orang , Tukang 2 Orang,, Mandor 1 Orang dan kepala tukang 1 Orang. Alat Peralatan yang digunakan adalah :

Peralatan Tukang, gergaji, palu, dll

Bahan yang digunakan berupa :

Papan Kayu Klas III = 1,44 m3

Kaso 5/7 cm = 0,68 m3

Paku Kayu = 24,00 Kg

Minyak Bekisting = 12,00 Ltr

Indentifikasi Jenis Bahaya yang di timbulkan untuk pekerjaan Pembesian yaitu : Terjepitnya tangan dengan alat akibat lalainya pekerja resiko Luka ringan. Masuknya partikel besi dalam mata saat pemotongan besi Resiko Luka ringan Pengendalian nya :

memakai sarung tangan, Memakai Kacamata saat pemotongan besi.

16. Membongkar Bekisting

Pembongkaran cetakan beton akan dilakukan setelah 3 minggu umur beton dan beton telah mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul beratnya sendiri serta sudah mendapat ijin dari direksi lapangan atau pengawas yang ditunjuk oleh direksi dan dilakukan dengan hati-hati. Tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan adalah 1 Orang. Alat Peralatan yang digunakan adalah :

Peralatan Tukang, Linggis, palu, dll

Indentifikasi Jenis Bahaya yang di timbulkan untuk pekerjaan Membongkar Bekisting yaitu :

(19)

Pengendalian nya :

menggunakan metode pemasang yang benar "petunjuk" dan menggunakan alat standar keselamatan kerja (helm safety dll)

17. Menyiram Permukaan Beton

Pekerjaan perawatan beton secara terus menerus segera sehingga beton cukup kuat. Pekerjaan akan dilaksanakan dengan cara menutupi permukaan beton menggunakan bahan yang dibasahi air atau cara lain yang disetujui Direksi lapangan untuk menjaga agar permukaan beton selalu basah. Pekerjaan ini membutuhkan waktu 1 minggu, tapi alangkah baiknya dilakukan terus menerus dari sehari setelah pengecoran sampai lebih kurang 14 hari berikutnya. Tenaga Kerja yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan ini adalah 1 Orang dan memerlukan bahan :

Karung Goni =

19,38 m2

Indentifikasi Jenis Bahaya yang di timbulkan untuk pekerjaan Menyiram Permukaan Beton yaitu :

Terpeleset pada saat penyiraman pada lantai mengakibatkan luka ringan/sedang Pengendalian nya :

menggunakan alat standar keselamatan kerja.

18. Memasang Pipa Drain Hole PVC Dia. 1,0"

Drain Hole PVC Dia. 1,0" yang digunakan untuk saluran berfungsi untuk membuang air yang tersimpan disamping saluran agar dinding saluran tidak menahan beban tekanan air, drain hole ini diisi ijuk agar jangan terbawa pasir, tanah yang ada di samping saluran bersama dengan air dan tidak akan terjadi longsor disamping saluran terhindar terjadinya patah pada dinding saluran dan dinding. Dalam pekerjaan ini membutuhkan tenaga kerja 1 Orang dan menggunakan alat peralatan tukang (gergaji, dll) dan memerlukan bahan/material :

Pipa PVC Dia. 1,0" @ 6,0 m' = 63,50 m' Kerikil = 2,29 m3 Ijuk = 12,70 Kg

Pekerjaan ini juga memelukan waktu 1 minggu.

Jenis bahaya –hati-hati dalam pemasangan terjepit dengan batu gunung dan Terkena gergaji - Luka ringan/sedang

(20)

Penagannya memasang sarung tangan dan menggunakan alat standar keselamatan kerja.

19. Memasang Lempengan Rumput

a. Gebalan rumput yang dipakai harus bersih, bebas dari tanaman lain yang tidak diinginkan.

b. Pekerjaan tersebut harus dilakukan pada seluruh permukaan timbunan tanggul kecuali pada permukaan pasangan seperti Rip-rap, Jalan inspeksi dan bronjong, sisa permukaan lubang galian yang tidak ditutup pasangan seperti pada saluran pelimpah, irigasi, tanggul pematang batas genangan seperti ditunjukkan dalam gambar desain dan tempat lain atas petunjuk Direksi.

c. Gebalan rumput yang dipakasi harus berakar dan dicangkul setebal ± 4 cm.

d. Sebelum ditanami dengan gebalan rumput, permukaan lahan perlu dilapisi dengan jenis tanah humus hasil kupasan setebal 3 cm.

e. Gebalan rumput harus segera ditanamkan dalam jajaran bersambung dan segera disiram air.

f. Agar gebalan tidak tergelincir maka harus dipasang pasak bambu sedalam 10 cm. g. Pola penanaman yang digunakan adalah papan catur.

Pekerjaan ini memerlukan waktu 1 minggu dan tenaga kerja sebanyak 3 Orang terdiri dari 2 orang Pekerja dan 1 Orang Tukang. Pekerjaan ini memerlukan alat peralatan tukang Cangkul dll dan membutuhkan bahan/material :

Lempengan Rumput =

173,80 m2

Jenis bahaya

Terkena cangkul pada saat pemasangan gabalan rumput - Luka ringan/sedang

Penagannya menggunakan metode pemasang yang benar "petunjuk" dan menggunakan alat standar keselamatan kerja (sepatu safety dll)

(21)

Setelah semua pekerjaan diatas diuraikan maka akan dilakukan pekerjaan finishing dilapangan dengan membersihkan semua kotoran dan sampah. Dan bersamaan dengan itu proses demobilisasi juga dilakukan dengan mengembalikan semua peralatan dan tenaga kerja juga material yang tersisa.

Untuk selanjutnya agar segera dilakukan proses administrasi yang harus disediakan seperti foto pelaksanaan, gambar MC-0 dan MC-100, laporan harian bulanan, dan administrasi lainnya.

Demikianlah Metode ini kami buat untuk menggambarkan suatu pekerjaan dilapangan nantinya.

Banda Aceh , 05 Mei 2015

CV. ZUIT ACEH PERKASA

MAULIN AGUSTI

Direktur

Referensi

Dokumen terkait

Indikator Kinerja konsumsi ikan pada tahun 2019 sebesar 31,11 kg/kapita/thn atau mencapai 165,30% dari target RPJMD tahun 2019, capaian tersebut sudah mencapai

Recovery Cu (II) dengan Teknik Ekstraksi Fasa Padat Menggunakan Adsorben Silika dari Abu Sekam Padi – Kitosan.. Nanang Tri Widodo 1)* , Ani Mulyasuryani 1) , Akhmad

Nilai heritabilitas bobot lahir domba SB yang diperoleh ini masih relatif sama dengan hasil penelitian Takaendengan (1998) pada domba ekor gemuk sebesar 0,56 + 0,14; akan tetapi

Oleh kerana ini Kerajaan terpaksa terlibat secara lebih aktif dalam sektor korporat dengan mempergiatkan lagi syarikat-syarikat yang ditubuhkan oleh agensi amanah seperti Pernas,

Disamping menggunakan algoritma pada google maps dapat juga dikembangkan dengan menambahkan algoritma pencarian jalur terpendek untuk metunjukkan arah atau rute,

Dengan penelitian ini, diharapkan adanya manfaat bagi peneliti untuk menerapkan metode yang sesuai dalam mengembangkan aplikasi serupa dan dengan digunakannya

Berdasarkan hasil wawancara kepada ibu Dina serta beberapa peserta didik mengenai keteladanan guru. Peneliti memperoleh keterangan bahwa guru di sekolah menjadi teladan

Pada sumur bor BH-3 yang mengandung gas biogenik, kandungan bakteri metanogenik sebesar 1,5% dari total bakteri umum, kandungan karbon total sekitar 4%, unsur utama, unsur logam