• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH Cyber Bullying.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH Cyber Bullying.docx"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MAKALAH

BAB I BAB I

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A.

A.

Latar belakang permasalahan

Latar belakang permasalahan

Semakin pesatnya perkembangan teknologi di saat ini,semakin banyak juga dampak yang terjadi dari Semakin pesatnya perkembangan teknologi di saat ini,semakin banyak juga dampak yang terjadi dari  perkembangan

 perkembangan itu itu sendiri,,sebut sendiri,,sebut saja saja penggunaan penggunaan internet internet dalam dalam kehidupan kehidupan sehari-hari sehari-hari di di kalangan kalangan masyarakatmasyarakat khususnya buat anak-anak dan remaja usia 18tahun ke bawah yang secara hukum belum dikatakan dewasa. khususnya buat anak-anak dan remaja usia 18tahun ke bawah yang secara hukum belum dikatakan dewasa.

Dalam penggunaan internet yang di

Dalam penggunaan internet yang di luar kendali pengawasan orang tua luar kendali pengawasan orang tua bisa saja menyebabkan beberapabisa saja menyebabkan beberapa kasus kejahatan dalam internet yang lebih dikenal dengan istilah

kasus kejahatan dalam internet yang lebih dikenal dengan istilah cybercrime,cybercrime,ada begitu banyak ancaman yangada begitu banyak ancaman yang mengintai

mengintai

Salah satu ancaman para penjelajah dunia maya adalah

Salah satu ancaman para penjelajah dunia maya adalah cyberbullying cyberbullying .. Cyberbullying 

Cyberbullying   merupakan aksi di mana pelaku bertindak di luar batas kepada orang lain dengan cara  merupakan aksi di mana pelaku bertindak di luar batas kepada orang lain dengan cara mengirim atau memposting materi yang dapat merusak kredibilitas, menghina atau melakukan serangan sosial mengirim atau memposting materi yang dapat merusak kredibilitas, menghina atau melakukan serangan sosial dalam berbagai bentuk, dengan memanfaatkan internet atau teknologi digital lainnya sebagai medianya. dalam berbagai bentuk, dengan memanfaatkan internet atau teknologi digital lainnya sebagai medianya. Medianya bisa berupa SMS, e-mail, status di facebook, twitter, chatroom dan sebagainya, baik yang melalui Medianya bisa berupa SMS, e-mail, status di facebook, twitter, chatroom dan sebagainya, baik yang melalui komputer ataupun ponsel

komputer ataupun ponsel

Sebagai mana yang sudah di ketahui media-media yang menjadi tempat Sebagai mana yang sudah di ketahui media-media yang menjadi tempat  berakarnya

 berakarnya cyberbullying cyberbullying  sangat familiar dengan remaja pada saat,dan tentu saja remaja itu juga yang menjadi sangat familiar dengan remaja pada saat,dan tentu saja remaja itu juga yang menjadi sasaran kejahatan ini.

sasaran kejahatan ini. Pelaku dari

Pelaku dari cyberbullying cyberbullying   itu sendiri tidak jauh dari mereka mereka yang menjadi korban,biasanya  itu sendiri tidak jauh dari mereka mereka yang menjadi korban,biasanya  pelaku

 pelaku adalah adalah anak-anak anak-anak yang yang ingin ingin berkuasa berkuasa atau atau senang senang mendominasi. mendominasi. Anak-anak Anak-anak ini ini biasanya biasanya merasa merasa lebihlebih hebat, berstatus sosial lebih tinggi dan lebih populer di kalangan teman-teman sebayanya. Sedangkan korbannya hebat, berstatus sosial lebih tinggi dan lebih populer di kalangan teman-teman sebayanya. Sedangkan korbannya  biasanya

 biasanya anak-anak anak-anak atau atau remaja remaja yang yang sering sering diejek diejek dan dan dipermalukan dipermalukan karena karena penampilan penampilan mereka, mereka, warna warna kulit,kulit, keluarga mereka, atau cara mereka bertingkah laku di sekolah. Namun ,bisa juga si korban cyber bullying justru keluarga mereka, atau cara mereka bertingkah laku di sekolah. Namun ,bisa juga si korban cyber bullying justru

(2)

adalah anak yang populer, pintar, dan menonjol di sekolah sehingga membuat iri teman sebayanya yang menjadi  pelaku.

B.

Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang di atas,ada beberapa p ertanyaan mengenai cyberbullying dalam kehiduapan anak-anak dan remaja pada saat ini yaitu: 1. apa pengertian dari cyberbullying ?

2. bagaimana perkembangan cyberllying pada saat ini?

3. apa dampak dari cyberbullying  bagi perkembangan mental anak-anak d an remaja? 4. hal apa yang bisa memicu terjadinya cyberbullying?

5. bagaimana menyikapi agar acaman cyberbullying  itu tidak terus berlanjut? 6. apa yang bisa di lakukan untuk mencegah cyberbullying ?

C.

Tujuan penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai tugas dari matakuliah ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI pada BINA SARANA INFORMATIKA(BSI) bsd dan juga menjawab dari  pertanyaan yang ada pada rumusan masalah di atas.

BAB II

PEMBAHASAN

A.

Pengertian

cyberbullying 

 Bullying  (English) jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indon esia berarti intimidasi, pelecehan, ancaman yang dilangsungkan baik secara verbal maupun fisik.Cyber-Bullying bisa diartikan sebagai pelecehan dan  penghinaan yang dilakukan pelaku (bully) kepada korban dunia maya (internet). Medianya bisa berupa sms,

e-mail, status facebook, twitter, chat room dan sebagianya, baik yang melalui komputer ataupun ponsel. Dan Cyber  Bullying berlaku ketika pelaku menyerang secara terus terang pada si korban. Misalnya pelaku dengan sengaja

dan sadar memosting di facebook atau mention ke twitter lawan untuk mencomooh atau mengintimidasi. Kadang Cyber bullying dapat juga melalui media SMS, email, instant messaging (IM), blog,atau halaman web untuk mengganggu, mempermalukan dan mengintimidasi seseorang. Bentuknya bermacam-macam,

misalnya menyebarkan berita atau isu palsu, memposting foto- foto memalukan, pelecehan seksual, ancaman hingga tindakan yang berujung pemerasan.

Contoh kasusnya, pengiriman kata-kata makian yang tidak pantas yang dikirim melalui SMS, seperti yang dialami salah satu teman beberapa hari yang lalu. Hal itu merupakan salah satu bentuk cyber bullying 

(3)

Lebih sering cyber bullying  yang disebut bulliest ini dapati di forum-forum bebas dan di jejaring social seperti facebook dan twitter. Media chat box dan group facebook juga menjadi tempat bagi pelaku cyber bullying . Awalnya memang berdiskusi baik-baik namun pada akhirnya berakhir dengan percekcokan. Bisa pula langsung murka dan memaki-maki karena tidak setuju dengan tema diskusi atau teks bacaannya

Dengan kata lain Cyber bullying  adalah segala bentuk kekerasan yang d ialami anak atau remaja dan dilakukan teman seusia dimana seorang anak atau remaja diejek, dihina, d iintimidasi, atau dipermalukan oleh anak atau remaja lain melalui media internet, teknologi digital atau telepon seluler.

Cyber bullying dianggap valid bila pelaku dan korban berusia di bawah 18 tahun dan secara hukum belum dianggap dewasa. Bila salah satu pihak yang terlibat (atau keduanya) sudah berusia di atas 18 tahun, maka kasus yang terjadi akan dikategorikan sebagai cyber crime atau cyber stalking (sering juga disebut cyber har assment).

B.

 

Perkembangan

cyberbullying 

Seperti yang dikutip dari PC Advisor, Jumat (7/10/2011), sebuah survei dilakukan terhadap 1.740  pengguna internet yang memiliki anak, mengungkap bahwa lebih dari setengah anak responden pernah

merasakan pelecehan melalui internet.karena itulah cyberbullying sangat berbahaya bagi anak-anak dan remaja  pada masa ini, yang sanggat gampang terpengaruh dengan hal-hal yang telah di uraikan pada pengertian

cyberbulying.

Di sejumlah negara maju, cyberbullying jadi salah satu subyek yang mendapat perhatian cukup serius dari para orang tua dan guru. Mereka khawatir anak-anak yang familiar berselancar di internet akan menjadi korban aksi tak bertanggung jawab ini.

Beberapa data statistik menunjukkan bahwa sekitar 42 % anak-anak mengalami cyber bullying ,35 % anak-anak diancam secara online,58 % anak-anak mengakui b ahwa mereka sering mengalami pelecehan dan  penghinaan secara online, dan 58 % anak-anak itu mengakui bahwa mereka tidak melaporkan kepada orang tua

mereka soal tindakan cyber bullying yang mereka alami.

Dengan demikin,perkembangan ancaman cyberbullying sangat cepat,seiring cepatnya perkembangan dan  peminat penggunaan internet dalam keseharian bagi anak-anak dan remaja yang berfikiran sangat labil.

C.

Dampak

cyber bull ying 

Kekerasan yang dialami anak atau remaja dan dilakukan teman sepantaran melalui media cyber  atau internet cyberbullying  sering kali depresi, merasa terisolasi, diperlakukan tidak manusiawi, dan tak berdaya ketika diserang,selain itu kekerasan dunia maya ternyata lebih menyakitkan jika dibandingkan dengan kekerasan secara fisik 

Cyber bullying yang berkepanjangan bisa mematikan rasa percaya diri anak, membuat anak menjadi murung, khawatir, selalu merasa bersalah atau gagal karena tidak mampu mengatasi sendiri gangguan yang menimpanya. Bahkan ada pula korban cyber bullying yang berpikir untuk mengakhiri hidupnya karena tak tahan lagi diganggu. Remaja korban cyber bullying akan mengalami stress yang bisa memicunya melakukan

(4)

tindakan-tindakan rawan masalah seperti mencontek, membolos, lari dari rumah, d an bahkan minum minuman keras atau menggunakan narkoba.

D.

Hal-hal yang memicu

cyberbullying 

Motivasi pelakunya cyberbullying beragam, ada yang melakukannya karena marah dan ingin balas dendam, frustrasi, ingin mencari perhatian bahkan ada pu la yang menjadikannya sekedar hiburan pengisi waktu luang. Tidak jarang, motivasinya kadang-kadang hanya ingin bercanda.

Anak-anak atau remaja pelaku cyber bullying biasanya memilih untuk menganggu anak lain yang

dianggap lebih lemah, tak suka melawan dan tak bisa membela diri. Pelakunya sendiri biasanya adalah anak -anak yang ingin berkuasa atau senang mend ominasi. Anak-anak ini biasanya merasa lebih hebat, berstatus sosial leb ih tinggi dan lebih populer di kalangan teman-teman sebayanya. Sedangkan korbannya biasanya anak-anak atau remaja yang sering diejek dan dipermalukan karena penampilan mereka, warna kulit, keluarga mereka, atau cara mereka bertingkah laku di sekolah. Namun bisa juga si korban cyber bullying justru adalah anak yang populer,  pintar, dan menonjol di sekolah sehingga membuat iri teman sebayanya yang menjadi

Cyber bullying lebih mudah dilakukan daripada kekerasan konvensional karena si pelaku tidak perlu  berhadapan muka dengan orang lain yang menjadi targetnya. Mereka bisa mengatakan hal-hal yang buruk dan

dengan mudah mengintimidasi korbannya karena mereka b erada di belakang layar komputer atau men atap layar telelpon seluler tanpa harus melihat akibat yang ditimbulkan pada diri korban. Peristiwa cyberbullying juga tidak mudah di identifikasikan orang lain, seperti orang tua atau guru karena tidak jarang anak-anak remaja ini, juga mempunyai kode-kode berupa singkatan kata atau emoticon internet yang tidak dapat dimengerti selain oleh mereka sendiri.

. Pelaku cyberbullying merasa aman dan di atas angin karena pihak yang lebih punya kuasa (orang tua/sekolah) seringkali sama sekali buta tentang teknologi internet dan praktek penggunaannya. E.

Hal-hal untuk menyikapi cyber bullying

Cyber bullying menjadi salah satu permasalahan yang makin marak, termasuk di kalangan para siswa di sekolah. Wawasan yang terbuka, kearifan, dan kreativitas sekolah dibutuhkan untuk penanganannya. Cara pandang yang tepat terhadap fungsi sekolah akan sangat membantu anak menghadapi dan melewati

permasalahan yang mereka alami,dan juga seperti yang dibawah ini juga bisa untuk menyikapi ancaman cyber bullying seperti:

1. Jangan merespon. Para pelaku bullying selalu menunggu-nunggu reaksi korban. Untuk itu, jangan terpancing untuk merespon aksi pelaku agar mereka tidak lantas merasa diperhatikan.

2. Jangan membalas aksi pelaku. Membalas apa yang dilakukan pelaku c yberbullying akan membuat Anda ikut menjadi pelaku dan makin menyuburkan aksi tak menyenangkan ini.

(5)

3. Adukan pada orang yang dipercaya. Jika anak-anak yang menjadi korban, mereka harus melapor pada orang tua, guru, atau tenaga konseling di sekolah. Selain mengamankan korban, tindakan ini akan membantu memperbaiki sikap mental pelaku.

4. Simpan semua bukti. Oleh karena aksi ini berlangsung di media digital, korban akan lebih mudah meng-capture, lalu menyimpan pesan, gambar atau materi pengganggu lainnya yang dikirim pelaku, untuk kemudian

menjadikannya sebagai barang bukti saat melapor ke pih ak-pihak yang bisa membantu.

5. Segera blokir aksi pelaku. Jika materi-materi pengganggu muncul dalam bentuk pesan instan, teks, atau komentar  profil, gunakan tool preferences/privasi untuk memblok pelaku. Jika terjadi saat chatting, segera tinggalkan

chatroom.

6. Selalu berperilaku sopan di dunia maya. Perilaku buruk yang dilakukan, seperti membicarakan orang lain,  bergosip, atau memfitnah, akan meningkatkan risiko seseorang menjadi korban cyberbullying.

7. Jadilah teman, jangan hanya diam. Ikut meneruskan pesan fitnah atau hanya diam dan tidak berbuat apa-apa akan menyuburkan aksi bullying dan menyakiti perasaan korban. Suruh pelaku menghentikan aksinya, atau jika pelaku tidak diketahui bantu korban menenangkan diri dan laporkan kasus tersebut ke pihak berwenang.

F.

Hal-hal yang dapat mencegah

cyberbullying 

Untuk mencegah terjadinya cyberbullying bisa juga d engan Beberapa poin yang harus kita semua sadari pada saat berinteraksi di dunia maya adalah:

1. Berkomunikasi menggunakan teks memiliki resiko salah faham lebih b esar dibandingkan menggunakan panca indera kita. Oleh karena itu persiapkan mental kita agar tidak terjebak d alam emosi, flame war, yang akhirnya  jika salah justru malah jadinya praktik cyberbullying yang terjadi.

2. Hindari asumsi dengan cara terus berusaha memahami lawan bicara kita smpai kita b enar-benar faham. Asumsi adalah sumber dari segala malapetaka. Karena dengan asumsi, secara sepihak kita mulai menghakimi or ang lain tanpa tahu pasti kejadian sebenarnya. Ini bisa berakhir pada tindakan cyberbullying juga

3. Hindari penghakiman massa secara langsung di media-media sosial, walaupun hanya dengan meretweet/repost, karena efek retweet/repost ini adalah memberikan amplifikasi pada sebuah statement yg bisa saja berupa serangan  berupa asumsi. Ini yang kadang tidak disadari oleh teman-teman di dunia maya.

BAB III

PENUTUP

A.

Kesimpulan

Cyber bullying merupakan sebuah fenomena baru dari perkembangan teknologi komunikasi. Pada kondisi sekarang, hal tersebut didefinisikan sebagai sebuah p erbuatan menyakiti yang disengaja dan diulang-ulang melalui penggunaan komputer, telepon selular dan peralatan elektronik lainnya yang dilakukan o leh

(6)

sekelompok orang atau individu dimana seseorang yang menjadi korban tidak bisa membela dirinya sendiri. Tujuannya adalah untuk mempermalukan, mengolok-olok, mengancam,mengintimidasi dalam rangka

menegaskan kekuasaan dan kontrol atas ko rban tersebut. Bullying selalu saja berurusan dengan penyalahgunaan kekuatan atau kekuasaan. Bullying tidak pernah menjadi persoalan konflik p ribadi.

Bentuk-bentuk dari cyber bullying antara lain mengirimkaan pesan atau komen-komen yang mengandung kebencian melalui blog, email atau ym; mengirimkan sms menyeramkan ke pon sel seseorang; membuat  postingan dalam blog ditujukan untuk melecehkan atau menghina seseorang dan mengirimkan email.

B.

Saran

1. Pikirkan apa yang akan dikirim ke internet. Peringatkan agar para remaja ini berhati-hati dalam berbagi apapun ke internet, apalagi yang sifatnya personal. Meskipun apa yang dikirim tersebut hanya ditujukan kepada orang tertentu yang dipercaya, peluang tersebarnya konten privat ke ruang publik terlalu besar. Sekali sebuah konten tersebar luar di internet, tidak mungkin bisa menghapusnya lagi.

2. Jadilah ‘anak baik’ di internet. Ajari remaja kita agar memperlakukan orang lain dengan baik, agar mereka

 pun diperlakukan o rang lain dengan cara yang sama. Seringkali, korban cyberbullying adalah mereka yang pada awalnya membuat sesuatu yang menyinggung perasaan banyak orang di ruang publik. Ingat kasus anak SMA 6 dan wartawan?

3. Jangan reaktif . Jika seseorang berlaku kurang layak di internet, dan remaja kita mengetahuinya, sarankan agar mereka tidak dengan mudah merespon tindakan tersebut. Saling berlaku tidak layak hanya akan memperpanjang masalah, dan pada akhirnya menyebabkan rantaicyberbullying  terus terjadi. Minta mereka untuk mengabaikan sesuatu yang dianggap kurang nyaman, atau laporkan.

4. Laporkan perilaku tak layak . Jika menemukan perilakucyberbullying   di internet, minta remaja kita untuk melaporkan kepada orang dewasa yang mengerti dengan persoalannya. Jika di sekolah, bisa melaporkan kepada guru, atau kepada orang tua jika guru tidak dapat memberi petunjuk untuk mengatasinya. Kalau perlu, laporkan secaraonline  kepada pihak-pihak yang mungkin bisa membantu. Bahkan kalau sudah keterlaluan, ajari mereka untuk melaporkan perbuatan tidak menyenangkan kepada pihak penyelenggara layanan.

5. Jangan ikut berpartisipasi.Ketika terjadi cyberbullying   massal terhadap seseorang atau sekelompok orang, larang remaja kita ikut-ikutan

Daftar pustaka

http://ictwatch.com/internetsehat/2010/03/23/7

http://en.wikipedia.org/wiki/Cyber-bullying, diunduh tanggal 3 September 2011

(7)

http://targadscommunity.com/2012/05/cyber-bullying/

http://artikelkesehatananak.com/yang-harus-diketahui-mengenaibullying.html

Golose,M.M, Drs. Petrus Reinhard. PERKEMBANGAN CYBERCRIME DAN UPAYA PENANGANANNYA DI  INDONESIA OLEH POLRI .http://www.bi.go.id/NR/04Perkembangan_Cybercrime.pdf .

Fajri, Anthony. CyberCrimehttp://fajri.freebsd.or.id/publication/cybercrime.ppt

http://tugaske5.blogspot.com/p/makalahku.html

22 April 2014

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan besar yang di alami untuk era moderen seperti saat ini adalah ketika orang dewasa yang mempunyai perananan sebagai orang tua mulai sibuk dengan

meningkatkan motivasi belajar anak, orang tua jarang mendampingi anak ketika mereka belajar. 2) Membagi waktu belajar anak, dalam penelitian ini, orang tua membagi

Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintelegensi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa orang tua kurang siap untuk menuju kesana dalam menghadapi peluang cyber bullying yang saat ini mengancam

Selain itu pencegahan pencegahan mengenai cyberbullying bisa dilakukan oleh diri sendiri maupaun kita yang berperan sebagai orang tua ini dapat mengurangi ornag

Maka dari itu, peran orang tua sangat penting untuk mengawasi anak saat menggunakan internet, ada juga solusi agar anak tidak mudah kecanduan internet yaitu

Kerja team yang terdiri dari orang tua (sebagai guru dirumah), Guru di sekolah, dan Lingkungan (sebagai Guru saat anak-anak, para remaja bermain dan belajar) harus

Banyak orang tua beranggapan bahwa setelah orang tua menyekolahkan anak-anak mereka dan memberikan seluruh fasilitas yang diperlukan itu sajalah kewajiban mereka untuk meningkatkan