• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (E- LEARNING) DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (E- LEARNING) DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (E- LEARNING) DALAM

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Pembelajaran dibina oleh Bapak (Dr. Asep Mahpudz, M.Si)

Oleh IRFANDI NIM: 02.11.04.13.050

PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) palu

(2)

I. Pendahuluan

a. Latar belakang

Teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang seiring dengan globalisasi, sehingga interaksi dan penyampaian informasi akan berlangsung dengan cepat. Pengaruh globalisasi ini dapat berdampak positif dan negatif pada suatu negara. Orang- orang dari berbagai belahan dunia dapat saling bertukan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Memasuki abad ke- 21 sekarang ini teknologi komputer sangat dirasakan kebutuhan dan kepentingannya untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran termasuk pembelajaran pendidikan agama Islam. Melalui pemamfaatan teknologi tersebut, kita dapat meningkatkan kualitas SDM, yaitu dengan cara membuka lebar-lebar terhadap akses ilmu pengetahuan dan penyelenggaraan pendidikan bermutu. Sistem teknologi informasi memberikan jangkauan yang luas, cepat, efektif, dan efisien terhadap penyebar luasan informasi ke berbagai penjuru dunia. Teknologi informasi berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan komunikasi serta teknologi yang menunjang terhadap praktek pembelajaran.

Pengunaan TIK dalam dunia pendidikan dikenal dengan computer based instruction dan E- learning atau web based learning. E- learnign di Indonesia telah dikembangkan di bawah naungan Program Telematika Pendidikan atau program E-education. Web (E-

learning) adalah sebuah proses pembelajaran yang mengunakan elektronik, baik LAN atau

internet, untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi atau bimbingan. Dalam pemahaman lain, e- learning sebagai proses pembelajaran jarak jauh, yang dilakukan dengan media internet.

(3)

b. Alasan Pemilihan Judul/Substansi

Penulis mengangkat masalah yang berjudul Pembelajaran Berbasis Web (E-

Learning) di sebabkan beberapa landasan; 1). Karena bermaksud mendemonstrasikannya, 2).

Dengan mengunakan web (e- learning). dapat berbuat lebih dari apa yang diinginkan, misalnya untuk menarik minat dan gairah belajar siswa.

c. Tujuan dan Manfaat

Seiring dengan perkembangannya, teknologi komputer berikut infra struktur penunjangnya, upaya peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan pemanfaatan teknologi komuter dalam suatu sistem yang dikenal dengan pembelajaran berbasis komputer dan pembelajaran berbasis web (E- learning). Pembelajaran tersebut juga merupakan suatu sistem yang dapat memfasilitasi guru dan siswa belajar secara matang, mandiri, berfariasi, dan menyenangkan. Melalui fasilitas yang disediakan oleh sistem tersebut, guru dan siswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja tanpa terbatas oleh ruang dan waktu.

Berkaitan dengan pemamfaatan e- learning di fokuskan pada pemamfaatan komputer. Hal ini dikarenakan pemanfaatan komputer dalam pemdidikan telah dangat meluas dan menjangkau berbagai kepentingan.

Pemanfaatan web (E-Learning) dalam pembelajaran pendidikan agama Islam tentunya tidak serta merta mengantikan proses pembelajaran konvensional (pertamuan tatap muka di kelas) . Akan tetapi pembelajaran web (E-Learning) dalam pembelajaran pendidikan agama Islam dapat menjadi suplemen dengan memperkuat model pembelajaran tersebut, melaui pengayaan kontent dan pengembangan teknologi pendidikan. Perbedaan pembelajaran

e- learnig dengan pembelajaran konvensional yaitu guru dianggap orang yang serba tahu,

(4)

utamanya adalah siswa. siswa dapat belajar mandiri mengenai pendidikan agama Islam, dan memerankan peranan penting dalam pembelajaran tersebut.

II. Pembahasan

A. Konsep Pembelajaran Berbasis Web

Rosern Berg sebagaiman dikutip oleh Rusmana, menekankan bahwa e- learning adalah pengunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan atau keterampilan.1

Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa pembelajaran web (e learning,) adalah suatu pembelajaran yang dapat mempermudah guru dan siswa dalam mengakses berbagai informasi yang dapat membantu dan mempermudah jalanya pembelajaran, sehingga pembelajaran tersebut bervariasi, tidak monoton dan tidak membosankan, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan atau keterampilan guru maupun siswa.

Pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (webside) yang bisa diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis web atau yang dikenal dengan web based learning merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran e- learning.

Dalam e- learning, daya tangkap siswa terhadap materi pembelajaran pendidikan agama Islam tidak lagi tergantung kepada instruktur/ guru, karena siswa mengkonstruk sendiri ilmu penetahuan melalui bahan- bahan ajar yang disampaikan melalui interfence situs web. Dalam e- learning pula, sumber ilmu pengetahuan tersebar dimana- mana serta dapat diakses dengan mudah oleh setiap orang. Hal ini dikarenakan, sifat media internet yang

1 Heri Gunawan, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Cet. ke 2, Bandung:

(5)

mengglobal dan bisa diakses oleh siapapun yang terkoneksi ke dalamnya. Dalam e- learning pengajar/ lembaga pendidikan berfungsih sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan.

E- learning adalah segala aktivitas belajar mengunakan bantuan teknologi elektronik. E- learning juga dapat diaplikasikan dalam pendidikan konvensianal dan pendidikan jarak

jauh. Web based learning merupakan salah satu bentuk e- learning yang materi maupun cara penyampaiannyamelalui internet. Sebagaimana definisi pembelajaran berbasis web yakni:

Any learning experience or environment that relies upen the internet/ word wide web as the primary delivery mode of communication and presentation (http:// www. usd.edu).

Menyatakan bahwa Setiap pengalaman atau lingkungan belajar yang bertumpu kepada internet/ world wide web sebagai sarana penyampaian komunikasi dan presentasi.2

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis web adalah sebuah pengalaman belajar yang memudahkan guru dan siswa dalam menyampaikan informasi/ komuikasi dalam proses pembelajaran.

Kruse dalam salah satu tulisanya yang berjudul using the web for learning yang dimuat dalam situs www. elearningguru.com mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis web seringkali memiliki manfaat yang banyak bagi peserta didiknya.3

Bila dirancang dengan baik dan tepat, maka pembelajaran berbasis bew (e- learning) bisa menjadi pembelajaran yang menyenangkan, memiliki unsur interaktivitas yang tinggi, serta mengurangi biaya-biaya yang biasanya di keluarkan oleh siswa untuk mengikuti pembelajaran.

2 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer; Mengembangkan Profesionalisme Abad 21,

(Cet. ke 2., Bandung: ALFABETA cv, 2013), 293.

(6)

Dikarenakan sifatnya yang maya, pembelajaran berbasis web (e- learning) dianggap telah memberikan fleksibilitas terhadap kegiatan pengaksesan materi pembelajaran. Penghantaran materi pembelajaran kini tidak lagi tergantung pada medium fisik seperti buku akan tetapi pembelajaran kini berbentuk digital melalui perangkat elektronik seperti komputer atau piranti elektronik lainnya. Hasil penelitian Asri Budiningsih, dkk. menunjukkan bahwa pembelajaran animasi komputer dengan menggunakan metode exsperiential learning,

problem based solving, dan goal scenario based solving dapat meningkatkan pemahaman

dan produktifitas belajar mahasiswa.4

E-Learning telah membuka cakrawala baru dalam proses belajar mengajar. E-learning

pada hakikatnya adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituang dalam format digital dan disajikan melalui teknologi informasi.

Secara ringkas, Anwas menyatakan e-larning perlu diciptakan seolah-olah peserta didik belajar secara konvensional, hanya saja dipindahkan ke dalam system digital melalui internet.5 Keunggulan-keunggulan e-learning yang paling menonjol adalah efisiensinya dalam penggunaan waktu dan ruang. Seperti telah disebutkan di atas, pendidikan berbasis teknologi informasi cenderung tidak lagi tergantung pada ruang dan waktu. Dengan sifatnya yang tidak tergantung pada ruang dan waktu, e-learning memiliki keunggulan lain yakni memungkinkan akses ke pakar yang tak terhalang waktu dan tak tidak memerlukan biaya mahal. Seorang pelajar di daerah dapat belajar langsung dari pakar di pusat melalui fasilitas internet chatting atau mengakomodir suara dan bahkan gambar realtime. Dengan e-learning, sekolah-sekloah dengan mudah dapat melakukan kerjasama saling menguntungkan melalui program kemitraan. Dengan demikian sekolah yang lebih maju dapat membantu sekolah yang

4 C. Asri Budiningsih, dalam jurnal ilmiah Cakrawala Pendidikan (FIP Universitas Negeri Yogyakarta:

Februari 2011, Th.XXX, No.1), 11.

5 Teknologi Informasi, Inovasi bagi Dunia Pendidikan, dalam jurnal; Kedudukan dan Pemanfaatan

(7)

belum maju sehingga dapat diupayakan adanya pemerataan mutu pendidikan. Satu lagi keunggulan e-learning tentunya adalah ketesediaan informasi yang melimpah dari sumber-sumber di seluruh dunia. Dengan menggunakan internet sebagi media pembelajaran akan didapatkan sumber informasi untuk pengayaan materi yang jumlahnya sangat tak terbatas.

Model pembelajaran e-learning dengan segala keunggulan di atas akan sangat membantu dunia pendidikan Indonesia. Hingga saat ini Inedonesia sudah memiliki Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 31 dan SK MendiknasmNo. 107/U/2001 tentang PTJJ. Di mana secara lebih spesifik UU ini mengizinkan penyelenggara pendidikan di Indonesia untuk melaksanakan pendidikan melalui cara PTJJ dengan memanfaatkan teknologi informasi.6

Tujuan umum pembelajaran jarak jauh menggunakan e-Learning di Indonesia adalah agar tersedia akses belajar dan perbaikan kesamaan kesempatan belajar pada semua pembelajar. Selain itu juga untuk memperkuat dan memperdalam pengertian terhadap ilmu pengetahuan, memperluas cakrawala dan memperkaya keberagaman subjek pengetahuan, dan memperbaiki efektivitas proses belajar.

B. Etika Pengunaan Web (E- learning) dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Web dapat menciptakan sebuah lingkungan belajar maya. Lingkungan belajar yang disesuaikan oleh web dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang dapat kita kombinasikan pengunaannya untuk mendukung proses pembelajaran. Namun perlu diingat, sebagaimanapun hebatnya web dalam memfasilitasi pembelajaran, fokus utamanya yang perlu diperhatikan adalah diri pelajar itu sendiri, karena teknologi itu sendiri hanya merupakan sebuah sarana bagi kita untuk mempermudah proses pembelajaran. Disinalah peran dan fungsi agama.

6 Ibid, h. 12

(8)

Istilah pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu pada term

al-tarbiyah, al-ta’adib, dan al-ta’lim. Dari ketiga istilah tersebut, term yang populer digunakan

dalam praktek pendidikan Islam ialah term al-tarbiyah. Penggunaan istilah al-tarbiyah berasal dari kata Rabb yang mempunyai arti “tumbuh, berkembang, memelihara, merawat, mengatur dan menjaga kelestarian atau eksistensinya”. 7

Dari istilah tersebut, dapat dipahami bahwa al-tarbiyah yaitu proses transformasi ilmu pengetahuan dan sikap terhadap siswa yang mempunyai semangat yang tinggi dalam memahami dan menghayati kehidupannya sehingga dapat menjaga eksistensinya.

Menurut Achmadi, Islam merupakan suatu keyakinan atau agama yang memberikan bimbingan kepada manusia mengenai semua aspek hidup dan kehidupan, berdasarkan Al -Qur’an dan hadits.8

Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa agama islam adalah agama yang memberikan eksistensi kepada setiap manusia dan memberi jalan yang lurus dalam kehidupannya sebagaimana Allah firman dalam Q.S. Al- Fatihah/1: 6.

...



... 



Terjemahan

Tunjukilah Kami jalan yang lurus. (Q.S. Al- Fatihah/1: 6.)

Jadi, Pendidikan Agama Islam adalah suatu proses pembelajaran bagi siswa mengenai tata cara berkehidupan atau hubungan dengan Allah SWT. yang sesuai dengan norma-norma yang ada dan berpedoman pada al-Qur’an dan Hadits serta untuk mengembangkan, mendorong serta mengajak peserta didik hidup lebih dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai

7 M Iksan Ansori, Budiyono & Nunuk Suryani, Dalam Jurnal Teknologi Pendidikan dan

Pembelajaran, (Vol.1, No.3, hal 321 – 335, Desember 2013), 327.

(9)

yang tinggi dan kehidupan yang mulia berdasarkan nilai-nilai moral Islam. Dengan peran dan fungsi agama atau pendidikan agama, maka dapat membatasi atau merem segala tindakan yang dilarang oleh agama.

Etika bermakna sekumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq, tata cara (adat sopan santun) mengenai benar atau salah tentang hak dan kewajiban yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakan.9

Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa ditengah pesat dan majunya dunia elektronik yakni kompter dengan segala piranti yang memadai, maka dapat mempermudah bagi siapa saja untuk mengakses apasaja yang diinginkan, oleh karena itu, di dalam pengunaannya maka hendaknya memperhatikan etika mengenai benar atau salah dalam mengunakan teknologi informasi atau web tersebut.

Etika dalam pengunaan Web (E- learning) dalam pembelajaran akan terkait dengan azas atau nilai yang berhubungan dengan akhlaq, tata cara, nilai mengenai benar atau salah, hak dan kewajiban tentang IT yang dianut oleh sautu golongan atau masyarakat dalam pendidikan.

Adanya etika dalam pengunaan Web (E- learning) adalah dalam rangka mengurangi penyalahgunaan IT, terutama pemanfaatan Web (E- learning) dalam proses pembelajaran. Maka dengan demikian, dengan adanya berbagai kemudahan dalam menikmati informasi dengan cepat dan mudah.

Oleh karena itu, dalam penggunaan IT berupa Web (E- learning) dalam proses pembelajaran harus memperhatikan berbagai hal, karena pengguna IT sangat beragam dilihat dari sisi usia, ras, jenis kelamin, agama, budaya dan lain sebagainya. Maka sebaiknya

(10)

penggunaan Web (E- learning) memperhatikan etika yang berlaku pada masyarakat, baik etika agama, sosial dan hukum yang disepakati oleh masyarakat.

III. Kesimpulan dan Rekomendasi

Perkembangan teknologi terus berkembang memasuki revolusinya, di mana pembelajaran harus mengintegrasikan dengan pengunaan komputer dan web (E- learning). Sehingga pembelajaran tidak lagi monoton dan membosankan, melainkan lebih menekankan pada kemampuan menciptakan kondisi belajar yang multisumber, multimedia, humanis, demokratis dan menyenangkan. Dengan demikian, pembelajaran berbasis web (e- learning), dapat memecahkan berbagai masalah pembelajaran, sekaligus meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

Beberapa rekomendasi tindak lanjut dari apa yang sudah di gariskan oleh pemerintah melalui Undang- undang adalah sebagai berikut:

1) Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 31 dan SK Mendiknas No. 107/U/2001 tentang PTJJ. Di mana secara lebih spesifik UU ini mengizinkan penyelenggara pendidikan di Indonesia untuk melaksanakan pendidikan melalui cara PTJJ dengan memanfaatkan teknologi informasi.

2) Pemerintah Indonesia dalam hal ini Mentri pendidikan Nasional sedang mengupayakan perubahan fundamental dan struktural pendidikan Nasional. Upaya tersebut sudah dimulai dengan diusahakannya UU No. 23/2004 tentang pemerintah Daerah serta PP Np 25/2000 yang mengatur kewenangaj daerah otonom, dan UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional. Perubahan tersebut pada intinya merupakan upaya melakukan reformasi pendidikan yang ingin mendorong terciptanya sekolah- sekolah yang mandiri, mampu mengembangkan diri guna mencapai keunggulan mutu pendidikan.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Ansori, M Iksan, Budiyono & Nunuk Suryani, Dalam Jurnal Teknologi Pendidikan dan

Pembelajaran, (Vol.1, No.3, hal 321 – 335, Desember 2013).

Budiningsih, C. Asri, dalam jurnal ilmiah Cakrawala Pendidikan (FIP Universitas Negeri Yogyakarta: Februari 2011, Th.XXX, No.1).

Gunawan, Heri, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Cet. ke 2, Bandung: Alfabeta cv, 2013).

Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer; Mengembangkan Profesionalisme

Abad 21, (Cet. ke 2., Bandung: ALFABETA cv, 2013).

Teknologi Informasi, Inovasi bagi Dunia Pendidikan, dalam jurnal; Kedudukan dan

Referensi

Dokumen terkait

Proses wawancara dilakukan dengan menyiapkan beberapa pertanyaan agar mendapat informasi untuk mengembangkan multimedia interaktif perakitan komputer. Wawancara

Gaya bahasa personifikasi pada kutipan di atas dapat dilihat pada kata melainkan dalam kepalanya, dari kata tersebut terlihat bahwa bahasa yang disampaikanmenggambarkan

counselor yakni yang bertugas sebagai guru bidang studi dan juga sebagai guru bimbingan konseling (Konselor) terhadap kegiatan layanan bimbingan dan konseling di MTs Negeri

Dalam agreement tim peneliti menemukan bahwa transaksi yang dilakukan antara Wajib Pajak dengan pembeli adalah transaksi jual beli putus, sehingga dengan

Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat. Teknologi dapat mempermudah pekerjaan. Contohnya, pekerjaan cepat selesai dan hasil yang meningkat. Teknologi adalah

Tahun 2003 menjadi awal titik balik dari perkembangan BMT Ki Ageng Pandanaran, dibawah pengurus baru ini BMT dapat berkembang dengan baik, karena pengurus dan anggota koperasi

Selain itu, penelitian ini juga membahas tentang bagaimana perlindungan hukum bagi nasabah debitur apabila terjadi kredit macet yang bisa berakibat pada

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek analgetik infusa daun cocor bebek ( Kalanchoe pinnata (Lam.)Pers.) terhadap mencit jantan galur swiss yang