• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ORGANISASI PEVIRA MUDA VIHARA MULYA DHARMA CISAUK TANGERANG ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: SUNARNI NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ORGANISASI PEVIRA MUDA VIHARA MULYA DHARMA CISAUK TANGERANG ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: SUNARNI NIM"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

ORGANISASI PEVIRA MUDA VIHARA MULYA DHARMA CISAUK TANGERANG

ARTIKEL SKRIPSI

Oleh: SUNARNI NIM 0250113020569

SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG BANTEN

(2)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING Artikel Skripsi Sunarni, NIM 0250113020569 ini

telah disetujui oleh pembimbing

Tangerang, Agustus 2017

Pembimbing I, Pembimbing II,

Puji Sulani, S.Ag., M.Pd.B., M.Pd. Lalita Vistari S.W.D., S.S., M.Hum. NIP 198110132009012007 NIP 198001122011012007

(3)

iii

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

ORGANISASI PEVIRA MUDA VIHARA MULYA DHARMA CISAUK TANGERANG

Sunarni

narnisunarni17@gmail.com

Abstrak: Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia Organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang. Latar belakang penelitian ini adalah belum diketahuinya manajemen Sumber Daya Manusia Organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tagerang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Manajemen Sumber Daya Manusia Organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang.

Metode penelitian ini adalah kualitatif fenomenologi transendental atau psikologis moustakas. Objek penelitian ini adalah manajemen sumber daya manusia dan kendala manjemen Sumber Daya Manusia. Subyek penelitian ini pengurus dan anggota organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang. Analisis data menggunakan analisis interaktif model Miles and Huberman. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menggambarkan bahwa manajemen Sumber Daya Manusia Organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang dilakukan dengan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan atau pengendalian Sumber Daya Manusia. Perencanaan Sumber Daya Manusia dilakukan dengan pembentukan struktur organisasi dan perencanaan pelaksanan kegiatan. Pengorganisasian dilakukan dengan pembagian tugas menurut jabatan dan pelaksanaan kegiatan. Pengawasan atau pengendalian dilakukan oleh ketua kepada anggota organisasi, anggota organisasi kepada ketua, dan umat Vihara mulya Dharma kepada ketua maupun anggota organisasi. Kendala yang muncul dalam manajemen Sumber Daya Manusia yaitu sulit untuk membagi waktu, belum ada kekompokan dan kerja sama, tidak ada komunikasi dan sarana pendukung yang kurang yaitu sarana dan prasarana serta keuangan.

(4)

iv

Abstract: The problem raised in this research concerning Human Resource Organization Management Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang. The background of this research is the curiosity of researchers about the Human Resource Organization Management Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang. The purpose of this study is to describe the Human Resource Organization Management Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tagerang.

To achieve research objectives, the authors used qualitative research methods of transcendental phenomenology or psychological moustakas. The object of this research is human resource management Consists of planning, organizing, directing and controling. The subject of this research is the board and member of Pevira Muda organization Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang Data analysis using Miles and Huberman analysis. Data analysis is done by data collection, data reduction, data presentation, and conclusions.

The results of this study illustrates that the Human Resource Management Organization Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang In the form of planning management organizing, directing and controling. Planning consists of the establishment of organizational structure and implementation of activities. Organizing is done through the division of tasks by position and implementation of activities. Briefing is done on the tasks of organization members and activities to be implemented. Controling is exercised by the chairman to the members of the organization, members of the organization to the chairman, and comunity The Vihara Mulya Dharma monastery to the chairman or member of the organization. Constraints that appear are difficult to divide the time, there is no Compactness and cooperation, facilities and infrastructure are not adequate, and minimal finances.

(5)

1 Pendahuluan

Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, dan wadah kegiatan dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam usaha mencapai tujuan. Suatu organisasi harus mampu mengelola unsur-unsur organ untuk menghadapi persaingan pada era yang serba kompetitif supaya dapat bertahan dan berkembang sesuai dengan tujuan. Menurut Robbins dan Judge (dalam Danang Sunyoto dan Burhanudin, 2015: 1) organisasi adalah suatu unit sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih, dikoordinasi secara sadar, dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai satu atau serangkaian tujuan. Menurut Agustinus Hermino (2013: 33) organisasi adalah

An organization is any social structure or system consisting of two or more persons who are samehow interdependent and who work together in a coordinated manner to attain common goals, then its quality as accumulated body of intellectual capital is by and large dependent on its human capital, those are the experience, skill, education, and motivation of its employess.

Berdasarkan pengertian organisasi di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan suatu unit yang terbentuk dari beberapa orang dan melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Organisasi terbentuk apabila terdapat seorang ketua atau pemimpin dan anggota yang menjalankan kegiatan sebagai proses untuk mencapai tujuan organisasi. Mengenai hal ini, dapat dikatakan bahwa terbentuknya Tiratana (tiga permata yaitu Buddha, Dhamma, dan Sangha) sebagai suatu organisasi. Pada saat itu tepat pada bulan Asadha Sang Buddha membabarkan Dhamma yang pertama kali kepada panca vaggiya, yaitu Asaji, Mahanamma, Koṇḍañña, Bhadiya, dan Vappa di Taman Rusa Isipatana. Di akhir pembabaran Dhamma Sang Buddha, salah satu dari panca vaggiya mencapai tingkat kesucian sotapanna (seseorang pemasuk arus

(6)

2

atau seseorang yang sudah mematahkan tiga belenggu dan melemahkan dua belenggu) yaitu Koṇḍañña. Dikatakan bahwa Koṇḍañña telah mencapa tingkat kesucian sotapanna, setelah Sang Buddha mengungkapkan “Koṇḍañña sungguh telah mengerti, Koṇḍañña sungguh telah mengerti”. Demikianlah Yang Mulia Koṇḍañña memperoleh nama Aññā Koṇḍañña yang artinya Koṇḍañña yang telah mengerti (Bodhi, 2010: 400). Adanya peristiwa ini, menjadikan Triratana lengkap dan sempurna yaitu Buddha, Dharma, dan Sangha.

Buddha sebagai seorang guru atau pemimpin di dalam organisasi. Dhamma dijadikan sebagai sarana untuk mencapai visi organisasi yaitu dengan menjalankan ajaran Sang Buddha dengan baik. Sangha menjadi anggota organisasi yang akan menjalankan Dhamma ajaran Sang Buddha sebagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Tujuan dari ajaran Buddha yaitu untuk mencapai nibbana atau terbebas dari penderitaan. Berdasarkan penjelasan di atas tergambar jelas bahwa Tiratana (tiga permata yaitu Buddha, Dhamma, dan Sangha) dapat dikatakan sebagai suatu organisasi karena terdapat sebuah kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.

Pelaksanaan kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan perlu adanya Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber daya manusia merupakan unsur utama dalam sebuah organisasi, maka dari itu perlu dikelola dengan baik. Organisasi dapat berjalan dan berfungsi sebagaimana mestinya, jika SDM memfungsikan sumber daya lainnya. SDM merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dorongan,

(7)

3

daya, dan karya. Semua potensi SDM tersebut sangat berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam pencapaian tujuan.

Supaya SDM yang ada dapat menjalankan tanggungjawab dengan baik diperlukan manajemen SDM (MSDM), sebagai salah satu kekayaan utama organisasi. Manajemen SDM diperlukan organisasi untuk mengelola, mengatur, mengurus, dan menggunakan sumber daya manusia sehingga dapat berfungsi secara produktif, efektif, dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Sinambela (2016: 9) manajemen sumber daya manusia adalah pengelolaan sumber daya manusia sebagai sumber daya atau aset yang utama, melalui penerapan fungsi manajemen maupun fungsi operasional sehingga tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Manajemen sumber daya manusia dalam Buddhis pada 2500 tahun yang lalu telah diungkapkan oleh Sang Buddha dalam pembabaran Dhamma. Sang Buddha mengatakan beberapa hal kepada 60 Arahat yang akan dikirim pertama kali untuk menyebarkan dharma. Dalam The Book Of The Discipline (Horner, 2007: 28) dikatakan bahwa

Walk, monks, on tour for the blessing of the many folk, for the happiness of the manyfolk out of compassion for the world, for the welfare, the blessing, the happiness of devas and men. Let not two (of you) go by one (way). Monks, teach dhamma which is lovely at the beginning, lovely in the middle, lovely at the ending.

Kutipan khotbah tersebut menjelaskan bahwa Sang Buddha memberi anjuran kepada 60 Arahat untuk membabarkan Dhamma yang indah pada awal, pertengahan, dan akhir guna kebahagiaan, keselamatan, dan kesejahteraan banyak makhluk. Pada saat membabarkan Dhamma para Arahat tidak boleh pergi berduaan di tempat yang sama. Hal ini bertujuan agar Dhamma lebih cepat berkembang dan banyak makhluk yang mengetahuinya.

(8)

4

Membina, mengurus, dan mengatur SDM bukan suatu hal yang mudah. Hal ini karena setiap manusia memiliki sifat, karakter, emosi, norma, dan nilai sosial yang berbeda. Perbedaan latar belakang setiap orang dapat memengaruhi pola perilaku yang menuntut penanganan secara baik dan benar melalui manajemen SDM yang dilakukan pemimpin organisasi.

Setiap organisasi memiliki visi dan misi yang harus dicapai. Visi dan misi merupakan suatu dasar yang harus ada pada organisasi. Adanya visi dan misi menjadikan organisasi memiliki tujuan yang jelas. Organisasi yang belum memiliki visi dan misi, pada pelaksanaan kegiatan menjadi kurang jelas karena tidak memiliki tujuan pencapaian. Hal ini dibutuhkan kerja sama dan semangat dari SDM atau anggota organisasi. Kerja sama dan semangat yang ditunjukkan SDM dapat menjadi pengukur keberhasilan di organisasi.

Banyak organisasi yang telah berdiri, salah satu vihara di kabupaten Tangerang adalah Vihara Mulya Dharma yang memiliki organisasi yaitu Pemuda Vihara Mulya Dharma (Pevira Muda) dan Sekolah Minggu Buddha (SMB). Organisasi Pevira Muda berkedudukan di Kampung Dukuh Desa Dangdang Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang. Organisasi ini didirikan kurang lebih 2 tahun dan diketuai oleh Jerian dengan pengurus dan anggota berjumlah 25 orang. Latar belakang pendidikan pengurus dan anggota Pevira Muda masih bersekolah pada jenjang SMA, dan pendidikan sekolah tinggi atau sederajat

Dari penjelasan di atas, ada beberapa masalah di Vihara Mulya Dharma berkaitan dengan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, dan adminitrasi organisasi yang kurang lengkap. Kondisi tersebut perlu dikaji lebih lanjut melalui

(9)

5

penelitian terkait dengan manajemen sumber daya manusia di Vihara Mulya Dharma. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Manajemen Sumber Daya Manusia Organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui manajemen sumber daya manusia yang dilakukan oleh pengurus organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang.

Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif fenomenologi transendental atau psikologis moustakas yang berfokus pada deskripsi tentang pengalaman dari para partisipasi. Metode ini dipilih karena data penelitian yang dikumpulkan berbentuk data kualitatif. Pemilihan terhadap metode ini dikarenakan hanya mendekripsikan data tentang manajemen sumber daya manusia organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang sesuai dengan tujuan dan pertanyaan penelitian. Subjek penelitian ini adalah pengurus dan anggota organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang. Objek dalam penelitian ini adalah manajemen sumber daya manusia organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang. Objek penelitian manajemen sumber daya manusia meliputi perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan dan pengawasan pengurus dan anggota organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma.

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi. Demikian juga dalam melakukan wawancara digunakan pedoman wawancara.

(10)

6

Pengumpulan data melalui dokumentasi berupa foto atau gambar dilakukan dengan menggunakan kamera handphone. Pengumpulan data penelitian melalui dokumentasi juga dilakukan dengan mempelajari dokumen atau naskah yang berhubungan dengan manajemen sumber daya manusia organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang.

Teknik keabsahan data dalam penelitian ini mengacu pada model yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 270), meliputi credibility (validitas internal), transferbility (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), confirmability (objektivitas). Penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman. Teknik analisis tersebut terdiri dari tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan atau pengujian kesimpulan.

Hasil penelitian dan Pembahasan

Organisasi Pevira Muda merupakan sebuah organisasi pemuda di vihara Mulya Dharma di Desa Dangdang. Organisasi ini dibentuk kurang lebih 2 tahun yang lalu berdiri. Terbentuknya organisasi Pevira Muda karena adanya usulan dari beberapa pemuda yang aktif di vihara. Visi organisasi Pevira Muda yaitu mewujudkan generasi Buddhis berkeyakinan terhadap Tri Nabi Agung, memiliki pengetahuan agama, serta berwawasan IPTEK dalam mewujudkan tujuannya. Misi organisasi Pevira yaitu menumbuhkan serta mengembangkan keimanan agama Buddha Tridharma, menyelenggarakan pendidikan agama Buddha di lingkungan Vihara Mulya Dharma, dan mempersatukan pemuda/i Vihara Mulya Dharma.

(11)

7

Struktur organisasi Pevira Muda yang dibentuk terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Seksi bidang serta satu pembina. Ketua organisasi saat ini adalah Jeriyan, Wakil Ketua yaitu Nalita Dewi. Sekretaris organisasi Pevira Muda yaitu Andri Lee dan Rendy. Bendahara Yoga dan Lina. Seksi yang dibentuk oleh organisasi Pevira Muda di antaranya yaitu Seksi SMB yaitu Diana, Seksi kerohanian yaitu Metta dan Gisel. Seksi humas Dadi Saputra. Seksi olahraga Heriyanto. Organisasi Pevira Muda memiliki pembina yang memberikan pengarahan terhadap kegiatan yang dilakukan yaitu Ong Un Siang.

Manajemen Sumber Daya Manusia Organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharsma Cisauk Tangerang, terdiri dari manajemen dan kendala dalam manajemen. Data manajemen Sumber Daya Manusia peneliti temukan dalam kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan atau pengendalian SDM. Perencanaan SDM yang dilakukan oleh organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma di antaranya m

Kendala yang ada pada organisasi Pevira Muda Wihara Mulya Dharma dibagi menjadi dua bagian yaitu kendala di dalam manajemen SDM dan kendala pendukung kegiatan. Kendala manajemen SDM terdiri dari antaranya pembagian waktu, kekompakan dalam menjalankan kegiatan belum ada, pembagian waktu, kurang kompak dalam menjalankan kegiatan, kurang kerja sama, dan kurang komunikasi. Kendalalainnya adalah pendukung kegiatan seperti sarana dan prasarana kurang dan minimnya keuangan yang dimiliki organisasi.

(12)

8

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat dua hal yaitu manajemen dan kendala SDM organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma. Di dalam manajemen SDM organisasi Pevira Muda terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan atau pengendalian. Pada manajemen perencanaan di bagi menjadi dua bagian yaitu perencanaan pembentukan struktur organisasi yang terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, seksi SMB, seksi kerohanian, seksi humas, seksi olahraga.

Manajemen perencanaan sumber daya manusia dalam kegiatan. Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan dibentuk kepanitian. Panitia yang dibentuk sesuai dengan struktur organisasi yang terbentuk dan terdapat penambahan seksi seperti konsumsi, perlengkapan, dan keamanan. Pada perencanaan ini terdapat kegiatan yang akan dilakukan seperti tahun baru imlek, hari raya, menulis surat, publikasi foto, mengelola uang dana, berjualan, mengelola kehadiran siswa SMB, puja bakti umum, remaja, dan SMB, mempersiapkan perlengkapan puja bakti, dan futsal sebagai kegiatan rutin. Anjangsana, fangshen, dan jalan-jalan sebagai kegiatan tambahan.

Perayaan tahun baru Imlek dilakukan satu kali dalam setahun. Pelaksanaan kegiatan perayaan tahun baru Imlek akan disesuaikan dengan penanggalan yang sudah ditentuan. Pada perayaan ini akan diisi berbagai acara agar terlihat menarik seperti drama, tukar kado, dan berbagi ampao. Perayaan hari besar agama Buddha yang dilaksanakan yaitu hari raya Waisak, Kathina, Asadha, dan Magha Puja. Kegiatan perayaan hari besar agama Buddha dijadikan kegiatan utama bagi organisasi Pevira Muda. Menulis surat dilakukan pada saat organiasi

(13)

9

melaksanakan kegiatan. Setiap kegiatan yang dilaksankan oleh organisasi akan dilakukan dokumentasi dan dipublikasikan di media sosial. Pengelolaan uang dana juga dilakukan oleh organisasi Pevira Muda. Uang dana yang didapat akan dicatat dan digunakan untuk kegiatan organisasi. Mengelola kehadiran siswa SMB dilakukan setiap hari Minggu pada saat kegiatan SMB. Kegiatan mengelola kehadiran siswa SMB agar diketahui berapa banyak siswa yang datang dan tidak datang. Memberikan kemudahan kepada pembina siswa SMB dalam pengawasan.

Kegiatan puja bakti yang dilakukan atau diikuti terdiri dari puja bakti pemuda, umum, SMB, cap go, dan ce it. Puja bakti pemuda dilaksanakan pada malam Senin, puja bakti umum dilakukan pada malam Minggu, dan puja bakti SMB dilakukan pada hari Minggu. Puja bakti cap go dan ce it disesuaikan dengan tanggal 1 dan 15 penanggalan lunar atau Cina. Kegiatan berjualan ilakukan pada hari minggu waktu terdapat anak SMB. Kegiatan ini digunakan untuk menambah keuangan organisasi.

Kegiatan anjangsana dilakukan satu bulan sekali dengan mengunjungi vihara yang sudah memiliki hubungan baik dengan pemuda Vihara Mulya Dharma. Diadakannya kegiatan anjangsana bertujuan untuk menambah pengetahuan bagi pemuda Vihara Mulya Dharma dan saling berbagi pengalaman terutama dalam mengelola sebuah organisasi. Kegiatan fangshen dilakukan sekali dalam setahun, tepatnya pada awal tahun. Kegiatan fangshen dilakukan dengan tujuan untuk mengajak umat Vihara Mulya Dharma terutama anak SMB untuk belajar menyayangi makhluk hidup. Kegiatan jalan-jalan diadakan satu kali dalam setahun untuk memberikan suasana baru bagi pengurus dan anggota organisasi.

(14)

10

Suasana baru dapat menjadikan pengurus maupun anggota organisasi kembali bersemangat dan tidak bosan untuk terus berjuang menjadikan organisasi menjadi lebih baik.

Manajemen pengorganisasian dibagi menjadi dua bagian yaitu pembagian tugas berdasarkan jabatan dan pelaksanaan tugas. Pembagian tugas berdasrkan jabatan mencangkup ketua organisasi yaitu melakukan pembagian tugas kepada setiap bidang, mengatur segala sesuatu mengenai kegiatan yang dilaksanakan organisasi, sebagai pengawas dalam setiap kegiatan, dan memimpin organisasi. Wakil Ketua memiliki tugas menggantikan posisi dan membantu ketua organisasi dalam menjalankan segala kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan organisasi seperti: memimpin, mengatur, dan mengawas anggota organisasi dan kegiatan yang dilakukan.

Sekretaris memiliki tugas membuat adminitrasi organisasi seperti: menulis surat, membuat nilai agama, proposal kegiatan, mencatat keuangan, mendata kehadiran anak SMB, dan keperluan berjualan. Bendahara diberikan tugas dan taggungjawab untuk mengelola segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan organisasi. Seksi SMB bertugas untuk mengatur kebaktian SMB seperti: menyiapkan alas duduk, memilih pemimpin puja, dan memandu jalannya puja, dan menertibkan anak sekolah minggu apabila melakukan tindakan yang tidak sesuai aturan yang berlaku di lingkungan vihara serta memberikan pembelajaran bagi anak SMB. Tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada seksi humas yaitu melakukan dokumentasi dan memposting foto-foto kegiatan yang sudah dilakukan oleh organisasi Pevira muda. Seksi Olahraga memiliki tugas dan

(15)

11

bertanggung jawab untuk mengatur latihan yang diadakan organisasi seperti kegiatan bermain futsal. Seksi kerohanian bertugas menyiapkan sarana puja yang terdiri dari lilin, dupa, air, dan persembahan altar jika ada serta membersihkan altar maupun ruangan vihara setelah mengadakan kegiatan.

Pembagian tugas berdasarkan pelaksanan kegiatan tidak jauh berbeda dengan pembagian tugas berdasarkan jabatan. Semua pembagian tugas berdasarkan jabatan masuk kedalam pembagian tugas pada pelaksanaan kegiatan dan terdapat penambahan seksi seperti konsumsi, perlengkapan, dan keamanan. Seksi konsumsi bertugas untuk menyiapkan makanan dan minuman pada saat organisasi melakukan kegiatan. Seksi perlengkapan bertugas untuk menyiapkan perlengkapan pada setiap kegiatan yang dilakukan. Seksi keamanan bertugas untuk menertibkan segala hal, apabila terdapat kegaduhan.

Manajemen pengawasa atau pengendalian dilakukan dengan cara mengamati, membandingkan pelaksanaan dengan rencana dan mengoreksinya apabila terjadi penyimpangan baik ketua maupun anggota organisasi. Upaya melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap ketua maupun anggota organisasi menjadi saling keterkaitan. Ketua melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap anggota organisasi dan sebaliknya anggota organisasi memiliki hak untuk melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap ketua. Selain itu, antara ketua dan anggota organisasi perlu ada pengawasan dan pengendalian. Mengenai hal ini, tindakan pengawasan dan pengendalian dapat dilakukan oleh umat Vihara Mulya Dharma.

(16)

12

Pengawasan dan pengendalian yang dilakukan oleh ketua kepada anggota organisasi mengenai tugas dan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan organisasi. Ketua melakukan pengawasan dan pengendalian mengenai kinerja anggota organisasi, apakah bertanggung jawab atau tidak atas tugas yang diberikan. Tindakan apa saja yang sudah dilakukan anggota organisasi terhadap perkembangan dan kemajuan orgaisasi Pevira Muda. Seperti apa kordinasi antar bidang selama organisasi berdiri maupun pada kegiatan yang dilaksankan. Menanyakan anggota organisasi dalam menjalankan tugas mendapatkan kendala atau tidak. Membuat perencanaan ulang terhadap kegiatan yang belum dilaksanakan dan disesuaikan dengan keadaan yang ada. Pengawasan dan pengendalian anggota organisasi terhadap ketua dilakukan dengan melihat kineja ketua sebagai seorang pemimpin. Pengawasan dilakukan untuk mengetahui cara ketua mengambil tindakan pada saat organisasi mendapatkan kendala dalam pelaksanaan kegiatan. Tindakan anggota terhadap ketua adalah memberi masukkan jika terdapat tindakan tidak sesuai. Anggota organisasi dapat memberhentikan ketua apabila tidak bertanggung jawab atas tugas sebagai ketua.

Pengawasan dan pengendalian ketua serta anggota organisasi yang dilakukan oleh umat Vihara Mulya Dharma dilakukan dengan melihat perkembangan dan kemajuan organisasi serta kegiatan yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan. Umat tidak memperbolehkan organisasi melakukan kegiatan-kegiatan yang dianggap membahayakan keselamatan. Memberikan pengarahan dan himbauan yang baik kepada organisasi di dalam setiap kegiatan baik yang sudah dilakukan maupun yang belum. Pengawasan dan pengendalian

(17)

13

yang dilakukan memberikan hasil bahwa anggota organiasasi Pevira Muda dalam menjalankan tugas, ada yang bertanggung jawab penuh dan ada yang kurang bertanggung jawab. Beberapa anggota organisasi sibuk dengan urusan pribadi masing-masing sehingga tugas tidak terselesaikan. Tugas yang tidak terselesaikan dengan baik seperti memberikan pembelajaran kepada anak SMB. Jadwal sudah dibuat dengan rapi, tetapi implementasi beberapa anggota tidak menjalankan tugasnya dengan baik dan dibebankan kepada pengurus lain.

Berdasarkan penjelasan diatas, manajemen SDM organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma mendapat beberapa kendala yang terdiri dari pembagian waktu, kekompakan dan kerja sama dalam menjalankan kegiatan belum ada, sarana dan prasarana yang kurang, dan minimnya keuangan yang dimiliki organisasi. Kesulitan membagi waktu disebabkan pengurus organisasi moyoritas masih mengenyam pendidikan. Sebagian besar sumber daya manusia yang menjadi anggota pengurus masih mengampu pendidikan di SMP dan SMA. Kurang adanya kekompakan dan tidak ada kerjasama terjadi karena antara pengurus organisasi saling mengandalkan satu dengan lain. Tidak adanya kepedulian sesama pengurus untuk saling mengigatkan. Pengurus organisasi merasa dapat menjalankan tugas dan tidak memerlukan bantuan dari pihak lain. Sebagian pengurus datang tidak tepat waktu. Terdapat kelompok kecil di dalam organisasi sehingga antara pengurus kurang berinteraksi. Sebagian penerus masih mementingkan kegiatan pribadi.

Organisasi Pevira Muda saat ini juga terkendala masalah sarana maupun prasarana yang tidak memadai. Sampai saat ini sarana dan prasarana yang dimiliki

(18)

14

yaitu sound system dan keyboard. Adanya sarana dan prasarana tersebut, menjadikan organisasi Pevira Muda terkendala untuk mengadakan kegiatan. Organisasi Pevira Muda masih kesulitan untuk menggali dana pada saat akan mengadakan kegiatan, meskipun sudah membuat proposal kegiatan. Uang yang didapat dari dana paramita dan hasil penjualan serta penggalian dana melalui proposal sangat terbatas jika mengadakan kegiatan yang besar.

Kendala yang ada sampai saat ini belum ada penanganan secara tuntas. Mengenai hai ini, Seorang ketua organisasi harus mampu mengambil keputusan. Sebagai ketua organisasi perlu mengajak anggota untuk mengadakan rapat guna membahas permasalahan yang ada. Melalui rapat, akan memberikan titik terang untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas terdapat dua kesimpulan yaitu manajemen dan kendala manajemen Sumber Daya Manusia organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dhrma.

1. Manajemen Sumber Daya Manusia organisasi Pevira Muda Vihara Mulya dilakukan dengan melakukan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan atau pengendalian Sumber Daya Manusia. Perencanaan SDM dilakukan dengan pembentukan struktur organisasi dan pelaksanan kegiatan. Struktur organisasi yang dibentuk terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, seksi SMB, seksi olahraga, seksi humas, dan seksi kerohanian. Perencanaan pelaksana atau SDM dilakukan dalam kegiatan fangshen, anjangsana, puja bakti, jalan-jalan, perayaan hari raya agama Buddha, dan berjualan.

(19)

15

Pengorganisasian SDM dilakukan melalui pembagian tugas menurut jabatan dan pelaksanaan kegiatan. Pembagian tugas berdasarkan jabatan sesuai dengan struktur organisasi yang dibentuk. Pembagian tugas berdasarkan pelaksanaan kegiatan terdiri dari seksi konsumsi, perlengkapan, dan keamanan. Pengawasan dan evaluasi dilakukan oleh ketua kepada anggota organisasi, anggota organisasi kepada ketua, dan umat Vihara Mulya Dharma kepada ketua maupun anggota organisasiyang dilakukan dengan memberikan himbauan dan masukan.

2. Kendala yang dihadapi dalam manajemen SDM yaitu: pembagian waktu, kurangnya kekompakan dalam melaksanakan kegiatan, kurang kerja sama, kurang komunikasi, dan sarana pendukung berupa sarana dan prasarana serta keuangan yang minim.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian penulis memberikan saran kepada:

1. Organisasi Pevira Muda Vihara Mulya Dharma agar melakukan tugas dengan baik dan dapat mencapai tujuan organisasi. Beberapa saran untuk Manajemen Sumber Daya Manusia di antaranya: perlu adanya manajemen perencanaan yang lebih matang mengenai pemilihan atau pembuatan struktur organisasi pevira Muda, perlu meningkatkan kinerja pengurus, dan menjalin hubungan kerja sama yang baik antarpengurus agar anggota yang terpilih lebih bertanggungjawab atas tugas yang diberikan. Di dalam manajemen pengorganisasian, perlu adanya perubahan pada pembagian jabatan yang sesuai dengan kemampuan sumber daya manusia dan panitia kegiatan, agar setiap

(20)

16

anggota organisasi memiliki pengalaman baru selama menjadi anggota organisasi. Perlu adanya pengawasan yang lebih intensif oleh umat Vihara Mulya Dharma kepada ketua maupun anggota organisasi agar kegiatan yang dilakukan organisasi menjadi lebih berkembang.

2. Bagi Pembimas sebaiknya mengadakan pembinaan terhadap organisasi kepemudaan berbasis vihara secara kontinu.

3. Ketua Vihara Mulya Dharma agar lebih mendukung organisasi Pevira Muda dalam segala hal kegiatan yang dilakukan oleh organisasi Pevira Muda.

4. STABN Sriwijaya perlu melakukan pengabdian kepada masyarakat mengenai manajemen organisasi khususnya di Vihara Mulya Dharma Cisauk Tangerang. 5. Bagi anggota organisasi agar lebih semangat dalam mengikuti organisasi

Pevira Muda.

6. Bagi peneliti lainnya yang memiliki ketertarikan pada objek yang sama, disarankan untuk menggali data atau informasi secara mendalam dan komprehensif.

Daftar Pustaka

Agustinus Hermino. 2013. Asesmen Kebutuhan Organisasi Persekolahan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Bodhi, Bhikkhu. 2010. Saṃyutta Nikāya Buku 5 Maha Vagga (Khotbah-khotbah Berkelompok Sang Buddh). Jakarta: DhammaCitta Press.

Danang Sunyoto dan Burhanudin. 2015. Teori Perilaku Keorganisasian. Dilengkapi: Intervensi Pengembangan Organisasi. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).

Horner, I.B. 2007. The Book Of The Discipline (Vinaya-Pitaka). Vol. IV. Lancaster: The Pali Text Society.

Sinambela, Lijan Poltak. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Teori ini digunakan sebagai dasar acuan mengukur respon konsentrasi mahasiswa terhadap fitur dari software, Pada teori ini terdapat beberapa variabel yang menjadi acuan dalam

Berdasarkan latar belakang tersebut dan guna mengetahui eksistensi hukum pidana adat Sasak tersebut maka muncul permasalahan yakni bagaimanakah eksistensi hukum pidana adat

dengan( α =5% dan dk=67), sehingga hipotesis penelitian yang diterima adalah H0 yaitu tidak terdapat pengaruh dalam penggunaan media komik sains terhadap hasil belajar siswa

Partisipan dalam penelitian ini baik yang tinggal di rumah maupun di panti, ada yang mengatakan bahwa kematian adalah sesuatu yang tidak bisa ditolak, ada yang

Sehubungan dengan ini, peneliti melihat dampak perceraian terhadap anak berdasarkan pada beberapa kasus yang terjadi di komunitas masyarakat Sasak Praya Lombok Tengah yaitu

Setelah pemaparan data penelitian dan pembahasan, peneliti memperoleh gambaran yang jelas tentang Bagaimanakah Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Oleh Kepala Sekolah

Uraiannya mencakup : hakikat dan makna lingkungan bagi manusia; kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manusia; problematika lingkungan

Beberapa contoh sistem dinamik antara lain sistem mekanik, sistem listrik, sistem fluida sistem termal serta kombinasi dari sistem – sistem tersebut.. Beberapa contoh