TONISITAS, OSMOLARITAS
TONISITAS, OSMOLARITAS
DAN DAPAR
TONISITAS
TONISITAS
LARUTAN
LARUTAN
•
•
Larutan
Larutan
(s
(solu
oluti
tion
on)) : C
: C
ampuranampuran homogenhomogenyyang ang teterdrdiriiri dardarii duaduaata
atauu leblebihih zat, zat, yyang ang bisbisaa beberuprupaa padpadataatan, n, caicairaran, n, ataatauu gasgas..
•
•
Larutan jenuh
Larutan jenuh
(saturated solution) :
(saturated solution) :
larlarutautann yyangangmengandung
mengandung jujumlmlahah mamaksksimimumum zazatt teterlrlararut ut diddidalaalamm pelpelaruarut t pa
padada susuhuhu tetertrtenentutu.. •
•
Larutan tak jenuh
Larutan tak jenuh
(unsaturat
(unsaturated solution)
ed solution) ::
larlarutautann yyangangmen
mengangandundungg zatzat teterlarlarut rut leblebihih sedsedikiikit t dibadibandingndingkankan dengdenganan kem
kemampuampuannannyaya untuuntukk melamelarutkarutkan.n. •
•
Larutan lewat jenuh
Larutan lewat jenuh
(supersaturated solution) :
(supersaturated solution) :
larutanlarutanyang mengandung
yang mengandung lelebibihh babannyyakak zazatt teterlrlararut ut dibadibandingkndingkanan yayangng te
SATUAN KONSENTRASI
SATUAN KONSENTRASI
•
•
Ko
Konsentr
nsentrasi
asi laru
larutan
tan
y
yai
aitu
tu ba
ban
ny
yak
akny
nya
a za
zatt te
terl
rlar
arut
ut
y
yan
ang
g ad
ada
a da
dala
lam
m se
seju
juml
mlah
ah te
tert
rten
entu
tu la
larut
rutan
an
•
•
Persen berdasarkan massa/ persen bobot(%)
Persen berdasarkan massa/ persen bobot(%)
P
Perersesenn bobobobott (%(%) ) ==
+ + x 100% x 100% P Peerrsseen n bboobboot t ((%%)) == x 100% x 100% •
•
Mo
Mola
lari
rita
tass (M
(M
))
M
Moollaarriittaas s ((mmooll//LL)) ==
•
•
Molalitas(m)
Molalitas(m)
M
Moollaalliittaas s ((mmoollaall)) == momoll zazatt teterlrlararutut
Mas
OSMOSIS
•
Setiap senyawa yang larut dalam air menghasilkan tekanan
osmotik
•
Osmosis
adalah gerakan molekul pelarut melewati membran
semipermeabel dari pelarut murni atau dari larutan encer
(konsentrasi rendah) ke larutan yang lebih pekat (konsentrasi
tinggi)
•
Larutan yang tekanan osmotiknya sama disebut
isotonis
,
jika lebih pekat disebut
hipertonis
, dan jika lebih encer
disebut
hipotonis
TONISITAS
• Darah/Cairan Fisiologis• Tekanan osmotik ~ NaCl 0,9 % ISOOSMOTIK • Istilah medis ISOTONIS ~ ISOOSMOTIK
• Suatu larutan berada dalam kondisi isotonis dengan sel hidup saat
tidak terjadi penambahan atau pengurangan cairan, dan tidak ada perubahan yang tampak pada sel
• Sediaan IV hipotonis Hemolisis sel darah merah, tidak dapat
ditoleransi
• Sediaan injeksi hipertonis Kerusakan jaringan, sakit saat
TONISITAS
Larutan harus isotonis, agar:
Mengurangi kerusakan jaringan dan iritasi
Mencegah hemolisis sel darah
Mencegah ketidakseimbangan elektrolit
Mengurangi sakit pada daerah injeksi
Larutan tidak selalu dapat isotonis, karena:
Konsentrasi obat tinggi, namun batas volume injeksi kecil
Variasi dosis pemberian
Metode pemberian
PERHITUNGAN TONISITAS
Data Ekivalensi dan Tf Pustaka (Buku/jurnal) Menghitung dengan metode LisoPerhitungan
Tonisitas
Ekivalensi
METODE EKIVALENSI NACL
•
Suatu sediaan dikatakan isotonis bila memiliki tekanan osmotik
yang sama dengan larutan NaCl 0,9%
•
Suatu faktor yang dikonversikan terhadap sejumlah tertentu zat
terlarut terhadap jumlah NaCl yang memberikan efek osmotik yang
sama
•
Dengan mengalikan konsentrasi zat (%) dengan ekivalensinya kita
bisa tahu kesetarataannya dengan larutan NaCl 0,9%
•
Misal: ekivalensi asam borat terhadap NaCl adl 0,50
artinya 1
gram asam borat dalam larutan memberikan jumlah partikel yang
sama dengan 0,50 gram NaCl
CONTOH
Buatlah larutan isotonis yang mengandung 0,7% Asam Borat
(E Asam Borat = 0,5)?
E asam borat 0,5
1 gr asam borat ~ 0,5 gr NaCl
Ekivalensi NaCl
0,7 % ~ (0,7x0,5=0,35% NaCl)
NaCl yang harus ditambahkan 0,9%-0,35%=0,55%
CONTOH
R / Ranitidin HCl 2,79 g (E=0,16) Na2HPO4 0,1 g (E=0,44) KH2PO4 0,15 g (E=0,48) Aqua pro injection ad 100 ml
R / Ranitidin HCl 2,79 g (E=0,16) Na2HPO4 0,1 g (E=0,44) KH2PO4 0,15 g (E=0,48) Aqua pro injection ad 100 ml
Step 1 Untuk setiap zat (%) x E (2,79%x0,16)+(0,1%x0,44)+(0,15%x0,48) Step 2 0,9% - total step 1
Total Step 1 0,5624 % < 0,9 % Hipotonis Total step 2 0,3376%
Ditambah NaCl 0,3376 gram
• Suatu injeksi mengandung:
–Atropin sulfat 10 mg (E=0,45) –Natrium benzoat 1 mg (E=0,22)
–BHA 5 mg (E=0,6)
–API ad 5 mL
a) Injeksi yang dihasilkan merupakan larutan jenis apa? (isotonis/hipotonis/hipertonis)
b)Bila bukan merupakan injeksi isotonis hal apa yang akan kalian lakukan?
–Atropin sulfat 10 mg (E=0,45) –Natrium benzoat 1 mg (E=0,22) –BHA 5 mg (E=0,6)
–API ad 5 mL
•
Diubah kedalam gram
diubah dalam %
–Atropin sulfat 0,01 g : 0,2% (E=0,45)
–Natrium benzoat 1x10-3 g : 0,02% (E=0,22) –BHA 5x10-3 g : 0,1% (E=0,6)
–API ad 5 mL
•
Isotonis
–
hasil tonisitas formula
•0,9 % - 0,154 % = 0,746%
METODE PENURUNAN TITIK BEKU
Larutan NaCl 0,9% memberikan penurunan titik beku
sebanyak 0,52 C
Larutan isotonis dapat dihasilkan bila zat terlarut
menyebabkan penurunan titik beku 0,52 C
Penurunan titik beku suatu zat A (1%) adalah 0,4. berapa
NaCl yang harus ditambahkan untuk membuat 100 mL
larutan isotonis yang mengandung 0,5% zat A?
Jawab:
•Step 1
1% 0,5% =
0,4 ΔTf 0,5% A = 0,2
•
Step 2
ΔTf Isotonis 0,52
Butuh : 0,52-0,2 = 0,32
•Step 3
0,9% % =
0,52 0,32 0,55% NaCl
•Step 4
100 mL x 0,55% = 0,55 gram
CONTOH
Zat Tf 1% Konsentrasi zat (%) Kons. Zat X Tf 1%
Ranitidin HCl 0.1 2.79 0.279 Na2HPO4 dihidrat 0.24 0.11 0.0264 KH2PO4 0.25 0.15 0.0375
METODE L
iso
Bila data ekivalensi NaCl zat dipustaka tidak ditemukan
maka nilai ekivalensi bisa dihitung dengan metode Liso
ΔTf = Liso x C
C =
1000
E = 17 x
•Δ
Tf : Penurunan titik beku
•Liso : harga tetapan (Tabel)
•C : Konsentrasi dalam molar
Jenis ion
L
isoContoh
Non-electrolyte 1,9
Sucrose, dextrose, gliserin
Weak electrolyte 2,0Boric acid, citric acid
Divalent-divalent electrolyte 2,0
MgSO
4, ZnSO
4 Univalent-univalent electrolyte 3,4NaCl, AgNO
3Univalent-divalent electrolyte 4,3
Atropin sulfate, Na
2CO
3 Divalent-univalent electrolyte 4,8CaCl
2, Ca-gluconate
Univalent-trivalent electrolyte 5,2
Na-citrate, K-citrate
Trivalent-univalent electrolyte 6,0AlCl
3, FeCl
3METODE WHITE-VINCENT
•
Tonisitas yang diinginkan dicapai dengan penambahan air
sampai isotonis
V = w x E x 111,1
•
V : Volume dalam mL
•w : berat dalam gram
•E : Ekivalensi NaCl
• Suatu injeksi mengandung:
–Atropin sulfat 10 mg (E=0,45) –Natrium benzoat 1 mg (E=0,22) –BHA 5 mg (E=0,6)
–API ad 5 mL
Metode White Vincent V = W x E x 111,1
V = {(0,01x0,45)+(1x10-3 x 0,22)+(5x10-3 x 0,6)} x 111,1 V = 0,858 mL
Jadi, dibutuhkan air sebanyak 0,858 mL agar sediaan tsb isotonis Kemudian di ad 5 mL dengan cairan isotonis (Larutan NaCl 0,9%)
SOAL
1. R/ Efedrin sulfat 0,3 g (E= 0,23) (ΔTf = 0,13)
NaCl q.s (ΔTf = 0,58) API ad 30 mL 2. R/ Oksitetrasiklin HCl 0,05 g (E= 0,12) (ΔTf = 0,075) Klorbutanol 0,1 g (E=0,24) (ΔTf = 0,14) NaCl q.s (ΔTf = 0,58) API ad 30 mL
Berapa NaCl yang perlu ditambahkan untuk mencapai isotonis ? Hitung dengan 3 metode : Ekivaensi NaCl, PTB dan white vincent
3. Berapa jumlah air yang harus ditambahkan untuk
mencapai isotonis dengan menggunakan 0,4 gram zat aktif
sebagai berikut :
a. Antipirin (E= 0,17)
b. Efedrin sulfat (E= 0,23)
c. Zinc sulfat (E= 0,15)
d. Pilocarpin HCl (E= 0,24)
e. Tetrasiklin HCl (E= 0,12)
OSMOLARITAS (INFUS)
Etiket pada larutan yang diberikan secara intra vena untuk
melengkapi cairan, makanan bergizi, atau elektrolit dan injeksi
manitol sebagai diuretika osmotik,
disyaratkan untuk
mencantumkan kadar osmolarnya.
Keterangan kadar osmolar pada etiket suatu larutan parenteral
membantu untuk memberikan informasi pada dokter apakah
larutan tersebut hipo-osmotik, iso-osmotik, atau hiper-osmotik.
CARA PERHITUNGAN
Satuan kadar osmolar = miliosmol (disingkat mOsm) zat terlarut per liter larutan
Kadar osmolar ideal dapat ditentukan dengan rumus : mOsm = ( ) x jumlah ion (n) x 1000 Glukosa n=1 NaCl n=2 CaCl2 n=3 Na Sitrat n=4
CONTOH:
Osmolaritas ideal injeksi NaCl 0,9%
0,9% NaCl = 0,9 g/100ml = 9 g/L
BM NaCl = 58,4
n = 2
mOsm =
9Osmolaritas
(mosM/L)
Tonisitas
>350
Hipertonis
329-350
Sedikit hipertonis
270-328
Isotonis
250-269
Sedikit isotonis
0-249
Hipotonis
SOAL
Dibuat infus mengandung KCl 2,98 g/L dan dekstrosa 42,09
g/L, hitung osmolaritas total infus tersebut ! Perlukah
ditambahkan NaCl untuk mencapai isotonis ?
(K+ Cl-
n=2) BM : 74,55
Dekstrosa : n=1 BM : 198,2
JAWABAN
mOsm= (konsentrasi zat (g/L) / bobot molekul) x jumlah ion (n) x 1000 mOsm = ( ) x jumlah ion (n) x 1000 • KCl mOsm = 2,98 74,55 x 2 x 1000 = 79,946 • Dekstrosa mOsm = 42,09 198,2 x 1 x 1000 = 212,361
BAGAIMANA BILA HIPOTONIS ?
Misalkan osmolaritas yang didapatkan adalah 200 mOsm
Isotonis : 270-328 (dipilih target yang diinginkan)
Misalkan target yang diinginkan adalah 300 mOsm
Jadi osmolaritas yang dibutuhkan : 300-200 = 100 mOsm
Zat pengisotonis NaCl ( BM 58,443 dan n=2)
mOsm =
x n x 1000
100 =
58,443x 2 x 1000
100 =
2000 58,443x = 2,922 g/L
Jadi, untuk mencapai osmolaritas sebanyak 300 mOsm (isoosmosis) perlu ditambahkan NaCl sebanyak 2,922 g/L
PH LARUTAN
pH yang tidak tepat dapat
Berpengaruh pada tubuh terutama darah
Berpengaruh pada kestabilan obat saat penyimpanan, karena
terdegradasi
Berpengaruh pada wadah terutama wadah gelas, plastik, dan
tutup karet
Pengaturan pH berguna untuk
Menjamin stabilitas larutan Mencegah perubahan warna
Mendapatkan efek terapi yang optimal
LARUTAN DAPAR
•
Suatu senyawa, yang ketika dilarutkan dalam suatu
pelarut, senyawa ini mampu mempertahankan pH ketika
suatu asam atau basa ditambahkan
•
Pemilihan dapar tergantung dari pH dan kapasitas
dapar yang diinginkan
•
Dapar harus dapat tercampurkan dengan senyawa lain
dan mempunyai toksisitas rendah
•
Dapar yang sering digunakan:
Karbonat, sitrat, glukonat, laktat, fosfat/tartrat.
LARUTAN DAPAR
Biasanya dapar terdiri dari campuran asam lemah dan garamnya, atau basa lemah dan garamnya
Larutan dapar sebaiknya disiapkan segar Dibuat pada wadah gelas bebas alkali
Digunakan tidak lebih dari 3 bulan setelah tanggal pembuatan
Kriteria dapar:
Mempunyai kapasitas cukup dalam range pH yang diinginkan Secara biologis harus aman untuk penggunaan jangka panjang Sedikit/tidak ada efek yang mengganggu stabilitas sediaan jadi Dapat menerima perisa dan pewarna dari produk
LARUTAN DAPAR
Pembuatan dapar harus memperhatikan:
Ketercampuran dengan kandungan larutan Inert
Tidak toksik Kapasitas dapar
Dapar dibuat dengan tujuan untuk:
Menjaga larutan pada pH tertentu
Meningkatkan stabilitas obat; penguraian minimal Mengurangi rasa nyeri, iritasi, nekrosis
Meningkatkan aktivitas fisiologis obat
Menghambat pertumbuhan mikroorganisme; dengan pH sangat asam
PERSAMAAN DAPAR
Handerson-Hasselbach
Untuk dapar asam
pH = pKa + log [garam]/ [asam]
Untuk dapar basa
pOH = pKb + Log [garam]/[basa] pH = 14-pOH
KAPASITAS DAPAR
Kapasitas dapar : ukuran kemampuan dari larutan asam atau
basa dalam mempertahankan pH pada penambahan sejumlah
kecil asam atau basa
Jika kapasitas dapar sebesar 1
1 L larutan membutuhkan 1
gram asam atau basa kuat untuk mengubah 1 unit pH
•Kapasitas Dapar : besarnya penahanan perubahan pH oleh dapar atau
perbandingan penambahan basa kuat (atau asam) dengan perubahan pH yang terjadi akibat penambahan basa
• β =
Δ Δ
(β = kapasitas dapar; ∆B = basa/asam yang ditambahkan (gr/liter) )
•β = 2,303 C
Ka.[H3O+]
{ K a + [ H3O+] }2
ß = Kapasitas dapar, ß = 0,01 – 0,1
C = Konsentrasi total dapar (mol/L)C = [garam]+[asam] Ka = Konstanta asam = antilog (-pKa)
FORMULASI LARUTAN DAPAR
1.
Pilih asam lemah yang memiliki pKa mendekati nilai pH
agar diperoleh kapasitas dapar yang maksimal
2.
Hitung perbandingan Asam dan Garam yang harus
dibuat
3.
Tentukan konsentrasi asam dan garam untuk
memperoleh pH yang diinginkan
Dapar fosfat:
DAPAR DI BIDANG FARMASI
Syarat pH Larutan Parenteral
1. Tidak jauh berbeda dengan pH cairan tubuh yang
bersangkutan
2. Kapasitas dapar yang dimilikinya memungkinkan
penyimpanan lama dan dapat menyesuaikan dengan pH
cairan tubuh yaitu 7,4
CONTOH
Dalam 1 mL larutan mengandung Ranitidin HCl, pH
stabilitas = 6,7-7,3 di dapar pada pH = 7, Kapasitas dapar
yang digunakan 0,01.
Dapar fosfat pH = 5
–8
pKa
1= 2,1
pKa
2= 7,21
pKa
3= 12,3
Dapar yang baik jika pH = pKa kurang lebih 1, maka dipilih
NaH
2PO
4dan NaHPO
4pKa
2= 7,21 (Ka = 6,17 . 10
-8)
antilog (-pKa)
([H
3O
+] = 10
-7)
antilog (-pH)
[asam] + [garam] = 0,018 M [asam] + 0,617 [asam] = 0,018 [asam] = 0,011 mol/L ( BM asam KH2PO4 = 141,96 ) Massa asam = 0,011 X 141,96 = 1,58 mg [garam] = 0,617 [asam] [garam] = 0,617 x 0,011 [garam] = 6,787 . 10 -3 mol/L (BM Na2HPO4 anhidrat = 136,09) [garam] = 6,787 . 10-3 X 136,09 = 0,924 mg
Jadi dapar yang digunakan adalah (Asam) KH2PO4 1,5 mg dan (garam) Na2HPO4 0,928 mg