PEMROSESAN PARALEL PADA NVIDIA CUDA
Oleh:
Satya Kurnia
NIM: 622007006
Skripsi
Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh
Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Sistem Komputer
Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
PEMROSESAN PARALEL PADA NVIDIA CUDA
oleh
Satya Kurnia
NIM: 622007006
Skripsi ini telah diterima dan disahkan
Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh
Gelar Sarjana Teknik
dalam
Konsentrasi Sistem Embedded
Program Studi Sistem Komputer
Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Disahkan oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Hartanto K.Wardana, M.T. Darmawan Utomo,M.Eng.
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya, yang bertanda tangan di bawah ini:
NAMA : Satya Kurnia
NIM : 622007006
JUDUL
SKRIPSI
: PEMROSESAN PARALEL PADA NVIDIA CUDA
Menyatakan bahwa skripsi tersebut di atas bebas plagiat. Apabila ternyata
ditemukan unsur plagiat di dalam skripsi saya, maka saya bersedia mendapatkan sanksi
apa pun sesuai aturan yang berlaku.
Salatiga, 1 April 2013
INTISARI
Nvidia CUDA adalah salah satu teknologi pemrosesan paralel yang
menggabungkan Central Processing Unit (CPU) dan Graphics Processing Unit (GPU)
untuk meningkatkan kinerja pemrosesan data secara paralel. Di Indonesia pemanfaatan
Nvidia CUDA untuk pemrosesan paralel belum dikenal secara luas. Oleh karena itu,
pada skripsi ini dibuat modul pedoman pembelajaran dan modul pedoman praktikum
untuk matakuliah pemrosesan paralel.
Modul pedoman pembelajaran terdiri dari 7 topik pedoman dan modul
praktikum terdiri dari 8 topik pedoman. Pedoman pembelajaran dan pedoman praktikum
telah melalui pengujian terhadap 43 mahasiswa yang mengambil matakuliah dasar
pemrograman, pengujian yang dilakukan melalui pengisian kuesioner. Setelah
dilakukan pengisian kuesioner, tahap selanjutnya melakukan analisis data melalui uji
hipotesis.
Uji validalitas dan uji reliabilitas belum dapat dilaksanakan. Hasil dari uji
hipotesis adalah responden tidak puas dengan pedoman pembelajaran tetapi puas
dengan pedoman praktikum. Selain itu juga dilakukan pengujian dalam bentuk
praktikum terhadap mahasiswa dengan prasyarat matakuliah pemrosesan paralel. Hasil
dari pengujian praktikum adalah 5 dari 6 topik praktikum yang diujikan telah
melampaui standar penilaian, sedangkan 1 topik praktikum masih membutuhkan
perbaikan. Selain itu tidak ada perbedaan nilai yang signifikan antara mahasiswa yang
mempunyai ipk kurang dari 3 dengan mahasiswa yang mempunyai ipk lebih dari sama
ABSTRACT
The development of computer technology are increasingly demanding advanced
data processing technology solutions faster and cheaper. Nvidia CUDA is a parallel
processing technologies that combine the Central Processing Unit (CPU) and Graphics
Processing Unit (GPU) to improve the performance of processing data in parallel. In
Indonesia, the use of Nvidia CUDA parallel processing has not been widely known.
Therefore, in this thesis is the module learning guidance and lab guidance module for
parallel processing course.
Module learning guidance consists of 7 topics guidelines and lab module consists
of 8 topic guidelines. Guidelines learning and lab guidelines have gone through testing
against 43 students taking the basic course programming, testing conducted through
questionnaires. After filling out the questionnaire, the next stage of data analysis
through hypotheses test.
Validity and reliability tests can not be executed. The results of hypothesis testing
are the respondents are not satisfied with the learning guidelines but satisfied with lab
guidelines. There was also tested in a lab for students with prerequisite course parallel
processing. The results of the testing lab is 5 of 6 topics lab tested has exceeded the
standard appraisal practice and 1 topic still needs improvement. In addition there was no
significant difference in score between the students who have less ipk than 3 with
KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan skripsi di Fakultas Teknik Elektronika
dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Papa, mama, semua kakak-kakak dan adik-adik yang telah memberikan
dukungan materiil dan moril selama penulis menjalani kuliah di FTEK UKSW.
2. Bapak Hartanto K.W selaku pembimbing I.
3. Bapak Darmawan Utomo selaku pembimbing II.
4. Semua teman-teman yang membantu dalam pengujian, Ricky, Budhi, Vincent,
Peg-peg, Lundy, Mima dan Daniel, terimakasih atas semua dukungan dan
bantuan selama pengujian skripsi.
5. Teman-teman Lab XT , mbahe, Pakko, Heri, Black, Penda, Theo, Codot,
Vincent, Patria, Onne, Widji dan semua teman-teman lab XT yang tidak bisa
penulis sebutkan satu per satu.
6. Teman-teman Elektro 07, Eko, Rhino, Dwi, Codot, Evan, Putu, Agus, Indra,
Tama, Dede dan semua teman -teman 07 yang tidak bisa penulis sebutkan satu
per satu.
7. Semua teman-teman peserta kelas dasprog.
8. Mbak Yeti dan Mbak Ida.
9. Semua anggota jemaat MK, para tetangga rumah, orang-orang yang selalu
menanyakan “kapan lulus?” dan semua orang yang tidak bisa penulis sebutkan
satu per satu. Terimakasih atas dukungan dan doanya selama ini.
Walaupun masih banyak kekurangan dalam pembuatan skripsi ini, penulis berharap
skripsi ini dapat berguna dan dapat disempurnakan suatu hari kelak.
Salatiga, 1 April 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
INTISARI ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR... vi
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR SINGKATAN... viii
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1. Tujuan ... 1
1.2. Latar Belakang Masalah... 1
1.3. Spesifikasi ... 4
1.4. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II DASAR TEORI ... 7
2.1. Sejarah Nvidia CUDA ... 7
2.2. Arsitektur Nvidia CUDA ... 8
2.3. GPU Sebagai Mesin Pemrosesan Paralel ... 12
2.4. Statistika ... 15
2.4.1. Skala Likert ... 15
2.4.2. Uji Chi-Square ... 16
2.4.3. Uji t ... 16
BAB III PERANCANGAN ... 18
3.1. Pedoman Pembelajaran Nvidia CUDA ... 18
3.1.1. Pedoman pembelajaran topik 1: Konsep pemrosesan paralel, sejarah dan pengenalan Nvidia CUDA sebagai mesin pemrosesan paralel...19
3.1.2. Pedoman pembelajaran topik 2 : Nvidia CUDA programming model ... 20
3.1.3. Pedoman pembelajaran topik 3: Nvidia CUDA Threading ... 20
3.1.4. Pedoman pembelajaran topik 4: Nvidia CUDA Memory ... 21
3.1.5. Pedoman pembelajaran topik 5: Nvidia CUDA Compilation and API ... 22
3.1.7. Pedoman pembelajaran topik 7: Nvidia CUDA Optimization ... 24
3.2. Pedoman Praktikum Nvidia CUDA ... 26
3.2.1. Pedoman praktikum topik 0 : Pengenalan Nvidia CUDA dan Instalasi Nvidia CUDA Toolkit, Nvidia CUDA SDK, Nvidia Nsight dan Integrasi Nvidia CUDA dengan Visual Studio 2008 dan Visual Studio 2010 ... 27
3.2.2. Pedoman praktikum topik 1:Nvidia CUDA Basic ... 28
3.2.3. Pedoman praktikum topik 2 :Nvidia CUDA Threading ... 29
3.2.4. Pedoman praktikum topik 3 :Nvidia CUDA Memory ... 30
3.2.5. Pedoman praktikum topik 4 : Nvidia CUDA API ... 32
3.2.6. Pedoman praktikum topik 5 : Nvidia CUDA Library ... 33
3.2.7. Pedoman praktikum topik 6 : Nvidia CUDA Optimization ... 35
3.2.8. Pedoman praktikum 7 : Tugas Rancang ... 36
3.3. Rancangan Pengujian ... 37
3.3.1. Pengujian oleh dosen ... 37
3.3.2. Pengujian oleh mahasiswa ... 37
3.4. Pelaksanaan Pengujian Pedoman Pembelajaran dan Pedoman Praktikum ... 38
BAB IV PENGUJIAN PEDOMAN ... 41
4.1. Pengujian oleh Dosen ... 41
4.2. Pengujian oleh mahasiswa ... 41
4.2.1. Uji Hipotesis ... 43
4.2.2. Analisis Pengujian Pedoman Praktikum ... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 50
5.1. Kesimpulan ... 50
5.2. Saran Pengembangan ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 51
LAMPIRAN A... 53
LAMPIRAN B ... 63
LAMPIRAN C... 74
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Core GPU...2
Gambar 1.2. Floating-Point Operations per second CPU dan GPU...2
Gambar 1.3. Memory Bandwidth CPU dan GPU...3
Gambar 2.1. Arsitektur komputer dengan Nvidia CUDA...8
Gambar 2.2. GPU pada Nvidia CUDA...11
Gambar 2.3. SM pada arsitektur Fermi...11
Gambar 2.4. Perbandingan Kemampuan Floating-Point CPU dengan GPU...12
Gambar 2.5. Perbandingan Memory Bandwidth CPU dengan GPU...13
Gambar 2.6. Diagram Alir Kerja Nvidia CUDA...15
Gambar 3.1. Diagram Alir Pedoman Pembelajaran...18
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Pedoman Pembelajaran...4
Tabel 1.2. Pedoman Praktikum...5
Tabel 2.1. Sejarah Perkembangan GPU...7
Tabel 2.2. Generasi Arsitektur Nvidia CUDA...10
Tabel 2.3. Perbedaan Filosofi Desain CPU dengan GPU...14
Tabel 3.1. Pelaksanaan Pengujian Pedoman Pembelajaran dan Pedoman Praktikum....38
Tabel 4.1. Pernyataan Kuesioner Pedoman Pembelajaran...42
Tabel 4.2. Pernyataan Kuesioner Pedoman Praktikum...43
Tabel 4.3. Tingkat Kesetujuan Responden Pedoman Pembelajaran...44
Tabel 4.4. Test Chi-Square Pedoman Pembelajaran...45
Tabel 4.5. Tingkat Kesetujuan Responden Pedoman Praktikum...46
Tabel 4.6. Test Chi-Square Pedoman Praktikum...46
Tabel 4.7. Nilai Rata-Rata Pengujian...47
Tabel 4.8. Nilai Rata-Rata Pengujian berdasarkan IPK...47
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan Kepanjangan
ALU Arithmetic And Logic Unit
API Application Programming Interface CPU Central Processing Unit
CUDA Compute Unified Device Architecture DRAM Dynamic Random Access Memory FPU Floating Point Unit
GDDR Graphics Double Data Rate
GFLOPS Giga Floating Point Operations Per Second GPGPU General Purpose Graphics Processing Unit GPU Graphics Processing Unit
GHz Gigahertz
IPK Indeks Prestasi Kumulatif ISA Instruction Set Architecture MATLAB Matrix Laboratory
Mhz Megahertz
PC Personal Computer
PFLOPS Peta Floating Point Operations Per Second SDK Software Development Kit
SFU Special Function Unit SM Streaming Multiprocessor SP Streaming Processor
TFLOPS Tera Floating Point Operations Per Second VGA Video Graphics Array
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan tujuan, latar belakang masalah, spesifikasi tugas
dan sistematika penulisan skripsi.
1.1. Tujuan
Mempelajari arsitektur dan pemrograman Nvidia CUDA yang merupakan
teknologi pemrosesan paralel yang menggabungkan Central Processing Unit (CPU)
dengan Graphics Processing Unit (GPU) untuk meningkatkan kinerja pemrosesan data
dan membuat pedoman pengajaran dalam bentuk diktat dan slide serta membuat
pedoman praktikum untuk matakuliah Pemrosesan Paralel.
1.1. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan kemajuan teknologi, pemanfaatan komputer menjadi sangat luas
dan meliputi segala aspek. Komputer menjadi alat bantu manusia untuk menyelesaikan
berbagai bentuk permasalahan dari permasalahan yang sederhana sampai dengan
permasalahan yang kompleks. Semakin majunya kekuatan pemrosesan komputer,
menjadi alasan mengapa permasalahan yang kompleks bisa diselesaikan dalam waktu
yang singkat.
CPU merupakan unit pemrosesan utama di dalam sebuah komputer.
Perkembangan CPU dalam 30 tahun terakhir telah meningkat pesat dari clock speeds 1
MHz pada awal tahun 1980 hingga mencapai clock speeds 4 GHz pada saat ini.
Walaupun clock speeds CPU meningkat, tetapi masalah boros daya dan panas yang
dihasilkan CPU akibat tingginya clock speeds menyebabkan clock speeds sulit untuk
ditingkatkan lagi, sehingga merupakan masalah besar yang harus dihadapi tiap pabrikan
CPU untuk meningkatkan kinerja CPU [12, h.2-3].
Pada tahun 2006 Nvidia mengenalkan teknologi pemrosesan paralel yang cepat,
murah dan efisien yaitu Compute Unified Device Architecture (CUDA) yang berbasis
General Purpose Graphics Processing Unit (GPGPU). Arsitektur Nvidia CUDA dapat
meningkatkan kinerja pemrosesan data di dalam komputer dengan cara menggabungkan
GPU pada Nvidia CUDA mempunyai puluhan hingga ratusan core, sehingga
dapat melakukan pemrosesan data secara bersama-sama dalam satu waktu. Gambar 1.1
merupakan gambar banyaknya core di dalam GPU pada Nvidia CUDA.
Gambar 1.1. Core GPU [1]
Dengan banyaknya core di dalam sebuah GPU maka kemampuan Floating-point
Operations per Second GPU jauh di atas CPU yang hanya mempunyai beberapa unit
core. Saat ini kemampuan Floating-point Operations per Second GPU telah mencapai
lebih dari 1,5 TFLOPS jauh di atas CPU yang baru mencapai angka 100 GFLOPS.
Gambar 1.2 adalah gambar grafik perbandingan CPU dengan GPU untuk kemampuan
Floating-point Operations per Second.
Fungsi utama GPU adalah untuk rendering grafik, oleh karena itu diperlukan
memory bandwith yang lebar. Jenis memory yang digunakan pada GPU adalah Graphic
Double Data Rate (GDDR) yang pada saat ini telah mencapai generasi GDDR5 yang
mempunyai kecepatan 6000 MHz [16], melebihi kecepatan main memory pada CPU
yang baru mencapai generasi DDR3 dengan kecepatan tertinggi 2000 MHz. Lebarnya
memory bandwidth GPU maka merupakan salah satu keunggulan GPU dibanding
dengan CPU dalam hal kecepatan akses memory. Gambar 1.3 adalah gambar grafik
perbandingan memory bandwidth CPU dengan GPU.
Gambar 1.3.Memory Bandwidth CPU dan GPU [8, h.2]
Keunggulan yang dimiliki CUDA yaitu:
1. Antarmuka CUDA application menggunakan standar bahasa C sehingga mudah
dipelajari.
2. Data transfer antara CPU dan GPU sangat cepat sehingga dapat mengurangi latency
pengiriman data dari CPU ke GPU ataupun sebaliknya.
3. Mempunyai shared memory pada setiap multiprosesor dengan kecepatan akses
tinggi.
Oak Ridge National Laboratory telah menggunakan 18.688 16 core AMD
Opteron CPU dan juga 18000 Nvidia CUDA GPU pada superkomputer Cray XK6
untuk menghasilkan performa 20 PFLOPS. Superkomputer Cray XK6 2 kali lebih
cepat dan 3 kali lebih hemat daya daripada K superkomputer buatan Fujitsu Jepang
yang menggunakan 88.128 8 core SPARC64 VIIIfx CPU yang hanya menghasilkan
performa 10 PFLOPS [14].
Nvidia CUDA telah diperkenalkan pada universitas-universitas di luar negeri
seperti Universitas Harvard [4] dan Institut Teknologi Tokyo [11] sejak tahun 2009. Di
Indonesia teknologi Nvidia CUDA belum dikenal secara luas dikarenakan belum ada
matakuliah yang yang memanfaatkan teknologi ini. Oleh karena itu, melalui skripsi ini
akan dibuat pedoman pengajaran dan pedoman praktikum Nvidia CUDA yang akan
diterapkan untuk matakuliah Pemrosesan Paralel.
1.3. Spesifikasi
Berdasarkan surat keputusan nomor: 21/I.3/FTEK/VI/2012 dan surat keputusan
nomor: 02/Kep/D/FTEK/III/2013 perincian tugas yang dikerjakan adalah sebagai
berikut:
1. Materi yang diberikan terbagi menjadi 7 pedoman untuk pedoman pembelajaran
dan 7 pedoman untuk pedoman praktikum.
Tabel 1.1. Pedoman Pembelajaran
Pedoman Judul
1 Konsep pemrosesan paralel, sejarah dan pengenalan
Nvidia CUDA sebagai mesin pemrosesan paralel
2 Nvidia CUDA Programming Model
3 Nvidia CUDA Threading
4 Nvidia CUDA Memory
5 Nvidia CUDA Compilation and API
6 Nvidia CUDA Library
Tabel 1.2. Pedoman Praktikum
Pedoman Judul
1 Pengenalan dan instalasi Nvidia CUDA Toolkit,
Nvidia CUDA SDK, Nvidia Nsight dan integrasi
Nvidia CUDA dengan Visual Studio 2008 dan Visual
Studio 2010
2 Nvidia CUDA Basic
3 Nvidia CUDA Threading
4 Nvidia CUDA Memory
5 Nvidia CUDA API
6 Nvidia CUDA Library
7 Nvidia CUDA Optimization
8 Tugas Rancang
2. Format untuk pedoman pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Judul
Format untuk pedoman praktikum adalah sebagai berikut:
3. Pembuatan program Nvidia CUDA menggunakan Visual Studio 2008 dan Visual
Studio 2010.
4. Pengujian untuk mahasiswa berjumlah 6 orang dengan prasyarat matakuliah
pemrosesan paralel.
5. Penilaian kemampuan mahasiswa rata-rata 70.
6. Standar penilaian kemampuan mahasiswa dengan menggunakan patokan yang telah
telah ditentukan.
7. Keluaran berupa : pedoman, slide dan rekomendasi prasyarat.
8. Metode pengujian yang digunakan adalah uji Chi-Square, uji t dan uji z sedangkan
skala pengujian yang digunakan adalah skala likert.
1.4. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terdiri dari 5 bab yaitu:
Bab I Pendahuluan
Berisi tujuan, latar belakang masalah, spesifikasi dan sistematika penulisan.
Bab II Dasar Teori
Berisi dasar teori Nvidia CUDA yang meliputi sejarah, arsitektur,
pengembangan GPU sebagai mesin pemrosesan paralel dan dasar teori
statistika yang akan digunakan untuk pengujian.
Bab III Perancangan Sistem
Berisi perancangan pedoman kuliah, pedoman praktikum dan perancangan
pengujian pedoman.
Bab IV Pengujian dan Analisis
Berisi hasil pengujian pedoman.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Berisi kesimpulan dan saran-saran yang dapat digunakan untuk pengembangan
BAB II
DASAR TEORI
Bab ini berisi dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara
lain sejarah Nvidia CUDA, arsitektur Nvidia CUDA, GPU sebagai mesin pemrosesan
paralel dan dasar teori untuk statistika
2.1. Sejarah Nvidia CUDA
2006-Nvidia mengenalkan teknologi pemrosesan paralel berbasis General
Purpose Graphics Processing Unit (GPGPU) yaitu Compute Unified Device
Architecture (CUDA). Nvidia bertujuan membuat Graphics Processing unit (GPU)
tidak hanya digunakan untuk mengolah aplikasi grafis tetapi juga dapat digunakan
untuk memproses aplikasi non-grafis. GPU pada mulanya hanya digunakan untuk
rendering grafis 2D maupun 3D, namun sekarang telah banyak aplikasi yang
memanfaatkan kinerja dari GPU untuk aplikasi perhitungan matematika seperti
MATLAB. Pada awal perkembangan komputer, CPU masih memegang peranan
penting dalam pemrosesan grafis namun setelah perkembangan grafis yang makin
meluas, kinerja CPU menjadi menurun karena harus melakukan rendering grafis. Pada
awal tahun 1980an dibuatlah hardware khusus untuk mengolah grafis yang terdiri dari
Geometry unit, Rasterization unit dan Fragment unit yang kemudian dinamakan GPU.
Tabel 2.1 menunjukkan sejarah perkembangan GPU.
Tabel 2.1. Sejarah Perkembangan GPU [17]
Tahun Sejarah
1980an • Intel mengembangkan graphics controller yang pertama berbasis
multibus.
• Commodore Amiga merupakan PC pertama yang menggunakan GPU.
Tabel 2.1. Sejarah Perkembangan GPU [17] (lanjutan)
1990an • Aplikasi yang menggunakan grafis 3D bermunculan terutama game.
• Munculnya beberapa pabrikan pembuat chip GPU seperti ATI, Nvidia dan Matrox.
• OpenGL menjadi standar grafis API.
• Microsoft mengembangkan DirectX untuk game Microsoft yang menggunakan GPU.
2000an • Nvidia menerapkan programmable shading pada produknya yaitu
geforce 3 yang memungkinkan geometric vertex dapat diproses ke
dalam program sederhana sebelum ditampilkan ke layar.
2006 • Nvidia mengenalkan Compute Unified Device Architecture (CUDA)
yang berbasis General Purpose Graphics Processing Unit (GPGPU).
2.2. Arsitektur Nvidia CUDA
Nvidia CUDA mempunyai arsitektur berbasis General Purpose Computing
Graphics Processing Units (GPGPU). Nvidia CUDA dapat berjalan dengan platform
CPU berbasis x86 dan x64 dari platform manapun dan chipset motherboard yang
mendukung PCI-Express Bus. Gambar 2.1 merupakan gambar arsitektur komputer
dengan Nvidia CUDA.
Gambar 2.1. Arsitektur komputer dengan Nvidia CUDA
Pada Gambar 2.1 Nvidia CUDA dihubungkan melalui interface PCI-Express Bus
Northbridge pada motherboard yang berfungsi menjembatani CPU, DRAM,
Southbridge dan PCI-Express.
Nvidia CUDA terdiri dari beberapa komponen yaitu[7, h.2]:
1. Unit pemrosesan di dalam GPU.
2. OS kernel - level yang mendukung inisialisasi dan konfigurasi hardware.
3. User mode driver yang menunjukkan device level API.
4. PTX instruction set architecture (ISA) untuk komputasi paralel kernel dan
fungsi, kernel merupakan potongan program yang akan dieksekusi secara paralel
oleh GPU [9, h.7].
Saat ini Nvidia CUDA telah mencapai 4 generasi arsitektur. Tabel 2.2 menunjukkan
10
Tabel 2.2. Generasi Arsitektur Nvidia CUDA [3]
GPU pada Nvidia CUDA terdiri beberapa unit Streaming Multiprocessors (SM)
seperti pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. GPU pada Nvidia CUDA [1]
Setiap SM terdiri dari beberapa Streaming Processors (SP)/CUDA cores, Setiap
arsitektur mempunyai jumlah SP/CUDA cores yang berbeda-beda. Gambar 2.3 adalah
contoh gambar SM pada arsitektur Fermi.
Bagian yang terdapat pada setiap SM arsitektur Fermi adalah [10, h.5-8]:
• 32 CUDA core yang terdiri dari Arithmetic Logic Unit (ALU) dan Floating Point Unit (FPU). ALU pada arsitektur Fermi mendukung sampai 32 bit
precision unit untuk semua instruksi sedangkan FPU mendukung sampai 64 bit. • 16 unit Load Store Unit yang digunakan untuk pengalamatan resource dan
destination yang dapat menampung sampai 16 thread per clock.
• 4 Special Function Unit (SFU) yang berfungsi mengeksekusi instruksi transcendental seperti sin,cos dan bilangan kuadrat.
• 2 Warp scheduler untuk penjadwalan 32 thread yang bekerja secara paralel. • 64 KB Shared memory dan L1cache.
• Register serbaguna dengan ukuran 32.768 x 32 bit.
2.3. GPU Sebagai Mesin Pemrosesan Paralel
Sejak tahun 2003 kemampuan Graphics Processing Unit (GPU) telah melampaui
kemampuan Central Processing Unit (CPU) dalam hal kemampuan pemrosesan
floating point, baik single precision maupun double precision. Gambar 2.4
menunjukkan perbandingan kemampuan GPU Nvidia CUDA dengan CPU.
Gambar 2.4. Perbandingan Kemampuan Floating-Point CPU dengan GPU [9, h.2]
Gambar 2.4 memperlihatkan perbedaan yang sangat mencolok antara kemampuan
Intel Sandy Bridge kemampuannya berbeda jauh dengan GPU NVIDIA GTX 680 yang
juga keluar pada tahun yang sama.
Memory Bandwidth juga mempengaruhi perbedaan kemampuan CPU dengan
GPU Nvidia CUDA. Gambar 2.5 menunjukkan perbandingan memory bandwidth antara
GPU Nvidia CUDA dengan CPU.
Gambar 2.5. Perbandingan Memory Bandwidth CPU dengan GPU [9, h.2]
Gambar 2.5 memperlihatkan GPU Nvidia CUDA sangat unggul dalam memory
bandwith, hal ini terlihat jelas dari GPU Nvidia GTX 680 yang mempunyai memory
bandwith 192.2 GB/s sedangkan CPU tercepat intel Sandy Bridge hanya memiliki
memory bandwidth sekitar 50 GB/s. GPU mempunyai akses memory yang cepat karena
pada dasarnya GPU memang diperuntukkan untuk rendering grafis yang membutuhkan
memory bandwidth yang tinggi untuk mengurangi bottleneck. Dengan perkembangan
game 3D yang semakin lama membutuhkan GPU yang semakin cepat, pabrikan chip
GPU pun saling berlomba-lomba membuat GPU yang mempunyai kemampuan tinggi
tetapi dapat dijual dengan harga yang murah. Hal ini menyebabkan hampir setiap tahun
2 pabrikan besar pembuat chip GPU yaitu ATI dan Nvidia mengeluarkan GPU baru
dengan arsitektur yang semakin baik dalam segi performa dan semakin hemat daya
Setelah melihat perbedaan signifikan antara CPU dengan GPU, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa kemampuan CPU tidak sepadan dengan GPU. Hal ini disebabkan
CPU dengan GPU mempunyai filosofi yang berbeda dalam desainnya. Tabel 2.3
menunjukkan perbedaan filosofi desain CPU dengan GPU.
Tabel 2.3. Perbedaan Filosofi Desain CPU dengan GPU [5, h.39-41]
CPU GPU
Mempunyai sedikit unit pemrosesan Mempunyai banyak unit pemrosesan
Akses ke cache memory sangat cepat Akses ke onboard memory sangat cepat
CPU sangat baik untuk task parallelism GPU sangat baik untuk data parallelism
Kemampuan tinggi untuk single thread
execution
Kemampuan tinggi untuk tugas paralel
Pada Tabel 2.3 memperlihatkan bahwa GPU mempunyai desain yang berbeda
dengan CPU. GPU dapat melakukan apa yang CPU tidak bisa lakukan, sebaliknya CPU
juga dapat melakukan apa yang GPU tidak bisa lakukan. Inilah alasan Nvidia CUDA
menggabungkan CPU dengan GPU. Dengan banyaknya unit pemrosesan di dalam GPU
maka data dalam jumlah banyak dapat diproses secara bersamaan dalam satu waktu.
CPU akan mengeksekusi kode sequential yang berisi instruksi yang diperlukan GPU
untuk melakukan pemrosesan paralel, setelah itu GPU akan mengeksekusi data yang
diberikan oleh CPU secara paralel. Gambar 2.6 menunjukkan diagram alir kerja Nvidia
Gambar 2.6. Diagram Alir Kerja Nvidia CUDA [15]
Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Alur kerja yang pertama yaitu CPU akan menyalin semua data yang dibutuhkan
GPU untuk eksekusi dari main memory ke GPU memory onboard.
2. Setelah semua data yang dibutuhkan GPU untuk proses eksekusi disalin. CPU
akan mengerjakan kode sequential dan kemudian akan memberikan instruksi
yang akan dikerjakan oleh GPU.
3. GPU akan mengeksekusi secara paralel.
4. Hasil dari pemrosesan paralel akan disalin ke main memory.
2.4.Statistika [6, h.70-89] [13, h.15-18] 2.4.1. Skala Likert
Skala likert adalah skala psikometrik yang sering digunakan untuk kuesioner di
dalam riset berupa survei. Disediakan lima pilihan skala dengan format sebagai
berikut:
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Tidak pasti
4. Setuju
Langkah skala likert
1.Menentukan dan memahami apa yang akan diukur.
2.Menyusun perancangan.
2.4.2. Uji Chi-Square
Uji Chi-Square bertujuan untuk menguji perbedaan proporsi dua atau lebih
kelompok.
Perhitungan uji Chi-Square menggunakan persamaan 2.1.
=
∑( )(2.1)
Dengan:
Fh = Frekuensi harapan
Fo = Frekuensi observasi
Fh =
(2.2)
Dengan:
= Total baris
= Total kolom
N = Total
2.4.3. Uji t
Uji t biasa digunakan untuk sampel kecil. Uji t yang digunakan adalah Uji t
independen berbeda varian sesuai persamaan 2.3.
$ = ∑(% − %̅)(
Dengan:
S12 = Standar Deviasi 1
S22 = Standar Deviasi 2
n1 = Jumlah responden kelompok 1
n2 = Jumlah responden kelompok 2
%1 = Nilai rata-rata kelompok 1
BAB III
PERANCANGAN
Pada bab ini akan dijelaskan deskripsi pedoman pengajaran dan pedoman
praktikum Nvidia CUDA.
3.2. Pedoman Pembelajaran Nvidia CUDA
Diagram alir pedoman pembelajaran dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 menunjukkan perancangan pedoman pembelajaran. Berikut adalah
deskripsi dari masing-masing pedoman :
3.2.1. Pedoman pembelajaran topik 1: Konsep pemrosesan paralel, sejarah dan pengenalan Nvidia CUDA sebagai mesin pemrosesan paralel.
Melalui pedoman pembelajaran topik 1 diharapkan mahasiswa dapat :
• Mengingat kembali konsep - konsep dasar pemrosesan paralel. • Mengerti konsep Nvidia CUDA sebagai mesin pemrosesan paralel.
Pemilihan topik pedoman ini didasarkan :
• Perlunya mahasiswa mengingat kembali konsep - konsep dasar pemrosesan paralel.
• Perlunya pengenalan konsep Nvidia CUDA sebagai mesin pemrosesan paralel.
Perancangan pedoman pengajaran :
1. Tujuan.
2. Materi
2.1. Konsep pemrosesan paralel
2.1.1. Konsep pemrosesan paralel secara umum.
2.1.2. Hukum Amdahl.
2.1.3. Platform memory.
2.1.4. Taksonomi Flyn.
2.1.5. Dekomposisi.
2.2. Pengenalan Nvidia CUDA
2.2.1. Sejarah perkembangan GPU.
2.2.2. GPU sebagai mesin pemrosesan paralel.
3. Ringkasan.
4. Soal-Soal Latihan.
3.2.2. Pedoman pembelajaran topik 2 : Nvidia CUDA programming model. Melalui pedoman pembelajaran topik 2 diharapkan mahasiswa dapat:
• Memahami dan mengerti arsitektur Nvidia CUDA.
• Menguasai dasar - dasar programming model Nvidia CUDA.
Pemilihan topik pedoman ini didasarkan :
• Mahasiswa perlu mengetahui konsep dasar arsitektur dan pemrograman Nvidia CUDA sebagai dasar untuk melakukan pemrosesan paralel
menggunakan Nvidia CUDA.
Perancangan pedoman pengajaran :
1. Tujuan.
2. Materi
2.1. Arsitektur Nvidia CUDA.
2.2. Programming Model Nvidia CUDA
2.2.1. Kernel.
2.2.2. Thread.
2.2.3. Heterogeneous Programming.
2.2.4. Management memory Nvidia CUDA.
3. Ringkasan.
4. Soal-Soal Latihan.
5. Daftar Pustaka.
3.2.3. Pedoman pembelajaran topik 3: Nvidia CUDA Threading. Melalui pedoman pembelajaran topik 3 diharapkan mahasiswa dapat:
Pemilihan topik pedoman ini didasarkan :
• Thread merupakan kunci utama Nvidia CUDA untuk melakukan
pemrosesan paralel, thread berfungsi mengeksekusi data secara paralel.
Perancangan pedoman pengajaran :
1. Tujuan.
2. Materi
2.1. Konsep Thread pada Nvidia CUDA.
2.2. Pemrograman Thread.
2.3. Penjadwalan Thread.
2.4. Transparent Scalability.
3. Ringkasan.
4. Soal-Soal Latihan.
5. Daftar Pustaka.
3.2.4. Pedoman pembelajaran topik 4: Nvidia CUDA Memory.
Melalui pedoman pembelajaran topik 4 diharapkan mahasiswa dapat:
• Memahami dan mengerti konsep dasar memory model pada Nvidia CUDA. • Mengerti jenis - jenis memory yang terdapat pada Nvidia CUDA beserta
pemanfaatannya.
Pemilihan topik pedoman ini didasarkan :
• Penggunaan memory pada Nvidia CUDA sangat penting karena penggunaan memory dapat mempengaruhi unjuk kerja program.
• Perlunya mahasiswa mengetahui cara penggunaan memory pada Nvidia CUDA.
Perancangan pedoman pengajaran:
1. Tujuan.
2. Materi
2.2. GPU memory
2.2.1. Register.
2.2.2. Local memory.
2.2.3. Shared memory.
2.2.4. Constant memory.
2.2.5. Texture memory.
2.2.6. Global memory.
3. Ringkasan.
4. Soal-Soal Latihan.
5. Daftar Pustaka.
3.2.5. Pedoman pembelajaran topik 5: Nvidia CUDA Compilation and API. Melalui pedoman pembelajaran topik 5 diharapkan mahasiswa dapat:
• Memahami dan mengerti Nvidia CUDA Compilation dan Nvidia CUDA API.
• Menguasai 5 fungsi dasar Nvidia CUDA Runtime API yaitu device management, memory management, stream management, event
management dan error handling.
• Menguasai dasar - dasar dari Nvidia Driver API.
Pemilihan topik pedoman ini didasarkan:
• Pemanggilan fungsi API merupakan dasar pemrograman Nvidia CUDA. • Mengenalkan 5 fungsi dasar Nvidia CUDA API Runtime.
Perancangan pedoman pengajaran :
1. Tujuan.
2. Materi
2.1. Nvidia CUDA Compilation.
2.2. Nvidia CUDA Language.
2.2.1. Declaration Qualifier.
2.2.3. Built in Types.
2.2.4. Execution Configuration.
2.3. Nvidia CUDA API
2.3.1. Runtime API
2.3.1.1. Device Management.
2.3.1.2. Memory Management.
2.3.1.3. Event Management.
2.3.1.4. Stream Management.
2.3.1.5. Error Handling.
2.3.2. Driver API.
3. Ringkasan.
4. Soal-Soal Latihan.
5. Daftar Pustaka.
3.2.6. Pedoman pembelajaran topik 6: Nvidia CUDA Library.
Melalui pedoman pembelajaran topik 6 diharapkan mahasiswa dapat:
• Memahami penggunaan Nvidia Library untuk mempermudah user dalam memproses data secara paralel.
• Menguasai penggunaan Library CUBLAS untuk operasi perhitungan vektor dan matrik.
• Menguasai penggunaan Library Thrust untuk transformasi, reduksi, prefix-sums dan sorting.
Pemilihan topik ini didasarkan:
• Nvidia CUDA Library dapat mempermudah user dalam memproses data secara paralel menggunakan Nvidia CUDA.
Perancangan pedoman pengajaran:
1. Tujuan.
2. Materi
2.1.1. CUBLAS level 1.
3.2.7. Pedoman pembelajaran topik 7: Nvidia CUDA Optimization. Melalui pedoman pembelajaran topik 7 diharapkan mahasiswa dapat:
• Mengerti dasar-dasar optimasi Nvidia CUDA secara software dan hardware.
Pemilihan topik ini didasarkan:
• Perlunya mahasiswa mengetahui cara meningkatkan unjuk kerja Nvidia CUDA melalui software dan hardware.
Perancangan pedoman pengajaran:
1. Tujuan.
2. Materi
2.1. Optimasi Software
2.1.1. Optimasi memory
2.1.1.1. Efisiensi transfer memory.
2.1.1.2. Coalescing memory.
2.1.1.3. Menggunakan shared memory secara efisien.
2.1.2. Optimasi thread.
2.1.3. Optimasi instruksi.
2.2. Optimasi Hardware.
4. Soal-Soal Latihan.
3.2. Pedoman Praktikum Nvidia CUDA
Diagram alir pedoman praktikum dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 menunjukkan perancangan pedoman praktikum. Berikut adalah
deskripsi dari masing-masing pedoman:
3.2.1. Pedoman praktikum topik 0 : Pengenalan Nvidia CUDA dan Instalasi Nvidia CUDA Toolkit, Nvidia CUDA SDK, Nvidia Nsight dan Integrasi Nvidia CUDA dengan Visual Studio 2008 dan Visual Studio 2010.
Melalui pedoman praktikum topik 0 diharapkan mahasiswa menguasai
konsep:
• Mahasiswa dapat melakukan instalasi Nvidia CUDA Toolkit, Nvidia CUDA SDK dan Nvidia Nsight.
• Mahasiswa dapat melakukan integrasi Nvidia CUDA dengan Visual Studio 2008 dan 2010.
• Mahasiswa dapat mengetahui properties GPU yang digunakan melalui program GPU-Z.
• Mahasiswa dapat menguji contoh program pada Nvidia CUDA SDK.
Pemilihan topik pedoman ini didasarkan :
• Perlunya mahasiswa mengingat kembali konsep-konsep dasar pemrosesan paralel.
• Perlunya pengenalan konsep Nvidia CUDA sebagai mesin pemrosesan paralel.
Perancangan pedoman praktikum:
1. Tujuan.
2. Mengecek jenis GPU dan versi driver pada PC atau laptop.
3. Instalasi Nvidia CUDA Toolkit.
4. Instalasi Nvidia CUDA SDK.
5. Integrasi Nvidia CUDA dengan Visual Studio 2008.
6. Integrasi Nvidia CUDA dengan Visual Studio 2010.
7. Instalasi Nvidia Nsight.
8. Kompilasi source CUDA dengan Visual Studio 2010 command prompt
10. Pemrograman Nvidia CUDA dengan Visual Studio 2008 atau Visual
Studio 2010.
11. Soal Praktikum
11.1. Soal praktikum set 1: Analisa program.
11.2. Soal praktikum set 2: Analisa program.
12. Set Dosen
12.1. Set Dosen 1.
12.2. Set Dosen 2.
13. Daftar Pustaka.
3.2.2. Pedoman praktikum topik 1:Nvidia CUDA Basic.
Melalui pedoman praktikum topik 1 diharapkan mahasiswa menguasai
konsep:
• Pembuatan program Nvidia CUDA sederhana.
• Penyalinan memory, eksekusi kernel dan menampilkan hasil eksekusi. • Eksekusi thread pada kernel.
Pemilihan topik pedoman ini didasarkan :
• Mengenalkan CUDA template.
• Dasar dari penyalinan memory, pemanggilan kernel dan eksekusi thread pada kernel.
3. Contoh Program
3.1. Contoh program 1: menghitung kuadrat dari thread.
4. Soal Praktikum set 1
4.1. Soal 1 : Pembatasan thread dari thread 0 sampai thread 3.
4.2. Soal 2 : Penjumlahan paralel.
5. Soal Praktikum set 2
5.1. Soal 1 : Pembatasan thread dari thread 7 sampai thread 4.
3.2.3. Pedoman praktikum topik 2 :Nvidia CUDA Threading.
Melalui pedoman praktikum topik 2 diharapkan mahasiswa menguasai
konsep:
• Menggunakan thread dalam 3 sumbu vektor x,y dan z. • Menggabungkan semua thread di dalam block.
• Menggunakan timer untuk mengetahui waktu eksekusi GPU.
Pemilihan topik pedoman ini didasarkan :
• Konfigurasi thread yang digunakan dalam mengeksekusi kernel mempengaruhi unjuk kerja GPU.
• Penggunaan timer penting untuk mengetahui unjuk kerja GPU.
Perancangan pedoman praktikum :
1. Tujuan.
2. Dasar Teori
2.1. Konfigurasi thread.
3. Contoh Program
4. Soal Praktikum set 1
4.1. Soal 1: Penjumlahan koordinat dengan menggunakan vektor x dan y.
4.2. Soal 2: Perkalian matrik secara paralel.
5. Soal Praktikum set 2
5.1. Soal 1: Perkalian koordinat dengan menggunakan vektor x dan y.
5.2. Soal 2: Perkalian matrik secara paralel.
6. Set Dosen
6.1. Set Dosen 1.
6.2. Set Dosen 2.
7. Daftar Pustaka.
3.2.4. Pedoman praktikum topik 3 :Nvidia CUDA Memory.
Melalui pedoman praktikum topik 3 diharapkan mahasiswa menguasai
konsep:
• Memory model Nvidia CUDA.
• Jenis - jenis memory Nvidia CUDA.
• Menentukan jenis memory yang tepat untuk mengeksekusi program Nvidia CUDA.
Pemilihan topik pedoman ini didasarkan :
• Perlunya mengetahui jenis memory Nvidia CUDA.
• Perlunya mengetahui cara penggunaan memory di dalam program Nvidia CUDA.
Perancangan pedoman praktikum:
1. Tujuan.
2. Dasar Teori
2.1. Memory model Nvidia CUDA.
2.2. Tipe Memory Nvidia CUDA.
3. Contoh Program
3.1. Contoh program 1: Contoh penggunaan global memory, shared
memory dan constant memory kemudian membandingkan kecepatan
shared memory dan global memory dalam memproses data.
4. Soal Praktikum set 1
4.1. Soal 1: Perkalian matrik secara paralel dengan menggunakan shared
memory.
4.2. Soal 2: Bitonic sort.
5. Soal Praktikum set 2
5.1. Soal 1: Perkalian matrik secara paralel dengan menggunakan shared
memory, data yang digunakan random.
5.2. Soal 2: Bitonic sort dengan menggunakan data random.
6. Set Dosen
6.1. Set Dosen 1.
6.2. Set Dosen 2.
3.2.5. Pedoman praktikum topik 4 : Nvidia CUDA API.
Melalui pedoman praktikum topik 4 diharapkan mahasiswa menguasai
konsep :
• Menguasai dan menerapkan 5 fungsi dasar Nvidia CUDA Runtime API yaitu device management, memory management, stream management,
eventmanagement dan error handling.
• Pembuatan aplikasi dengan menggunakan Nvidia CUDA API Runtime.
Pemilihan topik pedoman ini didasarkan :
• Mengenalkan 5 fungsi dasar Nvidia CUDA API Runtime.
Perancangan pedoman praktikum :
1. Tujuan.
2. Dasar Teori
2.1. Nvidia CUDA Device Management.
2.2. Nvidia CUDA Memory Management.
2.3. Nvidia CUDA Event Management.
2.4. Nvidia CUDA Stream Management.
2.5. Nvidia CUDA Error Handling.
3. Contoh Program
3.1. Contoh program 1: Contoh penggunaan Nvidia CUDA Device
Management.
3.2. Contoh program 2: Contoh penggunaan Nvidia CUDA Memory
Management untuk penjumlahan vektor menggunakan mapping
memory.
3.3. Contoh program 3: Contoh penggunaan Nvidia CUDA Event, Stream
dan Error handling untuk mengecek pemanggilan API, jika ada error
4. Soal Praktikum set 1
4.1. Soal 1: Membuat Menu untuk Searching bilangan via Runtime API
secara paralel, Mencari bilangan prima via Runtime API secara
paralel, Mencari bilangan prima dengan menggunakan mapping
memory dan memproses data menggunakan CUDA stream.
5. Soal Praktikum set 2
5.1. Soal 1: Membuat Menu untuk Searching bilangan via Runtime API
secara paralel, Mencari bilangan bukan prima via Runtime API secara
paralel, Mencari kelipatan bilangan dengan menggunakan mapping
memory dan memproses data menggunakan CUDA stream.
6. Set Dosen
6.1. Set Dosen 1.
6.2. Set Dosen 2.
7. Daftar Pustaka.
3.2.6. Pedoman praktikum topik 5 : Nvidia CUDA Library.
Melalui pedoman praktikum topik 5 diharapkan mahasiswa menguasai
konsep :
• Penggunakan fasilitas library Nvidia CUDA.
• Penggunaan library CUBLAS dan Thrust untuk melakukan pemrosesan paralel.
Pemilihan topik pedoman ini didasarkan :
• Penggunaan Nvidia CUDA Library dapat mempermudah user dalam memproses data secara paralel.
Perancangan pedoman praktikum :
1. Tujuan.
2. Dasar Teori
2.1. CUBLAS
2.1.2. CUBLAS level 2.
2.1.3. CUBLAS level 3.
2.2. Thrust
2.2.1. Containers.
2.2.2. Algoritma.
2.2.3. Iterator.
3. Contoh Program
3.1. Contoh program 1: Menggunakan CUBLAS level 1 untuk menghitung
operasi vektor dengan vektor menggunakan fungsi cublasSaxpy,
cublasSasum dan cublasScoopy.
3.2. Contoh program 2: Menggunakan CUBLAS level 2 untuk menghitung
operasi matrik dengan vektor menggunakan fungsi cublasSgemv.
3.3. Contoh program 3: Menggunakan CUBLAS level 3 untuk menghitung
operasi matrik dengan matrik menggunakan fungsi cublasSgemm.
3.4. Contoh program 4: Menggunakan Thrust untuk transformasi, reduksi,
prefix-sums dan sorting.
4. Soal Praktikum set 1
4.1. Soal 1: Melakukan pembacaan text file dengan format yang telah
ditentukan kemudian membuat menu unuk melihat data list barang ,
melihat barang dari harga termurah, melihat barang dari harga
termahal dan membeli barang. Semua perhitungan menggunakan
Thrust Library.
4.2. Soal 2: Melakukan pembacaan data melalui text file kemudian
melakukan perkalian matrik dengan matrik itu sendiri yang telah
ditransformasi negasi dan dilakukan transpose matrik. Perkalian
matrik menggunakan CUBLAS level 3.
5. Soal Praktikum set 2
5.1. Soal 1: Melakukan pembacaan text file dengan format yang telah
ditentukan kemudian membuat menu unuk melihat data list barang ,
melihat barang dari harga termurah, melihat barang dari harga
termahal dan membeli barang. Semua perhitungan menggunakan
5.2. Soal 2: Melakukan pembacaan data melalui text file kemudian
melakukan perkalian matrik dengan matrik itu sendiri yang telah
ditransformasi modulo dan dilakukan transpose matrik. Perkalian
matrik menggunakan CUBLAS level 3.
6. Set Dosen
6.1. Set Dosen 1.
6.2. Set Dosen 2.
7. Daftar Pustaka.
3.2.7. Pedoman praktikum topik 6 : Nvidia CUDA Optimization.
Melalui pedoman praktikum topik 6 diharapkan mahasiswa menguasai
konsep :
• Optimasi Nvidia CUDA secara software .
• Optimasi Nvidia CUDA dengan menggunakan coalescing memory. • Memaksimalkan penggunaan thread untuk mengoptimalkan unjuk kerja
Nvidia CUDA.
Pemilihan topik pedoman ini didasarkan :
• Perlunya optimasi Nvidia CUDA secara software untuk meningkatkan unjuk kerja Nvidia CUDA dalam memproses data secara paralel.
Perancangan pedoman praktikum:
1. Tujuan.
2. Dasar Teori
2.1. Coalescing memory.
2.2. Optimasi thread.
3. Contoh Program
3.1. Contoh program 1: Membandingkan unjuk kerja coalescing memory
dengan uncoalescing memory.
3.2. Contoh program 2: Membandingkan waktu eksekusi Nvidia CUDA
4. Soal Praktikum set 1
4.1. Soal 1: Membuat program untuk melakukan transpose matrik dengan
uncoalescing memory, coalescing memory, shared memory dan
optimasi thread kemudian membandingkan waktu eksekusinya.
4.2. Soal 2: Analisa potongan program kernel, menentukan apakah
potongan program kernel merupakan coalescing memory atau bukan.
5. Soal Praktikum set 2
5.1. Soal 1: Membuat program untuk melakukan transpose matrik dengan
uncoalescing memory, coalescing memory, shared memory dan
optimasi thread kemudian membandingkan waktu eksekusinya.
Inputan berasal dari text file.
5.2. Soal 2: Analisa potongan program kernel, menentukan apakah
potongan program kernel merupakan coalescing memory atau bukan.
6. Set Dosen
6.1. Set Dosen 1.
6.2. Set Dosen 2.
7. Daftar Pustaka.
3.2.8. Pedoman praktikum 7 : Tugas Rancang.
Melalui pedoman praktikum topik 7 diharapkan mahasiswa dapat:
• Menerapkan pedoman praktikum dari topik 1 sampai topik 6.
• Membuat aplikasi CUDA untuk menyelesaikan permasalahan yang membutuhkan waktu eksekusi yang lama apabila dikerjakan oleh CPU.
• Membandingkan unjuk kerja Nvidia CUDA dengan CPU.
Tugas Rancang yang diberikan adalah menemukan jalur terpendek
menggunakan algoritma Floyd-Warshall, mahasiswa akan diberikan algoritma
Floyd-Warshall secara sequential kemudian mengubahnya ke algoritma
paralel. Selain itu mahasiswa juga membandingkan unjuk kerja Nvidia CUDA
Spesifikasi tugas rancang :
1. Algoritma menemukan jalur terpendek menggunakan Floyd-Warshall.
2. Menggunakan shared memory dalam pemrosesan data.
3. Penghitungan waktu eksekusi GPU menggunakan timer CUDA event.
4. Penghitungan waktu eksekusi CPU menggunakan timer dari library ctime.
5. Data dibuat dalam bentuk matrik.
6. Ukuran matrik data minimal 50x50.
7. Transformasi data menggunakan Nvidia CUDA library.
3.3. Rancangan Pengujian
Pengujian yang dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
3.3.1. Pengujian oleh dosen
Dosen akan mengoreksi kekurangan di dalam pedoman dan akan memberikan
masukan untuk memperbaiki pedoman.
3.3.2. Pengujian oleh mahasiswa a) Pengisian kuesioner
Mahasiswa akan mengisi kuesioner tentang kualitas pedoman, dari hasil
pengisian kuesioner akan dilakukan uji hipotesis. Pada akhir uji hipotesis
akan disimpulkan hasil pengujian pedoman.
b) Penilaian
Mahasiswa akan mengerjakan soal-soal praktikum yang terdapat pada
pedoman. Dari hasil penilaian dilakukan:
Perhitungan nilai rata-rata.
• Pedoman dinyatakan dapat membantu mahasiswa memahami materi apabila rata-rata penilaian di atas 70.
Perhitungan perbedaan nilai kelompok.
• Pedoman dinyatakan baik apabila tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok yang terdiri dari mahasiswa yang
memiliki ipk lebih dari sama dengan 3 dengan kelompok yang
3.4. Pelaksanaan Pengujian Pedoman Pembelajaran dan Pedoman Praktikum. Tabel 3.1 menunjukkan pelaksanaan pengujian pedoman pembelajaran dan
pedoman praktikum.
Tabel 3.1. Pelaksanaan Pengujian Pedoman Pembelajaran dan Pedoman Praktikum
No. Pelaksanaan Pengujian Pedoman
Pembelajaran
Pedoman Praktikum 1 Menjelaskan kembali konsep
pemrosesan paralel, menjelaskan
konsep dasar Nvidia CUDA.
Instalasi Nvidia Toolkit, Nvidia
SDK, Nvidia Nsight dan integrasi
dengan Visual Studio 2008 dan
2010.
topik 1 topik 0
2 Menjelaskan konsep dasar
programming model Nvidia CUDA
yang meliputi thread, kernel dan
memory kemudian melakukan
pengujian soal praktikum dengan
standar nilai yang telah ditentukan.
topik 2 topik 1
3 Menjelaskan konsep dasar thread
Nvidia CUDA pada pedoman
pengajaran. Kemudian mecoba
contoh program pada pedoman
praktikum. Setelah mahasiswa
menerima semua materi baru
dilakukan pengujian soal
praktikum dengan standar nilai
yang telah ditentukan.
topik 3 topik 2
Tabel 3.1. Pelaksanaan Pengujian Pedoman Pembelajaran dan Pedoman Praktikum (Lanjutan)
No. Pelaksanaan Pengujian Pedoman
Pembelajaran
Pedoman Praktikum 4 Menjelaskan konsep dasar memory
Nvidia CUDA pada pedoman
pengajaran. Kemudian mencoba
contoh program pada pedoman
praktikum. Setelah mahasiswa
menerima semua materi baru
dilakukan pengujian soal
praktikum dengan standar nilai
yang telah ditentukan.
topik 4 topik 3
5 Menjelaskan dasar teori CUDA
Compilation kemudian
menjelaskan jenis-jenis CUDA
Runtime beserta contoh program
pada pedoman praktikum. Setelah
mahasiswa menerima semua
materi, baru dilakukan pengujian
soal praktikum dengan standar
nilai yang telah ditentukan.
topik 5 topik 4
6 Menjelaskan contoh-contoh
CUDA Library beserta
keunggulannya dalam
mempermudah user, kemudian
mempelajari CUBLAS Library
dan Thrust Library secara spesifik.
Setelah mahasiswa menerima
semua materi, baru dilakukan
pengujian soal praktikum.
topik 6 topik 5
Tabel 3.1. Pelaksanaan Pengujian Pedoman Pembelajaran dan Pedoman Praktikum (Lanjutan)
No. Pelaksanaan Pengujian Pedoman
Pembelajaran
Pedoman Praktikum 7 Menjelaskan dasar teori tentang
CUDA Optimization kemudian
mencoba contoh program pada
pedoman praktikum. Setelah
mahasiswa menerima semua materi
baru dilakukan pengujian soal
praktikum dengan standar nilai
yang telah ditentukan.
BAB IV
PENGUJIAN PEDOMAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian pedoman beserta analisis hasil
penilaian pedoman praktikum.
4.1. Pengujian oleh Dosen
Setiap pedoman yang telah selesai dikerjakan, pedoman akan diperiksa oleh dosen
pembimbing. Dosen pembimbing akan memberi masukan dan memeriksa
kekurangan yang terdapat pada pedoman, masukan yang diterima yaitu:
1. Penambahan flowchart pada pedoman praktikum.
2. Penambahan penjelasan pada contoh program.
3. Perbaikan contoh program.
4.2. Pengujian oleh Mahasiswa
Pengujian oleh mahasiswa dilakukan dengan 2 cara yaitu melalui kuesioner dan
penilaian pedoman praktikum. Mahasiswa yang mengisi kuesioner adalah
mahasiswa yang mengambil kelas dasar pemrograman sedangkan mahasiswa yang
mengikuti pengujian penilaian pedoman praktikum adalah mahasiswa yang telah
mengambil matakuliah pemrosesan paralel. Skala yang digunakan dalam pembuatan
kuesioner adalah skala likert, skala likert terdiri dari lima pilihan yaitu sangat setuju,
setuju, tidak pasti, tidak setuju dan sangat tidak setuju, pernyataan tersebut diberi
skor 5, 4, 3, 2 dan 1. Tetapi pada skripsi ini hanya akan diberikan 4 pilihan yaitu
sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju, pilihan tidak pasti
dihilangkan sehingga pernyataan diberi skor 4, 3, 2 dan 1. Kuesioner untuk
pedoman pembelajaran dan pedoman praktikum masing-masing diberi pernyataan
sejumlah 10 pernyataan. Tabel 4.1 merupakan pernyataan kuesioner pedoman
Tabel 4.1. Pernyataan Kuesioner Pedoman Pembelajaran
No. Pernyataan
1 Judul topik pedoman pembelajaran sesuai dengan
tujuan dan materi pedoman pembelajaran.
2 Materi dalam pedoman pembelajaran sesuai dengan
tujuan pedoman pembelajaran
3 Contoh-contoh program dalam pedoman dapat
membantu memahami materi.
4 Kesesuaian contoh-contoh program dengan materi.
5 Kesesuaian ringkasan dengan dengan materi.
6 Ringkasan dapat membantu mahasiswa memahami
materi.
7 Kesesuaian soal-soal latihan dengan materi.
8 Soal-soal latihan dapat menguji pemahaman
mahasiswa tentang materi.
9 Pedoman pembelajaran dapat diajarkan sesuai
dengan alokasi jam kuliah.
10 Format pedoman pembelajaran keseluruhan dapat
Tabel 4.2 merupakan kuesioner untuk pedoman praktikum.
Tabel 4.2. Pernyataan Kuesioner Pedoman Praktikum
Setelah kuesioner diisi oleh mahasiswa maka dilakukan uji hipotesis untuk
mendapatkan kesimpulan pengujian pedoman.
4.2.1. Uji Hipotesis
Uji hipotesis bertujuan untuk mendapatkan kesimpulan pengujian pedoman
berdasarkan data kuesioner.
No. Pernyataan
1 Materi dalam pedoman praktikum sudah sesuai
dengan tujuan pedoman praktikum.
2 Dasar teori dalam pedoman praktikum dapat
membantu memahami materi.
3 Kesesuaian dasar teori pedoman praktikum dengan
materi pedoman kuliah.
4 Contoh-contoh program sesuai dengan dasar teori.
5 Contoh-contoh program dapat membantu
memahami dasar teori.
6 Contoh-contoh program dapat membantu membuat
aplikasi.
7 Kesesuaian soal praktikum dengan dasar teori.
8 Kesesuaian soal praktikum dengan contoh program.
9 Soal praktikum dapat selesai dikerjakan sesuai
dengan alokasi jam praktikum.
10 Format pedoman praktikum keseluruhan dapat
Langkah-langkah uji hipotesis:
1. Menentukan Ho dan H1
Ho: responden tidak puas dengan kualitas pedoman
H1: responden puas dengan kualitas pedoman
2. Responden dapat dikatakan puas dengan kualitas pedoman apabila
mengisi kuesioner dengan skor lebih dari sama dengan 3.
3. Responden dapat dikatakan tidak puas dengan kualitas pedoman apabila
mengisi kuesioner dengan skor kurang dari 3.
4. Menentukan α = 0.05
5. Menentukan derajat bebas (db) = (k-1)(b-1)
=(5-1)(4-1) = 12
6. Menentukan nilai dari tabel x2
Tabel x2 = x2(α, db) maka didapat 21.02
Tabel 4.3 merupakan tabel tingkat kesetujuan responden terhadap pedoman
pembelajaran.
Tabel 4.3. Tingkat Kesetujuan Responden Pedoman Pembelajaran Pernyataan Tujuan Materi Ringkasan Soal Format Total
Sangat setuju 19 24 20 25 11 99
Setuju 63 88 57 49 25 282
Tidak setuju 3 15 9 12 7 46
Sangat tidak setuju
1 2 0 0 0 3
Tabel 4.4 merupakan tabel test Chi-Square pedoman pembelajaran.
Tabel 4.4. Test Chi-Square Pedoman Pembelajaran
Pernyataan Fo Fh Fo-Fh (Fo-Fh)2 (Fo-Fh)2
dapat disimpulkan responden tidak puas dengan kualitas pedoman pembelajaran.
Tabel 4.5. Tingkat Kesetujuan Responden Pedoman Praktikum Pernyataan Tujuan Dasar
Teori
Tabel 4.6 merupakan tabel test Chi-Square pedoman praktikum.
Tabel 4.6. Test Chi-Square Pedoman Praktikum
setuju
dapat disimpulkan responden puas dengan kualitas pedoman praktikum.
4.2.2. Analisis Pengujian Pedoman Praktikum Hasil pengujian praktikum dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7. Nilai Rata-Rata Pengujian
Praktikum Jumlah Peserta Nilai Rata-Rata
1 5 82
telah melampaui standar penilaian rata-rata 70, tetapi ada satu topik praktikum
yaitu topik praktikum nomor 3 yang gagal melampaui standar penilaian rata-rata
karena soal yang diberikan terlalu sulit sehingga peserta tidak dapat
mengerjakan soal praktikum. Selain itu jumlah peserta tidak bisa memenuhi
standar jumlah peserta sesuai dengan spesifikasi dikarenakan sulitnya mencari
peserta untuk mengikuti pengujian.
Tabel 4.8 menunjukkan nilai rata-rata pengujian berdasarkan IPK.
Kelompok 1 merupakan kelompok dengan ipk lebih dari sama dengan 3
sedangkan kelompok 2 merupakan kelompok dengan IPK kurang dari 3.
1 100 86.6 50 80 85 80
2 70 55 50 70 75 76.6
Selanjutnya akan dilakukan uji t untuk mengetahui apakah ada perbedaan
signifikan antara dua kelompok tersebut.
1. Langkah pertama adalah menentukan Ho dan H1.
Ho = Tidak terdapat perbedaan nilai yang signifikan antara dua kelompok
(µ1=µ2).
H1 = Terdapat perbedaan nilai yang signifikan antara dua kelompok
(µ1≠µ2).
2. Langkah kedua adalah menentukan kriteria penolakan.
Df = (n1+n2)-2 = (3+2)-2 = 3.
Maka di dapat nilai dari ttabel = 5.841dengan α=0.01
3. Langkah ketiga adalah menghitung nilai thitungdengan persamaan 2.3.
$ = ((1 − 1)$1 + ((2 − 1)$2(1 + (2 − 2 ,(1 + (2
(1(2
Dengan standar deviasi
$ = ∑(% − %̅)(
Contoh menghitung uji t untuk penilaian topik 1
$1 = ( -- --) !( -- --). =0
$2 = (/- /-) !(/- /-) !(/- /-). =0
$ = 0
=%1 − %2$
=100 − 700
= tidak terdefinisi
Tabel 4.9 menunjukkan hasil uji t untuk semua topik pedoman praktikum
Tabel 4.9. Hasil Uji t Pedoman Praktikum
Topik 3453678 339:;< Keterangan Kesimpulan
1 tidak terdefinisi 5.841
2 4.52 5.841 t hitung < t tabel Tidak ada perbedaan 3 tidak terdefinisi 9.925
4 3.87 5.841 t hitung < t tabel Tidak ada perbedaan 5 tidak terdefinisi 5.841
6 0.79 5.841 t hitung < t tabel Tidak ada perbedaan
Hasil uji t menunjukkan bahwa t hitung < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak
sehingga dapat disimpulkan tidak ada perbedaan signifikan antara 2 kelompok
untuk topik praktikum nomor 2, 4 dan 6. Tetapi hasil uji t untuk topik praktikum
nomor 1, 3 dan 5 tidak dapat disimpulkan karena hasil perhitungan standar
deviasi adalah 0 sehingga hasil t hitung menjadi tidak bisa didefinisikan.
Kesimpulan dari analisis pengujian pedoman praktikum adalah tidak ada
perbedaan signifikan nilai antara kelompok dengan ipk lebih dari sama dengan 3
dengan ipk kurang dari 3. Walaupun melalui uji t masih ada 3 topik praktikum
yang tidak terdefinisi sehingga 5 topik praktikum dinyatakan dapat membantu
mahasiswa dalam memahami materi sedangkan 1 topik praktikum masih
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dijabarkan kesimpulan yang didapatkan selama pengerjaaan
skripsi yang meliputi perancangan, realisasi dan pengujian. Pada bab ini juga akan
dipaparkan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk pengembangan skripsi
ini.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan perancangan, realisasi dan pengujian skripsi didapat beberapa
kesimpulan yaitu:
1. Pemrosesan paralel dapat dilakukan pada Nvidia CUDA dan pemrosesan
paralel pada Nvidia CUDA dapat meningkatkan kinerja CPU dalam
pemrosesan data.
2. Hasil uji hipotesis untuk pedoman pembelajaran dan pedoman praktikum
yaitu responden tidak puas terhadap pedoman pembelajaran dan responden
puas terhadap pedoman praktikum.
3. Pengujian 6 topik pedoman praktikum melampaui standar rata-rata 70 untuk
5 topik praktikum, sedangkan 1 topik masih membutuhkan perbaikan untuk
melampaui standar rata-rata.
5.2. Saran Pengembangan
Beberapa saran yang penulis dapat berikan untuk pengembangan skripsi ini adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatkan jumlah peserta untuk pengujian agar mendapatkan hasil uji
beda yang valid.
2. Menambah fasilitas VGA Nvidia CUDA di BB-5 agar praktikum dapat
berjalan dengan lancar dan jumlah peserta praktikum dapat ditambah.
3. Membuat aplikasi CUDA dengan menggabungkan beberapa unit PC (Cluster
CUDA) dapat dilakukan untuk pengembangan aplikasi Nvidia CUDA.
4. Apabila ingin melakukan uji validalitas dan uji reabilitas sebaiknya dengan
cara membandingkan dua kelompok mahasiswa yang diberi perlakuan
DAFTAR PUSTAKA
[1] Benchmark reviews, “ Nvidia GF 100 GPU Fermi Architecture”, diakses
dalam
http://benchmarkreviews.com/index.php?option=com_content&task=view&id
=518&Itemid=72&limit=1&limitstart=2 pada 22 Agustus 2012.
[2] Farber, Rob, ”CUDA Application Design And Development”, MK, 2011.
[3] Guru 3D, “Geforce GTX 680 review”, diakses dalam
http://www.guru3d.com/articles_pages/geforce_gtx_680_review,3.html pada
22 Agustus 2012.
[4] Harvard, “Harvard recognized by NVIDIA as a CUDA Center of Excellence”,
dikases dalam
http://www.seas.harvard.edu/news-events/news-
archive/2009/harvard-recognized-by-nvidia-as-a-cuda-center-of-excellence-nvidia/?searchterm=None pada 10 April 2012.
[5] Kirk David B., Hwu Wen-mei W., ”Programming Massively Parallel
Processors”, MK, 2010.
[6] Mardalis, “Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal”, PT. Bumi Aksara,
Jakarta, 2008.
[7] Nvidia, “NVIDIA CUDA Architecture Introduction & Overview”, Nvidia,
2009.
[8] Nvidia, ”NVIDIA CUDA C Programming Guide version 4”, Nvidia, 2011.
[9] Nvidia, ” NVIDIA CUDA C Programming Guide version 4.2”, Nvidia, 2012.
[10] Nvidia, ”NVIDIA Fermi Compute Architecture”, Nvidia.
[11] Nvidia, “Tokyo Institute of Technology Selected as Japan’s First CUDA
Center of Excellence”, diakses dalam
http://www.nvidia.com/object/io_1270716327243 pada 10 April 2012.
[12] Sanders J., Kandrot E., “CUDA By Example”, Addison-Wesley, 2010.
[13] Susanto, Stephanus H., “Sistem Operasi Android pada Kuliah Mobile
Programming”, FTEK-UKSW, Salatiga, 2011. (Laporan Tugas Akhir untuk
[14] Tom’s hardware, “Nvidia Powering World’s Most Poweful Supercomputer”,
diakses dalam
http://www.tomshardware.com/news/Tesla-Titan-Cray-XK6-Supercomputer-Steve-Scott,13669 pada 10 April 2012.
[15] Wikipedia, “CUDA”, diakses dalam http://en.wikipedia.org/wiki/CUDA
pada 8 Februari 2012.
[16] Wikipedia, ”GDDR5”, diakses dalam http://en.wikipedia.org/wiki/GDDR5
pada 1 Mei 2012.
[17] Wikipedia, ” Graphics processing unit”, diakses dalam
http://en.wikipedia.org/wiki/Graphics_processing_unit pada 1 Mei 2012.