• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 672007163 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 672007163 Full text"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

1)

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

2)

Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

3)

Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Persebaran Nasabah Bank Perkreditan Rakyat

Restu Klepu Makmur dengan Menggunakan

Sistem Informasi Geografis

1)

Tomy Wirasandy, 2) Frederik Samuel Papilaya, 3) Charitas Fibriani

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1) tomywirasandy@gmail.com, 2) samuel.papilaya@gmail.com,

3)

charitasfibriani@yahoo.com

Abstract

Bank Perkreditan Rakyat Restu Klepu Makmur is one of the Bank Perkreditan Rakyat in Salatiga area. So far in the search for new customers, the customer search using media brochures and friend connections. Geographic Information Systems Technology will display a map of the location distribution of the customers so it will be a solution in the search for new customers. This paper will apply the Google Maps API as one of the tools of Geographic Information Systems to map the spread of customer locations of Bank Perkreditan Rakyat Restu Klepu Makmur. As a result, it was found that the application of Geographic Information System can display a map of the location distribution of customers by region and prospects for its customers.

Keywords: GIS, Google Maps API

Bank Perkreditan Rakyat Restu Klepu Makmur adalah salah satu Bank Perkreditan Rakyat yang berada di wilayah Salatiga. Selama ini dalam mencari nasabah baru, bagian pencari nasabah menggunakan media brosur dan koneksi teman. Teknologi Sistem Informasi Geografis akan menampilkan peta lokasi persebaran nasabah sehingga menjadi

salah satu solusi dalam mencari nasabah baru. Penelitian ini akan menerapkan Google

Maps API sebagai salah satu tools Sistem Informasi Geografis untuk memetakan lokasi persebaran nasabah Bank Perkreditan Rakyat Restu Klepu Makmur. Sebagai hasil, didapatkan bahwa aplikasi Sistem Informasi Geografis ini dapat menampilkan peta lokasi persebaran nasabah menurut wilayah dan prospek nasabahnya.

Kata Kunci : SIG, Google Maps API

1. Pendahuluan

(2)

2

secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Usaha BPR meliputi, menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; memberikan kredit; menyediakan pembinaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia, deposito berjangka, sertifikat deposito dan tabungan pada bank lain [1].

BPR Restu Klepu Makmur adalah salah satu BPR yang berada di wilayah Salatiga. Selama ini BPR Restu Klepu Makmur mencari nasabah menggunakan media brosur dan koneksi teman atau saudara. Media brosur memiliki sifat tidak tahan lama karena akan rusak terkena air. Media koneksi sangat tergantung pada individu seorang pencari nasabah itu sendiri, semakin banyak teman atau saudaranya, semakin banyak pula koneksinya, jika teman atau saudaranya sedikit, maka sedikit pula koneksinya.

Seiring berkembangnya jaman, dunia teknologi semakin berkembang. Pencarian nasabah baru kini dapat dilakukan dengan Sistem Informasi Geografis. Sistem Informasi Geografis digunakan untuk memetakan lokasi persebaran nasabah. Google Maps API merupakan salah satu tools Sistem Informasi Geografis. Kelebihan Google Maps API yaitu gratis, loading cepat dibandingkan dengan Google Earth, mempunyai fasilitas foto satelit, peta hibrida serta mempunyai fasilitas rute jalan. Pentingnya Google Maps API dalam proses pencarian nasabah yaitu untuk menampilkan titik-titik lokasi nasabah pada peta persebaran. Titik-titik lokasi nasabah dapat menampilkan informasi nasabah seperti alamat, program yang diambil, status lunas/belum lunas program kredit, dan informasi lain yang telah disimpan dalam database sistem. Google Maps API juga dilengkapi dengan fasilitas foto satelit. Fasilitas foto satelit dapat memberikan gambaran permukaan bumi secara nyata sehingga kaitannya dalam pencarian nasabah dapat membantu pencari nasabah/Accounting Officer mengenali geografis lokasi nasabah yang akan diprospek.

2. Kajian Pustaka

Penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Google Maps API dalam Website

Referensi Wisata Indonesia Menggunakan Teknologi Ajax” [2], bahwa Google Maps API dapat membantu pembuatan aplikasi website referensi wisata, dimana dengan teknologi Ajax yang dimiliki oleh Google Maps API, aplikasi dapat memanggil dan menampilkan peta dan tanda-tanda yang diberikan pada peta yang ada. Aplikasi yang dibangun dapat memberi referensi tentang lokasi-lokasi wisata yang ada di beberapa kota besar di Indonesia, bagi para wisatawan.

Penelitian yang berjudul “Perancangan Aplikasi Pengolahan Report untuk

Accounting officer berbasis Web dengan Penerapan Google Maps API (Studi

Kasus : PT. Gunung Jati)” [3], dinyatakan bahwa apliksi pengolahan report

(3)

data-3

data informasi pegawai, penjualan, barang dan customers sehingga pencarian data dan pengembangan target penjualan dapat dilihat secara detail disetiap cabang perusahaan.

Sedangkan melalui penelitian ini, akan dibahas tentang penerapan Google Maps API pada Sistem Informasi Geografis persebaran nasabah Bank Perkreditan Rakyat. Sistem ini akan memberikan informasi persebaran nasabah berdasarkan lokasi kepada bagian Accounting officer. Sistem ini juga memberikan informasi data nasabah lama yang berpotensi untuk diprospek ke program BPR lain seperti tabungan dan deposito.

Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan [4]. Pada pengertian lain, SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut [4].

SIG untuk dapat beroperasi membutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) juga manusia yang mengoperasikannya (brainware). Diagram komponen SIG dapat dilihat pada Gambar 1 [5].

Gambar 1 Diagram Komponen SIG [5]

(4)

4

geometri, query, overlay, buffer, join table dan sebagainya [5]; e) Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis dan data atribut. Data grafis/spasial ini merupakan data yang merupakan representasi fenomena permukaan bumi yang memiliki referensi (koodinat) berupa peta, foto udara, citra satelit dan sebagainya atau hasil dari interpretasi data-data tersebut. Sedangkan data atribut misalnya data sensus penduduk, catatan survei, data statistik lainnya. Kumpulan data-data dalam jumlah besar dapat disusun menjadi sebuah basisdata. Jadi dalam SIG juga dikenal adanya basisdata yang disebut sebagai basisdata spasial (spatial database)

[5].

Data spasial merupakan salah satu item dari informasi, dimana didalamnya terdapat informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawah permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfir. Data spasial dan informasi turunannya digunakan untuk menentukan posisi dari identifikasi suatu elemen di permukaan bumi. Terdapat dua model dalam data spasial, yaitu model data raster dan model data vektor. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, selain itu dalam pemanfaatannya tergantung dari masukan data dan hasil akhir yang akan dihasilkan. Model data tersebut merupakan representasi dari obyek-obyek geografi yang terekam sehingga dapat dikenali dan diproses oleh komputer. [6]

Google Maps merupakan salah satu penyedia layanan pemetaan dan kartografi berbasis web dengan waktu loading yang relatif lebih cepat. Google Maps juga menampilkan peta secara tiled map dan menyediakan layanan script API (Aplication Program Interface) yang kaya dan bisa dikembangkan dengan mudah. Google Maps API menyediakan kumpulan objek dan metode dalam JavaScript dan Flash yang dapat digunakan dalam web kita sendiri. Banyak teknologi dan pola web yang dapat digunakan bersama Google Maps API. Google Maps API sendiri masih terus berkembang, fitur yang disediakannya terus bertambah. Google menyediakan peta dan gambar satelit yang mengijinkan pengguna untuk mengubah atau menambah fitur yang disediakan sehingga dapat mempermudah pengguna untuk memvisualisasikan data spasial yang ada dan memungkinkan peta untuk melakukan perbesaran sedetail mungkin. [7]

(5)

5

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Restu Klepu Makmur adalah salah satu BPR yang berada di wilayah Salatiga. BPR Restu Klepu Makmur mempunyai tiga program, yaitu : a) Program Kredit, kelebihan program kredit di BPR Restu Klepu Makmur adalah simpanan dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yaitu lembaga dibawah Bank Indonesia. Syarat menjadi nasabah kredit yaitu jaminan BPKB roda dua/empat atau sertifikat tanah, fotocopy KTP Suami Istri, fotocopy STNK yang masih berlaku, fotocopy PBB (Pajak Bumi Bangunan) untuk jaminan sertifikat tanah, fotocopy Kartu Keluarga dan fotocopy rekening listrik; b) Program Deposito, kelebihan program deposito di BPR Restu Klepu makmur adalah dapat dijadikan jaminan kredit. Syarat menjadi nasabah deposito yaitu fotocopy KTP calon nasabah deposito; c) Program Tabungan, kelebihan program tabungan di BPR Restu Klepu Makmur adalah bebas biaya administrasi bulanan, bebas disetor dan diambil setiap saat selama jam kerja dan bunga tabungan dari saldo harian. Syarat menjadi nasabah tabungan yaitu fotocopy KTP calon nasabah tabungan.

3. Metode Perancangan Sistem

Metode yang digunakan adalah metode Prototyping. Gambar 2 adalah skema model prototyping.

Gambar 2 Model Prototyping [10]

(6)

6

utama untuk mencari nasabah. Accounting Officer mempunyai hak untuk melihat informasi data nasabah. Halaman prospek harus dapat digunakan untuk melihat informasi persebaran nasabah menurut lokasi.

Tahap kedua adalah pembuatan perancangan sistem. Pembuatan perancangan sistem yang digunakan adalah dengan desain-desain tampilan antar muka aplikasi. Setiap desain halaman aplikasi dijelaskan secara detail dengan DFD (Data Flow Diagram).

Tahap ketiga adalah evaluasi dan revisi prototype. Evaluasi dilakukan dengan bapak Yudo, bagian Accounting Officer Lending BPR Restu Klepu Makmur. Pada evaluasi prototype pertama, didapatkan bahwa sistem telah memenuhi kebutuhan user yaitu peta nasabah dan prospek wilayah tetapi user menginginkan adanya prospek nasabah untuk memeliharan nasabah lama serta peta persebaran nasabah dipisah menurut program BPR. Prototype kedua dibuat berdasarkan kebutuhan setelah evaluasi prototype pertama. Pada evaluasi prototype kedua, didapatkan bahwa sistem telah memenuhi memenuhi kebutuhan user yaitu melihat prospek nasabah lama serta pembagian persebaran nasabah menurut program BPR tetapi user menginginkan adanya fitur untuk melihat nasabah kredit yang angsurannya sudah selesai atau belum. Prototype ketiga dibuat berdasarkan kebutuhan setelah evaluasi prototype kedua. Pada evaluasi prototype ketiga, didapatkan bahwa kebutuhan user untuk dapat melihat report angsuran nasabah kredit telah terpenuhi. Prototype yang telah memenuhi semua kebutuhan user adalah prototype ketiga, jadi prototype yang akan dipakai oleh user adalah prototype ketiga.

Perancangan sistem menggunakan DFD (Data Flow Diagram). Diagram konteks atau DFD level nol dari sistem yang akan dibangun terlihat pada Gambar 3.

Admin User

0 Sistem Informasi

Geografis Persebaran Nasabah BPR Data nasabah

Data nasabah Data nasabah

Kriteria data

Gambar 3 DFD Level Nol

(7)

7

Tb_nasabah Tb_kredit Tb_tabungan Tb_deposito

Data nasabah

Data nasabahRequest data Data nasabah proses persebaran nasabah, proses prospek wilayah dan proses prospek nasabah dapat dijabarkan kembali secara terperinci. Penjabaran dari DFD level satu disebut DFD level dua, dimana setiap proses akan diperinci kembali sehingga aliran data pada sistem ini terlihat jelas.

Admin

(8)

8

menerima data deposito dari admin. Tabel tb_nasabah menerima data nasabah dari proses input data nasabah kredit, tabungan dan deposito. Pada DFD level dua proses satu dapat diperinci lebih detail seperti Gambar 6 berikut.

Admin nasabah kredit, input data keuangan nasabah kredit dan input data kredit nasabah kredit. Pada proses input data pribadi nasabah kredit, tabel tb_data_pribadi akan menerima data pribadi dari admin. Pada proses input data keuangan nasabah kredit, admin akan mengirimkan data keuangan kemudian disimpan di tabel tb_data_keuangan. Pada proses input data kredit nasabah kredit, tabel tb_kredit akan menerima data kredit dari admin.

Admin

(9)

9

Gambar 8 adalah DFD level tiga proses satu (input data nasabah deposito). Pada DFD level tiga proses satu terdapat tiga proses yaitu input data pribadi nasabah deposito, input data keuangan nasabah deposito dan input data tabungan nasabah deposito. Pada proses input data pribadi nasabah deposito, tabel tb_data_pribadi akan menerima data pribadi dari admin. Pada proses input data keuangan nasabah deposito, admin akan mengirimkan data keuangan kemudian disimpan di tabel tb_data_keuangan. Pada proses input data deposito nasabah deposito, tabel tb_tabungan akan menerima data deposito dari admin.

Admin

Data deposito Data nasabah Data nasabah Data nasabah

Gambar 9 DFD Level Dua Proses Dua

Gambar 9 adalah DFD level dua proses dua (kelola nasabah). Pada DFD level dua proses dua terdapat tiga proses yaitu kelola nasabah kredit, kelola nasabah tabungan dan kelola nasabah deposito. Pada proses kelola nasabah kredit, tabel tb_kredit akan menerima data kredit kemudian admin akan menerima data kredit dan data nasabah. Pada proses kelola nasabah tabungan, tabel tb_tabungan akan menerima data tabungan kemudian admin akan menerima data tabungan dan data nasabah. Pada proses kelola nasabah deposito, tabel tb_deposito akan menerima data deposito kemudian admin akan menerima data deposito dan data nasabah. Tabel tb_nasabah menerima data nasabah dari proses kelola nasabah kredit, tabungan dan deposito.

(10)

10

user Request data Request data

Data angsuran input angsuran kredit dan view reporting kredit. Pada proses view nasabah kredit, tabel tb_kredit menerima request data kemudian admin akan menerima data kredit. Pada proses edit data nasabah kredit, tabel tb_kredit menerima data kredit, admin juga akan menerima data kredit. Pada proses hapus data nasabah kredit, tabel tb_kredit menerima request data kemudian admin menerima data kredit. Pada proses input angsuran kredit, tabel tb_angsuran_kredit menerima data angsuran dari admin kemudian user akan menerima data angsuran sesuai request.

(11)

11 proses view nasabah deposito, edit data nasabah deposito, dan hapus data nasabah deposito. Pada proses view nasabah deposito, tabel tb_ deposito menerima request data kemudian admin akan menerima data deposito. Pada proses edit data nasabah deposito, tabel tb_ deposito menerima data deposito, admin juga akan menerima data deposito. Pada proses hapus data nasabah deposito, tabel tb_ deposito menerima request data kemudian admin menerima data deposito.

Admin persebaran nasabah, admin dan user menerima peta nasabah, tabel tb_kredit, tb_tabungan dan tb_deposito menerima request data. DFD level dua proses tiga

Request data Request data

(12)

12

Terdapat tiga proses pada Gambar 14 DFD level tiga proses tiga, yaitu proses persebaran nasabah kredit, tabungan dan deposito. Pada proses persebaran nasabah kredit, tabel tb_kredit menerima request data kemudian admin dan user menerima peta nasabah kredit. Pada proses persebaran nasabah tabungan, tabel tb_tabungan menerima request data dari user dan admin kemudian user dan admin menerima peta nasabah tabungan. Pada proses persebaran nasabah deposito, tabel tb_deposito menerima request data kemudian admin dan user akan menerima peta nasabah deposito.

Admin

4.1 Pencarian

wilayah

4.2 Lihat prospek

wilayah Tb_kredit

User

Request data

Request data

Request data

Data kredit

Data nasabah Data nasabah

Data nasabah Tb_tabungan

Tb_deposito Request data

Data tabungan

Request data

Data deposito

Gambar 15 DFD Level Dua Proses Empat

Terdapat dua proses pada Gambar 15 DFD level dua proses empat, yaitu proses pencarian wilayah dan proses lihat prospek wilayah. Pada proses pencarian wilayah, admin dan user mengirimkan request data pada tabel tb_kredit, tb_tabungan, tb_deposito kemudian admin dan user akan menerima data nasabah. Pada proses lihat prospek wilayah, tabel tb_kredit, tb_tabungan dan tb_deposito menerima request kemudian admin dan user menerima data nasabah.

Admin

5.1 Pencarian

nasabah

5.2 Lihat prospek

nasabah Tb_kredit

User

Request data

Request data

Request data

Data kredit

Data nasabah Data nasabah

Data nasabah Tb_tabungan

Tb_deposito Request data

Data tabungan

Request data Data deposito

Gambar 16 DFD Level Dua Proses Lima

(13)

13

Perancangan ERD (Entity Relationship Diagram)

nasabah

Gambar 17 ERD (Entity Relationship Diagram)

Terdapat 12 entitas pada Gambar 17 ERD (Entity Relationship Diagram). Entitas data pribadi dan keuangan nasabah merupakan bagian dari entitas nasabah. Entitas kelurahan, kecamatan dan kabupaten merupakan bagian dari entitas data pribadi. Entitas nasabah dapat mengambil kredit, tabungan dan deposito. Jika nasabah mengambil kredit, terdapat entitas angsuran kredit yang perlu dilakukan oleh nasabah. Entitas agunan merupakan bagian dari entitas kredit. Entitas program diperlukan dalam entitas kredit, tabungan dan deposito.

(14)

14

4. Implementasi dan Analisa Hasil

Pembuatan tabel-tabel pada database dibuat menggunakan MySQL. Nama database yang dibuat untuk keperluan sistem adalah petanasabah dengan total tabel yang ada adalah 13 tabel, dapat dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18Database Petanasabah

Pada Gambar 18 terdapat 13 tabel, yaitu tbl_agunan, tbl_angsuran_kredit, tbl_data_pribadi, tbl_deposito, tbl_kabupaten, tbl_kecamatan, tbl_kelurahan, tbl_keuangan_nasabah, tbl_kredit, tbl_nasabah, tbl_pengguna, tbl_program, dan tbl_tabungan.

Implementasi aplikasi persebaran nasabah BPR yang berupa halaman persebaran nasabah, digunakan untuk menampilkan persebaran nasabah dengan teknologi Google Maps. Gambar 19 adalah tampilan halaman persebaran nasabah.

Gambar 19 Halaman Persebaran Nasabah

(15)

15

Kode Program 1 merupakan kode program untuk inisialisasi API Key. Kode Program 1 Kode Program untuk Inisialisasi API Key

<head>

<link href="style.css" rel="stylesheet" type="text/css" /> <script

src="http://maps.google.com/maps?file=api&amp;v=2&amp;sensor=fa lse&amp;key=AIzaSyAgnXUt0sXS6DEw4pdONbZFlBwfKUiKHUA"

type="text/javascript"> </script>

</head>

Halaman prospek wilayah merupakan halaman untuk menampilkan data nasabah menurut lokasi desa/kelurahan. Gambar 20 adalah tampilan halaman prospek wilayah.

Gambar 20 Halaman Prospek Wilayah

Gambar 20 merupakan halaman prospek wilayah. Terdapat pilihan pencarian menurut kecamatan. Kecamatan yang dibangun secara default adalah kecamatan di wilayah Salatiga yaitu Sidorejo, Tingkir, Argomulyo dan Sidomukti. Link ke halaman user merupakan link untuk kembali ke halaman utama user. Link logout digunakan untuk keluar dari sistem. Terdapat link untuk melihat peta prospek wilayah yang dipilih. Gambar 21 adalah peta prospek wilayah.

Gambar 21 Peta Prospek Wilayah

(16)

16

akan tampil pada peta. Pada Gambar 21 adalah peta prospek wilayah Kecamatan sidorejo.

Halaman prospek nasabah digunakan untuk menampilkan data nasabah yang memiliki kriteria khusus untuk dipromosikan ke program BPR lain yaitu tabungan, deposito dan arisan. Gambar 22 adalah tampilan halaman user prospek nasabah.

Gambar 22 Halaman Prospek Nasabah

Halaman prospek nasabah digunakan untuk menampilkan data nasabah dengan kondisi tertentu. Kondisi disesuaikan dengan kebutuhan potensial nasabah untuk program BPR yaitu kredit, tabungan dan deposito. Jika user memilih prospek kredit, maka nasabah kredit yang muncul adalah nasabah kredit dengan status selesai. Jika user memilih prospek kredit, maka semua nasabah tabungan dan deposito yang muncul. Jika user memilih prospek tabungan, maka semua nasabah kredit dan deposito muncul. Jika user memilih prospek deposito, maka semua nasabah kredit, tabungan dan deposito muncul. Terdapat link untuk melihat peta prospek nasabah yang dipilih. Gambar 23 adalah peta prospek wilayah.

Gambar 23 Peta Prospek Nasabah

(17)

17

Pengujian sistem dilakukan dua tahap yaitu pengujian pertama menggunakan metode Blackbox testing dan pengujian kedua dilakukan oleh beberapa Bank Perkreditan Rakyat di Salatiga. Pengujian Blackbox dilakukan untuk menemukan kesalahan yang terjadi seperti fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan struktur data, kesalahan kinerja, dan kesalahan inisialisasi. Pengujian pertama dilakukan pada pengguna Sistem Informasi Geografis persebaran nasabah BPR ini. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Tabel Pengujian

No Poin Pengujian Validasi Hasil Seharusnya Status Uji

1. Loginadmin Username benar

Password benar

Berhasil login

sebagai admin

Berhasil

Username kosong/salah

Password kosong/salah

Gagal login Berhasil

Username benar

Password kosong/salah

Gagal login Berhasil

Username kosong/salah

Password benar

Gagal login Berhasil

2. Proses lihat data nasabah Melihat semua data

nasabah

Berhasil menampilkan semua data nasabah

Berhasil

3. Proses tambah data

nasabah

Menambahkan data

nasabah baru

Berhasil mengubah data nasabah

Berhasil

5. Proses hapus data

nasabah

Menghapus salah satu data nasabah

Berhasil

menghapus salah

satu data nasabah

Berhasil

6. Proses pencarian

nasabah

Mencari data nasabah berdasarkan nama atau

sebagian huruf dari

nama nasabah

Berhasil

menampilkan data

nasabah berdasar

huruf yang

diinputkan

Berhasil

7. Proses lihat persebaran

nasabah

Melihat persebaran

nasabah pada peta

Google Maps

Menampilkan persebaran nasabah

pada peta Google

Maps

Berhasil

8. Proses ganti Password Mengganti Password Password terganti Berhasil

9. Proses logout Keluar dari sistem Keluar dari sistem,

menuju halaman

login

Berhasil

Dari data pada Tabel 1 dapat diartikan bahwa aplikasi yang dibuat pada sisi admin sudah berfungsi dengan benar dan sesuai dengan yang diharapkan.

(18)

18

Hasil pengujian aplikasi Sistem Informasi Geografis persebaran nasabah BPR dengan menggunakan teknologi Google Maps API seperti Tabel 2.

Tabel 2 Tabel Pengujian Aplikasi

No. Pertanyaan Sangat

Mudah

Mudah Cukup Sulit Sangat

Sulit

Total

1. Apakah aplikasi

ini mudah dimengerti?

14 6 - - - 20

2. Apakah aplikasi

ini mudah dijalankan?

10 10 - - - 20

3. Apakah tulisan

pada aplikasi ini mudah dibaca?

6 14 - - - 20

Sangat Menarik

Menarik Cukup Tidak

Menarik

Sangat Tidak Menarik

4. Apakah aplikasi

ini memiliki desain yang menarik?

- 5 15 - - 20

Sangat Mudah

Mudah Cukup Sulit Sangat

Sulit

5. Apakah

tampilan peta dapat dibaca dengan mudah?

2 2 16 - - 20

6. Apakah aplikasi

ini membantu anda dalam mencari nasabah baru?

- 14 6 - - 20

7. Apakah aplikasi

ini membantu anda dalam penyebaran brosur?

- 10 10 - - 20

Tabel 2 merupakan hasil pengujian aplikasi secara langsung ke BPR. Berdasarkan uji aplikasi pada Tabel 2 didapatkan hasil bahwa sistem telah memenuhi kebutuhan dalam memberikan informasi persebaran nasabah BPR sehingga dapat membantu mencari nasabah baru.

5. Simpulan

(19)

19

persebaran nasabah. Sistem dapat menampilkan peta persebaran nasabah menurut jumlah nasabah pada kecamatan tertentu sehingga dapat memberikan informasi data nasabah kepada Accounting Officer dalam mencari nasabah baru. Sistem juga dapat menampilkan peta persebaran nasabah yang potensial untuk program BPR lain seperti kredit, tabungan dan deposito sehingga membantu Accounting Officer dalam memelihara nasabah lama agar tetap menjadi nasabah BPR Restu Klepu Makmur.

6. Daftar Pustaka

[1] Herri, 2006, Studi Peningkatan Peran Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam Pembiayaan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Sumatera Barat,

(http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/ED5A6521-FF67-4868-A12B-983C24B7052D/952/StudiPeningkatanPeranBankPerkreditanRakyatBPRDa lam.pdf), Diakses tanggal 15 Maret 2012.

[2] Setyanto, Risdiawan 2010, Pemanfaatan Google Maps API dalam Website Referensi Wisata Indonesia Menggunakan Teknologi Ajax. Skripsi Program S1 Fakultas teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

[3] Wardhana, Teguh Andhi, 2010, Perancangan Aplikasi Pengolahan Report untuk Sales Marketing berbasis Web dengan Penerapan Google Maps API. Skripsi Program S1 Fakultas teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

[4] Aini, Anisah, 2010, Sistem Informasi Geografis Pengertian dan Aplikasinya, (http://p3m.amikom.ac.id/p3m/dasi/juni07/02%20-%20STMIK%20AMIKOM%20Yogyakarta%20Sistem%20Informasi%20G eografi,%20Pengertian%20dan%20Pemanfaatannya.pdf), Diakses tanggal 30 Maret 2012.

[5] Darmawan, Arief, 2003, Pengantar GIS (Geographical Information System), (http://www.slideshare.net/suryadi831/sig-sekilas), Diakses tanggal 29 Maret 2012.

[6] Gumelar, Dhani, 2007, Data Spasial, (http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2007/06/dhani-dataspasial.doc), Diakses tanggal 30 Maret 2012.

[7] IPB, 2011, BAB II Tinjauan Pustaka_ G11aso.pdf, (http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/47044/BAB%20II% 20Tinjauan%20Pustaka_%20G11aso.pdf?sequence=4), Diakses tanggal 15 April 2012.

(20)

20

[8] Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan. 2011. Keyhole Markup Language, (http://appgis.dephut.go.id/appgis/kml.aspx), Diakses tanggal 30 Maret 2012.

[9] Wikipedia. 2011. Keyhole Markup Language,

(http://en.wikipedia.org/wiki/Keyhole_Markup_Language), Diakses tanggal 15 April 2012.

Gambar

Gambar 1 Diagram Komponen SIG [5]
Gambar 2 Model Prototyping [10]
Gambar 3 DFD Level Nol
Gambar 5 DFD Level Dua Proses Satu
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penelitian ini selain bertujuan untuk mendapatkan suatu informasi mengenai growth and yield juga mengkuantifikasikan

Penelitian tentang keadilan distribusi kompensasi pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, diantaranya dilakukan oleh Nugraheni dan Wijayanti (2009) menyatakan bahwa

Struktural dalam kabinet saya kedepannya dapat menstimuluskan pemikira-pemikiran baru dan fresh dalam menghasilkan sebuah program kerja yang sesuai dengan harapan

Pemberian ekstrak tempe memberikan efek positif pada kualitas tulang tikus pascamenopause, yang ditandai dengan peningkatan kadar kalsium tulang, fosfor tulang,

Selain itu, mereka pun diarahkan untuk memahami tujuan penguasaan gramatikal, leksikal, ragam bahasa, pengetahuan terhadap jenis teks, pengetahuan budaya masyarakat

Faktor mikro ekonomi merupakan faktor yang berada dalam perusahaan itu sendiri, antara lain ditunjukan oleh rasio keuangan perusahaan seperti laba bersih per lembar saham

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ni Desak Gede Suastini, penelitiannya berjudul ″Kemampuan Memahami Hubungan Intertekstual antara Puisi Karya Amir Hamzah

mengkhianati perjanjian damai yang sedang digagas. Nilai-nilai moralitas politik Sebagaimana kita ketahui, bahwa masa Jahiliyah adalah sebuah masa yang penuh gejolak. Perang