• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. New RENSTRA 2013-2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "1. New RENSTRA 2013-2018"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

i KATA PENGANTAR

Berdasarkan ketentuan bahwa untuk memberikan panduan

arah kebijakan operasional Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD )

diwajibkan membuat atau menyusun Rencana Strategi ( RENSTRA )

SKPD. Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo yang telah

dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Probolinggo Nomor 36 Tahun

2008 dengan tugas dan fungsinya untuk memelihara dan

menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat,

menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati, memiliki

RENSTRA sebagai kerangka acuan dalam operasional pelaksanaan

tugas pokok dan fungsinya.

Satuan Polisi Pamong Praja sebagai penyelenggara sebagian

urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah, maka ada suatu

kewajiban yang harus dilakukan yaitu menyusun Rencana Strategis

SKPD. Guna memenuhi kewajiban tersebut dengan petunjuk dan

bimbingan Allah SWT, kami dapat menyusun Rencana Strategis

Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2013 – 2018 dengan lancar.

Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Probolinggo berdasarkan :

1. Penjabaran dari visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Probolinggo;

2. Visi dan misi Bupati terpilih periode 2013 – 2018 “Visi:

Terwujudnya Kabupaten Probolinggo yang Sejahtera,

Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan, dan Berakhlak

Mulia;

3. RPJMD Kabupaten Probolinggo;

4. Tugas pokok, fungsi dan kewenangan Satuan Polisi Pamong

Praja Kabupaten Probolinggo;

5. Peraturan Perundang-Undangan yang mengatur tentang Satuan

Polisi Pamong Praja.

Kami menyadari dengan sepenuh hati Rencana Strategi

RENSTRA ) yang kami susun untuk jangka waktu 2013 – 2018 ini dirasa masih sangat sederhana dan masih jauh dari kesempurnaan,

namun setidaknya dapat dijadikan sebagai panduan atau acuan

dalam mengemban tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja

(2)

ii

telah selesainya penyusunan Rencana Strategis ( RENSTRA ) Satuan

Polisi Pamong Praja ini tak lupa kami ucapkan terima kasih yang tak

terhingga kepada seluruh jajaran Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Probolinggo dan semua pihak yang terkait, sehingga dapat

terselesaikan dengan baik, semoga Allah SWT berkenan menerimanya

sebagai amal ibadah.

Demikian yang dapat kami susun semoga dapat bermanfaat,

terutama bagi SKPD Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Probolinggo dan pihak – pihak yang berkepentingan.

Probolinggo, Desember 2013

KEPALA

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

H. ACHMAD ARUMAN, MM

Pembina Tk.I

(3)

iii

Kedudukan dan Peranan RENSTRA SKPD dalam Perencanaan Daerah ... 4

Sistematika Penulisan ... 5

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ... 6

Struktur Organisasi ... 6

Susunan Kepegawaian dan Kelengkapan ... 7

Tugas Pokok dan Fungsi ... 8

Sistem, Prosedur, Mekanisme ... 9

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ... 10

Kinerja Pelayanan Masa Kini ... 10

Kekuatan dan Kelemahan Internal ... 11

Peluang dan Tantangan Eksternal ... 12

Rumusan Permasalahan Strategi yang dihadapi masa kini ... 14

Rumusan Perubahan, Kecenderungan Masa Depan yang berpengaruh pada TUPOKSI Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo ... 15

Rumusan Perubahan Internal dan Eksternal yang perlu dilakukan ... 16

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ... 17

Visi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo ... 17

Misi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo ... 17

Tujuan ... 18

Strategi... 19

Kebijakan ... 19

(4)

iv KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN

PENDANAAN INDIKATIF ... 21

Program SKPD ... 23

Program Lintas SKPD ... 23

Program Lintas Kewilayahan ... 23

Sumber Pendanaan ... 24

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ... 31

(5)
(6)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Era Otonomi Daerah telah berlangsung sejalan dengan terbitnya

Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 mengenai Pemerintahan

Daerah. Upaya untuk berpartisipasi dalam mewujudkan

kepemerintahan yang baik (Good Governance) menjadi hal yang

penting. Sebagai pelayan masyarakat, pemerintah dituntut untuk

berperan aktif dan memiliki pemikiran berkembang, serta lebih

tanggap terhadap perubahan yang terjadi, sekaligus mampu

beradaptasi dalam berbagai aktifitas. Upaya untuk meningkatkan

penyelenggaraan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil

guna, bersih dan bertanggung jawab memerlukan suatu media

pertanggung jawaban yang sistematis dan melembaga. Pentingnya hal

tersebut telah disadari oleh pemerintah sebagaimana tercermin dalam

Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah. Maka perlu segera diupayakan beberapa langkah

dan tindakan-tindakan operasional untuk merealisasikannya. Salah

satunya adalah mewujudkan good governance yang memiliki elemen

dasar transparansi, partisipasi dan akuntabilitas.

Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 diberikan kewenangan

Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada

daerah secara professional yang diwujudkan dengan pengaturan,

pembagian, pemanfaatan wewenang dan sumber daya nasional yang

berkeadilan serta perimbangan keuangan pusat dan daerah.

Sebagaimana ditetapkan dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Otonomi Daerah disebutkan bahwa urusan wajib yang menjadi

kewenangan Pemerintah Daerah meliputi penyelenggaraan ketertiban

umum dan ketentraman masyarakat1, serta yang mengamanatkan

dibentuknya Satpol PP untuk membantu Kepala Daerah dalam

menegakkan Peraturan Daerah dan penyelenggaraan ketertiban umum

serta ketentraman masyarakat2. Dengan demikian keberadaan Polisi

Pamong Praja mendapat posisi dan peranan strategis dalam

(7)

2

penyelenggaraan pemerintah di daerah yang mempunyai tugas

Menegakkan Peraturan Daerah, Menyelenggarakan Ketertiban Umum,

Ketentraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat serta tugas

lain yang diberikan oleh Bupati3.

Guna menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut di atas,

maka perlu ditindak lanjuti dengan penyusunan Rencana Kerja Bidang

Ketentraman dan Ketertiban yang mengacu pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Probolinggo dalam kurun waktu 5 tahun. Rencana Strategis

(RENSTRA) merupakan pedoman dalam pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi yang berupa dokumen perencanaan Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Probolinggo untuk periode 2013-2018 yang memuat Visi,

Misi, dan Kebijakan Strategis yang menjabarkan Kebijakan serta

Program kegiatan pembangunan yang didasarkan pada kondisi,

potensi, permasalahan, kebutuhan nyata, dan aspirasi masyarakat di

Kabupaten Probolinggo, dan berorientasi pada hasil yang akan dicapai

selama kurun waktu 5 (lima) tahun.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rencana Strategis Kantor Satuan Polisi

Pamong Praja Kabupaten Probolinggo adalah:

1. Memberikan arah, pedoman bagi semua personil dalam

melaksanakan tugasnya untuk menentukan

prioritas-prioritas di bidang perencanaan pembangunan, sehingga

tujuan program dan sasaran kegiatan yang telah ditetapkan

dalam kurun waktu 2013 - 2018 dapat tercapai.

2. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan

koordinasi dengan instansi terkait, monitoring, analisis,

evaluasi kegiatan baik secara internal maupun eksternal.

3. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan

(stakeholders) mengenai rencana pembangunan tahunan.

(8)

3

4. Menjadi kerangka dasar bagi Kantor Satuan Polisi Pamong

Praja dalam upaya meningkatkan kualitas perencanaan

pembangunan.

Tujuan penyusunan dari Rencana Strategis Kantor Satuan Polisi

Pamong Praja Kabupaten Probolinggo adalah:

1. Merencanakan perubahan dalam lingkungan yang semakin

kompleks dan mengelola keberhasilan organisasi secara

sistemik,

2. Memanfaatkan sistem managerial dalam pengelolaan

pemerintahan dan pembangunan sehingga tercipta

pelayanan prima,

3. Mengembangkan pemikiran, sikap dan tindakan yang

berorientasi pada masa depan,

4. Memudahkan para pemangku kepentingan (stakeholders)

untuk meningkatkan komunikasi dan menghadapi masa

depan.

1.3. Landasan Hukum

1. Landasan Idiil Pancasila;

2. Landasan Konstitusional UUD 1945;

3. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme;

4. UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran Negara

yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

5. UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

6. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja;

8. PP No. 06 Tahun 2010 tentang Pedoman Satuan Polisi

(9)

4

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2005

tentang Pedoman Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi

Pamong Praja;

10. Permendagri Nomor 40 Tahun 2011 tentang Pedoman

Organisasi Dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 13 Tahun

2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

Teknis Daerah Kabupaten Probolinggo;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 07 Tahun

2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 – 2018;

13. Keputusan Bupati Probolinggo Nomor 36 Tahun 2008

tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Satuan

Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo.

1.4. Kedudukan dan Peranan RENSTRA SKPD dalam Perencanaan Daerah

Hubungan dokumen Rencana Strategis Kantor Satuan Polisi

Pamong Praja Tahun 2013-2018 dengan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Kabupaten Probolinggo Tahun 2013-2018

adalah bahwa Rencana Strategis Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

merupakan salah satu dokumen teknis operasional dan merupakan

penjabaran teknis dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Tahun 2013-2018 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

strategi, kebijakan, dan indikasi rencana program lima tahunan yaitu

meliputi program internal maupun eksternal, yang merupakan

program SKPD Kantor Satuan Polisi Pamong Praja, program lintas

(10)

5

1.5. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan 1.3. Landasan Hukum

1.4. Kedudukan dan Peranan RENSTRA SKPD dalam Perencanaan Daerah

1.5. Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Struktur Organisasi

2.2. Susunan Kepegawaian dan Kelengkapan 2.3. Tugas Pokok dan Fungsi

2.4. Sistem, Prosedur, Mekanisme

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Kinerja Pelayanan Masa Kini (menurut berbagai aspek pelayanan dan capaian terhadap Standar Pelayanan Minimal) 3.2. Kelemahan dan Kekuatan Internal

3.3. Peluang dan Tantangan Eksternal

3.4. Rumusan Permasalahan Strategi yang dihadapi masa kini 3.5. Rumusan Perubahan, Kecenderungan Masa Depan yang

berpengaruh pada TUPOKSI SKPD

3.6. Rumusan Perubahan Internal dan Eksternal yang perlu dilakukan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

5.2. Program Lintas SKPD

5.3. Program Lintas Kewilayahan 5.4. Sumber Pendanaan

(11)

6

GAMBARAN PELAYANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

2.1. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Probolinggo Nomor 13

Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi

Pamong Praja Kabupaten Probolinggo disebutkan bahwa susunan

organisasi Kantor Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo Tahun

2012, terdiri dari :

a. Kepala Kantor ;

b. Sub Bagian Tata Usaha ;

c. Seksi Pembinaan Masyarakat dan Personil;

d. Seksi Pengendalian dan Pengawasan;

e. Seksi Penyidikan dan Penindakan;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

STRUKTUR ORGANISASI

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KABUPATEN PROBOLINGGO 2012

--- = Garis Komando

KEPALA SATUAN

(12)

7

2.2. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan

1. Susunan Kepegawaian

Jumlah Pegawai Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Probolinggo yang ada sekarang adalah:

- Pol PP Kabupaten : 132 orang

Tabel Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Tingkat

Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

Pegawai Keterangan

Perlengkapan yang dimiliki untuk mendukung pelaksanaan

tugas Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel Perlengkapan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Probolinggo

No Jenis Perlengkapan Jumlah Kondisi

1 Meja 28 buah Baik

2 Kursi 26 buah Baik

(13)

8

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo

sebagai lembaga teknis, keberadaannya berdasarkan:

a. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 13 Tahun

2007 Tanggal 12 November 2007 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Satuan Polisi Pamong

Praja Kabupaten Probolinggo.

b. Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 36 Tahun 2008

tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Satuan

Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo, yaitu

membantu Bupati dalam Tugas penegakan Peraturan

Daerah serta Menyelenggarakan Ketertiban Umum dan

Ketentraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Kantor

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo mempunyai

fungsi sebagai berikut:

1. Penyusunan dan Pelaksanaan Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran;

2. Penyusunan dan Pelaksanaan Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana Aparatur;

3. Penyusunan dan Pelaksanaan Program Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

4. Penyusunan dan Pelaksanaan Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

(14)

9

5. Pelaksanaan Pemeliharaan Trantibum serta Penegakan

Peraturan Daerah;

6. Penyusunan dan Pelaksanaan Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana Trantibum;

7. Penyusunan dan Pelaksanaan Program peningkatan

kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran;

8. Pelaksanaan Program pemeliharaan kantrantibmas dan

pencegahan tindak kriminal;

9. Penyusunan dan Pelaksanaan Program peningkatan

pemberantasan penyakit masyarakat (pekat);

10. Pelaksanaan Program optimalisasi pemanfaatan teknologi

informasi;

2.4. Sistem, Prosedur, Mekanisme

Agar pelaksanaan tugas Kantor Satuan Polisi Pamong

Praja Kabupaten Probolinggo dapat berdaya guna dan berhasil

guna secara optimal, perlu ada pedoman operasional sebagai

prosedur tetap bagi Satuan Polisi Pamong Praja dalam

melaksanakan tugas, yang telah ditetapkan dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2005 tentang Pedoman

(15)

10 BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Kinerja Pelayanan Masa Kini

Ketentraman dan ketertiban umum adalah suatu

keadaan yang menjadi tujuan dari pelaksanaan program

pemerintah. Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat

melakukan kegiatannya dengan tentram, tertib, dan teratur

untuk menunjang tercapainya kelancaran pelaksanaan

pembangunan di daerah secara berkesinambungan.

Ketentrama n dan ketertiban umum merupakan kebutuhan

daerah dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat

melalui Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Probolinggo. Untuk itu berbagai langkah pelayanan utamanya

dalam upaya menciptakan ketentraman, ketertiban, dan

keteraturan yang didambakan oleh semua pihak baik

masyarakat serta aparatur, telah dilakukan oleh Kantor Satuan

Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo melalui berbagai

upaya seperti:

1. Melakukan pengamanan dan pengawalan pada bangunan

penting dan fasilitas umum,

2. Pengawalan terhadap pejabat penting,

3. Melakukan Operasi Penyakit Masyarakat,

4. Tanggap terhadap Bencana Kebakaran,

5. Penertiban Perijinan seperti Ijin HO, IMB, dan sebagainya.

Sebagai langkah untuk mewujudkan hal tersebut di atas,

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja yang merupakan Institusi

Pemerintah Daerah Kabupaten Probolinggo yang mempunyai

kewenangan menciptakan dan memelihara ketentraman dan

ketertiban umum serta menegakkan Peraturan Daerah dan

Peraturan Kepala Daerah dituntut untuk mampu bertindak,

(16)

11

bahkan wajib memberikan contoh kepada masyarakat

sebagaimana disebut di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 26 Tahun 2005 tentang Prosedur Tetap Operasional

Satuan Polisi Pamong Praja.

3.2. Kekuatan dan Kelemahan Internal

Kekuatan (Strengths)

- Dukungan Sumber Daya Manusia sebanyak 335 orang yang

terdiri dari personil Kabupaten sejumlah 132 orang dan

personil Kecamatan sejumlah 203 orang.

- Dukungan Finansial Dana pembangunan untuk belanja

langsung Tahun Anggaran 2013 dialokasikan sebesar Rp

2.286.315.000,00.

- Dukungan perangkat Peraturan Perundangan yang

mendukung Satuan Polisi Pamong Praja :

a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah.

b. Peraturan Pemerintah nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja.

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2005

tentang Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong

Praja.

d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2005

tentang Pedoman Pakaian Dinas, Perlengkapan dan

Peralatan Satuan Polisi Pamong Praja.

e. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 13

Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Probolinggo.

f. Keputusan Bupati Probolinggo Nomor 36 Tahun 2008

tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kantor

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo.

- Dukungan sarana dan prasarana Satuan Polisi Pamong Praja

(17)

12

kendaraan Dinas/Operasional serta perangkat alat

komunikasi ( HT )

- Adanya kemitraan antara Pemerintah, TNI, POLRI, LSM,

Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Komponen

Masyarakat.

Kelemahan (Weakness)

- Kelembagaan/Struktur Organisasi Kantor Satuan Polisi

Pamong Praja yang masih berada pada level eselon III,

sehingga dalam pelaksanaan koordinasi baik dengan instansi

vertikal ataupun horisontal kurang fleksibel dan terkesan

lamban.

- Kurang akuratnya data dan informasi tentang keamanan dan

ketertiban umum dan keterbatasan sarana pendukungnya.

- Kurang berkembangnya situasi yang aman, tentram dan

tertib secara partisipatif dan kompetensif yang melibatkan

publik.

3.3. Peluang dan Tantangan Eksternal

Peluang (Opportunities)

- Terjalinnya kerjasama di bidang keamanan dan ketertiban

semua pihak untuk menciptakan masyarakat Kabupaten

Probolinggo yang cinta akan persatuan, kedamaian dan

kesejahteraan lahir batin.

- Semakin meningkatnya proses pemberdayaan seluruh

perangkat aparatur dalam memanfaatkan potensi sumber

daya yang tersedia yang mengarah pada ketertiban dan

keamanan yang baik secara struktural maupun sosial

struktural, dalam artian mampu memanfaatkan fungsi

Hansip, dan memfungsikan kembali Kamra dan Wanra

sebagai sistem pertahanan Keamanan Rakyat Semesta.

- Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam fungsi

(18)

13

landasan yuridis yang kuat karena perlindungan masyarakat

di bidang Keamanan dan Ketertiban tidak hanya

bersubstansi fungsi tetapi merupakan Satuan sekaligus

dikukuhkan sebagai Komponen Khusus Pertahanan

Keamanan Rakyat Semesta.

Ancaman (Threats)

- Adanya perubahan politik dan kebijaksanaan Nasional yang

mengakibatkan Satuan Polisi Pamong Praja di masa depan

tidak hanya mencakup bidang bela negara namun peranan

itu mesti lebih ditingkatkan pada bidang lain dan menyentuh

kepentingan masyarakat banyak.

- Semakin lemahnya koordinasi maka dampaknya akan

semakin menimbulkan kesenjangan di dalam

pelaksanaannya sebagai akibat dari perbedaan pemahaman

terhadap otonomi daerah yang memberi kewenangan luas

kepada pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kabupaten

Probolinggo.

- Mahalnya biaya koordinasi keamanan dan ketertiban sebagai

akibat tuntutan beragamnya karakteristik wilayah di

Kabupaten Probolingggo yang terdiri dari pegunungan,

daratan dan pesisir; serta beragamnya karakteristik

penduduk (suku, bahasa, agama, dan budaya) yang

mengakibatkan perbedaan dalam menerima dan menyikapi

(19)

14

3.4. Rumusan Permasalahan Strategi yang dihadapi masa kini

Strategi dalam menumbuh kembangkan kegiatan ketertiban,

keamanan dan linmas (perlindungan masyarakat) yang sudah

terbangun saat ini adalah lebih banyak berbentuk kemitraan.

Peran serta masyarakat dalam berdiskusi dengan masyarakat

secara timbal balik diupayakan melalui:

1. Peningkatan pelayanan masyarakat:

- Dalam rangka mengantisipasi dinamika akselerasi

reformasi yang demikian cepat yang sering dinilai

berbenturan dalam memandang kewajiban sebagai

pengayom masyarakat.

- Pengkajian secara mendalam guna menyikapi berbagai

opini dan benturan yang terjadi terhadap pelayanan yang

telah diberikan kepada masyarakat.

- Melalui kegiatan pelayanan masyarakat diharapkan dapat

dibangun citra Satuan Polisi Pamong Praja sebagai

komponen pendukung POLRI yang mahir, trampil, bersih

dan berwibawa serta sebagai pelayan, pelindung,

pengayom dan pembimbing masyarakat.

2. Pembinaan melalui bimbingan teknis dan pengawasan

terhadap bentuk-bentuk pengamanan swakarsa sebagai

pengemban fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas

yang memiliki kewenangan pencegahan terbatas pada

bidangnya masing-masing.

- Pencegahan (pra-preventif) sebagai pengemban kepolisian

terbatas, bentuk-bentuk pengamanan swakarsa

seyogyanya ikut berperan aktif dalam mengantisipasi dan

menanggulangi setiap gejala yang timbul dalam

masyarakat sesuai bidangnya masing-masing (dengan cara

mencermati setiap gejala awal dan menemukan sebab yang

bersifat laten potensial melalui upaya / tindakan

(20)

15

- Pencegahan (preventif) melakukan usaha guna

mencegah/mengatasi secara terbatas timbulnya

ancaman/gangguan keamanan dan ketertiban khususnya

di lingkungannya masing-masing melalui kegiatan

pengaturan penjagaan, pengawasan dan patroli

/perondaan serta kegiatan lain yang disesuaikan dengan

kebutuhan sehingga tercipta lingkungan yang aman, tertib

dan teratur.

- Melakukan upaya dalam bentuk tindakan yang didasarkan

tata cara yang telah diatur dalam undang-undang guna

mencari serta menyimpulkan dilanggar atau tidak

ditaatinya peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.5. Rumusan Perubahan, Kecenderungan Masa Depan yang

berpengaruh pada TUPOKSI Kantor Satuan Polisi Pamong

Praja Kabupaten Probolinggo

1. Adanya koordinasi, komunikasi dan partisipasi antara

Masyarakat, Pemerintah Daerah Propinsi, Kabupaten dan

Pemerintah Pusat, disertai dengan peningkatan

profesionalisme anggota Satuan Polisi Pamong Praja untuk

menjawab tantangan tugas dan dinamika sosial yang

semakin berkembang di dalam era masyarakat yang global.

2. Adanya komitmen kerjasama yang sinergis dengan Instansi

terkait (khususnya instansi di bidang Keamanan dan

Ketertiban serta tokoh masyarakat) untuk menjaga serta

memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat dengan

tetap menjaga peraturan, hukum dan penghormatan

terhadap hak asasi manusia dengan dilandasi nilai-nilai

budaya sebagai warisan leluhur bangsa dalam pelaksanaan

operasi di lapangan sehingga terjadi kesepakatan antara

masyarakat dan pemerintah agar tetap mewaspadai

(21)

16

3. Adanya peluang membangun jiwa dan semangat aparatur

Satuan Polisi Pamong Praja yang bercorak Praja Wibawa

dengan menjaga kehormatan dan harga diri sebagai anggota

Korps, untuk dapat membantu pemerintah dalam

mendukung pelaksanaan pembangunan.

3.6. Rumusan Perubahan yang perlu dilakukan

- Meningkatkan dan mengembangkan proses perolehan data

dan informasi tentang keamanan dan ketertiban umum

serta sarana pendukungnya.

- Memberdayakan masyarakat dalam rangka pengembangan

situasi yang aman, tentram dan tertib secara partisipatif

dan kompetentif.

- Adanya perubahan politik dan Kebijaksanaan Nasional yang

mengakibatkan Satuan Polisi Pamong Praja di masa depan

tidak hanya dalam hal bela negara namun peranan itu

mesti lebih ditingkatkan pada bidang lain dan menyentuh

kepentingan masyarakat banyak.

- Pentingnya pemahaman secara global mengenai Otonomi

Daerah guna mengantisipasi kesenjangan di dalam

pelaksanaan pemberian kewenangan luas kepada

(22)

17 BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Probolinggo

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo

mempunyai Visi:

TERWUJUDNYA KETENTRAMAN, KETERTIBAN UMUM

MELALUI PENEGAKAN PERDA SERTA TANGGAP

TERHADAP BENCANA KEBAKARAN

4.2. Misi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo

Untuk mewujudkan Visi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Probolinggo, maka ditetapkan Misi:

1.Meningkatkan sumber daya manusia Anggota Satpol

PP/Banpol PP yang memiliki kemampuan dan

keterampilan yang memadai.

Maksudnya adalah meningkatkan kemampuan Anggota Satpol PP/Banpol PP dalam menangani permasalahan pelanggaran Perda dan Kebijakan Kepala Daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2.Mewujudkan situasi yang kondusif dan terkendali.

Maksudnya adalah meningkatkan ketentraman dan

(23)

18

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Peningkatan sumber daya manusia Anggota satpol PP/Banpol PP yang berkwalitas

Meningkatnya Kemampuan Anggota Satpol PP/Banpol PP dalam menangani permasalahan Pelanggaran Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah

Meningkatnya Pengetahuan Anggota Satpol PP/Banpol PP di bidang Peraturan Perundang-undangan khususnya PERDA.

Meningkatnya Jumlah Penegakan Perda dan

Keputusan Kepala Daerah Oleh Satpol PP / Banpol PP

2 Peningkatan sarana dan prasarana baik secara kuantitatif maupun kualitatif

Bertambahnya peralatan Keamanan, alat komunikasi, dan alat pemadam kebakaran dalam menunjang terciptanya rasa aman pada masyarakat

Bertambahnya Mobil PMK dan mobil operasional Dalmas untuk kegiatan penanggulangan bahaya kebakaran serta pengamanan dan pengawalan pejabat Negara

Menurunnya Kerugian Materi akibat Kebakaran

75% 77% 80% 85% 87%

3

Peningkatan situasi keamanan yang kondusif dan terkendali ditengah Masyarakat

Terwujudnya Anggota Satpol PP/Banpol PP yang tanggap terhadap Permasalahan di masyarakat yang berkait dengan Ketentraman dan Ketertiban Umum dan mendorong terciptanya situasi yang aman dan terkendali

Terlaksananya tugas

Pengamanan dan Pengawalan Pejabat-pejabat Daerah

90% 92% 95% 97% 98%

Meningkatnya Kesadaran Warga dalam mentaati Perda yang ada

35% 37% 40% 45% 47%

Terwujudnya Anggota Satpol PP/Banpol PP yang ramah, santun dan mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat

Partisipasi masyarakat dalam

4.3. Tujuan dan Sasaran

Tabel 4.1

(24)

19

4.4. Strategi

Strategi adalah keseluruhan cara atau langkah dengan

penghitungan yang pasti untuk mencapai tujuan atau

mengatasi persoalan. Cara atau langkah yang dirumuskan

lebih bersifat makro dan merupakan rangkaian kebijakan,

sehingga dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa strategi

merupakan cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan

ke dalam kebijakan-kebijakan dan program-program.

Sesuai tujuan di atas maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:

a.Meningkatnya kualitas pemeliharaan trantibum serta

penegakan peraturan daerah melalui :

a. Pemberdayaan GDN,

b. Pemberdayaan PPNS,

c. Peningkatan Penegakan Peraturan Daerah,

d. Pelaksanaan Pengamanan Khusus,

e. Penanganan Koordinasi Unjuk Rasa,

f. Pemantauan dan Pengendalian Rokok dan cukai illegal,

g. Sosialisasi Peraturan Daerah tentang PKL dan Pemadam

Kebakaran.

b. Meningkatnya Sarana dan Prasarana Trantibum, melalui :

a. Peningkatan Manajemen Satuan Polisi Pamong Praja,

b. Pemberdayaan Personil dan Peningkatan Sarana Polisi

Pamong Praja,

c. Pengadaan Sarana Kelengkapan Mobil PMK,

d. Meningkatnya kesiagaan dan pencegahan bahaya

kebakaran,

e. Meningkatnya Pemeliharaan kantrantibmas dan

pencegahan tindak kriminal.

4.5. Kebijakan

Kebijakan adalah suatu arah tindakan yang diambil oleh

pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dan digunakan

(25)

20

sasaran atau maksud tertentu. Oleh karena itu, kebijakan pada

dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan untuk dijadikan

pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan

ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya

kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran,

tujuan serta visi dan misi satuan kerja perangkat daerah.

Adapun kebijakan-kebijakan Kantor Satuan Polisi Pamong

Praja Kabupaten Probolinggo sesuai dengan strategi yang telah

dijabarkan di atas adalah:

a. ditetapkan kebijakan optimalisasi sarana dan prasarana

Trantibum.

b. ditetapkan kebijakan Mewujudkan dan Memelihara

Trantibum serta Penegakan Peraturan Daerah dalam

wilayah Kabupaten Probolinggo.

c. ditetapkan kebijakan peningkatan SDM anggota Satpol PP

dalam menyikapi segala bentuk gangguan trantibum dan

(26)

21 BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1. Program SKPD

Program kerja yang akan dilaksanakan oleh Satuan

Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo sesuai dengan

kewenangan dan uraian tugas dalam rangka pencapaian

tujuan adalah sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

a. Penyediaan Jasa Tenaga Non PNS

b. Penyediaan jasa Administrasi kepegawaian

c. Penyediaan jasa sarana dan prasarana kantor

d. Penyediaan jasa pelayanan administrasi perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

a. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana

aparatur

b. Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

a. Pendidikan dan pelatihan formal

b. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur SKPD

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan;

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar

realisasi kinerja SKPD

5. Program Pemeliharaan Trantibum serta penegakan

Peraturan Daerah;

a. Pemberdayaan GDN

b. Pemberdayaan PPNS

c. Peningkatan Penegakan Perda

d. Pelaksanaan Pengamanan Khusus

(27)

22

f. Pengamanan Pemilihan Umum Legislatif (Pileg)

g. Pemantauan dan Pengendalian Rokok dan cukai

ilegal

h. Pengamanan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Trantibum;

a. Peningkatan Manajemen Satpol PP

b. Pemberdayaan personil dan peningkatan sarana pol.

PP

c. Pengadaan Sarana Kelengkapan Mobil PMK

7. Program Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya

kebakaran;

a. Penyusunan norma, standar, pedoman, dan manual

pencegahan bahaya kebakaran

b. Sosialisasi norma, standar, pedoman, dan manual

pencegahan bahaya kebakaran

c. pendidikan dan pelatihan pertolongan dan

pencegahan kebakaran

d. penyuluhan pencegahan bahaya kebakaran

e. Pengadaan sarana dan prasarana pencegahan

bahaya kebakaran

f. Pemeliharaan sarana dan prasarana pencegahan

bahaya kebakaran

g. pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran

8. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan

tindak kriminal;

a. Pengawasan pengendalian dan evaluasi kegiatan

polisi pamong praja

b. Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan

dalam teknik pencegahan kejahatan

c. Kerjasama pengembangan kemampuan aparat polisi

(28)

23

9. Program peningkatan pemberantasan penyakit

masyarakat (Pekat);

a. Penyuluhan pencegahan peredaran/ penggunaan

minuman keras dan narkoba

b. Penyuluhan pencegahan berkembangnya praktek

prostitusi

c. Penyuluhan pencegahan peredaran uang palsu

d. Penyuluhan pencegahan dan penertiban aksi

premanisme

e. Penyuluhan pencegahan dan penertiban tindak

penyelundupan

f. Penyuluhan pencegahan praktek perjudian

g. Penyuluhan pencegahan eksploitasi anak bawah

umur

10. Program Pemanfaatan Teknologi informasi.

a. Pemeliharaan sistem informasi terhadap layanan

publik

b. Penyusunan sistem informasi terhadap layanan

publik

5.2. Program Lintas SKPD

Pelaksanaan Koordinasi Penegakan Peraturan Daerah dan

Peraturan Kepala Daerah serta penyelenggaraan Ketertiban

Umum dan Ketentraman Masyarakat bersinergi dengan

Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan/atau aparatur

lainnya.

5.3. Program Lintas Kewilayahan

Pelaksanaan Studi Banding Komprehensif dalam rangka

perancangan ataupun pelaksanaan Undang-Undang yang

disesuaikan dengan program yang telah dianggarkan, dan

(29)

24

5.4. Sumber Pendanaan

Sumber pendanaan dalam rangka implementasi RENSTRA

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo

(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)

31 BAB VI

INDIKATOR KINERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

KABUPATEN PROBOLINGGO

6.1. Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Satuan Polisi

Pamong Praja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang

akan dicapai Satuan Polisi Pamong Praja dalam lima tahun

mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian

tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Probolinggo.

Berdasarkan Matriks 5 (lima) tahun kedepan yang telah

diuraikan dalam bab V, maka indikator kinerja Satuan Polisi

Pamong Praja Kabupaten Probolinggo yang mendukung sasaran

RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2013-2018 dapat dilihat

sesuai tabel 6.1.

Tabel 6.1 Indikator Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja yang

Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten

(37)
(38)

33 BAB VII

PENUTUP

Rencana Strategis Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 - 2018 berfungsi sebagai

pedoman, penentu arah, sasaran dan tujuan bagi aparatur

Satpol PP dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan

Ketentraman dan Ketertiban Umum dalam wilayah Kabupaten

Probolinggo. Rencana Strategis ini merupakan penjabaran dari

visi dan misi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Probolinggo yang mengacu pada Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Probolinggo.

Dengan melaksanakan Rencana Strategis ini sangat

diperlukan partisipasi, semangat, dan komitmen dari seluruh

aparatur Kantor Satpol PP, karena akan menentukan

keberhasilan program dan kegiatan yang telah disusun. Dengan

demikian Rencana Strategis ini pada akhirnya tidak hanya

sebagai dokumen administrasi saja, karena secara substansial

merupakan pencerminan tuntutan pembangunan yang

memang dibutuhkan oleh stakeholders sesuai dengan visi dan

misi yang ingin dicapai.

Akhir kata semoga Rencana Strategis Kantor Satuan

Polisi Pamong Praja Kabupaten Probolinggo ini dapat

diimplementasikan dengan baik sesuai dengan

tahapan-tahapan yang telah ditetapkan secara konsisten dalam rangka

Gambar

Tabel Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Tingkat
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja

Referensi

Dokumen terkait

KEGIATAN DI LINGKUNGAN KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA, PERLINDUNGAN MASYARAKAT DAN DAMKAR KABUPATEN INDRAGIRI HULU. KEPALA KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA LINMAS

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja mengalami perubahan kelembagaan menjadi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tabanan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan

Berdasarkan Peraturan Bupati Lamandau Nomor 9 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lamandau, Satuan Polisi Pamong Praja

Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah di bidang Satuan Polisi Pamong Praja yang

Berdasarkan dengan visi dan misi tersebut diatas, maka Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Maros melaksanakan tugas sesuai dengan Peraturan Bupati Maros Nomor

Berdasarkan Peraturan Bupati Lamandau Nomor 9 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lamandau, Satuan Polisi Pamong Praja

Kantor Satuan Polisi Pamong

Kerangka Pemikiran Peran Satuan Polisi Pamong Praja Satpol PP dalam ketertiban masyarakat sangat menentukan, karena Satuan Polisi Pamong Praja Satpol PP yang merupakan perpanjangan