• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP SEJARAH INDONESIA XI PERTEMUAN 17

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RPP SEJARAH INDONESIA XI PERTEMUAN 17"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 CIKARANG UTARA Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas/Semester : XI / I

Pertemuan : 1 (satu)

Materi Pokok/Topik : Bangkitnya nasionalisme modern

Alokasi Waktu : 90 Menit/2 jam pelajaran (pertemuan minggu k-17))

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.1. Menghayati nilai-nilai persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan

pergerakan nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa terhadap bangsa dan negara Indonesia.

2.. Meneladani perilaku kerjasama, tanggung jawab, cinta damai para pejuang untuk meraih kemerdekaan dan menunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari.

(2)

C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui diskusi, siswa dapat menjelaskan factor –faktor yang menyebabkan timbulnya pergerakan Nasioanal 1908

2. Melalui diskusi ,siswa dapat Ciri – cirri perjuangan pergerakan nasional sebelum dan sesudah tahun 1908

3. Melalui diskusi, siswa dapat menjelaskan latar belakangSukarno mendirikan PNI ( Partai Nasional Indonesia

4. Melalui diskusi dan kerja kelompok, siswa dapat menganalisis nilai persatuan dan kesatuan nasional menjadi nilai yang penting dalam perjuangan membangkitkan nasionalisme modern

D. Materi Pembelajaran

   Strategi   perlawanan   bangsa   Indonesia   terhadap   penjajahan   Bangsa   Barat   di   Indonesia sebelum dan sesudah abad ke­20.

Model Pembelajaran: Discovery Learning

F. Media,alat dan sumber belajar

1. Gambar

2. Alat/Bahan: Globe, Laptop, LCD Monitor

4. Sumber Belajar: Buku Sejarah Indonesia Kelas XII (Kemendikbud), serta buku-buku yang relevan

G. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiat

 Guru meminta salah seorang siswa memimpin doa  Guru mempersiapkan kelas lebih kondusif dan siap

belajar

 Menjelaskan tujuan pembelajaran

 Guru menyampaikan topik “BANGKITNYA NASIONALISME MODERN ”.

 Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil (4 orang) menjadi kelompok I, II, III, IV, V , VI, II, VIII Inti

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Mengamati

 Siswa diminta untuk mengamati gambar tersebut.

Menanya

 Guru mendorong siswa untuk bertanya hal-hal terkaitdengan gambar yang ditayangkan

 Guru kembali menegaskan topik pembelajaran yang akan dibahas.

 Guru menegaskan model pembelajaran yang akan dilaksanakan, dengan model discovery .

Mengeksplorasi dan mengasosiasi

 Setiap kelompok mendapatkan tugas melakukan eksplorasi/mengumpulkan informasi dan

mengasosiasi melalui diskusi kelompok untuk mengasosiasikan fakta-fakta yang berhasil ditemukan dan dirumuskan. :

1) Kelompok I dan II bertugas mendiskusikan dan merumuskan materi perjuangan pergerakan Nasional sebelum 1908

2) Kelompok III dan IV berdiskusi dan merumuskan perjuangan pergerakan nasional sesudah 1908 3) Kelompok V dan VI mendiskusikan dan merumuskan

asaz-azas perjuangan P N I ( Partai Nasional Indonesia ) 4) Kelompok VII dan VIII mendiskusikan dan merumuskan

materi Hubungan antara Sumpah Pemuda dengan Bhineka Tunggal Ika

Mengkomunikasikan:

 Presentasi hasil kelompok (masing-masing kelompok) dalam rangka mengomunikasikan hasil karya

(8)

Penutu p

 Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi

 Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran dan pelajaran apa yang diperoleh setelah belajar tentang topik

pembelajaran“Bangkitnya Nasionalisme Modern”  Guru sekali lagi menegaskan agar para siswa tetap

bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kehidupan di alam kemerdekaan. Para siswa harus belajar dan kerja keras agar menjadi bangsa yang cerdas agar tidak mudah dibodohi orang lain apalagi orang lain akan menguasai kehidupan bangsa kita.

 Guru melakukan evaluasi untuk mengukur

ketercapaian tujuan pembelajaran, misalnya dengan mengajukan pertanyaan:

1. Bagaimana tanggapan masyarakat Indonesia terhadap Peristiwa SumpahPemuda?

2. Jelaskan dampak Sumpah pemuda terhadap kehidupan Indonesia pada masa kini?

Tugas

 Siswa diberi tugas untuk membuat Ringkasan tentang “ Perjuangan Soekarno dengan

pembelaannya yang berjudul Indonesia menggugat ”.

H. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian dilakukan menggunakan penilaian otentik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Format penilaian sebagai berikut.

1. Penilaian sikap Mensyukuri jujur Kerjasama Harga diri

(9)

a. Sikap Spiritual

Indikator sikap spiritual “mensyukuri”:

a. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran.

b. Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut. c. Saling menghormati, toleransi.

d. Memelihara hubungan baik dengan sesama teman. Rubrik pemberian skor:

- 4 = jika siswa melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut. - 3 = jika siswa melakukan 3 (empat) kegiatan tersebut - 2 = jika siswa melakukan 2 (empat) kegiatan tersebut

- 1 = jika siswa melakukan salah satu (empat) kegiatan tersebu

b. Sikap Sosial. 1). Sikap jujur

Indikator sikap sosial “jujur” - Tidak bohong

- Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu. - Tidak nyontek, tidak plagiarisme

- Terus terang Rubrik pemberian skor

- 4 = jika siswa melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut. - 3 = jika siswa melakukan 3 (empat) kegiatan tersebut - 2 = jika siswa melakukan 2 (empat) kegiatan tersebut

- 1 = jika siswa melakukan salah satu (empat) kegiatan tersebut 2). Sikap kerja sama

Indikator sikap sosial “kerja sama” - Peduli kepada sesama

- Saling membantu dalam hal kebaikan - Saling menghargai/ toleran

- Ramah dengan sesama Rubrik pemberian skor

- 4 = jika siswa melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut. - 3 = jika siswa melakukan 3 (empat) kegiatan tersebut - 2 = jika siswa melakukan 2 (empat) kegiatan tersebut

- 1 = jika siswa melakukan salah satu (empat) kegiatan tersebut 3). Harga diri

Indikator sikap sosial “harga diri” - Tidak suka dengan dominasi asing

- Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek - Cinta produk negeri sendiri

- Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri Rubrik pemberian skor

- 4 = jika siswa melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut. - 3 = jika siswa melakukan 3 (empat) kegiatan tersebut - 2 = jika siswa melakukan 2 (empat) kegiatan tersebut

(10)

1. Penilaian Pengetahuan No Butir Instrumen

1 Jelaskan latar belakang terjadinya pergerakan Nasional? 2 Jelaskan azas perjuangan PNI ?

3 Apa isi pidato pembelaan “ INDONESIA MENGGUGAT” ?

4 Nilai apa yang terkandung dalam kisah diasingkannya Soekarno,Hatta,Syahrir ke Ende ( Florest ) Nusa tenggara Timur ?

5 Tulislah kembali mengenai bunyi sumpah Pemuda ? adakah maknanya ? Jelaskan

Nilai = Jumlah skor

2. Penilaian Ketrampilan

Penilaian untuk kegiatan mengamati gambar dan membaca cerita No Nama Siswa Relevansi

(1-4)

a. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara siswa mengumpulkan informasi faktual dengan memanfaatkan indera penglihat, pembau, pendengar, pengecap dan peraba. Maka secara keseluruhan yang dinilai adalah HASIL pengamatan (berupa informasi) bukan CARA mengamati.

Relevansi, kelengkapan, dan kebahasaandiperlakukan sebagai indikator penilaian kegiatan mengamati.

Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang diamati dengan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Kompetensi Dasar/Tujuan Pembelajaran (TP).

Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput atau semakin sedikit sisa (risedu) fakta yang tertinggal.

Kebahasaan menunjukan bagaimana siswa mendeskripsikan fakta-fakta yang dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif (tata kata atau tata kalimat yang benar dan mudah dipahami).

Skor terentang antara 1 – 4

1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Amat Baik

4. Penilaian untuk kegiatan Diskusi Kelompok.

(11)

ikan mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif.

b. Ketrampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan siswa untuk tidak menyela, memotong, atau menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan gagasannya.

c. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan siswa dalam mengemukakan argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya atau mempertanyakan gagasannya.

d. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan siswa memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan pendapat.

e. Skor terentang antara 1 – 4 1 = kurang

2 = Cukup 3 = Baik 4 = Amat Baik

5. Penilaian Presentasi

No Nama Menjelaskan

(1-4) Memvisual-kan (1-4)

Merespon

(1-4) Jumlah skor

1 Andi 2 Titus

3 Dora

4 Siti. 5 Lalu Nilai= Jumlah skor dibagi 3

a. Ketrampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara meyakinkan.

(12)

c. Ketrampilan merespon adalah kemampuan siswa menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik.

d. Skor terentang antara 1 – 4

1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Amat Baik

2 Sumber Belajar :

Buku sumber Sejarah SMA XI

- . Sejarah Indonesia kementrian pendidikan dan kebudayaanRepublik Indonesia 2014. Jakarta: .

- Yamin, Muhammad. 1966. Lukisan Sedjarah. Djakarta: Djambatan. - BUku sejarah yang relevan

White board/papan flanel Power point

LCD Internet

Bandung, 28 Agustus 2013 Mengetahui

Kepala SMA Negeri 1 Cikarang Utara

Darwanto,MM

Guru Mata Pelajaran

Dra. Jamilah Sriandari

Dampak Pendudukan Jepang Dalam Berbagai Aspek Kehidupan Bangsa Indonesia

Aspek Politik

(13)

 Selain itu, Jepangpun melakukan propaganda untuk menarik simpati bangsa Indonesia dengan cara:

 Menganggap Jepang sebagai saudara tua bangsa Asia (Hakko Ichiu)

 Melancarkan semboyan 3A (Jepang pemimpin, Jepang cahaya dan Jepang pelindung Asia)

 Melancarkan simpati lewat pendidikan berbentuk beasiswa pelajar.

 Menarik simpati umat Islam untuk pergi Haji

 Menarik simpati organisasi Islam MIAI.

 Melancarkan politik dumping

 Mengajak untuk bergabung tokoh-tokoh perjuangan Nasional seperti: Ir. Soekarno, Drs. M. Hatta serta Sutan Syahrir, dengan cara membebaskan tokoh tersebut dari penahanan Belanda.

Selain propaganda, Jepang juga melakukan berbagai tindakan nyata berupa pembentukan badan-badan kerjasama seperti berikut:

 Putera (Pusat Tenaga Rakyat) dengan tujuan membujuk kaum Nasionalis sekuler dan intelektual agar menyerahkan tenaga dan pikirannya untuk mengabdi kepada Jepang.

 Jawa Hokokai (Himpunan kebaktian Jawa) merupakan organisasi sentral dan terdiri dari berbagai macam profesi (dokter, pendidik, kebaktian wanita pusat dan perusahaan).

Penerapan sistem Autarki (daerah yang harus memenuhi kebutuhan sendiri dan kebutuhan perang). Sistem ini diterapkan di setiap wilayah ekonomi. Contoh Jawa menjadi 17 daerah, Sumatera 3 daerah, dan Meinsefu (daerah yang diperintah Angkatan Laut) 3 daerah. Setelah penyerahan kekuasaan dari Belanda kepada Jepang di Kalijati maka seluruh daerah Hindia Belanda menjadi 3 daerah pemerintahan militer:

 Daerah bagian tengan meliputi Jawa dan Madura dikuasai oleh tentara keenambelas denagn kantor pusat di Batavia (Jakarta).

 Daerah bagian Barat meliputi Sumatera dengan kantor pusat di Bukittinggi dikuasai oleh tentara keduapuluhlima.

(14)

Selain kebijakan politik di atas, pemerintah Militer Jepang juga melakukan perubahan dalam birokrasi pemerintahan, diantaranya adalah pembentukan organisasi pemerintahan di tingkat pusat dengan membentuk Departemen dan pembentukan Cou Sang In/dewan penasehat. Untuk mempermudah pengawasan dibentuk tiga pemerintahan militer yakni:

 Pembentukan Angkatan Darat/Gunseibu, membawahi Jawa dan Madura dengan Batavia sebagai pusat dan dikenal dengan tentara ke enam belas dipimpin oleh Hitoshi Imamura.

 Pembentukan Angkatan Darat/Rikuyun, yang membawahi Sumatera dengan pusat Bukit Tinggi (Sumatera Barat) yang dikenal dengan tentara ke dua puluh lima dipimpin oleh Jendral Tanabe.

 Pembentukan Angkatan Laut/Kaigun, yang membawahi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian dengan pusatnya Ujung Pandang (Makasar) yang dikenal dengan Armada Selatan ke dua dengan nama Minseifu dipimpin Laksamana Maeda.

Untuk kedudukan pemerintahan militer sementara khusus Asia Tenggara berpusat di Dalat/Vietnam.

Aspek Ekonomi dan Sosial

Pada kedua aspek ini, Anda akan menemukan bagaimana praktek eksploitasi ekonomi dan sosial yang dilakukan Jepang terhadap bangsa Indonesia dan Anda bisa membandingkan dampak ekonomi dan sosial dengan dampak politis dan birokrasi. Hal-hal yang diberlakukan dalam sistem pengaturan ekonomi pemerintah Jepang adalah sebagai berikut:

 Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang maka seluruh potensi sumber daya alam dan bahan mentah digunakan untuk industri yang mendukung mesin perang. Jepang menyita seluruh hasil perkebunan, pabrik, Bank dan perusahaan penting. Banyak lahan pertanian yang terbengkelai akibat titik berat kebijakan difokuskan pada ekonomi dan industri perang. Kondisi tersebut menyebabkan produksi pangan menurun dan kelaparan serta kemiskinan meningkat drastis.

 Jepang menerapkan sistem pengawasan ekonomi secara ketat dengan sanksi pelanggaran yang sangat berat. Pengawasan tersebut diterapkan pada penggunaan dan peredaran sisa-sisa persediaan barang. Pengendalian harga untuk mencegah meningkatnya harga barang. Pengawasan perkebunan teh, kopi, karet, tebu dan sekaligus memonopoli penjualannya. Pembatasan teh, kopi dan tembakau, karena tidak langsung berkaitan dengan kebutuhan perang. Monopoli tebu dan gula, pemaksaan menanam pohon jarak dan kapas pada lahan pertanian dan perkebunan merusak tanah.

(15)

Pada tahun 1944, kondisi politis dan militer Jepang mulai terdesak, sehingga tuntutan akan kebutuhan bahan-bahan perang makin meningkat. Untuk mengatasinya pemerintah Jepang mengadakan kampanye penyerahan bahan pangan dan barang secara besar-besaran melalui Jawa Hokokai dan Nagyo Kumiai (koperasi pertanian), serta instansi resmi pemerintah. Dampak dari kondisi tersebut, rakyat dibebankan menyerahkan bahan makanan 30% untuk pemerintah, 30% untuk lumbung desa dan 40% menjadi hak pemiliknya. Sistem ini menyebabkan kehidupan rakyat semakin sulit, gairah kerja menurun, kekurangan pangan, gizi rendah, penyakit mewabah melanda hampir di setiap desa di pulau Jawa salah satunya: Wonosobo (Jateng) angka kematian 53,7% dan untuk Purworejo (Jateng) angka kematian mencapai 224,7%. Bisa Anda bayangkan bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan bangsa Indonesia pada masa Jepang (bahkan rakyat dipaksa makan makanan hewan seperti keladi gatal, bekicot, umbi-umbian).

Aspek Kehidupan Militer

Pada aspek militer ini, Anda akan memahami bahwa badan-badan militer yang dibuat Jepang semata-mata karena kondisi militer Jepang yang semakin terdesak dalam perang Pasifik.

Memasuki tahun kedua pendudukannya (1943), Jepang semakin intensif mendidik dan melatih pemuda-pemuda Indonesia di bidang militer. Hal ini disebabkan karena situasi di medan pertempuran (Asia – Pasifik) semakin menyulitkan Jepang. Mulai dari pukulan Sekutu pada pertempuran laut di Midway (Juni 1942) dan sekitar Laut Karang (Agustus ’42 – Februari 1943). Kondisi tersebut diperparah dengan jatuhnyaGuadalacanal yang merupakan basis kekuatan Jepang di Pasifik (Agustus 1943).

Situasi di atas membuat Jepang melakukan konsolidasi kekuatan dengan menghimpun kekuatan dari kalangan pemuda dan pelajar Indonesia sebagai tenaga potensial yang akan diikutsertakn dalam pertempuran menghadapi Sekutu.

Dampak Positif dan Negatif Pendudukan Jepang di Indonesia

Masa Pendudukan Jepang di Indonesia adalah masa yang sangat berpengaruh bagi

(16)

sebelumnya. Dalam masanya yang singkat itu, Jepang membawa dampak yang positif dan jua membawa dampak yang negatif bagi bangsa Indonesia pada umumnya. Pada umumnya

kebanyakan beranggapan masa pendudukan Jepang adalah masa-masa yang kelam, akan tetapi tidak semuanya itu benar, ada juga yang membawa kebaikannya pula.

Dampak Positif Pendudukan Jepang

Tidak banyak yang mengetahui tentang dampak positifnya Jepang menduduki Indonesia. Ada pun dampak positif yang dapat dihadirkan antara lain :

 Diperbolehkannya bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa komunikasi nasional dan menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan diri sebagai bahasa nasional.

 Dalam bidang ekonomi didirikannya kumyai yaitu koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.

 Mendirikan sekolah-sekolah seperti SD 6 tahun, SMP 9 tahun, dan SLTA

 Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu rukun tetangga (RT) atau Tonarigumi

 Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanian yaitu line system (sistem pengaturan bercocok tanam secara efisien) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan.

 Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari sini muncullah ide Pancasila.

 Jepang dengan terprogram melatih dan mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia demi kepentingan Jepang pada awalnya, namun oleh pemuda hal ini dijadikan modal untuk berperang.

 Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nipon sentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah.

Dampak Negatif Pendudukan Jepang

Selain dampak positifnya tadi diatas, Jepang juga membawa dampak negatif yang luar biasa antara lain :

 Penghapusan semua organisasi politik

(17)

 Krisis ekonomi yang sangat parah : hal ini dikarenakan dengan disalurkannya uang pendudukan secara besar-besaran sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.

 Akibat dari self sufficiency yang terputusnya hubungan antar daerah

 Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independen, semuanya dibawah pengawasan Jepang.

 Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi yang parah seperti perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.

 Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris yang menyebabkan pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil.

Referensi

Dokumen terkait

La majorite des personnes interrogees ayant repondu pour sortir de chez soi sont essentiellement des gens de la gente masculine, tous maries depuis plus de 10 ans et peres de

FISIK/DINKES/IVI20I5tonggol ll Moret 20lS,moko dengon ini diumumkqn hosit untuk poket pekerjoon PEMB MESS PARAMEDIS PKM BALoccl sebogoi berikut:. Nomo

Berdasarkan hasil evaluasi administrasi, teknis , evaluasi harga serta evaluasi penilaian kualifikasi penawaran oleh Pokja ULP Pengadaan Barang/Jasa Bidang Bina

Copper Mastercraft Tires come directly from a company that has been doing the worrying of the safety of us and our families for close to one hundred

Berdasarkan hasil evaluasi administrasi, teknis , evaluasi harga serta evaluasi penilaian kualifikasi penawaran oleh Pokja ULP Pengadaan Barang/Jasa Bidang Bina

If you are an enthusiastic craps shooter, taking part in a craps tournament is a great way to enjoy a more intensive craps playing experience, meet other craps fans and, of course,

[r]

Spooky themes, fun costumes, and plenty of treats make it a good time for all