• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai LPP RRI Gunungsitoli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai LPP RRI Gunungsitoli"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Abstract

This research is a census research with a quantitative approach. Research sample of LPP RRI Gunungsitoli employees 46 employees with population sampling technique. Data collection using a questionnaire while data analysis was performed by multiple linear regression analysis. Testing the validity and reliability using the Product moment formula and Spearman brown, there are ten Leadership Style statements, 10 Motivation statements, and 10 Performance statements. So that a total of 30 statements that passed the Product moment and Spearman brown test. At a significance level of 5%, the results of the study found that: (i) Leadership style has a positive effect on the performance of LPP RRI Gunungsitoli employees count > rtable (0.514> 0.291), (ii) Motivation has a positive effect

on the performance of LPP RRI Gunungsitoli employees count > rtable (0.515 > 0.291), (iii) Leadership style,

motivation simultaneously has a positive effect on the performance of RRI Gunungsitoli LPP employees, as indicated by the results of multiple linear regression tests. Contributions of 0.492. Means the ability of leadership style variables, motivation in explaining variations in performance variables by 49%, while the rest is outside the variables studied.

Keywords: Leadership style, motivation, performance.

Abstrak

Penelitian ini merupakan penelitian sensus dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian pegawai LPP RRI Gunungsitoli 46 pegawai dengan teknik pengambilan sampel populasi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner sedangkan analisis data dilakukan dengan analisis regresi linear berganda. Pengujian validitas dan reliabilitas menggunakan Rumus Product moment dan Spearman brown, terdapat sepuluh pernyataan Gaya Kepemimpinan, 10 pernyataan Motivasi, dan 10 pernyataan Kinerja. Sehingga total 30 pernyataan yang lolos uji Product moment dan Spearman brown. Pada taraf signifikansi 5%, hasil penelitian menemukan bahwa: (i) Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai LPP RRI Gunungsitoli rhitung > rtabel (0,514>0,291), (ii) Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja

pegawai LPP RRI Gunungsitoli rhitung > rtabel (0,515>0,291), (iii) Gaya kepemimpinan, motivasi secara

bersamaan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai LPP RRI Gunungsitoli, yang ditunjukkan dari hasil uji regresi linear berganda. Kontribusi sebesar 0,492. Berarti kemampuan variabel gaya kepemimpinan, motivasi dalam menjelaskan variasi variabel kinerja sebesar 49%, sedangkan sisanya di luar variabel yang diteliti.

Kata Kunci: Gaya kepemimpinan, motivasi, kinerja

JAM PEMBNAS

JURNAL AKUNTANSI DAN MANAJEMEN PEMBNAS http://ejournal.stiepembnas.ac.id ISSN 2684-8694

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap

Kinerja Pegawai LPP RRI Gunungsitoli

Peringatan Harefa

(2)

PENDAHULUAN

Setiap organisasi mempunyai sasaran yang akan diraih guna mencapai tujuan organisasi. Sasaran-sasaran itu dapat tercapai melalui aktivitas-aktivitas yang dilakukan dengan cara melibatkan aspek-aspek sumber daya yang terdapat dalam organisasi tersebut. Misalnya modal, mesin, atau peralatan, sumber daya manusia, dan sebagainya, di antara aspek tersebut yang paling penting adalah aspek sumber daya manusia.

Begitu pentingnya sumber daya manusia maka organisasi perlu memberikan dorongan kerja kepada pegawai dengan berbagai cara, seperti, motivasi, dan pemberian upah yang pantas sehingga dapat merangsang pegawai untuk dapat bekerja dengan giat dan dapat menyelesaikan pekerjaan secara efektif, efisien, dan tepat waktu.

Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh peran seorang pemimpin dalam organisasi. satu peran yang penting seorang pemimpin adalah membuat para pegawainya mempunyai tingkat kerja yang tinggi. Tujuan tersebut dapat terwujud jika orang-orang yang ada di dalamnya mampu bekerja sama, dengan koordinasi seorang pemimpin yang memiliki berbagai kemampuan untuk mengarahkan anggotanya. unsur penting kepemimpinan dalam kaitannya terhadap kinerja pegawai adalah gaya kepemimpinan.

Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan di LPP RRI Gunungsitoli, terdapat indikasi bahwa Gaya kepemimpinan kurang

memiliki pengaruh terhadap peningkatan

kinerja para bawahannya, peraturan-peraturan yang dibuat oleh pimpinan terlalu menekan bawahan tanpa memperhatikan situasi dan kondisi. Pimpinan di LPP RRI Gunungsitoli lebih berorientasi pada tugas yaitu mengawasi dan mengarahkan bawahan secara tertutup untuk menjamin bahwa tugas dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.

Kemudian mengenai motivasi kerja pegawai di LPP RRI Gunungsitoli masih jauh dari yang diharapkan, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya pekerjaan yang masih ditunda pengerjaannya oleh pegawai. Berdasarkan pengamatan peneliti, motivasi kerja pegawai masih jauh dari yang diharapkan karena kurangnya dukungan dan dorongan kepada

pegawai dalam meningkatkan profesinya

sabagai penyiaran publik terutama dalam penguasaan teknologi.

Dengan demikian, peneliti melihat bahwa

masalah Gaya kepemimpinan, motivasi

terhadap kinerja merupakan permasalahan yang penting pada organisasi. Untuk itu penulis menjadikan permasalahan ini sebagai sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai lembaga penyiaran publik radio republik indonesia gunungsitoli”.

(3)

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, penyebaran angket, dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: “Ada pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai LPP RRI gunungsitoli”.

Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis mengupayakan suatu kajian ilmiah dalam judul penelitian sebagai berikut: “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja lembaga penyiaran publik radio republik indonesia gunungsitoli”.

STUDI PUSTAKA

Kartono (2010:34), menyatakan sebagai berikut: “Gaya kepemimpinan adalah sifat, kebiasaan, tempramen, watak dan kepribadian yang membedakan seorang pemimpin dalam berinteraksi dengan orang lain”. Dan “Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain atau bawahan”. (Thoha 2015:49).

Dapat disimpulkan bahwa Gaya

kepemimpinan merupakan suatu usaha

pimpinan guna mempengaruhi bawahan yang dinyatakan dalam bentuk pola perilaku atau

kepribadian. Seorang pemimpin adalah

seseorang yang memiliki strategi yang

berperilaku secara bersama-sama dengan

anggota-anggota kelompok dengan

mempergunakan tipe atau gaya tertentu,

sehingga kepemimpinan mempunyai fungsi sebagai kekuatan dinamik yang mendorong, memotivasi dan mengkordinasikan tugas-tugas untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Motivasi berasal dari interaksi seseorang dalam kondisi tertentu yang dihadapinya, oleh sebab itu, terdapat perbedaan pada hal kekuatan motivasi yang ditunjukkan oleh seseorang

dalam menghadapi keadaan tertentu

dibandingkan dengan orang lain yang

menghadapi situasi yang sama. Motivasi juga merupakan suatu hal yang sangat penting disamping kemampuan pegawai terhadap

mempertahankan keberlangsungan hidup

organisasi dalam meningkatkan kuantitas kerja untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah dirancang sebelumnya.

Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi

termasuk bagaimana proses pekerjaan

berlangsung (Wibowo 2009:7).

Sumber daya manusia memegang peran utama dalam proses peningkatan kinerja, karena alat produksi dan teknologi pada hakekatnya merupakan hasil pengorbanan. Karena pada

umumnya kinerja yang semakin tinggi

pendayagunaan sumber daya secara efisien.

(4)

pencapaian kinerja yang tinggi dengan sumber daya yang ada.

Dari hal tersebut perlu dilakukan agar tujuan semua tingkatan manajemen yang lebih rendah memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan di atasnya. Diharapkan bahwa pencapai tujuan semua unit kerja di bawah akan mencerminkan

pencapaian tujuan organisasi secara

keseluruhan.

Apabila orang mengetahui dan memahami apa yang diharapkan dari mereka dan mengambil bagian dalam membentuk harapan tersebut, mereka akan memberikan usaha terbaiknya untuk mendapatkannya. Kapasitas untuk mendapatkan harapan tergantung pada tingkat kapasitas yang dapat dicapai oleh individu dan tim.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini di lakukan di LPP RRI Gunungsitoli yang beralamat di Jl. Iraonogeba, desa Iraonogeba kecamatan Gunungsitoli kota Gunungsitoli provinsi Sumatera Utara.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di LPP RRI Gunungsitoli yang

berjumlah 46 orang. Sedangkan Sampel

penelitian mengambil seluruh populasi yang berjumlah 46 orang sehingga penelitian ini adalah penelitian sensus.

Jenis penelitian yang digunakan adalah

kuantitatif (inferensi) dimana teknik

pengumpulan data menggunakan angket

(kuesioner), yaitu teknik pengumpulan data dengan mengedarkan angket/kuesioner kepada responden. Sedangkan teknik analisisa data menggunakan statistic deskriptif dimana data data yang telah didapatkan diverifikasi dan olah

berdasarkan tahapan-tahapan yang telah

ditetapkan dalam penelitian ini:

1 Verifikasi Data, untuk menghindari

kemungkinan-kemungkinan pengelolaan data yang salah, maka terlebih dahulu mengecek kembali angket yang telah diperoleh dari responden apakah sesuai dengan petunjuk atau tidak.

2. Pengolahan angket, Angket yang diedarkan kepada responden memiliki 4 (empat) pilihan jawaban, serta memiliki bobot yang berbeda-beda. Menurut (Sugiyono 2016:94), yakni: a. Untuk pilihan A bobot 4 : Selalu b. Untuk pilihan B bobot 3 : Sering c. Untuk pilihan C bobot 2 : kurang

d. Untuk pilihan D bobot 1 : Sangat kurang 3. Validasi, uji validitas yang digunakan adalah

korelasi product moment, yaitu:

dimana:

= koefisien korelasi antar skor variabel N = jumlah responden

X = nilai untuk setiap item variabel x Y = nilai untuk setiap variabel y

4. Reliabilitas, uji reliabilitas ini dilakukan dengan teknik belah dua ganjil-genap dengan

(5)

menggunakan rumus Spearman brown sebagai berikut:  1212 2 1 2 1 1 . 2 r r rii dimana.

rii = Reliabilitas Instrumen

r½ ½ = Indeks korelasi antara dua belahan

instrument

untuk menginterpretasikan mengenai besarnya koefisien reliabilitas alat, dijabarkan sebagai berikut:

0,00 – 0,20 : korelasi rendah sekali 0,20 – 0,40 : korelasi rendah tetapi ada 0,40 – 0,70 : korelasi sedang

0,70 – 0,90 : korelasi tinggi 0.90 – 1,00 : korelasi tinggi sekali

5. Koefisien korelasi, teknik yang digunakan dalam penganalisaan data adalah teknik

korelasi dengan menggunakan product

moment. “analisa korelasi product moment

berguna untuk menentukan suatu besar yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya”. (Hasan, 2013:234).

dimana:

= koefisien korelasi antar skor variabel N = jumlah responden

X = nilai untuk setiap item variabel x Y = nilai untuk setiap variabel y

6. Koefisien determinan, untuk mengetahui persentase kontribusi variabel X terhadap Y.

Disebut juga koefisien penentu

dilambangkan dengan K.D. maka koefisien determinan digunakan untuk mengukur derajat pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Dengan rumus sebagai berikut: KD = r2 x 100%

7. Uji regresi liner berganda, untuk

memprediksi seberapa tinggi nilai variabel X terhadap variabel Y, maka dapat ditentukan dengan mempergunakan linear berganda dengan persamaan sebagai berikut:

Ý = a + b1 X1 + b2 X2

Ket

Y = variabel terikat

X1 dan X2 = variabel bebas

a = Intersep

b1 dan b2 = konstanta

8. Uji hipotesis dengan menggunakan uji t,

tahapan pengujian hipotesis, dengan

persamaan sebagai berikut:

ket:

t = hitung

r = simbol angka korelasi produc moment dk = derajat kebebasan (dk)

n = besar sampel 2 = bilangan konstan 1 = bilangan konstan

(6)

Dengan dk = n-2, α = 0.05. Maka:

Jika rhitung> rtabel (n-k-2), maka Ho ditolak.

Jika rhitung > rtabel(n-k-2), maka Ha ditolak.

9. Uji hipotesis dengan menggunakan Uji F

Uji F untuk mengetahui apakah

variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Derajat kepercayaan yang

digunakan 0,05. Apabila nilai Fhitung>Ftabel

maka hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Selanjutnya dalam tahapan

pengujian hipotesis, penulis mengunakan uji F dengan persamaan sebagai berikut.

Dimana:

R = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah anggota sampel

Dengan db = n-1, α = 0.05. Maka:

Jika Fhitung > Ftabel (n-k-1), maka Ho ditolak

Jika Fhitung > Ftabel (n-k-1), maka Ha ditolak.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya yang dinyatakan dalam bentuk pola tingkah laku atau kepribadian. Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda dalam

memimpin para pengikutnya, perilaku para

pemimpin itu disebut dengan gaya

kepemimpinan. Setiap individu memiliki

kondisi internal, dimana kondisi internal tersebut turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah motivasi. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri

seseorang yang menggerakkan untuk

melakukan sesuatu yang sesuai dengan

dorongan dalam dirinya. Uno (2016:1),

“Motivasi dapat diartikan sebagai proses untuk mencoba memengaruhi orang atau orang-orang yang dipimpinnya agar melakukan pekerjaan yang diinginkan, sesuai dengan tujuan tertentu yang ditetapkan lebih dahulu”.

Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi

termasuk bagaimana proses pekerjaan

berlangsung. (Wibowo, 2009:7).

Dari hasil analisis penelitian yang

dilaksanakan di LPP RRI Gunungsitoli dapat di kemukakan bahwa:

Hasil perhitungan uji validitas butir item

angket variabel X1 (Gaya Kepemimpinan),

Variabel X2 (Motivasi), dan variabel Y (Kinerja

Pegawai) dinyatakan memenuhi syarat validitas dimana rhitung > rtabel, yaitu untuk variabel X1

dengan db = n-k-1

(7)

Nomor 1 (0,616> 0,291), variabel X2 Nomor 1

(0.597.> 0,291), dan untuk variabel Y Nomor 1 (0,610 > 0,291).

Hasil perhitungan uji reliabilitas X1, Variabel

X2, dan variabel Y dinyatakan memenuhi syarat

reliabilitas dimana rhitung > rtabel, (X1) memperoleh

nilai sebesar 0,762, (X2) sebesar 0,715, dan (Y)

memperoleh nilai sebesar 0,653.

Hasil perhitungan koefisien korelasi antara

variabel X1 dengan variabel X2 menunjukkan

bahwa tabel rkritik pada taraf signifikan 5%

dengan jumlah N=46, diperoleh rhitung = 0,983,

dan rtabel = 0,291. Dengan demikian dikatakan

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X1 dengan variabel X2.

Hasil perhitungan koefisien korelasi antara

variabel X1 dengan variabel Y menunjukkan

bahwa tabel rkritik pada taraf signifikan 5%

dengan jumlah N=46, diperoleh rhitung = 0,514,

dan rtabel = 0,291. Dengan demikian dikatakan

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X1 dengan variabel Y.

Hasil perhitungan koefisien korelasi antara

variabel X2 dengan variabel Y menunjukkan

bahwa tabel rkritik pada taraf signifikan 5%

dengan jumlah N=46, diperoleh rhitung = 0,515,

dan rtabel = 0,291. Dengan demikian dikatakan

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X1 dengan variabel Y.

Hasil perhitungan koefisien determinasi nilai korelasi antara varibel X1 dengan variabel Y

secara parsial menggunakan rumus KD = (r2) x

100%, maka diperoleh nilai 26%.

Hasil perhitungan koefisien determinasi nilai korelasi antara varibel X2 dengan variabel Y

secara parsial menggunakan rumus KD = (r2) x

100%, maka diperoleh nilai sebesar 27%.

Hasil perhitungan koefisien determinasi nilai korelasi antara varibel X1 dan X2 dengan variabel

Y secara simultan menggunakan rumus KD =

(r2) x 100%, maka diperoleh nilai sebesar 49%.

Berdasarkan Hipotesis penelitian ini maka dapat terjawab sebagaimana berikut ini:

1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dengan taraf signifikansi dari daftar distribusi t dengan dk = 44 dan taraf signifikan 5% diperoleh ttabel =

1,680. Dengan demikian ternyata bahwa thitung >

ttabel (7.015>1.680), sehingga dapat dikatakan

bahwa terdapat pengaruh yang tinggi antara

variabel X1 dengan variabel Y, maka Ho di tolak

dan Ha diterima.

2. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daftar distribusi t dengan dk = 44 dan taraf signifikan 5% diperoleh ttabel = 1,680. Dengan

demikian ternyata bahwa thitung > ttabel (2.700 >

1.680), sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang berarti antara variabel

(8)

X2 dengan variabel Y maka Ho di tolak dan Ha

diterima.

3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai LPP RRI Gunungsitoli. Kontribusi gaya kepemimpinan dan motivasi kerja untuk menjelaskan kinerja pegawai sebesar = 0,492. Gaya kepemimpinan dan Motivasi dalam penelitian ini secara bersamaan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Dari tabel harga Fkritik pada taraf

signifikan 5% dengan jumlah N = 43 diperoleh Ftabel = 3,21. Dengan demikian harga Fhitung > Ftabel

(13,67>3,21), maka dapat dikatakan terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel X1 dan

X2 secara bersama-sama terhadap variabel Y.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan paparan hasil penelitian,

pengajuan hipotesis dan pembahasan

sebagaimana disajikan pada BAB IV, hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Gaya kepemimpinan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pegawai LPP RRI

Gunungsitoli. Ringkasan hasil analisis

koefisien korelasi, dapat diketahui bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif

terhadap kinerja pegawai sebesar rhitung=0,514

sehingga rhitung>rtabel (0,514>0,291). Kontribusi

gaya kepemimpinan untuk menjelaskan kinerja pegawai berdasarkan data distribusi t dengan dk = 44 dan taraf signifikan 5% diperoleh ttabel = 1,680. Dengan demikian

ternyata bahwa thitung > ttabel (7.015 > 1.680),

sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat

pengaruh yang tinggi antara variabel X1

dengan variabel Y. Maka hipotesis pertama

dapat diterima.

2. Motivasi (X2) memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja pegawai (Y) LPP RRI Gunungsitoli. Hal ini dapat dibuktikan melalui analisis koefisien korelasi yang diperoleh nilai hasil pengujian menunjukkan nilai rhitung = 0.515. Kontribusi motivasi

menjelaskan kinerja pegawai berdasarkan daftar distribusi t dengan dk = 44 dan taraf

signifikan 5% diperoleh ttabel = 1,680. Dengan

demikian ternyata bahwa thitung > ttabel (2.700 >

1.680), sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang berarti antara variabel X2 dengan variabel Y, maka Ho di

tolak dan Ha diterima.

3. Gaya Kepemimpinan dan motivasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

X1 Gaya kepemimpinan Y Kinerja Pegawai X2 Motivasi 514 , 0 1yrx 515 , 0 2yrx 492 , 0 12yrX

(9)

kinerja pegawai LPP RRI Gunungsitoli. Hal ini dibuktikan melalui koefisien korelasi

gaya kepemimpinan sebesar βx1=0,514

berpengaruh positif dan motivasi dengan

βx2=0,515 berpengaruh positif terhadap

kinerja pegawai. Kontribusi gaya

kepemimpinan dan motivasi secara bersama-sama menjelaskan kinerja pegawai sebesar (R2) 0,492, yang artinya gaya kepemimpinan dan motivasi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pegawai sebesar 49% dan dapat disimpulkan pula bahwa hipotesis

ketiga Ho di tolak dan Ha diterima.

Saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas adalah sebagai berikut:

Gaya kepemimpinan dan motivasi dalam kaitannya dengan dua variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat yaitu kinerja, ada beberapa saran, antara lain:

1. Bagi LPP RRI Gunungsitoli:

a. Mengacu pada tingkat gaya

kepemimpinan yang masuk dalam

kategori sedang dengan nilai item

terendah merupakan cenderung

berorientasi pada tugas, sebaiknya

pemimpin lebih memahami dan mengerti serta memperhatikan para pegawainya selain itu sikap dan ketegasan pemimpin sangat perlu diterapkan dalam hal ini, karena jika pemimpin mengelola pegawai dengan baik dan benar maka kinerja

pegawai akan meningkat dan prestasi instansi juga akan meningkat.

b. Mengacu pada tingkat motivasi yang masuk pada kategori sedang dengan nilai item terendah merupakan tertundanya pekerjaan, menjelaskan jika taraf ketaatan pegawai dalam bekerja sesuai standar

masih rendah, sebaiknya pimpinan

memperhatikan hal yang menyangkut

dengan motivasi misalnya lebih

memperhatikan tingkat standar pekerjaan dari pegawainya.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam tentang gaya

kepemimpinan dan motivasi yang

berpengaruh terhadap kinerja pegawai agar diperoleh gambaran yang lebih lengkap lagi.

b. Peneliti selanjutnya dapat

mengembangkan penelitian ini dengan

meneliti faktor lain yang dapat

memengaruhi kinerja pegawai, seperti kompensasi, beban kerja, lingkungan kerja, stress kerja, struktur organisasi, motivasi kerja dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian.

Suatu Pendekatan Pratik, Revisi. Penerbit

RINEKA CIPTA, Jakarta.

Amirulah & Budiono H. 2004. Pengantar

(10)

Basri Hasan, 2015. Manajemen Pendidikan &

Pelatihan. Cet. 1. Penerbit CV. Pustaka Setia,

Bandung.

B. Uno Hamzah, 2016. Teori Motivasi &

Pengukurannya, Cetakan Ketiga belas 2016.

Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta 13220. Chrisyanti Dewi Irra, 2013. Kepemimpinan

Managerial. Cet. 1. Penerbit Prestasi Pustakarya, Jakarta.

Dimyati, Hamdani, 2014. Model Kepemimpinan &

Sistem Pengambilan Keputusan. Cet. 1, Juli

2014. Penerbit CV. Pustaka Setia, Bandung 40253.

Fahmi Irham, 2010. Manajemen Kinerja:Teori dan

Aplikasi. Cetakan Kesatu, Penerbit Alfabeta,

Bandung.

---, 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia:Teori

dan Aplikasi. Cetakan Kesatu, Penerbit

Alfabeta, Bandung.

Hamalik Umar, 2007. Manajemen Pelatihan

Ketenaga Kerjaan Pendekatan Terpada, Cetakan

Keempat. Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta 13220.

Hasan M. Iqbal, 2013. Pokok-pokok Materi Statistik

1. Statistik Deskriptif, Edisi kedua. Cetakan

Kesembilan, September 2013. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta 13220.

Kartono Kartini, 2010. Pemimpin dan

Kepemimpinan, apakah kepemimpinan abnormal itu?. Edisi I. Penerbit PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta 14240.

Moeheriono, 2012. Pengukuran Kinerja, Berbasis

Kompetensi. Penerbit PT. Rajagrafindo Persada, Cetakan ke-1, Oktober 2012, Depok 16956.

Mangkunegara Anwar Prabu, 2013. Manajemen

Sumber Daya Manusia Perusahaan.Penerbit

Prestasi Pustakaraya. Jakarta.

Nazir Moh, 2009. Metode Penelitian. Cetakan Ketujuh, Penerbit Ghalia Indonesia.

Ridhotullah Subeki, 2015. Pengantar Manajemen, Cetakan Pertama. Maret 2015. Penerbit Prestasi Pustakaraya, Jakarta.

Pamungkas G. Sutan, 2012. Juru Ampuh Menjadi

pemimpin Dasyat & Fenomenal, Cetakan

Pertama. Oktober 2012. Penerbit Araska, Yogyakarta.

Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif

Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfa Beta,

Bandung.

Sunyoto Dadang, 2014. Sistem Informasi

Manajemen Perspektif Organisasi, Cetakan

Pertama. 2014. Penerbit CAPS, Yogyakarta 55283.

Sutrisno Edi, 2015. Manajemen Sumber Daya

Manusia, Cetakan ketujuh. Januari 2015.

Penerbit Kencana Prenada Group, Jakarta 13220.

Samsudin. H. Sadili. (2010). Manajemen Sumber

Daya Manusia. Cetakan Ketiga. Bandung: CV

Pustaka Setia.

Thoha Miftah, 2015. Kepemimpinan dalam

Manajemen, Cetakan Kedelapan belas. April

2015. Penerbit PT. Grafindo Persada. Jakarta. Wibowo, 2011. Manajemen Kinerja. Edisi Ketiga.

Penerbit PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta Utara 14240.

Undang-Undang No. 32 tahun 2002 tentang

Penyiaran.

PP 11 tahun 2005 tentang Lembaga penyiaran

Publik.

Referensi

Dokumen terkait

Seorang perempuan yang sedang menjalani iddah baik karena dicerai, fasakh maupun ditinggal mati oleh suami tidak boleh menikah dengan selain dengan laki-laki yang meninggalkan

Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Perencanaan Anggaran , Sistem Informasi Keuangan Daerah

Responden penelitian ini adalah dua orang pria, yang pertama bernama Doni (nama samaran) berusia 29 tahun positif HIV sejak 2004 dan Agus 33 tahun, keduanya mengalami depresi

Motivasi belajar merupakan bentuk pentingnya pendidikan yang diberikan oleh orang tua.Ada dua bentuk motivasi yaitu ekstrinsik (dari luar diri) dan intrinsik (dari

[r]

tangkapan lalat buah pada perlakuan ini diduga karna tingginya pintu masuk pada perangkap lalat buah sehingga tidak sesuai dengan jumlah sari buah yang dituangkan ke

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan vitamin E dan bakteri asam laktat berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kecernaan lemak kasar pada ayam kedu

Kawasan hutan mangrove di stasiun riset Yayasan Gajah Sumatera (YAGASU) Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan dipilih sebagai tempat penelitian karena